Professional Documents
Culture Documents
DANGEROUS GOODS
(BAHAN BERBAHAYA)
(MHS 17)
This Major Hazard Standard has been approved for use by:
Mike Sylvester
Acting
Senior Vice President and Chief Executive Officer PT Inco
th
11 January 2006
These Standards are designed to address the major safety hazards at PT Inco. For each major
hazard they define the full range of available controls that could be implemented to address all
aspects of the hazard in the context of industry best-practice.
Compliance with these Standards comprises a long-term management goal for the site, as does our
commitment to zero injury for all workers. It is not expected that all areas of operation could be in
complete compliance with all aspects of each Standard, just as it is not expected that all risk can be
eliminated from any mining and processing operation.
However, the concept of best practice includes a commitment to ongoing improvement, and these
Standards provide a means of measuring and guiding that progress. A baseline audit will be
conducted in 2006 to measure compliance with all 18 Major hazard Standards, and this in turn will
form the basis for improvement plans in all Departments that will result in progressive reduction of risk
of injury from accidents.
Standar ini dirancang untuk mengatur bahaya keselamatan utama di PT Inco. Untuk tiap bahaya
utama yang sudah mempunyai pengendalian dengan jangkauan penuh yang dapat diterapkan untuk
mengatur semua aspek bahaya dalam konteks praktek-praktek terbaik dalam industri.
Pematuhan terhadap standar ini terdiri dari tujuan manajemen jangka panjang di lokasi, sebagaimana
halnya komitmen kami untuk menuju nihil cidera bagi pekerja. Tidaklah diharapkan bahwa semua
area operasi dapat seluruhnya mematuhi semua aspek dari setiap standar, sebagaimana yang tak
diharapkan bahwa semua resiko dapat dieliminasi dari setiap operasi penambangan dan pengolahan.
Namun demikian, konsep tentang praktek-praktek terbaik termasuk merupakan suatu komitmen
untuk terus menerus mengupayakan peningkatan, dan Standar ini memberikan suatu cara untuk
mengukur dan memberikan pedoman kemajuan itu. Suatu audit sebagai garis dasar akan dilakukan
pada tahun 2006 untuk mengukur kepatuhan terhadap seluruh 18 Standar Bahaya Utama, dan ini
pada gilirannya akan membentuk suatu basis dalam melakukan peningkatan yang bakal memberikan
hasil pengurangan secara progressiv terhadap resiko cedera yang terjadi akibat kecelakaan.
Purpose / Tujuan.................................................................................................................................5
1. Hazard Identification, Risk Assessment and Control / Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendaliannya
.................................................................................................................................................................................... 5
2. Selection, Training, Competency and Authorisation / Pemilihan, Pelatihan, Kompetensi, dan Wewenang ............ 7
5. Work Method and Condition Control / Metode Kerja dan Pengendalian Kondisi ................................................... 14
9. Reporting, Assessment and Corrective Actions / Pelaporan, Penilaian Dan Tindakan Perbaikan........................ 23
Attachment F – Dangerous Goods Acquisition Request Form / Formulir Akuisisi Bahan Berbahaya
..........................................................................................................................................................34
Attachment G – Dangerous Goods Risk Assessment Checklist / Daftar Periksa Penilaian Resiko
Bahan Berbahaya .............................................................................................................................36
Meyakinkan bahwa transportasi, penyimpanan dan penggunaan Bahan Berbahaya di PT Inco dilaksanakan secara
aman.
Dangerous Goods are defined for the purposes of this Standard by the Australian Dangerous Goods Code (ADG)
which is consistent with international best practice and based on the United Nations Recommendations on the
Transport of Dangerous Goods (the Orange Book).
Specifically, this Standard shall cover the management of the following ADG classes of goods found in use at PT Inco:
1. Class 2 – Gases
2. Class 3 – Flammable Liquids.
3. Class 8 – Corrosive Substances.
This Standard does not cover the management of ADG Class 1 – Explosives (refer to MHS 09 Explosives).
Standar ini berlaku terhadap semua barang-barang yang dipergunakan di PT Inco yang memiliki potensi ledakan,
bereaksi dengan hebat atau kebakaran.
Bahan Berbahaya didefinisikan dalam Standar ini menggunakan definisi standar Australian Dangerous Goods Code
(ADG) yang konsisten dengan praktek terbaik secara internasional dan bedasar pada Buku Rekomendasi Amerika
Serikat bagi Transportasi Bahan Berbahaya (United Nations Recommendations on the Transport of Dangerous Goods
atau disebut Orange Book).
Terutama, Standar ini harus mencakup manajemen barang-barang yang tergolong dalam kelas barang-barang yang
ditemukan dipergunakan di PT Inco:
1. Kelas 2 – Gas.
2. Kelas 3 – Cairan Mudah Menyala.
3. Kelas 8 – Bahan bersifat korosiv.
Standar ini tidak mencakup manajemen ADG kelas 1—Bahan Peledak (Lihat MHS 09 Bahan Peledak).
REQUIREMENTS / PERSYARATAN
1. HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND CONTROL / IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RISIKO DAN PENGENDALIANNYA
Objectives
To ensure Dangerous Goods are identified and recorded in a central Dangerous Goods Register.
To require a risk management process to be applied for the use of all Dangerous Goods at PT Inco.
To ensure the PT Inco Change Management Procedure is applied.
Meyakinkan bahwa Bahan Berbahaya sudah diidentifikasi dan dicatat dalam Buku Register Bahan Berbahaya
sentral.
Mempersyaratkan suatu proses manajemen resiko sudah diterapkan bagi penggunaan semua Bahan Berbahaya
di PT Inco.
Meyakinkan Prosedur Manajemen Perubahan PT Inco diberlakukan.
Akuntanbilitas yang berkaitan dengan Buku Register ini harus sebagai berikut:
Penilaian Resiko harus menilai informasi teknis pada setiap Bahan Berbahaya
untuk menentukan apakah pengendalian yang diterapkan saat ini sudah
memadai guna melindungi orang dari resiko cedera yang tinggi.
Faktor-faktor berikut ini harus dipergunakan untuk menentukan level resiko yang
ada:
1. Sifat bahaya dari bahan itu (misalnya beracun, mudah menyala, penyebab
korosi).
2. Ketersediaan bahan untuk menetralkan yang dipergunakan untuk
menghilangan kontaminasinya.
3. Kuantitas bahan.
4. Jenis wadah untuk pembatasan.
5. Pemaparan.
Lihat Lampiran G untuk contoh suatu daftar periksa yang dipergunakan dalam
Penilaian Resiko Bahan Berbahaya.
Tujuan
Meyakinkan bahwa personel yang diwajibkan untuk melakukan penilaian resiko mrmiliki kompetensi.
Meyakinkan bahwa personel yang diwajibkan untuk bekerja dengan atau mengelola penanganan Bahan
Berbahaya memiliki kompetensi.
Meyakinkan bahwa semua penilaian terhadap kompetensi itu dilaksanakan oleh Assessor Tempat Kerja yang
Berwenang.
Semua orang atau tim yang melaksanakan penilaian resiko harus memiliki:
2.2 Dangerous Goods Training / Pelatihan Tentang Bahan Berbahaya PTI General
Managers
All persons at PT Inco involved with the management of Dangerous Goods shall
be provided with appropriate training.
1. Nature of the hazards and properties of the Dangerous Good and the
processes used for the identification, assessment and control of the risks
relevant to the person’s duties.
2. Controls for the management of Dangerous Goods in the work place.
3. Safe systems of work at PT Inco for the management of Dangerous
Goods.
4. Emergency plans and procedures.
5. Proper use, fitting and maintenance of personal protective equipment.
1. Sifat bahaya dan sifat alamiah dari Bahan Berbahaya dan proses yang
dipergunakan dalam membuat identifikasi, penilaian dan pengendalian
semua resiko yang relevan dengan tugas orang yang bersangkutan.
2. Pengendalian yang diterapkan dalam manajemen Bahan Berbahaya di
EHS Standard Originator Date Published
Penilai Tempat Kerja yang telah mendapat otorisasi akan menilai kompetensi
personil yang diharuskan untuk bekerja atau menangani Bahan Berbahaya baik
secara sendiri (bila berkompeten secara teknis) atau dengan personil lain yang
berkompetensi teknis yang relevan.
To ensure all personnel required to work with or manage the handling of Dangerous Goods can access and use
information provided in the Dangerous Goods Register.
Tujuan
Meyakinkan bahwa semua personel yang diwajibkan bekerja dengan atau mengelola penanganan Bahan
Berbahaya itu dapat mengakses dan memanfaatkan informasi yang tersedia dalam Buku Register Bahan
Berbahaya.
3.1 Dangerous Goods Register Awareness / Kesadaran Atas Register PTI General Dangerous
Bahan Berbahaya Managers Goods
Register.
Training shall be provided to all personnel required to work with or manage the
handling of Dangerous Goods on the use of the Dangerous Goods Register.
Pelatihan harus diberikan kepada semua orang yang diwajibkan bekerja dengan
atau mengelola penanganan Bahan Berbahaya mengenai penggunaan Buku
Register Bahan Berbahaya.
4. SPECIFICATIONS / SPESIFIKASI
Objectives
To ensure availability of Material Safety Data Sheets (MSDS) for Dangerous Goods.
To require compliance with ADG Code for all labelling, placarding and segregation of Dangerous Goods.
To require a storage plan to be developed and implemented for all Dangerous Goods at PT Inco.
To require a SOP be developed to manage the transportation and unloading of Dangerous Goods.
To ensure systems and processes developed to manage Dangerous Goods is compliant with the Decree of the
Minister of Mines and Energy.
Tujuan
Meyakinkan ketersediaan Material Safety Data Sheets (MSDS) bagi Bahan Berbahaya.
Mempersyaratkan dipatuhinya Standar ADG Code dalam memasang label, plakard dan pemisahan (segregasi)
dari Bahan Berbahaya.
Mempersyaratkan adanya rencana penimbunan sudah dibuat dan diterapkan bagi semua Bahan Berbahaya di
PT Inco.
Mempersyaratkan suatu SOP sudah dibuat untuk mengelola transportasi dan bongkar muat Bahan Berbahaya.
Meyakinkan sistem dan proses yang dibuat untuk mengelola Bahan Berbahaya sudah memenuhi Standar dalam
EHS Standard Originator Date Published
The SCM Department shall maintain a register of all MSDS collected for all
Dangerous Goods that is kept up to date and is made available to all persons
required to work with or manage Dangerous Goods.
4.2 Labelling Dangerous Goods / Pemasangan Label Bahan Berbahaya PTI General
Managers
Labelling on all Dangerous Goods containers shall provide the product name
and any significant hazards the contents may present to ensure safe handling.
Labelling for Dangerous Goods shall meet the requirements of Australian
Dangerous Goods Code - Section 5.2.2. (Refer to Attachment B for examples of
labels used for each Dangerous Goods Class).
Pemasangan label terhadap semua wadah Bahan Berbahaya harus
menyatakan nama produk dan semua bahaya signifikan yang mungkin
ditimbulkan oleh isi wadah tersebut untuk meyakinkan penanganan yang aman.
Pemasangan label untuk Bahan Berbahaya harus memenuhi persyaratan
standar Australia: Australian Dangerous Goods Code - Seksi 5.2.2. (Lihat
Lampiran B untuk contoh label yang dipergunakan bagi setiap kelas Bahan
Berbahaya).
4.5 Storage of Dangerous Goods / Penimbunan Bahan Berbahaya PTI General Dangerous
Managers Goods Storage
The storage arrangements for Dangerous Goods shall be determined by Plan
reviewing the physical and chemical properties outlined in the MSDS (and
technical data sheets).
A storage plan shall be developed for all Dangerous Goods stores that defines
their safe storage needs.
4.6 Storage and Handling of Class 3 Flammable Liquids / Penimbunan PTI General
dan Penanganan Cairan Mudah Menyala Kelas 3 Managers
All persons organising the transportation of Dangerous Goods shall ensure the
transport company complies with the requirements set out in the MSDS and any
Indonesian regulation (eg Dangerous Goods transportation).
Suatu Prosedur Operasi Standar (SOP) harus dibuat dan diterapkan sebagai
pedoman transportasi internal dan bongkar muat Bahan Berbahaya.
4.8 Decree of the Minister of Mines and Energy / Keputusan Menteri PTI General
Pertambangan dan Energi Managers
All systems and processes created to manage the risk associated with work with
Dangerous Goods must meet the requirements of the Decree of the Minister of
Mines and Energy, Kep\men\555 Part Four: Hazardous and Noxious Materials.
Semua sistem dan proses yang dibuat untuk mengelola resiko yang berkaitan
dengan bekerja dengan Bahan Berbahaya harus memenuhi persyaratan yang
dinyatakan dalam Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi, Kep\men\555
Bagian Empat: Bahan Beracun Berbahaya.
Bahan Berbahaya yang terdaftar dalam Bahan Peledak Kelas 1 menurut standar
ADG Code (Lihat Lampiran A) harus dikendalikan dengan menerapkan MHS 09
Standar Bahan Peledak.
5. WORK METHOD AND CONDITION CONTROL / METODE KERJA DAN PENGENDALIAN KONDISI
Objectives
To define the process that must be implemented for the approval, acquisition and procurement of Dangerous
Goods.
To require procedures to be developed and implemented for the use of all Dangerous Goods at PT Inco.
To ensure the development of procedures that will meet the requirements of AS 1940 for the Storage and
Handling of Flammable and Combustible Liquids.
To define the process that must be followed for the planned disposal of Dangerous Goods.
To require the provision of PPE and training for all personnel required to work with Dangerous Goods.
Tujuan
Menjabarkan proses yang harus diterapkan untuk memperoleh persetujuan, akuisisi dan pengadaan Bahan
Berbahaya.
Mempersyaratkan bahwa prosedur harus dikembangkan dan diterapkan guna mengatur penggunaan semua
Bahan Berbahaya di PT Inco.
Meyakinkan bahwa prosedur yang dikembangkan itu memenuhi persyaratan standar AS 1940 untuk Penimbunan
dan Penanganan Cairan Mudah Menyala dan Mudah terbakar.
Menjabarkan bahwa suatu proses harus dipatuhi untuk rencana pembuangan dan pemusnahan Bahan
Berbahaya.
Mempersyaratkan bahwa ketentuan penggunaan APD dan pelatihan bagi orang yang bekerja dengan Bahan
Berbahaya.
This process shall ensure that any Dangerous Goods approved for use on site
has its specific neutralising agent for decontamination in the event of a spill or
leak and in the event of human exposure, its specific antidote if one is available
(eg hydrofluoric acid - antidote calcium glutamate).
This process shall be consistent with Indonesian regulation and the ADG Code.
Proses ini harus mampu meyakinkan bahwa setiap Bahan Berbahaya yang
disetujui dipergunakan di lapangan sudah memiliki bahan penetral spesifik yang
berguna untuk menghilangkan kontaminasi apabila terjadi tumpahan atau
bocoran san dalam kejadian adanya orang yang terpapar, sudah ada antidote
spesifik yang tersedia (misalnya: hydrofluoric acid – antidote-nya adalah calcium
glutamate).
5.3 Handling and Use of Class 3 Flammable Liquids / Penanganan dan PTI General
Penggunaan Cairan Mudah Menyala Kelas 3 Managers
These procedures shall meet the requirements of AS 1940 for the Storage and
Handling of Flammable and Combustible Liquids.
5.4 Handling and Use of Class 8 - Corrosive Substances / Penanganan PTI General
dan Penggunaan Bahan Korosiv Kelas 8 Managers
Prosedur itu harus mampu meyakinkan bahwa semua orang yang diwajibkan
menangani bahan korosiv itu sudah diberi instruksi yang sesuai mengenai
bahaya yang berkaitan dengan bahan itu dan sudah menerima pelatihan tentang
penerapan prosedur yang sesuai.
Semua orang yang bekerja dengan bahan korosiv harus dilengkapi dengan alat
pelindung diri yang harus dikenakan agar pelaksanaan pekerjaan itu menjadi
aman.
5.6 Disposal of Dangerous Goods / Pembuangan dan Pemusnahan PTI General Disposal of
Bahan Berbahaya Managers Dangerous
Goods Plan
The disposal of Dangerous Goods shall be conducted in consultation with the
appropriate authorities, licensed waste disposal contractors and the supplier, as
applicable.
Approval for the disposal plan must be obtained from the Department Manager.
The disposal plan shall include, but is not limited to, the following:
EHS Standard Originator Date Published
Rencana pembuangan harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada hal berikut
ini:
1. Jenis, kuantitas dan klasifikasi dari Bahan Berbahaya yang bakal dibuang.
2. Segregasi dari penyimpanan sampah Bahan Berbahaya.
3. Plakat dan label yang rinci dengan jelas menyatakan identitas Bahan
Berbahaya sudah menjadi sampah.
4. Pemanfaatan Kontraktor yang sudah disetujui (Mendapat lisensi dari
Pemerintah).
5. Transportasi dari sampah Bahan Berbahaya.
6. Peralatan yang dipergunakan untuk membuang.
7. Praktek dan cara pembuangan dan persyaratan penanganannya.
8. Prosedur dalam menghadapi situasi darurat.
To ensure all facilities used for the storage of Dangerous Goods are in good condition.
Tujuan
Meyakinkan bahwa semua fasilitas yang dipergunakan untuk menimbun Bahan Berbahaya itu dalam kondisi yang
baik.
Tujuan
Meyakinkan adanya suatu rencana respons yang efektif terhadap panggilan darurat yang melibatkan Bahan
Berbahaya.
Meyakinkan bahwa Fire and Emergency Services (FES) mengembangkan dan menerapkan prosedur darurat
untuk mengelola respons mereka terhadap panggilan darurat yang melibatkan Bahan Berbahaya.
Mempersyaratkan personel FES sudah melewati pemeriksaan kesehatan dan monitoring kesehatannya selama
bekerja di PT Inco.
Fire and Emergency Services (FES) will be the lead Response Agency for all
hazardous materials (HAZMAT) emergencies as required by PT Inco Emergency
Management Arrangements.
Fire and Emergency Services (FES) harus memimpin Agen Pemberi Respon
terhadap semua panggilan darurat Bahan Berbahaya (Hazardous Material atau
HAZMAT) sebagaimana dipersyaratkan oleh Pengaturan Manajemen Darurat
PT Inco.
7.2 Fire and Emergency Services / Pelayanan Kebakaran dan Darurat General
Manager EHS
The Fire and Emergency Services shall utilise information required by the ADG
Code (eg HAZCHEM, placarding and labels) to plan their response in an
emergency.
FES shall use the SAA/SNZ HB76 Dangerous Goods – Initial Emergency
Response Guide. FES shall utilise this reference to ensure emergency response
actions are planned to minimise the effects of a dangerous goods incident.
Fire and Emergency Services (FES) harus memanfaatkan informasi yang
dipersyaratkan oleh standar ADG Code (misalnya HAZCHEM, pemasangan
plakat dan label) dalam merencanakan respons mereka terhadap panggilan
darurat.
7.3 FES Chemical Protective Clothing / Baju Pelindung Bahan Kimia General General
bagi FES EHS
FES personnel shall be provided with and trained in the use of Level A Chemical
Protective Clothing (NFPA) for response to hazardous material incidents.
FES harus meyakinkan bahwa ketentuan adanya peralatan darurat yang tepat
yang dibutuhkan untuk membatasi, memindahkan alirannya, mengendalikan
atau menetralkan suatu insiden Bahan Berbahaya itu tersedia dan cocok bagi
peruntukannya.
Peralatan ini harus tersedia baik sebagai inventory dan aset FES atau
diidentifikasi dan tersedia dan dapat diambil dari suatu Agen Pendukung ERG.
7.7 FES Medical Monitoring / Pemantauan Kesehatan Medis bagi FES General
Manager EHS
The FES is to develop a process that will ensure FES personnel have a baseline
medical assessment and follow-up yearly assessments for the duration of their
service.
Tujuan
Audit harus dilakukan untuk menilai ditaatinya Standar ini sesuai dengan jadwal
audit yang sudah disetujui.
8.2 Dangerous Goods Storage Facility Inspections / Inspeksi Fasilitas PTI General
Penimbunan Bahan Berbahaya Managers
To require all personnel to report hazards identified with Dangerous Goods handling and use.
Tujuan
Mempersyaratkan bahwa semua personel harus melaporkan bahaya yang teridentifikasi dalam penanganan dan
penggunaan Bahan Berbahaya.
Standar ADG Australia menetapkan zat (termasuk campuran dan larutan) dan benda-benda ke dalam standar ini
mulai dari kelas satu sampai kelas sembilan tergantung pada bahaya atau bahaya yang paling dominan yang
dapat ditimbulkan oleh bahan itu. Beberapa kelas itu dibagi menjadi sub-divisi sebagai berikut:
Class 1 Explosives
Division 1.1 Substances and articles which have a mass explosion hazard.
Zat dan benda yang mempunyai bahaya peledakan massal.
Division 1.2 Substances and articles which have a projection hazard but not a mass
explosion hazard.
Zat dan benda-benda yang mempunyai bahaya ledakan terproyeksi tetapi
bukan ledakan massal
Division 1.3 Substances and articles which have a fire hazard and either a minor blast or a
minor projection hazard or both, but not a mass explosion hazard.
Zat dan benda-benda yang memiliki bahaya terbakar dan bahaya ledakan kecil
lain atau bahaya ledakan terproyeksi kecil atau kedua-duanya, tetapi bukan
bahaya ledakan massal.
Division 1.4 Substances and articles which present no significant hazard.
Zat dan benda-benda yang tidak mempunyai bahaya yang signifikan.
Division 1.5 Very insensitive substances which have a mass explosion hazard.
Zat yang sangat tidak sensitiv yang mempunyai bahaya ledakan massal.
Division 1.6 Extremely insensitive articles which do not have a mass explosion hazard.
Benda-benda yang sangat-sangat tidak sensitiv yang tidak mempunyai bahaya
ledakan massal.
Division 4.3 Substances which in contact with water emit flammable gases.
Substnas yang bila terkena air melepaskan gas yang mudah terbakar.
Class 5 Oxidising substances and organic peroxides / Zat yang Mengoksidasi dan organik peroksida
Division 5.1 Oxidizing substances.
Zat yang mengoksidasi.
Division 5.2 Organic peroxides
Perosida organik.
Class 9 Miscellaneous dangerous substances and articles / Zat dan benda-benda lainnya yang
berbahaya
MSDS (Material Safety Data Sheet) harus berisi informasi lengkap tentang Bahan Berbahaya, dan disajikan sesuai
dengan standar standar: National Code of Practice for the Preparation of Material Safety Data Sheets
NOHSC:2011 (1994).
Site: Employee #:
Badge Number:
Supplier/Manufacturer
Pemasok/ Pabrik Pembuat
Are there any alternatives on site that can perform the same task?
Adakah alternativ lain di lapangan yang dapat melakukan fungsi yang sama?
Name
Nama
Date
Tanggal
Application ..........................................................................................................................................................
Pemakaian
Inhalation ..........................................................................................................................................................
Dihirup lewat pernafasan
Absorption ..........................................................................................................................................................
Diserap lewat kulit
Ingestion ..........................................................................................................................................................
Termakan
Injection ..........................................................................................................................................................
Terinjeksi
Is it a Dangerous Goods? (can the chemical cause harm to people) Yes (complete form) / No (no approval required)
Apakah ini termasuk bahan berbahaya?
(dapatkan bahan kimia ini menyebabkan kesengsaraan kepada manusia) Ya (lengkapi formulir) / Tidak (tidak membutuhkan
persetujuan)
Apakah ini ada dalam sock gudang? Ya / Tidak Bila Ya, tulis kode stck-nya….
How is it coming onto site: Purchase Yes / No Generate Yes / No Service Providers Yes / No
Bagaimana sampai ke site: Pembelian Ya / Tidak Dibuat Ya / Tidak Pemasuk Pelayanan Ya / Tidak
Yes / No ...............................................................................................
Apakah membutuhkan pengaturan transportasi khusus? What controls are currently in place:
Ya / Tidak Apa pengendalian yang saat ini sudah diterapkan
terhadap:
If not a dangerous good what are the hazards to:
People ............................................................................
Bila bukan bahan berbahaya apa bahayanya terhadap:
Orang
People ........................................................................
Plant ............................................................................
Orang
Pabrik
Plant ........................................................................
Equipment ............................................................................
Pabrik
Peralatan
Equipment ........................................................................
PPE ………………………………………………………...
Peralatan
Alat Pelindung Diri
Use / Penggunaan
Explanation of the process to be used, address as a minimum: What concentrations/quantities are going to be used?
How is it diluted? Is this a new process or a change? What are the maintenance requirements?
Penjelasan tentang proses yang akan dipergunakan, sekurang-kurangnya menjelaskan: Pada konsentrasi berapa /
berapa jumlah yan bakal dipergunakan? Bagaimana mengencerkannya? Apakah ini prose baru atau suatu
perubahan? Apa yang menjadi persyaratan pemeliharaannya?
................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................
Disposal / Pembuangan
Is it: Toxic Yes / No What are legislation or licence requirements
Apakah: Beracun Ya/ Tidak Apa yang menjadi persyaratan perundang-undangan
Considering the information you have completed on this form do you consider the controls listed are sufficient for
each of these potential exposures?
Dengan memperhatikan informasi yang sudah anda lengkapi dalam formulir ini apakah anda menganggap
bahwa pengendalian yang ditulis itu sudah memadai bagi setiap potensi pemaparan yang ada?
Yes / No / Comments / Komentar
Ya Tidak
Inhalation
Inhalasi
Absorption
Absorpsi
Ingestion
Termakan
Injection
Terinjeksi
Contact with eyes
Kontak dengan
mata
Contact with skin
Kontak dengan
kulit
Considering the information you have completed on this form do you consider the controls listed are sufficient for
this Dangerous Goods?
(1) Where acids or corrosive or noxious chemical compounds or other substances which may endanger
workers are produced, moved, used or stored in any work area, the Chief Mine Inspector shall develop
working guidelines to reduce the danger to the smallest possible degree for the handling or storage of the
said materials.
Apabila zat asam atau persenyawaan kimia yang korosif atau beracun atau zat yang lain yang dapat
membahayakan pekerja dihasilkan, dipindahkan, dipakai atau disimpan didalam pabrik, Kepala Teknik
Tambang harus membuat pedoman kerja untuk mengurangi bahaya sampai sekecil-kecilnya dalam
menangani atau menyimpan bahan-bahan tersebut.
(2) At any location where materials as described in paragraph (1) can be found, conspicuous signs warning of
the danger shall be posted and precautionary measures shall be taken.
Pada lokasi dimana terdapat bahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dipasang tanda
peringatan adanya bahan tindakan pencegahan yang harus dilakukan serta dipasang pada tempat yang
mudah terlihat.
(3) Any bottle or any other receptacle containing acids or noxious chemicals, shall be labelled according to the
contents thereof.
Botol atau tabung lainnya yang berisi zat asam atau bahan kimia beracun, harus diberi label yang
menyatakan isinya.
(4) Materials that can create hazards if accidentally liberated from their containers shall be stored in a manner
that minimises the danger.
Bahan-bahan yang dapat menimbulkan bahaya apabila tertumpah dengan tidak sengaja dari tempatnya,
harus disimpan dengan baik dan aman.
(5) Chemicals, including concentrated acids and alkalis, shall be stored in a manner to prevent accidental
contact between the said substances or with any other substance which may cause serious reactions or
which may produce hazardous vapours or gases.
Bahan kimia termasuk asam pekat alkalis harus disimpan dengan baik untuk mencegah persentuhan yang
tidak disengaja antara satu sama lain atau dengan zat lainnya yang mengakibatkan reaksi yang hebat atau
menghasilkan uap atau gas yang berbahaya.
(6) Water or solutions at the processing mill or laboratory shall be considered as poisons except where labelled
“Potable Water”.
Air atau larutan di dalam pabrik pengolahan atau laboratorium harus dianggap sebagai bahan beracun
kecuali yang berlabel “Air Minum”.
(7) The handling of chemicals shall be carried out in accordance with the procedures or instructions from the
manufacturer. Any employee handling such chemicals shall be given instructions regarding the danger as
well as the methods of treatment where injury occurs.
Penanganan zat kimia harus dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pelaksanaan atau petunjuk dari pabrik
pembuat. Petugas yang menangani zat kimia tersebut harus diberi petunjuk tentang bahayanya dan cara
mengobatinya apabila terjadi cedera.
(1) The Mine Inspector may request medical checks of workers, where noxious and dangerous materials are
used, particularly at the processing plant when there is potential for endangering worker health.
Pelaksana Inspeksi Tambang dapat meminta pemeriksaan kesehatan kerja, apabila proses kerja
menggunakan bahan berbahaya beracun pada tempat kerja terutama pabrik pengolahan dapat
membahayakan kesehatan pekerja.
(2) Glass and other laboratory equipment shall not be permitted to be used as eating, drinking or cooking
utensils.
Gelas peralatan laboratorium lainnya dilarang digunakan sebagai alat untuk makan, minum atau memasak.
(3) At any work place at which hazardous and noxious mixtures are used or produced, neutralising agents and
washing agents shall be made available in sufficient quantities and number and stored in a conspicuous and
reachable place and a eye rinsing water tap must be installed. The packaging of the neutralising agents
and washing agents shall be labelled including instructions for the use of the contents thereof.
Pada setiap tempat kerja yang menggunakan atau menghasilkan campuran beracun atau berbahaya harus
tersedia obat penawar dan pencuci dengan jumlah yang cukup memadai yang disimpan pada tempat yang
mudah terlihat mudah dicapai serta dilengkapi dengan keran air pembasuh mata. Obat penawar dan
pencuci tersebut harus diberi label pada kotaknya dengan petunjuk tentang cara penggunaanya.
(4) At the work place as required in paragraph (3), every supervisor and a number of workers shall be trained in
the administration of first aid specific to eye cleansers and neutralising agents, at the very least one person
per working shift.
Pada tempat kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), semua pengawas dan sejumlah pekerja harus
dilatih memberikan pertolongan pertama khusus mengenai penawaran dan pencuci mata tersebut
sekurang-kurangnya satu orang setiap gilir kerja.
Article 88 – Prevention
(1) All Dangerous Goods and solutions shall be handled with care to reduce the possibility of spillage.
Semua zat cair dan bahan-bahan berbahaya harus ditangani secara hati-hati untuk mengurangi
kemungkinan berceceran.
(2) Containers of liquid ammonium or any chemical substance which may vaporise and any chemical
substance with hazardous vapours shall not be filled beyond ¾ of their capacity in order to avoid the
formation of excessive pressure.
Wadah amoniak cair atau zat kimia yang dapat menguap zat kimia dengan uap berbahaya tidak boleh diisi
lebih dari ¾ kapasitas wadah tersebut untuk menghindari terbentuknya tekanan yang berlebihan.
(3) Every spillage shall be cleaned away and disposed of immediately. Spillage of rapidly reacting or
Dangerous Goods substances shall be cautiously rinsed or neutralised and cleaned away immediately.
Setiap ceceran harus dibersihkan dan dibuang dengan segera. Ceceran dari zat kimia yang bereaksi cepat
atau beracun harus dengan hati-hati diencerkan atau dinetralisir dan segera dibersihkan.
(1) Where precautionary measures as stipulated in the company regulations cannot completely provide for the
total eradication of hazards, workers who remain unprotected from the said hazards shall wear personal
protective equipment.
(2) Workers who handle and mix dangerous chemicals shall always wear respiratory protection and appropriate
gloves.
Pekerja yang menangani dan mencampur bahan kimia berbahaya harus selalu memakai alat pelindung
pernapasan dan sarung tangan yang sesuai.
(3) Additional precautionary measures shall be carried out when handling concentrated lime solutions, pulp and
Dangerous Goods to prevent direct contact with the skin.
Tindakan pencegahan tambahan harus dilaksanakan dalam menangani larutan zat kapur pekat, pulp dan
bahan-bahan kimia berbahaya untuk mencegah persentuhan langsung dengan kulit.
(4) Protective clothing for mine workers in laboratories shall be provided free of charge and shall be kept clean
and hygienic.
Pakaian pelindung diri bagi pekerja tambang dilaboratorium harus disediakan dengan cuma-cuma dan
harus dipelihara dalam kondisi yang bersih dan hygienis.
(1) Reactive materials shall be stored in a sufficiently spacious room to prevent the build up of heat.
Bahan yang mudah bereaksi harus disimpan dalam ruangan yang cukup luas untuk mencegah timbulnya
panas.
(2) Assay rooms or any other room in which noxious gases may be formed shall be a proper ventilation system.
Pada ruang (assay room) atau pada ruang lain dimana gas beracun dapat terbentuk harus mempunyai
sistem ventilasi yang baik.
(3) Extreme caution shall be taken when handling combustible chemicals or mixing acid solutions.
Pada waktu menangani bahan kimia yang mudah terbakar atau mencampur larutan asam harus dilakukan
dengan sangat hati-hati.
Article 91
Pasal 91
(1) Vapours, mist, smoke and exhaust gases shall be suppressed and kept to a level not exceeding the
prevailing Threshold Limit Value prior to disposal.
Uap, kabut, asap dan gas buang harus diredam dan dibatasi jumlahnya tidak melebihi baku mutu yang
berlaku sebelum dibuang.
(2) Poisons used for or produced during any mining and processing activity shall be labelled in such a way as
to clearly describe the type of hazard and the necessary precautionary measures.
Bahan beracun yang digunakan untuk atau dihasilkan pada penambangan dan pengolahan harus diberi
label yang menjelaskan jenis bahaya dan tindakan pencegahan yang diperlukan.
(3) Radioactive materials shall always be properly sealed in order that workers are protected from the danger of
ionising radiation.
Bahan radioaktif harus selalu tertutup dengan baik agar pekerja terlindung dari bahaya ionisasi radiasi.
Rationalised inconsistent descriptors for accountabilities. (eg. All Managers, All PTI
1.2 19/05/2006 managers and Relevant Managers were changed to PTI managers to be consistent
descriptors in all standards) Note: No actual accountability was changed.
2 August 2008 Section 2.3 revised to reflect new training and competency requirements.