You are on page 1of 12

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KREATIVITAS

PROGRAM PEMASARAN DAN KEMAMPUAN BERINOVASI


TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH
DI KOTA SEMARANG
Sulistiyani 1

Abstract
The previous research shows that Managerial Ability is professionalism attitude description that
can support motivation achievement in order to create a successful work. While innovation is the
new ideas coming in process of doing something, products and services, and the innovation meant
here is sharing work, support, participation in taking the decision and the self improvement and
communication. Work is a system that has relation to the out coming activity that has gotten. Thus,
the organization by good Managerial Ability will have some positive effects to UKM work in the
Semarang and the organization / company that has the innovation will influence positively to the
work in Semarang city. This research is done to analyze Managerial Ability and Creativity Market-
ing Program also Innovation, and Employee’s work to UKM in Semarang. Respondents in this
research are UKM entrepreneurs in Semarang. The method used in this analysis is confirmatory
factor analysis n’ full model (SEM). In SEM, the computerization result for the significant test is
done to measure the goodness of fit those are chi-square. Goodness of fit index is adjusted to
Goodness of Index (CFI), Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) and Critical Ratio
(CR). The result shows that the model in this research fulfills the Goodness of Fit Criteria and the
Regression Weight requirement ( Chi square = 73,004; probability = 0,412; CMIN = 1,028; GFI =
0,910; AGFI = 0,867; TLI = 0,9916; CFI=0,997;RMSEA=0,017). It shows that managerial ability
will have some positive influence to UKM in Semarang, and the innovation will be created by
UKM s work positively as well.
Keywords: Manajerial Ability, Creativity Marketing Program, Out come, Inovation, Performance,
Support

PENDAHULUAN
Menurut Soetjito Wiro Sardjono sektor usaha informal dan tradisional merupakan kegiatan
ekonomi marginal (kecil-kecilan) yang mempunyai ciri-ciri : (1) Pola kegiatannya tidak teratur
baik dalam waktu, permodalan maupun pendapatan; (2) Modal perusahaan maupun omzetnya kecil;
(3) Tidak mempunyai usaha yang permanen; (4) Tidak mempunyai keterikatan (linkages) dengan
usaha lain; (5) Dilakukan oleh dan melayani golongan masyarakat berpendapatan rendah.2
UKM memberikan kontribusi terhadap penerimaan pendapatan Pemerintah Daerah melalui
penarikan retribusi dan memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) melalui pembentukan pendapatannya. Bila konsep perhitungan PDRB menggunakan
konsep penerimaan/pendapatan yang secara makro merupakan penjumlahan upah, gaji, laba, bunga
dan sewa.

1
Dosen Fakultas Ekonomi UNTAG Semarang
E-mail:sulistiyani@yahoo.com
2
Soetjito Wiro Sardjono dalam Dwi Ratnawati, Analisis keberhasilan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Jawa
Timur dalam mengahadapi krisis moneter, Lemlit Universitas Airlangga, 2003, hal 12

Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010 89


Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam

Kontribusi UKM terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) semakin besar peranannya
, karena semakin banyak yang terserap disub sector industri pengolahan (sektor UKM terdiri dari :
sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor industri ), karena pada triwulan IV – 2002 sedikit
meningkat dibanding triwulan III – 2002, hal ini tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi sebesar
1,42 % (BPS Jawa Tengah, 2002 ), pertumbuhan tersebut didukung oleh 3 sektor utama Jawa
Tengah yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Oleh karena itu UKM perlu memanajemen kegiatannya, sehingga perlu dilakukan penelitian
yang berkaitan dengan berbagai variabel yang memiliki kontribusi terhadap keberhasilan usaha
UKM, salah satunya dengan kemampuan manajerial, kemampuan manajemen merupakan cermin
dari sikap profesional, sehingga akan meningkatkan derajat motivasi, karena kemampuan manajerial
merupakan faktor penentu keberhasilan, dengan cara menciptakan prestasi kerja dan upaya mencapai
kinerja pertumbuhan melalui kemampuan merencanakan dan mengimplementasikan serta
kemampuan membuat kegiatan yang efektif. Juga kemampuan membangun jaringan kerja, termasuk
didalamnya kemampuan mencari pelanggan baru.
Penelitian yang dilakukan oleh Agustina Asatuan dalam penelitiannya yang berjudul Studi
Mengenai Orientasi Pengelolaan dan Kemampuan Manajerial, mengatakan adanya hubungan
kausalitas antara orientasi kemampuan manajerial dengan kinerjanya, Sebagaimana saran Agustina
Asatuan bahwa masih perlu diteliti pengaruh Kemampuan Manajerial dari jenis profesi lain, yang
mempengaruhi kinerja, yang diterapkan pada kegiatan usaha yaitu UKM / Usaha Kecil dan Menengah
di Kota Semarang yang berjumlah 1611 unit perusahaan.3
Variable lain yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan berinovasi, karena inovasi itu
adalah munculnya ide-ide baru, gagasan-gagasan baru untuk melakukan perubahan kearah yang
lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Hurley & Hult4 dalam penelitiannya yang berjudul Mar-
ket Orientation and Organizational Learning mengatakan dalam inovasi menyangkut dimensi
partisipasi dalam pengambilan keputusan, pembagian tugas, dukungan (support) serta pengembangan
diri. Pada penelitian Hurley & Hult menyarankan dalam penelitian ke depan variabel kemampuan
berinovasi dapat ditambah dimensi lain yakni komunikasi dalam mencapai kinerja yang baik.
Penelitian ini merupakan reaplikasi dan eksistensi dari penelitian Agustina dan penelitian
Hurley dan Hult 5 dalam mencapai kinerja pemasaran, sehingga kombinasi dari ke-2 penelitian
digabung akan memberi model penelitian yang baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi
dalam penelitian ini diterapkan pada UKM / pengusaha lemah. Berdasarkan uraian dimuka, masalah
yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana hubungan Kemampuan Manajerial
dan Kreativitas program pemasaran serta Kemampuan Berinovasi berpengaruh pada Kinerja UKM
/ Usaha Kecil dan Menengah di Kota Semarang.
Kemampuan manajerial adalah kemampuan memanajemen dirinya dalammelaksanakan
pekerjaan dirinya secara cerdas. Menurut Ferdinand sikap profesional akan mampu menghasilkan
dampak positip pada peningkatan penjualan, dengan demikian orientasi pada pengembangan
kemampuan manajerial sebagai cermin dari sikap profesionalisme yang dapat meningkatkan derajat
motivasi prestasi sehingga akan dapat menciptakan kinerja yang berhasil. Penelitian La Forge dan
Young Clifford (1992), kemampuan manajerial merupakan peningkatan ketrampilan dan
kemampuan dalam merencanakan dan membangun orientasi hasil akhir, orientasi kegiatan (activ-

3
Augusty F.T, Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategik, Program Magister Manajemen Universits
Diponegoro, 2000, hal 23-25
4
Hurley and Hult, Inovation Market and Organizational Learning : An Integration and Empirical Examination,
Journal Marketing, 1998, hal 42-54
5
Ibid

90 Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010


Sulistiyani

ity orientation), orientasi kemampuan (capability orientation) memberi kontribusi positip pada
upaya pencapaian kinerja. 6
Kemampuan berinovasi Inovasi menurut Thompsons didefinisikan sebagai sesuatu yang timbul
dalam melaksanakan ide-ide baru mengenai proses, produk atau pelayanan.7 Begitu juga yang
dikemukakan oleh Zaltman, Duncan dan Nolbele’s bahwa inovasi adalah sebagai ide, latihan atau
materi yang dirasakan, sebagai unit yang relevan untuk diambil, yang dapat ditemukan dalam
pelajaran organisasi.8 Inovasi yang dilakukan oleh organisasi akan memunculkan tingkah laku-
tingkah laku baru, oleh karena itu sikap atau tingkah laku yang baru menunjukan adanya kreativitas
atau pengembangan yang lebih baik.
Ada 4 budaya variabel yang diajukan kedalam kegiatan berinovasi menurut Hurley dan Hult
adalah (1) Partisipasi dalam pengambilan keputusan. Partisipasi yang dimaksud adalah keikutsertaan
pengambilan keputusan, secara universal pengambilan keputusan didefinisikan sebagai pemilihan
diantara berbagai alternatif, dalam pengertian ini mencakup pembuatan pilihan (choice making),
maupun pemecahan masalah (problem solving), atau dapat dikatakan pengambilan keputusan
merupakan suatu proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih, dimana hal ini mencerminkan
alternatif tindakan bagi penyelesaian masalah; (2) Dukungan (support), Yang dimaksud support ini
adalah dorongan (dukungan) seseorang untuk melakukan sesuatu, perilaku seseorang hanyalah
cerminan yang paling sederhana dari motivasi yang ada pada diri sendiri, oleh karena itu motivasi
adalah keadaan dala pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan- kegiatan tertentu, (3) Pengembangan diri. Organisasi yang baik adalah organisasi yang
melihat kedepan dan mempersiapkan diri. Suatu cara penting untuk mengembangkan organisasi
adalah dengan melatih dan mengembangkan para manajer agar mereka mampu untuk mengatasi
berbagai masalah, permintaan (tuntutan) dan tantangan baru. Dan (4) Pembagian tugas. Dalam
pembagian tugas ini sangat penting bagi organisasi, karena organisasi agar dapat berjalan dengan
baik perlu adanya pembagian tugas diantara karyawan, sehingga pembagian tugas akan dapat
memperlancar proses kegiatan, yang pada akhirnya tujuan yang diinginkan dapat tercapai.9
Pengertian komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau dalam bahasa Inggrisnya
common yang berarti sama, dalam hal ini berarti kita berusaha menyamakan pemikiran / persepsi
dengan seseorang dalam berkomunikasi. Pemikiran yang sama akan mengarah kepada pencapaian
tujuan yang sama pula, misalnya bersama-sama mempelajari suatu pemberitaan, pendapat seseorang,
artinya mengemukakan suatu pendapat atau ide kita kepada seseorang yang kita ajak komunikasi
tadi. Jadi pengertian dari komunikasi dapat diartikan sebagai proses hubungan untuk saling
memahami pendapat satu sama lainnya.10
Kreativitas program pemasaran adalah perluasan tindakan yang diambil untuk memasarkan
produk yang menggambarkan perbedaan yang berarti dari pelaksanaan pemasaran. Fills et al (2000)11
dalam mencapai suatu kreativitas individu hendaknya melalui tahapan-tahapan berikut :
Interest – preparation – incubation – illumination – verification exploitation yang berarti
bahwa individu yang kreatif tidak akan takut dalam mengambil resiko, maupun mengendalikan
situasi, tidak takut kegagalan dalam memiliki ketekunan.

6
Brimm,dalam Ferdinan Augusty, Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategik, Program Magister
Manajemen Universits Diponegoro, 2000, hal 76-78.
7
Thompsons, Bureaucracy and Innovation, Administratif Science Quarterly, 1965, hal 48.
8
Ibid
9
Hurley and Hult, op.cit. hal 42-54
10
Hurley and Hult, loc.cit. hal 42-54
11
Fills, Ian and McAuley, Andrew, Modeling and Measuring Creativity at The Interface, Thepry and Paractice,
Journal of Marketing Theory and Practice, Spring, 2000, hal. 8-17

Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010 91


Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam

Mart Hennesey dan Amabile (dalam Andrew et, al, 1996)12 kreativitas pemasaran berpusat
pada suatu yang baru dan berarti dari beberapa output, relative terhadap pelaksanaan yang umum
dalam bidang pemasaran. Kemudian menurut Rag & Myers (dalam Andrew et, al, 1996)13
menjelaskan bahwa kreativitas merupakan usaha pemecahan masalah bisnis yang dihadapi setiap
hari, sedangkan pendapat Amabile menyatakan bahwa kreativitas memerlukan pengembangan
alternative yang lebih baru dan radikal.14
Selanjutnya oleh Menon et al mengatakan bahwa kreativitas program pemasaran dibangun
oleh tiga indikator meliputi perbedaan strategi yang dipilih dengan sebelumnya, tingkat motivasi
dan mengandung resiko.15
Penelitian Johanis W Kiuk ( 2001 )16 menyatakan Kreativitas Program Pemasaran berpengaruh
positip terhadap Kinerja, oleh karena itu perlu budaya inovasi bagi setiap manajer agar dapat
mengadopsi dengan mudah dan melaksanakan setiap strategi dengan penuh pemahaman dan ikut
serta dalam pelatihan-pelatihan pemasaran, sehingga para manajer dapat mengenal berbagai pro-
gram pemasaran dan saling berbagi informasi dengan yang lain.
Dari penelitian diatas maka pengertian Kreativitas Program Pemasaran adalah sesuatu perluasan
tindakan dalam memasarkan produk dengan menekan resiko sekecil mungkin
Kinerja atau performance adalah segala sistem yang berhubungan dengan aktifitas dengan
hasil (outcome) yang diperoleh. Perusahaan yang berorientasi pasar memberikan dampak positif
pada kinerja perusahan-perusahan besar (Kohli dan Jaworski,1993) dan perusahaan-perushaan kecil
(Pelhant dan Wilson, 1996 )17. Kemudian study yang dilakukan oleh Fritz (1996) yang melakukan
penelitian sebanyak 144 perusahaan di Jerman, melihat bahwa ada kontribusi yang positif terhadap
kinerja perusahaan. Penelitian Kotabe mengemukakan bahwa variable kinerja meliputi : (1) Mar-
ket share reaktif diukur dengan membandingkan antara volume penjualan dengan volume penjualan
pesaing terdekat (2) Tingkat pertumbuhan penjualan yang diukur dari persentase kenaikan penjualan
dan (3) Kemampulabaan sebelum pajak, diukur dengan membandingkan antara penghasilan bersih
sebelum pajak dengan jumlah investasi yang ditanamkan.18 Adapun kerangka teotitis model
pebelitian dapat dijelaskan pada gambar 1

12
Andrew, Johley and Daniel C Smith 1996, In Search of The Marketing Imagination , Factor Affecting the Creativ-
ity of Marketing Program of Mature Product, Journal of Marketing Research. Vol. 33, hal 87-174.
13
Ibid
14
Amabile, T.M, Discovering the Unknowable, Managing the Unmanageable,in Creative Action in Organiztion,
Cameron Ford and Dennis Gioia, eds. Thousand, CA, Sage Publication, 1995, hal 65.
15
Menon, Anil, Sundar G. Bharadway, P Phani Tej Adidam and Steven W Edison, Antecedents and Consequences, Of
Marketing Strategy Making, A Model and a Test, Journal Of Marketing, Vol. 63, 1999, hal 18-40.
16
Johanis W Kiuk, Marketing Strategy Making, Faktor , Proses dan Efektivitasnya, Jurnal Sains pemasaran Indo-
nesia, Vol I, Nomor 2, Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UNDIP Semaramg, 2002, hal 1 - 40
17
Pelhant & Wilson, Mediting Influence on The Relation Between Marketing Orientation and Profitability firm,
Journal of the Academy of Marketing Science, Vol 24, 1996, 27-43.
18
Kotabe, Massaaki, Dak F Duhan, David K Smith Jr dan R Dak Wilson, The Perceive Veracity of Firm Strategy in
Japan, An Empirical Inquiry : Journal of Marketing 55 (1) , 1991, hal. 26 – 41

92 Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010


Sulistiyani
kmam
membut
renc
kemam
meninkt
efi s kmam
manaj pertub
penj ual an
kemamp
mencr
plgg baru
kinerja juml ah
planggan

strt
sbl mnya kuntungan

ti ngk
moti vasi
kret pr
pemas
kemam
berinvs
mengandug
resiko

pengem
parts di ri pembagian
dl m dukungan
tugas komunikasi
pengb kepts

Gambar 1 Model Pengaruh Kemampuan Manajerilan dan Kreativitas Program Pemasaran


Kemampuan Berinovasi Berpengaruh Positip Terhadap Kinerja
Dari model diatas diajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Kemampuan manajerial dibentuk dari dimensi Kemampuan membuat rencana, Kemampuan
meningkatkan efektivitas dan Kemampuan mencari pelanggan baru.
H2 : Penerapan kemampuan manajerial berpengaruh positip terhadap kinerja.
H3 : Kreativitas Program Pemasaran dibentuk dari dimensi Strategi sebelumnya, Tingkat Motivasi
dan Mengandung Resiko
H4 : Penerapan kemampuan manajerial berpengaruh positip terhadap kinerja.
H5 : Kemampuan berinovasi dibentuk dari partisipasi dalam pengambilan keputusan, dukungan,
pengembangan diri dan pembagian tugas serta komunikasi
H6 : Kemampuan berinovasi berpengaruh positip terhadap kinerja.
H7 : Kinerja dibentuk dari dimensi pertumbuhan penjualan, jumlah pelanggan dan keuntungan.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian. Populasi dalam penelitian ini, adalah manajer UKM / pengusaha kecil dan
menemgah secara individual sebagai unit analisis. Jumlah populasi UKM di Kota Semarang sebesar
1611 berdasarkan kelompok industri dan lokasi dimana UKM tersebut berada setiap kecamatan di
Kota Semarang. Yang terdiri dari :
1) Usaha kecil = 1.232 unit perusahaan
2) Usaha menengah = 379 unit perusahaan
Sampel dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai wakil dari populasi yang akan diteliti,
berjumlah 100 (seratus) UKM DI Kota Semarang. Penentuan jumlah tersebut ditempuh dengan
menggunakan metode penarikan sampel yang didasarkan pada rumus Slovin (Umar, 2003) berikut:
N
n=
1 + N ( e) 2
Dimana ; n = jumlah sample
N = jumlah populasi
e = prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih
dapat ditoleransi atau diinginkan (5 %)

Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010 93


Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam

Jadi jumlah sampelnya adalah :


1611
n=
1 + 1611(10%) 2
1611
n=
1 + 1611(10%) 2
1611
n=
17,11
n = 94,15 , dibulatkan 100

Selanjutnya, guna menentukan anggota sampel yang dipilih sebagai wakil populasi, digunakan
metode non proporsional stratified random sampling yang merupakan suatu metode pengambilan
sampel dimana tiap-tiap individu dalam strata yang ada diberi kesempatan untuk dipilih menjadi
anggota sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian.
Sumber data primer pada penelitian ini di peroleh langsung dari para responden, para manajer
UKM di Kota Semarang, dengan demikian populasi adalah para manajer UKM di Kota Semarang
yang terdiri dari kelompok makanan, minuman, tekstil, kayu, kertas, kimia, barang golongan bukan
logam, logam dasar, barang dari logam dan pengolahan lainnya. Sumber data sekunder diperoleh
dari berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan baik jurnal ilmiah penelitian terdahulu,
majalah dan literature yang berhubungan dengan penelitian ini.Metode Pengumpulan Data. Data
penelitian dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner kepada para manajer UKM di Kota
Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey melalui kuesioner yang dikirim melalui
pos dan wawancara langsung kepada responden.
Sedangkan teknik analisis dalam pengolahan data yang terkumpul dari hasil penyebaran
kuesioner dari persiapan, tabulasi, dan penerapan data pada pendekatan penelitian, dengan
memberikan skor sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan yaitu menggunakan skala interval 10.
Model penelitian ini adalah model kausalitas (hubungan/pengaruh sebab akibat) sehingga untuk
menguji alat analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model SEM (Structural Equa-
tion Modeling) yang dioperasikan melalui program AMOS (Analysis of Moment Stucture) Menurut
Hair, Anderson, Tatham dan Black (1995)19, ada tujuh langkah yang harus dilakukan apabila
menggunakan Strctural Equation Modelling (SEM) yaitu:
1. Pengembangan model teoritis
2. Pengembangan diagram alur (path diagram)
3. Konversi diagaram alur kedalam persamaan.
Persamaan yang didapat dari diagram alur yang dikonversi terdiri dari : (1) Persamaan
struktural.((Structural equation), yang dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar
berbagai konstruk, (2) Variabel endogen= variable eksogen + variable endogen + error DAN (3)
Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model), dimana harus ditentukan variabel
yang mengukur konstruk dan menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang
dihipotesakan antar konstruk atau variable. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat model pengukuran
pada tabel 1:

19
Hair, JR, Joseph F, Rolp E. Anderson, Ronald L. Tatham amd William C. Black, , Multivariate Date Analysis
Readings, (Fourth Ed), Prentice Hall International, Inc. 1995, hal 121-132

94 Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010


Sulistiyani

Tabel 1 Model Pengukuran


Konsep eksogen (model pengukuran) Konsep endogen (model pengukuran)
X1 = λ 1 kmpuan manajrl + e1 X12 = λ 12 kinerja + e12
X2 = λ 2 kmpuan manajrl+ e2 X13 = λ 13 kinerja + e13
X3 = λ 3 kmpuan manajrl+ e3 X14 = λ 14 kinerja + e14
X4 = λ 4 kret p.pemsr + e4
X5 = λ 5 kret p. pemsr + e5
X6 = λ 6 kretp. pemsr + e6
X7 = λ 7 inovasi + e7
X8 = χ 7 inovasi + e8
X9 = χ 9inovasi + e
X10 = χ 10 inovasi + e10
X1 1 = χ 11inovasi + e 11
Model structural
Kinerja = γ1 kemampan manajerial + γ2 ikreat pr pemas + γ3 inovasi z1
Sumber: dikembangkan untuk penelitian
4. Memilih matriks input dan estimasi model
Untuk ukuran sample Hair et al (1995)20 menemukan bahwa ukuran sample yang sesuai
untuk SEM adalah 100-200.
5. Menganalisis apakah moel dapat diidentifikasi
6. Evaluasi kriteria goodness of fit, dapat dijelaskan pada tabel 2.
Tabel 2 Indeks Pengujian Kelayakan Model
Goodness of fit index Cut-off value
χ Chi-square
2
Diharapkan kecil
Significaned prob ≥ 0,05
RMSEA ≤ 0,08
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
CMIN/DF ≤ 2,00
TLI ≤ 0,95
CFI ≥ 0,94
Sumber, Augusty, 2000
7. Interpretasi dan modifikasi model

PEMBAHASAN
Pengujian data merupakan bagian yang penting dari analisis data dan harus dilakukan. akan
disajikan data-data deskriptif penelitian, uji outliers dan normalitas data. Outliers adalah observasi
atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh observasi-observasi
lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim.Dalam mendeteksi adanya univariate outliers dapat
dilakukan dengan menentukan nilai ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outliers dengan
cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam standard score atau yang biasa disebut z-score,
20
Ibid
21
Ibid

Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010 95


Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam

yang memiliki nilai rata-rata nol dengan standard deviasi sebesar satu (Hair, et al, 1995)21.
Dalam mengevaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan, sebab meskipun data
yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi-observasi
itu dapat menjadi outliers bila sudah dikombinasikan. Jarak mahalonobis untuk tiap-tiap observasi
dapat dihitung dan akan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam
sebuah ruang multidimensional (Hair, et al., 1995: Tabachnick dan Fidell, 1996 dalam Ferdinand,
A.T., 2000)22. Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak
mahalonobis pada tingkat p<0,001 dengan 2 variabel, yaitu X2 (2,001) = 13,816. Pengujian normalitas
pada masing-masing variabel merupakan langkah yang penting pada setiap analisis multivariat,Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan kiteria critical ratio sebesar ± 2,58 pada tingkat
signifikansi 0,01 (1%),
Pengujian Model Penelitian menggunakan Evaluasi atas asumsi-asumsi dari aplikasi SEM.
Dimana evaluasi atas asumsi-asumsi dari aplikasi SEM berupa teknik statistik yang digunakan,
pengembangan model pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini, pengujian model SEM
secara penuh atau full Structural Equation Modeling construction. Evaluasi atas Multicollinearity
dan Singularity. Untuk melihat apakah pada data penelitian terdapat multikolinearitas
(multicollinearity) atau singularitas (singularity) dalam sebuah kombinasi kombinasi variabel, maka
yang perlu diamati adalah determinan dari matriks kovarians sampelnya. Determinan yang kecil
atau mendekati nol mengindikasikan adanya multikolinearitas atau singularitas, sehingga data itu
tidak dapat digunakan untuk penelitian (Tabachnick dan Fidell, 1998)23.
Pada penelitian ini nilai determinan dari matrik kovarians sampelnya adalah 2,2243 + 001 dan
angka tersebut jauh dari nol. Pengujian terhadap nilai residual. Pengujian terhadap nilai residual
mengindentifikasikan bahwa secara signifikan model yang sudah dimodifikasi tersebut dapat
diterima dan nilai residual yang ditetapkan adalah ± 2,58 pada taraf signifikansi 1% (Hair, et al.,
1995)24.
Structural Equation Modelling Dan Full Model. Setelah measurement model analisis faktor
konfirmatori variabelKemampuan Manajerial, Kemampuan Berinovasi dan kinerja, maka langkah
selanjutnya membuat model secara keseluruhan / full model structural equation model dapat
dianalisis melalui program Amos. Hasil goodness of fit dijelaskan pada tabel 3
Tabel 3 Goodness of fit Indecs
Goodness of fit index Cut of value
Chisquare 3,117
Significant 0,381
Probability 0,023
RMSEA 0,933
GFI 0,892
AGFI 1,052
CMIN / DF 0,991
TLICFI 0,994
Sumber : Dikembangkan untuk penelitian.
Sedangkan hasil model secara keseluruhan / full model structural equation model dapat
dianalisis melalui program Amos dapat dijelaskan pada gambar 2

22
Ibid
23
Tabachnik, B.G.,and Fidel, L.s, Using Multivariat Statistik, Third Edition, New York; Harpoer collego Publiser,
1996, hal 63-75
24
Ibid

96 Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010


Sulistiyani
.56
Kemamp
e1 renc .75
Structural Equation Modeling
.49
Kemam .70
e2 menink Kemam
Manaj
efektivitsa
.72
.51
kemamp
e3 mencr
peluang baru
.28
.60 .21
partisipasi dlm z .50
e4
peng. kepts
.69 .77 pertumb
penjualan e12
pembagian
e5 .83 .71
tugas .74
.73 .23 .17 .86
support/ .86 jumlah
e6 INV Kinerja e13
dukungan pelanggan
.77
.60 .61
pengemb .31
e7 .86 .78
diri dosen .73 keuntungan e14

e8 komunikasi .33
.07
UJI MODEL
.54 Chi square = 73.004
part. strategi
e9 sblmnya .74 df = 71
.52 Prob = .412
tingkat .72 Kret Pro RMSEA = .017
e10
motivasi Pmsr Chi square / df = 1.028
.51 .71 GFI = .910
e11 mengandung
risiko AGFI = .867
TLI = .996
CFI = .997

Gambar 2 model secara keseluruhan / full model Penelitian


Hasil regression weights penelitian dapat dijelaskan pada tabel 4. Berdasarkan tabel 41 dapat
diketahui bahwa nilai CR sudah memenuhi kriteria, yaitu diatas 2 pada taraf signifikan 1% dan
nilai diatas 1,96 pada taraf signifikan 5% (0,05). Oleh karena itu model penelitian ini dapat diterima.
Tabel 4 Hasil Regression Weights
Regression Weights: Estimate S.E. C.R. Label
Kinerja <—————— Kemam_Manaj 0.227 0.101 2.252
Kinerja <———————— INV 0.188 0.088 2.138
Kinerja <————— Kret Pro_Pmsr 0.305 0.115 2.649
x6 <—————————— INV 1.000
x5 <—————————— INV 0.999 0.098 10.165
x4 <—————————— INV 0.929 0.102 9.079
x7 <—————————— INV 0.922 0.101 9.094
x11 <——————— Kret Pro_Pmsr 1.000
x10 <——————— Kret Pro_Pmsr 1.063 0.194 5.488
x9 <——————— Kret Pro_Pmsr 1.078 0.196 5.510
x12 <—————————— Kinerja 1.000
x13 <—————————— Kinerja 1.335 0.191 6.977
x14 <—————————— Kinerja 1.251 0.185 6.762
x3 <———————— Kemam_Manaj 1.000
x2 <———————— Kemam_Manaj 1.050 0.194 5.428
x1 <———————— Kemam_Manaj 0.966 0.176 5.500
x8 <—————————— INV 0.964 0.090 10.660
Sumber: data penelitian diolah

Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010 97


Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam

PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden pengusaha UKM di kota Semarang, maka
ciri-ciri responden : (1) Sebagian besar responden berumur 30 – 50 tahun, (2) Sebagian besar
responden mempunyai status berkeluarga, (3) Tingkat pendidikan responden sebagian besar SLTP
_ SLTA DAN (4) Pekerjaan responden sebagian besar pegawai Swasta
Variabel Kemampuan Manajerial dibentuk dari dimensi – dimensi Kemampuan Membuat
Rencana, Kemampuan meningkatkan Efektivitas dan kemampuan Mencari Pelanggan Baru,
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka hipotesis 1 tersebut dapat diterima dan
memiliki nilai C.R ³ 2,. Variabel Kemampuan Manajerial berpengaruh positip terhadap Kinerja,
hasil penelitian ini mempertegas kajian ( Ferdinand, 2000).Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, maka hipotesis 2 tersebut dapat diterima dan memiliki nilai C.R ³ 2,
Inovasi dibentuk oleh dimensi-dimensi partisipasi dalam pengambilan keputusan, support/
dukungan, pembagian tugas serta pengembangan diri dan komunikasi. Berdasarkan hasil analisis
data didapatkan bahwa hipotesis 4 dapat diterima dan memiliki nilai C.R. ³ 2
Semakin tinggi berinovasi maka akan berpengaruh positif terhadap kinerja, seperti halnya
penelitian yang dilakukan oleh Harley and Hult (1998)25 bahwa inovasi akan dapat meningkatkan
kapasitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja. Berdasarkan analisis data didapatkan
bahwa inovasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai
regression weight sebesar 0,41 dengan C.R ³ 2.
Kinerja dibentuk oleh dimensi-dimensi pertumbuhan penjualan, jumlah pelanggan serta
keuntungan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Pelhant & Wilson, 1996 (dalam Ferdinan, A.T,
2000) yang mengemukakan bahwa kinerja merupakan budaya perusahaan yang dengan memberikan
hasil / kontribusi yang lebih baik, berhubungan dengan aktivitas. Berdasarkan analisis data, hipotesis
5 dapat diterima dan dibuktikan karena memiliki nilai C.R ³ 2.
Variabel Kemampuan Manajerial dibentuk dari dimensi – dimensi Kemampuan Membuat
Rencana, Kemampuan meningkatkan Efektivitas dan kemampuan Mencari Pelanggan Baru, seperti
halnya penelitian yang dilakukan Agustina Asatuan (2004)26 , Semakin tinggi berinovasi maka
akan berpengaruh positif terhadap kinerja, seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Harley
and Hult (1998)27 bahwa inovasi akan dapat meningkatkan kapasitas, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja.Berdasarkan analisis data, hipotesis 6 dapat diterima dan dibuktikan karena
memiliki nilai C.R ³ 2.
Implikasi Manajerial. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh melalui kajian telaah
pustaka dan hasil analisis data yang menggunakan metode SEM dalam program Anos versi 4.01,
maka implikasi manajeria / saran l yang dapat diajukan adalah sebagai berikut : (1) UKM merupakan
kegiatan Usaha Kecil dan Menengah masih dapat diberdayakan dengan memfokuskan Kemampuan
Manajerial, karena dengan Kemampuan Manajerial diharapkan setiap karyawan / individu dapat
meningkatkan motivasi untuk bekerja lebih baik, Oleh karena itu UKM perlu menyelenggarakan
kursus-kursus, pelatihan-pelatihsn, diskusi bagi karyawan. Dengan demikian ketrampilan dan
keahlian dari para karyawan akan lebih baik lagi dan memeliki kualitas pekerjaan yang semakin
bagus, (2) Dalam kegiatan inovasi masing-masing variabel yaitu Pengembangan diri Partisipasi
dalam Pengambilan keputusan, Support / dukungan, Pembagian tugas dan Komunikasi, hampir
sama besarnya dalam membentuk inovasi, Oleh karena itu UKM perlu menciptakan kondisi kerja
yang baik, agar karyawan mempunyai motivasi / dorongan yang kuat untuk selalu meningkatkan
ketrampilan secara optimal DAN (3) Kinerja UKM dapat meningkat dengan melihat keuntungan,

25
Ibid
26
Ibid
27
Ibid

98 Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010


Sulistiyani

jumlah pelanggan serta pertumbuhan penjualan, Oleh karena itu UKM harus selalu beusaha mencari
kesempatan dan peluang untuk menarik calon-calon pelanggan baru dengan selalu menunjukkan
hasil pekerjaan / output yang baik, berkualitas, dan selalu mudah didalam dari produk tersebut,
serta memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, sehingga pelanggan masih terkesan dari
pelayanan, serta berusaha selalu merespon apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh calon pelanggan
Agenda Penelitian Dimasa Depan. Kemampuan Manajerial yang tekankan oleh UKM dikota
Semarang akan sangat bermanfaat bagi pengembangan manajemen itu sendiri, sehingga untuk
penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan memperluas responden dari jenis profesi lain atau jenis
usaha yang lain, serta dapat juga dilakukan pada usaha atau kegiatan di bidang jasa.

DAFTAR PUSTAKA

Amabile, T.M, 1995, Discovering the Unknowable, Managing the Unmanageable,in Creative
Action in Organiztion, Cameron Ford and Dennis Gioia, eds. Thousand, CA, Sage Publication
Andrew, Johley and Daniel C Smith 1996, In Search of The Marketing Imagination , Factor
Affecting the Creativity of Marketing Program of Mature Product, Journal of Marketing Research,
Vol 33, hal 87-174.
Augusty F.T, 2000, Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategik, Program Magister
Manajemen Universits Diponegoro
———————— , Structural Equation Modeling, dalam penelitian Manajemen , seri Pustaka
Kunci 02/2000
Bacon, D.D.(1997), “Using amos for Structural Equation Modeling in Market Reseach,” Lynd,
bacon & Assosiation, SPSS, Inc
Brimm, 1988, dalam Ferdinan Augusty, 2000, Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan
Strategik, Program Magister Manajemen Universits Diponegoro
Brown, M. W. and Cudeck, R., 1993, Alternatif Ways of Assesing Model Foi. In K.a.Bollen &
J.S.Long (Eds), Testing Struktural Equation Model California, Lonon, New Delhi :Sage Publicatioan
Inc
Bruce Wrenn 1997, “The Market Orientation: Measurement and Scalling issues” ,Journal of
Marketing, Theori and Practise, 5 (3), hal. 31-54
Cooper, Donald R, and C. William Emory (1997); “Metode Penelitian Bisnis”, Jilid I, Edisi
kelima, penerbit Erlangga Jakarta
Fills, Ian and McAuley, Andrew, 2000, Modeling and Measuring Creativity at The Interface,
Thepry and Paractice, Journal of Marketing Theory and Practice, Spring, hal. 8-17
Glueck and Jank, 1993, Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan, Penerbit,Erlangga,
Jakarta
Hair, JR, Joseph F, Rolp E. Anderson, Ronald L. Tatham amd William C. Black, 1995, multi-
variate Date Analysis Readings, (Fourth Ed), Prentice Hall International, Inc.
Hurley and Hult, 1998, Inovation Market and Organizational Learning : An Integration and
Empirical Examination, Journal Marketing
Heneman, 1998, dalam Aryani Matius Maun, 2002, Hubungan Organiasi learning, Informasi
Pasar, Inovasi dan Kinerja Pasar, Journal Sains dan Pemasaran Indonesia, MM UNDIP, Semarang
Johanis W Kiuk 2002, Marketing Strategy Making, Faktor , Proses dan Efektivitasnya, Jurnal
Sains pemasaran Indonesia, Vol I, Nomor 2, Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi
UNDIP Semaramg, hal 1-40.
Kotabe, Massaaki, Dak F Duhan, David K Smith Jr dan R Dak Wilson, 1991, The Perceive
Veracity of Firm Strategy in Japan, An Empirical Inquiry : Journal of Marketing 55 (1) : 26 – 41

Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010 99


Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam

Kohli, Ajay K., and Bernard J. Jaworski, 1990, “ Market Orientation : The Construct, Re-
search Propositions, and Managerial Implications”, Journal of Marketing 54 (April) : hal. 1 – 18
Menon, Anil, Sundar G. Bharadway, P Phani Tej Adidam and Steven W Edison, 1999, Ante-
cedents and Consequences, Of Marketing Strategy Making, A Model and a Test, Journal Of Mar-
keting, vol 63 hal 18-40
Narver and Slater, 1990, “The Effect of a Market Orientation on Business Profitability”, Jour-
nal of Marketing
Pelhant & Wilson, 1996, Mediting Influence on The Relation Between Marketing Orientation
and Profitability firm, Journal Of Marketing Theori and Practise, Journal of the Academy of Mar-
keting Science, Vol 24, hal. 27-43.
Thompsons, 1965, Bureaucracy and Innovation, Administratif Science Quarterly.

100 Volume 1/ Edisi I/ Mei 2010

You might also like