Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Lks Untuk Metode Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika Kelas Viii Di SMP Negeri 18 Palembang
Pengembangan Lks Untuk Metode Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika Kelas Viii Di SMP Negeri 18 Palembang
Farida Aryani1
Alumni S2 FKIP Unsri / Guru SMA Negeri 10 Palembang
E-mail: fdaryani@yahoo.com
Cecil Hiltrimartin2
Dosen S2 FKIP Unsri
E-mail: hiltrimartincecil@yahoo.com
Abstract :
The aim of this research are : (1) Producing the student worksheet for valid and
practical guidance find method in math learning in the eighth class student in SMP
Negeri 18 Palembang. (2) To know potential effect of the using student worksheet
for guidance finder method to ability the eight class in SMP Negeri 18 Palembang.
The research is developed learning practice plan, the student worksheet and the
ability student test.This research use the development research method, and it
contains analysis, design, evaluation and revision. The collecting data were used
by observation and test. Observation use to analysis student activity along teaching
learning process and the test use to analysis student ability. Subjects in this
research are 40 students in the eight class in SMP Negeri 18 Palembang.The
conclusion are: (1). the student worksheet are developed in this research is valid,
practical and have potency effect for the student ability in the eighth class student
in SMP Negeri 18 Palembang. (2). Prototype of the student worksheet is valid and
practical. Valid were shown by validation evaluation that all validation result
good base on content and construct and language. Practical were shown by every
student can using the student worksheet good. (3) the student worksheet have
potency effect to student ability. It were shown b the ability test result in good
student ability level.
129
Aryani, Pengembangan LKS untuk Metode Pengembangan Terbimbing
Guru yang bertugas sebagai mediator mengajar, diharapkan makin efektif pula
dan fasilitator dalam proses belajar mengajar pencapaian tujuan pembelajaran, dengan tetap
hendaknya memiliki pengetahuan dan memperhatikan faktor lain seperti guru, siswa,
pemahaman yang cukup tentang media serta lingkungan belajar, media dan lainnya
metode-metode pembelajaran, untuk dapat (Fathurrohman, P dan Sobri 2007:55).
mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Hal ini Salah satu metode pembelajaran adalah
dikarenakan peran guru didalam pembelajaran metode penemuan terbimbing, dimana dengan
merupakan seorang fasilitator, moderator, dan metode ini dominasi pembelajaran di kelas
evaluator, sedangkan siswa berfikir, adalah dominasi siswa. Peran guru adalah
mengkomunikasikan alasannya, melatih nuansa sebagai fasilitator, serta pada saat menyiapkan
demokrasi dengan menghargai pendapat orang perangkat pembelajaran berupa LKS. Hal ini
lain”(Zulkardi, 2001:13). dikarenakan, metode discoveri atau metode
Pemilihan metode-metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah metode mengajar
tertentu sangat mempengaruhi sikap peserta yang mengatur pengajaran sedemikian rupa
didik dan prestasi belajar yang diharapkan. Guru sehingga anak memperoleh pengetahuan yang
dewasa ini tidak boleh hanya mengandalkan sebelumnya belum diketahuinya itu tidak
metode pembelajaran berupa ceramah saja, melalui pemberitahuan, sebagian atau
dikarenakan hal tersebut cenderung akan seluruhnya ditemukan sendiri (Ruseffendi,
membosankan siswa, serta tidak dapat 1988:329). Diharapkan, jika siswa terlibat aktif
memancing seluruh potensi yang dimiliki siswa dalam menemukan pola dan struktur matematika
untuk berpikir aktif dan kreatif mengenai materi itu, siswa akan memahami konsep dan teorema
yang diajarkan. Guru yang menggunakan lebih baik, ingat lebih lama dan mampu
beberapa variasi dalam metode pembelajaran mengaplikasikannya ke situasi yang lain dan
akan membuat siswa menjadi senang dan akan membawa siswa ingin mengetahui lebih
bergairah dalam melakukan proses belajar lanjut hubungan pola dan struktur yang
mengajar, yang imbasnya tentunya berupa ditemukan tadi.
prestasi belajar maksimal yang diharapkan. Dalam suatu pembelajaran matematika,
Metode pembelajaran, menurut mukhtar guru perlu memberikan motivasi kepada siswa
dan Yamin.M (2007:101) adalah cara agar mereka mau dan mampu menyelesaikan
melakukan, menyajikan, menguraikan, memberi soal-soal, dan bila perlu membimbingnya sampai
contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada mereka dapat menyelesaikannya
siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Makin (Hudoyo:1988). Bimbingan yang dimaksud
tepat metode yang digunakan oleh guru dalam dapat diberikan secara lisan atau secara tertulis,
130
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 5. NO. 2 JULI 2011
namun bantuan secara tertulis dalam lembar Berdasarkan hal tersebut, dalam
kerja siswa akan lebih jauh effektif, karena dapat penelitian ini akan dilakukan pengembangan
dibaca berulang-ulang oleh siswa. LKS untuk metode penemuan terbimbing yang
Untuk dapat memberikan bantuan itu disertai dengan RPP dan buku petunjuk
secara effektif, apalagi secara tertulis, tentu guru.pada materi bangun ruang sisi datar yang
diperlukan persiapan yang cukup baik dari guru- peneliti tuangkan dengan judul penelitian
guru, terutama dalam penguasaan konsep- “Pengembangan LKS Untuk Metode Penemuan
konsep dan prinsip-prinsip itu dalam langkah- Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika
langkah penyelesaian soal. Persiapan itu dapat SMP kelas VIII”.
dilakukan guru ketika menyusun Rencana Berdasarkan uraian latar belakang diatas,
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan cara maka rumusan masalah dalam penelitian ini
ini dapat diharapkan kemampuan guru dalam adalah: 1) Bagaimanakah LKS metode
menyajian materi pelajaran akan meningkat. penemuan terbimbing yang valid dan praktis,
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan dalam pembelajaran matematika siswa kelas
salah satu alternatif pembelajaran yang tepat VIII SMP Negeri 18 Palembang? 2) Bagaimana
bagi peserta didik karena LKS membantu potensial efek penggunaan LKS untuk metode
peserta didik untuk menambah informasi tentang penemuan terbimbing terhadap kemampuan
konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Palembang?
secara sistematis (suyitno, 1997:40). Berdasarkan masalah yang telah ditetapkan
Beberapa penelitian terdahulu yang diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1)
relevan dengan penelitian ini adalah berupa Menghasilkan LKS untuk metode penemuan
makalah Penelitian Tindakan Kelas Morisca terbimbing yang valid dan praktis dalam
Yusuf (2007), pada materi bangun datar segitiga pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMP
dan segiempat. Dan skripsi Rahmawati (2006) Negeri 18 Palembang. 2) Mengetahui potensial
yang meneliti tentang aktivitas dan belajar efek penggunaan LKS untuk metode penemuan
matematika dengan metode terbimbing pada terbimbing terhadap kemampuan siswa kelas
pokok bahasan Lingkaran. Kedua penelitian VIII SMP Negeri 18 Palembang. Penelitian ini
tersebut selain berbeda materi juga bertujuan memberikan manfaat 1) Bagi siswa, Siswa yang
meningkatkan prestasi belajar, dengan belajar matematika menggunakan LKS untuk
menerapkan langkah pembelajaran penemuan metode penemuan terbimbing diharapkan dapat
terbimbing dan kelemahan produk LKSnya memberikan suasana baru, memotivasi siswa
belum teruji validitasnya dari pakar. untuk memperkaya pengalaman belajar dan
untuk meningkatkan prestasi belajar matematika.
131
Aryani, Pengembangan LKS untuk Metode Pengembangan Terbimbing
2) Bagi guru, diharapkan dapat menggunakan metode penemuan terbimbing. Tes diberikan
LKS untuk metode penemuan terbimbing yang pada setiap akhir pembelajaran. Subjek
telah dibuat pada materi bangun ruang sisi datar, penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII 8
sebagai alternatif dalam memperkaya variasi SMP Negeri 18 Palembang dengan jumlah 40
pembelajaran. 3) Bagi sekolah, hasil penelitian orang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 20
ini dapat merupakan salah satu masukan dalam siswa laki-laki yang terlibat selama kegiatan
upaya peningkatan kualitas pembelajaran proses pembelajaran matematika dengan
matematika. menggunakan LKS untuk metode penemuan
terbimbing.
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode penelitian Hasil Evaluasi
pengembangan atau development research tipe
Hasil dan analisis data observasi aktivitas
formative research (Tessmer,1999 ; Zulkardi, siswa
2002). Penelitian pengembangan sebagai jenis
Penelitian ini diujicobakan pada bulan
penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan
Maret 2009 – April 2009 di SMP Negeri 18
LKS untuk metode penemuan terbimbing.
Palembang pada kelas VIII-8 dengan jumlah
Prosedur penelitian ini dibagi dalam 3 tahapan,
siswa sebanyak 40 siswa yang terbagi dalam 8
meliputi : 1. Self Evaluation terbagi dua yaitu a).
kelompok dan masing-masing kelompok terdiri
Analisis b). Desain 2. Prototyping ( validasi,
dari 5 orang.
evaluasi dan revisi ) terbagi dua yaitu a). Expert
Pengumpulan data dilakukan dengan
Review dan One-to-one b). Small Group
menggunakan observasi selama pembelajaran
(kelompok kecil ) 3. Field Test ( Uji lapangan )
menggunakan metode penemuan terbimbing.
Berdasarkan metode dan prosedur
Pada setiap pertemuan peneliti dibantu oleh 9
penelitian di atas, maka metode pengumpulan
orang observer, untuk satu orang observer
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengamati satu indikator. Mereka bertugas
: 1) Observasi digunakan untuk melihat aktivitas
sebagai pengamat aktivitas siswa untuk
siswa dalam pembelajaran, digunakan metode
mengetahui kepraktisannya.
observasi dengan pengamatan yang dilakukan
Dalam pembelajaran ini, masing-masing
oleh salah seorang rekan guru selama kegiatan
kelompok diberikan LKS, LKS terdiri dari LKS
pembelajaran berlangsung. 3) Tes digunakan
1, LKS 2, LKS 3 dan LKS 4 dengan pokok
untuk mengukur hasil belajar siswa untuk
132
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 5. NO. 2 JULI 2011
bangun ruang sisi datar, kemudian setelah Dari hasil observasi, maka dapat dibuat tabel
pembelajaran berlangsung, siswa diberikan tes. hasil observasi aktivitas siswa adalah sebagai
berikut :
PERTEMUAN RATA-
NO. ASPEK YANG DIAMATI KATEGORI
1 2 3 4 RATA
Mendengarkan dan
SANGAT
1 memperhatikan penjelasan 83,47 84,58 81,94 84,58 83,65
BAIK
guru
SANGAT
2 Membuat perencanaan kerja 86,39 87,50 85,00 87,22 86,53
BAIK
SANGAT
3 Membaca LKS/materi ajar 96,39 97,78 98,75 98,33 97,81
BAIK
Melakukan Kegiatan pada SANGAT
4 94,03 94,31 95,69 94,86 94,72
LKS BAIK
Menulis yang relavan SANGAT
5 96,11 98,61 96,81 97,50 97,53
dengan KBM BAIK
Berdiskusi/bertanya dengan
6 17,78 21,53 19,17 22,92 20,35 BURUK
guru
Berdiskusi/bertanya dengan SANGAT
7 89,58 92,92 90,69 91,25 91,11
teman BAIK
SANGAT
8 Membuat kesimpulan 92,22 94,86 91,67 93,06 92,95
BAIK
Percakanan yang tidak
relevan, mengerjakan KURANG
9 25,00 25,69 25,97 26,39 25,76
sesuatu yang tidak relevan, BAIK
mengobrol, melamun, dll
Sumber : Hasil analisis peneliti, 2009
133
Aryani, Pengembangan LKS untuk Metode Pengembangan Terbimbing
120,00
100,00
PERSENTASE
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
PERTEMUAN
Membuat kesimpulan
134
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 5. NO. 2 JULI 2011
120,00
100,00
80,00
PROSENTASE
60,00
40,00
20,00
0,00
PERTEMUAN
LKS yang dibuat sudah dikategorikan pembelajaran karena pada indikator ini terlihat
praktis karena semua siswa sudah dapat siswa dalam kelas tersebut tidak ribut, mereka
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) memang melakukan kegiatan yang ada di LKS
dengan baik tanpa bantuan guru, karena guru dengan metode penemuan terbimbing.
disini berperan sebagai fasilisator dengan Sedangkan Membaca LKS/ Materi ajar
membimbing siswa agar termotivasi untuk (97,81%), dan Melakukan kegiatan pada LKS
belajar, ini terlihat dari tabel diatas dimana (94,72%) disini siswa terlihat aktif dengan
berdiskusi/ bertanya dengan guru mencapai menggunakan LKS penemuan terbimbing.
(20,35%) dengan kategori buruk. Percakapan Mereka terlihat tampak senang melakukan
yang tidak relevan, mengerjakan sesuatu yang kegiatan di LKS tersebut, yang pada akhirnya
tidak relevan, mengobrol, melamun dan lain-lain mereka akan menemukan suatu rumus. Aktivitas
mencapai (25,76%) dengan katagori kurang siswa disini terlihat semakin meningkat pada
baik artinya pada indikator ini siswa aktif pertemuan keempat, pada pertemuan pertama
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam mungkin mereka masih aneh dan malu-malu
135
Aryani, Pengembangan LKS untuk Metode Pengembangan Terbimbing
untuk aktif dalam pembelajaran. Diharapkan bila peneliti ( guru ) berperan sebagai fasilisator
kegiatan proses pembelajaran seperti ini terus- dengan membimbing siswa agar termotivasi
menerus dilakukan, siswa akan terbiasa untuk belajar.
mengungkapkan idenya secara jelas dengan Untuk aktivitas kegiatan per siswa
berdiskusi dan membiasakan menarik berdasarkan indikator yang diamati diperoleh
kesimpulan sendiri tanpa bantuan guru. Disini hasil seperti tampak pada tabel berikut :
Tabel. Kategori aktivitas per siswa pada saat proses belajar mengajar
Nomor sangat cukup
(%) baik (%) (%)
Indikator baik baik
indikator 1 25 62.5 15 37.5 0 0
indikator 2 33 82.5 7 17.5 0 0
indikator 3 40 100 0 0 0 0
indikator 4 40 100 0 0 0 0
indikator 5 40 100 0 0 0 0
indikator 6 22 55 17 42.5 1 2.5
indikator 7 39 97.5 1 2.5 0 0
indikator 8 38 95 2 5 0 0
indikator 9 13 32.5 21 52.5 6 15
Dari tabel terlihat ada 3 indikator yang menjawab dan mengerjakan LKS yang
mempunyai kategori sangat baik yaitu indikator diberikan.
nomor (3) membaca LKS atau materi ajar, Sedangkan indikator nomor (6) yaitu berdiskusi
nomor (4) melakukan kegiatan pada LKS dan dengan guru menunjukkan kategori sangat baik
indikator nomor (5). menulis yang relevan 55 %, baik 42,5 % dan cukup 2,5 % ini
dengan KBM hal ini disebabkan karena menunjukkan bahwa ada 1 orang siswa yang
indikator dimaksud merupakan kegiatan tidak cukup mengerti untuk menjawab
langsung per siswa untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS sehingga
pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. Jika siswa mereka menanyakannya kepada guru. Hal ini
tidak melakukan semua kegiatan dalam indikator menunjukkan peran guru yang hanya sebagai
tersebut secara langsung siswa tidak akan dapat motivator dan fasilitator dalam kegiatan Proses
136
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 5. NO. 2 JULI 2011
137
Aryani, Pengembangan LKS untuk Metode Pengembangan Terbimbing
Dari tabel. diatas dapat dilihat bahwa tersebut merupakan frekuensi yang paling tinggi
pada pertemuan pertama hanya 6 siswa yang dibandingkan pertemuan I dan II. Akan tetapi,
memiliki kemampuan sangat baik. Namun pada pertemuan kedua dan ketiga jumlah siswa
sebanyak 13 siswa termasuk kedalam kategori yang termasuk ke dalam kategori kurang baik
memiliki kemampuan baik. Namun pada sudah sangat jauh berkurang. Bahkan jumlah
pertemuan ketiga dan keempat kemampuan siswa yang tergolong sangat baik dan baik
siswa mengalami kenaikan pada setiap mengalami peningkatan.
pertemuan. Terutama terlihat pada pertemuan Dari keempat skor kemampuan siswa
keempat dimana kategori siswa sangat baik yang telah diperoleh, selanjutnya dihitung skor
mencapai 14 siswa, 24 siswa dengan kategori rata-ratanya. Berikut ini adalah distribusi skor
baik. maka dapat dinyatakan bahwa ada 38 siswa rata-rata kemampuan siswa selama 4 kali
yang memiliki kemampuan baik. Frekuensi pertemuan.
Dari data diatas, secara keseluruhan rata- minimal 7,2 berjumlah 34 siswa, ini berarti di
rata kemampuan siswa adalah 8,28 yang kelas uji coba memiliki potensial efek terhadap
tergolong dalam kategori baik. Artinya 85% kemampuannya, setelah diberikan latihan-latihan
dalam kategori memiliki kemampuan baik, dan soal dengan menggunakan LKS dengan metode
15% siswa tergolong dalam kategori minimal penemuan terbimbing, dan instrumen penilaian
cukup baik. Dimana siswa yang mendapat nilai yang dibuat.
138
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 5. NO. 2 JULI 2011
Tabel. Jumlah siswa yang mengerjakan soal tes dilihat per indikator
P1 P2 P3 P4 Rata-rata Rata-rata
rata- dalam Per
Indikator Deskripsi Per
rata persen indikator
P1 P2 P3 P4 indikator (%)
a 31 36 37 35 34,75 86,87
menfokuskan
b 24 31 26 27 27 67,5 28,17
pertanyaan 70,4
c 23 23 27 18 22,75 56,87
a 23 24 17 27 22,75 56,88
menganalisis
b 23 18 24 22 21,75 54,38 23,08
argumentasi 57,7
c 26 22 21 30 24,75 61,87
Bertanya/
a 21 22 21 26 22,5 56,25
menjawab
pertanyaan
b 11 26 16 24 19,25 48,12 19,08
tentang suatu 47,7
penjelasan
atau c 7 19 17 19 15,5 38,75
tantangan
Sumber : Hasil analisis peneliti, 2009
Dari tabel. terlihat bahwa indikator siswa perindikator untuk mengukur kemampuan
memfokuskan pertanyaan menghasilkan siswa pada setiap indikator (tabel ada pada
persentase yang tinggi yaitu 70,4 %, lampiran) didapat :
menganalisis argumen menghasilkan 57,7% dan Hasil rekapitulasi ketiga indikator untuk
bertanya/ menjawab pertanyaan tentang suatu empat kali pertemuan yaitu pada indikator (1)
penjelasan menghasilkan persentase terendah Memfokuskan pertanyaan memberikan hasil
yaitu 47,7% dikarenakan banyak siswa yang 3,10 dengan kategori baik, indikator (2)
salah dalam perhitungan karena mereka tidak Menganalisis argumen memberikan hasil 2,44
dapat mengalikan (tidak hapal perkalian), salah dengan kategori cukup baik dan indikator (3)
jumlah, yang mengakibatkan mereka salah Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang
dalam perhitungan akhir. suatu penjelasan memberikan hasil 2,21 dengan
Sedangkan skor rata-rata kemampuan kategori cukup baik.
139
Aryani, Pengembangan LKS untuk Metode Pengembangan Terbimbing
140
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 5. NO. 2 JULI 2011
kemampuan siswa adalah 8,28 yang tergolong kemampuan siswa pada pertemuan pertama
dalam kategori baik. Artinya 85% dalam masih rendah dibandingkan pada pertemuan
kategori memiliki kemampuan baik, dan 15% berikutnya. Namun hasil tes menunjukkan
siswa tergolong dalam kategori minimal cukup bahwa prototype LKS yang dikembangkan
baik. Dimana siswa yang mendapat nilai memiliki potensial efek terhadap kemampuan
minimal 7,2 berjumlah 34 siswa, ini berarti di siswa terlihat dari hasil tes pada pertemuan
kelas uji coba memiliki potensial efek terhadap kedua, ketiga dan keempat kemampuan siswa
kemampuannya, setelah diberikan latihan-latihan terus mengalami kenaikan.
soal dengan menggunakan LKS dengan metode
penemuan terbimbing, dan instrumen penilaian DAFTAR PUSTAKA
yang dibuat.
Pada pertemuan pertama hanya 6 siswa ( Akker, J.v.d. 1999. Principles and Methods of
Namun sebanyak 13 siswa ( 32,5 % ) termasuk Akker (Ed). Design Approaches and Tools
kemampuan cukup. Pada pertemuan kedua Anonim. 2007. LKS E Leaning. Tersedia pada
tampak siswa masih bingung dan takut salah Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
pertanyaan yang menuntut penjelasan jawaban Dimyati & Mudjiono, 2006. Belajar dan
141
Aryani, Pengembangan LKS untuk Metode Pengembangan Terbimbing
142
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 5. NO. 2 JULI 2011
143
Aryani, Pengembangan LKS untuk Metode Pengembangan Terbimbing
144