Professional Documents
Culture Documents
EXPLOSIVES MANAGEMENT
(PENGELOLAAN BAHAN PELEDAK)
(MHS 09)
This Major Hazard Standard has been approved for use by:
Mike Sylvestre
Acting
Senior Vice President and Chief Executive Officer PT Inco
These Standards are designed to address the major safety hazards at PT Inco. For each major
hazard they define the full range of available controls that could be implemented to address all
aspects of the hazard in the context of industry best-practice.
Compliance with these Standards comprises a long-term management goal for the site, as does
our commitment to zero injury for all workers. It is not expected that all areas of operation could
be in complete compliance with all aspects of each Standard, just as it is not expected that all
risk can be eliminated from any mining and processing operation.
However, the concept of best practice includes a commitment to ongoing improvement, and
these Standards provide a means of measuring and guiding that progress. A baseline audit will
be conducted in 2006 to measure compliance with all 18 Major hazard Standards, and this in
turn will form the basis for improvement plans in all Departments that will result in progressive
reduction of risk of injury from accidents.
Standar ini dirancang untuk mengatur bahaya keselamatan utama di PT Inco. Untuk tiap
bahaya utama yang sudah mempunyai pengendalian dengan jangkauan penuh yang dapat
diterapkan untuk mengatur semua aspek bahaya dalam konteks praktek-praktek terbaik dalam
industri.
Pematuhan terhadap standar ini terdiri dari tujuan manajemen jangka panjang di lokasi,
sebagaimana halnya komitmen kami untuk menuju nihil cidera bagi pekerja. Tidaklah
diharapkan bahwa semua area operasi dapat seluruhnya mematuhi semua aspek dari setiap
standar, sebagaimana yang tak diharapkan bahwa semua resiko dapat dieliminasi dari setiap
operasi penambangan dan pengolahan.
Namun demikian, konsep tentang praktek-praktek terbaik termasuk merupakan suatu komitmen
untuk terus menerus mengupayakan peningkatan, dan Standar ini memberikan suatu cara untuk
mengukur dan memberikan pedoman kemajuan itu. Suatu audit sebagai garis dasar akan
dilakukan pada tahun 2006 untuk mengukur kepatuhan terhadap seluruh 18 Standar Bahaya
Utama, dan ini pada gilirannya akan membentuk suatu basis dalam melakukan peningkatan
yang bakal memberikan hasil pengurangan secara progressiv terhadap resiko cedera yang
terjadi akibat kecelakaan.
Purpose / Tujuan.......................................................................................................................... 4
1. Hazard Identification, Risk Assessment and Control / Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan
Pengendaliannya .......................................................................................................................................................... 4
2. Selection, Training, Competency and Authorisation / Seleksi, Pelatihan, Kompetensi, dan Kewenangan ..... 6
5. Work Method and Condition Control / Metoda Kerja dan Pengendalian Kondisi ........................................... 16
9. Reporting, Assessment and Corrective Actions / Pelaporan, Penilaian dan Tindakan Koreksi..................... 31
Meyakinkan bahwa semua pekerjaan dengan bahan peledak di PT Inco dilaksanakan dengan cara yang aman.
Standar ini berlaku terhadap penggunaan, penanganan, dan penyimpanan bahan peledak oleh PT Inco, atau
kontraktor yang bekerja untuk PT Inco.
REQUIREMENTS / PERSYARATAN
Objectives
To apply a risk management process to control the risk associated with the handling and use of explosives at PT
Inco.
To ensure the PT Inco change management process is applied.
Tujuan
Menerapkan proses pengelolaan resiko untuk mengendalikan resiko yang berkaitan dengan penanganan dan
penggunaan bahan peledak di PT Inco.
Untuk meyakinkan bahwa proses pengelolaan perubahan PT Inco diterapkan.
Satu Risk Assessment harus diselesaikan untuk mengenali dan menilai bahaya
yang berkaitan dengan penanganan dan pemakaian bahan peledak, untuk
menetapkan kecocokannya dengan pemakaian di PT Inco dan mengidentifikasi
batasan-batasan pengendalian yang harus diterapkan.
Objectives
Tujuan
Meyakinkan bahwa orang-orang yang dibutuhkan melaksanakan risk assessment ini kompeten.
Meyakinkan bahwa orang-orang yang dibutuhkan untuk menangani dan/atau menggunakan bahan peledak ini
kompeten.
Mensyaratkan dikembangkannya SOP untuk penanganan dan penggunaan bahan peledak.
Mensyaratkan disediakannya informasi selama induksi/pengenalan mengenai prosedur yang berkaitan dengan
bahan peledak di PT Inco.
Semua orang atau tim yang melaksanakan penilaian resiko harus memiliki:
Penilaian tempat kerja harus dilakukan oleh Penilai Tempat Kerja (Workplace
Assessor) yang telah terlatih dalam teknik penilaian dan:
2.3 Blasting Site Induction / Induksi/Pengenalan Daerah Peledakan Director Site Specific
Manager Mining Induction
All personnel who are required to work in areas where blasting is conducted (eg and PTI Project
Mining, Process Plant, Dam Construction etc) must be provided with awareness Managers
of blasting requirements and information. This information must include:
Objectives
Tujuan
Warning signs in dual language (Indonesia & English) shall be visible and
maintained in good condition.
3.4 Demarcation of Exclusion Zone / Garis Demarkasi untuk Zona Aman Blasting
Coordinator
There must be clear demarcation (windrows, cones or pegs) and dual language
signage provided at each blast location to identify the exclusion zone for general
operations.
Harus ada batas demarkasi yang jelas (tanda windrows, cone, atau patok) dan
papan peringatan dengan dwi-bahasa dipasang pada setiap lokasi peledakan
untuk menentukan zona yang dipisahkan tersendiri terhadap kegiatan operasi
umum.
4. SPECIFICATIONS / SPESIFIKASI
Objectives
Tujuan
Meyakinkan ijin yang berkaitan dengan bahan peledak PT Inco masih berlaku.
Menetapkan spesifikasi yang dijabarkan dalam Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi mengenai bahan
peledak dan peledakan.
Ijin bahan peledak yang masih berlaku harus dijaga dan bahan peledak yang
disimpat tidak boleh melebihi batas yang ditetapkan dalam surat ijin seperti
dipersyaratkan dalam Kepmen \555K-Keputusan Menteri Pertambangan dan
Energi Pasal 52 (Lihat Lampiran A).
Surat Ijin bahan peledak juga dipersyaratkan harus diperoleh dari Kepolisian
Republik Indonesia dan harus memenuhi persyaratan yang dinyatakan dalam
Prosedur Operasional Kepolisian Republik Indonesia NO. POL:
JUKLAK/29/VIII/1991. mengenai Pengendalian, Pengawasan dan Keamanan
Bahan Peledak Komersial.
Spesifikasi harus ditetapkan dan diterapkan untuk pembelian bahan peledak dan
peralatan yang berkaitan dengan bahan peledak.
4.4 Vehicles used for Transportation of Explosives / Kendaraan untuk PTI General
Pengangkutan Bahan Peledak Managers and
PTI Project
Vehicles used to transport explosives must be designed for that purpose, and Managers
meet the following requirements for operation and condition.
5. WORK METHOD AND CONDITION CONTROL / METODA KERJA DAN PENGENDALIAN KONDISI
Objectives
To require the development and application of work methods for the management of explosives.
Tujuan
Mensyaratkan dikembangkannya dan diterapkannya metoda kerja yang berlaku bagi pengelolaan bahan peledak.
Kumpulan dokumen itu harus disetujui oleh Kepala Teknik Tambang sebelum
diberlakukan.
A record book will be maintained to record the names and positions of those
personnel entering the magazine.
Buku catatan harus dipelihara untuk mencatat nama dan posisi personel yang
masuk ke dalam gudang bahan peledak.
The Blasting Plan shall define Blast Exclusion Zones that (as a minimum) take
into account the following:
1. Concussion.
2. Fly rock/material (for open pit operations).
3. Fumes, ventilation and prevailing wind conditions.
4. Air blast.
5. Subsidence.
6. Adjacent infrastructure.
7. Noise and vibration.
8. Geological features.
1. Penempatan rambu-rambu.
5.9 Drilling and Charging a Bench / Pengeboran dan Pengisian Bahan General
Peledak pada Bench Manager Mining
and PTI Project
The work method for Drilling and Charging a Bench shall include; Managers
6. MAINTENANCE / PEMELIHARAAN
Objectives
To require the maintenance of vehicles and mobile equipment used to transport explosives.
To require a scheduled maintenance program to be conducted for explosives magazines.
To ensure explosives magazines meet the requirements of the Decree of the Minister for Mines and Energy.
Tujuan
Mensyaratkan pemeliharaan terhadap kendaraan dan kendaraan alat berat yang dipergunakan untuk transportasi
bahan peledak.
Mensyaratkan jadwal program pemeliharaan yang harus dilaksanakan terhadap gudang bahan peledak.
Meyakinkan bahwa gudang bahan peledak memenuhi persyaratan yang dinyatakan dalam Surat Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi.
The maintenance program for mobile equipment and transport vehicles of General
explosive materials must be conducted in line with the requirements stipulated in Manager
MHS 01 Vehicles and Mobile Equipment Condition. Tambang
1. Semua mesin pengisi bahan peledak berada dalam kondisi aman untuk
dioperasikan sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatnya dan termasuk
semua pemasoknya.
2. Hot Work Permit (lihat MHS 04 Isolasi dan Lockout) harus dilengkapi untuk
pekerjaan menggunakan enegi panas terhadap kendaraan transportasi
bahan peledak, mesin pengisian, atau setiap mesin yang dipergunakan
yang berhubungan dengan penggunaan bahan peledak.
3. Sebelum pekerjaan dilakukan, mesinnya harus dimatikan dan diparkir.
4. Sebelum setiap aktivitas permeliharaan dilaksanakan terhadap peralatan
untuk menangani bahan peledak, maka peralatan itu harus dibersihkan
terlebih dahulu dari semua bahan peledak. (Catatan: Pengisian bahan
bakar termasuk sebagai aktivitas pemeliharaan).
Objectives
To outline the requirements for emergency response procedures for an explosives related emergency event.
To outline the requirements for emergency response procedures for an explosives related fire.
Tujuan
Menjabarkan persyaratan mengenai prosedur memberikan respon keadaan darurat yang berhubungan dengan
bahan peledak.
Menjabarkan persyaratan prosedur untuk memberikan respon terhadap keadaan darurat yang berhubungan
dengan kebakaran bahan peledak.
7.1 Emergency Response Group Procedures / Prosedur Regu tanggap General Operational
Darurat Manager EHS Response
Procedures
Operational Response Procedures will be developed for events involving
explosives with consideration to the following;
1. Spillage.
2. Fire/Rescue at a magazine or vehicle.
3. Uncontrolled explosion.
1. Tumpahan.
2. Pemadaman Kebakaran / Penyelamatan di gudang bahan peledak atau
kendaraan.
3. Peledakan yang tidak terkendali.
7.2 Fires Involving Explosives / Kebakaran yang Melibatkan Bahan General Operational
Peledak Manager EHS Response
Procedures
Operational Response Procedures shall incorporate the requirement that
explosives fire must not be attempted to be extinguished.
The response to explosives fires within an explosives storage area, where the
fire is either in a vehicle or in materials other than the explosives or, on the
explosive delivery or mobile mixing unit, laden with explosives where no
explosives are on fire shall be:
PT Inco Emergency Response Group shall be initiated for all explosives fires.
Fire & Emergency Service PT Inco harus diberi informasi setiap ada kebakaran
bahan peledak.
Objectives
Tujuan
Audit harus dilaksanakan untuk menilai tingkat dipatuhinya standar ini sesuai
dengan jadwal audit yang disetuji.
Objectives
To require all personnel authorised to work with explosives to identify, report, correct and record explosive
equipment and storage facilities related hazards.
To ensure there is a process to manage the investigation and reporting of explosives misfires.
Tujuan
Mensyaratkan semua personel, yang bewewenang bekerja dengan bahan peledak, mengenali, melaporkan
mengoreksi dan mencatat bahaya yang berkaitan dengan fasilitas peralatan, penyimpanan bahan peledak.
Meyakinkan adanya suatu proses untuk mengelola penyelidikan dan pelaporan sehubungan dengan peledakan
mangkir (misfire).
All explosives authorised personnel who identify any unsafe situation must report
the unsafe situation and take action to ensure no personnel are put at risk.
Suatu proses harus meyakinkan bahwa bahaya atau kerusakan yang diketahui
yang berhubungan dengan penyimpanan atau peralatan penanganan bahan
peledak dilaporkan dan dinilai dan dikoreksi.
Article 55 – Layout
Article 56
Pasal 56
(1) Detonator-Sensitive magazine:
a. A Building magazine shall be:
I. Made of non combustible materials;
II. Provided with the lightest possible roofs;
III. Provided with solid walls;
IV. Provided with top and bottom ventilation;
V. Provided with only one entrance door;
VI. Provided with lightning arrestor of less than 5 Ohms ground resistance;
VII. Fire free within 30 metre radius;
VIII. Constructed from a non-spark igniting floor materials; and;
EHS Standard Originator Date Reviewed
Pasal 56
IX. Free from an exposed iron up to three metres high from the floor.
b. Container magazine shall be;
I. Made of a minimum of 3mm thick metal plate;
II. Provided with top and bottom ventilation;
III. Lined with wood at its inner surface;
IV. Constructed in such a way that no rainwater can enter;
V. Provided with only one entrance door; and
VI. Provided with lightning arrestor of less than 5 Ohm ground resistance.
c. The capacity of a temporary magazine shall not be more then;
I. 4,000 kg for building magazine; and
II. 2,000 kg for container magazine.
Gudang bahan peledak peka detonator:
a. Gudang berbentuk bangunan;
I. Dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar;
II. Dibuat dengan atap seringan mungkin;
III. Dibuat dengan dinding yang pejal;
IV. Dilengkapi dengan lubang ventilasi pada bagian atas dan bawah;
V. Mempunyai hanya satu pintu;
VI. Dilengkapi dengan alat penangkal petir dengan resistans pembumian lebih kecil dari 5
ohm;
VII. Bebas kebakaran dalam radius 30 meter;
VIII. Lantai gudang terbuat dan bahan yang tidak menimbulkan percikan bunga api; dan
IX. Tidak boleh ada besi yang tersingkap sampai 3 meter dari lantai.
b. Gudang berbentuk kontener harus:
I. Terbuat dari pelat logam dengan ketebalan minimal 3 milimeter;
II. Dilengkapi dengan lubang ventilasi pada bagian atas dan bawah;
III. Dilapisi dengan kayu pada bagian dalam;
IV. Dibuat sedemikian rupa sehingga air hujan tidak dapat masuk;
V. Mempunyai satu pintu; dan
VI. Dilengkapi dengan alat penangkal petir dengan resistans pembumian lebih kecil dari 5
ohm.
c. Kapasitas gudang bahan peledak sementara tidak boleh lebih dari;
I. 4.000 kilogram untuk gudang berbentuk bangunan; dan
II. 2.000 kilogram untuk gudang berbentuk kontener.
(2) Primer-sensitive explosives magazine:
a. A building magazine shall satisfy the requirements referred to in paragraph (1), except for letter ‘a’
point ‘3’, and its capacity shall not be more than 10,000 kg; and
b. A container magazine shall satisfy the requirements referred to in paragraph (1), except for letter ‘b’
point ‘3’, and its capacity shall not be more than 5,000 kg.
Gudang bahan peledak peka primer;
Pasal 56
a. Gudang berbentuk bangunan harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
kecuali hurup ‘a’ butir ‘3’ dan mempunyai kapasitas tidak lebih dari 10.000 kilogram; dan
b. Gudang berbentuk kontener harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
kecuali hurup ‘b’ butir ‘3’ ini dan mempunyai kapasitas tidak lebih dari 5000 kilogram.
(3) Blast agents magazine:
a. A building magazine shall satisfy the requirements referred to in paragraph (1) letter ‘a’, except for
point ‘3’, and its capacity shall not be more than 10,000 kg; and
b. Container magazine shall satisfy requirements referred to in paragraph (1) letter ‘b’, except for point
‘3’, and its capacity shall not be more than 10,000 kg.
Gudang bahan ramuan bahan peledak:
a. Gudang berbentuk bangunan harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
hurup ‘a’ kecuali butir ‘3’ dan mempunyai kapasitas tidak lebih dari 10.000 kilogram; dan
b. Gudang berbentuk kontener harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
huruf ‘b’ kecuali butir ‘3’ dan mempunyai kapasitas tidak lebih dari 10.000 kilogram.
(1) Explosives shall be delivered to and stored in the magazine within not longer than 24 hours as of their
arrival at the mine area.
Bahan Peledak harus diserahkan dan disimpan di gudang dalam jangka waktu tidak lebih dari 24 jam sejak
tibanya dalam wilayah kegiatan pertambangan.
(2) Explosives transportation to or from the magazine or around the mine area shall only be allowable by using
the enclosed original bags or a special closed container. The left over from the transfer of explosives from
their original bag to an enclosed container shall be immediately delivered to, and stored in, the magazine.
Dilarang mengangkut bahan peledak ke atau dari gudang peledak atau di sekitar tambang kecuali dalam
peti aslinya yang belum dibuka atau wadah tertutup yang digunakan khusus untuk keperluan itu. Apabila
dalam pemindahan bahan peledak dari peti aslinya ke dalam wadah tertutup terdapat sisa, maka sisa
tersebut harus segera dikembalikan ke gudang bahan peledak.
(3) The Chief Mine Inspector shall establish technical instruction to arrange the transportation, transfer of
delivery of all kinds of explosives and detonator within or around the mine area.
Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang mengeluarkan petujuk teknis untuk mengatur pengangkutan,
pemindahan atau pengiriman semua jenis bahan peledak dan detonator di dalam atau di sekitar wilayah
kegiatan usaha pertambangan.
(4) Kepala Teknik Tambang shall establish the company regulation to arrange the explosives transportation,
transfer and delivery in accordance with technical instruction as referred to in paragraph (1).
Kepala Teknik Tambang harus membuat peraturan perusahaan untuk mengatur pengangkutan,
pemindahan dan pengiriman bahan peledak yang sesuai dengan petunjuk teknis sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1).
(1) The chief Mine Inspector shall issue technical instruction to regulate blasting operation in the mine.
Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang mengeluarkan petunjuk teknis untuk mengatur pelaksanaan
pekerjaan peledakan di tambang.
(2) Kepala Teknik Tambang shall establish company regulation to regulate blasting operation referred to in
paragraph (1).
Kepala Teknik Tambang harus membuat peraturan perusahaan untuk mengatur pelaksanaan pekerjaan
peledakan di tambang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
(1) The Kepala Teknik Tambang for a mine using explosives shall establish blasting operation regulation which
ensure that:
a. The explosives are used safely;
b. The blasting operation is in accordance with operation procedures established by the Chief Mine
Inspector.
1.1 14/01/2006 Added caveat “About the PT Inco Major Hazard Standards”.
Rationalised inconsistent descriptors for accountabilities. (eg. All Managers, All PTI
1.2 19/05/2006 Managers and Relevant Managers were changed to PTI Managers to be consistent
descriptors in all standards) Note: No actual accountability was changed.
Numerous changes arising from Mining Department revision and submission of change
request, including:
o 1.2 The requirement is for all explosives under the MHS, not for
'bulk' as specified in the MHS.
o There is no requirement for regular communication/ awareness, as
is the case in other MHS.
o Contrary with Indonesian traffic regulation
o The equipment and processes described are not applicable to PTI.
1.5 01/03/2008 o ANFO can not be kept in a temporary magazine as no permit letter
is in place. ANFO must be kept in high explosive storage magazine.
o The requirement is for all explosives under the MHS, not for 'bulk'
as specified in the MHS.
o 6.3 Kepmen/555-Decree of mines article 66,67,68 & 69 , does not
say anything about bulk explosives.
6.1 – Change names of explosives equipment from charge up machines to mixing units
Section 2.3 incorporated into sections 2.2 and revised to reflect new workplace assessor
requirements
2 August 2008
Section 4.5, point 3. change requirement from not creating noise to not creating friction –
the friction is the hazard.