Professional Documents
Culture Documents
DOI : https://doi.org/10.35451/jkk.v2i2.229
Abstract
The data from the Health Profile of Medan in 2016 revealed that there were
104 cases of malnutrition in balita (under five year-old children) in which 47 of
them were boys and 57 of them were girls while 1,424 balita (0.13%) suffered
from malnutrition. There are 5 balita who suffered from under nutrition and 4
balita suffered from severe malnutrition at Lingkungan VII, Kelurahan
Sidorejo, Medan Tembung Sub-district. The research used descriptive analytic
method with cross sectional design where independent variables and
dependent variable were analyzed at the same time. The population was 43
women who had balita andall of them were used as the samples according to
inclusion criteria. The data were analyzed by using chi square test which was
aimed to find out whether there was significant correlation of the amount of
food, types of food, and eating pattern with nutritional status of balita. The
result of the research showed that the amount of food with nutritional status
was at p-value=0.000,the type of food with nutritional status was at p-
value=0.000, and eating pattern nutritional status was at p-value=0.001
which indicated that there was the correlation of these three variables with
nutritional status of balita. It is recommended that mothers of toddlers pay
attention to balanced nutrition by determining the amount of food and types
of food according to the needs of toddlers, so as to improve the nutritional
status of toddlers.
1
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK), e-ISSN 2655-
0822 Vol. 2 No.2 Edisi November 2019-April
2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK
===========================================================================================
Received: 04 September 2019 :: Accepted: 28 April 2020:: Publish: 30 April 2020
berkualitas inferior (Sediaoetama, balita gizi buruk 5,3% dan gizi kurang
2004). 13,1% (Kemenkes RI, 2017).
Bahwa ada hubungan antara
makanan dengan kesehatan manusia Profil Kesehatan Sumatera Utara
telah lama di akui. Sejak tahun 1970 (2014) bahwa prevalensi balita gizi
para pembuat kebijakan pembangunan buruk dan kurang di Sumatera Utara
di dunia menyadari bahwa arti pada tahun 2013 sebesar 22,4% yang
makanan lebih luas dari sekedar untuk terdiri dari 8,3% gizi buruk dan 14,1%
memelihara dan meningkatkan gizi kurang. Prevalensi tertinggi balita
kesehatan saja. Kecukupan gizi dan gizi buruk dan kurang pada tahun
pangan merupakan salah satu faktor 2013 terdapat di kabupaten/Kota
terpentinng dalam mengembangkan Padang Lawas sebesar 41,4% yang
kualitas sumber daya manusia,hal terdiri dari 12,6% gizi buruk dan
mana merupakan faktor terpenting 28,8% gizi kurang. Prevalensi
dalam keberhasilan pembangunan terendah balita gizi buruk dan kurang
suatu bangsa. Dalam hal ini gizi pada tahun 2013 terdapat di
ternyata sangat berpengaruh terhadap kabupaten/Kota Samosir sebesar
kecerdasan dan produktivitas kerja 13,2% yang terdiri dari 1,5% gizi
manusia. Agar perencanaan buruk dan 11,7% gizi kurang.
peningkatan status gizi penduduk Hasil penelitian yang dilakukan
dapat dilakukan dengan baik,semua Damanik (2013) tentang Hubungan
aspek yang berpengaruh perlu Pola Konsumsi Makan dengan Status
dipelajari, termasuk pengaruh Gizi Balita di Lingkungan II Kelurahan
konsumsi makanan terhadap status Namogajah Medan dari 32 responden
gizi (Almatsier, 2009). dengan jenis makanan baik mayoritas
Menurut WHO (2016) secara memiliki status gizi yang baik yaitu 17
global prevalensi gizi buruk pada anak orang (53,12%). Dari 13 responden
balita sekitar 7,5% dan yang yang jenis makanan kurang baik
mengalami gizi lebih sekitar 5,6%. Jika mayoritas mengalami status gizi baik
di lihat dari wilayah prevalens gizi yaitu 7 orang (21,88%). terdapat
buruk yang tertinggi berada di wilayah hubungan yang signifikan antara jenis
Asia Tenggara sebesar 15,2%, di ikuti makanan dengan status gizi pada
Eropa Timur 9,1%, wilayah Afrika balita. Sedangkan porsi makan baik
7,0%, wilayah Pasifik Barat 2,3%, dan mayoritas memiliki status gizi yang
wilayah Amerika 0,9%. Dan prevalensi baik yaitu 18 orang (56,25%). Dari 11
yang mengalami gizi lebih berada di responden yang porsi makan kurang
wilayah Amerika sebesar 7,2%, di ikuti baik mayoritas mengalami status gizi
Eropa Timur 6,8%, wilayah Pasifik baik yaitu 6 orang (18,75%). tidak
Barat 5,3%,wilayah Afrika 3,7%, terdapat hubungan yang signifikan
wilayah Asia Tenggara 3,4%. antara porsi makan dengan status gizi
Jumlah balita gizi buruk dan gizi pada balita usia 1-4 tahun di
kurang di Indonesia tahun 2016 Lingkungan II Kelurahan Namo Gajah.
Balita usia 0-59 bulan yang Pada Puskesmas Sering
mengalami gizi buruk sebesar 3,4% Kecamatan Medan Tembung terdiri
dan gizi kurang sebesar 14,43%, dari 3 Kelurahan yaitu Kelurahan
mengalami sedikit peningkatan pada Sidorejo, Kelurahan Sidorejo Hilir,
tahun 2017, Balita usia 0-59 bulan Kelurahan Indra Kasih.
yang mengalami gizi buruk sebesar Pada bulan Desember 2016
3,8% dan gizi kurang sebesar jumlah anak balita yang mengalami
14,00%, Provinsi Nusa Tenggara gizi buruk sebanyak 5 orang dan gizi
Timur pada tahun 2017 memiliki kurang sebanyak 20 orang, dan tahun
persentasi tertinggi balita gizi buruk 2017 anak dengan status gizi buruk
7,4% dan gizi kurang 20,9%, mengalami kenaikan yaitu sebanyak 7
sedangkan Provinsi Sumatera Utara orang dan gizi kurang 30 orang, dan
pada tahun 2017 memiliki persentasi pada tahun 2018 mengalami
penurunan yaitu 4 orang anak gizi
2
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK), e-ISSN 2655-
0822 Vol. 2 No.2 Edisi November 2019-April
2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK
===========================================================================================
Received: 04 September 2019 :: Accepted: 28 April 2020:: Publish: 30 April 2020
buruk dan gizi kurang 24 orang. bahan makanan yang tepat akan
Dimana gangguan gizi yang paling melahirkan status gizi yang baik.
banyak terjadi di Kelurahan Sidorejo
yaitu di Lingkungan VII sebanyak 9
orang anak balita mengalami gizi 2. METODE PENELITIAN
kurang dari 24 orang anak balita
(Puskesmas Sering, 2018). Jenis penelitian yang dilakukan
Bardasarkan survey awal yang di adalah deskriptif analitik dengan
lakukan oleh peneliti di Lingkungan VII rancangan cross sectional. yang
Kelurahan Sidorejo dengan melakukan bertujuan untuk mengetahui
wawancara kepada 8 ibu anak balita, 2 Hubungan pola makan dengan status
anak balita yang gizi buruk, 3 ibu anak gizi balita di wilayah kerja puskesmas
balita yang mengalami gizi kurang, sering di lingkungan VII Kelurahan
dan 3 ibu anak balita yang mengalami Sidorejo Kecamatan Medan Sunggal.
gizi baik. Peneliti melakukan food Penelitian ini dilakukan di Wilayah
recall dengan bertanya kepada ibu Kerja Puskesmas Sering di Lingkungan
anak balita yang gizi buruk dan gizi VII Kelurahan Sidorejo Kecamatan
kurang yaitu memiliki pola makan Medan Tembung adapun alasan
yang tidak baik karena jumlah makan dilakukannya penelitian ini, karena
yang sangat kurang dan jumlah kalori pada lingkungan VII termasuk
yang di dapatkan berdasarkan angka lingkungan yang banyak terdapat
kecukupan gizi yaitu < 1125-1600 kasus anak balita yang mengalami
kkal/hari, jenis makanan anak balita status gizi kurang. Waktu penelitian
mengalami gizi buruk dan gizi kurang dilakukan pada Agustus 2018 – Maret
tidak beragam hanya mengkonsumsi 2019. Populasi dalam penelitian ini
makanan pokok berupa nasi dengan adalah keseluruhan ibu yang memiliki
lauk pauk seperti telur, tempe, dan anak balita di Lingkungan VII
tahu tanpa sayur, dan ada yang Kelurahan Sidorejo Sebanyak 43
mengkonsumsi makanan pokok hanya orang. Sampel penelitian ini adalah
dengan sayur saja, lauk pauk berupa dengan menggunakan Total Sampling
telur,tahu,tempe, dan dengan jumlah atau populasi menjadi sampel yaitu
yang sedikit, ada yang hanya dengan keseluruhan ibu yang memiliki anak
kecap saja. Lauk pauk daging sangat balita sebanyak 43 orang.
jarang dikonsumsi karena harganya Metode Analisis Data
relatif mahal. Konsumsi sayur dan
buah juga masih sangat terbatas. Adapun analisis data dalam penelitian
Menurut Sulistyoningsih, (2011) jika ini adalah sebagai berikut :
asupan makanan kurang dari yang Analisis Univariat
dibutuhkan akan menyebabkan tubuh
menjadi kurus dan rentan terhadap Analisi univariat ini bertujuan untuk
penyakit sehingga disebut gizi salah. mendeskripsikan karakteristik masing-
Sedangkan pola makan 3 anak masing variable independen (Jumlah
balita dengan status gizi baik memiliki makanan, jenis makanan dan pola
pola makan yang baik yang bervariasi makan pada balita) dan terhadap
terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, variable dependen (status gizi pada
sayur dan buah, dan dalam kategori anak balita). Akan dibuat gambaran
baik dengan jumlah kalori yang distribusi dan persentasi Data tersebut
didapatkan berdasarkan angka ditampilkan dalam bentuk table
kecukupan gizi yaitu 1125-1600 frekuensi.
kkal/hari. Jenis makanan yang Analisis Bivariat
dikonsumsi beragam berupa makan
pokok, lauk pauk, sayur ,dan buah Analisis bivariat ini bertujuan
bahkan ada makanan selingan. untuk mengetahui hubungan antara
Menurut Sulistyoningsih, (2011) pola dua variabel dengan menggunakan uji
makan yang seimbang, yaitu sesuai chi-square, karena variabel penelitian
dengan kebutuhan disertai pemilihan ini menggunakan kategorikal dengan
skala ordinal. Uji statistic ini menggunakan taraf signifikan p=0,05.
3
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK), e-ISSN 2655-
0822 Vol. 2 No.2 Edisi November 2019-April
2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK
===========================================================================================
Received: 04 September 2019 :: Accepted: 28 April 2020:: Publish: 30 April 2020
Dimana jika nilai (p < 0,05) berarti Ha 3. Pekerjaan
diterima dan Ho ditolak menunjukkan
bahwa terdapat hubungan diantara Tabel 3. Distribusi Frekuensi
variabel. Karakteristik Ibu Berdasarkan
pekerjaan di Lingkungan VII Kelurahan
Sidorejo Kecamatan Medan Tembung
3. HASIL
Pekerjaan n %
Karakteristik Ibu
1. Umur Tidak Bekerja 35 81,4
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Bekerja 8 18,6
Karakteristik Ibu Berdasarkan umur di Total 43 100,0
Lingkungan VII Kelurahan Sidorejo
Kecamatan Medan Tembung Dari table 3. dapat di ketahui
Karakteristik ibu berdasarkan
pekerjaan, mayoritas ibu tidak bekerja
atau sebagai ibu rumah tangga
Umur (tahun) n % sebanyak 35 orang (81,4%) dan
minoritas ibu yang bekerja sebanyak 8
20 – 26 3 7,0 (18,6%).
27 - 32 20 46,5
4. Pendapatan Keluarga
33 - 38 14 32,6
39 – 44 6 14,0 Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Total 43 100,0 Karakteristik Ibu Berdasarkan
pendapatan keluarga di Lingkungan
VII Kelurahan Sidorejo Kecamatan
Medan Tembung
Dari table 1. dapat di ketahui
bahwa mayoritas umur ibu 27-32 Pendapatan n %
tahun sebanyak 20 orang (46,5%) dan Keluarga
minoritas 20-26 tahun sebanyak 3 >500.000/Bulan 0 0.0
orang (7,0%).
500.000- 4,7
2. Pendidikan 1.000.000/Bulan 2 95,3
Tabel 2. Distribusi Frekuensi >1.000.000/Bulan 41
Karakteristik Ibu Total 43 100,0
Berdasarkan pendidikan di
Lingkungan VII
Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Dari table 4. dapat di ketahui
Tembung Karakteristik ibu berdasarkan
pendapatan keluarga perbulan
Pendidikan n % mayoritas memiliki pedapatan lebih
Tamat SD 5 11,6 dari satu juta perbulan sebanyak 41
Tamat SMP 5 11,6 orang (95,3%) dan minoritas
pendapatan lima ratus ribu sampai
Tamat SMA 24 55,8
satu juta perbulan sebanyak 2 orang
PerguruanTinggi 9 20,9 (4,7%).
Total 43 100,0
Dari table 2. dapat di ketahui
Karakteristik ibu berdasarkan
pendidikan relatif sudah baik karena
mayoritas ibu tamat SMA sebanyak 24
orang (55,8%) dan minoritas tamatan
SD dan SMP sebanyak 5 orang
(11,6%).
4
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK), e-ISSN 2655-
0822 Vol. 2 No.2 Edisi November 2019-April
2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK
===========================================================================================
Received: 04 September 2019 :: Accepted: 28 April 2020:: Publish: 30 April 2020
Karakteristik Anak Balita Analisis Univariat
1. Umur Tabel 7. Distribusi Frekuensi
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pada Anak Balita Berdasarkan Jumlah
Karakteristik Anak Balita Makanan, Jenis Makanan, Pola Makan
Berdasarkan Umur di Lingkungan VII dan Status Gizi di Lingkungan VII
Kelurahan Sidorejo Kecamatan Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan
Medan Tembung Tembung
No Frekuensi N %
Umur n % 1 Jumlah
(bulan) Makanan
Baik 30 69,8
Sedang 2 4,7
14-25 14 32,6
Kurang 11 25,6
26-37 18 41,9 Total 43 100,0
38-49 7 16,3 2 Jenis
50-58 4 9,3 Makanan
Total 43 100,0 Beragam 34 79,1
Tidak 9 20,9
Dari table 5. dapat di ketahui Beragam
bahwa mayoritas umur pada anak Total 43 100,0
balita 26-37 bulan sebanyak 14 orang 3 Pola
(41,9%) dan minoritas 50-58 bulan Makan
sebanyak 4 orang (9,3%). Baik 28 65,1
Tidak Baik 15 64,9
2. Jenis Kelamin Total 100,0
Tabel 6. Distribusi Frekuensi 4 StatusGizi
Karakteristik Anak Balita Berdasarkan Baik 34 79,1
Jenis Kelamin di Lingkungan VII Kurang 5 11,6
Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Buruk 4 9,3
Tembung Total 43 100,0
Jenis N %
Kelamin Pada Tabel 7. diatas dapat dilihat
Laki-laki 21 48,8 bahwa berdasarkan jumlah makanan
Perempuan 22 51,2 pada anak balita, mayoritas dengan
jumlah makanan kategori baik sebanyak
Total 43 100,0
30 orang (69,8%), minoritas dengan
jumlah makanan kategori sedang
Dari table 6. dapat di ketahui sebanyak 2 orang (4,7%).
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan Jenis makanan
pada anak balita, mayoritas perempuan pada anak balita, mayoritas dengan
sebanyak 22 orang (51,2%) dan jenis makanan kategori beragam
minoritas perempuan sebanyak 21 sebanyak 34 orang (79,1%), minoritas
orang (48,8%). dengan jenis makanan kategori tidak
beragam sebanyak 9 orang (20,9%).
Berdasarkan pola makan pada
anak balita, mayoritas dengan pola
makan baik sebanyak 28 orang
(65,1%) dan minoritas dengan pola
makan tidak baik sebanyak 15 orang
(64,9%).
Berdasarkan status gizi pada
anak balita, mayoritas dengan status
gizi baik sebanyak 34 orang (79,1%)
5
dan minoritas dengan gizi sebanyak 4 orang (9,3%).
Analisis Bivariat
Tabel 8. Hubungan Jumlah Makanan dengan Status Gizi Pada Anak Balita di
Lingkungan VII Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung
Tabel 9. Hubungan Jenis Makanan dengan Status Gizi Pada Anak Balita di Lingkungan
VII Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung
Jenis Status Gizi Total P Value
Makanan
Baik Kurang Buruk
n % n % n % N %
Beragam 31 91,2 3 8,8 0 0,0 34 100,0 0,000
Tidak 3 33,3 2 22,2 4 44,4 9 100,0
Beragam
(44,4%) dan minoritas
Pada Tabel 9. dapat diketahui mengalami gizi kurang yaitu sebanyak
dari 34 anak balita yang jenis 2 orang (22,2%).
makanan beragam mayoritas
berdasarkan uji chi-square
mengalami status gizi baik yaitu
diperoleh nilai p Value = 0,000 (p
sebanyak 31 orang (91,2%) dan
value < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha
minoritas mengalami status gizi
diterima yang berarti ada hubungan
kurang yaitu sebanyak 3 orang
antara jenis makanan dengan status
(8,8%). Dari 9 anak balita dengan
gizi pada anak balita di Lingkungan VII
jenis makanan tidak beragam,
Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan
mayoritas mengalami status gizi baik
Tembung.
dan gizi buruk yaitu sebanyak 4 orang
Tabel 10. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Pada Anak Balita
di Lingkungan VII Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung