Professional Documents
Culture Documents
php/visikes
Author’s contribution :
This research was conducted in a collaboration between the two authors. The author of NES
designed the study, carried out statistical analysis, wrote the protocol and wrote the first
draft of the manuscript. Authors of MSA manage the analysis of this research. The KM
writer manages the literature search. All authors have read and agreed to the final
manuscript
Corresponding author: dr.naniekosetiyoningsih @gmail.com
Competing Interests : All authors have declared that no competing interests exist.
ABSTRACT
Although the Indonesian government has conducted various efforts to prevent and deal with
Tuberculosis disease, new TB cases consistently appear from time to time in this country.
Accurate steps and techniques are needed to diagnose tuberculosis as early as possible,
thereby reducing transmissions and curing patients as early as possible. One method to
conduct early diagnosis of tuberculosis is the microscopic screening of Mycobacteriu
Tuberculosa.
The purpose of this journal is to get an overview of sputum removal procedures and sputum
quality of TB suspects at Gajah II Public Health Centre, Demak District. The first method is
spontaneous expectoration, and the second method is warm steam inhalation before sputum
removal.
In this study, the sputum samples were taken from 32 TB suspect patients who visited
Gajah II Public Health Centre for the first time during the period of September 2019. The
examination results of sputum quality were recorded into three (3) categories or groups,
namely: (1) purulent, (2) mucopurulent, and (3) saliva. The study indicated as follows: using
the first method, 2 (two) patients (6.25%) produced purulent quality of sputum, 8 (eight)
patients (25%) with mucopurulent quality, and 13 (thirteen) patients (40.62%) with salivary
quality, while 9 (nine) patients (28.13%) failed to produce sputum. Using the second method,
by which patients were asked to inhale warm steam before removing sputum, the study
revealed the following: 3 (three) patients (9.37%) with purulent sputum quality, 13 (thirteen)
patients (40.62%) with mucopurulent quality, and 11 (eleven) patients (34.37%) with salivary
quality, while 5 (five) patients (15.62%) failed to produce sputum.
From the above, using the spontaneus expectoration or first method, most patients produced
poor quality of sputum while using the second method, by which patients were asked to
inhale warm water vapor before removing sputum, the patients produced improved quality of
sputum for smear examination.
58
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
Penyakit Tuberculosis ini menempati (purulent), dan kental seperti dahak atau
urutan sepuluh besar penyakit yang viskositas baik. Sedangkan yang agak
mengakibatkan kematian di dunia . Dan kental dan bercampur sekret disebut
negara Indonesia termasuk 6 besar mukopurulent dan yang viskositas encer
negara di dunia yang mempunyai kasus atau seperti saliva/sekret disebut
tuberculosis baru terbanyak di dunia. Hal berkualitas tidak baik. Setidaknya satu
ini menunjukkan bahwa penyakit sampel dari tiga sampel dahak ( sewaktu,
tuberculosis masih terus bertumbuh di pagi, sewaktu) harus berkualitas baik.
negeri ini walaupun angka insidensi Menurut Pedoman TB Nasional rata rata
tuberculosis dan angka kematian 10% dari penderita yang diperiksa
mengalami penurunan yaitu 2% per tahun mikroskopis dahaknya harus
pada tahun 2012 dan penurunan kematian menghasilkan kuman BTA positif. ¹
45 %. Sekitar 75 % pasien tuberculosis Berbagai cara telah dilakukan
ditempati oleh kelompok usia produktif, supaya pasien curiga TB menghasilkan
hal tersebut memberikan dampak kualitas sputum yang baik antara lain
terhadap kondisi sosial ekonomi mereka dengan tutorial kepada pasien tentang
ditambah lagi stigma masyarakat yang cara batuk-batuk yang baik untuk
sering mengucilkan mereka karena menghasilkan sputum yang baik, dan
karena efek menularnya. ¹ minum air hangat sebelum mengeluarkan
Untuk dapat mendiagnosa pasien sputum yang diharapkan sputum yang
tuberkulosis sedini mungkin diperlukan akan dikeluarkan berkualitas baik yaitu
cara-cara tertentu selain dari klinis pasien bentu sputum purulent atau mukopurulent.
yang mendukung, foto thorak yang Cara lain untuk menghasilkan
mendukung, keahlian dari petugas analis sputum yang baik adalah dengan induksi
yang memeriksa mikroskopis sputum BTA sputum/dahak. Tetapi menurut hasil
dan juga tak kalah pentingnya adalah penelitian yang sudah ada, induksi dahak
kualitas sputum dari pasien curiga TB. Di ini tidak begitu bermakna pada kualitas
negara-negara dengan dengan prevalensi sputum. Induksi dahak belum
tuberculosis yang tinggi pemeriksaan direkomendasikan sebagai metode
laboratorium mikroskopik dahak tetap pengumpulan sputum rutin pada kontak
menjadi hasil yang paling baik dalam pertama pasien rawat jalan dengan klinis
mendiagnosa tuberculosis. Selain biaya curiga TB. ²
terjangkau juga bisa dilakukan di semua Dari profil kesehatan Kabupaten
fasilitas kesehatan primer. ¹ Demak Propinsi Jawa tengah tahun 2017,
Kualitas sputum dinilai berdasarkan tercatat Demak merupakan wilayah
volume, warna dan kekentalan, yaitu penyumbang jumlah kasus tuberculosis di
minimal 3 ml, dengan warna kekuningan Indonesia dengan jumlah kasus BTA
59
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
positif sebanyak 714 penderita dari total mempersingkat waktu kultur, tetapi tidak
suspeck 10.324 (Dinkes Kabupaten meningkatkan kultur positif dibandingkan
Demak, 2017 ). Jumlah BTA negatif dengan pengumpulan dahak yang sudah
rontgen positif 169. Jumlah BTA negatif rutin dilakukan. ⁶
tanpa rontgen tidak terlaporkan.³ Kualitas layanan untuk
Wiilayah Puskesmas Gajah II dari mendiagnosa tuberculosis memiliki
data tahun 2018 didapatkan jumlah pengaruh besar pada pemantauan
penduduk sebanyak 18.354 jiwa, sasaran perkembangan program pengendalian
suspek untuk kasus tuberculosis adalah tuberculosis karena hasil mikroskopis
196 orang, capaian suspek sebanyak 178 yang salah dapat menyebabkan
dengan capaian BTA positif sebanyak 12 kegagalan dalam mendeteksi pasien
orang. dari total suspek rata-rata tuberculosis, pengobatan yang tidak perlu
didapatkan 93,3 % nya adalah hasil pada kasus non tuberculosis dan
sputum negatif .⁴ berkembangnya MDR-TB. ⁷
Kualitas dari hasil pemeriksaan Tingkat deteksi kasus BTA positif
mikroskopis BTA tergantung dari kualitas secara global masih stagnan pada tingkat
sampel sputum, kualitas pemeriksaan dibawah target yang ditetapkan oleh
mikroskopis, pendidikan dan pengetahuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Oleh
dari penderita tuberculosis, kepadatan karena itu upaya dalam meningkatkan
basil dalam media slide, pengalaman dan kualitas hasil mikroskopis merupakan
ketrampilan untuk memotivasi pasien salah satu prioritas dalam pengendalian
dalam menghasilkan sputum yang baik, TB global.⁸ Salah satu cara
sikap dan kepatuhan prosdur pengendaliannya adalah dengan
pengumpulan sputum, gender dan status menemukan pasien tuberculosis sedini
sosial ekonomi. ⁵ mungkin dengan penjaringan berdasarkan
Sudah ada cara lain untuk bisa kriteria-kriteria yang telah ditentukan. ⁹
mengeluarkan dahak yang baik selain Eliminasi TB akan tercapai bila kasus
selain menghirup uap dan posisi pasien insiden TB berhasil diturunkan menjadi 1
membungkuk kemudian batuk batuk, yaitu kasus TB per 1 juta penduduk. Sedangkan
dengan cara induksi dahak. Cara in kondisi yang memungkinkan pencapaian
dilakukan dengan nebulisasi salin eliminasi TB (pra eliminasi) adalah bila
hipertonik 5 %. Tetapi cara ini belum angka insidensi mampu dikurangi menjadi
diterapkan secara menyeluruh di fasilitas 10 per 100.000 penduduk. Indonesia
kesehatan tingkat pertama. Dari hasil sekarang berada pada ranking kelima
penelitian yang dilakukan oleh H.D. negara dengan beban TB tertinggi di
Geldenhuys dkk tahun 2014 menyatakan dunia. Estimasi prevalensi TB semua
bahwa induksi sputum memang kasus adalah sebesar 660,000 (WHO,
60
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
yang berbeda.¹³ hasil penelitian S. dahak yang diambil di dua hari yang
Khurana dkk menyatakan bahwa ada berlainan didapatkan data tidak ada
perbedaan kualitas dahak antara pasien perbedaan yang signifikan antara kedua
menahun dengan peradangan saluran juga mengakui bahwa belum bisa menilai
nafas akut. Pada penyakit paru obstruktif heterogenitas yang bisa diperhitungkan
menahun lebih tinggi didapatkan profil dari penelitian ini.¹⁸ Sedangkan penelitian
61
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
tahun 2017 di Afrika Selatan tentang test fiberoptik ini pengambilan spesimen
Xpert ini dinyatakan bahwa pasien dengan dilakukan dari bronkoalveolar dan
riwayat TB sebelumnya yang yang sudah hasilnya menunjukkan bahwa tindakan ini
lulus pengobatan dan ditest ulang dengan 40 % pemeriksaan mikroskopis menjadi
test PCR ini 60 % ternyata positif palsu ( positif.²⁵
hasil Xpert positif dan kultur ternyata Di wilayah puskesmas Gajah II,
negatif ). ²⁰ Sputum yang dikeluarkan dalam hal pengambilan sputum untuk
pada pasien COPD dalam fase pasien curiga TB dilakukan dengan
eksaserbasi lebih banyak dari pada menggunakan 3 pot sampel sputum, yaitu
sputum yang dikeluarkan dalam fase 1 pot sampel di hari pertama pasien
pasien stabil. Untuk itu kontrol kualitas datang dan terdiagnosa curiga TB dan
sampel perlu dilakukan untuk sampel pot yang ke 2 dan ke 3 di hari
menghasilkan kultur dahak yang baik atau berikutnya. Dalam hal tenaga kesehatan
sebaiknya menggunakan dahak pada fase yang memeriksa sputum BTA, adalah
eksaserbasi untuk membuat media kultur tenaga yang berkompeten di bidangnya
dahak. ²¹ Penelitian oleh Alessandro yaitu D3 Analis Kesehatan dan sudah
Zanasi menyatakan Bromhexine berfungsi mendapatkan pelatihan/workshop alur dan
untuk meningkatkan sekresi berbagai prosedur pemeriksaan sputum BTA.
komponen dahak dengan memodifikasi Ruang laboratorium puskesmas Gajah II
karakteristik fisikokimia dari dahak ²² sudah memadai sesuai dengan
Ketrampilan dan keahlian staf permenkes 75 tahun 2014. Dan untuk
laboratorium, pengumpulan spesimen, mengetahui, meningkatkan dan
pemrosesan sampel, reagen yang mempertahankan mutu pemeriksaan
berkualitas, kepatuhan terhadap setiap mikrobiologis sputum dahak tersangka
prosedur serta viskositas dan volume tuberculosis dilaksanakan uji silang di
dahak berhubungan dengan hasil Labkesda daerah Kabupaten Demak
mikroskopis apus dahak diperlukan untuk setiap 6 bulan sekali di mana eror rate
menjaga kualitas layanan laboratorium. yang ditetapkan maksimal 5%.
Selain itu metoda pengawetan sputum Selama ini belum pernah ada data
dengan HOPE juga dapat digunakan.²³ yang mencatat tentang kualitas sputum
Kondisi sputum biasanya memperlihatkan dari pasien dengan klinis curiga
secara spesifik proses kejadian patologi tuberculosis. Untuk itu penulis akan
pada pembentukan dahak atau sputum itu melakukan penelitian tentang gambaran
sendiri. ²⁴ kualitas sputum pada pasien curiga TB di
Cara lain pengambilan dahak adalah wilayah puskesmas Gajah II dengan hasil
dengan bronkoskopi. Dengan bronkoskopi pemeriksaan mikroskopis sputum BTA.
62
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
63
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
64
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
Dari data observasi di atas, dapat mikroskopis BTA positif yang berasl dari
dilihat bahwa dari 32 pasien curiga TB kelompok kualitas sputum yang baik atau
yang diperiksa kualitas sputumnya di purulent.
kontak yang pertama tersebut dengan Sedangkan pemeriksaan sputum
pengeluaran sputum secara spontan, dengan tata cara yang kedua yaitu
didapatkan hasil 2 pasien (6,25%) pengeluaran sputum ke dua di hari
dengan kualitas sputum purulent berikutnya dengan cara menghirup uap air
(kelompok 1), 8 pasien ( 25,00 %) dengan hangat sebelum mengeluarkan dahak di
kualitas sputum mukopurulent (kelompok hari berikutnya (sesuai Juknis Buku
2), 13 pasien ( 40,62 %) dengan sputum Pedoman Pengendalian TB ), Pot ke 1
sekret atau saliva dan 9 pasien (28,13 %) setelah bangun tidur dan pot ke 2 dahak
tidak bisa mengeluarkan sputum sama sewaktu sebelum dikirim ke puskesmas,
sekali. Dan dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil seperti yang tercantum
mikroskopis BTA nya didapatkan hasil 1 pada tabel 2 di bawah ini :
pasien (3,1 % ) yang memberikan hasil
65
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
Dari data di atas didapatkan macam pula. Dari 8 sputum kelompok kualitas
kualitas sputum pada pengeluaran sputum sputum mukopurulent didapatkan 1
dengan cara yang kedua yaitu setelah sputum purulent dan 7 kualitas
pasien menghirup uap air hangat sebelum mukopurulent. Dari 13 sputum kelompok
mengeluarkan dahak didapatkan data saliva didapatkan 4 sputum kualitas
bahwa dari 2 pasien dikelompok kualitas mukopurulent dan 9 sputum kualitas
sputum purulent dua duanya saliva/sekret. Dari 9 pasien yang tidak
menghasilkan kulitas sputum purulent bisa mengeluarkan sputum di cara yang
66
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
kualitas sputum dari pasien yang mungkin karena minum yang kurang ,
didiagnosa curiga TB selama bulan ataukah karena gizi pasien yang kurang
September tahun 2019, didapatkan 32 atau yang lainnya. Juga masih diperlukan
terdiagnosa. Kualitas sputum digolongkan atau metoda baru yang bisa membantu
kualitas sputum sedang) dan saliva/sekret Dengan kualitas sputum yang baik akan
yang pertama yaitu pengeluaran sputum mikroskopis yang akurat, sehingga pasien
secara spontan pada kontak pertama, dari TB bisa terdeteksi sedini mungkin
dan sebanyak 28,13 % ( 9 pasien ) tidak sputum dan kualitas sputum seperti yang
bisa mengeluarkan sputum sama sekali. tertulis di atas dari cara pengeluaran
Dan dari hasil pemeriksaan mikroskopis sputum spontan di kontak pertama dan
sputum BTA nya didapatkan 1 hasil BTA cara pengeluaran sputum dengan
67
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
sputum yang berkualitas guna bahan mendapatkan hasil yang akurat dalam
pemeriksaan laboratorium mikroskopis. penemuan kasus tuberkulosis.
Diperlukan kualitas sputum yang
baik atau purulent untuk mendapatkan DAFTAR PUSTAKA
hasil yang akurat. Kualitas sputum yang 1. Kementerian Kesehatan Republik
kurang baik akan mempengaruhi hasil Indonesia. Buku Pedoman Nasional
yang kurang tepat dalam pemeriksaan Pengendalian Tuberkuolsis. 2014. p.
laboratorium mikroskopis BTA, sehingga 1–72.
dapat menyebabkan false negatif hasil 2. Bagheri KH, Afrasiabian S,
mikroskopis laboratorium. Mohsenpour B, Reshadmanesh N.
Penelitian ini didanai oleh anggaran Spontaneous and induced sputum
operasional Puskesmas dimana pot values in the diagnosis of pulmonary
sputum maupun reagen untuk tuberculosis among patients with
pemeriksaan laboratorium mikroskopis suspected pulmonary tuberculosis.
sudah masuk dalam rencana anggaran Ann Trop Med Public Heal.
kegiatan rutin Puskesmas. Anggaran 2015;8(6):253–7.
untuk enumerator didanani oleh peneliti. 3. Dinas Kesehatan Kabupaten demak.
Hasil analisa deskriptif menunjukkan Profil Kesehatan Kabupaten Demak.
bahwa 50 % dari golongan sputum 2017; 19-21.
purulent menunjukkan hasil mikroskopis 4. Puskesmas Gajah II. Profil Kesehatan
yang positif. Sedangkandari gilongan Puskesmas Gajah II Kabupaten
sputum mukosaliva dan saliva 0 % Demak. 2018; 1-42.
menunjukkan hasil pemeriksaan 5. Sakundarno M, Nurjazuli N, Jati SP,
mikroskopis yang positif TB. Sariningdyah R, Purwadi S,
Hasil penelitian ini menunjukkan Alisjahbana B, et al. Insufficient
bahwa dari kualitas sputum yang baik quality of sputum submitted for
yaitu purulent yang menunjukkan hasil tuberculosis diagnosis and associated
yang akurat untuk pemeriksaan factors, in Klaten district, Indonesia.
laboratorium mikroskopis tubeekulosis. BMC Pulm Med. 2009;9:1–11.
Kami mengucapkan terimakasih 6. Geldenhuys HD, Whitelaw A, Tameris
kepada tim dokter dan perawat serta tim MD, Van As D, Luabeya KKA,
Laborat/Analis puskesmas Gajah II atas Mahomed H, et al. A controlled trial of
peran dan kerjasama mereka dalam sputum induction and routine
penelitian ini. Semoga penelitian ini bisa collection methods for TB diagnosis in
menjadi acuan untuk membuat a South African community. Eur J Clin
perencanaan cara mendapatkan kualitas Microbiol Infect Dis.
sputum yang terbaik untuk bisa 2014;33(12):2259–66.
68
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
69
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
70
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
71
VISIKES (Vol. 19 No.1) April 2020