You are on page 1of 121

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

PADA PT BIMARUNA JAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk menempuh ujian akhir pada


Program Studi Perdagangan Internasional
Wilayah ASEAN dan RRT
Program Diploma 3 Manajemen Industri

Oleh
ADELA PUTRI HASTAMI
NIM : 180202131

POLITEKNIK APP JAKARTA


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
2021
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya mahasiswa Politeknik APP Jakarta :


Nama : Adela Putri Hastami
NIM 180202131
Program Studi : Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat dengan judul:
“Laporan Magang Industri Pada PT. Bimaruna Jaya”
bebas dari plagiat dan kecurangan, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Jakarta, 9 Juli 2021


Yang membuat pernyataan

(Adela Putri Hastami)

i
ABSTRACT

Adela Putri Hastami. NIM : 180202131. FINAL ASSIGNMENT REPORT AT


PT. BIMARUNA JAYA. Final Assignment, Jakarta : Polytechnic of APP Jakarta.
July 2021.
This final assignment aims to know about the document and procedures of import
in PT Bimaruna Jaya, which is one of the companies engaged of freight
forwarding and logistics. This final assignment uses a report observation method
based on daily activities during 3(three) months of Industrial Internship. Data
collection obtained based on primary and, secondary data obtained from PT
Bimaruna Jaya and interviews with import coordinator. The result of this final
assignment indicate of the flow of import procedures, activities during an
industrial internship are making Import Declaration Draft (PIB-BC 2.0 and PIB-
BC 2.3), browse Manifest Data (BC 1.1) by Portal Pengguna Jasa website,
inputting PT Aspex Kumbong G- SABIS, inputting Lift Off Data and paying it to
Depot and request E-DO to Shipping Line. This final assignment summarize some
problems during industrial internship, such as delays in taking Delivery Order
due to shipper are off with a solution entering double jobs on working days, slow
responses and error in E-DO E-Mail from shipping line with a solution submitting
an E-DO request maximum of 1(one) day before Estimate Time Arrival and
double crosscheck on E-DO, and changes in Estimate Time Arrival (ETA)
suddenly which make Manifest become obstructed with a solution coordinating
with shipping parties .
Keywords : import, freight forwarding, import declaration, import document

ii
ABSTRAK

Adela Putri Hastami. NIM: 180202131. LAPORAN MAGANG INDUSTRI


PADA PT BIMARUNA JAYA. Tugas Akhir, Jakarta: Politeknik APP Jakarta.
Juli 2021.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui dokumen dan prosedur dalam
menyelesaikan proses impor pada PT Bimaruna Jaya yang merupakan salah satu
perusahaan bergerak dalam bidang freight forwarding dan logistik. Tugas akhir ini
menggunakan metode observasi laporan berdasarkan kegiatan harian yang
dilakukan selama 3(tiga) bulan magang industri. Pengumpulan data diperoleh
berdasarkan data primer dan sekunder dari PT Bimaruna Jaya dan wawancara
dengan koordinator impor. Hasil dari laporan ini adalah penyajian alur prosedur
impor, kegiatan magang industri yaitu membuat Draft PIB-BC 2.0 dan PIB-BC
2.3, browse Data Manifest melalui Portal Pengguna Jasa dan E-Mail, menginput
Data G-SABIS PT Aspex Kumbong, menginput Data Lift Off dan membayarnya
ke Depo dan Request E-DO ke Pelayaran. Hasil tugas akhir ini merangkum
hambatan saat magang industri, seperti keterlambatan pengambilan Delivery
Order karena hari libur pelayaran dengan solusi memasukkan double job ke hari
kerja, lambatnya respon dan kesalahan E-DO dari Pelayaran dengan solusi
pengajuan request E-DO maksimal 1(satu) hari sebelum Estimate Time Arrival
dan double crosscheck terhadap E-DO dan perubahan Estimate Time Arrival
sehingga Manifest terhambat dengan solusi berkoordinasi dengan pihak pelayaran.
Kata kunci : impor, jasa pengiriman barang, PIB, dokumen impor

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikun Wr. Wb.


Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala atas karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Laporan Magang Industri Pada PT
Bimaruna Jaya” ini semaksimal mungkin. Penulisan tugas akhir ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu persyaratan Ujian Akhir dan sebagai salah satu syarat
penyelesaian pendidikan Diploma III Program Studi Perdagangan Internasional
Wilayah ASEAN dan RRT (PIWAR) di Politeknik APP Jakarta.
Kegiatan magang yang telah dilaksanakan oleh penulis, bertujuan untuk
mengetahui informasi, pemahaman, dan pengetahuan dalam dunia ekspor dan
impor secara langsung yang telah dipelajari sebelumnya selama di kampus. Selain
itu, penulis juga ingin menambah pengalaman dalam dunia kerja yang tentunya
berkaitan dengan dunia ekspor dan impor.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan berbagai pihak khususnya kedua
orang tua yaitu Bapak Gunadi dan Ibu Yuniarti yang selalu mendukung dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam kehidupan sehari-hari. Tak lupa
dalam kesempatan ini, penulis juga ingin memberikan rasa hormat dan terima
kasih kepada :
1. Bapak Amrin Rapi, S.T., M.T., selaku Direktur Politeknik APP Jakarta.
2. Bapak Bayu Prabowo Sutjiatmo, S.T., M.M., selaku Ketua Program
Studi Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT Politeknik
APP Jakarta.
3. Bapak Dhany Surya Ratana, S.T., M.M., selaku Sekretaris Program
Studi Perdagangan Internasional Wilayah Asean dan RRT Politeknik
APP Jakarta.
4. Bapak Agus Wahyudin, S.S., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Tugas
Akhir yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi
serta mengarahkan penulis dalam penyelesaian tugas akhir.
5. Ibu Renny Kurniawati, S.Kom., M.Se., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang juga memberikan masukan dan dorongan selama
penulis menjadi mahasiswa Politeknik APP Jakarta dan penyelesaian
tugas akhir.
6. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen Politeknik APP Jakarta yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama menjadi
mahasiswa Politeknik APP Jakarta.
7. Mr. Jordan selaku Managing Director PT Bimaruna Jaya; Bapak
Maktub Efendi selaku Freight Forwarding Manager (impor); Ka Adek

i
Mayang Sari selaku Import Supervisor sekaligus pembimbing penulis
selama kegiatan magang industri; Ka Latifah selaku Human Research
Development (HRD); Ka Berliana, Ka Marwan, Ka Wedya yang selalu
sabar dalam memberikan informasi, ilmu dan pengetahuan juga
mengarahkan penulis selama magang industri, dan Seluruh Import
Team di PT Bimaruna Jaya yang sangat baik kepada penulis dan selalu
memberikan asupan baik berupa makanan maupun motivasi selama
magang industri. Dan juga Aprilia dan Zahra yang selalu setia
menemani penulis selama magang industri. Seluruh pimpinan dan
karyawan PT Bimaruna Jaya khususnya Export Team yang juga
menjadi keluarga baru bagi penulis.
8. Teman-teman penulis khususnya Sheilla, Rahmadhani, Khoirunnisa
Amalia, Putri, Neti, Fraya, Firda, Yohanes, dan seluruh teman-teman
PIWAR D yang selalu memberikan informasi dan dukungan terhadap
penulis selama masa perkuliahan. Tak lupa Adina, Fitri, Mias, Sill,
Putri Hana dan Shafira yang selalu memberikan dorongan dan
motivasi selama penyusunan tugas akhir maupun selama perkuliahan
di Politeknik APP Jakarta. Selain itu Mba Liza, Mba Ruby, Mba
Ainun, Bang Jafar yang membantu penulis dalam memberikan
informasi seputar tugas akhir. Dan sahabat penulis yaitu Thia, Nabila,
dan Dita yang selalu mendukung penulis di luar perkuliahan. Serta
teman-teman spesial penulis yang lain.
9. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Keluarga
Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Keluarga Besar Forum
Lembaga Mahasiswa Perindustrian Indonesia (FLMPI) yang telah
memberikan wadah bagi penulis untuk mengembangkan diri selama di
dunia perkuliahan.
10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak akan sangat penulis terima demi keberhasilan laporan
ini.

Jakarta, 27 Mei 2021


Penulis

Adela Putri Hastami

i
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR........................................i


ABSTRACT...............................................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR DIAGRAM............................................................................................ix
DAFTAR GRAFIK..................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Sejarah PT. Bimaruna Jaya.......................................................................1
1.2 Visi dan Misi Perusahaan..........................................................................2
1.3 Logo Perusahaan.......................................................................................3
1.4 Struktur Organisasi....................................................................................3
1.5 Produk Layanan PT Bimaruna Jaya........................................................10
BAB II....................................................................................................................13
URAIAN PEKERJAAN........................................................................................13
2.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Industri...................................13
2.2 Lingkup Pekerjaan Magang Industri.......................................................13
2.2.1 SOP Import Department........................................................................14
2.2.2 Uraian Teknis Pekerjaan Magang Industri di PT Bimaruna Jaya..........19
2.2.3 Pengukuran Kinerja Selama Magang Industri.......................................51
2.3 Permasalahan yang Dihadapi dan Solusi................................................55
2.3.1 Keterlambatan Pengambilan D/O (Manual) di Pelayaran..............55
2.3.2 Respon Lambat dan Kesalahan E-Mail E-DO dari Pihak Pelayaran
56
2.3.3 Perubahan ETA (Estimate Time Arrival) Kapal, Manifest terhambat
56
BAB III..................................................................................................................58
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................58

i
3.1 Kesimpulan..............................................................................................58
3.2 Saran........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60
LAMPIRAN...........................................................................................................61

v
DAFTAR

Tabel 2.1 Waktu Kerja.............................................................................13


Tabel 2.2 Permintaan dan Realisasi Pembayaran Lift Off........................43
Tabel 2.3 Pengukuran Kinerja Kegiatan Magang Industri......................52

v
DAFTAR

Gambar 1.1 Logo PT Bimaruna Jaya.........................................................3


Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT Bimaruna Jaya..................................4
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Import Department.................................4
Gambar 2.1 Penarikan Manifest melalui Portal Pengguna Jasa...............21

Gambar 2.2 Kolom data Nomor Pengajuan, Nomor Pendaftaran,


Tanggal Pendaftaran............................................................24
Gambar 2.3 Kolom Data Pemasok, Importir, dan Pemilik......................24
Gambar 2.4 Kolom data PPJK dan Pengangkutan...................................26
Gambar 2.5 Dokumen Pelengkap PIB.....................................................27
Gambar 2.6 Jendela Pengisian Dokumen................................................27
Gambar 2.7 Tempat Penimbunan.............................................................28
Gambar 2.8 Nilai CIF keseluruhan dan NDPBM....................................29
Gambar 2.9 Jendela Pengisian Harga Keseluruhan.................................29
Gambar 2.10 Kolom data Kontainer........................................................30
Gambar 2.11 Jendela Pengisian Data Kontainer......................................30
Gambar 2.12 Jendela Pengisian Uraian Kemasan Barang.......................31
Gambar 2.13 Jendela Pengisian Uraian Detail Barang............................32
Gambar 2.14 Jendela Pengisian Uraian Detail Barang............................32
Gambar 2.15 Tarif dan Fasilitas Bea Masuk............................................33
Gambar 2.16 Tanggal Pembuatan PIB.....................................................34
Gambar 2.17 Kolom Komunikasi dengan Bea Cukai..............................35
Gambar 2.18 Kolom Komunikasi dengan Bea Cukai..............................35
Gambar 2.19 Kolom Komunikasi dengan Bea Cukai..............................35

Gambar 2.20 Kolom Komunikasi dengan Bea Cukai..............................36


Gambar 2.21 Kolom Respon Bea Cukai..................................................36
Gambar 2.22 G-SABIS Order Planning...................................................38
Gambar 2.23 G-SABIS Order Planning...................................................39

v
Gambar 2.24 Menu Quick Order HBL Entry...........................................40
Gambar 2.25 G-SABIS HBL Entry..........................................................40
Gambar 2.26 Kolom Isian Keterangan Kontainer...................................40
Gambar 2.27 HBL Entry – B/L Information............................................41
Gambar 2.28 Quick MBL Entry...............................................................41
Gambar 2.29 Jendela Menu MBL Entry..................................................42
Gambar 2.30 Keterangan Verified pada E-DO........................................46
Gambar 2.31 PIB Umum (BC 2.0)..........................................................48
Gambar 2.32 Kolom Peti Kemas (Kontainer)..........................................49
Gambar 2.33 Kolom Dokumen PIB.........................................................49
Gambar 2.34 Kolom Editing Harga Keseluruhan PIB.............................50
Gambar 2.35 Kolom Jumlah dan Jenis Kemasan....................................50
Gambar 2.36 Kolom Uraian Detail Barang.............................................51

v
DAFTAR

Diagram 2.1 Standart Operational Procedure (SOP) Import Department..15

i
DAFTAR

Grafik 2.1 Import Shipment (Customs) PT Hankook Tire dan


PT Hyosung Jakarta................................................................22
Grafik 2.2 Import Shipment PT Aspex Kumbong...................................37
Grafik 2.3 Pengukuran Kinerja Magang Industri.....................................53
Grafik 2.4 Presentase Kinerja Magang Industri.......................................53

x
DAFTAR

Lampiran 1 Lembar Bimbingan Kerja Praktik........................................62


Lampiran 2 Lembar Bimbingan Tugas Akhir..........................................63
Lampiran 3 Penilaian Kerja Praktik.........................................................64
Lampiran 4 Surat Keterangan Diterima Kerja Praktik.............................65
Lampiran 5 Surat Pernyataan Selesai Kerja Praktik................................66
Lampiran 6 Lampiran Harian Kerja Praktik............................................67
Lampiran 7 Bill of Lading (Dokumen Pelengkap PIB)...........................82
Lampiran 8 Commercial Invoice (Dokumen Pelengkap PIB).................83
Lampiran 9 Packing List (Dokumen Pelengkap PIB)..............................84
Lampiran 10 Manifest (Dokumen Pelengkap PIB)..................................85
Lampiran 11 PIB Untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan
Berikat (BC 2.3).................................................................86
Lampiran 12 PIB Umum (BC 2.0)...........................................................90
Lampiran 13 SPPB (BC 2.3.3).................................................................92
Lampiran 14 Respon SPTNP...................................................................93
Lampiran 15 Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM).........................94
Lampiran 16 Informasi Nilai Pabean (INP).............................................95
Lampiran 17 Nota Pemberitahuan Barang Larangan/Pembarasan
(NPBL)................................................................................96
Lampiran 18 Bill of Lading (Dokumen Pelengkap E-DO)......................97
Lampiran 19 Invoice (Dokumen Pelengkap E-DO)................................100
Lampiran 20 Surat Peminjaman Kontainer (Dokumen Pelengkap
E-DO)................................................................................101
Lampiran 21 Surat Kuasa (Dokumen Pelengkap E-DO)........................102
Lampiran 22 Surat Tugas (Dokumen Pelengkap E-DO)........................103
Lampiran 23 Bukti Pembayaran (Dokumen Pelengkap E-DO)..............104

x
Lampiran 24 Invoice/Biaya Storage Container.......................................105

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah PT. Bimaruna Jaya

Perdagangan internasional yang semakin berkembang berpengaruh


pula pada perkembangan kegiatan ekspor dan impor. Hal ini ditandai
dengan adanya usaha freight forwarding yang semakin banyak. Freight
forwarder sendiri berperan sebagai perantara untuk menangani muatan
antara shipper (pemilik barang) dan buyer/consignee (penerima barang)
dengan carrier (pengangkut barang) (Agus & Adi, 2014). Selain itu,
menurut pasal 1 ayat 18 Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2010 tentang
Angkutan di Perairan, yang dimaksud dengan usaha jasa pengurusan
transportasi (Freight Forwarding) adalah kegiatan usaha yang ditujukan
untuk semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan
penerimaan barang melalui angkutan darat, laut dan/atau udara.
Salah satu perusahaan yang menyediakan jasa freight forwarding
yaitu PT Bimaruna Jaya. PT Bimaruna Jaya merupakan perusahaan yang
menyediakan jasa pelayanan pelanggan dalam bidang logistik dan freight
forwarding yang didirikan pada tahun 1991. Perlu diketahui bahwa PT
Bimaruna Jaya adalah anak perusahaan yang berada di bawah naungan PT
Korindo Grup. Korindo Grup adalah sebuah perusahaan yang telah berdiri
sejak tahun 1950, dan dioperasikan oleh dua negara yaitu Korea dan
Indonesia. PT Korindo Grup sendiri menempatkan fokus utamanya pada
pengembangan plywood/veneer, kertas koran, perkebunan kayu, dan
perkebunan kelapa sawit. Dalam pengoperasiannya PT Bimaruna Jaya
mendorong kebutuhan pengiriman dan jasa logistik dari PT Korindo Grup.
Sejak pendirian PT Bimaruna Jaya, perusahaan bukan hanya
berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengiriman dari Korindo Grup saja,
tetapi juga beberapa eksportir dan importir Indonesia yang menggunakan
jasa freight forwarding dari perusahaan ini dalam rangka melakukan
pelayanan pengiriman barang ke beberapa negara di seluruh dunia.
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, PT Bimaruna Jaya
terbagi menjadi dua kantor cabang yaitu PT Bimaruna Jaya (Depot 1) dan
PT Angkutan Bimaruna Jaya (Depot 2). PT Bimaruna Jaya (Depot 1)
beralamatkan di Jalan Raya Cakung, Cilincing KM 1.5, Jakarta Timur.
Sedangkan PT Angkutan Bimaruna Jaya (Depot 2) terletak di Jalan Raya
Cakung Jl. Cakung Cilincing Raya No.Kav 45, RT.7/RW.6, Cakung
Timur. PT Bimaruna Jaya (Depot 1) menyediakan fasilitas yang berbeda
dengan Angkutan Bimaruna Jaya (Depot 2), diantaranya Forwarding,
Customs

1
2

Clearance, Warehouse, dan Container Yard. Untuk Angkutan Bimaruna


Jaya (Depot 2) mencakup Heavy Equipment/Bulk Cargo Handling,
trucking dan Storage.
Untuk memperkuat bentuk kepercayaan menjadi sebuah
perusahaan pengiriman barang di Indonesia, PT Bimaruna Jaya telah
memperoleh ISO 9001 : 2015 sebagai bukti standar yang lebih baik dalam
kegiatan operasional perusahaan. Selain itu sebagai perusahaan freight
forwarder tentunya harus melakukan pengembangan perusahaan guna
meningkatkan mutu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
sehingga pada tahun 2020 lalu, PT Bimaruna Jaya telah melakukan
perencanaan perluasan Transport Base (Wilayah Transportasi) yang ada di
5 (lima) kota besar di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bogor, Bandung
(Kampung Naga), Semarang, dan Surabaya.
Proses pengolahan data yang dilakukan oleh PT Bimaruna Jaya
pun terbilang sudah modern, pada tahun 2018 PT Bimaruna Jaya telah
menggunakan sistem operasi dengan komputer yaitu G-SABIS. Dengan
adanya sistem ini, akan memudahkan untuk untuk mencatat tagihan
pengiriman barang. Dalam hal ini PT Bimaruna Jaya menggunakan sistem
ini untuk memudahkan dalam pencatatan tagihan setiap shipment yang
dilakukan. Selain itu, untuk mempermudah kegiatan pengiriman barang
sehingga sampai secara maksimal ke pelanggan PT Bimaruna Jaya juga
telah bekerja sama dengan beberapa pelayaran ternama diantaranya
Sinokor, KMTC, Hyundai, CK Line, Heung-A, ONE Line, CMA CGM
dan beberapa lainnya.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Untuk mendukung keberlangsungan perusahaan, PT Bimaruna jaya


memiliki Visi dan Misi sebagai berikut.
1. Visi
“Menjadi Penyedia Logistik Terkemuka di Indonesia”

2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, perusahaan memiliki beberapa misi,
diantaranya :
a. Mengintegrasikan aliansi proses sinergi dan kemitraan dengan
pelanggan untuk memenuhi kebutuhan serta saling ketergantungan
dalam layanan logistik.
b. Membentuk dan mengatur perundingan tentang pilihan strategis
serta tindakan manajerial dengan maksud meningkatkan
kemampuan untuk masa depan.
3

c. Menjadi penyedia logistik yang disukai dan diminati pelanggan.


d. Mematuhi standar lingkungan keselamatan kesehatan.

1.3 Logo Perusahaan

Logo merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah instansi


ataupun sebuah perusahaan, karena didalamnya terdapat nilai dan identitas
dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti memiliki
logo sebagai ciri khas dan identitas bagi masing-masing perusahaan.
Dibawah ini merupakan logo dari PT Bimaruna Jaya :
Gambar 1.1
Logo PT Bimaruna Jaya

Sumber : PT Bimaruna Jaya.

Logo PT Bimaruna Jaya memiliki kesinambungan dengan Korindo


Grup. Dimana desain logo Korindo Grup meliputi 6 (enam) konsep utama,
yaitu Glokalisasi, Infrastruktur, Orientasi Masa depan, Alam, Manusia,
dan Keterkaitan dari keseluruhan konsep tersebut. Dalam logo diatas,
terdapat dua garis yang melambangkan manusia dan alam yang saling
bertemu (warna abu-abu dan hijau). Bersamaan dengan hal tersebut,
muncul bentuk identitas ramah lingkungan dan keterkaitannya, yang
membentuk identitas huruf “K” dari Korindo. Kemudian, dibuat desain
yang membentuk energi atau pertumbuhan masa depan global dan
kemajuan, pengembangan, melalui garis yang membentuk lambang segi
enam. Disamping lambang terdapat tulisan “PT Bimaruna Jaya a Member
of The Korindo Group” yang menandakan bahwa PT Bimaruna Jaya
merupakan salah satu perusahaan yang mendukung kegiatan dari Korindo
Grup.

1.4 Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan tidak lepas dari kehidupan organisasi, dimana


diperlukannya susunan organisasi untuk menciptakan kinerja yang lebih
baik di masa yang akan datang. Terdapat pembagian tugas dan wewenang
dalam organisasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan bidang
yang ditekuni oleh masing-masing divisi. Oleh karena itu, sebuah
4

perusahaan memerlukan susunan organisasi demi berlangsungnya kegiatan


operasional yang efektif dan efisien.
Struktur organisasi menggambarkan pembagian tugas dan
wewenang dari setiap divisi, sehingga setiap divisi mengetahui cakupan
pekerjaan dan tanggung jawab yang telah ditentukan. Dibawah ini
merupakan struktur organisasi dari PT Bimaruna Jaya.
Gambar 1.2
Struktur Organisasi PT Bimaruna Jaya

Sumber : HRD PT. Bimaruna Jaya


Gambar 1.3
Struktur Organisasi Import Department

Sumber : PT Bimaruna Jaya (data diolah)

Job Description masing-masing posisi adalah sebagai berikut :

1. Direktur (Director)
a. Mengimplementasikan dan mengorganisasikan visi dan misi
perusahaan.
5

b. Mengawasi kesinambungan pada anggaran, staf, dan hal-hal penting


dalam perusahaan serta mengevaluasi keberhasilan perusahaan.
c. Mengembangkan dan menjalankan strategi bisnis untuk mencapai
tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
d. Menjaga hubungan baik dengan beberapa mitra bisnis, pemegang
saham, dan pihak berwenang.
e. Memimpin meeting rutin dengan general manager, manager, dan staf
perusahaan.
f. Memutuskan dan menentukan peraturan maupun kebijakan tertinggi di
perusahaan.
g. Menilai dan mengevaluasi arah perusahaan, dalam menciptakan dan
mengembangkan tujuan maupun strategi yang dapat mendorong
kemajuan perusahaan.
h. Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan yang ada pada
perusahaan.

2. GM Marketing
a. Membuat prosedur dan standar operasional pada Marketing
Department.
b. Membuat perencanaan dan mengontrol kebijakan dalam Marketing
Department agar dapat berjalan dengan maksimal.
c. Memastikan kegiatan yang berjalan pada divisi Marketing Department
berjalan dengan efektif dan optimal.
d. Merencanakan dan mengimplementasikan rencana strategis perusahaan
yang telah ditentukan, baik jangka pendek, menengah, dan panjang
untuk kemajuan perusahaan dalam Marketing Department.

3. GM Operational
a. Membuat prosedur dan standar operasional pada Operational Manager.
b. Membuat perencanaan dan mengontrol kebijakan dalam Operational
Department agar dapat berjalan dengan maksimal.
c. Memastikan kegiatan yang berjalan pada divisi Operational
Department berjalan dengan efektif dan optimal.
d. Menerima laporan dari Manager Depot, Forwarding, Warehouse
(Gudang) dan Trucking.
e. Mengawasi dan memastikan terjalinnya koordinasi antardivisi dimulai
dari Depo, Warehouse, Forwarding, hingga Trucking.
f. Merencanakan dan mengimplementasikan rencana strategis perusahaan
yang telah ditentukan, baik jangka pendek, menengah, dan panjang
untuk kemajuan perusahaan dalam Operational Department.
6

4. GM Support
a. Membuat prosedur dan standar operasional pada Support Department.
b. Membuat perencanaan dan mengontrol kebijakan dalam Support
Department agar dapat berjalan dengan maksimal.
c. Memastikan kegiatan yang berjalan pada divisi Support Department
berjalan dengan efektif dan optimal.
d. Mengawasi kepastian data yang diperoleh dari Manager Support,
untuk dikembangkan dan di analisis.
e. Merencanakan dan mengimplementasikan rencana strategis perusahaan
yang telah ditentukan, baik jangka pendek, menengah, dan panjang
untuk kemajuan perusahaan dalam Support Department.

5. GM Finance (Keuangan)
a. Membuat prosedur dan standar operasional pada Finance Department.
b. Membuat perencanaan dan mengontrol kebijakan dalam Finance
Department agar dapat berjalan dengan maksimal.
c. Menganalisis dan melaporkan kinerja yang berkaitan dengan keuangan.
d. Merencanakan anggaran dan perkiraan yang komprehensif.
e. Mengevaluasi kegiatan keluar masuknya uang yang diberikan kepada
EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut).
f. Memastikan kegiatan yang berjalan pada divisi Finance Department
berjalan dengan efektif dan optimal.
g. Merencanakan dan mengimplementasikan rencana strategis perusahaan
yang telah ditentukan, baik jangka pendek, menengah, dan panjang
untuk kemajuan perusahaan dalam Finance Department.

6. GM General Affair & Human Resource (Umum)


a. Membuat prosedur dan standar operasional pada HR-GA Department.
b. Membuat perencanaan dan mengontrol kebijakan dalam HR-GA
Department agar dapat berjalan dengan maksimal.
c. Memastikan kegiatan yang berjalan pada divisi HR-GA Department
berjalan dengan efektif dan optimal.
d. Merencanakan dan mengembangkan perencanaan sumber daya
manusia dan berbagai macam prosedur yang berkaitan dengan staf di
perusahaan.
e. Merencanakan dan mengimplementasikan rencana strategis perusahaan
yang telah ditentukan, baik jangka pendek, menengah, dan panjang
untuk kemajuan perusahaan dalam HR-GA Department.
f. Bertanggung jawab atas pengembangan dan perencanaan tujuan bagian
HR-GA, serta sistem atau prosedur pelaksanaannya.
7

7. GM BKL/Logistik (Bengkel)
a. Membuat prosedur dan standar operasional pada BKL/Logistic
Department.
b. Membuat perencanaan dan mengontrol kebijakan dalam BKL/Logistic
Department agar dapat berjalan dengan maksimal.
c. Memastikan kegiatan yang berjalan pada divisi BKL/Logistic
Department berjalan dengan efektif dan optimal.
d. Merencanakan pengembangan yang kana dilakukan untuk pelaksanaan
yang akan datang.
e. Merencanakan dan mengimplementasikan rencana strategis perusahaan
yang telah ditentukan, baik jangka pendek, menengah, dan panjang
untuk kemajuan perusahaan dalam BKL/Logistic Department.

8. Marketing Manager
a. Memastikan terlaksananya kegiatan pemasaran dan pengenalan
perusahaan, terhadap target pasar.
b. Menyusun perencanaan dan kebijakan pemasaran.
c. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran dan pengenalan
perusahaan terhadap mitra yang telah ditentukan.
d. Mengarahkan setiap Staff untuk selalu menjaga keselarasan terhadap
SOP sehingga tercipta efisiensi, efektivitas, dan produktivitas sebaik
mungkin.
e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasaran yang telah dilakukan.
f. Mengawasi dan mengorganisasikan jadwal kegiatan pemasaran baik di
dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.

9. Depot Manager
a. Memastikan terlaksananya kegiatan keluar masuk kontainer berjalan
secara efektif dan efisien sesuai dengan SOP.
b. Mengarahakan setiap Staff untuk selalu menjaga keselarasan terhadap
SOP sehingga tercipta efisiensi, efektivitas, dan produktivitas sebaik
mungkin.
c. Memberikan laporan bulanan kepada GM Operational untuk bahan
evaluasi dan analisis untuk perkembangan perusahaan.

10. Trucking Manager


a. Memastikan terlaksananya kegiatan transportasi/trucking berjalan
secara efektif dan efisien sesuai dengan SOP.
b. Mengarahkan setiap Staff untuk selalu menjaga keselarasan terhadap
SOP sehingga tercipta efisiensi, efektivitas, dan produktivitas sebaik
mungkin.
8

c. Memberikan rancangan jadwal bulanan terhadap kendaraan yang akan


digunakan sehingga dapat berjalan lebih produktif.
d. Memberikan laporan bulanan kepada GM Operational untuk bahan
evaluasi dan analisis untuk perkembangan perusahaan.

11. Warehousing Manager (Gudang)


a. Menerapkan kebijakan dan prosedur operasional.
b. Mengawasi kegiatan operasi penerimaan, pergudangan, dan distribusi.
c. Mengarsipkan dokumentasi dan catatan akurat yang berkaitan dengan
kegiatan pergudangan.
d. Mengarahkan setiap staf untuk selalu menjaga keselarasan terhadap
SOP sehingga tercipta efisiensi, efektivitas, dan produktivitas sebaik
mungkin.
e. Memastikan peralatan pergudangan optimal, sehingga penggunaannya
pun akan efisien.

12. Forwarding Manager (Import)


a. Memastikan terlaksananya proses Custom Clearance Import secara
efektif dan efisien sesuai dengan SOP.
b. Memastikan terselesaikannya permasalahan terkait custom clearance
seperti demurrage, repair sesuai dengan SOP secara efektif dan efisien.
c. Memastikan terselesaikan nya pengurusan penjaminan kontainer sesuai
dengan SOP baik untuk pembayaran dan pengembalian penjaminan
secara efektif dan efisien
d. Memastikan terselesaikan nya semua penagihan dan pembayaran oleh
pelanggan secara efektif dan efisien.
e. Melakukan pelaporan bulan untuk bagian EMKL import secara tepat
waktu.

13. Manager Support


a. Memastikan perbaikan terhadap pengembangan sistem jaringan dan
sistem pengisian data.
b. Memproteksi database perusahaan agar tidak terjadi kesalahan dan
peretasan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

14. Manager Keuangan


a. Mengoordinasikan kegiatan financial (keuangan) dengan staf agar
lebih optimal dan akurat.
b. Menerima laporan realisasi dan permintaan.
c. Melakukan rekapitulasi keuangan yang dilakukan rutin setiap bulan.
d. Menerima laporan invoice yang diberikan oleh pihak EMKL.
9

15. Manager HR-GA (Umum)


a. Membuat perencanaan pelatihan rutin setiap bulan untuk
mengembangkan skill dari tiap bagian yang ada pada perusahaan.
b. Merencanakan dan mengembangkan program, dan pedoman untuk
menyelaraskan staf dengan tujuan perusahaan.
c. Menyediakan kegiatan pendukung umum, seperti administrasi
dokumen, penyediaan peralatan dan penunjang kantor, kerapian dan
kebersihan, serta transportasi perusahaan.

16. Manager BKL/Logistik (Bengkel)


a. Memastikan kegiatan reparasi yang ada di BKL berjalan dengan efektif
dan efisien.
b. Memeriksa jadwal harian terhadap forklift, mesin, dan peralatan yang
memungkinkan kurang bekerja secara optimal.

17. Import Supervisor


a. Memastikan terlaksananya proses Custom Clearance Import secara
efektif dan efisien sesuai dengan SOP.
b. Memastikan terselesaikannya permasalahan terkait custom clearance
seperti demurrage, repair sesuai dengan SOP secara efektif dan efisien.
c. Memastikan terselesaikanya pengurusan penjaminan kontainer sesuai
dengan SOP baik untuk pembayaran dan pengembalian penjaminan
secara efektif dan efisien.
d. Memastikan terselesaikan nya semua penagihan dan pembayaran oleh
pelanggan secara efektif dan efisien.
e. Melakukan pelaporan bulan untuk bagian EMKL import secara tepat
waktu.

18. Staff Import Customer Service


a. Memeriksa kelengkapan dokumen yang telah diberikan customer.
b. Membuat laporan harian rekapan dokumen import.
c. Membuat surat kuasa, surat tugas, surat peminjaman kontainer, dan
LOI pelayaran.
d. Menerima dokumen-dokumen impor dari pelanggan/importer secara
efektif dan efisien.
e. Membuat dokumentasi untuk keperluan custom clearance yang
meliputi surat kuasa, surat tugas, surat peminjaman container secara
efektif dan efisien.
f. Melakukan konfirmasi biaya handling import dipelayaran secara
efektif dan efisien.
1

g. Melakukan konfirmasi kepada trucking untuk persiapan pengangkutan


pengiriman barang impor ke pelanggan secara efektif dan efisien.
h. Membuat laporan harian dan melakukan filing dokumen untuk proses
custom clearance secara efektif dan efisien.

19. Staff PIB


a. Menerima dokumen pelengkap pabean dari Customer Service Import.
b. Memastikan dokumen lengkap dan sesuai.
c. Membuat Draf PIB.
d. Memastikan semua respon dari PIB sudah lengkap dan sesuai.

20. Staff Container Guarantee


a. Membuat surat permohonan pengembalian jaminan kontainer ke
pelayaran.
b. Koordinasi dengan pelayaran apabila terjadinya outstanding demurrage
dan repair container.
c. Melakukan pengambilan EIR (Equipment Interchange Receipt) dari
depo.
d. Melakukan realisasi pengembalian uang jaminan dari pelayaran
kepada tim realisasi.
e. Mengajukan permohonan keringanan biaya repair container ke
pelayaran.
f. Membuat kronologi biaya demurrage, detention, repair untuk
pengajuan dana dan meminta persetujuan dari atasan sampai ke
direktur.

21. Staff Liner & Depot


a. Melakukan konfirmasi ke pelayaran mengenai biaya D/O yang harus
dikeluarkan.
b. Melakukan pembayaran biaya D/O yang sudah dikonfirmasi
c. Memasukkan kelengkapan dokumen ke pelayaran untuk proses E-D/O.
d. Meyiapkan dokumen kelengkapan untuk proses pengembalian empty
container di depot.

1.5 Produk Layanan PT Bimaruna Jaya

PT Bimaruna Jaya memiliki beberapa produk berupa jasa layanan yang


ditawarkan kepada konsumen. Berikut produk layanan pada PT Bimaruna
Jaya.
1

1. Freight Forwarding
a. Domestic Cargo Service.
Salah satu layanan yang diberikan oleh PT Bimaruna Jaya adalah
Kargo Domestik (Domestic Cargo), yang merupakan pengiriman
yang dilakukan di dalam negeri di seluruh Indonesia.

b. Export-Import Container and Bulk


PT Bimaruna Jaya juga menyediakan layanan Export Import
Container and Bulk. Expor-Impor Container ini, merupakan
pengiriman dengan menggunakan peti kemas. Sedangkan untuk
Export-Import Bulk, merujuk pada kargo yang diangkat tanpa peti
kemas. Dan kemasan yang digunakan dapat berupa karung, pallet,
drum, dan lain-lain.

c. Customs Clearance
Customs Clearance adalah pelayanan yang mencakup pengeluaran
barang dari kawasan pabean, pelayanan ini mencakup
kepengurusan dokumen, perhitungan, dan pembayaran pungutan
impor.

d. Full Container Loading (FCL)


PT Bimaruna Jaya memberikan layanan ekspor maupun impor
secara FCL, dimana barang yang berada dalam satu peti kemas
tercantum dalam sebuah Bill Of Lading dan dikirim oleh pengirim
yang sama.

e. Less Container Loading (LCL)


PT Bimaruna Jaya menyediakan layanan ekspor dan impor secara
LCL atau disebut juga konsolidasi. Dimana dalam satu peti kemas
terdapat beberapa barang dengan pengirim yang berbeda dan
dicantumkan dalam satu Master Bill Of Lading (MBL) dan dengan
House Bill Of Lading (HBL) yang berbeda. Tempat untuk
menyatukan barang tersebut disebut konsolidator.

2. Trucking
Trucking merupakan layanan pengiriman menggunakan jalur darat
dengan menggunakan armada truk ataupun mobil. Dalam hal ini, PT
Bimaruna Jaya memiliki beberapa kendaraan milik pribadi dan
bengkel In-House, sehingga mendukung pelayanan trucking yang baik.

3. Container Yard
Container Yard adalah lapangan atau tempat yang digunakan untuk
menumpuk (stacking) container yang akan dimuat di kapal atau
1

dibongkar dari kapal baik full ataupun empty. Selain itu, layanan ini
juga telah dilengkapi oleh inspeksi dan perbaikan kontainer dengan
standar IICL (Institute Of International Container Lessors). PT
Bimaruna Jaya juga bekerja sama dengan beberapa Shipping Line
untuk penanganan empty container, diantaranya Sinokor, KMTC,
Hyundai, CK-Line, Heung-A, dan lainnya.

4. Warehousing
Warehousing adalah layanan yang terlibat dalam penerimaan dan
penyimpanan barang di gudang, yang nantinya akan disalurkan ke
perusahaan yang bersangkutan. Terdapat beberapa layanan gudang,
diantaranya Layanan Gudang Umum, Gudang Berikat, dan Freez zone.
BAB II

URAIAN PEKERJAAN

2.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Industri

Waktu pelaksanaan kerja praktik industri yang dilakukan pada PT


Bimaruna Jaya, yaitu selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 25 Januari
2021 dan berakhir pada tanggal 27 April 2021. Hal ini juga disesuaikan
berdasarkan Surat Permohonan Magang Industri (Praktek Kerja Lapangan)
dari Politeknik APP Jakarta dengan nomor surat
190/BPSDMI/APP/AKADEMIK/2021.
Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan di PT Bimaruna Jaya yang
bertempat di Jalan Raya Cakung, Cilincing KM 1.5, Jakarta Timur.
Magang industri dilaksanakan selama 5 hari kerja, yaitu mulai hari Senin
hingga Jum’at. Adapun jam kerja yang berlaku untuk mahasiswa magang
industri di PT Bimaruna Jaya yaitu mulai pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB
dilaksanakan secara full work from office. Berikut merupakan ringkasan
jadwal magang industri yang dilaksanakan di PT Bimaruna Jaya.
Tabel 2.1
Waktu Kerja

HARI WAKTU KETERANGAN

Senin 08.00 – 16.00 Kerja

Selasa 08.00 – 16.00 Kerja

Rabu 08.00 – 16.00 Kerja

Kamis 08.00 – 16.00 Kerja

Jum’at 08.00 – 16.00 Kerja


Sumber : PT Bimaruna Jaya (data diolah)

2.2 Lingkup Pekerjaan Magang Industri

PT Bimaruna Jaya merupakan salah satu perusahaan jasa yang


menyediakan jasa Freight Forwarding. PT Bimaruna Jaya
memberikan penawaran produk layanan jasa, diantaranya Freight
Forwarding baik berupa Domestic Cargo Service, Export-Import
Container

13
1

and Bulk, Customs Clearance, Full Container Loading, Less Container


Loading, dan juga beberapa layanan jasa yang mendukung kegiatan
distribusi dari PT Bimaruna Jaya yaitu Trucking, Container Yard, dan
Warehousing.
Dalam pelaksanaan magang industri, penulis ditempatkan pada
divisi Staff Admin/PIB Import Department. Namun pada pelaksanaannya,
PIB Import Departement memiliki lingkup pekerjaan yang sedikit.
Sehingga dalam hal ini, penulis ditempatkan juga untuk membantu divisi
Customer Service Import. Penempatan ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan import yang dilakukan di PT
Bimaruna Jaya.
PT Bimaruna Jaya memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan
eksportir dan importir Indonesia agar memperoleh layanan yang baik dan
terpercaya hingga penjuru dunia. Dibawah ini merupakan Standart
Operational Procedure (SOP) Import Departement pada PT Bimaruna
Jaya.
2.2.1 SOP Import Department
Standart Operational Procedure (SOP) atau Sistem Tata kerja
merupakan perangkat yang memandu setiap individu dan unit kerja di
dalam organisasi atau perusahaan untuk melaksanakan aktivitasnya secara
konsisten,dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan (Arini T.
Soemohadiwidjojo, 2014). Seluruh tugas dan tanggung jawab divisi
Import Department pada PT Bimaruna Jaya haruslah sesuai dengan
Standart Operational Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
Adanya Standart Operational Procedure (SOP) ini, dapat
meminimalkan risiko dan permasalahan yang akan terjadi dalam
pelaksanaannya. Selain itu menurut M. Budihardjo (2014), Standart
Operational Procedure (SOP) ini akan menyebabkan peningkatan efisiensi
pada setiap proses kerja dalam unit perusahaan. Sehingga dalam hal ini
SOP mampu meningkatkan kualitas performance dari perusahaan. Berikut
ini merupakan gambar diagram Standart Operational Procedure (SOP)
divisi Import Department pada PT Bimaruna Jaya.
1

Diagram 2.1
Standart Operational Procedure (SOP) Import Department
PT Bimaruna Jaya

STAFF ADMIN SPV/MGR SUPPORT KASIR/KEUANGAN EMKL TRUCKING

START

Penerimaan Dokumen

Input Data Monitoring dan Pengajuan Dana Operasional


Input Data
Monitoring & NO
Pengajuan
Dana

Input Data Pinjaman Penyerahan Dana Operasional


Approval ? YES
Pengambilan D/O

Cetak Tyla Penyerahan Tyla

FINISH

Sumber : PT Bimaruna Jaya


Catatan :

Mulai dan Selesai Kegiatan Magang Industri Penulis


Kegiatan Lanjutan Double Crosscheck ke Supervisor
Diagram diatas flowchart berwarna kuning yang merupakan
menunjukkan
tanggung jawab penulis selama melakukan kegiatan magang industri di PT
Bimaruna Jaya.
1

Dibawah ini merupakan penjelasan dari gambaran umum proses


penanganan impor yang dilakukan pada divisi Import Department, sebagai
berikut.
1. PT Bimaruna Jaya menerima Dokumen (Pre Alert)
Dalam pelaksanaannya, proses impor diawali dengan adanya
komunikasi antara Pihak agen PT Bimaruna Jaya yang berada di luar
negeri (negara eksportir) dengan eksportir yang kemudian mengirimkan
Pre Alert kepada pihak agen PT Bimaruna Jaya yang berada di negara
importir (Indonesia), hal ini dimaksudkan sebagai tanda adanya barang
impor yang akan diproses dengan tujuan Indonesia sebagai Port of
Destination. Dokumen Pre Alert ini berupa Draft House Bill of Lading,
Draft Bill of Lading, Commercial Invoice, Packing List, dan Certificate of
Origin.

2. Proses Pengisisan Data Monitoring


a. Setelah penerimaan dokumen Pre Alert, selanjutnya akan diberikan
kepada Staff Admin (Customer Service) dan mencantumkan ke dalam
data Import Control yang menyesuaikan dengan Purchase Order/Sales
Contract. Staff Admin (Customer Service) juga sekaligus membuat
Surat Tugas dan Surat Kuasa untuk mendapatkan Delivery Order
(DO). Selain itu, Staff Admin (Customer Service) juga melakukan
pengecekan kedatangan kapal, dan posisi kontainer berdasarkan
perencanaan impor melalui email, website, dan telepon. Jika terdapat
kesalahan, maka akan meminta perbaikan kepada pihak eksportir
melalui agen yang ada di negara eksportir.

b. Data yang telah masuk dan tercantum kemudian dikirimkan ke


Supervisor Import Department. Jika data telah “Approve”, maka
selanjutnya dilakukan pembuatan PIB dan mendistribusikan dokumen
ke Operasional EMKL.

c. Kegiatan selanjutnya, yaitu Pembuatan Draft Pemberitahuan Impor


Barang (PIB). Pembuatan Draft Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
merupakan kegiatan yang menjadi tanggung jawab penulis selama
melakukan kegiatan magang industri di PT Bimaruna Jaya.

PIB yang dibuat oleh PT Bimaruna sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu
Pemberitahuan Impor Barang Umum (BC 2.0) dan Pemberitahuan
Impor Barang untuk Ditimbun Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3).
Dalam membuat Draft PIB, penulis dibantu dengan sistem EDI
(Electronic Data Interchange). Dalam pengisian PIB, penulis hanya
fokus untuk mengisi data PIB Berikat (BC 2.3) saja. Sistem ini
membutuhkan beberapa dokumen pendukung, diantaranya:
a) Bill of Lading (B/L)
1

b) Packing List
c) Commercial Invoice
d) Manifest

Pembuatan Draft PIB disesuaikan dengan kebutuhan Customer yang


nantinya berkoordinasi dengan Staff Admin baik PIB Umum (BC 2.0)
ataupun PIB untuk Ditimbun Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3).
Setelah Draft PIB selesai dibuat, PT Bimaruna Jaya mengonfirmasi
kepada Customer untuk memastikan kesesuaian antara PIB dengan
data yang diberikan. Jika masih ada kesalahan, maka akan segera
diperbaiki. Namun, jika sudah sesuai maka akan segera
dikomunikasikan dengan pihak Bea Cukai.
d. Respon Bea Cukai
Setelah PIB dikomunikasikan dengan pihak Bea Cukai, maka nantinya
akan memperoleh respon balasan dari Bea Cukai. Respon balasan
tersebut dapat berupa Informasi Nilai Pabean (INP), Nota
Pemberitahuan Barang Larangan/Pembatasan (NPBL), Surat
Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM), E-Billing, dan Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang (SPPB).
a) Informasi Nilai Pabean (INP) merupakan sebuah pemberitahuan
Pejabat Bea dan Cukai kepada importir untuk menyerahkan
pernyataan tentang barang yang akan diimpor. Biasanya pihak
Pelayanan Jasa yang akan memberikan informasi kepada importir
terkait INP ini.
b) Nota Pemberitahuan Barang Larangan/Pembatasan (NPBL) adalah
nota yang dibuat oleh Pejabat Bea dan Cukai kepada importir agar
memenuhi larangan dan/atau pembatasan impor.
c) Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM) adalah surat
pemberitahuan mengenai barang impor yang diperiksa melalui
jalur merah.
d) Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) merupakan
dokumen yang diterbitkan oleh kantor pabean setelah formalitas
pabeannya telah dipenuhi. (Moh. Jafar, 2015).
e) E-billing menurut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan
sebuah metode pembayaran pajak secara elektronik menggunakan
kode billing. Pada PT Bimaruna Jaya, pengeluaran Billing secara
langsung hanya untuk PIB Umum (BC 2.0) saja. Hal ini
dikarenakan PIB Berikat (BC 2.3) memiliki masa penangguhan
selama 30 hari, sehingga tidak diharuskan adanya pengeluaran
Billing saat itu juga. Sistem Billing Direktorat Jenderal Pajak
adalah sistem elektronik yang dikelola oleh Direktorat Jenderal
Pajak dalam menerbitkan dan mengelola Kode Billing, hal ini
diatur dalam Peraturan Jenderal
1

Pajak Nomor Per-05/PJ/2017 tentang Pembayaran Pajak Secara


Elektronik.

3. Proses Input Data Pinjaman


Proses pengisian Data Pinjaman dilakukan bersamaan dengan
pembuatan Draft PIB, dimana Staff Admin (Customer Service) melakukan
konfirmasi biaya Delivery Order (D/O) dipelayaran yang bersangkutan
dan membuat rekapan kebutuhan biaya untuk proses pengambilan
Delivery Order (D/O). Data yang diisi untuk pengajuan peminjaman dana,
yaitu Shipping Document (Bill of Lading, Packing List, dan Commercial
Invoice) menggunakan sistem G-SABIS (Global Sea and Air Bussines
Information System).
G-SABIS merupakan sistem yang digunakan untuk mencatat
tagihan pengiriman barang atau pengajuan pinjaman dana pada PT
Bimaruna Jaya. Selanjutnya, data yang masuk ke dalam sistem G-SABIS
akan diteruskan oleh Tim Support kepada pihak kasir/keuangan.

4. Proses Penyerahan Dana Operasional


Setelah data diterima oleh pihak kasir/keuangan, maka tanggung
jawab dipindahkan kepada pihak Staff Operasional EMKL (Ekspedisi
Muatan Kapal Laut). Pihak Staff EMKL akan menerima Nota pembayaran
yang nantinya akan dibayarkan ke pihak bank yang ditunjuk oleh pihak
pelayaran . Jika dana telah dibayarkan, pihak Staff EMKL langsung
menuju ke pelabuhan untuk proses pengambilan Delivery Order (DO).

5. Proses Pengambilan Delivery Order (DO)


Staff EMKL yang telah membayar dana Delivery Order (DO) akan
menerima Invoice/Payment Receipt dari pihak pelayaran dan nantinya
dapat direalisasikan kepada tim realisasi. Selanjutnya, pihak Staff EMKL
akan menuju ke pelabuhan dengan membawa kelengkapan dokumen ke
pelayaran untuk pengajuan pengambilan Delivery Order (DO). Dokumen
yang dibawa, diantaranya:
1) Original Bill of Lading,
2) Surat Kuasa,
3) Surat Tugas dari PT Bimaruna Jaya,
4) Surat Peminjaman Kontainer,
5) Bukti Transfer Pembayaran, dan
6) Invoice

6. Proses Cetak Tyla


Setelah Staff EMKL mendapatkan Delivery Order (D/O) dan
Invoice dari pihak pelayaran, selanjutnya akan dilanjutkan oleh Staff
1

Operasional EMKL yang ada di PT Bimaruna Jaya. Dimana Staff EMKL


sebelumnya akan mengisi data SPPB yang telah diterima sebelumnya, dan
Delivery Order (D/O) ke dalam sistem G-BOX yang disediakan
dipelabuhan. Jika pengisian data telah selesai dan sesuai, maka Staff
Operasional EMKL yang berada di PT Bimaruna Jaya akan mendapatkan
bukti Cetak Tyla dan biaya sewa penumpukan dari otoritas pelabuhan.
Tyla atau Tila merupakan surat yang dikeluarkan oleh operator
pelabuhan untuk memperoleh kontainer yang telah ditentukan dan
nantinya akan diberikan kepada importir. Tila sering disebut juga sebagai
SP2 atau Surat Penyerahan Peti Kemas. Dalam Tila juga dijelaskan
mengenai kondisi kontainer saat diserahkan.

7. Proses Penyerahan Tyla


Staff Operasional EMKL yang telah menerima Cetak Tyla,
selanjutnya akan meneruskan kepada pihak Trucking. Tim Trucking akan
membuat perencanaan armada sesuai dengan waktu keberangkatan. Dalam
pelaksanaannya, Staff Operasional EMKL membawa dokumen EIR
(Equipment Interchange Receipt) dan Surat Jalan. Barang yang telah
dibawa nantinya akan langsung diberikan kepada Customer.

2.2.2 Uraian Teknis Pekerjaan Magang Industri di PT Bimaruna Jaya


Berikut merupakan uraian kegiatan penulis selama 3 (tiga)
bulan melakukan magang industri.
1. Browse Data Manifest (BC 1.1) pada Portal Pengguna Jasa dan E-Mail
Menurut Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. Per-
5/BC/2011, bahwa Manifest merupakan daftar muatan barang niaga
yang diangkut oleh Sarana Pengangkut melalui laut, udara, dan darat
pada saat memasuki Kawasan Pabean. Manifest juga merupakan salah
satu dokumen yang diperlukan untuk kelengkapan pengisian
Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Pembuatan Manifest biasanya
dilakukan dengan menggunakan modul Inward Manifest, namun PT
Bimaruna Jaya tidak menggunakan modul tersebut dikarenakan
keputusan perusahaan yang tidak mengeluarkan Manifest. Sehingga,
Manifest didapatkan dengan E-Mail dari Pelayaran atau dengan
memeriksa pada Portal Pengguna Jasa yang disediakan oleh Bea Cukai.
Portal Pengguna Jasa merupakan sebuah sistem yang berisi layanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap seluruh pengguna jasa
yang bersifat publik, sehingga dapat di akses oleh seluruh pengguna
jasa yang telah mendaftar sebagai user dengan menggunakan
website atau browser. Layanan ini memiliki beberapa fasilitas, mulai
dari data Manifest, data PIB yang telah terdaftar, data PEB, dan
beberapa data lain
2

yang berhubungan dengan Bea Cukai secara real time. Dengan


menggunakan layanan ini, Staff Admin/PIB PT Bimaruna Jaya dapat
melihat data Manifest barang impor yang akan diajukan
pemberitahuannya.
Adapun tahapan yang dilakukan untuk memperoleh Manifest
diantaranya sebagai berikut.
1. Menyiapkan dokumen Bill of Lading.
Sebelum melakukan pencarian data Manifest, harus menyiapkan
data acuan yaitu dengan menggunakan Bill of Lading.
2. Masuk menggunakan akun yang telah terverifikasi, yaitu dengan
memasukkan User name dan Password yang masih berlaku.
Pada tahap ini, penulis menggunakan akun salah satu Staff
Admin/PIB sehingga dapat mengakses layanan ini.
3. Kemudian pilih menu “Browse Data Manifest”, dan akan muncul
kolom yang harus diisi. Di kolom tersebut tertera Kantor
Bongkar dengan Nomor dan keterangan “040300 – Kantor
Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok” karena
PT Bimaruna Jaya menggunakan Pelabuhan Tanjung Priok untuk
proses pembongkarannya. Selanjutnya Nomor B/L, yang berisi
“OOLU2660239090 – OOCL” menerangkan penggunaan
pelayaran OOCL. Dan Tanggal B/L yang digunakan yaitu ETA
kapal. Nantinya jika Manifest yang dicari telah terbit, maka akan
muncul keterangan seperti dibawah ini. Jika tidak muncul, maka
harus menghubungi pihak Pelayaran yang bersangkutan dengan
mengirimkan E-mail permohonan Manifest.
4. Jika Manifest sudah sesuai, maka bisa melakukan pencetakan
yang selanjutnya dibawa untuk melengkapi persyaratan
pengisian PIB.
2

Gambar 2.1

Penarikan Manifest melalui Portal Pengguna Jasa

Sumber : Portal Pengguna Jasa (Browse Manifest)

2. Membuat Draft Dokumen PIB Untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan


Berikat (BC 2.3) PT Hankook Tire Indonesia dan PT Hyosung Jakarta
PT Hankook Tire merupakan perusahaan ban pertama di Korea dan
menjadi salah satu perusahaan multinasional yang telah membangun
fasilitas produksi dibeberapa negara seperti Tiongkok (China) dan
Indonesia. Dalam perkembangannya, PT Hankook dinyatakan sebagai
pemasok ban resmi untuk kompetisi touring dunia. Di Indonesia sendiri
perusahaan ini dikenal dengan nama PT Hankook Tire Indonesia,
dimana merupakan salah satu Customer tetap PT Bimaruna Jaya.
Selain PT Hankook, perusahaan lain yang merupakan Customer tetap
PT Bimaruna Jaya yaitu PT Hyosung Jakarta. Perusahaan ini
merupakan salah satu perusahaan impor yang berasal dari Korea yang
berlokasi di Indonesia. PT Hyosung Jakarta yang bergerak dalam
berbagai bidang seperti tekstil, bahan kimia, material, konstruksi dan
sistem industri.
Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan yang dinaungi oleh
Korindo Grup dan telah mempercayai PT Bimaruna Jaya untuk
menyediakan jasa pengiriman dan penerimaan barang secara
internasional khususnya dalam bidang Bahan Kimia untuk PT Hyosung
Jakarta dan Automotive Part Materials/Bahan Baku Ban untuk PT
2

Hankook Tire Indonesia. Dibawah ini merupakan data 4 bulan terakhir


import shipment (customs) milik PT Hyosung Jakarta dan PT Hankook
Tire Indonesia.
Grafik 2.1
Import Shipment (Customs)
PT Hankook Tire Indonesia dan PT Hyosung Jakarta
Periode Januari 2021 - April 2021

Import Shipment (Customs)


64
70
60
50
40 41 42 44
30
20
10 16
0 14 12
6

Januari 2021Februari 2021Maret 2021April . 2021

PT Hankook Tire Indonesia PT Hyosung Jakarta

Sumber : PT Bimaruna Jaya, data diolah Satuan : kali (Jumlah)


Berdasarkan diagram diatas, PT Hankook Tire Indonesia
memiliki jumlah pengiriman yang terbilang lebih banyak dibandingkan
PT Hyosung Jakarta. Hal ini dikarenakan, PT Hyosung Jakarta hanya
mengoperasikan setengah pengirimannya saja ke PT Bimaruna Jaya.
Berbeda dengan PT Hankook Tire Indonesia yang menyerahkan
keseluruhan pengiriman ke PT Bimaruna Jaya.
Selain itu, dapat dilihat dari data diatas bahwa terjadi kenaikan
import shipment dari Januari hingga Maret. Kenaikan yang terjadi pada
PT Hankook Tire Indonesia dari bulan Februari hingga Maret sebesar
52.38%. Dan mengalami penurunan dari Maret ke April yaitu sebesar
31.25%. Berbeda dengan PT Hyosung Jakarta, pengiriman yang
dilakukan mengalami penurunan tiap bulannya. Penurunan tersebut
dimulai dari bulan Januari ke Februari yaitu sebesar 12.5%. Kenaikan
dan penurunan terjadi karena adanya fluktuatif kebutuhan Automotive
Part Materials/Bahan Baku Ban setiap bulannya pada PT Hankook
Tire Indonesia dan kebutuhan chemicals (bahan kimia) dari PT
Hyosung Jakarta. (Penghitungan ini hanya berdasarkan jumlah PIB
untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3)).
2

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2009


tentang Tempat Penimbunan Berikat, Tempat Penimbunan Berikat
(TPB) adalah tempat atau kawasan yang memenuhi persyaratan
tertentu yang digunakan untuk menimbun, mengolah, memamerkan
dan menyediakan barang untuk dijual dengan mendapatkan
penangguhan Bea Masuk (I Komang Oko Berata, 2014).
Kegiatan pembuatan PIB untuk Ditimbun di Tempat
Penimbunan Berikat (BC 2.3) terhadap PT Hyosung Jakarta dan PT
Hankook Tire Indonesia ini, didukung dengan adanya sistem Modul
TPB dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Adapun langkah-langkah membuat Draft PIB untuk Ditimbun
di Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3) sebagai berikut :

a. Persiapkan beberapa dokumen yang diperlukan dalam pengisian


PIB untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3).
Dokumen tersebut diantaranya Commercial Invoice, Packing List,
Bill of Lading atau B/L, dan Manifest. Dokumen-dokumen
tersebut dapat diperoleh dari importir yang bersangkutan, kecuali
Manifest dan Bill of Lading dimana kedua dokumen tersebut
didapatkan dari pelayaran yang nantinya akan digunakan untuk
mengirimkan barang milik importir. Sebelumnya Staff
Admin/Customer Service menghubungi pihak pelayaran untuk
diberikan Manifest dan Bill of Lading, ketika sudah di konfirmasi,
pihak Tim Operasional EMKL akan langsung mengambil
dokumen yang diminta oleh Staff Admin/Customer Service.
Dokumen-dokumen tersebut akan dikirimkan ke Staff Admin/PIB
PT Bimaruna Jaya dan memulai proses pengisian PIB.

b. Setelah dokumen siap, pastikan telah masuk ke dalam Modul TPB


dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan menggunakan user
name dan password yang masih berlaku. Kemudian dapat memilih
menu BC 2.3. Selanjutnya akan muncul tampilan kosong dari PIB
dan pilih New untuk membuat Draft PIB baru yang dapat diisi
sesuai dengan data yang diterima.

c. Di bagian atas PIB, terdapat keterangan Status “Ready”, dimana


status tersebut menunjukkan belum adanya respon dari pihak Bea
Cukai. Kemudian terdapat Kolom Nomor Pengajuan yang secara
otomatis diperoleh dari Modul TPB yang dijalankan. Di bawahnya
terdapat kolom Nomor dan Tanggal Pendaftaran nantinya akan
2

terisi secara otomatis jika sudah mengirimkan Draft PIB dan


mendapatkan respon dari Bea Cukai.
Selanjutnya isi kolom KPPBC (Kantor Pengawas dan
Pelayanan Bea Cukai) Bongkar dengan kode “040300 – KPU
Tanjung Priok”, karena nantinya akan dilakukan pembongkaran
disana. Dan untuk KPPBC Pengawas isi “040400 – KPPBC
Jakarta” karena berada di daerah Jakarta. Untuk Tujuan
Penimbunan, pilih “Gudang Berikat” sebab PIB yang akan kita
buat adalah dokumen untuk barang Ditimbun di Tempat
Penimbunan Berikat. Jika PIB yang akan dibuat adalah PIB
Umum (BC 2.0), maka menggunakan modul PIB yang bukan TPB
(Tempat Penimbunan Berikat).
Gambar 2.2
Kolom data Nomor Pengajuan, Nomor Pendaftaran,
Tanggal Pendaftaran, KPPBC Bongkar, KPPBC Pengawas,
Tujuan Penimbunan

Sumber : Modul TPB

d. Kemudian, masukan data Eksportir/Pemasok dan Importir dengan


lengkap dan sesuai dengan data yang diberikan (Bill of Lading).

Gambar 2.3
Kolom data Pemasok, Importir dan Pemilik
2

Sumber : Modul TPB

Untuk nama eksportir/pemasok karena PT Bimaruna Jaya


memiliki Customer tetap yaitu PT Hankook Tire Indonesia dan PT
Hyosung Jakarta, maka data yang diisikan merupakan mitra dari
kedua perusahaan tersebut. Sehingga isi dengan salah satu dari
kedua perusahaan tersebut. Untuk data pemilik, isikan data yang
sama dengan importir.

e. Selanjutnya terdapat Kolom PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa


Kepabeanan) yang nantinya akan diisikan data oleh pihak Bea
Cukai.
Di bawahnya terdapat kolom Pengangkutan, Cara
pengangkutan adalah metode yang dilakukan untuk mengirimkan
barang yang akan diimpor. Untuk cara pengangkutan sendiri,
terdapat beberapa pilihan mulai dari laut, udara, darat, dan lain-
lain. Dalam Shipment ini, menggunakan metode transportasi laut
sehingga pilih kode nomor “1-Laut”.
Nama Saranan Pengangkut merupakan nama kapal yang
digunakan dalam pengiriman barang. Nama kapal yang digunakan
bisa beragam, sesuai dengan pelayaran yang bersangkutan. Namun
dalam Shipment ini, nama sarana pengangkut yaitu menggunakan
kapal “KMTC Seoul”.
Voyage merupakan nomor dari kapal yang digunakan
untuk pengiriman. Dalam shipment ini, nomor voyage yang
digunakan yaitu “2102S”.
Flight adalah lambang negara dari kapal yang digunakan
untuk mengangkut pengiriman. Dalam shipment ini, lambang
negara asal dari kapal yang digunakan yaitu “LR – Liberia”.
Untuk
2

lambang negara, biasanya tidak langsung dicantumkan. Sehingga


kita harus mencari secara manual diinternet.
Gambar 2.4
Kolom data PPJK dan Pengangkutan

Sumber : Modul TPB

Terdapat kolom Pelabuhan Muat, Pelabuhan Transit, dan


Pelabuhan Bongkar. Untuk pelabuhan Muat, isikan data yang
sesuai dengan pelabuhan yang digunakan untuk memuat barang di
negara eksportir. Sedangkan untuk pelabuhan Bongkar isikan data
yang sesuai dengan negara importir. Dalam shipment ini,
Pelabuhan Muat yang digunakan yaitu Pelabuhan Ho Chi Minh
City dengan kode “VNSGN”, dan Pelabuhan Bongkar yang
digunakan yaitu Pelabuhan Tanjung Priok dengan kode “IDTPP”.

f. Masukkan data dokumen yang telah diperoleh sebelumnya.


Terdapat beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk melengkapi
kolom ini, diantaranya Commercial Invoice, Packing List, dan
Manifest. Isikan nomor dan juga tanggal dari dokumen yang telah
tersedia.
Apabila terdapat dokumen lain, seperti Sertifikat Analisis,
Surat Keterangan Asal (SKA), Surat keterangan barang yang
dibatasi, dan beberapa dokumen khusus lainnya maka harus
dicantumkan di dalam kolom.
Untuk dokumen Manifest, dalam Modul TPB BC 2.3
nantinya data yang bersangkutan akan secara otomatis muncul
ketika kita mengisi Nomor Sub Pos yang ada diManifest.
2

Gambar 2.5
Dokumen Pelengkap PIB

Sumber : Modul TPB

Untuk mengisi Nomor dan Tanggal dokumen, tekan F6


dan nantinya akan muncul jendela pengisian dokumen seperti
dibawah ini.
Gambar 2.6
Jendela Pengisian Dokumen

Sumber : Modul TPB

Klik menu “Edit” kemudian isi jenis dokumen yang akan


dimasukkan, Nomor dari dokumen dan tanggal dokumen
2

diterbitkan. Dalam PIB kali ini, dokumen yang dimasukkan yaitu


B/L, Commercial Invoice, dan Packing List. Setelah semua data
dokumen sesuai, klik “Save” dan “Keluar” agar muncul di halaman
awal Dokumen.
g. Masukkan Lokasi Penimbunan barang yang akan di impor. Lokasi
penimbunan yang digunakan adalah Tempat Penimbunan Berikat.
Tempat Penimbunan Berikat merupakan bangunan, tempat atau
kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan
untuk menimbun barang dengan tujuan tertentu dengan
mendapatkan penangguhan bea masuk (Moh. Jafar, 2015).
Gambar 2.7
Tempat Penimbunan

Sumber : Modul TPB

PT Bimaruna Jaya menggunakan beberapa lokasi


penimbunan yang berada di Tanjung Priok, Jakarta seperti JICT
(Jakarta International Container Terminal), KOJA, DP3 (Depot
Peti kemas di Bawah Pengawasan Pabean), dan lain-lain. Pada
pengiriman ini, PT Bimaruna Jaya menggunakan JICT, sehingga
pada kolom tersebut diisi dengan kode “TPK 1 – JICT”.

h. Masukkan Data Harga CIF keseluruhan yang terdapat pada


dokumen Commercial Invoice.
Valuta merupakan mata uang yang digunakan pada
transaksi pembayaran, dimana kedua negara memiliki valuta yang
berbeda sehingga dengan adanya valuta nantinya hanya
menggunakan satu jenis valuta agar transaksi lebih mudah. Pada
shipment ini digunakan valuta Dolar Amerika sehingga diisi “US
Dollar”.
Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk (NDPBM)
merupakan nilai tukar yang dipergunakan sebagai dasar
penghitungan bea masuk (Moh. Jafar, 2015). Pada Modul TPB
NDPBM akan terbaru setiap nilainya berubah.
2

Gambar 2.8
Nilai CIF Keseluruhan dan NDPBM

Sumber : Modul TPB

Untuk nilai CIF dapat dilihat dari Commercial Invoice


yang ada, tertera dalam gambar tersebut Nilai CIF masih dalam
satuan Dolar Amerika (US$) sebesar “US$ 74.593.39” ketika
diubah menjadi bentuk Rupiah yaitu sebesar “Rp
1.075.636.683.80”. Untuk mengisi kolom Harga, maka tekan F9
dan akan muncul jendela pengisian Harga seperti dibawah ini.
Gambar 2.9
Jendela Pengisian Harga Keseluruhan (Nilai CIF dan NDPBM)

Sumber : Modul TPB


Klik menu “Edit” kemudian isi Nilai CIF yang akan
dimasukkan, pilih Valuta yang digunakan kemudian tekan tulisan
3

“Get Kurs” untuk mendapatkan nilai NDPBM yang paling aktual.


Setelah semua data sesuai, klik “Save” dan “Keluar” agar muncul
di halaman harga.

i. Masukkan data kontainer yang akan digunakan untuk shipment


yang bersangkutan dengan menggunakan data dari Bill of Lading
yang telah diterima.
Gambar 2.10
Kolom data Kontainer

Sumber : Modul TPB


Isi data dengan memasukkan jumlah kontainer yang akan
digunakan dan tekan F5. Selanjutnya akan muncul Jendela
Pengisian Kontainer. Pada Kolom Jendela Pengisian Kontainer, isi
Nomor Kontainer, Ukuran Kontainer yang digunakan dan Tipe
Load yang akan digunakan dalam shipment. Jika data telah terisi,
klik “Save” dan “Keluar” agar data tersimpan dan masuk ke kolom
pengisian.
Gambar 2.11
Jendela Pengisian Data Kontainer

Sumber : Modul TPB


3

j. Mengisi Uraian Kemasan Barang.


Dalam mengisi kemasan, harus disesuaikan dengan
dokumen Packing List yang telah ada sebelumnya. Isi jumlah dari
jenis barang yang akan dikirimkan, kemudian tekan tombol F7 dan
akan muncul jendela pengisian Uraian Kemasan Barang seperti
dibawah ini.
Gambar 2.12
Jedela Pengisian Uraian Kemasan Barang

Sumber : Modul TPB

Klik menu “Edit” kemudian isi Uraian Kemasan yang


sesuai mulai dari Jumlah, Kode Barang, dan Uraian keterangan
barang yang akan dikirimkan. Setelah semua data sesuai, klik
“Save” dan “Keluar” agar muncul di halaman/kolom Kemasan.

k. Mengisi Uraian Detail Barang.


Dalam mengisi Uraian Detail Barang, masukkan jumlah
barang yang akan diisi. Selanjutnya tekan tombol “F4” untuk
mengisi detail barang, dan akan muncul jendela pengisian seperti
dibawah ini.
3

Gambar 2.13
Jendela Pengisian Uraian Detail Barang

Sumber : Modul TPB

Masukkan kode barang yang terdapat pada Packing List


dan juga Nomor HS Code dari barang tersebut. Dalam pengiriman
ini, kode barang yang tertera yaitu “ABP366A” dengan HS Code
nya “59022020”. HS Code yang dimasukkan harus sesuai dengan
Packing List. Karena jika tidak sesuai maka nantinya akan
mendapatkan teguran dari pihak Bea Cukai. Untuk kode yang
dipilih biasanya telah otomatis ada pada Modul TPB. Kemudian
masukkan Kategori Barang, karena ini merupakan barang yang
akan ditimbun di Gudang Berikat maka masukkan kode “21 –
Barang Yang Ditimbun Gudang Berikat”. Kemudian isi Uraian
Barang, dimana penulisan Uraian Barang harus sesuai dengan data
yang ada pada Packing List, dalam pengiriman ini tertulis
“Polyester Tire Cord Fabric 1500/2.30.0*55.0*1801M”.
Gambar 2.14
Jendela Pengisian Uraian Detail Barang

Sumber : Modul TPB


Untuk mengisi Detail Harga per Barang maka harus
menyesuaikan dengan data yang ada diPacking List dan
Commercial Invoice. Masukkan data Total/Detil (FOB) dan
Jumlah Satuan. Dari kedua data tersebut, akan diperoleh harga
satuan dari tiap barangnya. Jika dilihat dari Shipment ini, maka:
Total/Detil (FOB) : Jumlah Satuan = Harga
Satuan US$ 60.756.38 : 21.140 = US$ 2.87
3

Jadi, dari penghitungan diatas dapat kita simpulkan bahwa Harga


Satuan per tiap barang yang akan diimpor adalah US$ 2.87.
Selanjutnya, isi data kemasan per tiap barang. Dari gambar diatas
tertera jumlah kemasan sebanyak “19”, dengan jenis kemasan
berupa Roll yang ditulis dalam kode “RO”, dan Neto “21.140 kg”,
dan negara asal barang dari Vietnam dengan kode negara “VN”.
Gambar 2.15
Tarif dan Fasilitas Bea Masuk

Sumber : Modul TPB


Selanjutnya, menentukan Tarif dan Fasilitas dari tiap
barang. Dalam hal ini, tarif yang sesuai yaitu Tarif Bea Masuk,
sehingga pilih kode “BM – Bea Masuk”. Karena pengenaan biaya
untuk pengiriman ini dalam bentuk persen, maka pilih “Metode Ad
valorem”. Biaya yang dikenakan yaitu “10%” dari biaya impor.
Fasilitas yang diberikan karena ini merupakan PIB Berikat (BC
2.3) sehingga biaya dapat ditangguhkan selama 30 hari, maka pilih
“Ditangguhkan”.
Untuk PPN dapat dilihat di Portal INSW dengan
memasukkan kode HS Code dari barang impor yang bersangkutan.
Dan untuk PPH, karena perusahaan yang bekerja sama dengan PT
Bimaruna Jaya telah memiliki API (Angka Pengenal Impor) maka
PPH yang dikenakan yaitu sebesar “2.5%”. Jika perusahaan belum
memiliki API, maka akan dikenakan pajak sebesar “7.5%”.
Setelah semua data sesuai, klik “Save” dan “Keluar” agar
muncul di halaman/kolom Barang.

l. Jika semua data sudah sesuai, pada data akhir akan terlihat biaya
penangguhan dan kemudian mengisi tanggal pembuatan PIB untuk
memastikan ketepatan dalam pengiriman ke Bea Cukai.
3

Gambar 2.16
Tanggal Pembuatan PIB

Sumber : Modul TPB

m. Setelah data dipastikan sesuai dan terisi, maka selanjutnya


akan dikomunikasikan dengan pihak Bea Cukai. (Informasi
dari PT Bimaruna Jaya)
Pada tahap mengkomunikasikan ke pihak Bea Cukai,
penulis tidak diperkenankan untuk melakukan karena masih
tergolong karyawan magang dan belum memiliki sertifikasi
khusus dalam bidang Kepabeanan. Sehingga penulis hanya
diberikan pengetahuan untuk mengomunikasikannya saja.
Tahap sebelum dikomunikasikan dengan Bea Cukai,
biasanya Staff Admin/PIB akan melakukan pengecekan kembali
dengan mencetak Draft PIB yang telah dibuat. Kemudian
disesuaikan dengan dokumen yang ditentukan. Pencetakan Draft
PIB ini dimaksudkan untuk memudahkan penulis dan Staff
Admin/PIB untuk melakukan pengecekan. Jika dokumen dirasa
sudah sesuai, maka akan langsung dikomunikasikan dengan pihak
Bea Cukai.
Cara komunikasi yang digunakan yaitu dengan menekan
tombol tanda panah atas berwarna biru atau disebut sebagai
“Communication”. Tombol Communication berfungsi sebagai
sinyal bahwa adanya Draft PIB Berikat yang perlu mendapatkan
respon berupa SPPB dan beberapa respon lainnya dari pihak Bea
Cukai. Setelah menekan tombol tersebut, Status PIB Berikat (BC
2.3) akan berubah menjadi “Sending Data”.
3

Gambar 2.17
Kolom Komunikasi dengan Bea Cukai

Sumber : Modul TPB

Setelah dokumen sampai ke Bea Cukai, maka status akan


berubah menjadi “Penerimaan Data”. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.18
Kolom Komunikasi dengan Bea Cukai

Sumber : Modul TPB

Jika belum ada respon dari pihak Bea Cukai, maka gambar
tampilan akan seperti kolom dibawah ini. Terdapat tulisan
“Respon Kosong” dari pihak Bea Cukai, yang menandakan respon
belum siap. Proses ini biasanya memerlukan waktu kurang lebih
10-15 menit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 2.19
Kolom Komunikasi dengan Bea Cukai

Sumber : Modul TPB


3

Setelah menunggu selama 10-15 menit, akan muncul


respon tulisan “Gate Out Kantor Bongkar”. Yang artinya barang
tersebut sudah siap untuk diproses di Penimbunan Berikat. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.20
Kolom Komunikasi dengan Bea Cukai

Sumber : Modul TPB


n. Respon yang akan diperoleh dari Bea Cukai, yaitu Respon
Penerimaan BC 2.3, SPPB, dan Respon Umum.
Gambar 2.21
Kolom Respon Bea Cukai

Sumber : Modul TPB

o. Setelah mendapatkan respon dari Bea Cukai, maka


selanjutnya respon tersebut akan disimpan dalam bentuk PDF
kemudian di data sesuai tanggal hari tersebut.

3. Mengisi Data Sistem G-SABIS Untuk Pengajuan Peminjaman


Dana PT Aspex Kumbong
PT Aspex Kumbong merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam industri pengolahan kertas dan pengelolaan kontainer.
Selain itu, PT Aspex Kumbong juga merupakan salah satu Customer
tetap dari PT Bimaruna Jaya yang terbilang cukup banyak dalam
melakukan pengiriman, yaitu 50-60 pengiriman dengan 500-600
3

kontainer per bulannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada


diagram di bawah ini.
Grafik 2.2
Import Shipment
PT Aspex Kumbong
Periode Januari 2021 - April 2021

Import Shipment PT Aspex Kumbong


61
62
60
58 57
56
56
54
52 51
50
48
46

Januari 2021Februari 2021Maret 2021April . 2021

Shipment

Satuan : kali (Jumlah)


Sumber : PT Bimaruna Jaya (data diolah)

Berdasarkan diagram diatas bahwa terjadi kenaikan import


shipment dari Januari hingga Februari. Kenaikan yang terjadi pada PT
Aspex Kumbong dari bulan Februari hingga Maret sebesar 7.01%.
Kemudian mengalami penurunan dari Februari ke Maret yaitu sebesar
16.39%. Dan mengalami kenaikan kembali pada bulan Maret ke April
sebesar 9.08%. Kenaikan dan penurunan dari shipment yang dilakukan
oleh PT Aspex Kumbong didasarkan pada kebutuhan produksi.
Kegiatan pengajuan dana untuk peminjaman kontainer yang
dilakukan oleh PT Aspex Kumbong ini, didukung dengan adanya
sistem G-SABIS dari PT Bimaruna Jaya. G-SABIS merupakan sistem
yang digunakan untuk mencatat tagihan pengiriman barang atau
pengajuan pinjaman dana pada PT Bimaruna Jaya. Sistem ini
memberikan dukungan operasi yang lebih efisien dan sistematis
dengan komputerisasi In-House sehingga dapat memudahkan
pencatatan tagihan setiap shipment atau pengajuan pinjaman dana pada
yang nantinya akan dilakukan oleh PT Bimaruna Jaya. Selain
peminjaman dana, sistem ini juga sangat berperan penting dalam
pendataan keseluruhan pengiriman atau data internal dari Korindo
Grup terhadap PT Bimaruna Jaya. Pengisian data G-SABIS, memuat
beberapa kolom yang harus diisi, diantaranya Nama Customer, Jenis
Order yang
3

dilakukan (impor/ekspor), Port of Loading (POL), Port of Delivery


(POD), Nama Kapal/Angkutan, Jenis Load (FCL/LCL), Nama Barang
(Items), Keterangan Kontainer dan lain-lain.
Adapun langkah-langkah untuk mengisi G-SABIS dalam rangka
mengajukan peminjaman dana, sebagai berikut.
a. Menyiapkan dokumen.
Dokumen yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pengisian
G- SABIS system yaitu Bill of Lading. Dokumen ini diperoleh dari
Customer atau pelayaran yang bersangkutan. .
b. Setelah dokumen siap, pastikan telah masuk ke Website G-SABIS
dengan menggunakan user name dan password yang masih
berlaku. Karena dalam proses ini merupakan sebuah pengajuan
peminjaman dana, maka kemudian pilih menu “Sales Management
– Order Management – Order Planning”. Pilih Menu “New”
untuk melakukan pengisian data. Nantinya akan muncul tampilan
seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.22
G-SABIS Order Planning

Sumber : www.gsabis.com

c. Penginputan Data Order Planning.


Masukkan nama Customer dengan menggunakan kode
“Aspex Kumbong – 1AS0012”, untuk PT Aspex Kumbong
sebagai Customer. Kemudian isi pilihan jenis pengiriman atau
“Order”, dimana terdapat beberapa opsi seperti Ocean, Air, atau
Inland. Namun untuk pengiriman kali ini pilih “Ocean dan
Inland” karena dalam proses impor PT Aspex Kumbong
menggunakan kedua metode transportasi tersebut. . Pilih
keterangan “IN” untuk Impor, karena pengiriman masuk ke dalam
negeri.
3

Isi kolom Port of Loading, Port of Discharge, Delivery,


Estimate Time Date (ETD), Estimate Time Arrival (ETA), Nama
Voyage sesuai dengan data yang ada pada Bill of Lading. Selain
itu, isi kolom Incoterms yang digunakan. Selanjutnya, pilih nama
department yang bertanggung jawab dalam proses freight
Forwarding, sehingga pilih “PT Bimaruna Jaya”.
Pilih jenis Cargo Load, terdapat beberapa pilihan yaitu Full
Container Load (FCL), Less Container Load (LCL), dan lain-lain.
Namun karena hanya PT Aspex Kumbong saja yang melakukan
pengiriman, maka pilih “FCL”.
PT Aspex Kumbong merupakan perusahaan pengelola
kertas, sehingga pada kolom Items isi “Waste Paper”. Kemudian
isi jumlah dari pengiriman tersebut, yaitu sebanyak “122” dan
jenis kemasan yang digunakan yaitu Bale dengan kode “BL”.
Selanjutnya, masukkan berat masing-masing kemasan, yaitu
“27,17 Kgs”.
Masukkan jumlah dan tipe kontainer yang akan digunakan
dalam pengiriman, pada pengiriman ini jenis kontainer yang
digunakan yaitu sebanyak 5 (lima) buah General Kontainer dengan
ukuran 40 feet atau dapat ditulis “40HQ”.

Gambar 2.23
G-Sabis Order Planning

Sumber : www.gsabis.com

Setelah semua data yang dibutuhkan telah terisi, maka Klik “Save”
agar data tersimpan dan selanjutnya mengisi data House Bill of
Lading (HBL) dengan menekan Quick Order HBL Entry di pojok
kanan atas seperti gambar dibawah ini.
4

Gambar 2.24
Menu Quick Order HBL Entry

Sumber : www.gsabis.com
d. Mengisi Data House Bill of Lading (HBL) dengan menggunakan
menu HBL Entry.
Setelah muncul jendela HBL Entry – Main Menu, isi kolom
Shipper yang telah bekerja sama dengan PT Aspex Kumbong.
Masukkan Nomor Bill of Lading pada kolom B/L Number. Pada
kolom Line, isi pelayaran yang digunakan pada pengiriman
tersebut.
Gambar 2.25
G-Sabis HBL Entry

Sumber : www.gsabis.com
Selanjutnya, isi kolom isian keterangan Kontainer mulai
dari Nomor Kontainer, Ukuran Kontainer, Jumlah barang per tiap
kontainer, dan Tipe Load yang digunakan.
Gambar 2.26
Kolom isian Keterangan Kontainer

Sumber :
4

Setelah data pada HBL Entry – Main Menu terisi,


selanjutnya beralih ke HBL Entry – B/L Information Menu. Pada
menu tersebut terdapat Purchase Order Number yang berfungsi
sebagai nomor tanda bukti pemesanan Kontainer. Jika semua data
sudah terisi, maka selanjutnya alihkan House Bill of Lading (HBL)
menjadi Master Bill of Lading (MBL) agar data yang diisi bisa
otomatis berubah menjadi MBL. Nantinya akan mendapatkan Base
Number yang digunakan untuk tanda bukti bahwa dokumen
tersebut telah masuk ke sistem G-SABIS.
Gambar 2.27
HBL Entry – B/L Information

Sumber : www.gsabis.com

Jika data sudah disimpan, selanjutnya mengisi data Master Bill of


Lading (MBL) dengan menekan Quick MBL Entry di pojok kanan
atas seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.28
Quick MBL Entry

Sumber :
4

e. Mengisi Data Master Bill of Lading dengan menggunakan Menu


MBL Entry.
Proses ini merupakan tahap akhir dalam pengisian G-Sabis. Input
data yang ada pada Master Bill of Lading, pada kolom MBL
Number. Kemudian klik “Save” untuk menyimpan data
keseluruhan. Pastikan data sudah sesuai dengan dokumen yang
diberikan dan catat Base Number yang ada pada kolom HBL Entry
untuk laporan internal PT Bimaruna Jaya.
Gambar 2.29
Jendela Menu MBL Entry

Sumber : www.gsabis.com

4. Membuat dan Mengisi Data Untuk Mengajukan Permintaan dan


Realisasi Pembayaran Lift Off PT Hyosung Jakarta dan PT Hankook
Tire Indonesia
Menurut Neoeximers (2017), Lift Off merupakan kegiatan
pembongkaran peti kemas atau kontainer (Vessel Unloading Process).
Menurut penulis, Lift Off merupakan sebuah kegiatan penurunan
kontainer dari atas kapal ke truk pengangkut dengan menggunakan
bantuan alat seperti crane atau alat lain. Pada proses pelaksanaan nya,
Lift Off dapat dilakukan pada dua tempat, yaitu Depot Kontainer (Peti
Kemas) dan di Tempat Penimbunan Kontainer (Peti Kemas)
Sementara. Pada Lift Off di Depot Kontainer, dilakukan ketika
mengembalikan kontainer (kosong) yang telah digunakan untuk proses
impor dimulai dari Depot ke truk pengangkut. Sedangkan untuk Lift
Off pada Tempat Penimbunan Kontainer (Peti Kemas) Sementara,
pembongkaran atau pemindahan dilakukan dari atas kapal ke
Container Yard yang ada. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Lift Off
merupakan proses kegiatan penurunan kontainer yang dilakukan dari
atas kapal, ke truk pengangkut yang dilakukan pada tempat tertentu.
PT Bimaruna Jaya memberikan fasilitas Depot Kontainer (Peti
kemas) terhadap Customer, sehingga memudahkan Customer untuk
menyediakan kontainer kosong dan melakukan proses impor. Dalam
hal ini, penulis bertanggung jawab untuk membuat dan mengisi data
dalam
4

rangka mengajukan Permintaan dan Realisasi Pembayaran Lift Off


yang dilakukan oleh PT Bimaruna Jaya.
Dalam mengisi data, diperlukan beberapa dokumen pendukung.
Dokumen tersebut diantaranya Bill of Lading, Pemberitahuan Impor
Barang (PIB) untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat (BC
2.3), Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB), Delivery Order
(D/O) dan Equipment Interchange Receipt (EIR). Equipment
Interchange Receipt (EIR) merupakan sebuah bukti atau tanda terima
kontainer yang didalamnya terdapat data dan kondisi fisik dari
kontainer pada saat disetujui oleh kedua pihak (Importir dan
Pelayaran).
Beberapa dokumen tersebut, selanjutnya diletakkan dalam satu
map dan kemudian diberikan kepada pihak Staff Operasional EMKL
Impor PT Bimaruna Jaya. Kemudian akan diserahkan kepada pihak
Depot dan Pelayaran. Sedangkan Staff Admin/PIB (penulis) mengisi
data pengajuan peminjaman dana kepada pihak Keuangan PT
Bimaruna Jaya kemudian membayarnya ke Depot PT Bimaruna Jaya.
Data yang diisi berupa Permintaan dan Realisasi Lift Off pada
perusahaan yang ditentukan.

Pada kolom “Kurpin/Income” merupakan selisih antara kolom


“Permintaan” dan kolom “Realisasi”, sehingga ketika hasil dari selisih
tersebut menunjukkan angka “nol” maka jumlah yang diminta dengan
yang diperoleh sudah balance. Berikut data yang diisi oleh penulis.
Tabel 2.2
Permintaan dan Realisasi Pembayaran Lift Off

PERMINTAAN & REALISASI LIFTOFF HANKOOK 19/04/2021


20-Apr
PERMINTAAN REALISASI KURPIN / INCOME
NO NO CONTAINER SZ AJU PELAYARAN BL DEPO HK/DDP/HY
(A) (B) (A-B)
1 SKLU1108060 20 0003-51 SINOKOR SNKO010210401122 BRJ HANKOOK 684,000 684,000 -
2 SKLU0740591 20 0003-51 SINOKOR SNKO010210401122 BRJ HANKOOK 684,000 684,000 -
3 SKLU1522758 20 0003-51 SINOKOR SNKO010210401122 BRJ HANKOOK 684,000 684,000 -
4 SKLU1545352 20 0003-51 SINOKOR SNKO010210401122 BRJ HANKOOK 684,000 684,000 -
5 CRSU1411337 20 0003-51 SINOKOR SNKO010210401122 BRJ HANKOOK 684,000 684,000 -
6 SKLU1615697 20 0003-51 SINOKOR SNKO010210401122 BRJ HANKOOK 684,000 684,000

TOTAL 4,104,000 4,104,000 -

Sumber : PT Bimaruna Jaya (data diolah)

Adapun informasi yang dimuat pada tabel Permintaan dan


Realisasi Pembayaran Lift Off diantaranya mengenai Nomor Kontainer,
Ukuran Kontainer, Nomor Aju (nomor PIB yang diperoleh dari Bea
Cukai), Pelayaran yang digunakan, Nomor B/L, Perusahaan yang
4

bersangkutan, Depot yang digunakan, Jumlah Permintaan dan


Realisasi, dan tabel Balance antara selisih Permintaan dan Realisasi.
Setelah data selesai dimasukan kedalam tabel, selanjutnya Staff
Admin/PIB akan mencetak data input tersebut kemudian
mengantarkannnya ke pihak kasir/keuangan. Data yang diminta adalah
Permintaan dana. Setelah di terima oleh pihak kasir/keuangan maka
akan mendapatkan dana. Setelah mendapatkan dana yang telah
diminta, maka selanjutnya membayarkannya ke Depot PT Bimaruna
Jaya. Dari pembayaran tersebut, nantinya akan memperoleh kuitansi
dari pihak Depot PT Bimaruna Jaya, dan selanjutnya Staff Admin/PIB
akan membuat rekapan realisasi dana yang diberikan sesuai dengan
jumlah kuitansi, data ini disebut dengan “Realisasi dana”. Kemudian
data tersebut dicetak lalu diserahkan ke pihak kasir/keuangan sebagai
bukti bahwa Lift Off telah dibayarkan.

5. Mengajukan Request Elektronik Delivery Order (E-DO) ke Pelayaran.


Menurut Arif dan Zainul (2019), Delivery Order (D/O) merupakan
dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran kepada importir
yang berisi bahwa barang impor sudah sampai dipelabuhan. Menurut
penulis, Delivery Order (D/O) merupakan sebuah surat yang perlu
dikeluarkan oleh pihak shipping atau Forwarder kepada shipper
sebagai bukti dalam pengambilan Empty Container. Dalam hal ini, PT
Bimaruna Jaya tidak berperan dalam penerbitan Delivery Order (D/O)
sehingga bekerja sama dengan pelayaran untuk penerbitan dokumen E-
DO.
Salah satu pelayaran yang bekerja sama dengan PT Bimaruna Jaya
dalam pembuatan dokumen D/O, yaitu PT MSC Line. Selain
penerbitan D/O secara manual, PT MSC Line telah menggunakan
sistem E-D/O untuk penerbitan D/O yang diperlukan, hal ini sangat
membantu Forwarder karena penerbitan D/O menjadi mudah dan
cepat. Karena pada dasarnya pihak Tim Operasional EMKL PT
Bimaruna Jaya diharuskan untuk mengambil D/O langsung ke
Pelabuhan atau pihak MSC Line itu sendiri. Adapun tahap-tahap yang
dilakukan penulis untuk mengajukan Electronic Delivery Order (E-
DO), sebagai berikut.
a. Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk Request E-DO.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan tersebut, diantaranya
Surat Tugas, Surat Kuasa, Surat Peminjaman Kontainer, Dokumen
Bill of Lading, Invoice, dan Lembar Pembayaran (Payment).
a) Surat Tugas merupakan sebuah surat resmi yang dibuat oleh
seseorang yang berwenang disuatu lembaga atau instansi yang
4

isinya berisi sebuah penugasan kepada seorang karyawan/Staff.


Surat ini diberikan oleh pihak Ahli Kepabeanan PT Bimaruna
Jaya kepada Tim Operasional EMKL untuk mengambil
dokumen cetak Delivery Order (D/O).
b) Surat Kuasa merupakan surat yang menyatakan pemberian
kuasa terhadap orang lain untuk melakukan perbuatan hukum.1
Dimana pada surat ini terdapat kekuasaan yang diberikan oleh
satu pihak ke pihak yang lain.
Pada surat ini PT Aspex Kumbong memberikan tanggung
jawab atau kekuasaan kepada PT Bimaruna Jaya untuk
penebusan Delivery Order (D/O).
c) Surat Peminjaman Kontainer merupakan surat yang berisi
keterangan mengenai kontainer yang akan dipinjam oleh PT
Bimaruna Jaya kepada Pelayaran yang bersangkutan.
d) Invoice merupakan sebuah tagihan yang diberikan oleh PT
MSC Line kepada PT Bimaruna Jaya terhadap biaya yang
harus dibayarkan.
e) Lembar Pembayaran (Payment) merupakan bukti pembayaran
yang dilakukan oleh PT Bimaruna Jaya terhadap biaya yang
harus dibayarkan.
Keseluruhan dokumen tersebut berupa dokumen cetak, sehingga
diharuskan untuk scan terlebih dahulu.
b. Jika semua dokumen telah siap, maka buka Website MSC Line
dan masuk dengan menggunakan user name dan password yang
masih berlaku.
c. Kemudian pilih menu “Request Electronic Delivery Order (E-
DO)” pada halaman utama. Nantinya akan muncul beberapa
kolom “UpLoad” untuk mengunggah dokumen yang telah
disiapkan tadi.
d. Masukkan Nomor Kontainer dan Nomor Bill of Lading
pengiriman yang akan diajukan E-DO nya. Kemudian unggah
dokumen satu persatu mulai dari Surat Tugas, Surat Kuasa, Surat
Peminjaman Kontainer, Bill of Lading, Invoice, dan Bukti Bayar
(Payment). Jika semua dokumen telah terunggah, maka klik
“Submmit” dan tunggu hingga ada respon dari pihak MSC Line.
e. Jika sudah terdapat respon dari pihak MSC Line berupa
“Verified”, maka E-DO siap untuk dicetak.

1
Santoso, Lukman. 2017. Anti Bingung Berbicara Di Pengadilan dan Membuat Surat
Kuasa. Yogyakarta. Laksana.
4

Gambar 2.30
Keterangan Verified pada E-DO

Sumber : www.mscline.com

Kemudahan ini diberikan oleh pihak MSC Line agar tidak


terjadi penumpukan/antrian di lokasi pengambilan Delivery Order
(D/O), sehingga lebih tertib dalam pelaksanaannya. Bentuk dokumen
yang dibutuhkan, terdapat pada sesi lampiran.

6. Membuat Draft PIB Umum (BC 2.0)


Menurut Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. Per-
27/BC/2017, Pemberitahuan Impor Barang atau selanjutnya disingkat
sebagai PIB adalah Pemberitahuan Pabean untuk pengeluaran barang
yang akan diimpor untuk dipakai. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
berisi uraian atas barang impor, mulai dari Jumlah Pajak dan Bea
Masuk yang harus dibayarkan untuk barang impor.

Pemberitahuan Impor Barang (BC 2.0) adalah pemberitahuan


pabean untuk mengeluarkan barang impor untuk dipakai atau untuk
impor sementara, dengan melalui sistem self assessment berdasarkan
dokumen lengkap pabean. (Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 190/KMK.05/2000 tentang Pemberitahuan Pabean.
Lmp 3). Self assessment merupakan proses dimana importir secara
mandiri mengisi dokumen PIB secara lengkap dan benar sesuai
ketentuan yang berlaku (Jafar, 2019).
Selain PIB untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat (BC
2.3), penulis juga membuat Draft PIB Umum (BC 2.0) meskipun
jumlahnya hanya sedikit. Pengisian PIB Umum (BC 2.0) ini
menggunakan bantuan Modul PIB dengan sistem EDI (Electronic Data
Interchange). Adapun beberapa langkah yang dilakukan untuk
membuat Draft PIB Umum (BC 2.0) sebagai berikut.
4

1. Menyiapkan beberapa dokumen pelengkap.


Sama halnya dengan PIB untuk Ditimbun di Tempat
Penimbunan Berikat, sebelum membuat Draft PIB, diharuskan
untuk menyiapkan beberapa dokumen yaitu Packing List,
Commercial Invoice, Manifest, dan Bill of Lading.
2. Masukkan data yang sesuai dengan dokumen yang tersedia.
Kantor Pabean yang digunakan yaitu KPU Tanjung Priok
dengan kode “040300”. Kantor ini merupakan kantor Pelayanan
Bea Cukai yang menangani barang impor.
Jenis PIB yang digunakan yaitu PIB Biasa dengan kode
“1”. Jenis PIB ini diajukan untuk impor yang dilaksanakan satu
kali (sesudah atau sebelum barang tiba).
Jenis Impor yang dilakukan yaitu Impor untuk dipakai
dengan kode “1”. Artinya impor untuk dipakai.
Cara Pembayaran yang digunakan yaitu Biasa/Tunai
dengan kode “1”. Pembayaran ini dapat dibayarkan seluruh atau
sebagian dalam satu PIB yang dapat dibayar tunai/ditanggung
pemerintah/dibebaskan.
Nama Pengirim (Eksportir), berisi data identitas milik
eksportir. Dari data tersebut eksportir yang tertera yaitu “A
Hartrodt Korea Co. LTD O/B of Hwaseung”. Untuk negaranya
berasal dari Korea, sehingga kodenya “KR”.
Nama Importir, berisi data identitas milik importir mulai
dari NPWP hingga Nama perusahaan dan Alamat. Selain itu juga
terdapat kolom “Pemilik Barang” yang dapat diisi sama dengan
Importir (jika importir dan pemilik barang sama), namun dapat
diisi berbeda sesuai dengan nama pemilik barang. Dalam
pengiriman tersebut, Nama importir yang sekaligus pemilik
barang yaitu “PT Hwaseung Automotive Indonesia”.
PPJK (Pengusaha Pengurus Jasa Kepabeanan), berisi data
mengenai PPJK yang digunakan mulai dari NPWP hingga
Nomor dan tanggal pegawai PPJK. Untuk PPJK yang digunakan
pada data tersebut yaitu PT Bimaruna Jaya.
Cara pengangkutan yang digunakan adalah metode
transportasi yang digunakan. Dalam data tersebut tertera melalui
“Laut dengan kode 1”.
Nama sarana pengangkut, Nomor voyage, Bendera
disesuaikan dengan dokumen Bill of Lading. Nama sarana
pengangkut yang tertera yaitu “Hongkong Bridge” dengan
nomor “0058S” dan bendera “MH – Marshall Island”.
Perkiraan tanggal tiba dapat dilihat pada Website dari
Pelayaran yang digunakan dengan melakukan Tracking ETA.
4

Data untuk Pelabuhan Muat, Pelabuhan Transit dan


Pelabuhan Tujuan terdapat pada Bill of Lading. Dalam data
tersebut Pelabuhan Muat yaitu Busan dengan kode “KRPUS”
yang terdapat pada sistem. Pelabuhan tujuan yaitu Tanjung Priok
dengan kode “IDTPP”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 2.31
PIB Umum (BC
2.0)

Sumber : Modul PIB


Nomor kemasan atau peti kemas dapat dilihat dari
dokumen Bill of Lading. Dimana terdapat data Nomor Kontainer,
Ukuran Kontainer dan tipe Load yang digunakan.
4

Gambar 2.32
Kolom Peti Kemas (Kontainer)

Sumber : Modul PIB


Nomor dan Tanggal Pendaftaran, kolom ini akan tetap
kosong sampai Draft PIB dikomunikasikan dengan pihak Bea
Cukai.
Kolom dokumen. Kolom ini berisi dokumen Packing List,
Commercial Invoice, Bill of Lading, dan beberapa dokumen yang
merupakan syarat pengisian PIB. Pada gambar dibawah, terdapat
dokumen lain yaitu Surat Keterangan Bebas Larangan Terbatas
yang digunakan jika terdapat barang yang termasuk dalam
kategori Larangan Terbatas.
Gambar 2.33
Kolom Dokumen PIB

Sumber : Modul PIB

Dibawah nya terdapat Kolom Lokasi Penimbunan, pada


data yang tertera lokasi Penimbunan yang digunakan yaitu
“UTPK 1” atau disebut juga sebagai Terminal Koja.
5

Kolom selanjutnya membahas mengenai Valuta yang


digunakan yaitu “USD” dan Kurs NDPBM pada hari tersebut,
yaitu “RP 14.170”.
Dibawah nya terdapat kolom Harga yang menjelaskan
biaya CIF keseluruhan dalam Valuta US Dollar dan Rupiah.
Tertera CIF dalam US Dollar sebesar “US$ 6.327”, dan untuk
Rupiah yaitu “Rp 89.63.509”. Selain itu juga terdapat keterangan
Kolom Pembukaan Asuransi yang dilakukan di Dalam Negeri
ataupun di Luar Negeri.
Gambar 2.34
Kolom Editing Harga Keseluruhan PIB

Sumber : Modul PIB

Kolom selanjutnya yaitu Jumlah dan Jenis Kemasan yang


digunakan. Pada kolom ini deskripsi kemasan disesuaikan dengan
dokumen Packing List.
Gambar 2.35
Kolom Jumlah dan Jenis Kemasan

Sumber : Modul PIB


5

Kolom setelahnya yaitu Uraian Detail Barang. Dimana


pada kolom ini disesuaikan dengan dokumen Packing List dan
Commercial Invoice. Dapat dilihat bahwa terdapat Biaya Bea
Masuk sebesar “5%”, PPN sebesar “10%”, dan PPH sebesar
“2.5%”. Berikut gambar lebih jelasnya.
Gambar 2.36
Kolom Uraian Detail Barang

Sumber : Modul PIB

Setelah semua data telah terisi, selanjutnya penulis


menyimpan Draft PIB kemudian memeriksanya. Yang nantinya
dikirimkan oleh Staff Admin/PIB yang telah ditunjuk untuk
mentranfer data ke Pihak Bea Cukai.

2.2.3 Pengukuran Kinerja Selama Magang Industri


Selama 3 (tiga) bulan melaksanakan magang industri, bukan hanya
kegiatan yang ada pada pembahasan 2.2.2 saja yang dilakukan sehari-hari
oleh penulis. Tetapi terdapat beberapa kegiatan lain seperti Mengisi G-
SABIS PT Hyosung Jakarta dan PT Gajah Tunggal, Melakukan beberapa
Filing Dokumen, dan melakukan Request Invoice terhadap beberapa
pelayaran. Dibawah ini merupakan hasil rekapitulasi kegiatan magang
industri yang dilakukan oleh penulis selama kurang lebih 3 (tiga) bulan
melakukan kegiatan magang industri diImport Department pada PT
Bimaruna Jaya.
5

Tabel 2.3
Pengukuran Kinerja Kegiatan Magang Industri
Periode 25 Januari – 27 April 2021

Januari
Jenis Kegiatan Perbulan Februari Maret April TOTAL
(25-30)
Membuat Draft PIB untuk
Ditimbun di Tempat - 18 12 11 41
Penimbunan Berikat (BC 2.3)
Menginput Data G-SABIS
1 13 12 11 37
Import PT Aspex Kumbong
Menginput Data dan
Mengajukan Permintaan Dana
Lift Off kemudian - 5 20 20 45
Membayarnya ke Depo PT
Bimaruna Jaya
Mengajukan Request
Electronic Delivery Order (E- - 10 15 5 30
DO)
Browse Data Manifest pada
Portal Pengguna Jasa dan E- - 10 8 9 27
Mail
Membuat Draft PIB Umum
- - 2 3 5
(BC 2.0)
TOTAL 1 56 69 59 185

Sumber : Tabel Kegiatan Harian Magang Industri (diolah)Satuan : kali (Jumlah)


5

Grafik 2.3
Pengukuran Kinerja Magang Industri
Periode 25 januari – April 2021

25
20 20
20 18
15
15 13 12 12
10 10 11 11
8 9
10
5 5
5 2 3
00 10 0 0 0
0
Januari (25-30) Februari Maret April

Membuat Draft PIB untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3)

Menginput Data G-SABIS Import PT Aspex Kumbong

Menginput Data dan Mengajukan Permintaan Dana Lift Off kemudian Membayarnya ke Depo PT Bimaruna Jaya
Mengajukan Request Electronic Delivery Order (E-DO)
Browse Data Manifest (BC 1.1) Pada Portal Pengguna Jasa dan E-Mail Membuat PIB Umum (BC 2.0)

Sumber : Rekapitulasi Kegiatan Magang Industri Periode 25 Januari – 27 April


2021 (diolah)
Grafik 2.4
Presentase Kinerja Magang Industri
Periode 25 Januari – 27 April 2021

Membuat Draft PIB untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3)
Menginput Data G-SABIS Import PT Aspex Kumbong
3%
15% 22% Menginput Data dan Mengajukan Permintaan Dana Lift Off kemudian Membayarnya k

16% Browse Data Manifest pada Portal Pengguna Jasa dan E- Mail
Membuat Draft PIB Umum (BC 2.0)
20%
24%

Sumber : Rekapitulasi Kegiatan Magang Industri Periode 25 Januari – 27 April


2021 (diolah).
5

Berdasarkan grafik yang telah disajikan, dapat diketahui bahwa


kegiatan magang industri yang dilakukan selama 3 (tiga) bulan dalam
periode 25 Januari – 27 April 2021 menampilkan kegiatan paling banyak
dari penulis yaitu mengisi data Lift Off dan mengajukan permintaan dana
Lift Off kemudian membayarnya ke Depot PT Bimaruna Jaya dengan
presentase sebesar 24,32% atau 24%. Kemudian diikuti dengan Input Data
G-SABIS Impor PT Aspex Kumbong dengan presentase 22,16% atau
22%, selanjutnya membuat PIB untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan
Berikat (BC 2.3) dengan presentase 20%, mengajukan Request E-DO pada
pelayaran MSC dengan presentase 16.21% atau 16%, browse data
Manifest pada Portal Pengguna Jasa dan E-Mail dengan presentase 14,59%
atau 15%, dan Membuat Draft PIB Umum (BC 2.0) dengan presentase
2,70% atau 3%.
Dengan adanya pengukuran kinerja magang industri, jumlah
terbanyak dari masing-masing kegiatan diantaranya mengisi data Lift Off
dan mengajukan permintaan dana Lift Off kemudian membayarnya ke
Depot PT Bimaruna Jaya sebanyak 20 kali, membuat Draft PIB untuk
Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3) sebanyak 18 kali, dan
mengajukan Request E-DO ke Pelayaran MSC sebanyak 15 kali.
Pada bulan Januari atau bulan pertama melakukan kegiatan
magang industri, jumlah kegiatan yang dilakukan berupa pengenalan
wilayah perusahaan, proses kerja, tata cara melakukan job deskripsi yang
benar, dan adaptasi dengan lingkungan yang diarahkan oleh pembimbing.
Jika terdapat waktu senggang, penulis menggunakan waktu untuk
mengumpulkan data- data yang diperlukan untuk menyusun laporan tugas
akhir. Kegiatan paling banyak terjadi pada bulan Maret, karena pada bulan
Januari dan Februari pengiriman utama yang dilakukan oleh mitra dari PT
Bimaruna Jaya tidak terlalu banyak. Hal ini disebabkan adanya Hari Raya
Imlek. Sehingga pada bulan Maret, pengiriman pun menjadi lebih banyak
dari pada bulan sebelumnya.
Kegiatan yang paling sulit dilakukan pada saat Magang Industri
yaitu membuat Draft Dokumen PIB Berikat (BC 2.3) dan Umum (BC 2.0),
karena harus menyesuaikan data dari importir dan untuk mengisi nilai CIF
dan detail barang harus satu persatu, sehingga diperlukan ketelitian yang
lebih besar. Selain itu, kegiatan ini juga berhubungan langsung dengan
pihak Bea Cukai, yang jika salah maka akan mendapatkan teguran.
Sehingga, ketika Draft dari PIB telah selesai dibuat, maka akan diperiksa
terlebih dahulu kesesuaiannya. Jika sudah benar, baru nantinya akan
dikomunikasikan ke Bea Cukai.
5

2.3 Permasalahan yang Dihadapi dan Solusi

Kendala dan hambatan merupakan hal yang pasti dihadapi oleh


setiap perusahaan dalam melakukan sebuah kegiatan. Dalam kegiatan
magang industri yang dilakukan pada Import Department PT Bimaruna
Jaya, terdapat beberapa kendala atau hambatan yang penulis rangkum.
Adapun hambatan atau kendala tersebut, diantaranya sebagai berikut.
2.3.1 Keterlambatan Pengambilan D/O (Manual) di Pelayaran
Dokumen Delivery Order (D/O) merupakan dokumen yang
dikeluarkan oleh pihak shipper atau forwarder untuk persyaratan
pengambilan Empty Container. Dalam pelaksanaannya sendiri D/O
digunakan untuk mengambil kontainer yang ada dipelabuhan terhadap
pelayaran yang bersangkutan. D/O memiliki rentang waktu atau masa
berlaku, yaitu kurang lebih 3 hari setelah pelayaran mengonfirmasi berita
penerbitan D/O kepada importir atau forwarder. PT Bimaruna Jaya
sebagai forwarder yang berperan sebagai perantara, melakukan persiapan
maksimal
1 hari sebelum penerbitan D/O oleh pihak Pelayaran. Namun, adanya
human error seperti lupa atau kurang dalam persiapan dokumen untuk
pengambilan D/O menyebabkan keterlambatan pengambilan D/O tersebut.
Selain itu adanya bentrokan hari libur juga berpengaruh pada pengambilan
D/O.
Sebagai contoh, ETA (Estimate Time Arrival) dari suatu
pengiriman jatuh pada hari Sabtu. Sedangkan pelayaran tidak melakukan
penerimaan penerbitan D/O pada hari Sabtu, sehingga forwarder
diharuskan untuk mengambil D/O akan diterbitkan oleh pelayaran di hari
sebelum itu. Namun terkadang pihak forwarder kurang memperhatikan hal
tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengambilan D/O. Hal ini
menyebabkan diperlukannya perpanjangan masa berlaku D/O, akan tetapi
memerlukan biaya untuk memperpanjang masa berlaku tersebut. Selain
itu, akan terjadi penumpukan storage container, penumpukan ini
memerlukan biaya setiap harinya. Sehingga ketika terlambat dalam
pengambilannya, maka akan menambah biaya storage container.
Solusi untuk permasalahan ini yaitu pihak PT Bimaruna Jaya
secara terpaksa harus mengeluarkan dana untuk pembayaran biaya storage
container. Selain itu juga mengomunikasikan dengan pihak customer dan
meminta maaf terhadap kelalaian yang telah dilakukan. Respon yang
diberikan oleh customer, biasanya memaklumi kejadian seperti ini.
Sedangkan, solusi yang diberikan penulis terhadap permasalahan ini, yaitu
seharusnya pihak Staff dari PT Bimaruna Jaya membuat beberapa list
tanggal dan memasukkan double job ke hari sebelum ETA. Sehingga
Delivery Order (D/O) yang akan diproses di rangkap sekaligus pada hari
5

Kamis atau Jumat sehingga tidak terjadi keterlambatan yang menyebabkan


denda atau penambahan biaya.
2.3.2 Respon Lambat dan Kesalahan E-Mail E-DO dari Pihak Pelayaran
Respon yang diberikan oleh pihak Pelayaran merupakan sebuah
tahap yang harus diperhatikan pada saat penerimaan E-DO. Request E-DO
biasanya dilakukan pada hari yang sama dengan tanggal ETA (Estimate
Time Arrive). Selain itu, setelah pengunggahan dokumen-dokumen yang
dibutuhkan, pihak pelayaran tidak langsung membalas. Diperlukan waktu
sekitar 1-2 jam untuk mendapatkan respon balasan (E-Mail), hal ini sudah
diperhitungkan oleh Staff Admin/Customer Service. Namun terkadang,
pihak pelayaran terlambat dalam merespon request E-DO, yang
seharusnya hanya 1-2 jam menjadi 3-4 jam setelah permintaan dikirimkan
atau bahkan keesokan hari baru akan mendapatkan respon. Hal ini dapat
terjadi karena banyaknya antrian untuk permintaan E-DO di pelayaran,
sistem yang error secara tiba-tiba dan tanggal pengajuan Request E-DO
yang terlalu dekat dengan ETA dari Customer Service PT Bimaruna Jaya,
sehingga Customer Service Pelayaran menjadi terlambat dalam merespon
atau salah dalam mengirimkan respon balasan Delivery Order (D/O).
Akibat yang ditimbulkan karena adanya keterlambatan dan kesalahan E-
Mail E-DO ini yaitu penerbitan E-DO yang terlambat dan pihak PT
Bimaruna Jaya mendapatkan tambahan biaya Storage Container di
Pelabuhan.
Solusi untuk permasalahan ini, yaitu melakukan konfirmasi dengan
pihak Pelayaran jika terjadi perbedaan data dengan yang telah dikirimkan
sebelumnya melalui telepon atau e-mail. Agar segera memberikan respon
balasan dan tidak terjadi keterlambatan dalam penerbitan Electronic
Delivery Order (E-D/O), karena E-D/O memiliki batas waktu atau masa
berlaku selama kurang lebih 3 hari. Sedangkan solusi yang diberikan
penulis terhadap permasalahan ini, yaitu sebaiknya pihak Staff
Admin/Customer Service PT Bimaruna Jaya melakukan beberapa inisiatif
dalam mencegah keterlambatan tersebut, yaitu dengan membuat list
Estimate Time Arrival (ETA) sehingga bisa melakukan perkiraan
dilakukannya request E-DO. Juga usahakan untuk pengajuan request E-
DO dilakukan maksimal 1 hari sebelum ETA.
2.3.3 Perubahan ETA (Estimate Time Arrival) Kapal, Manifest terhambat
Sebelum membuat dokumen PIB dan mengirimkannya ke Bea
Cukai, langkah awal yang dilakukan pada Impor PT Bimaruna Jaya yaitu
memeriksa Penerbitan Manifest. Staff Admin/PIB (penulis) akan
melakukan penarikan Manifest yang dilakukan di Portal Pengguna Jasa
dengan mencantumkan Nomor B/L, Kantor Bongkar, dan Tanggal ETA.
Akan tetapi terdapat permasalahan yang terjadi, dimana ETA seringkali
mengalami perubahan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan dan kurangnya
5

pengecekan berulang oleh Staff Admin/PIB. Hal ini membuat Manifest


tidak muncul di Portal Pengguna Jasa. Akibatnya pengiriman data ke Bea
Cukai menjadi terhambat.

Solusi yang dilakukan yaitu dengan menghubungi pihak Pelayaran


yang bersangkutan dan memberitahu untuk melakukan “Update” Manifest
melalui E-mail. Sehingga akan langsung diperbarui dan jika tidak
mendapatkan balasan sebaiknya melakukan telepon kepada pihak
pelayaran yang bersangkutan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari laporan tugas akhir yang telah dijabarkan
oleh penulis diatas, mengenai beberapa kegiatan yang dilakukan beserta
permasalahan yang dihadapi selama magang industri berlangsung, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. PT Bimaruna Jaya merupakan sebuah perusahaan yang berada
dibawah naungan Korindo Grup dan bergerak dalam bidang freight
forwarding dan logistik. PT Bimaruna Jaya menawarkan beberapa
layanan dalam pengiriman dan pendistribusian seperti Domestic
Cargo Service, Export-Import Container and Bulk, Customs
Clearance, Full and Less Container Load, Trucking, Container
Yard dan Warehousing.
2. Dalam kegiatan magang industri yang dilaksanakan selama 3 (tiga)
bulan di PT Bimaruna Jaya, penulis mendapatkan kesempatan
untuk ditempatkan pada divisi Staff Admin/PIB, dan juga
membantu beberapa kegiatan pada divisi Staff Admin/Customer
Service. Kegiatan yang dilakukan penulis selama magang industri,
diantaranya membuat Draft PIB untuk Ditimbun di Tempat
Penimbunan Berikat, browse Data Manifet (BC 1.1) pada Portal
Pengguna Jasa dan E-Mail, mengisi G-SABIS pengajuan dana PT
Aspex Kumbong, mengisi Data Lift Off dan membayarkannya ke
Depot PT Bimaruna Jaya, dan membuat Draft PIB umum (BC 2.0).
3. Selama melaksanakan magang industri, penulis juga menemukan
beberapa kendala diantaranya keterlambatan pengambilan Delivery
Order (D/O) yang disebabkan karena adanya human error (lupa)
karena pelayaran yang tidak beroperasi di hari libur, permasalahan
tersebut dapat terselesaikan dengan merangkap persiapan Delivery
Order (D/O) ke hari sebelum libur dan membayar kelebihan
tagihan storage di pelabuhan. Selain itu terdapat permasalahan
keterlambatan respon pelayaran dan kesalahan Email E-DO dari
pelayaran yang menyebabkan Delivery Order (D/O) terhambat,
permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menghubungi
kembali pihak pelayaran dan mengonfirmasi permintaan E-DO dari
jauh-jauh hari. Disamping itu, terdapat perubahan Estimate Time
Arrival (ETA) yang menyebabkan Manifest tidak tersedia dan
pengisian PIB menjadi terhambat, permasalahan ini dapat
terselesaikan dengan menghubungi pihak pelayaran yang
bersangkutan dan meminta Manifest melalui E-Mail.

5
59

3.2 Saran
Saran yang membangun nantinya akan berpengaruh pad kinerja dan
kualitas perusahaan kedepannya, adapun saran yang diberikan penulis
untuk PT Bimaruna Jaya sebagai berikut.
1. Sebaiknya pada proses pengambilan Delivery Order (D/O)
dipersiapkan dengan semaksimal mungkin mulai dari pemberkasan
hingga pelaksanaan. Salah satu caranya yaitu dengan membuat list
tanggal Estimate Time Arrival (ETA) dan memasukkan double job ke
hari kerja atau hari sebelum hari libur yang memungkinkan pelayaran
untuk melakukan penerbitan Delivery Order (D/O) sehingga tidak
terjadi keterlambatan yang menyebabkan denda atau penambahan
biaya.
2. Sebaiknya pihak Staff Admin/Customer Service PT Bimaruna Jaya
melakukan beberapa inisiatif dalam mencegah keterlambatan
tersebut, yaitu dengan membuat list Estimate Time Arrival (ETA)
sehingga bisa melakukan perkiraan dilakukannya request E-DO. Juga
usahakan untuk pengajuan request E-DO dilakukan maksimal 1 hari
sebelum Estimate Time Arrival (ETA). Selain itu, juga melakukan
beberapa pengecekan kembali atau double crosscheck terhadap setiap
data dan informasi yang diperoleh dari pihak yang berkaitan dengan
shipment, agar lebih teliti dan menambah keakuratan data yang
diperlukan untuk proses shipment.
3. Perlunya membangun komunikasi dengan pihak pelayaran maupun
pihak-pihak yang terkait dalam proses shipment, guna meminimalkan
kesalahan dan risiko yang akan terjadi saat pelaksanaan shipment.
Selain itu, juga melakukan beberapa evaluasi terhadap proses kerja
secara rutin untuk mengurangi dan menghindari pengulangan
kesalahan, sehingga tidak terjadi di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Berata, I Komang Oko. 2014. Paduan Praktis Ekspor Impor. Edisi Pertama.
Jakarta: Raih Asa Sukses.
Budihardjo, M. 2014. Paduan Praktis Menyusun SOP. Jakarta: Raih Asa Sukses.
Jafar, Mohammad. 2019. Kepabeanan Ekspor Impor (Edisi Revisi 2019). Jakarta:
Pro Insani Cendekia.
Santoso, Lukman. 2017. Anti Bingung Berbicara Di Pengadilan dan Membuat
Surat Kuasa. Yogyakarta: Laksana.
Soemohadiwidjojo, Arini T. 2014. Mudah Menyusun SOP. Jakarta: Penebar Plus.

Sumber lain:
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. 22 Th 2009 tentang
Pemberitahuan Pabean Impor, https://intr.insw.go.id , diakses pada 8 Juni
2021
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. 13 Th 2016 tentang Tata Laksana
Pengeluaran Barang Impor dari Kawasan Pabean Untuk Ditimbun di
Tempat Penimbunan Berikat, https://repository.beacukai.go.id, diakses
pada 28 Mei 2021
PT Bimaruna Jaya, 2021, About BRJ, http://www.korindo-brj.com/, diakses pada
22 April 2021

6
LAMPIRAN

6
62

Lampiran 1
Lembar Bimbingan Kerja Praktik
6

Lampiran 2
Lembar Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir
6

Lampiran 3
Lembar Penilaian Kerja Praktik
6

Lampiran 4
Surat Keterangan Diterima Kerja Praktik
6

Lampiran 5
Surat Pernyataan Selesai Kerja Praktik
6

Lampiran 6
Lapiran harian kerja Praktik
6
6
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
8
8
8

Lampiran 7
Bill of Lading (Dokumen Pelengkap PIB)
8

Lampiran 8
Commercial Invoice (Dokumen Pelengkap PIB)
8

Lampiran 9
Packing List (Dokumen Pelengkap PIB)
8

Lampiran 10
Manifest (Dokumen Pelengkap PIB)
8

Lampiran 11
PIB Untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat (BC 2.3)
8
8
8
9

Lampiran 12
PIB Umum (BC
2.0)
9
9

Lampiran 13
Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (BC 2.3.3)
9

Lampiran 14
Respon SPTNP (Surat Penetapan Tarif Dan/Atau Nilai Pabean)
9

Lampiran 15
Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM)
9

Lampiran 16
Informasi Nilai Pabean (INP)
9

Lampiran 17
Nota Pemberitahuan Barang Larangan/Pembatasan (NPBL)
9

Lampiran 18
Bill of Lading (Dokumen Pelengkap E-DO)
9
9
10

Lampiran 19
Invoice (Dokumen Pelengkap E-DO)
10

Lampiran 20
Surat Peminjaman Kontainer (Dokumen Pelengkap E-DO)
10

Lampiran 21
Surat Kuasa (Dokumen Pelengkap E-DO)
10

Lampiran 22
Surat Tugas (Dokumen Pelengkap E-DO)
10

Lampiran 23
Bukti Pembayaran (Dokumen Pelengkap E-DO)
10

Lampiran 24
Invoice/Biaya Storage Container
10

You might also like