You are on page 1of 19

PENGUNGKAPAN KEGEMBIRAAN PADA ANAK USIA 3-5

TAHUN DALAM KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

Etin Pujihastuti
Rochwidjatini
Bambang Lelono
Srinani Hariyanti

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

abstract
In a psycholinguistic study, children at the age of 3-5 years old are considered at a
differentiation period. In this period, children have already acquired their mother
tongue, in terms of adult’s basic grammatical laws. The language which function as a
means of communication starts working. Their vocabularies are quantitatively and
qualitatively growing as their perceptions and experiences upon the world start to
share with others including their expressions of feelings, in this case, their hillarious
expression disclosure. However, in this period, children have not completely acquired
adults’ linguistic structures. Thus, it is that estimated there are some differences
between children’s hilarious expression structural dislosure and adults’. In addition,
hilarious expression structural incompleteness may result in adults’ error perceptions
on what the children mean. Based on data analysis, it is shown that children at the age
of 3-5 years old have already aquired various linguistic aspects on hilarious
expressions, including phonological, morphological, and syntactical aspects. one
factor encouraging children to show their hilarious expressions is achievement, such
as when accepted as a friend, given a gift/surprise, finding something, and feeling
capable of doing something.

Keywords: psycholinguistics, differentiation period, linguistic aspects


kehidupannya berlangsung mulus, di
A. Pendahuluan mana dorongan-dorongan dan
keinginan-keinginannya dapat
Kehidupan seseorang terpenuhi atau tercapai, cenderung
pada umumnya penuh dorongan dan memiliki perkembangan emosi yang
minat untuk mencapai dan memiliki stabil. Sebaliknya, jika seseorang tidak
sesuatu. Seberapa banyak dorongan- mampu memenuhi keinginannya karena
dorongan dan minat-minat seseorang kurangnya kemampuan ekonomi dan
itu terpenuhi merupakan dasar kondisi lingkungan yang kurang
dari pengalaman emosionalnya menunjang, kemungkinan besar
(perkembangan psikologisnya). perkembangan emosinya terganggu.
Perjalanan hidup tiap orang
tentu tidak sama. Seseorang yang pola
Ketika bayi cara kita perasaan senang atau tidak senang,
mengungkapkan sesuatu masih beberapa contoh macam emosi yang
berbentuk perilaku nonverbal sederhana lain adalah gembira, cinta, marah,
yakni : diam, bermain dengan tangan takut, cemas, dan benci.Perasaan
dan kaki, menangis, baru kemudian gembira tentu pernah dialami oleh
tersenyum, tertawa, dan mengoceh. semua makluk hidup di dunia ini. Pada
Respon seseorang terhadap perilaku umumnya, individu dapat kembali
bayi ini tentunya berbeda dengan mengingat pengalaman-pengalaman
respon terhadap orang dewasa yang menyenangkan yang pernah
mengungkapkan emosinya. Seorang dialaminya. Emosi gembira ini
individu dalam merespon sesuatu lebih cenderung mencapai puncaknya ketika
banyak diarahkan oleh penalaran dan seseorang menginjak usia remaja. Jika
pertimbangan-pertimbangan objektif. kita menghitung hal-hal menyenangkan
Akan tetapi, pada saat-saat tertentu di tersebut, kita tentu mempunyai cerita
dalam kehidupannya, dorongan yang panjang dan lengkap tentang apa
emosional banyak campur tangan dan yang terjadi dalam perkembangan
memengaruhi pikiran-pikiran dan emosi remaja.
tingkah laku seseorang. Perbuatan atau Perasaan gembira yang dialami
perilaku kita sehari-hari pada umumnya oleh manusia, khususnya anak-anak,
disertai oleh perasaan-perasaan belum banyak diteliti. Perasaan
tertentu, seperti perasaan senang atau gembira sedikit mendapat perhatian
tidak senang. Perasaan senang atau para peneliti jika dibandingkan dengan
tidak senang yang selalu menyertai perasaan marah dan takut atau tingkah
perbuatan kita sehari-hari disebut laku problema lain yang memantulkan
warna afektif. Warna afektif ini, kesedihan. Rasa gembira akan dialami
kadangkadang lemah, kadang-kadang jika segala sesuatu yang dipikirkan,
tidak jelas (samar-samar), kadang- dikehendaki, dan dilakukan oleh
kadang kuat. Ketika warna afektif seseoarang berlangsung dengan baik
tersebut kuat, perasaan-perasaan dan lancar. Seseorang tentu gembira
menjadi lebih mendalam, lebih luas, jika diterima sebagai teman atau
dan lebih terarah. Perasaan-perasaan diberikan hadiah. Secara realita, kita
seperti ini disebut emosi kerap tidak paham secara pasti maksud
(Sarlito,1982:59, dalam Sunarto dan seseorang apabila hanya
Hartono,2002:149). Di samping memperhatikan bahasanya saja.
Petutur, atau pengguna bahasa Akhir-akhir ini ranah afektif
menyadari keterbatasan bahasa ini. mulai diteliti dengan lebih mendalam,
Biasanya, pengguna bahasa akan meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa
menggunakan nada suara, ekspresi ketiga ranah tersebut berhubungan erat
wajah, gerakan tangan tertentu satu sama lainnya dalam diri seseorang.
(aktivitas nonverbal) untuk Emosi adalah salah satu aspek
menekankan apa yang dimaksudkan. psikologis manusia dalam ranah afektif.
Berdasarkan kenyataan inilah, Aspek psikologis ini sangat berperan
seseorang harus belajar mengutarakan penting dalam kehidupan manusia pada
apa yang lawan tutur maksudkan umumnya dan dalam hubungannya
melalui perilaku nonverbal. Dengan dengan orang lain pada khususnya.
memahami realitas nonverbal ini, Sering terjadi orang mengabaikan
seseorang akan mampu mengartikan emosi yang dialaminya karena itu
gerakan nonverbal lawan bicaranya. dianggap tidak penting. yang lebih
Kemampuan mengartikan dan penting menurutnya adalah cara
mengungkapkan aspek-aspek berpikir ataupun ranah kognitifnya.
komunikasi nonverbal ini sangat perlu Usia 3-5 tahun adalah periode
diketahui secara saksama oleh segenap diferensiasi. Pada periode ini, anak
masyarakat bahasa. Perilaku nonverbal telah menguasai bahasa ibu, dalam arti
tersebut merupakan tanda tentang hukum-hukum tata bahasa pokok dari
gejolak emosi yang sedang dialami orang dewasa. Fungsi bahasa untuk
oleh individu. Reaksi psikologis berkomunikasi mulai berfungsi.
terhadap stimuli yang berasal dari luar Perbendaharaan kata telah berkembang,
maupun dalam diri individu dapat baik secara kuantitatif maupun
terungkap dalam perilaku nonverbal. kualitatif. Persepsi anak dan
Jika seseorang tidak menguasai aspek pengalamannya tentang dunia mulai
nonverbal ini, tidak tertutup ingin dibagikannya dengan orang lain.
kemungkinan seseorang salah Termasuk pengungkapan perasaan,
menafsirkan ekspresi lawan tuturnya. baik sedih, gembira, takut, cemas dan
Bisa jadi seseorang salah menafsirkan sebagainya. Namun demikian, pada
tanda-tanda nonverbal orang yang periode ini, anak belum sepenuhnya
gembira. Buntut kesalahan tafsir ini menguasai struktur bahasa orang
tentu akan berpengaruh negatif pada dewasa, sehingga diperkirakan ada
psikologis lawan bicara. perbedaan dalam struktur
pengungkapan perasaan gembira anak menyebutnya psychology of language.
dengan orang dewasa. Selain itu, Kemudian sebagai hasil kerja sama
kebelumsempurnaan struktur dalam yang lebih baik, lebih terarah, dan lebih
pengungkapan perasaan gembira, sistematis di antara kedua ilmu itu,
memungkinkan munculnya kesalahan lahirlah satu disiplin ilmu baru yang
persepsi orang dewasa terhadap apa disebut psikolinguistik, sebagai ilmu
yang dimaksudkan anak. Oleh karena antardisiplin antara psikologi dan
itu, melalui penelitian ini diharapkan linguistik. Istilah psikolinguistik itu
dapat mendeskripsikan pengungkapan sendiri baru lahir tahun 1954.
perasaan gembira anak-anak usia 3-5 Psikolinguistik mencoba
tahun. menguraikan proses-proses psikologi
Berdasarkan paparan di atas, dapat yang berlangsung jika seseorang
dirumuskan permasalahan sebagai mengucapkan kalimat-kalimat yang
berikut. Bagaimana aspek linguistik didengarnya pada waktu
yang muncul pada pengungkapan berkomunikasi, dan bagaimana
kegembiraan pada anak usia 3-5 kemampuan berbahasa itu diperoleh
tahun? B. Psikolinguistik oleh manusia. Maka, secara teoretis
Secara etimologi, tujuan utama psikolinguistik adalah
psikolinguistik terbentuk dari mencari satu teori bahasa yang secara
psikologi dan kata linguistik, yakni linguistik bisa diterima dan secara
dua bidang ilmu yang berbeda, yang psikologi dapat menerangkan hakikat
masingmasing berdiri sendiri, dengan bahasa dan pemerolehannya. Dalam
prosedur dan metode yang berlainan. praktiknya psikolinguistik mencoba
Namun, keduanya sama-sama meneliti menerapkan pengetahuan linguistik dan
bahasa sebagai objek formalnya. psikolinguistik pada masalah-masalah
Hanya objek materianya yang seperti pengajaran dan pembelajaran
berbeda, linguistik mengaji struktur bahasa, pengajaran membaca
bahasa, sedangkan psikologi mengkaji permulaan dan membaca lanjut,
prilaku berbahasa atau proses kedwibahasaan dan kemultibahasaan,
berbahasa. Dengan demikian cara dan penyakit bertutur seperti afasia, gagap,
tujuannya juga berbeda. dan sebagainya; serta masalah-masalah
Pada awalnya kerja sama antara sosial lain yang menyangkut bahasa,
kedua disiplin itu disebut linguistic seperti bahasa dan pendidikan, bahasa
psycology dan ada juga yang dan pembangunan nusa dan bangsa.
Kerja sama antara psikologi dan bahasa itu terdiri dari dua bagian.
linguistik setelah beberapa lama Bagaian pertama berupa bunyi-bunyi,
berlangsung tampaknya belum cukup dan bagian lainnya berupa pikiran –
untuk dapat menerangkan hakikat pikiran yang belum terbentuk.
bahasa seperti tercermin dalam definisi Dari keterangan itu bisa
di atas. Bantuan dari ilmu-ilmu lain disimpulkan bahwa bunyi bahasa
sangat diperlukan, seperti merupakan bentuk luar, sedangkan
neurofisiologi, neuropsikologis, pikiran adalah bentuk dalam. Bentuk
neurolinguistik, dan sebagainya. Maka luar bahasa itulah yang kita dengar,
meskipun digunakan istilah sedangkan bentuk dalam bahasa berasa
psikolonguistik, bukan berarti hanya di dalam otak. Kedua bentuk inilah
kedua bidang ilmu itu saja yang yang “ membelenggu” manusia, dan
diterapkan, tetapi juga hasil penelitian menentukan cara berpikirnya. Dengan
dari ilmu-ilmu lain pun dimanfaatkan. kata lain, Von Humboldt berpendapat
a. Teori Wilhelm Von Humboldt bahwa struktur suatu bahasa
Wilhem Von Humboldt, sarjana menyatakan kehidupan dalam ( otak,
Jerman abad ke-19, menekankan pemikiran) penutur bahasa itu. Manusia
adanya ketergantungan pemikiran hidup dengan dunia seluruhnya
manusia pada bahasa. Maksudnya, sebagimana bahasa menyuguhkanya
pandangan hidup dan budaya suatu atau memberikannya.
masyarakat ditentukan oleh bahasa b. Teori Noam Chomsky
masyarakat itu sendiri. Anggotaanggota Dalam sejarah pertumbuhannya
masyarakat itu tidak dapat menyimpang teori Chomsky ini dapat dibagi atas
lagi dari garis-garis yang telah empat fase, yaitu (1) fase generatif
ditentukan oleh bahasanya itu. Kalau transformasi klasik yang bertumpu
salah satu seorang dari anggota pada buku Syntactic Structure antara
masyarakat ini ingin mengubah tahun 1957 – 1964; (2) teori standar
pandangan hidupnya, maka dia harus yang bertumpu pada buku Aspect of the
mempelajari dulu satu bahasa lain. Theory of Syntac antara tahun 1965 –
Maka dengan demikian dia akan 1966; (3) fase teori standar yang
menganut cara berpikir (dan juga diperluas antara tahun 1967 – 1972;
budaya) masyarakat bahasa lain dan
itu.Mengenai bahasa itu sendiri Von (4) fase sesudah teori standar yang
Humboldt berpendapat bahwa subtansi diperluas antara 1973 sampai kini,
seperti teori penguasaan dan ikatan menjadi penutur bahasa itu, maka kita
(government and binding theory) yang dapat menghasilkan kalimat-kalimat
berkembang sejak tahun delapan baru seperti disebutkan di atas yang
puluhan. jumlahnya tidak terbatas.
Adanya fase-fase itu adalah Kalimatkalimat baru yang jumlahnya
karena adanya kritik, reaksi, dan saran tidak terbatas itu tidak mungkin dapat
dari berbagai pihak, dan lebih untuk diperoleh dengan teori S-R
menyempurnakan teori itu. Menurut (stimulusrespons)nya kaum
Chomsky untuk dapat menyusun tata behaviorisme seperti yang
bahasa dari suatu bahasa yang masih dikemukakan oleh Bloomfield karena
hidup (masih digunakan dan ada kita tidak mungkin pernah mendengar
penuntunnya) haruslah ada suatu teori kalimat-kalimat baru yang jumlahnya
umum mengenai apa yang membentuk tidak terbatas.
tata bahasa itu. Teori umum itu adalah Tampaknya teori Chomsky
satu teori ilmiah yang disusun menyangkut adanya pasangan
berdasarkan satu korpus ujaran yang penuturpendengar yang ideal di dalam
dihasilkan oleh para bahasawan asli sebuah masyarakat tutur yang betul-
bahasa itu. Dengan korpus ujaran itu betul merata dan sama. keduannya,
dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan penutur dan pendengar itu, harus
umum atau kaidah-kaidah umum tata mengetahui dan menguasai bahasanya
bahasa yang dapat digunakan untuk dengan baik. Terjadinya suatu tindak
memprediksikan semua ujaran tutur memerlukan adanya interaksi dari
(kalimat) yang dapat dihasilkan oleh berbagai faktor. Dalam hal ini
seorang penutur asli bahasa itu. Begitu kompetensi atau kecakapan linguistik
pun teori ini harus bisa digunakan dari penutur-penutur yang menyokong
untuk menerangkan kalimat-kalimat terjadinya tuturan tadi, hanyalah
baru yang bisa dihasilkan oleh seorang merupakan satu faktor saja.
penutur pada satu kesempatan yang Sehubungan dengan hal di atas,
sesuai. Selain itu, penutur lain dapat Chomsky membedakan adanya
memahami dengan segera, meskipun kompetensi (kecakapan linguistik) dan
kalimat itu juga baru bagi mereka performansi (pelaksanaan atau
(Chomsky 1969:7). Dalam hal ini bisa perlakuan linguistik). Kompetensi
juga dikatakan kalau kita menguasai adalah pengetahuan penutur-pendengar
suatu bahasa dengan baik, karena kita mengenai bahasanya, sedangkan
perfomansi adalah pelaksanaan Tata bahasa suatu bahasa adalah
berbahasa dalam bentuk menerbitkan, uraian (deskripsi) kompetensi
kalimat-kalimat dalam keadaan yang penuturpendengar yang ideal, dan
nyata. Pada kenyataan yang sebenarnya uraian ini harus mampu memberi uraian
perlu diingat bahwa pertututran struktur tiap-tiap kalimat yang tidak
tidaklah betul-betul merupakan respons terbatas jumlahnya, serta dapat
dari suatu kecakapan, misalnya jika menjelaskan bagaimana kalimat-
terjadi kesalahan pada awal kalimat ini dipahami oleh penutur-
percakapan, penyimpangan, kaidah tata pendengar yang ideal itu. Dilihat dari
bahasa atau perubahan yang terjadi di segi semantik tata bahasa suatu bahasa
tengahtengah percakapan. adalah satu sistem rumus atau kaidah
Menurut Chomsky yang penting yang menyatakan persamaan atau
bagi seorang linguis adalah menelaah keterkaitan antara bunyi (bahasa) dan
data-data penuturan (yang berupa makna
kalimat-kalimat), kemudian (bahasa) dalam bahasa itu. Dilihat dari
menentukan sistem kaidah yang telah segi daya kreativitas, tata bahasa adalah
diterima atau dikuasai oleh sebuah alat perancang yang khusus
penuturpendengar dan yang dipakai menerangkan dengan jelas
dalam penuturan yang sebenarnya. pembentukan kalimat-kalimat
Maka itu, menurut Chomsky teori gramatikal (yang jumlahnya tidak
linguistik itu bersifat mental karena terbatas) dan menjelaskan struktur
teori ini mencoba menemukan satu setiap kalimat itu. Alat perancangan
realitas mental yang menyokong inilah yang diberi nama “tata bahasa
prilaku bahasa yang sebenarnya terjadi. generatif” oleh Chomsky, untuk
Kompetensi atau kecakapan membedakan dari pernyataan deskriptif
adalah suatu proses generatif, dan yang hanya menggunakan sekumpulan
bukan “gudang” yang berisi kata-kata, unsur yang muncul dalam uraian-uraian
frase-frase, atau kalimat-kalimat seperti struktur yang konteksnya sangat
konsep langue dalam teori linguistik De beragam. Tata bahasa generatif sebagai
Saussure. Kompetensi merupakan satu alat perancangan ini merupakan satu
sistem kaidah atau rumus yang dapat sistem rumus yang tepat dan jelas yang
kita sebut tata bahasa dari bahasa dapat digunakan dalam gabungan baru
penutur itu. yang belum pernah dicoba untuk
membentuk kalimat-kalimat baru.
Rumus-rumus ini dapat juga digunakan dengan kalimat yang sudah ada dalam
untuk struktur dan bentuk fonetik korpus data, maka hal itu adalah karena
kalimat ini, dan menunjuk kebetulan saja. Kalimat-kalimat yang
penafsiranpenafsiran semantik kalimat- baru itu masing-masing adalah kalimat
kalimat baru (yang baru kita dengar), baru yang kebutulan sama dengan
serta menolak urutan struktur yang kalimat lain.
bukan milik “bahasa itu”. Kalimat-kalimat yang sama
Menurut Chomsky bukanlah hasil cungkilan rangsangan
perkembangan teori linguistik dan yang keluar sebagai tabiat atau
psikologi yang sangat penting dan perlu kebiasaan dengan cara mekanis karena
diingat dalam pengajaran bahasa adalah kalimat itu sudah pernah didengar dan
sebagai berikut. 1)Aspek kreatif dilatihkan dulu pada waktu
penggunaan bahasa 2)Keabstrakan mempelajari bahasa itu. Seorang
lambang-lambang penutur bahasa-ibu suatu bahasa sudah
linguistik menuranikan satu tata bahasa generatif
3)Keuniversalan struktur dasar secara tidak sadar, dan tanpa disadari
linguistik dia telah menguasai segala "milik" tata
4)Peranan organisasi intelek nurani bahasa itu. Jadi, tugas linguis adalah
(struktur dalam) di dalam proses menemukan dan menerangkan
kognitif/mental. "milikmilik" tata bahasa yang tidak
Yang dimaksud dengan aspek disadarinya.
kreatif adalah perilaku linguistik yang Yang dimaksud dengan
biasa, bebas dari rangsangan, bersifat keabstrakan lambang-lambang
mencipta dan inovatif. Tiap kalimat linguistik adalah bahwa rumus-rumus
merupakan karya baru dari dari atau kaidah-kaidah yang menentukan
kompetensi, dan bukan hasil cungkilan bentuk-bentuk kalimat dan penafsiran
oleh rangsangan. Ulangan dari artinya yang rumit bukan merupakan
frasefrase pendek jarang terjadi. Hanya sesuatu yang konkret melainkan
dalam hal-hal yang istimewa saja merupakan sesuatu yang abstrak.
konteks keadaan menentukan kalimat Struktur-struktur yang telah
yang akan dikeluarkan. Misalnya, dimanipulasi dihubungkan dengan
dalam konteks perjumpaan di pagi hari fakta-fakta fisik dengan cara yang jauh
melahirkan kalimat, "selamat pagi". sekali, baik dalam ataran fonologi,
Andaikata ada kalimat yang serupa sintaksis, maupun semantik. Karena
prinsip-prinsip yang bekerja dalam tata sangat penting terutama dalam
bahasa generatif transformasi ini, dan psikolinguistik. Prinsip-prinsip dasar
struktur-struktur yang dimanipulasinya organisasi linguistik adalah
tidak ada hubungan dengan keuniversalan linguitik yang oleh
fenomenafenomena indra tertentu Chomsky kemudian disebut tata bahasa
menurut hukum-hukum teori sikologi universal. Tata bahasa merupakan satu
empiris maupun behavioris. sistem yang merupakan bagian dari
Yang dimaksudkan dengan organisasi intelek nurani yang bersifat
keuniversalan linguistik dasar adalah universal. Tata bahasa mempunyai
prinsip-prinsip abstrak yang mendasari peranan yang sangat penting dalam
tata bahasa generatif transformasi ini, pemerolehan bahasa, dan peranan ini
dan yang tidak dapat diperoleh melalui sama dengan peranan yang dimainkan
pengalaman dan latihan. Oleh karena tata bahasa generatif transformasi,
prinsip-prinsip ini bersifat abstrak dan misalnya, di dalam pengenalan
tidak bisa diperoleh melalui bentukbentuk fonetik sebuah kalimat
pengalaman dan latihan, maka berarti karena rumus-rumus tata bahasa itu
prinsip-prinsip ini bersifat universal. digunakan dalam analisis sintaksis
Jadi, prinsip-prinsip yang mendasari kalimat itu untuk mengenal isyarat-
setiap tata bahasa generatif isyarat fonetik itu.
transformasi bersifat universal. Maka C. Fisiologi Gembira
itu, menurut Chomsky masalah utama Tanda-tanda yang mungkin
linguistik adalah hal-hal yang universal ditemukan ketika seseorang berada
dari linguistik itu. pada kondisi gembira, antara lain
Menurut Chomsky sebagai berikut.
keuniversalan linguistik ini dimiliki a. Jantung dan tekanan darah
manusia sejak lahir karena merupakan Detak jantung dan tekanan darah
unsur atau struktur-struktur yang tidak menurun karena tidak ada suplai
terpisahkan dari manusia semuanya oksigen berlebihan ke otak dan otot.
bisa diterangkan berdasarkan peranan Berbeda dengan emosi marah di mana
organisasi intelek nurani. Masalah detak jantung dan tekanan darah
organisasi intelek nurani di dalam meningkat untuk menyuplai lebih
proses kognitif umumnya, dan di dalam banyak oksigen ke otak dan otot. b.
pemerolehan bahasa khususnya, Pernapasan
merupakan perkembangan baru yang
Ketika seseorang bergembira, laju nafas banyak orang yang kalah, terbunuh,
orang tersebut cenderung datar disertai dan lain sebagainya karena lengah
tarikan nafas yang panjang-panjang dan (sedang bersenang-senang).
lepas. Berbeda dengan emosi marah e. Perubahan kimiawi darah
yang di mana laju nafas meningkat Perubahan kimiawi darah tidak terjadi
untuk mengantar lebih banyak darah ke ketika seseorang berada pada kondisi
otak dan otot. Napas cenderung gembira. Senyawa kimia, yakni
pendek- pendek, dada terasa berat adrenalin dan kortisol yang dilepaskan
karena nafas kerap tertahan dan ke dalam darah untuk memicu respon
kerongkongan terasa tegang dan “bertarung atau mundur” pada saat
kencang. seseorang marah, tidak dilepaskan.
c. Perubahan vascular atau Selsel darah merah yang menjadi lebih
temperatur kulit “kental” agar lebih mudah membeku,
Pembuluh darah di wajah, tangan, dan untuk berjaga-jaga seandainya terluka,
di bagian tubuh lainnya lentur karena tidak mengental.
orang yang gembira cenderung rileks. D. Proses Kognitif
Pembuluh darah berada dalam keadaan Proses kognitif merupakan
normal (tidak terlalu lebar dan sempit) proses pemerolehan pengetahuan dalam
sehingga peredaran darah berjalan kehidupan. Pengetahuan ini dominan
dengan lancar. Wajah orang yang diperoleh melalui pengalaman.
gembira selalu tampak berseri-seri dan Pengalaman yang dimaksud adalah
adem karena pikiran orang tersebut pengalaman indriawi. Indriawi artinya
santai tanpa beban. Gerakan tangan dan proses kognitif melibatkan panca indra
kaki serta alat-alat gerak lainnya lepas kita yaitu penglihatan, penciuman,
dan bebas. perabaan, pengecapan dan
pendengaran, di samping kesadaran dan
d. Indra yang menajam Segenap perasaam. Hasil dari proses kognitif
indra (pancaindra) orang yang gembira disebut dengan kognisi. Di dalam
(indra peraba, penglihatan, penciuman, proses kognitif, berbagai perasan
pendengaran, penciuman, dan seperti senang, sedih, atau marah dapat
pengecap) berada pada posisi rileks. diekspresikan dengan kata – kata.
Hal tersebut menyebabkan pancaindra Aslinya, kompetensi
orang yang gembira kurang sensitif ranah kognitif mencakup
(kurang kuat). Hal inilah yang memicu kompetensikompetensi bawahan yang
bersifat hierarkis, yaitu mengingat, satu topik. Pengetahuan konseptual
memahami, mengaplikasikan, merupakan pengetahuan tentang
menganalisis, mensintesiskan, bagaimana hubungan antara elemen
dan mengevaluasi. dasar. Pengetahuan procedural
Akan tetapi, ranah kognitif ini merupakan pengetahuan tentang
diperbaharui oleh murid-murid B.S. bagaimana melakukan sesuatu.
Bloom, Anderson, dkk. (Arends,2004 Pengetahuan metakognitif merupakan
dalam Sudiana, 2006). pengetahuan tentang kognisi diri
Taksonomi yang sudah direvisi sendiri maupun pengetahuan tentang
ini mengandung dua dimensi, yaitu kapan menggunakan pengetahuan
dimensi pengetahuan dan konseptual atau pengetahuan
dimensi proses kognitif. Pengetahuan prosedural.
dibagi lagi atas empat kategori, yaitu E. Periode Perkembangan Bahasa
pengetahuan faktual, pengetahuan Anak
konseptual, pengetahuan M. Schaerlaekens (dalam
prosedural, dan Mar’at, 2009:61-67) membagi fase-fase
pengetahuan metakognitif. perkembangan bahasa anak dalam
Kategorikategori ini bersifat kontinum, empat periode. Adapun periode-periode
dari yang paling konkret (pengetahuan tersebut sebagai berikut.
faktual) sampai ke yang paling abstrak a. Periode Prelingual (Usia 0-1 tahun)
(pengetahuan metakognitif). Dimensi Periode ini anak belum
proses kognitif dibagi ke dalam enam mengucapkan ‘bahasa ucapan’ seperti
kategori, yakni mengingat, memahami, yang diucapkan orang dewasa, dalam
menerapkan, menganalisis, arti belum mengikuti aturan-aturan
mengevaluasi, dan mengkreasi. bahasa yang berlaku. Pada periode ini,
Berdasarkan tingkat kekompleksan anak mempunyai ‘bahasa sendiri’,
proses kognitif, kategori-kategori ini misalnya ‘mengoceh’ sebagai ganti
juga berada dalam garis yang bersifat komunikasi dengan orang lain.
kontinum dari yang paling sederhana b. Periode Lingual Dini (usia 1-2,5
(mengingat) sampai yang paling tahun)
kompleks. Periode ini anak mulai mengucapkan
Pengetahuan faktual mencakup perkataannya yang pertama, meskipun
elemen-elemen dasar yang perlu belum lengkap. Misalnya pengucapan
diketahui siswa yang berkaitan dengan kata atoh (jatuh), atit (sakit). Pada masa
ini beberapa kombinasi huruf masih bertanya, menyuruh, memberitahu,
terlalu sukar diucapkan seperti r,s,k,j, dan lain-lain;
dan t. Pertambahan kemahiran 7) mulai terjadi perkembangan di
berbahasa pada periode ini sangat cepat bidang morfologi, ditandai dengan
dan dapat dibagi dalam tiga periode, munculnya kata jamak, perubahan
yaitu periode kalimat satu kata, periode akhiran kata benda, dan perubahan
kalimat dua kata, dan kalimat lebih dari kata kerja.
dua kata. d. Perkembangan bahasa sesudah usia 5
c. Periode Diferensiasi (usia 2,5-5 tahun
tahun) Pada usia ini anak dianggap sudah
Perkembangan bahasa menguasai struktur sintaksis dalam
pada periode ini meliputi: bahasa pertamanya, sehingga dapat
1) anak telah menguasai bahasa membuat kalimat lengkap.
ibunya, atrinya hukum tata bahasa F. Aspek Linguistik dalam
pokok dari orang dewasa; Pengungkapan Kegembiraan pada
2) perkembangan fonologi boleh Anak Usia 3-5 Tahun
dikatakan telah berakhir. Mungkin Fase-fase perkembangan bahasa
masih ada kesukaran pengucapan anak menurut Mar’at (2005:61) dapat
konsonan yang majemuk dan dibagi menjadi empat periode, yaitu (1)
sedikit kompleks; 3) periode prelingual usia 0-1 tahun; (2)
perbendaharaan kata berkembang, baik periode lingual dini usia 1-2,5 tahun;
kuantitatif maupun kualitatif; (3) periode diferensiasi usia 2,5-5
4) kata benda dan kata kerja mulai tahun; dan (4) periode perkembangan
terdiferensiasi dalam bahasa sesudah usia 5 tahun.
pemakaiannya, ditandai dengan Usia 3-5 tahun masuk dalam
dipergunakannya kata depan, kata kategori periode diferensiasi. Pada
ganti, dan kata kerja bantu; periode ini, anak telah menguasai
5) fungsi bahasa untuk komunikasi bahasa ibu, dalam arti hukum-hukum
mulai berfungsi; tata bahasa pokok dari orang dewasa.
6) persepsi anak dan pengalamannya Fungsi bahasa untuk berkomunikasi
tentang dunia luar mulai ingin mulai berfungsi. Perbendaharaan kata
dibagikannya dengan orang lain, telah berkembang, baik secara
dengan cara memberikan kritik, kuantitatif maupun kualitatif. Persepsi
anak dan pengalamannya tentang dunia
mulai ingin dibagikannya dengan orang usia 3-5 tahun dapat dilihat pada
lain. Termasuk pengungkapan perasaan data berikut.
gembira. Namun demikian, pada (1) Konteks: Pada ulang tahun
periode ini, anak belum sepenuhnya Farel (B), ia diberi hadiah
menguasai struktur bahasa orang berupa mobil-mobilan oleh
dewasa, sehingga diperkirakan ada pamannya (A).
perbedaan dalam struktur A: Farel, lihat..apa ini? B.
pengungkapan perasaan gembira anak Hehehe.
dengan orang dewasa. Selain itu, Ekspresi kegembiraan si anak
kebelumsempurnaan struktur dalam diungkapkan dengan mengujarkan
pengungkapan perasaan gembira, bunyi hehehe seperti pada data (1).
memungkinkan munculnya kesalahan Rangkaian bunyi hehehe masuk dalam
persepsi orang dewasa terhadap apa tataran fonologi karena bentuk tersebut
yang dimaksudkan anak. Oleh karena tidak tergolong morfem maupun kata
itu, melalui penelitian ini akan tetapi masuk dalam tataran fonem yang
dideskripsikan aspek linguistik dalam tidak memiliki makna leksikal. Bentuk
pengungkapan perasaan gembira pada tersebut merupakan rangkaian fonem
anak usia 3-5 tahun yang meliputi sebagai ekspresi ungkapan
aspek fonologi, aspek morfologi, dan kegembiraan si anak karena
aspek sintaksis. mendapatkan hadiah berupa
1. Aspek Fonologi mobilmobilan dari pamannya.
Aspek fonologi sebagai Data (2) dan (3) berikut adalah
penanda pengungkapan perasaan penggalan wacana yang di dalamnya
gembira dengan munculnya ujaran- juga terdapat ujaran yang masuk dalam
ujaran yang masuk dalam tataran tataran fonologi sebagai
fonem. Ujaran dalam tataran fonem penanda ekspresi kegembiraan anak.
ini sering muncul pada anak-anak (2) Konteks: Seorang ibu (A)
sebagai bentuk ekspresi spontan membelikan boneka untuk
yang paling sederhana tanpa harus anak perempuannya, Salsa
berpikir untuk mengeluarkan ujaran (B) tanpa sepengetahuan si
yang lebih rumit. anak.
Aspek fonologi dalam A: Sa, masuk ke dalem
pengungkapan kegembiraan anak yuk! B: Emoh.
A: Bener nih nggak mau sebagai ekspresi ungkapan
masuk? (si ibu sambil kegembiraan si anak (Salsa) karena
menunjukkan boneka mendadak dibelikan hadiah berupa
yang baru dibelinya) boneka yang sudah lama diidam-
B: Waauuu. (dengan idamkan oleh ibunya. Adapun ujaran
tersenyum gembira lari aaaaa pada data (3) adalah ekspresi
ke arah ibunya) ungkapan kegembiraan Yuga yang
(3) Konteks: Yuga (B) senang tiba-tiba diajak kakaknya berenang. 2.
sekali berenang tetapi Aspek Morfologi
biasanya si kakak (A) selalu Aspek morfologi sebagai penanda
melarang kalau (B) ingin pengungkapan perasaan gembira
ikut. Suatu ketika (B) diajak dengan munculnya ujaranujaran yang
kakaknya (A) berenang. A: masuk dalam tataran morfem atau kata.
Ga, nanti sore jangan Ujaran dalam tataran morfem dan kata
kemana-mana ya. B: ini terjadi pada anak-anak sebagai
Kenapa si mas? A: Nanti bentuk ekspresi kegembiraan yang
ikut renang sama mamas. ditandai dengan munculnya ujaran
B: Aaaaa. (sambil bermakna.
jingkrakjingkrak) Aspek morfologi yang ditemukan
dalam penelitian ini berupa kata.
Data (2) dan (3) menunjukkan Adapun jenis kata yang muncul adalah
adanya aspek fonologi sebagai kata seru (interjeksi) yang berbentuk
penanda pengungkapan perasaan kata tunggal dan kata majemuk.
gembira pada anak usia 3-5 tahun Aspek morfologi dalam
dengan munculnya ujaran-ujaran yang pengungkapan kegembiraan anak usia
berupa rangkaian fonem. Rangkaian 3-5 tahun berupa kata seru yang
bunyi waauuu pada data (2) dan aaaa berbentuk kata tunggal dapat dilihat
pada data (3) masuk dalam tataran pada data (4) berikut.
fonologi. Bentuk tersebut tidak (4) Konteks: Sore hari di rumah
tergolong morfem maupun kata tetapi Dean. Dean (B) dijanjikan oleh
masuk dalam tataran fonem karena ayahnya (A) akan diajak jalan-
tidak memiliki makna leksikal. jalan ke alunalun.
Rangkaian bunyi waauuu pada data A: Besok hari apa Dean? B:
(2) merupakan rangkaian fonem Dean libur nggak sekolah, yah.
A: Berarti besok harus bangun anak usia 3-5 tahun dengan
pagi, kita jalanjalan. munculnya ujaran terima kasih.
B: Kemana yah. Ujaran terima kasih pada data (5)
A: Alun-alun dong. masuk dalam kategori kata seru yang
B: Asyiiik. berbentuk kata majemuk..
Ekspresi kegembiraan si anak
3. Aspek Sintaksis
diungkapkan dengan mengujarkan
Pakar pemerolehan bahasa
asyiiik seperti pada data (4). Ujaran
menganggap pemerolehan sintaksis
asyiiik masuk dalam tataran
dimulai ketika anak mulai
morfologi, yaitu kata, karena bentuk
menggabungkan dua kata atau lebih.
tersebut memiliki makna leksikal
Pada tahap dua kata atau lebih
berupa seruan. Kata asyiiik pada data
katakata yang diucapkan semakin
(4) termasuk jenis kata seru yang
banyak sehingga mudah ditafsirkan
berbentuk kata tunggal. Kata seru
(Chaer, 2003:183). Berbeda dengan
asyiiik pada data (4) sebagai penanda
Chaer, Dardjowidjojo (2008: 246)
pengungkapan kegembiraan si anak,
berpendapat bahwa pemerolehan
Dean karena dijanjikan akan diajak
sintaksis dimulai dengan satu kata.
jalan-jalan ke alun-alun.
Kata ini bagi anak merupakan
Adapun data (5) berikut adalah aspek kalimat penuh, karena belum dapat
morfologi dalam pengungkapan mengatakan lebih dari satu kata
kegembiraan anak usia 3-5 tahun maka satu kata tersebut dianggap
berupa kata seru yang berbentuk kata kalimat penuh.
majemuk.
Berikut ini akan dipaparkan
(5) Konteks: Sore hari di contoh aspek sintaksis sebagai
halaman rumah Laras. penanda dalam pengungkapan
Laras (B) diberi coklat kegembiraan pada anak usia 3-5
oleh tantenya (A). tahun.
A: Laras seneng coklat? (6) Konteks: Pagi hari di depan
B: Seneng. rumah Ade. Percakapan
A: Nih tante kasih coklat. antara Ade (A) dan ibunya
B: Terima kasih. (B).
Data (5) menunjukkan adanya aspek A: Duit!...duit! (Dari arah
morfologi sebagai penanda halaman, Ade berlari
pengungkapan perasaan gembira pada masuk rumah menuju
ibunya yang berada di duit, karena pada periode ini, anak
ruang tamu sambil belum sepenuhnya menguasai struktur
tersenyum-senyum bahasa orang dewasa, sehingga
gembira) diperkirakan ada perbedaan dalam
B: Pagi-pagi kok minta struktur pengungkapan perasaan
duit. Emang Ade mau gembira anak dengan orang dewasa.
beli apa? Selain itu, kebelumsempurnaan
A: Ayo bu! (Ade struktur dalam pengungkapan
menariknarik tangan perasaan gembira, memungkinkan
ibunya menuju ke munculnya kesalahan persepsi orang
halaman rumah) dewasa terhadap apa yang
B: Nanti dulu, ibu belum dimaksudkan anak. Seperti pada
bawa duit. contoh data (6), ketika Ade
A: Itu. (Ade menunjuk ke mengatakan duit, ibu (B) mengira
salah satu arah di Ade minta uang untuk membeli jajan.
halaman rumah, ada Padahal ujaran duit tersebut sebagai
uang seribu rupiah ungkapan kegembiraan Ade karena
tergeletak di sana.) menemukan uang di halaman rumah
Anak memulai ujaran satu kata. dan ia ingin memberitahukan kepada
Kata ini bagi anak sebenarnya adalah ibunya. G. Penutup
kalimat penuh, tetapi karena dia Pemerolehan bahasa anak usia 3-5
belum dapat mengujarkan dengan tahun merupakan tahap akhir menuju
lengkap maka hanya mengambil satu kesempurnaan berbahasa. Bahasa
kata tersebut. Pada data (6) anak tersebut yang digunakan anak
mengujarkan duit yang sebenarnya merupakan hasil observasi dari
untuk mengujarkan kalimat Ade lingkungan sekitar, selain dari LAD
menemukan duit dalam bentuk kalimat yang dimiliki anak. Proses
lengkap. pemerolehan bahasa tersebut termasuk
Ekspresi kegembiraan si anak, di dalamnya ketika anak berusaha
Ade pada data (6) diungkapkan mengungkapkan perasaan gembira
dengan mengujarkan duit. Ujaran karena sesuatu hal melalui aspek-aspek
duit masuk dalam tataran sintaksis linguistik.
karena apa yang sebenarnya ingin Adapun aspek linguistik yang
diungkapkan adalah Ade menemukan muncul adalah aspek fonologi, aspek
morfologi, dan aspek sintaksis. Pada Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007.
Pengantar (Metode) Penelitian
aspek fonologi muncul ujaran-ujaran
Bahasa. Yogyakarta:
yang berupa rangkaian fonem sebagai Carasvatibooks.
ekspresi spontan kegembiraan anak,
Levinson, Stephen C. 1991.
sedangkan pada aspek morfologi ujaran Pragmatics. Cambridge: Cambridge
yang muncul sebagai penanda University Press.

kegembiraan anak berupa kata seru Lowe, Briett William. 1993. Clever
(interjeksi) yang berbentuk kata tunggal Advertising (terjemahan F.G. Najaan).
Jakarta: PT Gramedia
dan kata majemuk. Aspek sintaksis
sebagai penanda kegembiraan anak Mar’at, Samsunuwiyati.
2009. Psikolinguistik Suatu
dapat berupa ujaran satu kata dan
Pengantar. Bandung: Refika
ujaran lebih dari satu kata. Aditama.

Pevroutet, Claude. 1991. La Pratique


Daftar Pustaka de l’ Expression Ecrtte. Paris:
Editions Natan.
Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik
Kajian Teoretik. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Simanjuntak, Mangantar.1987.
Pengantar Psikolinguistik
Modern. Kuala Lumpur: Dewan
Dardjowidjojo, Soenjono.
Bahasa dan Pustaka
2005. Psikolinguistik:
Kementerian Pelajaran
Pengantar Pemahaman Bahasa
Malaysia.
Manusia. Jakarta: Yayasan
Obor
Indonesia. Sudaryanto. 1988a. Metode Linguistik
Bagian Pertama:
Ke Arah Memahami
___________.2000. ECHA: Kisah
Metode Linguistik. Yogyakarta:
Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia.
Gadjah Mada
Jakarta: Grasindo.
University Press.
Grice, H.P. 1975.”Logic and
__________ 1988b. Metode Linguistik
Conversation” dalam Syntax and
Bagian Kedua: Metode dan
Semantics: Speech Act Volume 3. New
Aneka Teknik Pengumpulan
York:
Data. Yogyakarta: Gadjah
Academic Press
Mada University Press.

__________ 1993. Metode dan Aneka


Hurlock,B.Elizabeth. 1987.
Teknik Analisis Bahasa:
Perkembangan Anak, Jilid I,
Pengantar Penelitian Wahana
Edisi Keenam.
Kebudayaan Secara Linguistis.
Jakarta:
Erlangga. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Verhaar, J.W.M. 2004. Asas-asas
Tarigan, Henri Guntur. Linguistik Umum. Yogyakarta:
1984. Psikolinguistik. Gadjah Mada University Press.
Bandung :Angkasa.

You might also like