Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Tacit Dan Explicit Knowledge Management System Pada E-Government Tangerang Selatan
Identifikasi Tacit Dan Explicit Knowledge Management System Pada E-Government Tangerang Selatan
1. PENDAHULUAN
E-Government merupakan penerapan teknologi untuk meningkatkan layanan pada suatu pemerintahan. E-
Government Tangerang Selatan melalui websitenya terdiri dariberita tangsel, profil tangsel, pemerintahan,
sarana dan prasana kota, layanan publik, layanan kecamatan dan kelurahan, pengelolaan keuangan, rencana
umum pengadaan, perangkat daerah, data dan statistik. berita tangsel akan merujuk pada
https://berita.tangerangselatankota.go.id/. Profil tangsel berisi lambang daerah, sejarah, geografi dan
demografi. pemerintahan berisi profil walikota, profil wakil walikota, visi dan misi, struktur organisasi, daftar.
Sarana dan prasana kota akan membuka halaman https://berita.tangerangselatankota.go.id
571
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019
2. LANDASAN TEORI
E-Government
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuna dan teknologi, pemerintah dituntut untuk lebih meningkatkan
kinerja pelayanan public khususnya pelayanan public berupa layanan electronic atau e-service. Dalam hal ini
adalah website dimana website pemerintah daerah diharapkan dapat menjadi media e-government sebagai
sarana interaksi antara pemerintah dan masyarakat melalui e-goverment (Aprilia SN, Wijaya AF, Suryadi, 2014).
Aktifitas kehidupan manusia dengan berbagai sektor teleh mengalami perubahan. Begitu juga pada sektor
pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
melahirkan model pelayanan publik yang dilakukan melalui e-government. Pelayanan pemerintah yang
birokratis dan terkesan kaku dieliminir melalui pemanfaatan e-Government menjadi lebih fleksibel dan lenih
berorientasi pada kepuasan pengguna. E-Government menawarkan pelayanan publik yang bisa diakses 24 jam,
kapan pun dan darimanapun pengguna berada. E-government juga memungkinkan pelayanan publik tidak
dilakukan secara face-to-face sehingga pelayanan menjadi lebih efisien. Menyadari akan besarnya manfaat e-
Government, pemerintah Indonesia sejak tahun 2003 telah mengeluarkan kebijakan tentang penerapan e-
government dalam bentuk Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 (Hartono, Utomo D, Mulyanto E, 2010). Ruang
lingkup E-Government adalah mencakup interaksi antara pemerintah dan masyarakat (G2C- Government to
citizen), pemerintah dan perusahaan bisnis (G2B-Government to Business), hubungan antar pemerintah (G2G-
Inter Agency Relationship). E-Government bertujuan memberikan pelayan tanpa adanya intervensi pegawai
institusi publik dan sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan pelayanan yang sederhana. Selain
itu E- Government juga bertujuan untuk mendukung good governance. Penggunaan teknologi yang
mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dapat mengurangi korupsi dengan cara meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas publik (Holle ES, 2011).
Di sisi lain menurut Electronic Government merupakan suatu proses sistem pemerintah dengan memanfaatkan
ICT (Information Communication and Technology) Sebagai alat untuk memberikan kemudahan dan proses serta
komunikasi dan transaksi kepada warga masyarakat, organisasi bisnis dan antara lembaga pemerintah kepada
masyarakat (Susena E, Lestari DA, 2016). Perkembangan E-Government di Indonesia secara kuantitas mulai
meningkat namun secara kualitas hal ini belum memadai. Untuk lebih meningkatkan perkembangan E-
Government di Indonesia baik dari segi kuantitas dan kualitas maka perlu adanya komitmen dari pemerintah
572
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019
dalam menyempurnakan pengembangan E-Government terutama dari segi infrastruktur, SDM, aplikasi, regulasi
serta sosialisasi dari internal pemerintah maupun kepada masyarakat.
Knowledge
Knowledge merupakan pengalaman, nilai, informasi kontektual pandangan serta intuisi mendasar yang
menciptakan situasi terbaru melalui melalui informasi yang diperoleh. Knowledge bukan hanya dokumen tetapi
rutinitas dan proses, praktek pengolahan informasi (Davenport, Thomas H, Prusak L, 2000) . Jenis-jenis
knowledge diantaranya:
1. Explicit Knowledge
Explicit Knowledge merupakan sesuatu yang dapat diekspresikan dengan kata-kata, angka serta disampaikan
dalam bentuk ilmiah, spesifikasi, manual dan sebagainya. Knowledge jenis ini dapat segera diteruskan dari satu
individu ke individu lainnya secara formal dan sistematis. Explicit knowledge juga dapat dijelaskan sebagai suatu
proses, metode, cara, pola bisnis dan pengalaman desain dari suatu produksi. Sehingga Explicit knowledge
merupakan sebuah dokumen baik tercetak pada buku maupun secara elektronik.
2. Tacit Knowledge
Tacit knowledge adalah pengetahuan yang terdapat pada pakar baik individu maupun masyarakat. Tacit
knowledge bersifat sangat personal dan sulit dirumuskan. Pengetahuan ini berupa perasaan pribadi, intuisi,
bahasa tubuh, pengaman fisik serta petunjuk praktis (Rule of Thumb). Sehingga Tacit knowledge berupa
pengalaman dari pakar yang disampaikan ke orang lain.
Knowledge Management
Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) terdiri dari sistem perangkat lunak serta mengintegrasikan dan
menyebarkan informasi bagi pengguna untuk proses pembelajaran dan membuat keputusan (Rhem AJ, 2006).
Disamping itu manajemen pengetahuan merupakan bidang studi yang dapat meningkatkan proses berbagi,
penyaluran, menciptakan, menangkap, dan pemahaman pengetahuan sehingga pengetahuan tersebut tidak sia-
sia (Gottschalk P, 2006). Manajemen pengetahuan merupakan hasil maksimal dari sumber pengetahuan yang
dibutuhkan oleh seseorang (Fernandez IB, Sabherwal R, 2010). Manajemen pengetahuan juga merupakan
proses pengelolaan pengetahuan dengan cara penangkapan, penyimpanan, dan penyebaran pengetahuan
dengan menggunakan media teknologi informasi (Lai LF, 2007).
Knowledge Management System
Knowledge Management System atau sistem manajemen pengetahuan adalah integrasi teknologi dan
mekanisme yang dikembangkan untuk mendukung proses manajemen pengetahuan. Sistem manajemen
pengetahuan dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yaitu aplikasi pengetahuan, menangkap pengetahuan,
berbagi pengetahuan, penemuan pengetahuan, maka pengetahuan yang terdapat pada sistem tersebut bisa
digunakan sesuai dengan bidangnya masing-masing (Fernandez IB, Sabherwal R, 2010).
Manfaat Knowledge Management System
Beberapa manfaat Knowledge Management System pada teknologi perusahaan atau organisasi diantaranya
[(Martin EW, Brown CV, Dehayes DW, Hoffer JA, Perkins WC, 2005):
1. Dengan berorientasi pada pengetahuan, maka perusahaan dapat mendiferensiasikan dirinya dari
perusahaan lain dan dapat bersaing secara efektif di pasar.
2. Perusahaan dapat memperoleh manfaat tambahan yang berasal dari kemajuan operasional, yang
fokusnya pada aktivitas internal. Manfaat ini meliputi penghematan biaya, efisiensi proses, perubahan
dalam proses manajemen misalnya perubahan perilaku, dan manfaat dari penggunaan kembali
pengetahuan oleh anggota lain sehingga dapat diperoleh standar kualitas yang tinggi. Perusahaan dapat
memperoleh manfaat tambahan yang berasal dari peningkatan pasar, yang fokusnya pada aktivitas
eksternal seperti meningkatkan kinerja penjualan, menghemat biaya produk dan jasa serta meningkatkan
kepuasan konsumen
Konversi Pengetahuan
Gambar 1 merupakan Konversi pengetahuan ini terdiri dari 4 tahap. Tahap pertama yaitu tacit
knowledge to tacit knowledge disebut socialization. Tahap kedua yaitu tacit knowledge to explicit knowledge
disebut externalization. Tahap ketiga yaitu tacit knowledge to explicit knowledge yang disebut combination.
Tahap keempat yaitu tacit knowledge to explicit knowledge yang disebut internalization. Penjelasan lebih lanjut
sebagai berikut:
1. Tacit knowledge to tacit knowledge disebut socialization
573
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019
Sosialisasi merupakan kegiatan berbagi tacit knowledge antar individu. Kegiatan ini disebarkan melalui
kegiatan bersama seperti pada saat tinggal bersama maupun meluangkan waktu bersama bukan melalui
tulisan. Dengan demikian, dalam kasus tertentu tacit knowledge hanya bisa disebarkan jika seseorang yang
lebih besar memiliki pengetahuan tacit dari orang lain. Sehingga tacit to tacit knowledge yaitu menyerap
pengalaman orang lain yang terapkan pada kehidupan seseorang.
2. Tacit knowledge to explicit knowledge disebut externalization
Externalisasi membutuhkan penyajian tacit knowledge ke dalam bentuk yang lebih umum sehingga dapat
dipahami oleh orang lain.
3. Tacit knowledge to explicit knowledge yang disebut combination
Mengorganisasikan kumpulan explicit knowledge ke dalam satu bentuk media yang lebih sistematis melalui
penambahan knowledge baru, kombinasi dan kategorisasi pengetahuan yang telah terkumpul. Kombinasi
knowledge dapat difasilitasi melalui media seperti dokumen, pertemuan, komunikasi melalui telepun
maupun perangkat jaringan yang terhubung.
4. Explicit knowledge to tacit knowledge yang disebut internalization
Transformasi knowledge dari Explicit knowledge to tacit knowledge. Contohnya dengan proses belajar yang
kemudiaan diikuti dengan “learning by doing”. Ketika pengalaman melalui sosialisasi, externalization dan
kombinasi diinternalisasi ke dalam knowledge tacit individu dalam bentuk model mental yang dibagikan
menjadi aset pengetahuan yang bernilai yang membentuk pengetahuan baru dalam diri individu.
574
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019
menghasilkan, memelihara dan menyebarluaskan strategi menghasilkan pengetahuan yang bernilai. Berikut
penjelasan dari masing-masing proses siklus:
a. Get adalah proses mencari informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, pemecahan masalah
atau untuk inovasi. Proses Get ini juga tahapan dimana seseorang ingin mencari pengetahuan yang akan
digunakan.
b. Use adalah bagaimana menggunakan informasi untuk berinovasi baik individual maupun kelompok.
Disamping itu, Use merupakan proses penggunaan pengetahuan untuk dipelajari lebih lanjut.
c. Learn adalah bagaimana organisasi dapat belajar dari pengalaman, baik dari kesuksesan (best practice)
maupun kegagalan (lesson learned) untuk menciptakan keunggulan (Competitive advantage). Learn juga
merupakan cara pandang seseorang terhadap pengatahuan apakah bermanfaat atau tidak
d. Contribute adalah memberikan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pembelajaran (learning) untuk
individu lainnya. Contribute juga merupakan proses sharing pengetahuan antar individu.
e. Assess adalah evaluasi dari manusianya (kompetensi), pelanggan (hubungan pelanggan), modal perusahaan
(dasar-dasar pengetahuan, proses bisnis, infrastruktur teknologi, nilai norma, budaya) dan modal intelektual
(hubungan antara manusia, pelanggan, dan modal organisasi). Assess memiliki keterlibatan antara berbagai
komponen, dimana komponen tersebut saling berhubungan.
f. Build and Sustain adalah untuk meyakinkan bahwa modal intelektual perusahaan dimasa yang akan datang
akan membawa perusahaan tetap bertahan dan bersaing. Hal ini bertujuan untuk menyampaikna informasi-
informasi penting yang akan digunakan untuk pengguna.
g. Divest adalah tempat pembuangan pengetahuan yang sudah tidak terpakai lagi (tidak bernilai). Hal ini
biasanya di letakkan pada tampilan akhir, karena informasi yang disampaikan telah melewati batas waktu
atau sudah tidak update lagi.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu
sistem. Observasi merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan
sistematik. Untuk mendapatkan observasi secara sistematis peneliti harus mempunyai latar belakang atau
pengetahuan yang luas tentang obyek penelitian, mempunyai dasar teori dan sikap obyektif. Observasi
yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan meneliti Website Tangerang Selatan yaitu
www.tangerangselatankota.go.id, sehingga diperoleh jumlah konversi pengetahuan pada E-Government
Tangerang Selatan.
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan menggunakan atau mengumpulkan sumber-sumber tertulis, dengan cara
membaca, mempelajari dan mencatat hal-hal penting dari buku dan jurnal yang bersifat tercetak maupun
elektronik yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas guna memperoleh gambaran secara
teoritis yang dapat menunjang pada penyusunan penelitian.
Analisa dan konversi pengetahuan ini dilakukan dengan analisa web e-government Tangerang Selatan melalui
halaman berita Tangsel, profil Tangsel, Pemerintahan, Sarana dan Prasarana Kota, Layanan publik, layanan
Kecamatan dan Kelurahan, Pengelola Keuangan, Rencana Umum dan Pengaduan, Perangkat daerah, Data dan
Statistik. Halaman utama terdapat pada Gambar 2 Data yang didapat hanya berupa konversi pengetahuan tacit
to tacit dan tacit to explicit. Tabel 1 merupakan konversi pengetahuan dimana pada tabel tersebut terdapat
konversi pengetahuan berita Tangsel sebanyak 13, profil Tangsel sebanyak 0, Pemerintahan sebanyak 0, sarana
dan prasarana kota sebanyak 13, layanan publik sebanyak 23, layanan kecamatan dan kelurahan sebanyak 3,
pengelola keuangan sebanyak 2, rencana umum dan pengaduan sebanyak 0, perangkat daerah sebanyak 0, data
dan statistik sebanyak 12 . Gambar 3 merupakan tampilan data dan statistik. Pada gambar tersebut terdapat
konversi pengetahuan berupa tacit to explicit sehingga hasil tampilan dari konversi tersebut terdapat pada
Gambar 4.
575
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019
576
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019
577
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019
5. KESIMPULAN
Kesimpulan dan saran pada penelitian ini terdiri dari:
1. E-Government Tangerang Selatan telah menerapkan knowledge Management System dengan beberapa konversi
pengetahuannnya.
2. Konversi yang digunakan yaitu tacit to tacit dan tacit to explicit.
3. Hasil konversi terdiri dari Berita Tangsel sebanyak 20,60%, Sarana dan prasarana sebanyak 20,60%, Layanan
publik sebanyak 36,5%, layanan kecamatan dan keluraha sebanyak 4,7 %, pengelola keuangan sebanyak
3,17 %, data dan statistik sebanyak 19,04%.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia SN, Wijaya AF, Suryadi. 2014. Efektivitas Website sebagai Media E-Government dalam Meningkatkan
Pelayanan Elektronik Pemerintah Daerah (Studi pada Website Pemerintah Daerah kabupaten Jombang).
Wacana Jurnal. Vol. 17 No. 3: 1411-0199.
Bhayuaji AR.2014. Modul akademik dan modul sarana dan Prasarana Dalam Sistem Informasi Akreditasi Program
Studi (SIAPS) untuk Departemen Ilmu Komputer. [Skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
Davenport, Thomas H, Prusak L. 2000. Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know.
Boston: Harvard Business School Press.
Fernandez IB, Sabherwal R. 2010. Knowledge Management: System and Processes. England: M.E. Sharpe.
Gottschalk P. 2006. Stage of Knowledge Management Systems In Police Investigations. Knowledge Based
Systems Journal. Vol 19: 381-387.
578
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019
Hartono, Utomo D, Mulyanto E. 2010. Elecronic Government Pemberdayaan Pemerintahan dan Potensi Daesa
Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi. Volume 6 Nomor 1: 1414-9999.
Holle ES. 2011. Pelayanan Public Melalui E- Government. Jurnal Sasi. Vol 17 No 3.
Lai LF. 2007. A Knowledge Engineering Approach To Knowledge. Management. Information Sciences an
international journal. Vol. 177: 4072-4094
Martin EW, Brown CV, Dehayes DW, Hoffer JA, Perkins WC. 2005.Managing Information Technology. Prentice-
Hall..
Nonaka IT, Takeuchi. 1995. The Knowledge Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics
of Innovation. Oxford. Oxford University Press.
Rhem AJ. 2006. UML For Developing Knowledge Management Systems. Boca Raton New York : Taylor &Francis
Group.
Susena E, Lestari DA. 2016. Efektivitas penerapan Electronic Government Terhadap Pelayanan Publik Di
Kabupaten Sragen. Jurnal SAINTECH Politeknik Indonusa Surakarta. Volume 2 Nomer 6 2016:2355-5009.
Tan R. 2010. Perancangan Model Manajemen Pengetahuan menggunakan Model Nonaka Takeuchi ( Studi Kasus
Administrasi Akademik). Jurnal Informatika Vol. 6 No. 1, Juni 2010:51-64
Wijaya AE. 2014. Model Penerapan Knowledge Management System untuk Penyusunan Tugas Akhir Berbasis
Teknologi Mobile Menggunakan J2ME (Studi Kasus STMIK SUBANG). Seminar Nasional Informatika UPN”
Veteran” Yogyakarta. 1979-2328.
579