Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Trigona incisa honey is a flower nectar and pollen which known to have properties that are very good for health
used as ingredients or cosmetic. This study aims to determine the content of secondary metabolites and to
determine the antioxidant activity of Trigona incisa honey. Fractionation was done using ethanol, n-hexane and
ethyl acetate, determination of the content of secondary metabolites was conducted using Harbone method and
antioxidant activity was determined against DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) free radicals by measuring the
absorbance of DPPH at a wavelength of 517 nm. Phytochemical test results to the fraction of ethanol, ethyl acetate
and n-hexane of Trigona incisa honey. Showed that the alkaloid compounds, triterpenoid and flavonoids present in
fractions of ethanol and ethyl acetate fraction. Alkaloid contained in n-hexane fraction. The results showed the
ethanol and ethyl acetate fractions thought to contain flavonoid, while the antioxidant activity of the ethyl acetate
fraction larger than the fraction of n-hexane and ethanol role in this case amounted to 97.00 ppm, 249 ppm and
233.85 ppm. This results shows that the ethyl acetate fraction contains more antioxidant components
eter, H2SO4 2M, asam asetat glasial, Bi(NO3)3.5H2O, Kemudian diinkubasi pada suhu (250C) selama
HgCl2, HNO3 pekat, KI, FeCl3 1 %, HCl, serbuk Mg, 30 menit diruang gelap selanjutnya absoebansi diukur
aquades, DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) dan pada panjang gelombang 517 nm dengan
Vitamin C. menggunakan spektrofotometer UV- Vis.
Persentase aktivitas antioksidan dari fraksi
Prosedur Penelitian dalam menagkap atau meredam radikal bebas DPPH
Persiapan sampel yang dinyatakan dalam 5 inhibisi yang diperoleh
Sampel madu Trigona incisa yang telah dengan menggunakan rumus (1) [6].
diambil dari sarang disimpan dalam botol setelah itu
%AA = 100 – {[(AB – AA)] x 100 / AKN} (1)
dibiarkan semalam ditempat yang sejuk kemudian
dipisahkan dari pengotornya sehingga didapatkan menyatakan bahwa nilai IC50 dihitung masing-masing
madu yang baik. dengan menggunakan rumus persamaan regresi linear
yaitu y = ax + b, dimana sumbu x adalah konsentrasi
Fraksinasi senyawa metabolit sekunder dan sumbu y adalah % inhibisi. Dengan nilai y adalah
Sebanyak 100 mL sampel madu triggona sebesar 50 dan nilai x sebagai IC50. Nilai IC50 ini
incisa dilarutkan dalam etanol 96% lalu difraksinasi menyatakan konsentrasi larutan sampel yang
berdasarkan pada perbedaan kepolaran pelarut dibutuhkan untuk mereduksi DPPH sebesar 50%.
organik. Caranya adalah sebagai berikut: madu
ditambahkan etanol dan n-heksana dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
perbandingan 1:2 atau (v/v). Fraksinasi dilakukan
dengan corong pisah, sehingga diperoleh 2 fraksi, Tabel 1. Berat masing- masing fraksi dari madu
yaitu fraksi etanol dan fraksi etil n-heksana. Fraksi n- Trigona incisa
heksana dipekatkan dengan rotary evaporator dan Jenis Ekstrak Berat (gram)
disebut sebagai ekstrak fraksi n-heksana, dilakukan
Fraksi Etanol 13,66
berulang sebanyak 3 kali fraksinasi sehingga Fraksi n-Heksana 0,08
didapatkan 3 hasil ekstrak fraksi n-heksana.
Selanjutnya fraksi etanol yang tersisa kemudian di Fraksi Etil Asetat 4,26
fraksinasi lagi dengan etil asetat sehingga diperoleh 2
fraksi yaitu fraksi etanol dan fraksi etil asetat. Fraksi Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
etil asetat dipekatkan dengan rotary evaporator dan adalah madu Trigona incisa sebagai makanan pokok
disebut sebagai ekstark etil asetat dan fraksi etanol: dari seluruh koloni lebah madu. Pada pengambilan
air di pekatkan dengan rotari evaporator dan hasilnya madu secara manual dengan cara memilih kotak
disebut sebagai ekstrak fraksi etanol. sarang lebah yang banyak terdapat sarang lebah
kemudian diambil madu murni ada dua macam cara
Uji fitokimia untuk mengambil madu dengan cara membelah
Masing-masing fraksi madu Trigona incisa sarang kemudian mengambil dengan sendok teh atau
dilakukan uji fitokimia dengan pereaksi tetes menggunakan suntikan. Madu yang berbentuk cairan
golongan kemudian dicatat perubahan warnanya. dengan rasa manis umumnya tetapi khusus madu
Pereaksi yang digunakan antara lain HgCl2, HCl 1N, Trigona incisa rasa dapat dipengaruhi oleh sumber
H2SO4 pekat, HCl pekat FeCl3 1 % dan logam Mg. nektar yang diambil lebah, untuk warna madu itu
sendiri bervariasi namun pada umumnya bewarna
Uji aktivitas antioksidan coklat, hitam dan kuning. Setelah diambil itulah
Uji aktivitas antioksidan dari ketiga fraksi madu murni.
diambil Ekstrak ditimbang 20 mg, kemudian Sampel yang telah terkumpul kemudian
dilarutkan dengan etanol sampai volumenya 40 mL. disimpan didalam kulkas agar tetap steril apabila
Dengan demikian diperoleh konsentrasi larutan ditaruh diruang terbuka ditakutkan sampel akan rusak
ekstrak sampel (masing-masing fraksi) yaitu 500 karena terkena cahaya senyawa metabolit
ppm. Kemudian dilakukan pengenceran dari sekundernya rusak. Rusaknya metabolit sekunder
konsentrasi 500 ppm. Masing-masing fraksi dipipet pada sampel dapat disebabkan oleh bakteri ataupun
masing-masing 100µL, 250µL, 500µL, 750µL, suhu, selanjutnya sampel madu tadi difraksinasi
1000µL untuk mendapatkan konsentrasi 10, 25, 50, dengan tujuan untuk memisahkan senyawa metabolit
75 dan 100 ppm dengan menggunakan mikro pipet sekunder berdasarkan perbedaan sifat kepolarannya.
dan dilarutkan hingga volume 5 mL. Masing-masing Hasil uji fitokimia disajikan pada tabel 2. Uji
konsentrasi dibuat 3 pengulangan. alkaloid ditunjukkan dengan terbentuknya endapan
merah coklat yang terbentuk pada pereaksi
dragendroff. Endapan terbentuk karena terjadi reaksi
19
antara elektron bebas nitrogen pada senyawa alkaloid menjadi kuning pucat dengan absorbansi maksimum
dengan asam pada reagen Dragendorff [7]. Uji pada panjang gelombang 517 nm.
saponin ditandai dengan timbulnya busa setinggi 1-3 Berdasarkan hasil analisa data dengan
cm dan bertahan selama 7 menit, timbulnya busa menggunakan regresi linier sederhana, diperoleh
pada uji Ford menunjukkan adanya glikosida yang grafik linear dan persamaan regresi linear antara
mempunyai kemampuan membentuk buih dalam air konsentrasi ekstrak total, fraksi n-heksana, fraksi etil
yang terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa asetat dan fraksi etanol-air dengan persen inhibisi
lainnya. Uji steroid dan triterpenoid ditandaii dengan adalah sebagai berikut.
terbentuknya warna hijau yang berasal dari reaksi
antara sterol tidak jenuh atau triterpen dengan asam
(CH3COOH dan H2SO4). Uji fenolik ditandai dengan
terbentuknya warna hijau, merah, ungu, biru atau
hitam yang kuat.
20 20
Jurnal Atomik, 2018, 03 (1) hal 18-21
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 5. Grafik nilai IC50 pada fraksi etanol, etil [1] Saputra dan Arminudin, A., T.2007. Beternak
asetat, fraksi n-heksana dan vitamin C Lebah. Yogyakarta: PT Citra Aji Pramana.
[2] Lembang, Y. 2010. Identifikasi Madu Liar
Berdasarkan klasifikasi di atas dapat Tanpa Sengat (Stingles bee) Di Kebun Raya
disimpulkan bahwa pada fraksi etil asetat diperoleh Unmul Samarinda. Skripsi Mahasiswa Biologi
nilai IC50 sebesar 97,00 oleh karena itu etil asetat Fakultas Mipa UNMUL.
memiliki potensi sebagai antioksidan yang kuat [3] Siddiqa, I. M., 2008, Potensi Madu Kelengkeng
karena memiliki nilai IC50 pada rentang 50-100 ppm Perhutani dan Madu Randu Perhutani Dalam
sesuai dengan tingkat kekutan antioksidan dengan Menghambat Pertunbuhan Bakteri MRSA
metode DPPH, nilai IC50 diperoleh pada fraksi n- (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus)
heksana sebesar 249,41 dan madu fraksi etanol yang Diisolasi Dari Spesimen Apus Luka di
memiliki nilai IC50 sebesar 233,85 dapat disimpulkan Laboratorium Patologi Klinik RS. dr. Hasan
fraksi n-heksan memiliki aktivitas antioksidan yang Sadikin Bandung, Program Studi Sarjana
lemah karena memiliki nilai IC50 di atas range 101- Mikrobiologi SITH, ITB, Bandung.
150. [4] Rohdiana, D. 2001, Aktifitas Daya Tangkap
Jika ditinjau berdasarkan hasil uji fitokimia, Radikal Polifenal Dalam Daun Teh, majalah
fraksi etanol dan fraksi etil asetat mengandung jurnal indonesia 12,(I),53-58.
senyawa metabolit sekunder seperti Alkaloid, [5] Molyneux, P. 2004. The Use Of The Stable
Triterpenoid dan Flavonoid. Flavonoid merupakan Free Radical Diphenyl-picrylhydrazyl (DPPH)
senyawa pereduksi yang baik mereka menghambat For Estimating Antioxidant Activity.
banyak reaksi oksidasi, baik enzim maupun non Songklanakarin Journal Science Technology,
enzim. Flavonoid bertindak sebagai penampung 26(2) : 211-219.
radikal yang baik radikal hidroksi dan superoksida. [6] Kadarisman, I. 2000. Isolasi dan identifikasi
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diketahui senyawa kimia bioktif dari rimpang bangle
bahwa sampel madu Trigona incisa mengandung (zingiber cassumunar roxb). Skripsi jurusan
bahan aktif antiradikal bebas. Dimana pada fraksi kimia FMIPA.IPB Bogor.
semi polar lebih tinggi meredam radikal bebas [7] Harborne, J.B.1987. Metode Fitokimia.
dibandingkan dengan fraksi non polar hal ini Bandung: Penerbit ITB.
disebabkan karena pada madu Trigona incisa banyak [8] Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia
mengandung metabolit sekunder yang cenderung Analitik. Jakarta: UI Press.
bersifat semi polar atau polar. Dimana senyawa-
21