Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
25
AGRIC Vol. 30, No. 1, Juli 2018: 25 - 32
ABSTRAK
Azotobacter dikenal sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria melalui mekanisme fiksasi
nitrogen dan produksi fitohormon, namun rizobakteri ini dapat berperan sebagai pengendali
penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas ganda Azotobacter sebagai
pupuk hayati dan biokontrol pada budidaya kacang panjang di lahan endemik rebah semai di kota
Ambon, Provinsi Maluku. Percobaan lapangan dirancang dalam rancangan acak kelompok.
Inokulasi tanaman kacang panjang oleh Azotobacter dilakukan dengan cara inokulasi benih,
inokulasi tanah sebelum tanam, dan inokulasi tanaman. Pupuk NPK pada pertanaman dengan
inokulasi Azotobacter diberikan sebanyak ¾ atau ½ dosis rekomendasi sedangkan tanaman
kontrol diberi 100% NPK. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan produksi antara
tanaman yang diinokulasi Azotobacter sp. disertai NPK dosis rendah dengan tanaman kontrol.
Inokulasi Azotobacter dengan metode aplikasi apapun menurunkan kejadian penyakit rebah
semai yang signifikan sampai 10 hari setelah tanam, tetapi tidak berpengaruh terhadap penyakit
hawar daun saat tanaman berumur 21 hari. Peneltian ini menjelaskan bahwa Azotobacter memiliki
aktivitas ganda yaitu menurunkan penggunaan pupuk NPK dan mengendalikan serangan penyakit
rebah semai
Kata kunci: Azotobacter, Rebah Semai, Pupuk NPK, PGPR, Hasil tanaman.
26
Bakteri Pemfiksasi Nitrogen Azotobacter Sebagai Pupuk Hayati dan Pengendali Penyakit (Reginawanti Hindersah, dkk)
27
AGRIC Vol. 30, No. 1, Juli 2018: 25 - 32
adalah 30 buah dengan jarak antar baris 60 pengenceran inokulan cair berbeda untuk setiap
cm dan jarak di dalam baris adalah 40 cm. metode aplikasi.
Setiap petak mendapatkan pupuk kandang
HASIL DAN PEMBAHASAN
ayam sebanyak 11,25 kg setara dengan 15 t/
ha; dibenamkan saat pengolahan tanah 5 hari Pada saat tanaman kacang panjang baru
sebelum tanam. berumur 7 hari, hujan turun berturut-turut
selama seminggu sehingga pertumbuhan
Dosis pupuk rekomendasi untuk kacang
tanaman melambat. Tanah Entisol yang berpasir
panjang adalah 450 kg/ha NPK. Waktu
juga mengakibatkan guludan sering rusak oleh
pemupukan anorganik adalah pada saat 4, 15
percikan air hujan yang intensif. Pelambatan
dan 30 hari setelah tanam dengan cara tugal
pertumbuhan juga disebabkan juga oleh adanya
dengan dosis masing-masing 1/3 dari dosis
serangan Rhizoctonia solani penyebab rebah
perlakuan. Banyaknya NPK total yang
semai. Pengukuran tinggi tanaman pada hari ke
diaplikasi per petak untuk 225 kg/ha, 300 kg/
17 setelah tanah memperlihatkan bahwa
ha dan 450 kg/ha adalah masing-masing 56 g,
inokulasi PGPR Azotobacter disertai penurunan
84 g dan 112,5 g. Azotobacter diaplikasi
dosis pupuk NPK meningkatkan tinggi tanaman
dengan metode tergantung perlakuan (Tabel 1.).
tetapi tidak mempengaruhi hasil panen dan
Dosis inokulan cair Azotobacter per ha serta
kualitas polong (Tabel 2).
28
Bakteri Pemfiksasi Nitrogen Azotobacter Sebagai Pupuk Hayati dan Pengendali Penyakit (Reginawanti Hindersah, dkk)
Peningkatan tinggi tanaman oleh Azotobacter (Tabel 2); menjelaskan bahwa aktivitas biologis
disebabkan oleh salah satu atau kedua Azotobacter berperan untuk menggantikan
mekanisme ini: akuisisi nitrogen tersedia yang sebagian pupuk NPK meskipun nitrogen adalah
dihasilkan dari fiksasi nitrogen, dan peningkatan unsur hara yang disediakan oleh bakteri ini
kadar fitohormon tanaman yang berasal dari melalui fiksasi N2. Penurunan dosis pupuk
fitohormon produksi Azotobacter. Mekanisme NPK selain disebabkan oleh aktivitas fiksasi
di atas secara langsung meningkatkan serapan N2 oleh Azotobacter mungkin disebabkan oleh
N dan perakaran tanaman yang menginduksi kemampuan Azotobacter dalam melarutkan
pertumbuhan vegetatif. Pemberian Azotobacter fosfat (Nosrati et al., 2014). Inokulasi PGPR
dengan cara inokulasi tanaman lebih efektif Azotobacter eksogenus juga berperan dalam
untuk meningkatkan tinggi karena nitrogen dan bioaugmentasi; meningkatkan populasi
fitohormon yang telah terbentuk selama Azotobacter di rizosfer yang selanjutnya akan
produksi pupuk hayati diserap melalui stomata berperan penting dalam siklus unsur hara
daun dan lebih cepat memasuki sistem nitrogen.
metabolisme tanaman untuk pembentukan dan
Penyakit rebah semai mulai terlihat sejak 5 hari
perbesaran sel selama fase vegetatif.
setelah tanam dan berlanjut sampai lima hari
Penurunan dosis NPK disertai metode aplikasi kemudian. Kejadian penyakit rebah semai
Azotobacter apapun tidak mengubah hasil dipengaruhi oleh inokulasi Azotobacter pada
tanaman. Bobot polong segar per petak antara dosis NPK berapapun (Tabel 3), yang mem-
3,17-3,54 kg atau setara dengan 5,2 dan 5,9 perlihatkan bahwa Azotobacter berpotensi
t/ha. Produktivitas ini termasuk rendah karena menurunkan persentase serangan penyakit
potensi hasil kacang panjang Chia Tai adalah rebah semai yang gejalanya terlihat sejak 3 hari
25,02 t/ha. Hasil penelitian ini berbeda dengan setelah tanam (hst). Tidak terlihat pengaruh
penelitian lain yang menjelaskan bahwa selain penurunan dosis NPK disertai inokulasi
dapat mengurangi pupuk anorganik sampai Azotobacter terhadap persentase penyakit
30%, Azotobacter dapat meningkatkan hasil hawar daun yang disebabkan oleh R. solani
antara 15 – 100% (Kader et al., 2002; Sattar baik pada 14 maupun 21 hst. Perbedaan dosis
et al., 2008). Penurunan dosis pupuk NPK NPK yang diikuti inokulasi Azotobacter pada
pada penelitian ini tidak mengubah hasil polong tanaman di lokasi endemik R. solani tidak
segar per petak serta bobot polong segar menurunkan level kesehatan tanaman di fase
Tabel 3 Pengaruh inokulasi Azotobacter terhadap persentase penyakit rebah dan
hawar daun yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani
Rebah Hawar daun
Perlakuan semai (%) (%)
10 hst 14 hst 21 hst
NPK 450 kg/ha 8,85 b 3,50 a 1,35 a
NPK 300 kg/ha +Azotobacter inokulasi benih 4,43 a 2,05 a 0,82 a
NPK 300 kg/ha + Azototobacter inokulasi tanah sebelum tanam 4,69 a 2,33 a 0,99 a
NPK 300 kg/ha + Azototobacter inokulasi tanaman 5,21 ab 2,70 a 0,87 a
NPK 225 kg/ha + Azotobacter inokulasi tanaman 5,47 b 2,92 a 0,74 a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukan perbedaan tidak signifikan menurut Uji
LSD pada taraf 0.05
29
AGRIC Vol. 30, No. 1, Juli 2018: 25 - 32
vegetatif awal. Bukti ini penting untuk mem- mempengaruhi pertumbuhan dan selanjutnya
perlihatkan bahwa produksi kacang panjang produksi tanaman melalui mekanisme tidak
dengan dosis pupuk NPK di bawah rekomen- langsung yaitu menekan kejadian penyakit. Efek
dasi tidak mengganggu kesehatan tanaman. ganda Azotobacter untuk meningkatkan
Hasil penelitian Verma et al. (2001) di rumah pertumbuhan dan mencegah mikroba
kaca juga menjelaskan hal yang sama; inokulasi fitopatogenik berperan penting dalam
Azotobacter pada benih Brassica Juncea yang menentukan kesuburan tanah kesehatan
diinfestasi R. solani menurunkan busuk akar tanaman. Penurunan dosis pupuk anorganik
dan meningkatkan germinasi. NPK dan kejadian penyakit rebah semai
merupakan alasan untuk mengembangkan
Penurunan persentasi kejadian penyakit rebah
PGPR Azotobacter dengan efek ganda.
semai oleh Azotobacter disebabkan oleh anti
jamur yang menghambat jamur patogen seperti KESIMPULAN
yang dilaporkan untuk Alternaria alternata
Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
and Fusarium oxysporum oleh Mali dan
perbedaan hasil tanaman yang diinokulasi
Bodhankar (2009). Verma et al. (2001) mem-
Azotobacter sp. disertai penurunan dosis NPK
buktikan bahwa 37% dari isolat Azotobacter
dengan tanaman kontrol. Tidak ada perbedaan
chroococcum yang diuji memiliki kapasitas
produksi tanaman yang diinokulasi Azotobacter
menghambat patogen R. solani dan 25%
baik dengan metode inokulasi benih, tanah
menghambat Xanthomonas campestris.
maupun tanaman yang diikuti dengan pupuk
Dijelaskan pula bahwa senyawa ekstraseluler
NPK dosis rendah. Efek tidak langsung PGPR
antimikroba yang disekresikan oleh Azotobacter
Azotobacter pada penelitian ini diperlihatkan
ditemukan ekstraseluler adalah protein yang
oleh penekanan penyakit rebah semai meskipun
berasosiasi dengan senyawa kompleks. Pada
tidak ada pengaruh inokulasi terhadap penyakit
tanaman kedelai, A. chroococcum, juga
hawar daun saat tanaman berumur 21 hari. Efek
Azospirilum brasilense, bakteri pelarut fosfat
ganda Azotobacter sebagai biofertilizer,
(Bacillus megaterium var. phosphaticum) dan
biostimulan dan bioprotektan dapat menurun-
bakteri pelarut kalium (B. cereus) efektif
kan kebutuhan pupuk NPK anorganik antara
menahan penyakit Macrophomina phaseolina
25% -50% tanpa mengurangi hasil. Cara efektif
(El-Barougy et al., 2009). Selanjutnya pada
untuk menurunkan dosis pupuk NPK adalah
percobaan rumah kaca mikroba tersebut
Azotobacter dinokulasikan dengan cara
menurunkan dengan nyata penyakit rebah semai
disiramkan ke tanaman. Penelitian ini men-
dan meningkatkan kesehatan tanaman
jelaskan bahwa Azotobacter memiliki aktivitas
dibandingkan dengan kontrol.
ganda yaitu menurunkan penggunaan pupuk
Plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) NPK dan mengendalikan serangan penyakit
Azotobacter mengkolonisasi di rizosfer dan rebah semai
permukaan akar serta mudah diisolasi. Selama
UCAPAN TERIMA KASIH
ini di Indonesia Azotobacter lebih dikenal
sebagai pupuk hayati. Penelitian ini Penelitian ini didanai oleh Dirjen Pendidikan
membuktikan bahwa PGPR Azotobacter Tinggi pada tahun anggaran 2015 melalui skema
30
Bakteri Pemfiksasi Nitrogen Azotobacter Sebagai Pupuk Hayati dan Pengendali Penyakit (Reginawanti Hindersah, dkk)
penelitian Strategis Nasional. Kami berterima- and liquid biofertilizer as trace elements
kasih kepada Dinas Pertanian Provinsi Maluku source for ground nut. Hal 030004-1 -
yang mendukung penelitian Unpad untuk 030004-8. Dalam AIP Conference
komoditas sayuran di Kota Ambon. Proceedings, The 1st International
Conference and Exhibition on Powder
DAFTAR PUSTAKA
Technology Indonesia, Jatinangor. 8-9
Ahmad F, Ahmad, I., Khan M-S. 2008. Agustus 2017.
Screening of Free-Living Rhizospheric Kader M.A., Mian M.H., Hoque M.S. 2002.
Bacteria for Their Multiple Plant Effect of Azotobacter Inoculant on
Growth Promoting Activities. Micro- Yield and Nitrogen Uptake by Wheat.
biology Research. 163 (2): 173-181. Journal Biology Science. 2 (4):25 -251.
Bhosale H.J. Kadam T.A., Bobade A.R. 2013. Mali G.V., Bodhankar M.G. 2009. Antifungal
Identification and Production of and Phytohormone Production Poten-
Azotobacter vinelandii and Its tial of Azotobacter chroococcum
Antifungal Activity Against Fusarium Isolates from Groundnut (Arachis
oxysporum. Journal of Environmental hypogea L.) Rhizospere. Research
Biology. 34 (2):177-182. Journal of Chemistry and Environment.
El-Barougy, E, N-M Awad, A-S Turky, and 15 (2):1-7.
H-A Hamed. 2009. Antagonistic Nosrati R., Owlia P., Saderi H., Rasooli I., Ali
Activity of Selected Strains of Malboobi M. 2014. Phosphate Solu-
Rhizobacteria Against Macrophomia bilization Characteristics of Efficient
Phaseolina of Soybean Plants. Nitrogen Fixing Soil Azotobacter
American European Journal of Strains. Iranian Journal of Microbiology.
Agriculture and Environment Science. 5 6 (4):285-295
(3):337-347.
Ponmurugan K.A., Sankaranarayanan, Al-
Gauri S-S, Mandal, S-M., and Pati B.R. 2012. Dharbi N.A. 2012. Biological Activities
Impact of Azotobacter Exoply- of Plant Growth Promoting Azotobacter
saccharides on Sustainable Agricul- sp. Isolated from Vegetable Crops
ture. Applied Microbiology Biotech- Rhizosphere Soils. Journal of Pure and
nology. 95 (2): 331 - 338. Applied Microbiology. 6 (4):147-154.
Glick B.R. 2012. Plant Growth-Promoting Posada L.F., Ramírez M., Ochoa-Gómez N.,
Bacteria: Mechanisms and Appli- Cuellar-Gaviria T.Z., Argel-Roldan L.E.,
cations. Hindawi Publishing Corpo- Ramírez C-A., Villegas-Escobar V.
ration. Scientifica. Vol. 2012, Article ID 2016. Bioprospecting of Aerobic
963401, pp15. Endospore-Forming Bacteria with
Hindersah R., Setiawati M.R., Fitriatin B.N., Biotechnological Potential for Growth
Suryatama P., Asmiran, P., Panatarani Promotion of Banana Plant. Scientia
C., Joni I.M. 2018. Graphite tail powder Horti. 212: 81–90
31
AGRIC Vol. 30, No. 1, Juli 2018: 25 - 32
Sattar M.A., Rahman M.F., Das D.K., Verma S., Kumar V., Narula N, Merbach W.
Choudhury T.M.A. 2008. Propects of 2001. Studies in Vitro Production of
using Azotobacter, Azospirillum and Antimicrobial Substances by Azoto-
cyanobacteria as supplements of urea bacter chroococcum Isolates/Mutans.
nitrogen for rice production in Journal of Plant Diseases Protection.
Bangladesh. http://www.aciar.gov.au/ 108 (2):152-165.
system/files/node/9817/ Vikhe P.S. 2014. Azotobacter species as a
pr130+part+3.pdf. [24/12/ 2008]. Natural Plant Hormone Synthesizer.
Tilak K.V.B.R., Ranganayak N., Mano- Research Journal on Recent Science. 3
harachar, C. 2006. Synergistic Effects (IVC):59-63.
of Plant-Growth Promoting Rhizo-
bacteria and Rhizobium on Nodula-
tion and Nitrogen Fixation by Pigeon-
pea (Cajanus cajan). European Journal
of Soil Science. 57 (1): 67-71
***
32