Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan. Hal ini antara
virologis baru didapat pada tahun 1972. Sejak itu penyakit tersebut
dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadis
selalu terjadi KLB setiap tahun. KLB terbesar terjadi pada tahun 1998,
2%. Pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar 10,17%, namun pada
1
tahun-tahun berikutnya IR cendrung meningkat yaitu 15,99 (tahun
tahun 2006 menurun tajam dibanding jumlah KLB pada tahun 2005
diantaranya meninggal dan pada tahun 2007 jumlah penderita 833 dan
jumlah penderita DBD masih tinggi, hal ini menunjukan bahwa penyakit
2007)
2
diatas permukaan laut, oleh karena itu untuk mencegah penyakit ini
kegiatan PSN
endemis DBD.
3
pemberantasan sarang nyamuk. Sebab keterlibatan masyarakat dalam
besar. Dalam penelitian ini penulis akan memanfaatkan data yang ada
pada Dinas Kesehatan Propinsi dan Kota Palu atau instansi terkait
B Rumusan Masalah
C Kerangka Pikir
4
D Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Manfaat Penelitian
penyakit DBD
DBD
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manusia.
keperakan yang tajam dengan bentuk lyre pada thoraksnya dan adanya
nyamuk dewasa.
6
Stadium telur, jentik dan kepompong hidup didalam air. Telur
2. Tempat Perkembang-biakan
ember.
7
b) Tempat-penampungan air bukan untuk keperluan sehari –hari
bambu.
8
d) Untuk dapat menularkan penyakit dari orang ke orang, nyamuk
9
Biasanya nyamuk betina mencari mangsanya pada siang
10
tersebut kemudian tergenang air atatu kelembabannya tinggi
11
penangkapan nyamuk yang hinggap di dinding dalam
12
(b) Untuk memeriksa tempat penampungan air yang
senter.
(b) Visual
13
Ukuran – ukuran yang dipakai untuk
rumah/bangunan
14
berwarna gelap sebagai tempat meletakkan telur
bagi nyamuk.
nyamuk di padel.
Ovitrap Index :
ditulari.
15
5. Memberantas/membasmi vektor agar virus tidak ditularkan kepada
orang lain.
1. Pemberantasan Vektor
16
Organophospate misalnya malathion, fenitrothion
Carbamate
17
a) Setiap kasus/tersangka DBD yang ditemukan, ditindak lanjuti
anak sekolah.
18
g) Bila tidak ditemukan keadaan seperti diatas dilakukan
Penderita DBD
`
Penyelidikan
Epidemiologi
Ya Tidak
- Penyuluhan - Penyuluhan
- PSN **
- PSN **
- Fogging radius
Radius + meter
Keterangan :
*) Penderita panas tanpa sebab yang jelas pada hari itu atau
seminggu sebelumnya
19
2. Pemberantasan Nyamuk Penular di Kelurahan/Desa Rawan
DBD.
tahun.
5%
20
d) Kelurahan/Desa bebas yaitu : kelurahan/desa yang tidak
3. Pemberantasan Jentik
guppy)
21
barang-barang bekas seperti kaleng, ban dan lain-lain.
melalui kegiatan :
22
b) Fogging massal sebelum musim penularan adalah
penyakit DBD.
lanjut.
23
Selanjutnya program pemberantasan vektor intesif yang
berkala.
24
e) Tidak ada program yaitu tidak melakukan fogging massal
25
massal dan abatisasi selektif, ternyata memberikan hasil lebih baik
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
– 2007.
1 Variabel Penelitian
Fogging Fokus
r
Program Pemberantasan
Vektor DBD
Pengendalian Vektor
Intensif
27
2. Definisi Operasional
interval
0 = Tidak dilaksanakan
0 = Tidak dilaksanakan
28
c) Fogging massal adalah upaya penyemprotan insektisida
0 = Tidak dilaksanakan
penampungan air
0 = Tidak dilaksanakan
bulan
29
Cara ukur : Memindahkan data
0 = Tidak dilaksanakan
Data Sekunder
Data ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palu dan Dinas
D. Pengolahan Data
E Rancangan Penelitian
30
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Kota Palu, 2007, Laporan Penyakit DBD tahun 2007, Palu
STIK-IJ, 2008 Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, Palu
31