You are on page 1of 6

DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.

xxxxxxx

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Disampaikan :


Direview :
Volume XX No X - April 20XX Diterima :
http://journal.unpar.ac.id/index.php/jrsi/index
ISSN 2339-1499 (online) – ISSN 0216-1036 (print)

Efektivitas Kinerja Excavator Pada Pengupasan OverBurden (OB) Commented [B1]: Pengukuran efektivitas

Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)


di Pit 7 PT XYZ

ABSTRACT

Based on production data of overburden (OB) stripping at Pit 7 PT XYZ in February 2019, productivity didn’t
reach the desired target. To find out the potential for increased productivity and effectiveness of using
excavators, it’s necessary to do an analysis using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method. OEE is
a performance measurement tool that has the ability to identify the root of the problem and it’s causative
factors so that imptovement efforts are more focused. The parameters used in the calculation of OEE value Commented [B2]: improvement
are: Availabiliy, Utilization, and Productivity Index. Based on the result of data processing, the OEE value
Commented [B3]: Availability
were 56,00% and 38,19%. Thiss means that the OEE value has not been able to meet the world class
standard OEE value in medium category, namely 60%. Improvement are made by reducing lost work time but Commented [B4]: Disebutkan 2 angka berbeda ini untuk
apa? Misal: 56,00% and 38,19% for EX2313 and EX2325,
obstacles can be avoided, so as to increase utilization. There was an increase in the OEE value from the respectively
initial conditions of each excavators by 12,73% and 11,61%. This shows that the OEE value of PC800 with
number EX2313 reaches the world class standard in medium category or productivity can be considered Nilai OEE untuk EX2325 berbeda dengan yang dicantumkan
pada bagian isi
reasonable, namely 68,73%. Meanwhile, the OEE value of PC800 with number EX2325 still doesn’t reach the
world class standard in medium category, namely 45,80%. Commented [B5]: This

Keywords – Productivity, Availability, Utilization, Productivity Index, Overall Equipment Effectiveness (OEE)

ABSTRAK

Berdasarkan data produksi pengupasan overburden (OB) di Pit 7 PT XYZ pada Februari 2019, produktivitas
belum mencapai target yang diinginkan. Untuk mengetahui potensi peningkatan produktivitas dan efektivitas
dari penggunaan excavator, perlu dilakukan analisis menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness
(OEE). OEE merupakan suatu alat pengukur performansi yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
akar permasalahan dan faktor penyebabnya agar upaya perbaikan lebih terarah. Parameter yang digunakan
dalam perhitungan nilai OEE, yaitu: Availability, Utilization, dan Productivity Index. Berdasarkan hasil
pengolahan data, diperoleh nilai OEE sebesar 56,00% dan 38,19%. Artinya, nilai OEE tersebut belum dapat Commented [B6]: Disesuaikan dengan masukan versi
memenuhi nilai OEE standar kelas dunia kategori sedang, yaitu 60%. Perbaikan dilakukan dengan cara Bahasa Inggris
menekan waktu kerja yang hilang namun hambatan dapat dihindari, sehingga dapat meningkatkan utilization.
Terdapat peningkatan nilai OEE dari kondisi awal masing-masing excavator sebesar 12,73% dan 11,61%. Hal
tersebut memperlihatkan bahwa nilai OEE dari PC800 dengan nomor EX2313 mencapai standar kelas dunia
kategori sedang atau produktivitas dapat dianggap wajar, yaitu 68,73%. Sedangkan nilai OEE dari PC800
dengan nomor EX2325 masih belum mencapai standar kelas dunia kategori sedang, yaitu 45,80%.

Kata kunci – Produktivitas, Availability, Utilization, Productivity Index, Overall Equipment Effectiviness (OEE)
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.xxxxxxx

PENDAHULUAN suatu proses produksi yang mampu


mengidentifikasi akar permasalahan dan faktor
PT XYZ merupakan salah satu dari
penyebabnya agar upaya perbaikan dapat
beberapa perusahaan yang menambang Commented [B7]: Gunakan Bahasa Indonesia yang baku
lebih terarah. OEE menekankan pada
batubara di Kalimantan Selatan. PT XYZ
meminimalkan atau menghilangkan Commented [B9]: Gunakan Bahasa Indonesia yang baku
tengah melakukan penambangan di lokasi
pemborosan, peningkatan kehandalan, dan
penambangan batubara milik PT AA. Sistem
peningkatan kinerja dari suatu alat. Selain itu,
tambang terbuka (surface mining) dengan
OEE adalah metode yang dapat diterima
menggunakan metode open pit mining
secara universal guna mengukur suatu level
diterapkan oleh PT XYZ dalam proses
performansi dan dapat menunjang continuous
penambangan.
improvement. (Hafiz & Martianis, 2019;
Pengupasan overburden (OB)
Hermanto, 2016; Husean, A, & Maiyudi, 2018;
merupakan suatu kegiatan yang
Nurwulan & Fikri, n.d.; Yusuf, A, & Maiyudi,
mempengaruhi keberlangsungan proses
2018).
produksi dalam penambangan batubara.
Nakajima (1988) mengatakan standar
Proses pengupasan semakin cepat dilakukan,
kelas dunia untuk nilai OEE adalah sebesar
maka semakin cepat proses berikutnya dapat
85% dengan standar nilai availability sebesar
dilaksanakan. PT XYZ mengkombinasikan
90%, performance sebesar 95%, dan standar
excavator sebagai alat gali-muat material, dan
nilai quality rate sebesar 99%. Berdasarkan
dumptruck sebagai alat pengangkut
hal tersebut, perlu dikaji terkait OEE excavator
memindahkan material dari loading point ke
pada pengupasan OB di PT XYZ. Penentuan
proses waste dump (A. R. Wijaya, Mukiat,
nilai OEE digunakan untuk mengkaji potensi
2019; Nurwaskito, Jamaluddin, & Widodo,
peningkatan produktivitas dari kinerja
2015; Rija & Anaperta, 2019).
excavator agar dapat mengoptimalkan kinerja
Berdasarkan data yang diperoleh bulan
dari penggunaan alat tersebut dalam
Februari 2019, hasil produtivitas excavator
mencapai target produktivitas pengupasan OB
berjenis PC800 dengan nomor EX2313 dan
yang diinginkan oleh PT XYZ.
EX2325 sebesar 296 bcm dan 239,64 bcm.
Sedangkan target produktivitas yang
diinginkan adalah sebesar 320 bcm.
METODE PENELITIAN
Produktivitas yang dihasilkan tidak mencapai
target yang diinginkan. Penelitian dilakukan di Pit 7 PT XYZ Commented [B8]: Tidak dibahas lebih lanjut pada bagian
Tidak tercapainya target disebabkan jobsite PT AA dengan waktu pelaksanaan isi. Sebaliknya, bagian isi langsung membahas rincian tentang
OEE. Hubungkan antara permasalahan yang dinyatakan pada
oleh beberapa faktor, antara lain breakdown pada bulan Januari sampai Februari 2019. bagian pendahuluan dan isi
time, delay time dan idle time. Selain itu, tidak Secara administratif, jobsite PT AA terletak di
tercapainya target produksi tentu dapat desa Sungai Cuka, kecamatan Kintap,
merugikan PT XYZ. Hal tersebut mendorong kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
dilakukannya penelitian yang berkenaan Penyelesaian permasalahan penelitian ini
dengan mengoptimalkan penggunaan dan menggunakan metode kuantitatif, dimana
efektivitas dari kinerja excavator agar PT XYZ melakukan pengolahan data dan
dapat meningkatkan produktivitas dalam menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik.
mencapai target yang diinginkan. Pengumpulan data dilakukan dengan
Nuryono (2017) melakukan penelitian menggunakan data primer dan data sekunder.
sejenis dengan optimalisasi penggunaan Data primer diperoleh dari hasil pengamatan
excavator dengan menjadikan PT RML secara langsung di lapangan, yaitu bucket fill
Embalut sebagai obyek penelitian. Penelitian factor, cycle time, dan efisiensi kerja dari
tersebut menggunakan metode OEE sebagai excavator berjenis PC800 dengan nomor
metode penyelesaian permasalahan, EX2313 dan EX2325. Data sekunder diperoleh
menggunakan 6 alat excavator dengan jenis secara tidak langsung, yaitu laporan
PC 400, serta menggunakan metode 5W1H, produktivitas harian, data losttime (delay time
SMED, dan TPM untuk memberikan usulan dan idle time), data breakdown time, dan data
perbaikan. working hours.
Overal Equipment Effectiveness (OEE) Menurut Nuryono (2017), modifikasi
merupakan alat pengukur performansi dari OEE yang dilakukan dalam penelitiannya
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.xxxxxxx

mampu menghasilkan dimensi yang dapat


dijadikan parameter yang saling B. Availability
mempengaruhi. Availability, dipengaruhi oleh Data availability terdiri dari data waktu yang
breakdown time. Utilization atau performance, tersedia untuk operasional dalam satu hari
dipengaruhi oleh working hours dan losttime. yang disebut Availability Time (AVT) yang
Productivity index atau quality rate, dibandingkan dengan waktu dalam satu hari
dipengaruhi oleh bucket fill factor dan efisiensi atau disebut dengan Machine On Hand Hours
kerja. (MOHH). Data availability excavator pada
Data yang diperoleh diolah terlebih bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Tabel
dahulu menggunakan Microsoft excel. Setelah 3.
itu dilakukan perhitungan ketiga elemen OEE,
meliputi Availability, Utilization, dan Tabel 3. Data Availability
Productivity Index. Selanjutnya dilakukan
Nomor
perhitungan nilai OEE. Nilai OEE yang MOHH BT AVT Availability Commented [B10]: Singkatan dari apa? Lebih baik
Ex.
diperoleh, diidentifikasi berdasarkan jenis dijelaskan melalui kata-kata di bagian penjelasannya, seperti
EX2313 672 60.54 626.44 93.22% MOHH dan AVT
kerugian yang mempengaruhi rendahnya
ketiga elemen OEE. Kemudian dilakukan EX2325 672 95.46 576.54 85.79%
analisis terhadap faktor yang menyebabkan
terjadinya losttime dan breakdown time. Nilai availability yang diinginkan oleh
Setelah itu dilakukan perhitungan terhadap perusahaan untuk masing-masing excavator
waktu kerja yang hilang namun hambatan PC800 yaitu 90%. Menurut Tabel 3, nilai
dapat dihindari dan dilakukan perhitungan nilai availability dari excavator dengan nomor
OEE yang baru sebagai upaya perbaikan. EX2313 telah berada diatas strandar yang
diinginkan oleh perusahaan. Sedangkan nilai
availability dari excavator PC800 dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN nomor EX2325 masih berada di bawah
standar yang diinginkan oleh perusahaan..
A. Jadwal Kerja
Jadwal kerja PT XYZ dapat dilihat pada Tabel
C. Utilization
1 dan Tabel 2.
Data utilization dipengaruhi oleh waktu
kerja yang hilang yang dikenal dengan losttime
Tabel 1. Waktu Kerja Kegiatan Penambangan
Selain Hari Jumat dan breakdown time. Losttime dalam
Waktu Rentang Waktu manajemen pertambangan dibedakan menjadi
Shift Keterangan
(WITA) (Jam) dua, yaitu delay time dan idle time. Breakdown
06.00 - 12.00 6 Kerja time adalah suatu kondisi excavator tidak
1 12.00 - 13.00 1 ISHOMA dapat melakukan kegiatan produksi atau
mengalami kerusakan. Data utilization
13.00 - 18.00 5 Kerja
excavator pada bulan Februari 2019 dapat
18.00 - 00.00 6 Kerja
dilihat pada Tabel 4.
2 00.00 - 01.00 1 ISHOMA
01.00 - 06.00 5 Kerja Tabel 4. Data Utilization
Nomor Delay Idle
WH BT Utilization Commented [B11]: Working hours?
Tabel 2. Waktu Kerja Kegiatan Penambangan Ex. Time Time
Hari Jumat EX2313 382.61 129.84 113.99 60.54 55.69%
Waktu Rentang Waktu
Shift Keterangan EX2325 306.71 154.85 114.98 95.46 45.64%
(WITA) (Jam)
06.00 - 11.30 5.5 Kerja
Menurut Tabel 4, nilai utilization dari
1 11.30 - 13.00 1.5 ISHOMA
masing-masing excavator PC800 masih
13.00 - 18.00 5 Kerja
rendah dan belum mencapai target yang
18.00 - 00.00 6 Kerja diinginkan oleh PT XYZ, yaitu 60%. Hal
2 00.00 - 01.00 1 ISHOMA tersebut mengidentifikasi bahwa cukup
01.00 - 06.00 5 Kerja tingginya waktu kerja yang hilang karena
hambatan saat bekerja, baik yang dapat
dihindari maupun yang tidak dapat dihindari
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.xxxxxxx

oleh pekerja. excavator PC800 adalah 56,00% dan 34,19%.


Nilai tersebut berada dibawah nilai OEE
D. Productivity Index standar kelas dunia kategori sedang sebesar
Menurut Nuryono (2017), efisiensi kerja 60%. Artinya, produktivitas dari excavator
merupakan parameter lain turut berpengaruh PC800 dengan nomor EX2313 dan EX2325
dalam kualitas kerja dari penggunaan belum dapat dianggap wajar. Hal tersebut
excavator selain bucket fill factor. Bucket fill menunjukkan bahwa PT XYZ membutuhkan
factor (BFF) dan efisiensi kerja digunakan perbaikan agar dapat mencapai target
dalam penelitian ini untuk menentukan nilai produktivitas yang diinginkan.
productivity index. Data productivity index
dapat dilihat pada Tabel 5. F. Perbaikan Commented [B13]: Bagian perbaikan merupakan bagian
Perbaikan dilakukan dengan mengetahui yang krusial pada artikel ini. Mohon dijelaskan secara rinci
apa yang dilakukan dan bagaimana caranya agar dapat
Tabel 5. Data Productivity Index faktor penyebab dari permasalahan yang mengeliminasi waktu hambatan? Penjelasan secara terarah
Nomor Actual Plan Eff. Productivity sedang dihadapi, sehingga penanganan yang dan terstruktur bisa mengikuti kerangka 5W + 1 H
BFF
Ex. Prod'ty Prod'ty Kerja Index
tepat mampu menyelesaikan permasalahan.
EX2313 296.00 320 90% 95% 107.85%
Dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4, terdapat
EX2325 239.64 320 90% 95% 87.32% persentasi breakdown yang cukup tinggi pada Commented [B14]: persentase
masing-masing excavator PC800 yang
E. Perhitungan Nilai Overal Equipment digunakan pada pengupasan OB di Pit 7 PT
Effectiveness (OEE) XYZ. Selain itu, Tabel 6 bagian idle time Commented [B15]: Tidak ada bagian idle time pada Tabel 6
Setelah diperoleh hasil dari ketiga elemen menunjukkan bahwa kondisi lingkungan turut
penyusun OEE, selanjutnya dapat dilakukan mempengaruhi kegiatan produksi.
perhitungan nilai OEE. Data nilai OEE dapat Peningkatan waktu kerja efektif
dilihat pada Tabel 6. excavator PC800 dilakukan dengan menekan
waktu kerja yang hilang karena adanya
Tabel 6. Data Nilai OEE hambatan yang dapat dihindari saat bekerja.
Nomor Productivity Meningkatnya waktu kerja efektif
Availability Utilization Nilai OEE
Ex. Index mengakibatkan peningkatan pada efisiensi
EX2313 93.22% 55.69% 107.85% 56.00% kerja (utilization). Data waktu hambatan dari
penggunaan excavator PC800 dapat dilihat
EX2325 85.79% 45.64% 87.32% 34.19% Commented [B12]: Angka berbeda dengan abstrak?
pada Tabel 10 dan Tabel 11.
Rata-Rata 45.09% Ataukah yang dimaksud memang berbeda?

Tabel 10. Waktu Hambatan Excavator EX2313


Nilai OEE pada Tabel 6 diasumsikan
Nomor Durasi
sebagai nilai OEE aktual. Nilai OEE aktual Excavator
Distribusi Waktu Hambatan
kemudian dibandingkan dengan nilai OEE (jam)
standar kelas dunia kategori sedang, artinya EX2313 Total Waktu Tersedia 672
Pre Use
produktivitas dapat dianggap wajar. EX2313 Check
3.93
Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Move
5.21
Gambar 1. EX2313 Equipment
Wait
29.93
EX2313 Equipment
Waktu Meal and
Hambatan Rest 47
EX2313
Yang
EX2313 Tidak Pray (Berdoa) 12.24
Dapat
Dihindari Loader Repair 1.5
EX2313 Front
EX2313 Buat Parit 5

EX2313 Rain 65.18

EX2313 Slippery 33.83


Waktu Fuel and
Gambar 1. Perbandingan Nilai OEE 0.58
EX2313 Hambatan Lube
Yang Overtime
Dapat Meal and 2
Berdasarkan Tabel 6, nilai rata-rata OEE EX2313 Dihindari Rest
yang diperoleh adalah 45,09%. Selain itu,
diperoleh nilai OEE dari masing-masing
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.xxxxxxx

Wait Unit
Support, Fuel 16.43
EX2313 and Lube DT Berdasarkan Tabel 12, terjadi
0.67 peningkatan nilai utilization dibandingkan
EX2313 Wait Operator
dengan perhitungan yang dilakukan
EX2313 Shift Change 5.35
sebelumnya yang dapat dilihat pada Tabel 6.
Waktu Hambatan 228.85
Meningkatnya nilai utilization diharapkan dapat
Breakdown Time 60.54
meningkatkan produktivitas dari masing-
Waktu Kerja Efektif 382.61
masing excavator PC800, sehingga PT XYZ
dapat mencapai target produktivitas yang
Tabel 11. Waktu Hambatan Excavator EX2325 diinginkan pada pengupasan OB di Pit 7 PT
Durasi
XYZ. Selain itu, diperoleh nilai OEE untuk
Nomor
Distribusi Waktu Hambatan masing-masing excavator adalah 68,73% dan
Excavator
(jam) 45,80%. Nilai OEE yang diperoleh excavator
EX2325 Total Waktu Tersedia 672
dengan nomor EX2313 telah mencapai
Pre Use
EX2325 2.92 kategori sedang dari nilai OEE standar kelas
Check
Move dunia. Artinya, produktivitas dapat diaggap Commented [B16]: dianggap
EX2325 10.93
Equipment
Wait wajar. Sedangkan nilai OEE yang diperoleh
EX2325 27.42
Equipment excavator dengan nomor EX2325 masih belum
Waktu Meal and
EX2325 Hambatan Rest 48 mencapai nilai OEE standar kelas dunia
Yang kategori sedang. Artinya, produktivitas belum
EX2325 Tidak Pray (Berdoa) 10.2
Dapat dapat dianggap wajar. Akan tetapi,
EX2325 Loader 45.18
Dihindari produktivitas masing-masing excavator PC800
Repair Front
EX2325 2.75
masih bisa ditingkatkan oleh PT XYZ agar
Buat Parit
dapat mencapai nilai OEE standar kelas dunia
EX2325 Rain 76.49
sebesar 85%. Peningkatan nilai OEE dari
EX2325 38.49
Slippery masing-masing excavator PC800 dapat dilihat
Fuel and
EX2325
Lube
0.17 pada Gambar 2.
Overtime
EX2325 Waktu Meal and 2.05
Hambatan Rest
Yang Wait Unit
EX2325 Dapat Support, Fuel 1.19
Dihindari and Lube DT
EX2325 Wait Operator 0
EX2325 Shift Change 4.04
Waktu Hambatan 269.83
Breakdown Time 95.46
Waktu Kerja Efektif 306.71
Gambar 2. Peningkatan nilai OEE
Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai
OEE dengan mengoptimalkan waktu kerja KESIMPULAN
efektif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengkombinasikan waktu kerja efektif aktual Berdasarkan analisis hasil dan
dengan waktu hambatan yang dapat dihindari, pembahasan yang dilakukan, dapat
sehingga diharapkan utilization dari masing- disimpulkan bahwa terdapat potensi
masing excavator PC800 dapat meningkat. peningkatan produktivitas dan efektivitas dari
Hasil perhitungan OEE perbaikan dapat dilihat penggunaan excavator PC800. Potensi
pada Tabel 12. peningkatan dilakukan dengan cara menekan
waktu kerja yang hilang karena hambatan saat
Tabel 12. Hasil Perhitungan OEE Perbaikan bekerja namun dapat dihindari selama proses
produksi pengupasan OB di Pit 7 PT XYZ. Hal
Nomor Productivity Nilai
Ex.
Availability Utilization
Index OEE
tersebut dibuktikan dengan terjadinya
peningkatan nilai OEE setelah dilakukan
EX2313 93.22% 68.15% 108.19% 68.73% perbaikan.
EX2325 85.79% 60.96% 87.59% 45.80% Usulan perbaikan memberikan nilai OEE
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.xxxxxxx

yang baru untuk masing-masing excavator Nuryono, A. (2017). Analisis Efektifitas Kinerja
PC800 sebesar 68,73% dan 45,80%, dimana Excavator Pada Aktifitas OB Removal
peningkatan terjadi pada kategori utilization. Penambangan Batubara Menggunakan
Metode OEE : Studi Kasus PT . RML
Nilai OEE excavator PC800 dengan nomor
Embalut – Kalimantan Timur. Jurnal OE,
EX2313 telah berada diatas nilai OEE kategori 9(1), 56–68.
sedang dari standar kelas dunia, sehingga
produktivitas dapat diaggap wajar. Sedangkan Rija, S., & Anaperta, Y. M. (2019). Optimalisasi
Peralatan Tambang dengan Metoda
nilai OEE excavator PC800 dengan nomor
Overall Equipment Effectiveness ( OEE )
EX2325 masih berada dibawah nilai OEE untuk Memenuhi Target Produksi
kategori sedang dari standar kelas dunia, Pengupasan Overbuden Bulan Agustus
sehingga produktivitas belum dapat dianggap 2019 di Pit 1 Utara Bangko Barat PT .
wajar dan keadaan excavator dapat dianggap Satria Bahana Sarana Tanjung Enim
kurang baik. Adanya peningkatan nilai OEE Sumatera Selatan. 5(3), 102–110.
pada masing-masing excavator PC800 Yusuf, M. R., A, Y. M., & Maiyudi, R. (2018).
sebesar 12,73% dan 11,61% diharapkan dapat Optimalisasi Produksi Alat Muat Pada
meningkatkan efektivitas dari penggunaan Pengupasan Lapisan Tanah Penutup
excavator tersebut. Penerapan usulan Dengan Menggunakan Metode Overall
Equipment Effectiveness (OEE) Tahun
perbaikan yang dilakukan berdampak positif
2018 Di Blok B PT . Minemax Indonesia
bagi perusahaan dalam mencapai target Kabupaten Mandi Angin Provinsi Jambi.
produktivitas yang telah ditetapkan. 4(3), 98–108.

DAFTAR PUSTAKA Commented [B17]: Penulisan daftar pustaka tidak standar


sesuai dengan format APA/MLA: Tidak ada nama jurnal
A. R. Wijaya, Mukiat, D. P. (2019). Kinerja Alat
Muat dan Angkut Pada Pengupasan
OberBurden PT. Bumi Merapi Energi.
3(4), 9–17.
Hafiz, K., & Martianis, E. (2019). Analisis
Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Pada Mesin Caterpillar Type 3512B di PT
. PLN (PERSERO). 13(2), 87–96.
Hermanto. (2016). Pengukuran Nilai Overall
Equipment Effectiveness pada Divisi
Painting di PT . AIM. 17, 97–106.
Husean, S., A, Y. M., & Maiyudi, R. (2018).
Optimalisasi Produksi Alat Muat dan Alat
Angkut dengan Metode Overall
Equipment Effectiveness (OEE) Pada
Pengangkutan Overburden Di Pit Barat
PT . Artamulia Tata Pratama Site
Tanjung Belit , Kabupaten Muaro Bungo ,
Provinsi Jambi. 4(3), 154–164.
Nakajima, S. (1988). Introduction to TPM
(Total Productive Maintenance) (pp. 1–5).
pp. 1–5.
Nurwaskito, A., Jamaluddin, & Widodo, S.
(2015). Optimalisasi Produktivitas Alat
Muat dan Alat Angkut Dalam Mencapai
Target Produksi Pada PT . Semen
Bosowa Kabupaten Maros Provinsi
Sulawesi Selatan.
Nurwulan, N. R., & Fikri, D. K. (n.d.). Analisis
Produktivitas dengan Metode OEE dan
Six Big Losses : Studi Kasus di Tambang
Batu Bara. 3(3), 30–35.

You might also like