You are on page 1of 11

Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni

darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Wadah Promosi Produk


Rumahan Bagi Perempuan Nelayan di Desa Ranto Panyang
Kecamatan Meureubo
Desi Maulida1, Safrida2, Nodi Marefanda3
1Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Teuku Umar
Email: desimaulida@utu.ac.id
2,3 Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Teuku Umar

Email: safrida1290@utu.ac.id
Email: nodimarefanda@utu.ac.id

Submitted: 09 Juni 2020 Revised: 27 Juni 2020 Accepted: 04 Juli 2020

Abstract
The presence of social media is currently contributing greatly in product marketing. It is important to
educate the use of social media to businesses, including fishermen wives in marketing processed fish
products in order to help improve the economics of fishing families. The method used in this socialization
is to provide an understanding of the benefits and ways of using social media such as Facebook,
Instagram, and YouTube in product marketing. The results of the socialization show that, the majority of
fishermen's wives are not very aware of the benefits offered by social media in helping them market their
products. Product marketing is still done traditionally, that is, offering it directly to people with the
closest distance. This socialization is expected to be able to foster awareness that there will be many
conveniences obtained when using social media as an effective promotional medium and be able to reach
far more consumers which will have an impact on increasing the number of product sales, so that it will
indirectly be able to improve the economic of fishermen families in the village Ranto Panjang, Meurebo
District.
Keywords: Social Media, Promotion, Products, Fishermen wives

Abstrak
Kehadiran media sosial saat ini memberikan kontribusi besar dalam pemasaran produk.
Edukasi pemanfaatan media sosial ini penting diberikan kepada para pelaku usaha, termasuk
perempuan istri nelayan dalam memasarkan produk rumahan berupa olahan ikan dalam
rangka membantu meningkatkan ekonomi keluarga nelayan. Metode yang digunakan dalam
sosialisasi ini adalah dengan memberikan pemahaman mengenai manfaat serta cara-cara
penggunaan media sosial seperti facebook, instagram, dan youtube dalam pemasaran produk.
Hasil sosialisasi menunjukkan bahwa, mayoritas perempuan istri nelayan tidak begitu
menyadari manfaat yang ditawarkan oleh media sosial dalam membantu mereka memasarkan
produk. Pemasaran produk masih dilakukan secara tradisional, yaitu menawarkan langsung
kepada orang-orang dengan jarak terdekat. Sosialisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan
kesadaran bahwa akan banyak kemudahan yang didapatkan ketika menggunakan media sosial
sebagai wadah promosi yang efektif dan mampu menjangkau konsumen jauh lebih banyak
yang akan berdampak pada meningkatnya jumlah penjualan produk, sehingga secara tidak
langsung juga akan mampu meningkatkan ekonomi keluarga nelayan di Desa Ranto Panjang,
Kecamatan Meurebo.
Kata Kunci: Media Sosial, Promosi, Produk, Perempuan Nelayan

150
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

1. PENDAHULUAN dan ketrampilan yang berdampak


Kemajuan zaman saat ini pada kemampuan manajemen dan
memberikan kontribusi besar dalam skala usahanya.
perkembangan teknologi informasi Secara umum, dalam sebuah
dan peran seseorang dalam keluarga terdapat pembagian kerja
kehidupan sehari-hari, seperti antara suami dan istri. Dimana
peran perempuan dalam kehidupan suami berperan sebagai kepala
yang akan terus bertransformasi, rumah tangga dan pencari nafkah
termasuk dalam meningkatkan (publik) sedangkan perempuan atau
kesejahteraan rumah tangga. Peran istri sebagai ibu rumah tangga
perempuan secara tradisional masih (domestik). Perempuan atau istri
dipahami hanya sebatas kegiatan bertanggung jawab atas kerumah
yang sifatnya non-ekonomi, yaitu tanggaan. Sedangkan bagi kaum
sebagai orang yang selalu berada di laki-laki atau suami berperan
rumah, mengurus rumah tangga sebagai pencari nafkah (publik)
dan mengasuh anak. Saat ini, seiring (Lita, 2014). Peran suami dan istri
dengan kemajuan intelektual harus bisa menjalankan perannya
masyarakat yang semakin tinggi, masing-masing dengan baik agar
maka konsep dari peran perempuan tercipta kehidupan keluarga yang
secara perlahan mulai bergeser. harmonis dan sejahtera serta saling
Para perempuan banyak yang membantu satu sama lain.
berperan aktif dalam mendukung Secara geografis, masyarakat
ekonomi keluarga, begitu halnya nelayan dapat dipahami sebagai
dengan perempuan istri nelayan. masyarakat yang hidup tumbuh
Pada dasarnya, nelayan dan berkembang di kawasan pesisir,
kerapkali berada pada posisi yakni suatu kawasan transisi antara
kehidupan ekonomi yang terbilang wilayah darat dan laut. Sebagai
rendah dengan sistem pekerjaan suatu sistem, masyarakat nelayan
yang monoton dan hanya terdiri atas kategori-kategori sosial
mengandalkan kekuatan fisik saat yang membentuk kesatuan sosial.
bekerja. Sumber daya manusia di Mereka juga memiliki sistem nilai
bidang perikanan umumnya masih dan simbol kebudayaan sebagai
lemah, kondisi ini digambarkan referensi perilaku mereka sehari-
oleh struktur tenaga kerja dan hari. Faktor ini merupakan salah
tingkat pendidikan yang rendah. satu pembeda masyarakat nelayan
Tingkat rendahnya pendidikan dengan masyarakat lainnya sebab
nelayan secara tidak langsung akan sebagian besar masyarakat pesisir
menghambat proses alih teknologi menggantungkan hidupnya dari

151
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

mengelola potensi sumberdaya dari hasil tersebut yang akhirnya


perikanan dan mereka juga menjadi keuangan keluarga seorang
berperan sebagai komponen utama suami tidak ikut campur tangan
kontruksi masyarakat maritim karena urusan itu sudah merupakan
Indonesia (Surono, 2015). Merujuk tanggung jawab istri untuk
pada prinsip tersebut, istri nelayan menjalankan perannya untuk
memiliki peran penting dalam membantu penghasilan suami dan
peningkatan pendapatan rumah memenuhi kebutuhan keluarganya.
tangga. Adanya wanita bekerja, Selain itu, para istri nelayan
tentu akan dapat mengangkat juga mengolah hasil tangkapan ikan
kesejahteraan keluarga karena yang didapatkan oleh suami
mendapat tambahan penghasilan menjadi ikan asin. Hal itu dilakukan
dari hasil kerja mereka (Kurniawati, untuk mensiasati apabila ikan segar
2017). Fenomena tersebut yang dihasilkan tidak habis terjual
menunjukkan peran wanita sebagai agar tidak terbuang. Namun, yang
ibu rumah tangga dan sebagai menjadi kendala adalah kurang
pencari tambahan pendapatan bisa terbukanya akses pemasaran,
berjalan dengan baik karena sehingga ikan asin dan olahan
partisipasi kaum wanita dalam produk rumahan lainnya menjadi
membantu meningkatkan tidak terpromosikan dengan luas,
kesejahteraan keluarga (Doriza, dan berdampak pada jumlah
2015) penjualan yang tergolong minim.
Begitu pula yang dilakukan oleh Terlebih, mengingat perkembangan
para istri nelayan di Desa Ranto teknologi informasi yang
Panjang Timur, Kecamatan menawarkan berbagai kemudahan
Meurebo, untuk membantu transaksi informasi termasuk dalam
perekonomian keluarga, beberapa hal pemasaran produk (Peter &
dari istri nelayan melakukan jual Olson, 2014). Hal tersebut dapat
beli ikan di pelelangan ikan jika dilakukan salah satunya dengan
para suaminya tidak mendapatkan pemanfaatan media internet seperti
hasil tanggkapan lalu menjualnya di facebook, instagram, youtube, dan
pasar-pasar tradisional sebagai lain-lain (Siswanto, 2013). Artinya,
langkah menghindari posisi tawar ada banyak peluang yang dapat
menawar yang kurang memuaskan digunakan oleh para istri nelayan
ketika dilakukan dengan tengkulak, untuk memasarkan produk ikan
dalam kegiatan yang berbau ikan asin dan lain-lain secara lebih luas
mulai dari penjualan, penentu harga untuk menghasilkan penghasilan
dan pendapatan yang di peroleh yang lebih besar.

152
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

Saat ini, kehadiran media Kepuasan pelanggan saat berbelanja


internet menawarkan banyak daring serta kepuasan pelanggan
kemudahan termasuk dalam setelah melakukan pembelian
pemasaran produk (Felix & Wijaya, menjadi indikator dimana suatu
2014).. Kehadiran media internet situs toko daring dapat
seperti media sosial dan semakin mempertahankan pelanggannya
berkembangnya jumlah pengguna dengan cara meningkatkan minat
dari hari ke hari memberikan fakta berbelanja kembali kepada situs
menarik betapa besarnya kekuatan tersebut.
internet bagi kehidupan (Nasrullah, Sebagian perempuan nelayan di
2015). Pemanfaatan media sosial Ranto Panyang Timur, Kecamatan
dianggap efektif karena selain dapat Meurebo sudah ada yang
terhubung secara lebih luas dengan menggunakan media tersebut
banyak orang, juga mampu dalam memasarkan produk, namun
menekan budget pengeluaran masih terbilang sedikit. Hal
pelaku bisnis dengan tidak perlu tersebut, dikarenakan
menyediakan tempat jualan ketidaktahuan mereka akan peluang
berbentuk fisik, terlebih ketika pasar yang besar yang dapat dicapai
harus menyewa toko, kios dan melalui media tersebut, dan
sebagainya. Media sosial sebagian besar dari mereka masih
merupakan bagian dari internet kesulitan dalam menggunakan
yang memiliki fungsi salah satunya aplikasi media tersebut. Beranjak
sebagai media yang digunakan dari fenomena tersebut, sosialisasi
untuk mempromosikan produk tentang pemanfaatan media internet
olahan makanan yang digunakan terutama penggunaan media sosial
oleh pelaku usaha (Morissan, 2010). dirasa sangat diperlukan untuk
Media sosial digunakan sebagai alat menumbuhkan kesadaran berupa
promosi karena memiliki respon manfaat yang akan diperoleh dalam
secara langsung dengan menghasilkan pangsa pasar yang
penggunanya (Irmawati, 2011). Hal lebih besar, sehingga akan
ini tentu menjadi peluang baik yang meningkatkan jumlah penghasilan
dapat dimanfaatkan oleh para istri kepada para perempuan nelayan di
nelayan untuk memasarkan produk Desa Ranto Panyang Timur,
rumahan kepada masyarakat luas. Kecamatan Meurebo, Kabupaten
Bagi konsumen, belanja online akan Aceh Barat.
sangat tinggi jika mereka merasa
puas akan kualitas jasa dari sistem
penjualan online di situs tersebut.

153
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

2. METODE PELAKSANAAN peserta dibagi kedalam 3 kelompok,


Materi yang diberikan saat untuk memudahkan pemateri
sosialisasi adalah sesuatu yang dalam memberikan tutorial
berkaitan dengan teknik pemasaran pembuatan akun serta bagaimana
dengan memanfaatkan media sosial cara menggunakan media sosial
seperti facebook, instagram dan tersebut. Pembagian kelompok ini
youtube. Materi awal yang bertujuan agar seluruh peserta
diberikan pemateri adalah berupa dapat menyerap informasi dengan
konsep dasar media sosial, maksimal dari setiap pemateri yang
termasuk pengertian, jenis-jenis, bertanggungjawab atas kelompok.
manfaat serta bagaimana performa Sosialisasi ini bertujuan untuk
media sosial dalam menjalankan membuka wawasan para
praktik komunikasi pemasaran. perempuan nelayan untuk melek
Sosialisasi ini dilakukan pada hari teknologi dan sebagai upaya untuk
Jumat, 07 Februari 2020 bertempat membantu meningkatkan ekonomi
di perumahan Griya Mahoni Ranto keluarga nelayan melalui produk
Panyang Timur, Kecamatan yang dijual. Dengan adanya
Meurebo, Kabupaten Aceh Barat. sosialisasi ini juga diharapkan
Pemilihan peserta adalah mereka mampu menumbuhkan semangat
yang merupakan istri nelayan yang kepada para perempuan nelayan
bertempat tinggal di sekitaran untuk terus menghasilkan produk
perumahan griya mahoni. yang kreatif, bernilai jual, lantas
Pelaksanaan sosialisasi dimulai dapat mempromosikan secara luas
dengan pemaparan umum tentang untuk meraup keuntungan yang
materi yang sudah disiapkan, yaitu lebih besar dari sebelumnya
mengenai kontribusi media internet sehingga dapat memenuhi
khususnya media sosial dalam kebutuhan sehari-hari dengan lebih
pemasaran, hanya saja materinya maksimal.
lebih menekankan pada bagaimana
penggunaan dan manfaat media 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sosial dalam membantu Perempuan sejatinya
memasarkan produk sampai bertanggung jawab dalam
dengan pengenalan media sosial mengurus rumah tangga mulai dari
yang lazim digunakan pebisnis, bangun tidur hingga menjelang
seperti facebook, instagram, tidur, begitu hal dengan perempuan
maupun youtube. Durasi waktu istri nelayan. Selain itu, istri nelayan
yang digunakan untuk pemaparan juga membantu suami dalam
ini adalah 30 menit. Selanjutnya memenuhi kebutuhan keluarga.

154
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

Demikian juga dengan perempuan menunggu orang yang membeli.


nelayan di Desa Ranto Panyang Biasanya, mereka menjual produk
Timur, Kecamatan Meurebo, ikan asin kepada tentangga,
dimana mayoritas dari mereka kalaupun menggunakan media
berstatus ibu rumah tangga. sosial masih belum efektif. Hal itu
Artinya, tidak ada pekerjaan yang dikarenakan, mayoritas dari mereka
jelas yang dapat dilakukan dalam tidak mengerti dalam penggunaan
membantu keadaan ekonomi media sosial, handphone hanya
keluarganya. Salah satu cara yang digunakan sebatas untuk
bisa dilakukan hanyalah mengolah berkomunikasi saja. Jika pun ada
hasil tangkapan dari suami untuk menggunakan media sosial, masih
selanjutnya dijadikan ikan asin, agar terbilang sangat sedikit. Bahkan
tidak terbuang apabila ikan segar terkadang, mereka menggunakan
tidak habis terjual. Perempuan istri jasa orang ketiga, seperti meminta
nelayan ini menjadikan ikan asin seseorang yang paham penggunaan
menjadi produk unggulan mereka. internet dalam mempromosikan
Dalam melakukan tersebut, barang, misalnya melalui whatsapp
terkadang juga dihadapkan dengan atau facebook. Cara seperti ini juga
beberapa kendala, seperti cuaca dirasa kurang efektif, karena
yang tidak mendukung, misalnya mereka harus membagi hasil
hujan. Sehingga proses pengeringan penjualan sebanyak 10% dari
menjadi semakin lama, bahkan keuntungan yang didapat.
terkadang jika terjadi musim hujan Terlebih, pemanfaatan internet
yang berkepanjangan, ikan akan akhir-akhir ini mengalami
menjadi berbau. Hal itu tentu perkembangan yang sangat pesat.
menjadi kerugian, dikarenakan Media internet tidak lagi hanya
penjualan akan menurun karena sekedar menjadi media komunikasi
kualitas ikan yang dihasilkan juga semata, tetapi juga sebagai bagian
tergolong menurun. yang tak terpisahkan dari dunia
Jika cuaca tergolong bagus, para bisnis, industri, pendidikan,
istri nelayan bisa menghasilkan ikan kesukaan, dan pergaulan sosial.
asin dengan jumlah yang besar. Khususnya pada media sosial yang
Namun, yang juga menjadi kendala pertumbuhannya sangat pesat.
adalah terbatasnya akses dalam Artinya, media internet sangat
melakukan penjualan, sehingga berpengaruh besar pada bidang
perputaran penjualan dirasa tidak industri perdagangan, yakni
cepat, akan ada banyak ikan asin memudahkan bagi siapapun yang
yang harus disimpan sembari ingin menawarkan atau

155
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

mempromosikan produk tertentu Dalam kegiatan sosialisasi ini,


sehingga tidak perlu membuka toko pemateri mengajak semua peserta
dan promosi langsung didepan yang semuanya terdiri dari
konsumen, tetapi dengan new perempuan istri nelayan untuk
media pedagang dapat mencoba menggunakan media
mempromosikan produknya sosial sebagai wadah promosi
produk nantinya, bukan hanya ikan
melalui online shop.
asin, bahkan produk apapun nanti
Kemudahan yang ditawarkan
yang akan dihasilkan dapat
oleh media internet, dalam konteks
dipromosikan. Dari ketiga media
ini seakan menjelaskan bahwa
sosial yang difokuskan, yakni
perempuan nelayan tidak harus facebook, instagram, dan youtube
menyediakan dana untuk menyewa mereka diminta untuk memilih
toko untuk berjualan, cukup dengan akan bergabung pada kelompok
memanfaatkan handphone sebagai yang mana untuk diberikan
wadah promosi melalui pemahaman lebih dalam termasuk
penggunaan media-media sosial tutorial pembuatan akun. Namun
yang dianggap berpotensi dalam yang menjadi kendala disini adalah
meraih calon konsumen dengan sebagian besar dari mereka tidak
jumlah yang besar. Namun memiliki smartphone/android
permasalahan disini adalah secara pribadi. Artinya smartphone
sebagian besar dari mereka masih dimiliki bersama dalam satu
keluarga. Pada saat tutorial, terlihat
terbilang gaptek (gagap teknologi),
antusiasme dari mereka dalam
sehingga tidak mampu
memahami atas apa yang
mengoperasikan internet dengan
disampaikan dan diajarkan oleh
cara yang kreatif. Berikut disajikan
pemateri. Dalam satu kelompok,
Gambar 1. saat peserta sosialisasi pemateri memilih dua orang
mendengarkan materi awal yang sebagai perwakilan untuk
disampaikan oleh pemateri didaftarkan akun salah satu media
sosial yang dipilih. Mulai dari
membuat email, membuat akun
media sosial, sampai dengan
bagaimana penggunaan media
tersebut.
Berikut disajikan Gambar 2.
Pada saat peserta sosialisasi mengisi
data untuk selanjutnya dibuatkan
Gambar 1. Peserta Sosialisasi akun salah satu media sosial yang
mendengarkan pemaparan materi dipilih
dari pemateri

156
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

Cara selanjutnya adalah dengan


menggunakan hashtag. dengan
menggunaan hashtag calon
konsumen bisa mencari konten atau
produk yang sejenis di media sosial
tersebut. Dengan adanya hastag
maka akan akan memudahkan
costumer kita untuk menemukan
produk yang ditawarkan. Cara
Gambar 2. Peserta sosialisasi terakhir adalah ketika ibu nelayan
mengisi data pembuatan akun mempromosikan produk di media
media sosial sosial, maka harus aktif dan
responsif, karena biasanya
Selanjutnya pemateri postingan yang di-update akan
mencontohkan bagaimana mendapatkan respon dari banyak
pemasaran produk dilakukan pengunjung media sosial, baik itu
melalui media sosial, termasuk pertanyaan mengenai kualitas
memberikan pemahaman dan cara produk sampai dengan harga yang
mudah melakukan promosi di ditawarkan. Calon konsumen akan
media sosial, seperti tidak membuat lebih menyukai pemilik online shop
konten yang sama terus–menerus yang responsif, dan interaktif,
atau monoton, artinya setiap artinya membuka kesempatan
melakukan posting di halaman untuk terjadinya proses negosiasi
pribadi ataupun orang lain, harus dan transaksi terkait dengan produk
menggunakan kata – kata yang yang ditawarkan.
menarik perhatian audiens, serta
Dari beberapa pemaparan yang
menggunakan kata–kata yang dapat
disampaikan pemateri, sebagian
memancing rasa ingin tahu dari
besar peserta sosialisasi mulai
orang lain. Selanjutnya,
menyadari manfaat media sosial
menggunakan media gambar, hal
dalam membantu pemasaran yang
itu dikarenakan gambar berperan
akan berakhir dengan penjualan
penting dalam promosi di sosial
nantinya. Hanya saja, sebagian dari
media untuk memancing emosi
mereka masih menganggap bahwa
yang lebih dibandingkan dengan
menjual secara langsung lebih
postingan yang hanya berisikan teks
efektif dan akan lebih memudahkan
saja, serta menggunakan gambar
mereka. Belum lagi, penggunaan
yang memiliki perpaduan warna
smartphone bagi ibu nelayan masih
yang menarik.
sangat terbatas, jikapun ada tidak

157
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

menjadi hak pribadi dan konsumen agar tertarik dengan


pemakaiannya harus berbagi produk yang dilihat lantas
dengan anggota keluarga yang lain. selanjutnya membeli. Keseluruhan
Hal tersebut dianggap, kurang hal tersebut dilakukan untuk
efektif dan tidak bisa memberikan membantu perekonomian keluarga
respon yang cepat kepada calon yang dirasa tidak cukup jika hanya
konsumen yang ingin membeli menggantungkan ekonomi dengan
produk yang ditawarkan, sehingga penghasilan sang suami dari hasil
kemungkinan tidak dibeli menjadi tangkapan di laut sebagai nelayan.
semakin besar. Anggapan-anggapan Hal ini menunjukkan bahwa
tersebut kemudian bisa ditepis perempuan tidak hanya berperan
dengan memberikan pemahaman serta dalam sektor domestik rumah
bahwa yang akan memberikan tangga saja, tetapi juga mampu
respon kepada calon pembeli berperan dalam sektor ekonomi.
apabila ada yang bertanya lebih Berikut disajikan Gambar 3. foto
detail terkait dengan produk yang bersama pemateri bersama para
diposting tidak hanya dilakukan peserta sosialisasi yang terdiri dari
oleh satu orang, artinya setiap istri nelayan Desa Ranto Panyang
anggota keluarga memiliki potensi Kecamatan Meurebo pada saat
yang sama dalam merespon sosialisasi.
pertanyaan dan transaksi yang akan
dilakukan calon pembeli.

Pemahaman yang diberikan oleh


pemateri saat sosialisasi mendapat
sambutan yang baik dari setiap
peserta sosialisasi. Dari yanga
awalnya enggan menggunakan
media sosial dengan alasan tidak
paham dan dianggap tidak
Gambar 3. Foto pemateri bersama
memberikan manfaat untuk
peserta sosialisasi
menaikkan pendapatan, berubah
menjadi hal yang selanjutnya ingin 4. PENUTUP
digunakan karena sudah Hasil yang diperoleh melalui
terbekalinya pengetahuan tentang kegiatan pengabdian ini
bagaimana mengoperasikan media diantaranya adalah, pertama
sosial tersebut, sampai pada perempuan nelayan terbekali
bagaimana memposting poto dengan pengetahuan dan
produk hingga cara merespon calon

158
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

pemahaman tetrkait pemanfaatan dapat lebih jeli dalam


media sosial sebagai wadah memperhatikan kehidupan
promosi produk rumahan sehingga masyarakat nelayan yang terbilang
sebagian besar perempuan nelayan berada pada tingkat kemiskinan
sudah mampu mengoperasikan yang memprihatinkan, sehingga
media sosial (instagram, facebook, mampu merangkul dalam rangka
dan youtube). Kedua, perempuan meningkatkan ekonomi rumah
nelayan mulai menyadari bahwa tangga nelayan.
banyak kemudahan yang
ditawarkan dari platform media 5. DAFTAR PUSTAKA
sosial dalam pemasaran produk Doriza, S. (2015). Ekonomi Keluarga.
untuk memperluas pasar dan Bandung: PT Remaja Rosdakarya
meningkatkan penjualan produk. Offset.
Ketiga, perempuan nelayan menjadi Felix, C., & Wijaya, S. (2014). The
semakin semangat menghasilkan Impact of Marketing Promotion
produk-produk kreatif yang lain Through Social Media on Peoples
untuk kemudian dipasarkan melalui Buying Decision. International
media sosial yang sudah digunakan. Journal of Manajement, Vol.1. Issue
Keempat peserta sosialisasi menjadi 1.
melek teknologi dan terbuka pikiran Irmawati. (2011). Pemanfaatan e-
untuk mencoba sesuatu yang baru commerce dalam Dunia Bisnis.
yang ditawarkan oleh setiap Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis, Vol.2,
perkembangan teknologi 12-15.
komunikasi. Adapun saran yang Kurniawati, A. (2017). Peran Istri
dapat disampaikan berupa Nelayan dalam Rangka
pemanfaatan media sosial Meningkatkan Pendapatan
diharapkan dapat digunakan Keluarga. Jurnal Saintek, Vol.
dengan bijak oleh perempuan XVII, No.1.
nelayan dengan tetap Lita, S. (2014). Perempuan di Sektor
memperhatikan kode etik transaksi Domestik dan Sektor Publik.
penjualan yang baik dan benar, Medan: Universitas Sumatera
selanjutnya perlunya mengadakan Utara.
pemberdayaan berkelanjutan untuk Morissan, A. (2010). Periklanan
membimbing dan mengarahkan Komunikasi Pemasaran Terpadu.
perempuan nelayan dalam Jakarta: Kencana Prenada Media
menghasilkan produk rumahan Group.
yang bernilai jual serta pentingnya Nasrullah, R. (2015). Media Sosial
peran pemereintah setempat agar Perspektif Komunikasi, Budaya dan

159
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-4475, E-ISSN: 2715-5390

Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media.
Peter, & Olson. (2014). Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Siswanto, T. (2013). Optimalisasi
Media Sebagai Media Pemasaran
Usaha Kecil Menengah. Jurnal
Liquidity, Vol 2, No. 1, 80-86.
Surono, O. (2015). Koperasi Nelayan
Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Tangkap Berbasis Ekonomi Gotong
Royong. Jakarta: PT. Wahana
Semesta Intermedia.

160

You might also like