Professional Documents
Culture Documents
119
Fika R, dkk. Pengembangan Kunci Determinasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi Hutan Wisata Guci
Kabupaten Tegal untuk Sekolah Menengah Atas
samaan dan perbedaan ciri makhluk hidup berdasarkan surat Hoofd Inspecteur April
yang ditemukan, serta membuat kunci 1924 dan Local Decree tanggal 11 Januari
determinasi sederhana dalam kerja kelompok 1927 diperkuat dengan SK Menteri Kehutanan
(BSNP, 2016). No. SK.359/Menhut-II/2004 tanggal 1
Hasil rata-rata ujian nasional (UN) Oktober 2004. Kondisi lingkungannya lembab
tahun 2012-2014 menunjukkan bahwa dengan temperatur harian berkisar antara
kemampuan siswa dalam mengklasifikasi 12°-20°C, banyak aliran air, dan curah hujan
makhluk hidup terus mengalami penurunan. rata-rata 2.170,6 mm/tahun (Tegalkab.go.id ;
Penurunan nilai tersebut disebabkan siswa DPPL, 2011).
menglami kesulitan dalam mengenali sifat dan Pengembangan media hasil eksplorasi
ciri makhluk hidup terutama tumbuhan. tersebut disusun sampai pada tingkatan
Ketersedian media yang menuntun siswa takson famili berupa buku kunci determinasi
melakukan klasifikasi jarang ditemukan. tumbuhan untuk SMA. Buku kunci
Selain itu, rencana pembelajarannya dibatasi determinasi tersebut dapat digunakan untuk
pada ruang kelas sehingga lingkungan sekolah membantu siswa melakukan identifikasi di
belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai lingkungan sekolah dengan cara
sumber belajar (Hariyatmi & Syaifullah, membandingkan tumbuhan yang ditemukan
2016). di sekolah dengan media kunci determinasi
Proses belajar mengajar pada yang disediakan. Tujuan dari penelitian ini
hakikatnya adalah proses penyampaian pesan adalah untuk menganalisis famili tumbuhan
dari sumber pesan melalui media tertentu ke hasil eksplorasi di kawasan hutan wisata Guci
penerima pesan. Guru dituntut untuk Tegal, mengembangkan kunci determinasi
membuat pembelajaran yang menarik dan tumbuhan untuk SMA, dan menganalisis
inovatif. Usaha untuk mencapai pembelajaran penilaian dari pakar materi dan media, serta
yang menarik dan inovatif salah satunya menganalisis hasil penerapan dalam
dengan menggunakan media pembelajaran pembelajaran.
(Sadiman, et al., 2011). Pemanfaatan media
hasil eksplorasi alam yang digunakan untuk
mengindentifikasi tumbuhan di lingkungan METODE PENELITIAN
sekolah dapat meningkatkan hasil belajar Rancangan penelitian yang digunakan
siswa (Safitri, et al, 2014). Melalui media adalah research and development (R&D).
berupa buku kunci determinasi yang Penelitian dilaksanakan pada semester gasal
disediakan mempermudah siswa tahun ajaran 2017/2018. Eksplorasi dan
mengidentifikasi spesimen yang sedang identifikasi famili tumbuhan dilaksanakan di
diamati (Durchhalter, et al., 2013). Istiani Kawasan Hutan Wisata Guci Kab. Tegal. Media
(2015) menambahkan pembelajaran yang yang telah dikembangkan dari hasil eksplorasi
memanfaatkan lingkungan sekolah dan media tumbuhan divalidasi oleh pakar materi dan
yang bersifat kontekstual efektif dapat media. Uji keterbacaan dilakukan kepada 15
meningkatkan aktivitas belajar dan siswa, uji coba skala luas untuk menganalisis
pemecahan masalah yang dihadapi siswa. keefektifan buku dilaksanakan di SMAN 3
Media kunci determinasi tumbuhan Slawi pada kelas X IPA 5. Desain penelitian
yang dikembangkan yaitu hasil eksplorasi yang digunakan dalam uji coba skala luas
kawasan hutan wisata Guci Kabupaten Tegal. adalah one shot case study. Keberhasilan
Kawasan tersebut adalah cagar alam yang penelitian dilihat dari hasil penilaian validator
terletak di Kecamatan Bojong, Kab. Tegal, mencapai ≥ 62,50%, keefektifan buku dalam
dengan luas kawasan ± 2,0 ha. Kawasan ini pembelajaran ditunjukkan ≥ 75% jumlah
ditetapkan sebagai kawasan cagar alam siswa memperoleh nilai ≥ 70, dan tanggapan
120
Indonesian Journal of Conservation 7 (2) (2018): 119-130
121
Fika R, dkk. Pengembangan Kunci Determinasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi Hutan Wisata Guci
Kabupaten Tegal untuk Sekolah Menengah Atas
122
Indonesian Journal of Conservation 7 (2) (2018): 119-130
123
Fika R, dkk. Pengembangan Kunci Determinasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi Hutan Wisata Guci
Kabupaten Tegal untuk Sekolah Menengah Atas
dengan fakta dan konsep (Wulansari, 2015). Tanggapan Siswa Terhadap Proses
Siswa mengalami kesulitan dalam memahami Pembelajaran Menggunakan Buku Kunci
istilah yang digunakan dalam kunci Determinasi Tumbuhan
determinasi karena ilustrasi tidak sesuai fakta Hasil angket tanggapan siswa terhadap
(Putri, 2015). proses pembelajaran menggunakan buku
Hasil penilaian buku kunci determinasi kunci determinasi dapat dilihat pada Tabel 6.
tumbuhan oleh pakar media meliputi aspek
penyajian dan kegrafikan. Materi dalam buku Tabel 6. Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Proses
perlu disederhanakan. Gambar disusun lebih Pembelajaran Menggunakan Buku Kunci
proporsional dalam satu halaman maksimal Determinasi Tumbuhan
untuk dua famili. Foto tumbuhan pada buku
Presentase
kunci determinasi idealnya meliputi foto No. Pertanyaan
Ya Tidak
organ vegetatif (batang dan daun), dan organ 1 Apakah anda senang belajar 91% 9%
generatif (bunga, buah, dan biji) (Sudjana dan biologi secara
Rivai, 2010). berkelompok?
2 Apakah anda suka jika 97% 3%
dalam pembelajaran biologi
Hasil Belajar Siswa Menggunakan Buku
materi klasifikasi dikaitkan
Kunci Determinasi Tumbuhan dengan alam sekitar?
Hasil belajar siswa diperoleh dari 3 Apakah penggunaan buku 100% 0%
penilaian tes evaluasi akhir pembelajaran dan kunci determinasi
membantu anda dalam
nilai LKS. Soal tes yang digunakan terdiri atas
memahami materi?
20 butir soal pilihan ganda. Nilai LKS 4 Apakah penggunaan buku 91% 9%
diperoleh berdasarkan jawaban siswa dalam kunci determinasi
laporan pengamatan dan jawaban memotivasi anda untuk
pertanyaan-pertanyaan yang tercantum belajar biologi?
5 Apakah anda tertarik 85% 15%
dalam lembar pengamatan tersebut. Hasil
dengan pengajaran guru
belajar siswa disajikan pada Tabel 5. selama
pembelajaran berlangsung?
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa 6 Apakah anda menyukai 64% 36%
Sumber Penilaian Kelas X MS 5 suasana belajar yang
Rata-rata posttest 75 berlangsung?
Rata-rata LKS 82,7 7 Apakah anda tidak 58% 42%
Jumlah siswa 33 kesulitan dalam mengikuti
Jumlah siswa yang mencapai KKM 31 kegiatan belajar?
Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 2 8 Apakah anda setuju jika 97% 3%
Ketuntasan Klasikal Siswa 93,9% kegiatan pembelajaran
dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunci 9 Apakah kunci determinasi 97% 3%
determinasi layak digunakan karena tersebut dapat menentukan
ketuntasan klsasikal mencapai 93,9%. sampai tingkat famili?
10 Apakah foto dan bahasa 97% 3%
Pembelajaran menggunakan kunci
yang digunakan pada kunci
determinasi tumbuhan telah memenuhi target determinasi jelas?
minimal 75% siswa mendapat nilai minimal 11 Apakah istilah dan 94% 6%
70. penulisan nama ilmiah pada
kunci determinasi
konsisten?
124
Indonesian Journal of Conservation 7 (2) (2018): 119-130
Tabel 6 menunjukkan bahwa secara bahasa usia anak SMA, dan gambar yang
keseluruhan siswa menerima pembelajaran digunakan disusun proporsional.
klasifikasi tumbuhan menggunakan kunci
determinasi dengan baik. Komponen yang Tabel 1.7 tanggapan guru memperoleh
memperoleh persentase kurang maksimal tanggapan sangat baik terhadap penggunaan
adalah suasana belajar dan kesulitan dalam buku kunci determinasi yang digunakan
belajar. dalam pembelajaran klasifikasi tumbuhan.
Adanya buku kunci determinasi dapat
Tanggapan Guru Terhadap Proses mempermudah guru dan siswa dalam
Pembelajaran Menggunakan Buku Kunci pembelajaran klasifikasi tumbuhan. Masukan
Determiasi Tumbuhan dari guru terhadap buku kunci determinasi
Hasil tanggapan guru terhadap proses tumbuhan yaitu dari segi bahasa agar
pembelajaran menggunakan buku kunci disederhanakan sesuai tingkat perkembangan
determinasi dapat dilihat pada Tabel 7. bahasa usia anak SMA, dan gambar yang
digunakan disusun proporsional.
Tabel 7. Hasil Tanggapan Guru Terhadap Kriteria media dikatakan baik menurut
Proses Pembelajaran Menggunakan Buku Rahmatullah (2011) jika mampu
Kunci Determinasi Tumbuhan meningkatkan pemahaman dan penguasaan
No Pernyataan Tanggapan materi pada siswa. Pembelajaran klasifikasi
1 Bagaimanakah tanggapan bapak Sangat bagus tumbuhan menggunakan buku kunci
terhadap kunci determinasi yang dalam belajar
digunakan dalam pembelajaran
determinasi menunjukkan hasil sangat baik,
klasifikasi tumbuhan? lebih dari 75% siswa mendapat nilai ≥ 70.
2 Menurut Bapak apakah Sangat Pembelajaran menyenangkan, sehingga siswa
pembelajaran dengan eksplorasi menarik
lingkungan sekolah pada materi lebih mudah mengingat materi kembali
Klasifikasi Tumbuhan menarik (Atmodiwirjo, 2013). Pembelajaran
bagi siswa?
3 Menurut Bapak apakah Dapat
menggunakan kunci determinasi memberi
penggunaan kunci determinasi membantu peluang kepadasiswa untuk mengembangkan
dengan mengeksplorasi dapat siswa pengetahuannya sendiri melalui interaksi
membantu siswa untuk lebih
memahami dengan lingkungannya. Pembiasaan kepada
mudah memahami materi
materi
Klasifikasi Tumbuhan? siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri
4 Menurut Bapak apakah siswa Iya antusias
berpartisipasi aktif dalam belajar
akan membangun pondasi pengetahuan
mengajar? (Zulfah, 2008) Penggunaan buku kunci
5 Menurut Bapak apa kelemahan Bahasa dan determinasi mendorong siswa lebih mandiri
dari media kunci determinasi gambar ada
yang digunakan? dalam belajar dan mengkonstruksikan
yang belum
tepat munculnya sikap rasa ingin tahu dari
informasi yang didapatkan (Watson dan
Miller, 2009 & Taufiq et al, 2014).
Tabel 7 tanggapan guru memperoleh Sumber belajar yang menyenangkan
tanggapan sangat baik terhadap penggunaan (rekreatif) dapat meningkatkan motivasi
buku kunci determinasi yang digunakan siswa untuk belajar.Sisawa yang memiliki
dalam pembelajaran klasifikasi tumbuhan. motivasi lebih mudah memahami materi
Adanya buku kunci determinasi dapat pelajaran (Utami et al, 2016). Siswa lebih
mempermudah guru dan siswa dalam mudah memahami materi, karena sumber
pembelajaran klasifikasi tumbuhan. Masukan belajar dihadirkan dihadapan siswa yaitu
dari guru terhadap buku kunci determinasi melalui pemanfaatan lingkungan sekolah.
tumbuhan yaitu dari segi bahasa agar Pembelajaran di luar kelas membuat siswa
disederhanakan sesuai tingkat perkembangan menyimpan dan membangun pengetahuan
125
Fika R, dkk. Pengembangan Kunci Determinasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi Hutan Wisata Guci
Kabupaten Tegal untuk Sekolah Menengah Atas
yang didapat lebih lama. Menurut Tanggapan guru secara umum memberi
Suryoatmojo (2011) metode pembelajaran apresiasi baik kepada pembelajaran yang
luar kelas menjadikan siswa lebih dilakukan. Menurut guru siswa cenderung
bersemangat dalam belajar dan menjadi aktif dan terlihat gembira saat
berkonsentrasi pada materi. Pembelajaran mengikuti pelajaran, sehingga siswa lebih
luar sekolah juga mengembangkan daya pikir mudah menyimpan informasi yang didapat.
siswa dan membuat suasana belajar lebih Guru juga mengharapkan dengan
nyaman, sehingga siswa lebih dapat pembelajaran tersebut siswa lebih memahami
memahami materi pelajaran dan siswa dapat materi yang diajarkan, karena siswa
lebih berani mengemukakan pendapat. dihadapkan pada objek yang nyata.
Pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas Kelemahan pembelajaran menggunakan buku
disukai para siswa karena mengurangi rasa kunci determinasi tumbuhan dengan
jemu sewaktu melakukan kegiatan mengidentifikasi tumbuhan di lingkungan
pembelajaran sekolah menurut guru adalah daya
Hasil evaluasi post test dan unjuk kerja konsentrasi siswa mudah menurun. Daya
menunjukkan bahwa dua siswa tidak lulus konsentrasi siswa yang menurun disebabkan
dan hasil angket menunjukkan 42% siswa lingkungan belajar siswa yang mudah
merasa kesulitan dalam kegiatan berubah. Kendala utama yang dihadapi dalam
pembelajaran. Siswa yang sulit mengikuti melakukan penelitian ini adalah kondisi cuaca
pembelajaran karena tidak dapat beradaptasi dan alokasi waktu, selain itu area yang luas
dengan pembelajaran yang dilakukan dan mengakibatkan siswa menjadi tidak fokus
masih asing dengan proses pembelajaran yang dalam melakukan pengamatan. Konsentrasi
masih baru. Setiap hari siswa dihadapkan siswa mudah beralih pada kejadian yang
dengan proses belajar yang hampir sama, terjadi disekitarnya, selain itu kelompok siswa
yaitu duduk, mencatat apa yang ditulis guru bekerja secara menyebar mengakibatkan guru
dipapan tulis, tugas untuk mengerjakan buku kerepotan dalam melakukan pengawasan dan
tugas diberikan guru saat guru berhalangan pendampingan. Pembelajaran dengan
hadir, atau ada waktu yang tersisa, seperti mengeksplorasi lingkungan sekolah
halnya dengan praktikum yang dilakukan membutuhkan banyak waktu, tenaga dan
sesekali. Hal ini mengakibatkan siswa biaya, serta menuntut siswa selalu aktif.
kesulitan dalam kegiatan metode Menurut Siyanto (2007) pembelajaran seperti
pembelajaran yang baru imbasnya pada nilai di atas perlu diterapkan secara intensif dan
yang didapat siswa menjadi rendah. Menurut berkesinambungan untuk mendapat hasil
Mariana (2007) siswa yang belum terbiasa maksimal.
dengan pembelajaran yang berlangsung sulit
untuk mengikuti pembelajaran, sehingga SIMPULAN
perlu diadakan pengenalan dan sosialisasi Berdasarkan hasil dan pembahasan
metode baru yang akan digunakan (Hasanah, yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
2007). Sebanyak 36% siswa tidak menikmati bahwa terdapat 32 famili tumbuhan yang
suasana belajar alasannya karena kondisi digunakan pada buku kunci determinasi.
pembelajaran yang cenderung lebih ramai. Produk buku kunci determinasi tumbuhan
Konsentrasi siswa mudah sekali beralih untuk SMA layak digunakan sebagai media
karena di luar kelas sering kali banyak belajar materi klasifikasi tumbuhan. Buku ini
gangguan seperti suara bising, orang hilir mendapat penilaian sangat layak oleh
mudik, cuaca yang tidak menentu dan lain validator. Penilaian pakar materi 85,7% dan
sebagainya (Nicol, 2003). pakar media 94,4%. Buku kunci determinasi
tumbuhan efektif digunakan dalam
126
Indonesian Journal of Conservation 7 (2) (2018): 119-130
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kaplan, D.R. (2001). The Science of Plant
(2016). Naskah Akademik Instrumen Morphology: Definition, History, and
Penilaian: Buku Teks Pelajaran Role in Modern Biology. American
Pendidikan Dasar dan Menengah. Journal of Botany. Academic Press.
Jakarta: BSNP. Berkley. Hal. 34.
--------------------------------------------------------.
Silabus Mata Pelajaran Sekolah Kemendikbud. (2013). Peraturan Kementerian
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Mata Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69
Pelajaran Biologi. Jakarta: Kementerian Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar
Pendidikan dan Kebudayaan. dan Struktur Kurikulum SMA/MA.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Durchhalter, M., Scheuch, M., Radits, F. (2013). Kebudayaan.
Identifying Deep Sea Gasreopods in an
Authentic Student-Scientist-Partnership Mariana, A. (2007). Aktivitas dan Hasil Belajar
– Learning To Deal With Identification. Siswa Pada pembelajaran Konsep
International Journal of Biology pengelolaan Lingkungan Hidup dengan
Education University of Vienna Press, penerapan Pendekatan Jelajah Alam
2(1) Sekitar Model Conceptual Change
(Skripsi). Semarang: UNNES
Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup KPH Pekalongan Nicol, R. (2003). Outdoor Educations :
Barat (DPPL). (2011). Kegiatan Research topic or Universal Value ? Part
127
Fika R, dkk. Pengembangan Kunci Determinasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi Hutan Wisata Guci
Kabupaten Tegal untuk Sekolah Menengah Atas
Three. Journal of Adventure Education Siyanto, D. (2007). Hasil Belajar dan Aktivitas
& Outdoor Learning 3(1): 11-28 Siswa Dengan Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar Berbasis Pengetahuan Awal
Pemerintah Kabupaten Tegal. (2016). Siswa Pada Pembelajaran Konsep
Kawasan Taman Wisata Guci. Pengelolaan Lingkungan (Studi Kasus Di
http://tegalkab.go.id (accesed at 3 SMP Negeri 37 Semarang (Skripsi).
Januari 2017) Semarang: UNNES
128
Indonesian Journal of Conservation 7 (2) (2018): 119-130
129
Fika R, dkk. Pengembangan Kunci Determinasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi Hutan Wisata Guci
Kabupaten Tegal untuk Sekolah Menengah Atas
130