You are on page 1of 8

Ecodemica, Vol. IV No.

1 April 2016

PENGARUH E-WOM DAN PERSEPSI NILAI


TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK
BERBELANJA ONLINE DI LAZADA
Donni Juni Priansa
Universitas Telkom, donnijunipriansa@tass.telkomuniversity.ac.id

ABSTRACT
Lazada.co.id is e-commerce portal that offers a wide range of products of daily needs and
others. Lazada.co.id offer an easy solution for consumers who want to buy online.
Lazada.co.id provide an online shopping experience like shopping at the mall, but that is
online. Lazada.co.id providing various facilities in both the transaction and delivery.
Marketing strategy implemented by Lazada.co.id is based electronic word of mouth (e-
wom) and also build the perception of value as an e-commerce company that has a strong
brand and trusted in Indonesia. This study aims to analyze the influence of E-Wom to the
decison consumers shopping; the influence of perceived value to the decison consumers
shopping; and the influence of E-Wom and perceived value to the decison consumers
shopping. This research used descriptive and explanatory survey method. Population of
this study is students were distributed proportionally to seven courses in the Faculty of
Applied Sciences of the University of Telkom. The sampling technique used is simple
random sampling (SRS). The main instrument used in this study was a questionnaire.
Data were analyzed using multiple linear with SPSS 21.00 and Microsfot Excell 2007.
Based on these results, it can be concluded that the e-wom has a positive and significant
impact to the decison consumers shopping; perceived value has a positive and significant
impact to the decison consumers shopping; also e-wom and perceived value has a
positive and significant impact to the decison consumers shopping. Thus, e-wom and
perceived value needs to be optimized .
Keywords: E-WoM, Perceived Value, Decison Consumers Shopping

ABSTRAK
Lazada.co.id merupakan portal bisnis e-commerce yang menawarkan berbagai macam
jenis produk kebutuhan sehari-hari dan berbagai kebutuhan lainnya. Lazada.co.id
menawarkan solusi mudah bagi konsumen yang hendak berbelanja secara online.
Lazada.co.id memberikan pengalaman berbelanja secara online layaknya berbelanja di
mall namun yang bersifat online. Lazada.co.id memberikan berbagai kemudahan baik
dalam transaksi maupun pengantaran. Strategi pemasaran yang diimplementasikan oleh
Lazada.co.id adalah berbasis electronic word of mouth atau sering disebut dengan istilah
e-wom dan juga membangun persepsi nilai sebagai perusahaan e-commerce yang
memiliki merek yang kuat dan dipercaya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh E-Wom terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja; pengaruh
persepsi nilai terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja; dan pengaruh E-Wom dan
persepsi nilai terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif. Unit analisis penelitian adalah
mahasiswa yang didistribusikan secara proporsional kepada tujuh program studi yang ada
di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. Teknik sampling yang digunakan simple
random sampling (SRS). Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Teknik analisis data menggunakan linear berganda dengan bantuan software
pengolah data SPSS 21.00 dan Microsfot Excell 2010. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa secara parsial e-wom berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen berbelanja; secara parsial persepsi nilai berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen berbelanja; secara simultan e-wom dan persepsi nilai berpengaruh

ISSN: 2355-0295 117


Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016

signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja. Dengan demikian, maka e-wom dan
persepsi nilai perlu dioptimalkan.
Kata Kunci: E-WoM, Persepsi Nilai, dan Keputusan Konsumen Berbelanja

PENDAHULUAN investor, baik dalam maupun luar negeri.


Perkembangan teknologi telah mendorong Beberapa VC (Venture Capital) besar
mobilisasi dan pertukaran informasi yang seperti Rocket Internet, CyberAgent, East
semakin cepat dan masif, terutama di Ventures, dan IdeoSource bahkan sudah
bidang perdagangan dan kegiatan menanamkan modal ke perusahaan e-
marketing (e-commerce). Peluang tersebut commerce yang berbasis di Indonesia.
telah dimanfaatkan oleh berbagai Sebut saja beberapa diantaranya adalah
perusahaan untuk mengembangkan bisnis raksasa Lazada dan Zalora, Berrybenka,
berbasis internet, karena saat ini internet Tokopedia, Bilna, Saqina, VIP Plaza,
telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari Ralali dan masih banyak lagi. Mereka
kehidupan manusia beradab. adalah sebagian contoh dari perusahaan e-
Internet telah menjadi dunia dan kehidupan commerce yang sukses dan berhasil dalam
baru bagi manusia, bahkan beberapa memanfaatkan peluang pasar e-commerce
peneliti menyebutkan bahwa internet di Indonesia yang meningkat signifikan.
merupakan dunia kedua bagi manusia Lazada.co.id merupakan portal bisnis e-
karena saat ini tidak ada satu pun hal yang commerce yang menawarkan berbagai
tidak berhubungan dengan internet. macam jenis produk mulai dari elektronik,
Penggunaan internet telah mendorong buku, mainan anak, perlengkapan bayi, alat
kehidupan manusia yang semakin kesehatan dan produk kecantikan,
kompetitif dengan penggunaan waktu yang peralatan rumah tangga, perlengkapan
semakin efisien. Bahkan, teknologi traveling, olahraga, dan berbagai produk
memainkan peran penting dalam lainnya. Lazada.co.id menawarkan solusi
memanfaatkan waktu, dan sebesar 74% mudah bagi konsumen yang hendak
manusia di negara maju diperkirakan membeli barang secara online. Situs
menggunakan internet dalam kehidupan lazada.co.id ini merupakan cabang anak
sehari harinya. perusahaan jaringan perusahaan internet
Penggunaan internet yang semakin masif Jerman, Rocket Internet dan sudah
telah menghadirkan potensi transaksi beroperasi sejak Januari 2012.
perdagangan retail yang besar di Indonesia, Lazada.co.id memberikan pengalaman
hal tersebut telah memicu lahirnya banyak berbelanja secara online layaknya
konsep perdagangan berbasis internet atau berbelanja di mall namun yang bersifat
perdagangan elektronik atau sering disebut online. Lazada.co.id memberikan
dengan e-commerce. kemudahan seperti garansi uang kembali,
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pengiriman gratis, serta Cash on Delivery
oleh Facebook pada saat pelaksanaan hari (COD) ke lebih dari 100 kota di Indonesia.
belanja online nasional (Harbolnas) Saat ini Lazada terus mendorong
diketahui bahwa terjadi peningkatan yang peningkatan keputusan konsumen untuk
signifikan dalam transaksi e-commerce di berbelanja online di Lazada. Menurut
Indonesia dimana dalam penelitian itu juga Sumarwan dkk., (2010), pengambilan
diperoleh informasi bahwa orang Indonesia keputusan konsumen adalah aspek penting
lebih menyukai berbelanja secara online bagi pemasar karena untuk menentukan
dengan menggunakan smartphone. apakah konsumen akan melakukan
Hasil riset ICD memprediksi bahwa pasar pembelian atau tidak melakukan pembelian
e-commerce di Indonesia akan tumbuh atas keputusan yang konsumen tetapkan.
42% dari tahun 2012-2015. Angka ini Keputusan konsumen terkait erat dengan
lebih tinggi jika dibandingkan negara lain informasi yang dimiliki konsumen dan
seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), berbagai faktor dan berbagai faktor yang
dan Filipina (28%) Tentulah nilai sebesar dipengaruhi oleh pengetahuan konsumen
ini sangat menggoda bagi sebagian tentang produk yang akan dibelinya.

ISSN: 2355-0295 118


Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016

Strategi pemasaran yang Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian


diimplementasikan oleh Lazada.co.id ini dirumuskan dalam rumusan masalah
adalah berbasis electronic word of mouth sebagai berikut: a). Apakah E-Wom
atau sering disebut dengan istilah e-wom berpengaruh terhadap keputusan konsumen
dan juga membangun persepsi nilai untuk berbelanja; b) Apakah persepsi nilai
sebagai perusahaan e-commerce yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen
memiliki merek yang kuat dan dipercaya di untuk berbelanja; dan c) Apakah E-Wom
Indonesia. Dengan menggunakan strategi dan persepsi nilai berpengaruh terhadap
tersebut, maka keputusan konsumen dalam keputusan konsumen untuk berbelanja.
berbelanja online di Lazada akan
meningkat. KAJIAN LITERATUR
Pesan e-wom menjadi sarana penting bagi E-Wom
konsumen untuk mendapatkan informasi Social media merupakan salah satu sarana
tentang kualitas produk dan kualitas yang paling efektif di dalam kegiatan
pelayanan serta semakin tinggi e-wom pemasaran. Bahkan banyak perusahaan
yang dilakukan oleh perusahaan terhadap besar yang sudah mulai mengelola social
konsumen maka akan menciptakan minat media yang dimilikinya dengan
beli yang semakin tinggi (Chevalier dan profesional. Kaplan dan Haenlein (2010)
Mayzlin, 2006). Wom berperan besar menyatakan bahwa melalui social media,
dalam pengaruhnya pada pengambilan perusahaan dapat mempromosikan produk
keputusan pembelian konsumen dan dalam dan membentuk komunitas atau group
pembentukan pola perilaku konsumen online untuk konsumen yang menyukai
(Jalilvand, 2012). merek yang digunakan.
Penelitian tentang e-wom pernah dilakukan Keberadaan komunitas atau group online
oleh Thurau et al. (2004). Penelitian tersebut telah memunculkan interaksi
tersebut menunjukkan bahwa konsumen sosial secara elektronik diantara para
menginginkan interaksi sosial, keinginan anggota komunitas yang pada akhirnya
untuk mendapatkan insentif ekonomi, mendorong peningkatan perbincangan atau
perhatian kepada konsumen lain, dan mendorong peningkatan electronic word of
potensi untuk meningkatkan nilai diri mouth (e-wom) diantara para penggunanya.
mereka sendiri yang merupakan faktor E-wom merupakan pernyataan positif atau
utama yang mengarah ke perilaku e-wom. negatif yang dibuat oleh pelanggan
Persepsi nilai terhadap kualitas produk potensial, pelanggan aktual dan mantan
akan membentuk preferensi dan sikap yang pelanggan tentang produk atau perusahaan
pada gilirannya akan mempengaruhi melalui internet (Henning-Thurau et al.,
keputusan untuk membeli atau tidak. 2004). Goldsmith (2008) menyatakan
Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa e-wom merupakan komunikasi
bahwa persepsi merupakan suatu proses sosial dalam internet di mana penjelajah
yang membuat seseorang untuk memilih, web saling mengirimkan maupun
mengorganisasikan, dan menerima informasi terkait dengan produk
menginterpretasikan rangsangan- secara online.
rangsangan yang diterima menjadi suatu Cheung dan Lee (2012) menyatakan
gambaran yang berarti dan lengkap tentang bahwa faktor-faktor yang paling signifikan
dunianya. dalam mendorong terjadinya e-wom adalah
Sulistiyowati (2008) melakukan penelitian rasa memiliki, reputasi, dan kebersediaan
mengenai pengaruh persepsi atas produk untuk membantu. Henning-Thurau, et al.,
dan pelayanan terhadap kepuasan (2004) menyatakan bahwa faktor
pelanggan dan perilaku word of mouth pendorong timbulnya e-wom adalah
(WOM). Dalam penelitian tersebut, platform assistance, venting negative
ditemukan bahwa bagi persepsi pelanggan feeling, concern for other consumen,
atas performa jasa dan produk yang extraversion/ positive self enhancement,
dikonsumsi memegang peranan sangat social benefit, economic incentives,
penting bagi keberhasilan perusahaan. helping the company, advice seeking.

ISSN: 2355-0295 119


Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016

Goyette and Richard (2010) membagi e- pelanggan dengan pengorbanan.


wom ke dalam tiga dimensi sebagai Perwujudan pengorbanan yang dilakukan
berikut: oleh pelanggan sejalan dengan proses
a. Intensity. pertukaran adalah biaya transaksi, dan
Liu (2006) menyatakan bahwa risiko untuk mendapatkan produk (barang
intensitas (intensity) dalam e-wom dan jasa) yang ditawarkan oleh
adalah banyaknya pendapat yang ditulis perusahaan. Ketika nilai yang dirasakan
oleh konsumen dalam sebuah situs dari rasio yang dipersepsikan oleh
jejaring sosial. Penelitian yang pelanggan atas sejumlah pengorbanan
dilakukan oleh Goyette Richard (2010) ekomomi dengan produk yang ditawarkan
membagi indikator intensity sebagai perusahaan tidak sesuai dengan harapan
berikut : pelanggan, maka akan memunculkan sikap
a) Frekuensi mengakses informasi tidak puas. Sebaliknya apabila sama atau
dari situs jejaring sosial; melebihi harapan pelanggan maka
b) Frekuensi interaksi dengan pelanggan akan merasa puas.
pengguna situs jejaring sosial; Holbrook (Dikutip oleh Barnes, 2001)
c) Banyaknya ulasan yang ditulis mengungkapkan bahwa nilai adalah
oleh pengguna situs jejaring sosial. preferensi yang bersifat relatif (komparatif,
b. Valence of Opinion. personal dan situasional) yang memberi
Adalah pendapat konsumen baik positif ciri pada pengalaman seseorang dalam
atau negatif mengenai produk, jasa dan berinteraksi dengan beberapa objek. Poin
brand. Valence of Opinion memiliki terakhir dan sangat penting adalah bahwa
dua sifat yaitu negatif dan positif. nilai berkaitan dengan pengalaman dan
Valence of opinion meliputi: menyangkut bukan hanya pembelian suatu
a) Komentar positif dari pengguna objek, tetapi juga konsumsi dan
situs jejaring sosial; penggunaan suatu jasa.
b) Rekomendasi dari pengguna situs Sweeney dan Soutar (2001)
jejaring sosial. mengembangkan 19 item ukuran customer
c. Content. perceived value. Ukuran tersebut disebut
Adalah isi informasi dari situs jejaring dengan skala PERVAL (Perceived Value)
sosial berkaitan dengan produk dan yang dimaksudkan untuk menilai
jasa. Indikator dari Content meliputi: ketahanan persepsi pelanggan terhadap
a) Informasi variasi makanan dan nilai suatu produk dalam level merek.
minuman; Skala ini dikembangkan berdasarkan
b) Informasi kualitas (rasa, tekstur dan konteks situasi pembelian ritel untuk
suhu) makanan dan minuman; menentukan nilai-nilai konsumsi yang
Informasi mengenai harga yang mengarah pada sikap dan perilaku
ditawarkan. pembelian.
Ketiga dimensi tersebut digunakan untuk Selanjutnya Sweeney dan Soutar (2001)
pengukuran dalam penelitian ini. menyatakan dimensi persepsi nilai terdiri
dari empat aspek utama, yaitu:
Persepsi Nilai a. Emotional Value.
Persepsi merupakan suatu proses dimana Merupakan kegunaan yang berasal dari
seseorang dapat memilih, mengatur, dan perasaan atau afektif / emosi positif
mengartikan informasi menjadi suatu yang ditimbulkan dari mengkonsumsi
gambar yang sangat berarti di dunia produk.
(Kotler dan Amstrong, 2013). Best (dikutip b. Social Value.
oleh Sumarwan dkk., 2010) menyatakan Merupakan kegunaan yang didapatkan
bahwa nilai pelanggan merupakan benefit dari kemampuan produk untuk
yang diperolah pelanggan dikurangi biaya meningkatkan konsep diri-sosial
pembelian. konsumen.
Yang dan Peterson (2004) menyatakan c. Functional Value.
bahwa nilai pelanggan merupakan sebuah Merupakan kegunaan yang berasal dari
rasio dari manfaat yang didapat oleh kualitas produk atau kinerja produk.

ISSN: 2355-0295 120


Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016

d. Price/Value of Money. Konsumen dapat mengambil keputusan


Merupakan kegunaan yang diperoleh tentang seberapa banyak membeli
dari persepsi terhadap kualitas dan sebuah produk.
kinerja yang diharapkan atas produk. d. Waktu Pembelian.
Keempat aspek tersebut dikembangkan Keputusan konsumen dalam pemilihan
menjadi dimensi dalam pengukuran waktu pembelian bisa berbeda-beda
penelitian ini. misalnya akhir pekan.
e. Cara Pembayaran.
Keputusan Konsumen untuk Berbelanja Konsumen akan memilih cara
Keputusan pembelian secara istilah pembayaran yang menurutnya sesuai
merupakan penyeleksian tindakan dari dua dengan kondisi konsumen itu sendiri
atau lebih alternatif pilihan (Schiffman dan
Kanuk, 2004). Dengan kata lain, Model Kausalitas dan Hipotesis
keputusan dapat dibuat hanya jika ada Hasil penelitian yang dilakukan oleh
beberapa alternatif pilihan. Jika tidak ada Jimenez dan Mendoza (2013) menemukan
alternatif pilihan maka pembuatan bahwa e-wom memiliki pengaruh terhadap
keputusan menjadi sulit. perilaku konsumen sebelum konsumen
Pengambilan keputusan merupakan suatu memutuskan untuk membeli sebuah
kegiatan individu yang secara langsung produk atau jasa. Selain itu, hasil
terlibat dalam mendapatkan dan penelitian Chen dan Chang (2012)
mempergunakan barang yang ditawarkan. menyatakan bahwa persepsi nilai
Stanton et, al. (2000) menyatakan bahwa mempunyai pengaruh yang signifikan
keputusan membeli merupakan proses terhadap keputusan pembelian. Nilai yang
dalam pembelian nyata setelah melalui dirasakan adalah satu set atribut yang
berbagai tahap sebelumnya. Setelah terkait dengan persepsi nilai suatu produk,
melakukan evaluasi atas sejumlah sehingga dapat membangun sebuah nilai
alternatif maka konsumen dapat positif dan meningkatkan keputusan
memutuskan apakah produk akan dibeli pembelian Berdasarkan uraian tersebut,
atau tidak. model kausalitas variabel penelitian
Setiadi (2008) menyatakan bahwa disajian dalam Gambar.
keputusan pembelian merupakan proses
pengintegrasian yang mengkobinasikan
antara pengetahuan untuk mengevaluasi E-Wom
dua atau lebih perilaku alternatif, dan
memilih salah satu diantaranya.
Kotler dan Keller (2012) menyatakan Keputusan
bahwa keputusan pembelian terdiri dari: Konsumen
a. Pilihan Merek.
Konsumen harus mengambil keputusan
tentang merek mana yang akan dibeli. Persepsi
Dalam hal ini perusahaan harus Nilai
mengetahui bagaimana konsumen
memilih sebuah merek
b. Pilihan Penyalur. Gambar 1
Konsumen harus mengambil keputusan Model Kausalitas Variabel Penelitian
tentang penyalur mana yang akan di
kunjungi. Setiap konsumen berbeda- Berdasarkan rumusan masalah, hasil
beda dalam hal menentukan penyalur tinjauan pustaka, dan model kausalitas
bisa dikarenakan faktor lokasi yang variabel penelitian, selanjutnya disajikan
dekat, harga yang murah, kenyamanan hipotesis penelitian yang disajikan berikut
tempat, dan lain sebagainya. ini:
c. Jumlah Pembelian. 1. E-Wom berpengaruh terhadap
keputusan konsumen untuk berbelanja.

ISSN: 2355-0295 121


Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016

2. Persepsi nilai berpengaruh terhadap nilai e-wom (X1) ditingkatkan sebesar


keputusan konsumen untuk berbelanja. satu satuan maka akan menyebabkan
3. E-Wom dan persepsi nilai berpengaruh peningkatan nilai keputusan konsumen
terhadap keputusan konsumen untuk untuk berbelanja (Y) sebesar 1,254
berbelanja. satuan.
Nilai signifikansi pengaruh e-wom
METODE PENELITIAN terhadap keputusan konsumen berbelanja
Penelitian yang digunakan berjenis adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi
deskriptif dan verifikatif. Unit analisis tersebut lebih kecil dari alpha 0,05 maka
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya e-
Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom wom berpengaruh terhadap keputusan
sebesar 123 mahasiswa yang konsumen untuk berbelanja.
didistribusikan secara proporsional kepada Hasil pengujian koefisien determinasi
tujuh program studi yang ada di Fakultas menghasilkan nilai R Square (R2) sebesar
Ilmu Terapan Universitas Telkom. 0,523. Dengan demikian maka pengaruh e-
Teknik analisis data dan pengujian wom terhadap keputusan konsumen untuk
hipotesis dalam penelitian ini berbelanja adalah sebesar 52,3% dan
menggunakan analisis linear berganda sisanya sebesar 47,7% dipengaruhi oleh
dengan bantuan software komputer SPSS faktor lain diluar penelitian, misalnya
21.00 dan dan Microsfot Excell 2010. pengetahuan konsumen. Pengaruh tersebut
Hipotesis statistik dalam penelitian ini berada dalam klasifikasi pengaruh yang
adalah sebagai berikut: sedang.
Ho : pyx1 = 0, e-wom tidak berpengaruh
terhadap keputusan konsumen untuk Pengaruh Persepsi Nilai terhadap
berbelanja. Keputusan Konsumen untuk Berbelanja
Ha : pyx1 ≠ 0, e-wom berpengaruh terhadap Hasil pengolahan dan analisis data
keputusan konsumen untuk berbelanja. menghasilkan persamaan regresi: Y =
Ho : pyx2 = 0, persepsi nilai tidak 21,727 + 1,168 X2. Persamaan tersebut
berpengaruh terhadap keputusan dapat ditafsirkan sebagai berikut:
konsumen untuk berbelanja. c. Nilai konstanta sebesar 21,727
Ha : pyx2 ≠ 0, persepsi nilai berpengaruh mengandung makna bahwa tanpa
terhadap keputusan konsumen untuk adanya pengaruh persepsi nilai (X2)
berbelanja maka nilai keputusan konsumen untuk
Ho : pyx1x2 = 0, e-wom dan persepsi nilai berbelanja (Y) sebesar 21,727.
tidak berpengaruh terhadap keputusan d. Nilai 1,168 X2 merupakan koefisien
konsumen untuk berbelanja. regresi yang menunjukkan bahwa jika
Ha : pyx1x2 ≠ 0, e-wom dan persepsi nilai nilai persepsi nilai (X2) ditingkatkan
berpengaruh terhadap keputusan sebesar satu satuan maka akan
konsumen untuk berbelanja. menyebabkan peningkatan nilai
keputusan konsumen untuk berbelanja
PEMBAHASAN (Y) sebesar 1,168 satuan.
Pengaruh E-Wom terhadap Keputusan Nilai signifikansi pengaruh persepsi nilai
Konsumen untuk Berbelanja terhadap keputusan konsumen berbelanja
Hasil pengolahan dan analisis data adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi
menghasilkan persamaan regresi: Y = tersebut lebih kecil dari alpha 0,05 maka
34,851 + 1,254 X1. Persamaan tersebut Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya
dapat ditafsirkan sebagai berikut: persepsi nilai berpengaruh terhadap
a. Nilai konstanta sebesar 34,481 keputusan konsumen untuk berbelanja.
mengandung makna bahwa tanpa Hasil pengujian koefisien determinasi
adanya pengaruh e-wom (X1) maka menghasilkan nilai R Square (R2) sebesar
nilai keputusan konsumen untuk 0,569. Dengan demikian maka pengaruh
berbelanja (Y) sebesar 34,481. persepsi nilai terhadap keputusan
b. Nilai 1,254 X1 merupakan koefisien konsumen untuk berbelanja adalah sebesar
regresi yang menunjukkan bahwa jika 56,9% dan sisanya sebesar 43,1%

ISSN: 2355-0295 122


Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016

dipengaruhi oleh faktor lain diluar 1. E-Wom berpengaruh positif dan


penelitian, misalnya promosi. Pengaruh signifikan terhadap keputusan
tersebut berada dalam klasifikasi pengaruh konsumen untuk berbelanja.
yang sedang. 2. Persepsi nilai berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
Pengaruh E-Wom dan Persepsi Nilai konsumen untuk berbelanja.
terhadap Keputusan Konsumen untuk 3. E-Wom dan persepsi nilai berpengaruh
Berbelanja positif dan signifikan terhadap
Hasil pengolahan dan analisis data keputusan konsumen untuk berbelanja.
menghasilkan persamaan regresi: Y = Berdasarkan simpulan tersebut, saran
10,991 + 0,704 X1 + 0,765 X2. Persamaan terkait dengan penelitian ini:
tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut: 1. E-Wom dan persepsi nilai berpengaruh
a. Nilai konstanta sebesar 10,991 positif dan signifikan terhadap
mengandung makna bahwa tanpa keputusan konsumen untuk berbelanja
adanya pengaruh e-wom (X1) dan baik secara parsial maupun simultan,
persepsi nilai (X2) maka nilai keputusan dengan demikian maka e-wom dan
konsumen untuk berbelanja (Y) sebesar persepsi nilai perlu ditingkatkan.
10,991. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
b. Nilai 0,704 X1 merupakan koefisien dengan melibatkan variabel lain diluar
regresi, yang menunjukkan bahwa jika variabel e-wom dan persepsi nilai
nilai e-wom (X1) ditingkatkan sebesar sehingga akan diketahui variabel-
satu satuan maka akan menyebabkan variabel lainnya yang mempengaruhi
peningkatan nilai dari keputusan keputusan konsumen berbelanja online
konsumen untuk berbelanja (Y) sebesar secara lebih mendalam.
1,168 satuan. 3. Populasi penelitian dan unit analisis
c. Nilai 0,765 X2 merupakan koefisien perlu diperluas sehingga generalisasi
regresi, yang menunjukkan bahwa jika hasil penelitian empirik dapat lebih
persepsi nilai (X1) ditingkatkan sebesar diterima.
satu satuan maka akan menyebabkan
peningkatan nilai dari keputusan REFERENSI
konsumen untuk berbelanja (Y) sebesar Barnes, James G.. (2001). Secret Of
0,765 satuan. Customer Relationship Management.
Nilai signifikansi pengaruh e-wom dan Yogyakarta: Andi.
persepsi nilai terhadap keputusan Chen, Yu-Shan dan C. H. Chang. (2012).
konsumen berbelanja adalah sebesar 0,000. Enhance Green Purchase Intentions
Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari ,The Roles of Green Perceived Value,
alpha 0,05 maka Ho3 ditolak dan Ha3 Green Perceived Risk, and Green Trust.
diterima. Artinya e-wom dan persepsi nilai Management Decision, Vol 50(3): Hal.
berpengaruh terhadap keputusan konsumen 502-520.
untuk berbelanja. Cheung, Christy. M.K and Matthew K.L.
Hasil pengujian koefisien determinasi Lee. (2012). What Drives Consumers
menghasilkan nilai R Square (R2) sebesar to Spread Electronic Word of Mouth in
0,666. Dengan demikian maka pengaruh e- Online Consumer Opinion Platform.
wom dan persepsi nilai terhadap keputusan Decision Support System 53, 218-225,
konsumen untuk berbelanja adalah sebesar Hongkong.
66,6% dan sisanya sebesar 33,3% Chevalier, J., and Mayzlin, D. (2006). The
dipengaruhi oleh faktor lain diluar Effect of Word of Mouth on Sales:
penelitian, misalnya merek. Pengaruh Online. Book Reviews. Journal of
tersebut berada dalam klasifikasi pengaruh Marketing Research. 43(3), 345- 354.
yang kuat. Goldsmith, R.. (2008). Electronic Word-of-
Mouth: E-commerce. Florida: Idea
PENUTUP Group Reference Global.
Berdasarkan pembahasan yang sudah Goyette, I dan Ricard, L.. (2010). e-WOM
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa: Scale: Word of Mouth Measurement

ISSN: 2355-0295 123


Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016

Scale for E Service Context, Vol. 27, Sumarwan, Ujang, dkk. (2010).
maret, hal 5 - 23. Pemasaran Strategik Perspektif Value-
Hennig-Thurau, T., Gwinner, K. P., Walsh, Based Marketing dan Pengukuran
G. and Gremler, D. D. (2004). Kinerja. Bogor: IPB Press
Electronic Word-of-Mouth Via Sweeney, J.C. dan Soutar, G,N. (2001).
Consumer-Opinion Platforms: What Consumer Perceived Value: The
Motivates Consumers to Articulate Development of A Multiple Item Scale.
Themselves on the Internet?, Wiley Journal of Retailing. 77:203-220.
Periodcals, Inc., 18, 38-52. Yang, Z. dan Peterson, R.T. (2004).
Jalilvand, M.R. (2012). The Effect of Customer Perceived Value,
Electronic Word-of-Mouth on Brand Satisfaction, and Loyalty: The Role of
Image and Purchase Intention. Journals Switching Costs. Journal of Psychology
of Marketing Inteligence and Planning. and Marketing. 21 (10): 799-822.
30 (4), 5-5.
Jiménez, F.R dan Mendoza, N. A. (2013).
Too Popular to Ignore: The influence of
Online Reviews on Purchase Intentions
of Search and Experience Products.
Journal of Interactive Marketing, 27
(3), 226-235
Kaplan, Andreas. M. dan Haenlein,
Michael. (2010). Users of the World,
Unite! The Challenges and
Opportunities of Social Media.
Business Horizon.
Kotler, Philip dan Gery Amstrong. (2013).
Principles of Marketing. New York:
McGraw Hill.
Kotler, Philip dan Kevin Keller. (2012).
Marketing Management. New York:
McGraw Hill.
Liu, Y. (2006). Word of Mouth for
Movies: Its Dynamics and Impact on
Box Office Revenue. Journal of
Marketing, 70(3), 74 - 89.
Schiffman, Leon dan Leslie Kanuk.
(2004). Perilaku Konsumen. Jakarta:
PT. Indeks.
Setiadi, Nugroho J. (2008). Business
Economics and Managerial Decision
Making: Aplikasi Teori Ekonomi dan
Pengambilan Keputusan Manajerial
Dalam Dunia Bisnis. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Stanton, W.J., M.J. Etzel, dan B.J. Walker.
(2000). Fundamentals of Marketing.
New York: McGraw-Hill Inc.
Sulistiyowati LN. (2008). Pengaruh
Persepsi atas Produk dan Pelayanan
terhadap Kepuasan Pelanggan dan
Perilaku Word of Mouth (WoM)-Studi
pada LBB “X” Maospati Magetan.
Jurnal Ilmiah Universitas Soerjo
Ngawi. Media Soerjo, 3(2):17-32.

ISSN: 2355-0295 124

You might also like