You are on page 1of 10

Reminder dengan Short Message Service (SMS) Untuk Meningkatkan Kepatuhan

Kunjungan K4 dan Kemampuan Deteksi Dini Tanda Bahaya


Ibu Hamil Trimester III

Dewi Afidatul Ummah1, Gita Kostania2*, Rosalinna3


1,3
Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Surakarta, 2Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Malang
*Email: kostania.gita@gmail.com

Abstract
Background: Low K4 rate coverage and management of complications in pregnancy is a problem in
Klaten, caused by lack of information and motivation in antenatal care. Short Message Service (SMS) can
be used as a support intervention to increase information. This research aims to determine effects of SMS
toward K4 compliance and screening danger sign ability among third trimester pregnancy in Wedi Public
Health Center. Methods: type of research is a quasy experimental with post-test only non-equivalent
control group. The sampling technique used Quota sampling, obtain 52 respondents in the third trimester
of pregnancy. Data analysis techniques used Mann Whitney and Chi Square with a significance level of
0.05. Result: K4 compliance of pregnancy could be classified as disobedient of 59,6% and screening
danger sign ability among third trimester pregnancy is considered relatively of 53.8%. SMS had a strong
impact toward K4 compliance with a p value= 0,002 (p<0,05). SMS also affected screening danger sign
ability among third trimester pregnancy with a p value = 0.001 (p<0.05). Conclusion: There is
significant effects between SMS toward K4 compliance and screening danger sign ability among third
trimester pregnancy in Wedi Pubic Health Center, Klaten Regency.

Keywords: k4 compliance, screening danger sign ability among third trimester pregnancy, short message
service (SMS)

PENDAHULUAN sebelum minggu ke 16 (KI), minimal 1


Kehamilan merupakan suatu hal kali antara minggu ke 24 dan 28, dan
yang fisiologis dan alamiah, tetapi dalam minimal 2 kali antara minggu 30-32 dan
prosesnya tidak selamanya berjalan antara minggu 36-38 (K3 dan K4), selain
normal, terkadang diiringi oleh gangguan itu, setidaknya melakukan 1 kali
yang dapat menyebabkan kematian pada pemeriksaan ke dokter untuk deteksi
ibu atau kematian pada bayi. Angka kelainan medis (Kementerian Kesehatan
Kematian ibu pada tahun 2016 dan 2017 Republik Indonesia, 2016). Pada tahun
mengalami penurunan, namun hal ini 2017 cakupan K4 di kabupaten Klaten
masih jauh dari pencapaian target sasaran sebanyak 92,9 %, sedangkan hasil dari
Sustainable Development Goals (SDGs) telaah dokumen laporan tahunan cakupan
pada tahun 2030 (Ermalena, 2017). K4 di Puskesmas Wedi pada tahun 2018
Kebijakan yang dilakukan oleh sebanyak 84,53%. Sedangkan penanganan
pemerintah sebagai upaya memperbaiki komplikasi 101,6%. Rendahnya cakupan
kesehatan ibu salah satunya yaitu dimungkinkan karena kurangnya
pelayanan kesehatan ibu hamil. informasi dan tidak adanya dorongan
Kebijakan program pelayanan dalam memeriksakan kehamilan.
Antenatal menetapkan frekuensi Short Message Service (SMS) dapat
kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan digunakan sebagai intervensi pendukung
paling sedikit 4 kali selama kehamilan, peningkatan informasi, karena
dengan ketentuan waktu minimal 1 kali memudahkan tenaga kesehatan

94
Dewi Afidatul Ummah, Reminder dengan Short Message Service (SMS) 95

mengirimkan informasi dan dukungan Populasi target adalah seluruh ibu


kepada ibu hamil atau memudahkan ibu hamil di wilayah Puskesmas Wedi,
hamil untuk mengakses informasi dan Klaten. Sedangkan populasi aktual adalah
dukungan kepada tenaga kesehatan secara semua ibu hamil trimester III di wilayah
mandiri (Wahyuni, 2017). SMS memiliki Puskesmas Wedi, Klaten, yang meliputi
kelebihan diantaranya yaitu efisien, biaya 12 desa, terdapat 114 ibu hamil. Teknik
lebih murah dibandingkan telepon, mudah pengambilan sampel pada penelitian ini
digunakan oleh semua kalangan, dan adalah Quota Sampling yaitu pengambilan
dapat digunakan dalam jaringan 2G sampel dengan menentukan ciri ciri
sehingga memiliki kemampuan untuk tertentu sampai jumlah kuota yang
menyebarluaskan informasi kesehatan diinginkan (Hidayat, 2010). Pada
kedaerah sulit dan terpencil (Abdiansyah, penelitian ini jumlah sampel yang
2009; Kurnia & Ibrahim, 2015). memenuhi kriteria inklusi 52 ibu dan tidak
Berdasarkan uraian diatas, maka memenuhi kriteria inklusi 48 ibu. Kriteria
peneliti berkeinginan untuk melakukan inklusi terdiri dari Ibu hamil umur
penelitian tentang pengaruh SMS terhadap kehamilan 28- 32 minggu, tidak ada
kepatuhan K4 dan kemampuan deteksi resiko tinggi atau komplikasi, memiliki
tanda bahaya pada ibu hamil trimester III handphone dan nomor aktif, bersedia
di wilayah Puskesmas Wedi. Hasil menjadi responden, dapat mendengar,
literature review peneliti tidak ada menulis, membaca, dan berkomunikasi
penelitian terkait penggunaan SMS untuk dengan lancar.
reminder K4. Penelitian ini bertujuan ntuk Kelompok eksperimen terdiri dari
mengetahui pengaruh Short Message 26 ibu hamil dengan intervensi pemberian
Service terhadap kepatuhan K4 dan Short Message Service dengan Gili-
kemampuan deteksi dini tanda bahaya SMS® yang diberikan 3 kali yang berisi
pada ibu hamil trimester III di Puskesmas pengingat untuk melakukan kunjungan
Wedi, Klaten. K4, pemberian SMS 18 kali tentang
deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan
METODE PENELITIAN trimester III yang dilakukan bertahap dan
Jenis penelitian ini yaitu quasi dan diberikan pendidikan kesehatan
eksperimental dengan post test only non- mengenai tanda bahaya kehamilan
equivalent control group design, yaitu trimester III pada saat kelas ibu hamil.
penelitian yang menggunakan satu Kelompok kontrol terdiri dari 26 ibu
kelompok eksperimen dan satu kelompok hamil, pada kelompok ini hanya diberikan
kontrol yang tidak dipilih secara random, pendidikan kesehatan mengenai tanda
kemudian setelah diberikan intervensi bahaya kehamilan trimester III pada saat
kedua kelompok diberikan tes akhir kelas ibu hamil. Instrumen yang
(Sugiyono, 2016). Intervensi pada digunakan dalam penelitian ini adalah
kelompok eksperimen yaitu berupa lembar observasi dan lembar kuisioner.
pemberian Short Message Service selama Lembar observasi bertujuan untuk
6 minggu.Penelitian ini dilaksanakan pada mengobservasi tingkat kepatuhan
bulan Desember 2018 sampai dengan Mei antenatal care pada ibu hamil trimester III
2019 di wilayah Puskesmas Wedi, Klaten. dan untuk mengukur kemampuan ibu
dalam deteksi tanda bahaya digunakan
96 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 2, September 2020, hlm 67-149

modifikasi kuesioner dari penelitian Sarah hamil trimester III di Wilayah Puskesmas
Ardilah tahun 2015 di Puskesmas Medan Klaten Selatan. Hasil uji kuisoner
Deli yang berjumlah 10 butir soal dinyatakan valid dan reliabel. Teknik
(Ardillah, Sanusi, & Fitria, 2015). Soal analisis data menggunakan Mann Whitney
kuisioner telah dilakukan uji validitas dan dan Chi Square dengan taraf siginfikasi
reliabilitas pada bulan Maret 2019, uji 0,05.
tersebut dilakukan pada 20 orang ibu

HASIL PENELITIAN
Berikut adalah hasil karakteristik responden dari penelitian ini:
Tabel 1. Data Karakteristik Responden
Jumlah Presentase
Karakteristik
(Orang) (%)
Umur < 20 tahun 1 1,9
20- 35 tahun 45 86,5
> 35 tahun 6 11,5
Tidak Bekerja 24 46,2
Pekerjaan
Bekerja 28 53,8
Tidak Tamat SD 1 1,9
Tamat SD 2 3,8
Pendidikan Tamat SMP 18 34,6
Tamat SMA 27 51,9
Perguruan Tinggi/ Akademi 4 7,7

Karakteristik responden berdasarkan Klaten diketahui bahwa sebagian besar


umur di wilayah Puskesmas Wedi Klaten responden bekerja sebanyak 28 orang atau
sebagian besar responden umur 20-35 53,6% Pendidikan Karakteristik
tahun sebanyak 45 orang (86,5%). responden dapat diketahui sebagian besar
Karakteristik responden berdasarkan responden berpendidikan SMA yaitu
pekerjaan di wilayah Puskesmas Wedi sebanyak 27 orang atau 51,9%

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Antenatal Care di Puskesmas


Wedi
Kriteria N %
Patuh 21 40,4
Tidak Patuh 31 59,6
Total 52 100,0

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat sejumlah 21 orang (40,4%) dan Ibu hamil
diketahui bahwa Ibu hamil yang patuh tidak patuh dalam melakukan pemeriksaan
dalam memeriksakan kehamilanya yang kehamilan sejumlah 31 orang (59,6%).
Dewi Afidatul Ummah, Reminder dengan Short Message Service (SMS) 97

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemampuan Deteksi Dini Tanda Bahaya


Kehamilan di Puskesmas Wedi
Kriteria N %
Baik 23 44,2
Cukup 28 53,8
Kurang 1 1,9
Total 52 100,0

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat kemampuan deteksi dini tanda bahaya


diketahui bahwa kemampuan deteksi dini pada ibu hamil di Puskesmas Wedi yaitu
tanda bahaya kehamilan trimester III di baik 23 orang (44,2%), cukup 28 orang
Puskesmas Wedi yaitu cukup. Hasil (53,8%), dan kurang 1 orang (1,9%).

Tabel 4. Hasil Uji Statistik Pengaruh Short Message Service terhadap Kepatuhan
Antenatal Care dengan Chi Square
Kepatuhan K4 ρ
2
Kelompok Total x value
Patuh Tidak Patuh
Intervensi 16 10 26
Kontrol 5 21 26 9,665a 0,002
Total 21 31 52

Pada tabel 3 diketahui bahwa ada sebesar 0,002, dimana ρ < 0,05, maka ada
perbedaan tingkat kepatuhan pada pengaruh Short Message Service terhadap
kelompok intervensi dan kontrol. Hasil uji kepatuhan antenatal care pada ibu hamil
chi square menunjukkan nilai ρ value trimester III.

Tabel 5. Hasil Uji Statistik Pengaruh Short Message Service terhadap Kemampuan
Deteksi Dini Tanda Bahaya Ibu Hamil Trimester III dengan Mann -
Whitney
Kemampuan Kelompok N Mean Ranks ρ value
Deteksi Dini Intervensi 26 34,13 887,50
Tanda Bahaya
0,001
TM III Kontrol 26 18,87 490,50
Total 52

Berdasarkan tabel 5 diketahui Mann Whitney menunjukkan nilai ρ value


bahwa ada perbedaan tingkat kemampuan sama dengan 0,001 dimana ρ < 0,05, maka
deteksi dini tanda bahaya ibu hamil dapat disimpulkan ada pengaruh Short
trimester III kelompok intervensi dan Message Service terhadap kemampuan
kontrol sebesar 15,26. Hasil uji statistik deteksi dini tanda bahaya ibu hamil
trimester II.
98 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 2, September 2020, hlm 67-149

PEMBAHASAN bagaimana seseorang untuk bertindak dan


Berdasarkan hasil penelitian pada mencari penyebab, serta solusi dalam
tabel 1 karakteristik responden hidupnya (Elhaeart, Kundre, & Lolong,
berdasarkan umur di wilayah Puskesmas 2017).
Wedi Klaten sebagian besar responden Berdasarkan hasil penelitian pada
umur 20-35 tahun sebanyak 45 orang tabel 2 diatas memperlihatkan tingkat
(86,5%). Menurut penelitian, kurun waktu kepatuhan ibu hamil di Puskesmas Wedi.
reproduksi sehat adalah 20- 35 tahun dan Ibu hamil yang patuh dalam
resiko kehamilan dan persalinan baik bagi memeriksakan kehamilannya sejumlah 21
ibu maupun bagi anak lebih tinggi pada orang (40,4 %) dan ibu hamil yang tidak
usia kurang dari 20 tahun, paling rendah patuh dalam melakukan pemeriksaan
pada usia 20-35 tahun dan meningkat lagi kehamilan sejumlah 31 orang (59,6 %).
secara tajam lebih dari 35 tahun (Andaruni, Jumlah ibu hamil yang tidak patuh dalam
Pamungkas, & Lestari, 2017). memeriksakan kehamilan cukup besar,
Karakteristik responden berdasarkan Menurut Pattipeilohy dalam penelitiannya
pekerjaan di wilayah Puskesmas Wedi melaporkan bahwa ada hubungan antara
Klaten diketahui bahwa sebagian besar dukungan suami dengan kunjungan
responden bekerja sebanyak 28 orang atau antenatal care di Puskesmas Rekas yang
(53,6%). Hal ini didukung oleh penelitian dibuktikan dengan nilai ρ (0,021) < α
Andaruni (2017) bahwa pekerjaan (0,05) dan hasil ratio prevalence sebesar
sesorang akan dapat menunjukkan tingkat 6,364, yang menunjukkan bahwa ibu yang
sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi mendapatkan dukungan suami berpeluang
kemampuan dalam menyerap informasi. 6,364 kali melakukan pemeriksaaan
Karakteristik responden dapat antenatal care (Pattipeilohy, 2018).
diketahui sebagian besar responden Keluarga sebagai lingkungan yang
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 27 terdekat dengan ibu hamil, dukungan dari
orang atau (51,9%). Berdasarkan suami dan keluarga memegang peranan
penelitian Andaruni menyatakan bahwa penting dalam memengaruhi psikologi dan
semakin tinggi tingkat pendidikan motivasi ibu dalam melakukan perilaku
seseorang maka makin mudah menerima kesehatan. Dengan dukungan yang baik,
informasi sehingga makin banyak maka ibu akan memperhatikan kesehatan
pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya diri dan janinya yaitu dengan
pendidikan yang kurang akan memeriksakan secara rutin kehamilannya
menghambat perkembangan seseorang (Rachmawati, Puspitasari, & Cania,
terhadap nilai-nilai yang baru 2017). Sikap petugas kesehatan di fasilitas
diperkenalkan (Andaruni et al., 2017). kesehatan mempengaruhi frekuensi
Selain itu menurut penelitian Budiman kunjungan antenatal care. Semakin baik
dengan judul “Hubungan Tingkat sikap petugas kesehatan maka semakin
Pendidikan, Pekerjaan, Status Ekonomi sering ibu memeriksakan kehamilannya.
dengan Paritas di Puskesmas Bahu Belum menetapnya petugas kesehatan
Manado” menjelaskan bahwa semakin yang ada di daerah juga dapat
tinggi tingkat pendidikan, maka menurunkan akses ibu hamil untuk
kemampuan ibu dalam berpikir lebih mendapatkan pelayanan kesehatan
rasional dan sangat mempengaruhi (Rachmawati et al., 2017). Media
Dewi Afidatul Ummah, Reminder dengan Short Message Service (SMS) 99

informasi dapat mencakup informasi Menurut Walyani, bahwa tujuan dari


mengenai pentingnya pelayanan antenatal antenatal care salah diantaranya yaitu
care sehingga dapat meningkatkan memantau kesehatan ibu dan janin,
pengetahuan dan motivasi ibu dalam mempertahankan kesehatan fisik,
melakukan kunjungan (Rachmawati et al., mendeteksi secara dini adanya
2017). komplikasi. Apabila ibu hamil tidak
Berdasarkan hasil penelitian pada melakukan pemeriksaan antenatal care
tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa berarti tidak dapat dilakukan deteksi dini
kemampuan deteksi dini tanda bahaya sejak awal jika terdapat komplikasi atau
kehamilan trimester III di Puskesmas kelainan kehamilan, dimana kondisi ini
Wedi yaitu cukup. Hasil kemampuan dapat mengakibatkan komplikasi pada
deteksi dini tanda bahaya pada ibu hamil saat hamil atau pada saat persalinan yang
di Puskesmas Wedi yaitu baik 23 orang akan mengarah kepada kematian baik ibu
(44,2%), cukup 28 orang (53,8%), dan maupun janin (Walyani, 2015).
kurang 1 orang (1,9%). Hal ini Berdasarkan table 4 hasil uji statistik
dikarenakan adanya faktor predisposisi menujukkan hasil (ρ value = 0,002), hal
yaitu keterpaparan informasi, salah ini menunjukkan bahwa terdapat
satunya informasi yang diberikan oleh perbedaan kepatuhan ibu hamil dalam
tenaga kesehatan melalui Short Message melakukan antenatal care antara
Service. Pada kelompok intervensi, ibu kelompok intervensi dan kelompok
hamil membaca dan membalas pesan yang kontrol. Hal ini sesuai dengan penelitian
diberikan oleh tenaga kesehatan. Selain yang dilakukan oleh Lestari bahwa ibu
informasi, ibu hamil juga mendapatkan hamil yang mendapatkan SMS reminder
pengingat untuk melakukan kunjungan K4 terdapat perbedaan yang bermakna dalam
melalui SMS sehingga ada peningkatan mengonsumsi tablet Fe (ρ =0,009)
kepatuhan dalam melakukan kunjungan (Lestari, 2015).
K4. Short Messaging Service (SMS)
Menurut penelitian Dewi, sebagai media dalam menyampaikan
melaporkan bahwa ibu hamil yang informasi, diberikan secara kontinu dan
terpapar informasi tentang tanda bahaya berkesinambungan sehingga berpengaruh
mampu melakukan deteksi dini dengan terhadap pengetahuan dan perilaku subjek
baik dibandingkan dengan ibu hamil yang penelitian. Media pada umumnya efektif
tidak terpapar informasi tanda bahaya. untuk memberikan stimulasi untuk
Kemudahan untuk memperoleh suatu menuju pada tindakan yang nyata
informasi akan mempercepat seseorang (Kusfriyadi, Hadi, & Fuad, 2012).
untuk memperoleh pengetahuan yang Menurut Theory Of Planned Behavior
baru. Selain itu, pada penelitiannya, (TPB), jika seseorang menganggap
menunjukkan bahwa ibu hamil yang perilaku yang disarankan sebagai sesuatu
teratur melakukan pemeriksaan ANC yang positif (sikap) dan berpikir bahwa
kemampuan deteksi dininya lebih baik orang terdekat menginginkan perilaku
dibandingkan ibu hamil yang tidak teratur tersebut dijalankan (norma subjektif),
melakukan pemeriksaan ANC dengan orang tersebut merasakan kontrol terhadap
Odds ratio (OR) sebesar 5,657 (Galuh et perilaku (efikasi diri sendiri). Sehingga
al., 2015).
100 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 2, September 2020, hlm 67-149

hal ini akan meningkatkan intensi untuk meningkatkan upaya promotif guna
mengubah perilaku (Wahyuni, 2017). perubahan pengetahuan, sikap dan
Berdasarkan tabel 5 diketahui hasil perilaku kesehatan. Layanan pesan singkat
uji statistik Mann Whitney menunjukkan memiliki potensi untuk mempengaruhi
nilai ρ value sama dengan 0,001, dimana ρ perubahan perilaku karena kemampuan
< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada untuk menyebarluaskan informasi
perbedaan tingkat kemampuan deteksi kesehatan, bahkan dapat mencapai
dini tanda bahaya ibu hamil trimester III populasi yang sulit dijangkau. Telepon
kelompok intervensi dan kontrol. Menurut seluler ini dapat menjadi pilihan yang
penelitian Herlina bahwa pengetahuan sangat berguna untuk meningkatkan
merupakan faktor penting dalam kemampuan ibu hamil (Cormick et al.,
terbentuknya perilaku. Informasi yang 2012).
diterima dari SMS reminder oleh sasaran Dalam pelaksanaan penelitian ini,
apabila sumber informasi menggunakan peneliti menggunakan aplikasi SMS (Gili
metode dan teknik tertentu dalam SMS) yang didukung oleh GSM. Aplikasi
menambah jumlah informasi serta ini memiliki kelebihan diantaranya yaitu
melakukannya secara berulang dapat efisien, biaya lebih murah dibandingkan
menjadi stimulus, maka sasaran akan telepon, dan memiliki kemampuan untuk
semakin mudah menerima pesan yang menyebarluaskan informasi kesehatan
diberikan (Herlina, Sanjaya, & Emilia, kedaerah sulit dan terpencil, sedangkan
2013). kelemahan dari aplikasi ini yaitu
Hasil dari penelitian ini juga sesuai menggunakan pulsa untuk mengirim text
dengan penelitian Dewi Afidatul Ummah messaging dan membutuhkan komputer
dan Gita Kostania yang berjudul server yang harus selalu hidup dan sebuah
“Penggunaan Text Messaging Program modem untuk pengiriman SMS-nya
untuk meningkatkan Kemampuan Ibu (Herlina, 2018). Solusi alternatif untuk
Hamil dalam Deteksi Dini Tanda Bahaya memperbaiki kelemahan tersebut yaitu
Kehamilan” hasil penelitian tersebut menggunakan sosial media, karena sosial
menunjukkan bahwa Text Messaging media seperti Whatsapp memiliki
Program berpengaruh kuat terhadap kelebihan mengirim pesan tanpa biaya
kemampuan ibu hamil dalam deteksi dini SMS karena hanya menggunakan jaringan
tanda bahaya kehamilan dengan nilai p internet, tidak ada batasan karakter,
value = 0,001 (p<0,05). Hal ini memiliki beberapa fitur menarik misalnya
dikarenakan Text Messaging Program mengirim gambar, audio, dan lain lain.
dapat digunakan sebagai intervensi Sedangkan kelemahan sosial media ialah
pendukung dalam meningkatkan menggunakan paket data internet dengan
informasi untuk ibu hamil (Ummah & koneksi 3G, 4G atau WiFi (Rusni, 2017).
Kostania, 2019).
Penelitian di Argentina pemanfaatan KESIMPULAN DAN SARAN
media layanan pesan singkat kepada ibu Short Message Service sebagai salah
hamil memperlihatkan bahwa layanan satu metode untuk meningkatkan
pesan singkat menyebabkan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan
meningkatnya kehadiran ibu hamil di kunjungan K4 dan kemampuan ibu hamil
pelayanan kesehatan serta efektif dalam dalam mendeteksi dini tanda bahaya
Dewi Afidatul Ummah, Reminder dengan Short Message Service (SMS) 101

kehamilan. Terdapat pengaruh Text (2015). Hubungan Pengetahuan dan


Messaging Program terhadap kepatuhan Sikap terhadap Tindakan Ibu Hamil
antenatal care dan kemampuan deteksi tentang Deteksi Dini Tanda-Tanda
dini tanda bahaya pada ibu hamil trimester Bahaya Kehamilan di Puskesmas
III di wilayah Puskesmas Wedi, Klaten. Medan Deli. Jurnal Gizi,Kesehatan
Diharapkan kepada Puskesmas dan Reproduksi, Dan Epidemiologi, 1.
tenaga kesehatan agar memakai metode Retrieved from
Short Message Service sebagai salah satu http://garuda.ristekdikti.go.id/docum
metode untuk meningkatkan kemampuan ents/detail/322070
deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan.
Bagi masyarakat diharapkan untuk selalu Cormick, G., Kim, N. A., Rodgers, A.,
memanfaatkan teknologi informasi yang Gibbons, L., Buekens, P. M.,
ada seperti Short Message Service, dan Belizán, J. M., & Althabe, F. (2012).
diharapkan selalu memeriksakan Interest of pregnant women in the use
kehamilan secara teratur ke pelayanan of SMS ( short message service ) text
kesehatan untuk mendeteksi faktor resiko messages for the improvement of
atau tanda bahaya kehamilan, yang dapat perinatal and postnatal care, 1–7.
berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi. https://doi.org/10.1186/1742-4755-9-
Selain itu, diharapkan untuk peneliti 9
selanjutnya untuk melakukan penelitian
lanjutan mengenai Short Message Service Elhaeart, B., Kundre, R., & Lolong, J.
untuk meningkatkan kunjungan (2017). Hubungan Tingkat
pemeriksaan kehamilan dan kemampuan Pendidikan, Pekerjaan, Status
deteksi dini tanda bahaya pada ibu hamil Ekonomi dengan Paritas di
trimester III. Puskesmas Bahu Manado. E-Journal
Keperawatan, 5. Retrieved from
DAFTAR RUJUKAN https://media.neliti.com/media/public
Abdiansyah. (2009). Membangun SMS- ations/110831-ID-hubungan-tingkat-
Gateway untuk Pengisian Pulsa pendidikan-pekerjaan-st.pdf
Elektronik. Jurnal Sistem Informasi,
1(2), 62–71. Retrieved from Ermalena. (2017). Indikator Kesehatan
https://media.neliti.com/media/public SDGs di Indonesia. Retrieved from
ations/130075-ID-membangun-sms- http://ictoh-tcscindonesia.com/wp-
gateway-untuk-pengisian-pu.pdf content/uploads/2017/05/Dra.-
Ermalena-Indikator-Kesehatan-Sdgs-
Andaruni, N. Q. R., Pamungkas, C. E., & Di-Indonesia.pdf
Lestari, C. I. (2017). Gambaran
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Galuh, R., Indu, A., Sulistyono, A. (2015).
Tentang Tanda Tanda Bahaya Analisis Faktor yang Berpengaruh
Kehamilan Trimester I Di Puskesmas terhadap Kemampuan Ibu Hamil
Karang Pule. Midwifery Journal, dalam Melakukan Deteksi Dini
2(2), 33–36. Risiko Perdarahan Pasca Persalinan
dan Preeklamsia, 23(2), 49–53.
Ardillah, S., Sanusi, S. R., & Fitria, M.
102 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 2, September 2020, hlm 67-149

Herlina, S. (2018). Evaluasi Hasil Kesehatan Dan Sms Reminder


Penerapan Model Sms Gateway Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil
Dalam Promosi Kesehatan Tentang Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Di
Bahaya Komplikasi Selama Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
Kehamilan, 68–76. Tahun 2015, 1–22. Retrieved from
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/b
Herlina, S., Sanjaya, G. Y., & Emilia, O. itstream/123456789/28936/3/deti dwi
(2013). Keefektifan SMS Reminder lestari - fkik.pdf
Sebagai Media Promosi Kesehatan
Ibu Hamil di Daerah Terpencil. Pattipeilohy, M. Y. (2018). Faktor Faktor
Snimed, (November), 31–38. yang mempengaruhi Perilaku Ibu
terhadap Ketepatan Kunjungan
Hidayat, A. A. A. (2010). Metode Antenatal Care di Puskesmas Rekas
Penelitian Kebidanan & Teknik Kabupaten Manggarai Barat Nusa
Analisis Data. Jakarta: Salemba Tenggara Timur Tahun 2017.
Medika. Retrieved from
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/17
Kementerian Kesehatan Republik 21/1/skripsi full.pdf
Indonesia. (2016). Buku Kesehatan
Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI. Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., &
Kurnia, R. D., & Ibrahim, A. (2015). Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang
Memengaruhi Kunjungan Antenatal
Pengembangan Model Sistem Informasi Care ( ANC ) Ibu Hamil. Majority,
Monitoring Mahasiswa Berbasis 7(November), 72–76.
Web dan SMS Gateway ( Studi https://doi.org/10.1002/2013WR0152
Kasus : Jurusan Sistem Informasi 33
Fasilkom Unsri ), 1–8. Retrieved
from Rusni, A. (2017). Penggunaan Media
https://repository.unsri.ac.id/6938/1/J Online Whatsapp dalam Aktivitas
urnal_Rizka_dan_Ali.pdf Komunitas One Day One Juz
(ODOJ) dalam Menngkatkan Minat
Kusfriyadi, M. K., Hadi, H., & Fuad, A. Tilawah ODOJER di Kota
(2012). Pendidikan Gizi dan Pesan Pekanbaru, 2(1), 1–15. Retrieved
Gizi melalui Short Message Service from
terhadap Pengetahuan , Perilaku , dan https://media.neliti.com/media/public
Kepatuhan Ibu Hamil Minum Tablet ations/188850-ID-penggunaan-
Besi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, media-online-whatsapp-dalam-a.pdf
9(2), 87–96. Retrieved from
https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/vi Sugiyono, P. D. (2016). Metode
ew/15385/10320 Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Lestari, D. D. (2015). Reminder Terhadap R & D. Bandung: Alfabeta.
Kepatuhan Ibu Hamil Dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi Di Ummah, D. A., & Kostania, G. (2019).
Wilayah Kerja. Pengaruh Pendidikan Penggunaan Text Messaging
Dewi Afidatul Ummah, Reminder dengan Short Message Service (SMS) 103

Program untuk Meningkatkan


Kemampuan Ibu Hamil dalam
Deteksi Dini Tanda Bahaya
Kehamilan. Jurnal Ilmiah Bidan, IV,
19–24. Retrieved from e-
journal.ibi.or.id

Wahyuni, Z. (2017). Pengaruh layanan


pesan singkat terhadap pengetahuan
dan intensi menyusui di kabupaten,
33, 261–266.

Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan


pada Kehamilan (I). Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.

You might also like