Professional Documents
Culture Documents
Abstract
__________________________________________________________________________
Hubungan Pengetahuan Lanjut Usia… (Nadia Citra S dan Yuni Wulan U) 199
penyakit kudis, kulit kering, sakit gigi, banyak mellitus sehingga tidak mampu
kutu rambut. melakukan kegiatan sehari-hari.
Menurut informasi dari keluarga, sikap
lanjut usia tentang bagaimana cara Instrumen yang digunakan untuk
memelihara kebersihan diri secara baik dan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
benar sangatlah kurang, hal ini ditandai kuesioner. Kuesioner Pengetahuan Lanjut
dengan banyaknya lanjut usia yang jarang Usia dengan 20 soal, Kuesioner Sikap
mandi, ada yang mandi sehari 1 kali pada Memeliharaan Kebersihan Lanjut Usia
siang hari atau sore hari, jarang yang sebanyak 20 soal.
menggosok gigi, gigi yang ompong dibiarkan
tidak dibersihkan serta banyak dari lanjut usia Menggunakan uji Chi Square suatu
yang jarang membersihkan kuku. sample adalah tehnik statistik yang digunakan
Tujuan penelitian adalah mengetahui untuk menguji hipotesis bila dalam populasi
hubungan antara pengetahuan lanjut usia terdiri atas dua atau lebih klas. Data berbentuk
dengan sikap memelihara kebersihan diri nominal dan samplenya besar (Sugiyono
lanjut usia di Kelurahan Bandungharjo, 2005)
Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
80 68(79,1%)
Frekuensi
40
Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten 18(20,9%)
20
Grobogan, dilakukan pada bulan Januari- 0
Februari 2011. 60-74tahun (elderly) 75-90 tahun (old)
Umur
60
40 Pendidikan
18(20,9%)
20 Distribusi responden menurut pendidikan
0 ditampilkan pada gambar 4
Perempuan Laki-laki
Jenis kelamin
71(82,5%)
80
Gambar 2 Distribusi responden menurut jenis
Frekuensi
60
kelamin 40
20
9(10,5%) 6(7%)
30
20 Salah satu faktor yang
10 3(3,5%)
0 mempengaruhi pengetahuan terhadap
Janda Duda Kawin
Status perkawinan
kesehatan adalah tingkat pendidikan (Parera
2004) dan pengetahuan dapat berpengaruh
Gambar 3. Distribusi responden menurut terhadap sikap responden dalam masalah
status perkawinan kesehatan (Notoatmodjo 2003:28).
Hubungan Pengetahuan Lanjut Usia… (Nadia Citra S dan Yuni Wulan U) 201
Pekerjaan
Distribusi responden menurut jenis
60 49(57%)
pekerjaan ditampilkan pada gambar 5 50 37(43%)
Frekuensi
40
30
20
80 63(73,3%)
10
Frekuensi
60
40
0
11(12,8%) 6(7%) 6(7%)
20
Baik Kurang
0
Tidak bekerja Petani Buruh Pedagang
Pengetahuan
Status pekerj aan
Hubungan Pengetahuan Lanjut Usia… (Nadia Citra S dan Yuni Wulan U) 202
menurunkan pengetahuan (Notoatmojo Hal ini dibuktikan dalam hasil data
2003:26). statistik yang menunjukkan bahwa
pengetahuan responden yaitu 49 responden
Sikap (57%) memiliki pengetahuan yang kurang
Hasil penelitian mengenai sikap yang mengakibatkan sikap dalam memelihara
responden tentang memelihara kebersihan diri kebersihan diri kurang. Sikap kurang pada
ditampilkan pada gambar 7. responden juga diakibatkan oleh latar
53(61,6 belakang pendidikan yang rendah, artinya
60 33(38,4 %) banyak responden yang lulus pendidikan
%) sekolah dasar. Dengan tingkat pendidikan
Frekuensi
40
20
sekolah dasar sangat memungkinkan
0
pengetahuan respoden menjadi terbatas
Baik Kurang khusus pengetahuan tentang memelihara
Sikap
kebersihan diri secara baik dan benar. Faktor
penguat pengetahuan responden rendah adalah
Gambar 7. Distribusi responden berdasarkan letak rumah secara geografis jauh dari pusat
sikap pelayanan kesehatan yaitu puskesmas. Faktor
Gambar 7 menunjukkan bahwa 53 lain adalah kemampuan daya ingat responden
responden memiliki sikap kurang dalam untuk menerima dari pendidikan kesehatan.
memelihara kebersihan diri, artinya lebih dari Sikap yang ditunjukkan oleh
50% jumlah sampel penelitian, sikap yang responden sesuai dengan pernyataan sikap
rendah dipengaruhi oleh pengetahuan yang merupakan reaksi atau respon tertutup dari
rendah sehingga akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap suatu stimulus atau objek,
responden dalam memelihara kebersihan diri baik yang bersifat intern maupun ekstern
lanjut usia, karena lanjut usia tidak dapat sebagai manifestasinya tidak dapat langsung
memilih mana yang baik dan yang benar. dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
Pengetahuan yang kurang disebabkan karena dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut
pendidikan yang diterima responden tidak (Sunaryo 2003:52).
mendapatkan evaluasi yang berarti, maka
didapatkan sikap yang kurang.
Analisis Bivariat
Tabel 1. Tabulasi silang antara pengetahuan responden dengan sikap memelihara kebersihan diri
Hubungan Pengetahuan Lanjut Usia… (Nadia Citra S dan Yuni Wulan U) 203
Pendidikan merupakan hal yang sangat aktivitasnya, responden jarang untuk
penting dalam mempengaruhi pikiran melakukan tindakan potong kuku. Sikap
seseorang. Seorang yang berpendidikan ketika responden ini menyatakan (Purwanto
menemui suatu masalah akan berusaha 1999:14), bahwa pengetahuan merupakan hal
difikirkan sebaik mungkin dalam yang mempengaruhi sikap atau perilaku
menyelesaikan masalah tersebut. Orang yang seseorang yang disertai kecenderungan untuk
berpendidikan cenderung akan mampu bertindak sesuai dengan objek tersebut.
berfikir tenang terhadap suatu masalah. Sikap selalu dikaitkan dengan
Melalui proses pendidikan yang melibatkan perilaku yang berada di dalam batas
serangkaian aktivitas, maka seorang individu kewajaran dan kenormalan yang merupakan
akan memperoleh pengetahuan, pemahaman, respon atau reaksi terhadap suatu stimulus,
keahlian dan wawasan yang lebih tinggi. Hal meski sikap pada hakikatnya hanyalah
ini diperkuat dengan hasil penelitian bahwa merupakan predisposisi atau tendensi untuk
responden mayoritas responden hanya bertingkah laku, sehingga belum dapat
berhasil menyelesaikan pendidikan lulus SD. dikatakan merupakan tindakan atau aktivitas
Pendidikan SD atau pun SMP saat ini (Notoatmodjo (2003:49).
termasuk dalam pendidikan dasar, sementara Hasil dari tabulasi silang
pendidikan menengah yaitu SMA dan menunjukkan bahwa terdapat 31 reponden
pendidikan tinggi yaitu Perguruan tinggi tidak yang memiliki pengetahuan yang kurang dan
ditemukan dalam penelitian ini, dengan memiliki sikap yang kurang dalam
demikian pendidikan yang masih rendah ini memelihara kebersihan diri. Kondisi ini
berpengaruh pada tingkat pengetahuan terjadi disebabkan karena pengalaman
responden dalam hal memelihara kebersihan responden dalam hal memelihara kebersihan
diri secara baik dan benar yang dibuktikan diri. Meskipun dari pengetahuan kurang,
mayoritas pengetahuan responden masih namun adanya pengalaman responden,
kurang (Fuad 2003:15). responden merasa sangat diperlukan suatu
Hasil tabulasi silang yang sikap sebelum bertindak dalam memelihara
menunjukkan bahwa terdapat 22 responden kebersihan diri. Sikap ini ditunjukkan dengan
dengan pengetahuan baik, namun sikapnya pernyataan setuju bahwa berpakaian harus
yang kurang dapat dijelaskan bahwa dengan pakaian bersih, mandi dengan air
responden sebenarnya mengetahui bagaimana bersih, memelihara kebersihan telinga. Sikap
cara memelihara dengan kebersihan diri yang cukup baik ini mencerminkan adanya
secara baik dan benar, namun kondisi kemauan responden dalam memelihara
lingkungan yang tidak memungkinkan dimana kebersihan diri secara baik menurut
responden bertempat tinggal sangat sulit kemampuan responden.
untuk melakukan kebersihan diri secara .Hasil penelitian ini masih belum cukup
benar, sehingga sikap yang diambil responden kuat dalam secara statistik dimana tidak
mengacu pada kebiasaan hidup sehari-hari. terdapat hubungan antara pengetahuan dan
Sebagai contoh adalah responden mengetahui sikap dalam memelihara kebersihan diri.
bahwa mandi dalam sehari adalah dua kali, Tidak signifikannya secara statistik
namun bagi responden ini yang tidak memiliki disebabkan tidak ditemukannya pengetahuan
sarana MCK secara mandiri dapat menjadikan yang baik pada responden dalam memelihara
responden menunda untuk tidak mandi, kebersihan diri yang mengakibatkan syarat
dimana kebisaan mandi responden adalah di yang harus dipenuhi dalam perhitungan
sungai. Contoh lain adalah kebersihan kuku. statistik Chi Square yaitu tidak terdapat sel
Kondisi penglihatan responden yang sudah yang nol (0) tidak tercapai, sehingga belum
mulai berkurang dengan bertambahnya usia, cukup kuat dalam hubungan antara
menjadikan responden sulit untuk melakukan pengetahuan dan sikap lansia dalam
potong kuku secara mandiri. Bagi responden memelihara kebersihan diri.
selama pertumbuhan kuku tidak mengganggu
Hubungan Pengetahuan Lanjut Usia… (Nadia Citra S dan Yuni Wulan U) 204
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Bandungharjo, Kecamatan Toroh,
penelitian yang dilakukan Patriasih (2007) Kabupaten Grobogan.
dengan Judul Pengetahuan dan Sikap Gizi,
Perilaku Makan serta Status Gizi Lansia pada Saran
Panti Werdha di kota Bandung. Hasil 1. Bagi Usia Lanjut
penelitian menunjuukan tidak ada hubungan Diharapkan lanjut usia
antara pengetahuan dan sikap gizi terhadap mendapatkan perawatan yang lebih
perilaku makan dan status gizi. optimal khususnya dalam memeliharaan
kebersihan diri.
SIMPULAN DAN SARAN 2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan
Simpulan lebih aktif dalam meningkatkan perannya
1. Mayoritas tingkat pengetahuan lanjut usia dalam memberikan penyuluhan
terhadap pemeliharaan kebersihan diri kesehatan dan pengadaan posyandu lanjut
dalam kategori kurang usia di desa tersebut.
2. Mayoritas sikap pada lanjut usia terhadap 3. Pemerintah Daerah Setempat
pemeliharaan kebersihan diri dalam Diharapkan pemerintah daerah
kategori kurang. dapat mengagendakan pembangunan
3. Tidak ada hubungan antara pengetahuan bantuan MCK ke rumah-rumah di daerah
lanjut usia dengan sikap memelihara penelitian yang diharapkan adanya
kebersihan diri lanjut usia di Kelurahan perubahan pengetahuan, sikap dan
perilaku lansia mengenai kebersihan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar. S. 2000. Sikap Manusia: Teori dan Pengukuran. Hlm. 6. 87-88. Edisi ke 2. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Meiner. S., & Annette G Lueckenotte. 2006. Gerontologic Nursing. Third Edition. Hlm. 19-31.
Amerika: Elsevier.
Notoatmodjo. S. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Hlm. 131-146. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo.S. 2003. Promosi Kesehatan dan dan Teori-Teori Kesehatan. Hlm. 26-50. Jakarta :
Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Hlm. 33-105. Jakarta :
Salemba Medika.
Parera, G. 2004. Sehat Suatu Pilihan Bebas. Diakses dari: http// www.indomedia.com
Hubungan Pengetahuan Lanjut Usia… (Nadia Citra S dan Yuni Wulan U) 205
Potter. P., & Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep. Proses dan
Praktik. Edisi Keempat. Editor : Monica et al. Hlm. 1155-1387. Jakarta : EGC.
Purwanto. H. 1999. Pengantar Perilaku Manusia untuk Perawat. Hlm.14. Jakarta: EGC.
Ritonga. R. 2007. Periode Ketiga Ancaman Kematian. Diakses tanggal 5 Mei 2011.
http://klikdiksos.blogspot.com
Simons D, et al. 2002. Relationship Between Oral Hygiene Practices and Oral Status in Dentate
Elderly People Living in Residential Homes.
Wawan. A., & Dewi Maria. 2010. Medical book: Teori dan Pengukuran Pengetahuan. Sikap. dan
Perilaku Manusia. Hlm. 12-17. Yogyakarta: Numed.
Hubungan Pengetahuan Lanjut Usia… (Nadia Citra S dan Yuni Wulan U) 206