You are on page 1of 9

Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

IDENTIFIKASI TACIT DAN EXPLICIT KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA


E-GOVERNMENT TANGERANG SELATAN

Thoyyibah.T1, Asep Taufik Muharram2

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang


Jl. Raya Puspitek, Buaran, Banten 15310
Email: dosen01116@unpam.ac.id, Email: dosen00995@unpam.ac.id

Abstrak. Perkembangan teknologi dan informasi mempengaruhi performa


pemerintahan. Pemerintah kota Tangerang Selatan memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan telah dilakukan secara online
baik pelayanan rumah sakit, hukum, kecamatan dan kelurahan. Untuk mengetahui
kebergunaan pengetahuan pada sistem Tangerang Selatan perlu dilakukan analisis
knowledge management system berupa konversi pengetahuan tacit to tacit dan tacit to
explicit yang digunakan sebagai tujuan penelitian ini. Metode penelitian ini yaitu studi
pustaka dan observasi atau analisis terhadap website Tangerang Selatan. Website
Tangerang Selatan telah menerapkan knowledge Management System dengan beberapa
konversi pengetahuannnya. Konversi yang digunakan yaitu tacit to tacit dan tacit to
explicit. Hasil persentase pengetahuan terdiri dari Berita Tangsel sebanyak 20,60%,
Sarana dan prasarana sebanyak 20,60%, Layanan publik sebanyak 36,5%, layanan
kecamatan dan keluraha sebanyak 4,7 %, pengelola keuangan sebanyak 3,17 %, data dan
statistik sebanyak 19,04%.

Kata kunci: E-Government, Tacit, Explicit, Knowledge Management System

Abstract. The development of technology and information influences government


performance. The South Tangerang city government uses technology to improve services to
the community. Services have been carried out online both in hospital services, law, sub-
districts and villages. To find out the usefulness of knowledge in the South Tangerang system,
a knowledge management system analysis is needed in the form of conversion of tacit to tacit
knowledge and tacit to explicit which are used as the objectives of this study. This research
method is literature study and observation or analysis of the South Tangerang website. The
South Tangerang website has implemented a knowledge management system with several
conversions. The conversion used is tacit to tacit and tacit to explicit. The percentage of
knowledge consists of Berita Tangsel as much as 20.60%, Facilities and infrastructure as much
as 20.60%, Public services as much as 36.5%, Sub-district and keluraha services as much as
4.7%, Financial managers as much as 3.17%, Data and statistics of 19.04%.

Keywords: E-Government, Tacit, Explicit, Knowledge Management System

1. PENDAHULUAN

E-Government merupakan penerapan teknologi untuk meningkatkan layanan pada suatu pemerintahan. E-
Government Tangerang Selatan melalui websitenya terdiri dariberita tangsel, profil tangsel, pemerintahan,
sarana dan prasana kota, layanan publik, layanan kecamatan dan kelurahan, pengelolaan keuangan, rencana
umum pengadaan, perangkat daerah, data dan statistik. berita tangsel akan merujuk pada
https://berita.tangerangselatankota.go.id/. Profil tangsel berisi lambang daerah, sejarah, geografi dan
demografi. pemerintahan berisi profil walikota, profil wakil walikota, visi dan misi, struktur organisasi, daftar.
Sarana dan prasana kota akan membuka halaman https://berita.tangerangselatankota.go.id

571
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

/main/content/index/sarana_prasarana/23. layanan publik meliputi LPSE, PPID, Perizinan, E-SPRT, E-SPTPD


(Tidak ngelink), PBB dan BPHTB, RSUD, Produk Hukum (JDIH),siaran tangsel, SIAKCAPIL, ATCS DISHUB, SIMPUS,
HIBAH BANSOS, Ruang Olahraga,Pantau Harga Pasar, SIPADUKEREN, Kursus Online (Ngelink), layanan
kecamatan dan kelurahan akan membuka halaman layanan siantar, layanan pamor, alamat kecamatan, alamat
kelurahan. Pengelolaan keuangan membuka link APBD dan Laporan Keuangan Daetah, rencana umum
pengadaan akan membuka halaman https://sirup.lkpp.go.id/sirup/home/penyedia/kldi/ D47 yaitu lembaga
kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah. perangkat daerah akan membuka halaman
https://berita.tangerangselatankota.go.id/main/skpd. Sistem manajemen pengetahuan atau Knowlege
Management System (KMS) sangat diperlukan untuk pertukaran informasi pada website Tangerang Selatan.
Untuk itu perlu dilakukan evaluasi KMS, sehingga dapat diketahui sejauh mana peranan konversi pengetahuan
yang diterapkan pada Sistem Informasi tersebut. Peranan konversi pada penelitian ini berupa konversi
pengetahuan yang tersedia yaitu tacit to tacit, tacit to explicit, explicit to tacit, explicit to explicit (Nonaka IT,
Takeuchi, 1995). Tacit merupakan pengetahuan yang didapat setelah menyimpulkan sesuatu berupa
pemahaman dan explicit knowledge merupakan pengetahuan secara terlulis yaitu informasi-informasi yang
didapat masyarakat melalui website yang digunakan, Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan
Knowledge Management System pada website Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode studi
pustaka dan studi lapangan dengan mengamati Website Tangerang Selatan sebagai objek penelitian untuk
mendapatkan data-data serta hal-hal penting yang berhubungan dengan Knowledge Managemen System.
Tangerang Selatan telah menyediakan berbagai macam fasilitas seperti layanan rumah sakit, hukum, kecamatan,
kelurahan dan lain-lain. Sistem informasi yang menunjang kegiatan Masyarakat. Sistem informasi yang merekam
data dan sarana serta prasarana secara lengkap dan terintegrasi (Bhayuaji AR, 2014). Proses perekam data dan
informasi tersebut diperlukan sebagai KMS (Knowledge Management System). Dimana KMS dapat melakukan
sharing pengetahuan melalui informasi yang didapat pada website tersebut. sehingga peneliti mengambil judul
“ Evaluasi Knowledge Management System Pada E-Government Tangerang Selatan”.

2. LANDASAN TEORI

E-Government
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuna dan teknologi, pemerintah dituntut untuk lebih meningkatkan
kinerja pelayanan public khususnya pelayanan public berupa layanan electronic atau e-service. Dalam hal ini
adalah website dimana website pemerintah daerah diharapkan dapat menjadi media e-government sebagai
sarana interaksi antara pemerintah dan masyarakat melalui e-goverment (Aprilia SN, Wijaya AF, Suryadi, 2014).
Aktifitas kehidupan manusia dengan berbagai sektor teleh mengalami perubahan. Begitu juga pada sektor
pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
melahirkan model pelayanan publik yang dilakukan melalui e-government. Pelayanan pemerintah yang
birokratis dan terkesan kaku dieliminir melalui pemanfaatan e-Government menjadi lebih fleksibel dan lenih
berorientasi pada kepuasan pengguna. E-Government menawarkan pelayanan publik yang bisa diakses 24 jam,
kapan pun dan darimanapun pengguna berada. E-government juga memungkinkan pelayanan publik tidak
dilakukan secara face-to-face sehingga pelayanan menjadi lebih efisien. Menyadari akan besarnya manfaat e-
Government, pemerintah Indonesia sejak tahun 2003 telah mengeluarkan kebijakan tentang penerapan e-
government dalam bentuk Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 (Hartono, Utomo D, Mulyanto E, 2010). Ruang
lingkup E-Government adalah mencakup interaksi antara pemerintah dan masyarakat (G2C- Government to
citizen), pemerintah dan perusahaan bisnis (G2B-Government to Business), hubungan antar pemerintah (G2G-
Inter Agency Relationship). E-Government bertujuan memberikan pelayan tanpa adanya intervensi pegawai
institusi publik dan sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan pelayanan yang sederhana. Selain
itu E- Government juga bertujuan untuk mendukung good governance. Penggunaan teknologi yang
mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dapat mengurangi korupsi dengan cara meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas publik (Holle ES, 2011).
Di sisi lain menurut Electronic Government merupakan suatu proses sistem pemerintah dengan memanfaatkan
ICT (Information Communication and Technology) Sebagai alat untuk memberikan kemudahan dan proses serta
komunikasi dan transaksi kepada warga masyarakat, organisasi bisnis dan antara lembaga pemerintah kepada
masyarakat (Susena E, Lestari DA, 2016). Perkembangan E-Government di Indonesia secara kuantitas mulai
meningkat namun secara kualitas hal ini belum memadai. Untuk lebih meningkatkan perkembangan E-
Government di Indonesia baik dari segi kuantitas dan kualitas maka perlu adanya komitmen dari pemerintah
572
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

dalam menyempurnakan pengembangan E-Government terutama dari segi infrastruktur, SDM, aplikasi, regulasi
serta sosialisasi dari internal pemerintah maupun kepada masyarakat.
Knowledge
Knowledge merupakan pengalaman, nilai, informasi kontektual pandangan serta intuisi mendasar yang
menciptakan situasi terbaru melalui melalui informasi yang diperoleh. Knowledge bukan hanya dokumen tetapi
rutinitas dan proses, praktek pengolahan informasi (Davenport, Thomas H, Prusak L, 2000) . Jenis-jenis
knowledge diantaranya:
1. Explicit Knowledge
Explicit Knowledge merupakan sesuatu yang dapat diekspresikan dengan kata-kata, angka serta disampaikan
dalam bentuk ilmiah, spesifikasi, manual dan sebagainya. Knowledge jenis ini dapat segera diteruskan dari satu
individu ke individu lainnya secara formal dan sistematis. Explicit knowledge juga dapat dijelaskan sebagai suatu
proses, metode, cara, pola bisnis dan pengalaman desain dari suatu produksi. Sehingga Explicit knowledge
merupakan sebuah dokumen baik tercetak pada buku maupun secara elektronik.
2. Tacit Knowledge
Tacit knowledge adalah pengetahuan yang terdapat pada pakar baik individu maupun masyarakat. Tacit
knowledge bersifat sangat personal dan sulit dirumuskan. Pengetahuan ini berupa perasaan pribadi, intuisi,
bahasa tubuh, pengaman fisik serta petunjuk praktis (Rule of Thumb). Sehingga Tacit knowledge berupa
pengalaman dari pakar yang disampaikan ke orang lain.
Knowledge Management
Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) terdiri dari sistem perangkat lunak serta mengintegrasikan dan
menyebarkan informasi bagi pengguna untuk proses pembelajaran dan membuat keputusan (Rhem AJ, 2006).
Disamping itu manajemen pengetahuan merupakan bidang studi yang dapat meningkatkan proses berbagi,
penyaluran, menciptakan, menangkap, dan pemahaman pengetahuan sehingga pengetahuan tersebut tidak sia-
sia (Gottschalk P, 2006). Manajemen pengetahuan merupakan hasil maksimal dari sumber pengetahuan yang
dibutuhkan oleh seseorang (Fernandez IB, Sabherwal R, 2010). Manajemen pengetahuan juga merupakan
proses pengelolaan pengetahuan dengan cara penangkapan, penyimpanan, dan penyebaran pengetahuan
dengan menggunakan media teknologi informasi (Lai LF, 2007).
Knowledge Management System
Knowledge Management System atau sistem manajemen pengetahuan adalah integrasi teknologi dan
mekanisme yang dikembangkan untuk mendukung proses manajemen pengetahuan. Sistem manajemen
pengetahuan dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yaitu aplikasi pengetahuan, menangkap pengetahuan,
berbagi pengetahuan, penemuan pengetahuan, maka pengetahuan yang terdapat pada sistem tersebut bisa
digunakan sesuai dengan bidangnya masing-masing (Fernandez IB, Sabherwal R, 2010).
Manfaat Knowledge Management System
Beberapa manfaat Knowledge Management System pada teknologi perusahaan atau organisasi diantaranya
[(Martin EW, Brown CV, Dehayes DW, Hoffer JA, Perkins WC, 2005):
1. Dengan berorientasi pada pengetahuan, maka perusahaan dapat mendiferensiasikan dirinya dari
perusahaan lain dan dapat bersaing secara efektif di pasar.
2. Perusahaan dapat memperoleh manfaat tambahan yang berasal dari kemajuan operasional, yang
fokusnya pada aktivitas internal. Manfaat ini meliputi penghematan biaya, efisiensi proses, perubahan
dalam proses manajemen misalnya perubahan perilaku, dan manfaat dari penggunaan kembali
pengetahuan oleh anggota lain sehingga dapat diperoleh standar kualitas yang tinggi. Perusahaan dapat
memperoleh manfaat tambahan yang berasal dari peningkatan pasar, yang fokusnya pada aktivitas
eksternal seperti meningkatkan kinerja penjualan, menghemat biaya produk dan jasa serta meningkatkan
kepuasan konsumen
Konversi Pengetahuan
Gambar 1 merupakan Konversi pengetahuan ini terdiri dari 4 tahap. Tahap pertama yaitu tacit
knowledge to tacit knowledge disebut socialization. Tahap kedua yaitu tacit knowledge to explicit knowledge
disebut externalization. Tahap ketiga yaitu tacit knowledge to explicit knowledge yang disebut combination.
Tahap keempat yaitu tacit knowledge to explicit knowledge yang disebut internalization. Penjelasan lebih lanjut
sebagai berikut:
1. Tacit knowledge to tacit knowledge disebut socialization
573
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

Sosialisasi merupakan kegiatan berbagi tacit knowledge antar individu. Kegiatan ini disebarkan melalui
kegiatan bersama seperti pada saat tinggal bersama maupun meluangkan waktu bersama bukan melalui
tulisan. Dengan demikian, dalam kasus tertentu tacit knowledge hanya bisa disebarkan jika seseorang yang
lebih besar memiliki pengetahuan tacit dari orang lain. Sehingga tacit to tacit knowledge yaitu menyerap
pengalaman orang lain yang terapkan pada kehidupan seseorang.
2. Tacit knowledge to explicit knowledge disebut externalization
Externalisasi membutuhkan penyajian tacit knowledge ke dalam bentuk yang lebih umum sehingga dapat
dipahami oleh orang lain.
3. Tacit knowledge to explicit knowledge yang disebut combination
Mengorganisasikan kumpulan explicit knowledge ke dalam satu bentuk media yang lebih sistematis melalui
penambahan knowledge baru, kombinasi dan kategorisasi pengetahuan yang telah terkumpul. Kombinasi
knowledge dapat difasilitasi melalui media seperti dokumen, pertemuan, komunikasi melalui telepun
maupun perangkat jaringan yang terhubung.
4. Explicit knowledge to tacit knowledge yang disebut internalization
Transformasi knowledge dari Explicit knowledge to tacit knowledge. Contohnya dengan proses belajar yang
kemudiaan diikuti dengan “learning by doing”. Ketika pengalaman melalui sosialisasi, externalization dan
kombinasi diinternalisasi ke dalam knowledge tacit individu dalam bentuk model mental yang dibagikan
menjadi aset pengetahuan yang bernilai yang membentuk pengetahuan baru dalam diri individu.

Gambar 1. Model Konversi Nonaka Takeuchi

Arsitektur Knowledge Management System (Wijaya AE., 2014)


Terdapat beberapa layer pada arsitektur Knowledge Management System yaitu:
1. Layer pertama adalah user yang dalam hal ini adalah individu-individu dari mahasiswa-mahasiswa, dosen,
pembimbing, alumni, pakar, dan sebagainya menjadi sumber knowledge.
2. Layer kedua adalah interface layer client menggunakan J2ME yang berbasis teknologi mobile sehingga dapat
dengan mudah diakses di smartphone.
2. Layer ketiga adalah communication/transport layer server yang menangani layanan terhadap permintaan
dari layer client.
3. Layer keempat adalah kumpulan database-database Knowledge Management system. Kumpulan database
ini sangat penting dalam suatu knowledge management system untuk penyimpanan sumber pengetahuan
yang berupa database dokumen, database diskusi, sistem file yang menyimpan file fisik.
Siklus Manajemen Pengetahuan
Siklus Manajemen pengetahuan merupakan fase yang menjelaskan tahapan penangkapan (Capture), penciptaan
(Creation), kodifikasi (Codification), penyebarluasan (Sharing) serta pengaksesan (Accesing). Siklus manajemen
pengetahuan inipun melibatkan aplikasi dan penggunakaan kembali pengetahuan yanga ada pada sebuah
sistem, sehingga mengubah informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat (Tan R, 2010).
Siklus manaejemen pengetahuan merupakan siklus manajemen Bukowitz and Williams yang terdiri dari Get,
Use, Learn, Contribute, build/sustain, divest dan Assess. Siklus ini menjelaskan bagaiman organisasi

574
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

menghasilkan, memelihara dan menyebarluaskan strategi menghasilkan pengetahuan yang bernilai. Berikut
penjelasan dari masing-masing proses siklus:
a. Get adalah proses mencari informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, pemecahan masalah
atau untuk inovasi. Proses Get ini juga tahapan dimana seseorang ingin mencari pengetahuan yang akan
digunakan.
b. Use adalah bagaimana menggunakan informasi untuk berinovasi baik individual maupun kelompok.
Disamping itu, Use merupakan proses penggunaan pengetahuan untuk dipelajari lebih lanjut.
c. Learn adalah bagaimana organisasi dapat belajar dari pengalaman, baik dari kesuksesan (best practice)
maupun kegagalan (lesson learned) untuk menciptakan keunggulan (Competitive advantage). Learn juga
merupakan cara pandang seseorang terhadap pengatahuan apakah bermanfaat atau tidak
d. Contribute adalah memberikan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pembelajaran (learning) untuk
individu lainnya. Contribute juga merupakan proses sharing pengetahuan antar individu.
e. Assess adalah evaluasi dari manusianya (kompetensi), pelanggan (hubungan pelanggan), modal perusahaan
(dasar-dasar pengetahuan, proses bisnis, infrastruktur teknologi, nilai norma, budaya) dan modal intelektual
(hubungan antara manusia, pelanggan, dan modal organisasi). Assess memiliki keterlibatan antara berbagai
komponen, dimana komponen tersebut saling berhubungan.
f. Build and Sustain adalah untuk meyakinkan bahwa modal intelektual perusahaan dimasa yang akan datang
akan membawa perusahaan tetap bertahan dan bersaing. Hal ini bertujuan untuk menyampaikna informasi-
informasi penting yang akan digunakan untuk pengguna.
g. Divest adalah tempat pembuangan pengetahuan yang sudah tidak terpakai lagi (tidak bernilai). Hal ini
biasanya di letakkan pada tampilan akhir, karena informasi yang disampaikan telah melewati batas waktu
atau sudah tidak update lagi.

3. METODOLOGI PENELITIAN
Metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu
sistem. Observasi merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan
sistematik. Untuk mendapatkan observasi secara sistematis peneliti harus mempunyai latar belakang atau
pengetahuan yang luas tentang obyek penelitian, mempunyai dasar teori dan sikap obyektif. Observasi
yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan meneliti Website Tangerang Selatan yaitu
www.tangerangselatankota.go.id, sehingga diperoleh jumlah konversi pengetahuan pada E-Government
Tangerang Selatan.
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan menggunakan atau mengumpulkan sumber-sumber tertulis, dengan cara
membaca, mempelajari dan mencatat hal-hal penting dari buku dan jurnal yang bersifat tercetak maupun
elektronik yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas guna memperoleh gambaran secara
teoritis yang dapat menunjang pada penyusunan penelitian.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa dan konversi pengetahuan ini dilakukan dengan analisa web e-government Tangerang Selatan melalui
halaman berita Tangsel, profil Tangsel, Pemerintahan, Sarana dan Prasarana Kota, Layanan publik, layanan
Kecamatan dan Kelurahan, Pengelola Keuangan, Rencana Umum dan Pengaduan, Perangkat daerah, Data dan
Statistik. Halaman utama terdapat pada Gambar 2 Data yang didapat hanya berupa konversi pengetahuan tacit
to tacit dan tacit to explicit. Tabel 1 merupakan konversi pengetahuan dimana pada tabel tersebut terdapat
konversi pengetahuan berita Tangsel sebanyak 13, profil Tangsel sebanyak 0, Pemerintahan sebanyak 0, sarana
dan prasarana kota sebanyak 13, layanan publik sebanyak 23, layanan kecamatan dan kelurahan sebanyak 3,
pengelola keuangan sebanyak 2, rencana umum dan pengaduan sebanyak 0, perangkat daerah sebanyak 0, data
dan statistik sebanyak 12 . Gambar 3 merupakan tampilan data dan statistik. Pada gambar tersebut terdapat
konversi pengetahuan berupa tacit to explicit sehingga hasil tampilan dari konversi tersebut terdapat pada
Gambar 4.
575
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

Gambar 2. Halaman Utama E-Government Tangerang Selatan Kota

Gambar 3. Halaman Tampilan Data dan Statistik

Gambar 4. Hasil konversi tacit to explicit knowledge

576
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

Tabel 1. Konversi Pengetahuan

No Nama Halaman Konversi


1 Berita Tangsel Home Tacit to tacit knowledge
Profil Kota Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Pemerintahan Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Pelayanan Publik Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Informasi Publik Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Perencanaan Tacit to tacit knowledge
Laporan Tacit to tacit knowledge
Data dan Statistik Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Jumlah 13
2 Profil Tangsel Hanya Terdapat Link Kosong
3 Pemerintahan Hanya Terdapat Link Kosong
4 Sarana dan Prasarana Home Tacit to tacit knowledge
Profil Kota Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Pemerintahan Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Pelayanan Publik Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Informasi Publik Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Perencanaan Tacit to tacit knowledge
Laporan Tacit to tacit knowledge
Data dan Statistik Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Jumlah 13
5 Layanan Publik LPSE Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
PPID Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Perizinan Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
E-SPPT Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
PBB Dan BPHTB Halaman Kosong
RSUD Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Produk Hukum Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Siaran Tangsel Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Layanan Online Kependudukan Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Layanan Pengendalian Lalu Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Lintas Berbasis Teknologi
Layanan Online Puskesmas Tacit to tacit dan tacit to explicit knowledge
Layanan Online Hibah Halaman Kosong
Layanan online ruang olahraga Halaman Kosong
Layanan Online Pagar Tangsel Tacit to tacit
Layanan online SIPADU keren Halaman Kosong
Layanan Online Kursus Bahasa Tacit to tacit dan tacit to explicit
Jumlah 23
6 Layanan Kecamatan dan Kelurahan Layanan Siantar Halaman Kosong
Layanan Pamor Tacit to tacit
Layanan Kecamatan Tacit to tacit
Layanan Kelurahan Tacit to tacit
Jumlah 3
7 Pengelola Keuangan APBD Tacit to tacit dan tacit to explicit
Laporan Keuangan Halaman Kosong
jumlah 2
8 Rencana Umum dan Pengaduan Rencana Umum dan Halaman Kosong
Pengaduan
jumlah 0
9 Perangkat Daerah Perangkat Daerah Halaman Kosong
jumlah 0
10 Data dan Statistik Bidang Ekonomi Tacit to tacit dan tacit to explicit
Bidang Sosial Tacit to tacit dan tacit to explicit
Bidang Politik Tacit to tacit dan tacit to explicit
Bidang Hukum dan HAM Tacit to tacit dan tacit to explicit
Tabel dan Grafik Tacit to tacit dan tacit to explicit
TIK Tacit to tacit dan tacit to explicit

577
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

No Nama Halaman Konversi


Jumlah 12
Gambar 5 merupakan diagram lingkaran konversi pengetahuan. Diagram lingkaran dengan nilai tertinggi pada
konversi pengetahuan Layanan Publik. Diagram lingkaran dengan persentase Berita Tangsel sebanyak 20,60%,
Sarana dan prasarana sebanyak 20,60%, Layanan publik sebanyak 36,5%, layanan kecamatan dan keluraha
sebanyak 4,7 %, pengelola keuangan sebanyak 3,17 %, data dan statistik sebanyak 19,04%. Persentase dihasilkan
dari jumlah dibagi total keseluruhan setelah itu dikali 100%.

Gambar 5. Diagram Lingkaran konversi

5. KESIMPULAN
Kesimpulan dan saran pada penelitian ini terdiri dari:
1. E-Government Tangerang Selatan telah menerapkan knowledge Management System dengan beberapa konversi
pengetahuannnya.
2. Konversi yang digunakan yaitu tacit to tacit dan tacit to explicit.
3. Hasil konversi terdiri dari Berita Tangsel sebanyak 20,60%, Sarana dan prasarana sebanyak 20,60%, Layanan
publik sebanyak 36,5%, layanan kecamatan dan keluraha sebanyak 4,7 %, pengelola keuangan sebanyak
3,17 %, data dan statistik sebanyak 19,04%.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia SN, Wijaya AF, Suryadi. 2014. Efektivitas Website sebagai Media E-Government dalam Meningkatkan
Pelayanan Elektronik Pemerintah Daerah (Studi pada Website Pemerintah Daerah kabupaten Jombang).
Wacana Jurnal. Vol. 17 No. 3: 1411-0199.
Bhayuaji AR.2014. Modul akademik dan modul sarana dan Prasarana Dalam Sistem Informasi Akreditasi Program
Studi (SIAPS) untuk Departemen Ilmu Komputer. [Skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
Davenport, Thomas H, Prusak L. 2000. Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know.
Boston: Harvard Business School Press.
Fernandez IB, Sabherwal R. 2010. Knowledge Management: System and Processes. England: M.E. Sharpe.
Gottschalk P. 2006. Stage of Knowledge Management Systems In Police Investigations. Knowledge Based
Systems Journal. Vol 19: 381-387.

578
Seminar Nasional Teknologi Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta 17 Juli 2019

Hartono, Utomo D, Mulyanto E. 2010. Elecronic Government Pemberdayaan Pemerintahan dan Potensi Daesa
Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi. Volume 6 Nomor 1: 1414-9999.
Holle ES. 2011. Pelayanan Public Melalui E- Government. Jurnal Sasi. Vol 17 No 3.
Lai LF. 2007. A Knowledge Engineering Approach To Knowledge. Management. Information Sciences an
international journal. Vol. 177: 4072-4094
Martin EW, Brown CV, Dehayes DW, Hoffer JA, Perkins WC. 2005.Managing Information Technology. Prentice-
Hall..
Nonaka IT, Takeuchi. 1995. The Knowledge Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics
of Innovation. Oxford. Oxford University Press.
Rhem AJ. 2006. UML For Developing Knowledge Management Systems. Boca Raton New York : Taylor &Francis
Group.
Susena E, Lestari DA. 2016. Efektivitas penerapan Electronic Government Terhadap Pelayanan Publik Di
Kabupaten Sragen. Jurnal SAINTECH Politeknik Indonusa Surakarta. Volume 2 Nomer 6 2016:2355-5009.
Tan R. 2010. Perancangan Model Manajemen Pengetahuan menggunakan Model Nonaka Takeuchi ( Studi Kasus
Administrasi Akademik). Jurnal Informatika Vol. 6 No. 1, Juni 2010:51-64
Wijaya AE. 2014. Model Penerapan Knowledge Management System untuk Penyusunan Tugas Akhir Berbasis
Teknologi Mobile Menggunakan J2ME (Studi Kasus STMIK SUBANG). Seminar Nasional Informatika UPN”
Veteran” Yogyakarta. 1979-2328.

579

You might also like