Professional Documents
Culture Documents
n Dani Nasirul Haqi. Jurnal Promkes Alivia Sasa Muda dan Dani Nasirul Haqi
Vol. 7 No. 1 (2019) 22-33
23-34
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education
doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.23-34 22-33
Vol. 7 No. 1 (2019) 22-33 doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.22-33
Airlangga Surabaya
2Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Airlangga Surabaya
E-mail: alivia.sasa.muda-2016@fkm.unair.ac.id
ABSTRACT
Background: Dengue Hemorrhagic Fever is still a problem in Indonesia. In 2016, the number of
deaths in East Java due to dengue as much as 339 people or 1.4% of total patients. At the end
of 2017, 4 cases of dengue fever were found in the RW. VI, Rangkah Buntu Village, Surabaya.
One of the causes of dengue is the presence of larvae. Purpose: The purpose of this study to
analyze the factors that affecting the presence of larvae in Rangkah Buntu Village. Methods:
This research is an observational analytic research with quantitative approach. The study
included cross sectional with a sample of 211 respondents. The sampling technique used is
simple random sampling. The independent variables in this study were education, income,
knowledge, attitude, 3M+, hanging dirty clothes for more than one day, draining the bath
at least once a week and cleaning the house. And the dependent variable is the presence
of larvae. Data collection techniques are divided into primary data (direct observation and
questionnaire) and secondary data (journals and articles). Then the data were analyzed by chi
square test with the help of SPSS program to see the influencing factor. Results: The results
of this study indicate that the knowledge, activity of draining the bath tub at least once a
week and hanging dirty clothes more than one day have an influence with the presence of
larvae (chi square obtained p <α (α = 0.05)). Conclusion: There is no significant relationship
between education, income, attitude, 3M+, and cleaning the house with the presence of larva
in RW.VI area, Rangkah Buntu Village, Surabaya.
ABSTRAK
Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue masih menjadi masalah di Indonesia. Tahun 2016,
jumlah kematian di Jawa Timur akibat DBD sebanyak 339 orang, atau persentasenya 1,4%
dari total penderita Pada akhir tahun 2017, ditemukan 4 kasus demam berdarah di wilayah
RW. VI Kelurahan Rangkah Buntu Kota Surabaya. Salah satu indikator penyebab DBD adalah
keberadaan jentik. Tujuan: tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang memengaruhi
keberadaan jentik di Kelurahan Rangkah Buntu. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini termasuk cross sectional
dengan sampel 211 responden. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampling adalah
simple random sampling. Variabel independen penelitian adalah pendidikan, pendapatan,
pengetahuan, sikap, 3M+, menggantung pakaian kotor lebih dari satu hari, menguras bak
mandi minimal satu minggu sekali, dan membersihkan rumah. Variabel dependen adalah
keberadaan jentik. Teknik pengumpulan data dibedakan menjadi data primer (pengamatan
langsung dan kuesioner) dan data sekunder (jurnal dan artikel). Kemudian data dianalisis
dengan uji chi square dengan bantuan program SPSS untuk melihat faktor yang berpengaruh.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan, aktivitas menguras bak kamar
mandi minimal satu minggu sekali dan menggantung pakaian kotor lebih dari satu hari
memiliki pengaruh dengan keberadaan jentik (chi square didapatkan hasil p < α (α=0,05)).
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Alivia Sasa Muda dan Dani Nasirul Haqi, Determinan yang Berhubungan dengan… 23
Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pendapatan, sikap, 3M+,
dan membersihkan rumah dengan keberadaan jentik di wilayah RW.VI Kelurahan Rangkah
Buntu, Kota Surabaya.
Kata Kunci: keberadaan jentik, faktor yang memengaruhi, demam berdarah
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal
JurnalPromkes: The Indonesian
7 No. 1 Journal
(2019) of Healthdoi:
Promotion and Health Education 22-33
24 Promkes Vol. 23–34.
22-33. 10.20473/jpk.V7.I1.2019.23–34
Vol. 7 No. 1 (2019) 22-33. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.22-33
Larva akan berkembang menjadi pupa kesehatan (HL. Blum, 1974; Notoadmodjo,
dalam waktu 5–7 hari. Larva lebih menyukai 2010) adalah pelayanan kesehatan, genetik,
air bersih, akan tetapi tetap dapat perilaku, dan lingkungan. Selain perilaku
hidup dalam air yang keruh baik bersifat PSN, faktor lain yang berpengaruh terhadap
asam atau basa. Pupa membutuhkan derajat kesehatan adalah lingkungan. Peran
waktu 1-3 hari sampai beberapa minggu lingkungan terhadap penyakit DBD (Hendra
untuk menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk Kurniawan, 2011) terdiri dari:
Aedes aegypti betina hanya kawin satu 1. Kepadatan Penduduk
untuk meneruskan keturunan. Biasanya Semakin padat penduduk, semakin
perkawinan terjadi 24-28 hari saat nyamuk mudah nyamuk Aedes menularkan
dewasa. virusnya dari satu orang ke orang
Ke b e r a d a a n j e n t i k m e r u p a k a n lainnya sehingga salah satu faktor
indikator adanya demam berdarah sehingga risiko penularan penyakit DBD adalah
pemberantasan jentik terus diupayakan kepadatan penduduk. Pola tertentu yang
guna meminalisir keberadaan jentik dan tidak dimiliki pertumbuhan penduduk
memutus mata rantai perkembangan dan urbanisasi yang tidak terencana
vektor Aedes. Pengendalian vektor melalui serta tidak terkontrol merupakan
surveilans vektor diatur dalam Kepmenkes salah satu faktor yang berperan dalam
No. 581 tahun 1992, bahwa kegiatan munculnya kembali kejadian luar biasa
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) penyakit DBD
dilakukan secara periodik oleh masyarakat 2. Mobilitas Penduduk
yang dikoordinir oleh RT/RW dalam Mobilitas penduduk telah menjadi
bentuk PSN dengan pesan inti 3M plus. penyebab dan penerima dampak dari
ABJ merupakan singkatan dari Angka Bebas perubahan dalam struktur ekonomi dan
Jentik, ini digunakan dalam mengukur sosial di suatu daerah, tanpa terlepas
keberhasilan PSN ≥ 95% adalah nilai yang dari penyebaran penyakit tertentu.
diharapkan untuk ABJ, dengan demikian 3. Sanitasi Lingkungan
penularan DBD dapat dicegah. Perkembangbiakan nyamuk Aedes
Sumber: HL. Blum, 1974 dipengaruhi terutama oleh kondisi
sanitasi lingkungan, misalnya terdapat
banyak kontainer penampungan air
hujan yang berserakan dan terlindung
Heredity
dari sinar matahari, apalagi berdekatan
dengan rumah penduduk.
4. Keberadaan Kontainer
PHYCHO- Tingginya risiko terinfeksi virus
Environ SOCIO- Health DBD bisa disebabkan oleh semakin
SOMATIC Care
ment HEALTH banyaknya kontainer karena hal
Services
(WELL BEING) tersebut akan memicu semakin banyak
tempat perindukan nyamuk sehingga
populasi Aedes makin padat dan
waktu penyebaran lebih cepat. (Ditjen
Behaviou
PPM&PL, 2001) berupa penyuluhan
kesehatan masyarakat dalam
Sumber: HL. Blum, 1974 penanggulangan penyakit DBD antara
lain dengan cara Menguras, Menutup,
Gambar 2. B a g a n F a k t o r y a n g dan Mengubur (3M) sangat tepat dan
memengaruhi Derajat perlu dukungan luas dari masyarakat
Kesehatan dalam pelaksanaannya.
5. Kepadatan Vektor
Semakin tinggi angka kepadatan vektor
Pencegahan DBD dapat dilakukan akan meningkatkan risiko penularan
dengan perilaku PSN. PSN merupakan salah penyakit DBD.
satu upaya perilaku kesehatan yang dapat Beberapa faktor yang berhubungan
menurunkan keberadaan jentik. Beberapa dengan penyakit DBD yaitu perilaku
faktor yang dapat memengaruhi derajat dalam pengendalian vektor yang dapat
Jurnal Promkes:
© 2019. The
Jurnal Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Alivia Sasa Muda dan Dani Nasirul Haqi, Determinan yang Berhubungan dengan… 25
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal
JurnalPromkes: The Indonesian
7 No. 1Journal
(2019) of Healthdoi:
Promotion and Health Education.22-33
26 Promkes Vol. 23–34.
22-33. 10.20473/jpk.V7.I1.2019.23–34
Vol. 7 No. 1 (2019) 22-33. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.22-33
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Alivia Sasa Muda dan Dani Nasirul Haqi, Determinan yang Berhubungan dengan… 27
rumah. Pengumpulan data juga dilakukan keberadaan jentik di rumahnya sebesar 121
dengan kuesioner yang berisi karakteristik rumah (57%) dan rumah responden yang
responden, meliputi jenis kelamin, umur, tidak terdapat jentik sebesar 90 rumah
pendidikan, pendapatan, serta perilaku (43%).
responden yang mencakup pengetahuan, Tabel 1 menyajikan hasil penelitian.
sikap, dan tindakan responden. Tiga Sebagian besar responden diketahui
kategori untuk pendidikan yaitu SD/SMP berjenis kelamin perempuan sebesar 88%,
merupakan pendidikan rendah, SMA/SMK dengan usia terbanyak 41–65 tahun yaitu
pendidikan menengah dan D3/S1 pendidikan 48%, berpendidikan rendah sebanyak 50%
tinggi. Tiga kategori juga digunakan untuk dan pendapatan responden hampir tersebar
penghasilan yaitu penghasilan >3.500.000/ merata yaitu masing-masing sekitar 34%.
bulan merupakan golongan penghasilan Pada tabel 2, dari hasil penelitian
sangat tinggi, Rp. 2.500.000-3.500.000/ dapat dilihat hubungan variabel
bulan penghasilan tinggi, Rp. 1.500.000- independen dengan keberadaan jentik
2.500.000/bulan penghasilan sedang dan ≤ yang disajikan dalam bentuk frekuensi.
Rp. 1.500.000/bulan penghasilan rendah. Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar
Lima pertanyaan diukur dengan responden yang berpendidikan rendah
menggunakan pernyataan benar atau salah terdapat jentik dalam rumahnya yaitu
untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebesar 57,7%. Jumlah pendapatan dapat
responden. Kemudian hasil pengetahuan diinterpretasikan bahwa persebaran jentik
dibagi menjadi tiga kategori, untuk cukup merata antara responden dengan
pertanyaan yang dijawab benar >75% pendapatan rendah hingga tinggi, namun
(>4 pertanyaan) maka dikatakan bahwa bagi responden yang berpendapatan sedang
responden memiliki pengetahuan yang baik, keberadaan jentik lebih dari setengahnya,
60-75% (3 pertanyaan) pengetahuan cukup yaitu 62,5%. Separuh responden memiliki
dan <60% (≤ 2 pertanyaan) pengetahuan pengetahuan yang baik. Responden yang
kurang. Skala likert digunakan untuk memiliki pengetahuan baik, ternyata juga
mengukur sikap. Dua kategori untuk menilai ditemukan jentik didalam rumahnya, yaitu
sikap yaitu jika skor menunjukkan > median sebesar 68,9%. Hampir seluruh responden
maka dikatakan responden memiliki sikap memiliki sikap yang baik. Sebagian besar
yang baik dan skor ≤ median menunjukkan
sikap kurang. Median merupakan nilai hasil
penjumlahan antara skor minimal dan skor Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
maksimal lalu dibagi dalam kategori yang Responden di Kelurahan Rangkah
diinginkan. Skor >14, maka dapat dikatakan Buntu Tahun 2018
responden memiliki sikap yang baik dan Responden
skor ≤14 artinya responden memiliki sikap Karakteristik
F %
kurang.
Jenis Kelamin
Pengolahan data dilakukan dengan cara
editing, coding, dan entry data. Teknik Laki-laki 26 12
analisa data digunakan untuk menganalisis Perempuan 185 88
tiap variabel. Tabulasi didapat dari analisis Umur
data menggunakan statistik deskriptif, 12–17 tahun 1 1
sedangkan untuk melihat hubungan antar 18–40 tahun 83 39
variabel digunakan uji chi-square kemudian 41–65 tahun 101 48
bentuk distribusi frekuensi atau presentase >66 tahun 26 12
(%) dari tiap tabel dilaporkan sebagai hasil Pendidikan
analisis. Tinggi 7 3
Menengah 100 47
HASIL DAN PEMBAHASAN Rendah 104 50
Pendapatan
Hasil penelitian yang dilakukan di
Sangat tinggi 0 0
wilayah RW. VI Kelurahan Rangkah Buntu,
Kota Surabaya melalui observasi keberadaan Tinggi 71 34
jentik, dari 211 rumah yang didatangi Sedang 72 34
diketahui bahwa responden yang terdapat Rendah 68 32
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal
JurnalPromkes: TheVol.
Indonesian
7 No. 1Journal
(2019)of23–34.
Healthdoi:
Promotion and Health Education.22-33
28 Promkes 22-33. 10.20473/jpk.V7.I1.2019.23–34
Vol. 7 No. 1 (2019) 22-33. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.22-33
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Alivia Sasa Muda dan Dani Nasirul Haqi, Determinan yang Berhubungan dengan… 29
Keberadaan Jentik
Variabel Independen Ada Jentik Bebas Jentik P-value
(%) (%)
Pendidikan
Tinggi 57,1 42,9
0,995
Sedang 57 43
Rendah 57,7 42,3
Pendapatan
Sangat tinggi 0 0
Tinggi 56,3 43,7 0,509
Sedang 62,5 37,5
Rendah 52,9 47,1
Pengetahuan
Baik 68,9 31,1
0,001
Cukup 34,6 65,4
Kurang 49,4 50,6
Sikap
Baik 57,9 42,1 0,353
Kurang 0 100
3M+
Ya 57,9 42,1 0,918
Tidak 55,8 44,2
Menguras bak mandi minimal sekali seminggu
Ya 50,4 49,6 0,037
Tidak 65,6 34,4
Menggantung pakaian kotor lebih dari satu hari
Ya 48,6 51,4 0,015
Tidak 66 34
Membersihkan rumah
Setiap hari 58,7 41,3 0,409
Kadang-kadang 48,1 51,9
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education.22-33
30 Jurnal Promkes Vol. 7 No. 1 (2019) 23–34.22-33. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.23–34
Vol. 7 No. 1 (2019) 22-33. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.22-33
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Alivia Sasa Muda dan Dani Nasirul Haqi, Determinan yang Berhubungan dengan… 31
ketersediaan informasi, dan peran air yang baru saja dikuras sudah terdapat
petugas. jentik didalamnya, kemudian dilakukan
penelusuran dan ternyata terdapat banyak
Sikap jentik di sumur warga.
Reaksi dari seseorang terhadap stimulus
Menggantung Pakaian Kotor Lebih dari
yang tertutup tidak dalam bentuk tindakan
Satu Hari
nyata, namun masih berupa kesiapan
serta persepsi seseorang untuk bereaksi Nyamuk sangat menyukai genangan air,
terhadap stimulus di sekitarnya merupakan selain itu ia juga suka dengan tempat yang
definisi sikap. Pengukuran sikap bisa beraroma tubuh manusia contohnya pakaian
secara langsung maupun tidak langsung. yang baru dipakai dan meninggalkan bau
Ungkapan oleh responden terhadap objek keringat. Seseorang ingin menyimpan
dijadikan pedoman dalam pengukuran sikap pakaian yang baru dipakai, sebaiknya
(Notoatmodjo, 2012). Hasil penelitian ini simpan di tempat yang tertutup, atau
diketahui bahwa sikap tidak berhubungan segera masukkan ke mesin cuci (dr. Leonard
dengan keberadaan jentik. Nainggolan dalam beritasatu.com, 2014).
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Hasil dari penelitian didapat hubungan
yang pernah dilakukan oleh Yanuarita antara menggantung pakaian kotor lebih
Tursinawati dan Afiana Rohmani (2016) dari satu hari dengan keberadaan jentik.
yang menyatakan bahwa sikap berpengaruh Hal ini serupa dengan pernyataan
terhadap pelaksanaan pemberantasan yang diutarakan oleh Abd. Majid HR.
sarang nyamuk, yang juga berpengaruh Lagu dkk (2017), dalam penelitiannya
terhadap keberadaan jentik. yang menjadikan kebiasaan menggantung
pakaian sebagai salah satu variabel 3M
3M plus plus, didapat hasil bahwa menggantung
pakaian dalam rumah berhubungan dengan
Kegiatan pemberantasan sarang
keberadaan jentik.
nyamuk (PSN) dilakukan secara periodic
oleh masyarakat yang dikoordinir oleh RT/
Menguras Bak Mandi Minimal Satu Kali
RW dalam bentuk PSN dengan pesan inti
Seminggu
3M plus merupakan pengendalian vektor
melalui surveilans vektor yang diatur Waktu kira-kira 2 hari, umumnya telur
dalam Kepmenkes No. 581 tahun 1992. akan menetas menjadi larva setelah telur
3M plus merupakan tindakan dalam upaya terendam air. Nyamuk betina meletakkan
pencegahan penyakit demam berdarah telur di dinding wadah di atas permukaan
yaitu dengan cara menguras, menutup, air dalam keadaan menempel pada dinding
mengubur, dan menghindari gigitan perindukannya.
nyamuk. Semua itu merupakan cara yang Sebanyak 100 butir dikeluarkan setiap
harus dilakukan agar rumah menjadi bebas kali betina bertelur, kemudian selama
jentik (Proverawati, 2012). Penelitian yang 8-12 hari (fase aquatic), stadium jentik
telah dilakukan di wilayah RW. VI Kelurahan berlangsung di hari 6-8, dan stadium pupa
Rangkah, Surabaya didapat hasil bahwa sekitar 2-4 hari. Dibutuhkan 10-14 hari bagi
tidak ada hubungan antara 3M plus dengan nyamuk untuk melakukan pertumbuhan
keberadaan jentik. dimulai dari telur sampai menjadi nyamuk
Pe n e l i t i a n t e n t a n g p e r i l a k u dewasa. Umur nyamuk dapat mencapai 2-3
pemberantasan sarang nyamuk dengan bulan. Ae. aegypti mengalami metamorfosis
keberadaan jentik di Pelabuhan Pulang lengkap atau metamorfosis sempurna
Pisau diketahui bahwa terdapat hubungan (holometabola) yang melalui beberapa
antara pengetahuan, sikap, dan tindakan (Hoedoyo, dkk, 2013), sehingga menguras
dalam pemberantasan sarang nyamuk bak mandi minimal seminggu sekali
dengan kejadian demam berdarah (Nani, diharapkan dapat memutus siklus vektor
2017). Salah satu tidak berhasilnya 3M Aedes. Hal ini sesuai dengan hasil yang
plus di Kelurahan Rangkah Buntu ini didapat dari penelitian ini, yaitu terdapat
disebabkan oleh sumber air. Pernyataan hubungan yang signifikan antara menguras
seorang warga yang didapat saat observasi, bak mandi minimal seminggu sekali dengan
beberapa warga menyatakan bahwa tandon keberadaan jentik.
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education 22-33
32 Jurnal Promkes Vol. 7 No. 1 (2019) 22-33.23–34. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.23–34
Vol. 7 No. 1 (2019) 22-33. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.22-33
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019
Alivia Sasa Muda dan Dani Nasirul Haqi, Determinan yang Berhubungan dengan… 33
Lagu, Abd. Majid HR, dkk, “Hubungan Jumlah Proverawati. 2012. “Perilaku Hidup Bersih
Penghuni, Jumlah Tempat Penampungan dan Sehat (PHBS)”. Yogyakarta: Nuha
Air dan Pelaksanaan 3M Plus dengan Medika.
Keberadaan Jentk Nyamuk Aedes Sp di Pusat Data. “Deman BD”. Buletin Jendela
Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Epidemiologi, Volume 2, Agustus 2010.
Kabupaten Pangkep” Jurnal Higiene Sarudji. 2010. “Kesehatan Lingkungan,
Volume 3, No. 1, Januari—April 2017. Cetakan Pertama”. Bandung: Karya
Listyorini, Puguh Ika, “Faktor-Faktor yang Putra Darwati.
Memengaruhi Perilaku Pemberantasan Sembel DT. 2009. “Entomologi Kedokteran”.
Sarang Nyamuk (PSN) pada Masyarakat Yogyakarta: Andi Publisher.
Karangjati Kabupaten Blora”, Jurnal Sherrie V. Bain, “Dengue Fever: An Emerging
Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Infectious Disease in The Bahamas”,
Kesehatan Infokes, Vol 6 No 1, Juli 2016 The International Journal of Bahamian
ISSN : 2086 – 2628. Studies, Vol.17, no.2 2011.
Notoadmodjo, S. 2010. “Promkes teori dan Soedarto. 2008. “Parasitologi Klinik”.
aplikasi”. Jakarta: Rineka Cipta. Surabaya: Airlangga University Press.
Notoadmodjo, S. 2012. “Ilmu perilaku Tursinawati, dkk. 2016. “Pelaksanaan
kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta. pemberantasan sarang nyamuk
Nuryanti, Erni, “Perilaku Pemberantasan DBD berbasir perilaku masyarakat
Sarang Nyamuk di Masyarakat”, Jurnal di Kalipancur Semarang” [Rakernas
Kesmas 9 (1), 2013, hlm. 15-23. AIPKEMA] “Temu Ilmiah Hasil Penelitian
Pambudi. 2009. “Faktor-Faktor yang dan Pengabdian Masyarakat”.
Memengaruhi Partisipasi Kader Jumantik Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
dalam Pemberantasan DBD di Desa 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Nasional [kelembagaan.ristekdikti.
Boyolali Tahun 2009” [Skripsi]. Surakarta: go.id].
Program Studi Kesehatan Masyarakat Widoyono. 2008. “Penyakit Tropis:
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Epidemiologi, Penularan, Pencegahan,
Muhammadiyah Surakarta. dan Pemberantasannya”. Semarang:
Pramudiyo, Mursid, & Nurjazuli. “Faktor Erlangga.
– Faktor yang Memengaruhi Kejadian World Health Organization. 2009. “Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue and dengue haemorrhagic fever” [who.
(DBD) dan Jenis Serotipe Virus Dengue di int].
Kabupaten Semarang”, Jurnal Kesehatan Yimer Muktar, Nateneal Tamerat and Abnet
Lingkungan Indonesia Vol. 14 No. 2 Tahun Shewafera, “Aedes aegypti as a Vektor of
2015. Flavivirus”, Journal of Tropical Diseases
& Public Health, Volume 4, Issue 5,
October 31, 2017.
Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 27-03-2018, Accepted: 01-08-2018. Published Online: 29-07-2019