You are on page 1of 14

https://publikasi.dinus.ac.id/index.

php/visikes

GAMBARAN TATA CARA PENGELUARAN SPUTUM DAN


KUALITAS SPUTUM PASIEN CURIGA TUBERCULOSIS
DI PUSKESMAS GAJAH II KABUPATEN DEMAK

Nani Eko Setiyoningsih, dr. M Sakundarno Adi, MSc. PhD.

Magister Epidemiologi Pasca Sarjana Universitas Diponegoro


Jl. Imam Barjo SH No. 5 Semarang
Email : dr.naniekosetiyoningsih@gmail.com

Author’s contribution :
This research was conducted in a collaboration between the two authors. The author of NES
designed the study, carried out statistical analysis, wrote the protocol and wrote the first
draft of the manuscript. Authors of MSA manage the analysis of this research. The KM
writer manages the literature search. All authors have read and agreed to the final
manuscript
Corresponding author: dr.naniekosetiyoningsih @gmail.com
Competing Interests : All authors have declared that no competing interests exist.
ABSTRACT
Although the Indonesian government has conducted various efforts to prevent and deal with
Tuberculosis disease, new TB cases consistently appear from time to time in this country.
Accurate steps and techniques are needed to diagnose tuberculosis as early as possible,
thereby reducing transmissions and curing patients as early as possible. One method to
conduct early diagnosis of tuberculosis is the microscopic screening of Mycobacteriu
Tuberculosa.
The purpose of this journal is to get an overview of sputum removal procedures and sputum
quality of TB suspects at Gajah II Public Health Centre, Demak District. The first method is
spontaneous expectoration, and the second method is warm steam inhalation before sputum
removal.
In this study, the sputum samples were taken from 32 TB suspect patients who visited
Gajah II Public Health Centre for the first time during the period of September 2019. The
examination results of sputum quality were recorded into three (3) categories or groups,
namely: (1) purulent, (2) mucopurulent, and (3) saliva. The study indicated as follows: using
the first method, 2 (two) patients (6.25%) produced purulent quality of sputum, 8 (eight)
patients (25%) with mucopurulent quality, and 13 (thirteen) patients (40.62%) with salivary
quality, while 9 (nine) patients (28.13%) failed to produce sputum. Using the second method,
by which patients were asked to inhale warm steam before removing sputum, the study
revealed the following: 3 (three) patients (9.37%) with purulent sputum quality, 13 (thirteen)
patients (40.62%) with mucopurulent quality, and 11 (eleven) patients (34.37%) with salivary
quality, while 5 (five) patients (15.62%) failed to produce sputum.
From the above, using the spontaneus expectoration or first method, most patients produced
poor quality of sputum while using the second method, by which patients were asked to
inhale warm water vapor before removing sputum, the patients produced improved quality of
sputum for smear examination.

Keywords: Tuberculosis, sputum quality, Mycobacterium Tuberculosis screening.

PENDAHULUAN menyatakan bahwa terdapat 9,6 juta


Tahun 2018 WHO ( World Health orang menderita tuberculosis di seluruh
Organisation ) di dalam bukunya dunia dan 1,3 juta meninggal dunia.

58
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

Penyakit Tuberculosis ini menempati (purulent), dan kental seperti dahak atau
urutan sepuluh besar penyakit yang viskositas baik. Sedangkan yang agak
mengakibatkan kematian di dunia . Dan kental dan bercampur sekret disebut
negara Indonesia termasuk 6 besar mukopurulent dan yang viskositas encer
negara di dunia yang mempunyai kasus atau seperti saliva/sekret disebut
tuberculosis baru terbanyak di dunia. Hal berkualitas tidak baik. Setidaknya satu
ini menunjukkan bahwa penyakit sampel dari tiga sampel dahak ( sewaktu,
tuberculosis masih terus bertumbuh di pagi, sewaktu) harus berkualitas baik.
negeri ini walaupun angka insidensi Menurut Pedoman TB Nasional rata rata
tuberculosis dan angka kematian 10% dari penderita yang diperiksa
mengalami penurunan yaitu 2% per tahun mikroskopis dahaknya harus
pada tahun 2012 dan penurunan kematian menghasilkan kuman BTA positif. ¹
45 %. Sekitar 75 % pasien tuberculosis Berbagai cara telah dilakukan
ditempati oleh kelompok usia produktif, supaya pasien curiga TB menghasilkan
hal tersebut memberikan dampak kualitas sputum yang baik antara lain
terhadap kondisi sosial ekonomi mereka dengan tutorial kepada pasien tentang
ditambah lagi stigma masyarakat yang cara batuk-batuk yang baik untuk
sering mengucilkan mereka karena menghasilkan sputum yang baik, dan
karena efek menularnya. ¹ minum air hangat sebelum mengeluarkan
Untuk dapat mendiagnosa pasien sputum yang diharapkan sputum yang
tuberkulosis sedini mungkin diperlukan akan dikeluarkan berkualitas baik yaitu
cara-cara tertentu selain dari klinis pasien bentu sputum purulent atau mukopurulent.
yang mendukung, foto thorak yang Cara lain untuk menghasilkan
mendukung, keahlian dari petugas analis sputum yang baik adalah dengan induksi
yang memeriksa mikroskopis sputum BTA sputum/dahak. Tetapi menurut hasil
dan juga tak kalah pentingnya adalah penelitian yang sudah ada, induksi dahak
kualitas sputum dari pasien curiga TB. Di ini tidak begitu bermakna pada kualitas
negara-negara dengan dengan prevalensi sputum. Induksi dahak belum
tuberculosis yang tinggi pemeriksaan direkomendasikan sebagai metode
laboratorium mikroskopik dahak tetap pengumpulan sputum rutin pada kontak
menjadi hasil yang paling baik dalam pertama pasien rawat jalan dengan klinis
mendiagnosa tuberculosis. Selain biaya curiga TB. ²
terjangkau juga bisa dilakukan di semua Dari profil kesehatan Kabupaten
fasilitas kesehatan primer. ¹ Demak Propinsi Jawa tengah tahun 2017,
Kualitas sputum dinilai berdasarkan tercatat Demak merupakan wilayah
volume, warna dan kekentalan, yaitu penyumbang jumlah kasus tuberculosis di
minimal 3 ml, dengan warna kekuningan Indonesia dengan jumlah kasus BTA

59
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

positif sebanyak 714 penderita dari total mempersingkat waktu kultur, tetapi tidak
suspeck 10.324 (Dinkes Kabupaten meningkatkan kultur positif dibandingkan
Demak, 2017 ). Jumlah BTA negatif dengan pengumpulan dahak yang sudah
rontgen positif 169. Jumlah BTA negatif rutin dilakukan. ⁶
tanpa rontgen tidak terlaporkan.³ Kualitas layanan untuk
Wiilayah Puskesmas Gajah II dari mendiagnosa tuberculosis memiliki
data tahun 2018 didapatkan jumlah pengaruh besar pada pemantauan
penduduk sebanyak 18.354 jiwa, sasaran perkembangan program pengendalian
suspek untuk kasus tuberculosis adalah tuberculosis karena hasil mikroskopis
196 orang, capaian suspek sebanyak 178 yang salah dapat menyebabkan
dengan capaian BTA positif sebanyak 12 kegagalan dalam mendeteksi pasien
orang. dari total suspek rata-rata tuberculosis, pengobatan yang tidak perlu
didapatkan 93,3 % nya adalah hasil pada kasus non tuberculosis dan
sputum negatif .⁴ berkembangnya MDR-TB. ⁷
Kualitas dari hasil pemeriksaan Tingkat deteksi kasus BTA positif
mikroskopis BTA tergantung dari kualitas secara global masih stagnan pada tingkat
sampel sputum, kualitas pemeriksaan dibawah target yang ditetapkan oleh
mikroskopis, pendidikan dan pengetahuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Oleh
dari penderita tuberculosis, kepadatan karena itu upaya dalam meningkatkan
basil dalam media slide, pengalaman dan kualitas hasil mikroskopis merupakan
ketrampilan untuk memotivasi pasien salah satu prioritas dalam pengendalian
dalam menghasilkan sputum yang baik, TB global.⁸ Salah satu cara
sikap dan kepatuhan prosdur pengendaliannya adalah dengan
pengumpulan sputum, gender dan status menemukan pasien tuberculosis sedini
sosial ekonomi. ⁵ mungkin dengan penjaringan berdasarkan
Sudah ada cara lain untuk bisa kriteria-kriteria yang telah ditentukan. ⁹
mengeluarkan dahak yang baik selain Eliminasi TB akan tercapai bila kasus
selain menghirup uap dan posisi pasien insiden TB berhasil diturunkan menjadi 1
membungkuk kemudian batuk batuk, yaitu kasus TB per 1 juta penduduk. Sedangkan
dengan cara induksi dahak. Cara in kondisi yang memungkinkan pencapaian
dilakukan dengan nebulisasi salin eliminasi TB (pra eliminasi) adalah bila
hipertonik 5 %. Tetapi cara ini belum angka insidensi mampu dikurangi menjadi
diterapkan secara menyeluruh di fasilitas 10 per 100.000 penduduk. Indonesia
kesehatan tingkat pertama. Dari hasil sekarang berada pada ranking kelima
penelitian yang dilakukan oleh H.D. negara dengan beban TB tertinggi di
Geldenhuys dkk tahun 2014 menyatakan dunia. Estimasi prevalensi TB semua
bahwa induksi sputum memang kasus adalah sebesar 660,000 (WHO,

60
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

2010) dan estimasi insidensi berjumlah pemeriksaan mikroskopis.¹⁵ Hasil


430,000 kasus baru per tahun. Jumlah penelitian J Lucian Davis dkk menyatakan
kematian akibat TB diperkirakan 61,000 bahwa 2 spesimen dahak yang diambil di
kematian per tahunnya.¹⁰ hari yang sama sudah cukup akurat
Kualitas dan volume dahak sangat dibandingkan dengan pengambilan
penting untuk untuk menghasilkan hasil spesimen dahak di 2 hari yang berbeda.
pemeriksaan mikroskopis BTA yang lebih Hal ini untuk menghindari pasien tidak
akurat.¹¹ Selain hal-hal diatas kontrol datang di hari berikutnya. ¹⁶ pemeriksaan
kualitas internal dan penilaian kualitas dahak mikroskopis penggunaan
eksternal yang dilakukan secara teratur mikroskop LED ( Light Emitting Diode )
juga diperlukan untuk mendapatkan lebih disarankan karena lebih sensitif
kualitas hasil mikroskopis BTA yang dibandingkan dengan mikroskop cahaya
baik.¹² Dan penelitian dari Hamid,S dkk serta mendapatkan hasil laboratorium

menunjukkan bahwa pemeriksaan mikroskopis BTA yang lebih akurat

mikroskopis dari 2 pot sekaligus di hari dengan syarat standar operasional


yang sama yaitu dahak pagi bangun tidur prosedur pemeriksaan laborat TB harus
dan sewaktu di hari itu juga sudah ada dan kepatuhan pelaksanaannya harus
memadai untuk menghasilkan sputum 100 %.¹⁷ Peneltian Nauman Safdar,dkk
yang diperlukan dibanding pemeriksaan menyatakan spesimen dahak yang diambil
yang biasanya yaitu dengan pada hari yang sama yaitu pagi dan
menggunakan 3 pot sputun di dua hari sewaktu dibandingkan dengan spesimen

yang berbeda.¹³ hasil penelitian S. dahak yang diambil di dua hari yang

Khurana dkk menyatakan bahwa ada berlainan didapatkan data tidak ada

perbedaan kualitas dahak antara pasien perbedaan yang signifikan antara kedua

dengan gejala penyakit paru obstruktif kelompok penelitian. Walaupun peneliti

menahun dengan peradangan saluran juga mengakui bahwa belum bisa menilai

nafas akut. Pada penyakit paru obstruktif heterogenitas yang bisa diperhitungkan

menahun lebih tinggi didapatkan profil dari penelitian ini.¹⁸ Sedangkan penelitian

inflamasi jalan nafas dalam pemeriksaan dari Mohamad R Islam di Bangladesh

mikroskopisnya.¹⁴ tahun 2013 yang menyatakan bahwa


memeriksa dua spesimen dahak berturut-
Ada perbedaan hasil antara sputum
turut di hari yang sama sudah cukup untuk
langsung diperiksa dengan ditunda 24 jam
diagnosis TB yang efektif.¹⁹
pada suhu kamar 25oC. Sebaiknya
Diagnosis TB dapat juga dilakukan
Pemeriksaan sputum TBC sebaiknya
dengan menggunakan Gen Xpert yaitu tes
dilakukan segera untuk menghindari hasil
PCR. Dari penelitian Grant Teron , dkk
positif atau negatif semu hasil

61
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

tahun 2017 di Afrika Selatan tentang test fiberoptik ini pengambilan spesimen
Xpert ini dinyatakan bahwa pasien dengan dilakukan dari bronkoalveolar dan
riwayat TB sebelumnya yang yang sudah hasilnya menunjukkan bahwa tindakan ini
lulus pengobatan dan ditest ulang dengan 40 % pemeriksaan mikroskopis menjadi
test PCR ini 60 % ternyata positif palsu ( positif.²⁵
hasil Xpert positif dan kultur ternyata Di wilayah puskesmas Gajah II,
negatif ). ²⁰ Sputum yang dikeluarkan dalam hal pengambilan sputum untuk
pada pasien COPD dalam fase pasien curiga TB dilakukan dengan
eksaserbasi lebih banyak dari pada menggunakan 3 pot sampel sputum, yaitu
sputum yang dikeluarkan dalam fase 1 pot sampel di hari pertama pasien
pasien stabil. Untuk itu kontrol kualitas datang dan terdiagnosa curiga TB dan
sampel perlu dilakukan untuk sampel pot yang ke 2 dan ke 3 di hari
menghasilkan kultur dahak yang baik atau berikutnya. Dalam hal tenaga kesehatan
sebaiknya menggunakan dahak pada fase yang memeriksa sputum BTA, adalah
eksaserbasi untuk membuat media kultur tenaga yang berkompeten di bidangnya
dahak. ²¹ Penelitian oleh Alessandro yaitu D3 Analis Kesehatan dan sudah
Zanasi menyatakan Bromhexine berfungsi mendapatkan pelatihan/workshop alur dan
untuk meningkatkan sekresi berbagai prosedur pemeriksaan sputum BTA.
komponen dahak dengan memodifikasi Ruang laboratorium puskesmas Gajah II
karakteristik fisikokimia dari dahak ²² sudah memadai sesuai dengan
Ketrampilan dan keahlian staf permenkes 75 tahun 2014. Dan untuk
laboratorium, pengumpulan spesimen, mengetahui, meningkatkan dan
pemrosesan sampel, reagen yang mempertahankan mutu pemeriksaan
berkualitas, kepatuhan terhadap setiap mikrobiologis sputum dahak tersangka
prosedur serta viskositas dan volume tuberculosis dilaksanakan uji silang di
dahak berhubungan dengan hasil Labkesda daerah Kabupaten Demak
mikroskopis apus dahak diperlukan untuk setiap 6 bulan sekali di mana eror rate
menjaga kualitas layanan laboratorium. yang ditetapkan maksimal 5%.
Selain itu metoda pengawetan sputum Selama ini belum pernah ada data
dengan HOPE juga dapat digunakan.²³ yang mencatat tentang kualitas sputum
Kondisi sputum biasanya memperlihatkan dari pasien dengan klinis curiga
secara spesifik proses kejadian patologi tuberculosis. Untuk itu penulis akan
pada pembentukan dahak atau sputum itu melakukan penelitian tentang gambaran
sendiri. ²⁴ kualitas sputum pada pasien curiga TB di
Cara lain pengambilan dahak adalah wilayah puskesmas Gajah II dengan hasil
dengan bronkoskopi. Dengan bronkoskopi pemeriksaan mikroskopis sputum BTA.

62
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

METODE cara membungkuk. Pot yang pertama


Metode yang digunakan dalam untuk dahak yang dikeluarkan setelah
penelitian ini adalah metode deskriptif bangun tidur, dan pot yang ke dua untuk
dengan menggunakan tehnik obsevasi dahak yang dikeluarkan sebelum
dan pendekatan studi Cross sectional. berangkat ke puskesmas. Jadi kualitas
Pasien dengan klinis curiga TB baik dari sputum/dahak yang akan diperiksa terdiri
unit pelayanan umum, maupun dari dari dahak spontan pada hari kontak
rujukan Pos Kesehatan Desa (PKD) dan pertama di puskesmas dan dahak hari
rujukan jejaring kesehatan yang membuka berikutnya setelah pasien diedukasi untuk
praktek swasta yang periksa di menghirup uap air hangat sebelum
puskesmas Gajah II selama bulan mengeluarkan dahak.
september 2019 menjadi sasaran dalam Persiapan yang dilakukan adalah
penelitian ini. Kemudian pasien dimintai dengan membentuk tim yang terdiri dari 2
inform consent untuk mendapatkan dokter yang menentukan pasien dengan
persetujuan bahwa pasien akan diminta diagnosa curiga tuberculosis, 2 analis
untuk mengeluarkan sputum atau dahak yang melakukan pemeriksaan mikroskopis
secara spontan. Setelah mendapatkan BTA dan menentukan kualitas sputum dan
persetujuan, pasien dirujuk untuk ke ruang 1 orang petugas administrasi. Dalam
laboratorium dan untuk selanjutnya observasi ini pemeriksaan sputum BTA
dianjurkan mengeluarkan dahak spontan akan dilakukan dalam waktu kurang dari 2
di ruang dahak. Selanjutnya oleh tenaga jam setelah dahak sewaktu diserahkan ke
analis kesehatan dilakukan pemeriksaan petugas laboratorium untuk dilakukan
mikroskopis BTA sewaktu kemudian dinilai pemeriksaan mikroskopis.
kualitas sputumnya. Setelah pengeluaran Kriteria eksklusi dalam observasi ini
sputum yang pertama, pasien kemudian adalah pasien curiga tuberkulosis yang
diberi 2 pot sputum untuk dibawa pulang berumur kurang dari 15 tahun, dengan
guna pemeriksaan dahak hari kedua. alasan kesulitan mengeluarkan dahak.
Sebelumnya pasien diberi pengetahuan Sedangkan kriteria inklusi adalah dahak
tentang cara mengeluarkan dahak/sputum dari pasien curiga TB yang berumur lebih
yang baik sesuai dengan petunjuk teknis dari 15 tahun. Dahak yang diperiksa
dalam pedoman pengelolaan dan kualitas dahak dan hasil mikroskopisnya
pengendalian TB dari Kementrian adalah dahak sewaktu pertama kali saat
kesehatan. Cara yang diajarkan untuk pasien didiagnosa oleh dokter sebagai
mengeluarkan sputum yang baik yaitu pasien curiga tuberculosis. Observasi
dengan menghisap uap air hangat sesaat dilakukan selama bulan September tahun
sebelum mengeluarkan dahak kemudian 2019.
melakukan tindakan batuk-batuk dengan

63
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

Dari hasil pemantauan selam sebelumnya menghirup uap air hangat


sebulan didapatkan 32 pasien dengan sesaat sebelum mengeluarka sputum di
klinis curiga Tuberculosis (selama bulan hari berikutnya ( setelah bangun tidur dan
september 2019 ) dan pasien dianjurkan perkiraan jam 7 pagi) sebelum berangkat
supaya mengeluarkan sputum secara ke puskesmas. Kemudian 2 pot dahak
spontan (tata cara pertama) untuk bahan tersebut diserahkan ke petugas analis
pemeriksaan laboratorium mikroskopis langsung ke bagian laboratorium
pada kontak pertama di puskesmas puskesmas untuk dinilai kualitas
tersebut. Pasien diberi pot TB oleh sputumnya dan dilakukan pemeriksaan
petugas laboratorium puskesmas, mikroskopis BTA.
kemudian pasien dipersilahkan
mengeluarkan sputum di tempat khusus HASIL DAN PEMBAHASAN
/area mengeluarka dahak. Kemudian pot Pendataan kualitas sputum pasien
dahak ditutup rapat dengan tutup botol pot curiga tuberculosis dilakukan mulai
Tb. Selanjutnya riak/sputum di lihat tanggal 1 September 2019 sampai tanggal
kualitas kekentalannya oleh petugas 30 September 2019 tercatat dalam
laboratorium, Pemilahan dan pencatatan register TB 06. Pasien yang menjadi
kondisi kualitas sputum dicatat oleh sasaran penelitian ini adalah pasien curiga
tenaga kesehatan laboratorium. Kualitas tuberculosis yang berusia lebih dari 15
sputum dipilah menjadi 3 bagian yaitu 1. tahun.
Kualitas sputum baik atau purulent, Setelah pasien curiga Tb ditentukan,
kualitas sputum sedang atau pasien diberi informasi tentang
mukopurulent dan kualitas sputum yang pemeriksaan yang akan dilakukan yaitu
tidak baik yaitu berbentuk sekret atau pemeriksaan sputum/dahak secara
saliva. spontan pada kontak pertama tersebut.
Kemudian oleh tenaga analis Pasien kemudian diberi pot tempat
laboratorium, dahak yang sudah dinilai sputum , pasien diantar ke ruang
kualitas sputumnya selanjutnya dilakukan pengeluaran dahak, membuka tutup pot
pemeriksaan mikroskopis dengan dahak dan disuruh mengeluarkan dahak
pengecatan ziehk nelson. Selanjutnya sewaktu ke pot tempat dahak. Kemudian
oleh analis kesehatan puskesmas pot ditutup kembali. Pot berisi dahak
dilakukan pengeringan pengecatan lau diserahkan kembali ke petugas di ruang
dilakukan pembacaan hasil pemeriksaan laboratorium. Oleh dokter dan petugas
mikroskopis sputum BTA. laboratorium, dahak/sputum dilihat dan
Untuk tata cara pengeluaran sputum dinilai kualitas sputumnya.
yang kedua yaitu setelah pasien diedukasi Penilaian dibagi menjadi tiga
tentang cara mengeluarkan dahak dengan kelompok yaitu kelompok 1 dengan

64
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

kualitas sputum baik (purulent), kelompok dilakukan pemeriksaan sputum dengan


2 dengan kualitas sputum sedang hasil sebagai berikut :
(mukopurulent) dan kelompok 3 dengan Sedangkan hasil pemeriksaan
kualitas sputum tidak baik (saliva/sekret). sputum BTA seperti yang terdapat dalam
Selama bulan September 2019 ada Tabel 1.
32 pasien curiga Tb yang terdiagnosa dan

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Sputum BTA


NO KUALITAS JUMLAH HASIL BTA (+) HASIL BTA (-)
SPUTUM
1 Purulent 2 ( 6,25 %) 1 1
2 Mukopurulent 8 (25,00 %) 0 8
3 Saliva/Sekret 13 (40,62 %) 0 13
4 Pasien tidak bisa 9 ( 28,13 %) - -
mengeluarkan
sputum
Total 32 1 22

Dari data observasi di atas, dapat mikroskopis BTA positif yang berasl dari
dilihat bahwa dari 32 pasien curiga TB kelompok kualitas sputum yang baik atau
yang diperiksa kualitas sputumnya di purulent.
kontak yang pertama tersebut dengan Sedangkan pemeriksaan sputum
pengeluaran sputum secara spontan, dengan tata cara yang kedua yaitu
didapatkan hasil 2 pasien (6,25%) pengeluaran sputum ke dua di hari
dengan kualitas sputum purulent berikutnya dengan cara menghirup uap air
(kelompok 1), 8 pasien ( 25,00 %) dengan hangat sebelum mengeluarkan dahak di
kualitas sputum mukopurulent (kelompok hari berikutnya (sesuai Juknis Buku
2), 13 pasien ( 40,62 %) dengan sputum Pedoman Pengendalian TB ), Pot ke 1
sekret atau saliva dan 9 pasien (28,13 %) setelah bangun tidur dan pot ke 2 dahak
tidak bisa mengeluarkan sputum sama sewaktu sebelum dikirim ke puskesmas,
sekali. Dan dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil seperti yang tercantum
mikroskopis BTA nya didapatkan hasil 1 pada tabel 2 di bawah ini :
pasien (3,1 % ) yang memberikan hasil

65
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

Tabel 2. Hasil Kualitas Sputum Sewaktu ke 1, Pagi Hari dan Sewaktu ke 2


NO KUALITAS JUMLAH KODE KUALITAS KUALITAS
SPUTUM CARA (Pemeriksaan1) PASIEN SPUTUM SPUTUM CARA
Spontan Kontak CARA 2 POT 2 POT ke 2
Pertama ke 1 (bangun (sewaktu ke 2)
( Sewaktu ke 1) tidur)
1 Purulent 2 ( 6,25 %) Ps 1 purulent purulent
Ps 2 purulent purulent
2 Mukopurulent 8 (25,00 %) Ps 1 mukopurulent mukopurulent
Ps 2 mukopurulent mukopurulent
Ps 3 mukopurulent mukopurulent
Ps 4 mukopurulent mukopurulent
Ps 5 purulent purulent
Ps 6 mukopurulent mukopurulent
Ps 6 mukopurulent mukopurulent
Ps 7 mukopurulent mukopurulent
Ps 8 mukopurulent mukopurulent
3 Saliva/Sekret 13 (40,62 %) Ps 1 saliva saliva
Ps 2 saliva saliva
Ps 3 mukopurulent mukopurulent
Ps 4 saliva saliva
Ps 5 saliva saliva
Ps 6 mukopurulent mukopurulent
Ps 7 mukopurulent mukopurulent
Ps 8 saliva saliva
Ps 9 saliva saliva
Ps 10 saliva saliva
Ps 11 mukopurulent mukopurulent
Ps 12 saliva saliva
Ps 13 saliva saliva
4 Pasien tidak bisa 9 ( 28,13 %) Ps 1 - -
mengeluarkan
sputum
Ps 2 - -
Ps 3 Saliva saliva
Ps 4 - -
Ps 5 - -
Ps 6 saliva saliva
Ps 7 mukopurulent mukopurulent
Ps 8 - -
Ps 9 mukopurulent mukopurulent
Total 32 32

Dari data di atas didapatkan macam pula. Dari 8 sputum kelompok kualitas
kualitas sputum pada pengeluaran sputum sputum mukopurulent didapatkan 1
dengan cara yang kedua yaitu setelah sputum purulent dan 7 kualitas
pasien menghirup uap air hangat sebelum mukopurulent. Dari 13 sputum kelompok
mengeluarkan dahak didapatkan data saliva didapatkan 4 sputum kualitas
bahwa dari 2 pasien dikelompok kualitas mukopurulent dan 9 sputum kualitas
sputum purulent dua duanya saliva/sekret. Dari 9 pasien yang tidak
menghasilkan kulitas sputum purulent bisa mengeluarkan sputum di cara yang

66
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

pertama, didapatkan 2 sputum kualitas Dari data di atas, didapatkan hasil


mukopurulent dan 2 saliva dan 5 pasien mikroskopid BTA yang positif ada di
tetap tidak bisa mengeluarkan sputum. kelompok kualitas sputum yang baik yaitu
Pemeriksaan ulang mikroskopis purulent. Sedangkan sering di lapangan
sputum BTA bermanfaat dalam pasien yang terdiagnosa klinis/curiga TB
meningkatkan kualitas sputum untuk lebih sulit untuk mengeluarkan sputum yang
akuratnya hasil diagnosa tuberculosis berkualitas, yang sering keluar adalah
yaitu sputum pagi hari setelah bangun saliva dengan viskositas yang encer.
tidur dan sputum sewaktu ke dua. ⁹ Mungkin perlu ada penelitian-penelitian
faktoe-faktor apa saja yang menyebabkan

PEMBAHASAN pasien dengan klinis TB sulit untuk

Dalam penelitian kami tentang mengeluarkan sputum yang baik, apakah

kualitas sputum dari pasien yang mungkin karena minum yang kurang ,

didiagnosa curiga TB selama bulan ataukah karena gizi pasien yang kurang

September tahun 2019, didapatkan 32 atau yang lainnya. Juga masih diperlukan

pasien curiga tuberculosis yang penelitian-penelitian tentang cara-cara

terdiagnosa. Kualitas sputum digolongkan atau metoda baru yang bisa membantu

menjadi 3 golongan yaitu purulent pasien dengan klinis TB bisa

(kualitas sputum baik), mukopurulent ( mengeluarkan sputum yang berkualitas.

kualitas sputum sedang) dan saliva/sekret Dengan kualitas sputum yang baik akan

( kualitas sputum tidak baik ). Dari cara menghasilkan hasil pemeriksaan

yang pertama yaitu pengeluaran sputum mikroskopis yang akurat, sehingga pasien

secara spontan pada kontak pertama, dari TB bisa terdeteksi sedini mungkin

32 pasien sebanyak 6,25 % ( 2 pasien) sehingga mengurangi rantai penularan.

kualitas sputum purulent, 25,00% (8


pasien) kualtas sputum mukopurulent, PENUTUP

40,6 % ( 13 pasien ) berupa saliva/sekret Gambaran tatacara pengeluaran

dan sebanyak 28,13 % ( 9 pasien ) tidak sputum dan kualitas sputum seperti yang

bisa mengeluarkan sputum sama sekali. tertulis di atas dari cara pengeluaran

Dan dari hasil pemeriksaan mikroskopis sputum spontan di kontak pertama dan

sputum BTA nya didapatkan 1 hasil BTA cara pengeluaran sputum dengan

positif di kelompok kualitas sputum sebelumnya menghirup uap air hangat

purulent, sedangkan di kelompok kualitas menunjukkan hasil yang sedikit berbeda

sputum mukopurulent dan sekret/saliva dari kualitas sputumnya. Dari pengamatan

menunjukkan hasil pemeriksaan selama 1 bulan pada didapatkan bahwa

mikroskopis BTA negatif. tidak semua pasien mampu mengeluarkan

67
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

sputum yang berkualitas guna bahan mendapatkan hasil yang akurat dalam
pemeriksaan laboratorium mikroskopis. penemuan kasus tuberkulosis.
Diperlukan kualitas sputum yang
baik atau purulent untuk mendapatkan DAFTAR PUSTAKA
hasil yang akurat. Kualitas sputum yang 1. Kementerian Kesehatan Republik
kurang baik akan mempengaruhi hasil Indonesia. Buku Pedoman Nasional
yang kurang tepat dalam pemeriksaan Pengendalian Tuberkuolsis. 2014. p.
laboratorium mikroskopis BTA, sehingga 1–72.
dapat menyebabkan false negatif hasil 2. Bagheri KH, Afrasiabian S,
mikroskopis laboratorium. Mohsenpour B, Reshadmanesh N.
Penelitian ini didanai oleh anggaran Spontaneous and induced sputum
operasional Puskesmas dimana pot values in the diagnosis of pulmonary
sputum maupun reagen untuk tuberculosis among patients with
pemeriksaan laboratorium mikroskopis suspected pulmonary tuberculosis.
sudah masuk dalam rencana anggaran Ann Trop Med Public Heal.
kegiatan rutin Puskesmas. Anggaran 2015;8(6):253–7.
untuk enumerator didanani oleh peneliti. 3. Dinas Kesehatan Kabupaten demak.
Hasil analisa deskriptif menunjukkan Profil Kesehatan Kabupaten Demak.
bahwa 50 % dari golongan sputum 2017; 19-21.
purulent menunjukkan hasil mikroskopis 4. Puskesmas Gajah II. Profil Kesehatan
yang positif. Sedangkandari gilongan Puskesmas Gajah II Kabupaten
sputum mukosaliva dan saliva 0 % Demak. 2018; 1-42.
menunjukkan hasil pemeriksaan 5. Sakundarno M, Nurjazuli N, Jati SP,
mikroskopis yang positif TB. Sariningdyah R, Purwadi S,
Hasil penelitian ini menunjukkan Alisjahbana B, et al. Insufficient
bahwa dari kualitas sputum yang baik quality of sputum submitted for
yaitu purulent yang menunjukkan hasil tuberculosis diagnosis and associated
yang akurat untuk pemeriksaan factors, in Klaten district, Indonesia.
laboratorium mikroskopis tubeekulosis. BMC Pulm Med. 2009;9:1–11.
Kami mengucapkan terimakasih 6. Geldenhuys HD, Whitelaw A, Tameris
kepada tim dokter dan perawat serta tim MD, Van As D, Luabeya KKA,
Laborat/Analis puskesmas Gajah II atas Mahomed H, et al. A controlled trial of
peran dan kerjasama mereka dalam sputum induction and routine
penelitian ini. Semoga penelitian ini bisa collection methods for TB diagnosis in
menjadi acuan untuk membuat a South African community. Eur J Clin
perencanaan cara mendapatkan kualitas Microbiol Infect Dis.
sputum yang terbaik untuk bisa 2014;33(12):2259–66.

68
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

7. Mekonen A, Ayele Y, Berhan Y, volume on smear positivity of


Woldeyohannes D, Erku W, Sisay S. pulmonary. tuberculosis: A
Factors which contributed for low prospective cohort study. BMC
quality sputum smears for the Infectious Diseases. 2012; 12, 172.
detection of acid fast bacilli (AFB) at 12. Manalebh A, Demissie M, Mekonnen
selected health centers in Ethiopia: A D, Abera B. . The quality of sputum
quality control perspective. PLoS One smear microscopy in public-private
[Internet]. 2018;13(6):1–13. Available mix directly observed treatment
from: laboratories in west amhara region
http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone. ethiopia. PLoS One. 2015; 10(4)
0198947 13. Hamid S, Hussain, S., & Imtiyaz, A.
8. Nayak P, Kumar AMV, Claassens M, (2012). Screening tuberculosis
Enarson DA, Satyanarayana S, suspects: How many sputum
Kundu D, Sreenivas AN. Comparing specimens are adequate? Annals of
same day sputum microscopy with Tropical Medicine and Public
conventional sputum microscopy for Health. 2012;5(4), 317-320.
the diagnosis of tuberculosis – 14. Khurana S, Ravi A, Sutula J, Milone
chhattisgarh, india. PLoS One. R, Williamson R, Plumb J, et al.
2013; 8(9) Clinical characteristics and airway
doi:http://dx.doi.org/10.1371/journal.p inflammation profile of COPD
one.0074964 persistent sputum producers. Respir
9. Terranova L, Oriano M, Teri A, Med [Internet]. 2014;108(12):1761–
Ruggiero L, Tafuro C, Marchisio P, et 70. Available from:
al. How to process sputum samples http://dx.doi.org/10.1016/j.rmed.2014.
and extract bacterial DNA for 09.020
microbiota analysis. Int J Mol Sci. 15. Khadeza K, Kamal AHM, Naima M,
2018;19(10). Shamsuzzaman SM. Quality
10. Dirjen P2&PL Kementerian assessment of sputum for acid fast
Kesehatan RI. Terobosan Menuju bacilli(AFB) test in microbiology
Akses Universal, Strategi Nasional laboratories before and after
Pengendalian TB di Indonesia 2010- implementation of standard operating
2014. Stop TB [Internet]. 2011;1–80. procedure (SOP): A comparative
Available from: study. Bangladesh J Med Sci.
http://www.searo.who.int/indonesia/to 2012;11(1):51–6.
pics/tb/stranas_tb-2010-2014.pdf 16. Davis JL, Cattamanchi A, Cuevas LE,
11. Yoon SH, Lee NK, Yim JJ. Impact of Hopewell PC, Steingart KR.
sputum gross appearance and Diagnostic accuracy of same-day

69
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

microscopy versus standard False-Positive Xpert MTB/RIF Results


microscopy for pulmonary in Retested Patients with Previous
tuberculosis: A systematic review and Tuberculosis: Frequency, Profile, and
meta-analysis. Lancet Infect Dis Prospective Clinical Outcomes.
[Internet]. 2013;13(2):147–54. Journal of Clinical Mycrobiology.
Available from: 2017;1-9
http://dx.doi.org/10.1016/S1473- 21. Telgen MC, Brusse-Keizer MGJ, Van
3099(12)70232-3 Der Valk PDLPM, Van Der Palen J,
17. Mhalu G, Hella J, Doulla B, Mhimbira Kerstjens HAM, Hendrix MGR. Impact
F, Mtutu H, Hiza H, et al. Do on clinical decision making of quality
instructional videos on sputum control standards applied to sputum
submission result in increased analysis in COPD. Respir Med
tuberculosis case detection? A [Internet]. 2011;105(3):371–6.
randomized controlled trial. PLoS One Available from:
[Internet]. 2015;10(9):1–16. Available http://dx.doi.org/10.1016/j.rmed.2010.
from: 10.009
http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone. 22. Zanasi A, Mazzolini M, Kantar A. A
0138413 reappraisal of the mucoactive activity
18. Horne DJ, Royce SE, Gooze L, Narita and clinical efficacy of bromhexine.
M, Hopewell PC, Nahid P, et al. Multidiscip Respir Med. 2017;12(1):1–
Sputum monitoring during 15.
tuberculosis treatment for predicting 23. Pedersen F, Marwitz S, Seehase S,
outcome: systematic review and Kirsten AM, Zabel P, Vollmer E, et al.
meta-analysis. Lancet Infect Dis HOPE-preservation of paraffin-
[Internet]. 2010;10(6):387–94. embedded sputum samples-A new
Available from: way of bioprofiling in COPD. Respir
http://dx.doi.org/10.1016/S1473- Med [Internet]. 2013;107(4):587–95.
3099(10)70071-2 Available from:
19. Islam MR, Khatun R, Uddin MKM, http://dx.doi.org/10.1016/j.rmed.2012.
Khan MSR, Rahman MT, Ahmed T, et 12.006
al. Yield of Two Consecutive Sputum 24. Hartman JE, Prinzen J, van Lummel
Specimens for the Effective Diagnosis RC, ten Hacken NHT. Frequent
of Pulmonary Tuberculosis. PLoS sputum production is associated with
One. 2013;8(7):1–5. disturbed night’s rest and impaired
20. Theron G, Venter R, Smith L, Esmail sleep quality in patients with COPD.
A, Randall A, Suzette Oelfese S. Sleep Breath. 2015;19(4):1125–33.
Calligaro G, Warren G,. Dhedaa K.

70
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes

25. Balakrishna J, Shahapur PR, radiological suspect cases of


Chakradhar P, Sreedevi S, Saheb pulmonary tuberculosis. J Pharm Sci
SH. Role of fiberoptic bronchoscope Res. 2015;7(4):231–3.
in sputum smear negative,

71
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020

You might also like