Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Stress Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Menjalani Hemodialisa
Pengaruh Stress Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Menjalani Hemodialisa
Abstract : cortisol. Moreover, it would also increase body’s sensitivity toward insulin. As the result,
glucoses are hampered and it will increase the blood glucose (Watkins, 2010). The aim of this
research explained the effect of stress toward the level of blood glucose of diabetic patient who are
under treatment of Abdul Muluk Hospital, Bandar Lampung. This research applied a quantitative
methods by using a correlative design. Furthermore, the number of population was forty four people
and this research also applied univariate and bivariate analysis with person product moment methods.
The result of research shows that p value is 0,000 , it meant that < 0.05 therefore, Ho was rejected so
there was a significant impact. Moreover, the correlation value from stress variable toward blood
glucose was (+), it was 0.865. Furthemore, the relation of both variable resulted high level stress, it
meant that blood glucose was high or vice versa. In conclusion, the effect of stress toward blood
glucose, who are under medical treatment in Abdul Moloek Hospital, are strong and significant.
Theoretically, stress has resulted more production of cortisol. Cortisol is the hormone which against
the effect of insulin and affect the high level of glucose. If people are suffered by high tension, it
would produce more
Abstrak : Pengaruh Stress Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pasien Diabetes Melitus
yang Menjalani Hemodialisa. Cortisol. Akan meningkatkan sensitivitas tubuh untuk menangkal
insulin, sehingga glukosa terhambat dan akan meningkatkan glukosa darah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menjelaskan pengaruh stres terhadap kadar gula darah sewaktu pada pasien Diabetes
Militus yang menjalani pengobatan di RSUDAM Bandar Lampung, menggunakan metode kuantitatif
dengan menggunakan desain korelasi. Populasi penelitian berjumlah 44 orang, analisis dengan
univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P-value = 0,000 (P< 0,05), berarti
terdapat pengaruh yang signifikan antara stress terhadap kadar gula darah sewaktu. Nilai korelasi dari
variabel stress terhadapglukosa darah adalah (+), yaitu 0,865. Hubungan kedua variabel menunjukkan
tingkat stress yag tinggi, hal ini menunjukkan bahwa gula darahn tinggi atau sebaliknya. Kesimpulan,
pengarus stress terhadap kadar gula darah sewaktu pada pasien Diabetes Militus yang menjalani
hemodialisa di Ruang HD RSUDAM Bandar Lampung adalah sangat kuat, searah dan signifikan.
Secara teoritis, stress telah menghasilkan produksi Cortisol yang tinggi. Cortisol adalah hormon yang
melawan efek insulin dan mempengaruhi kadar gula, apabila orang memiliki tekanan darh tinggi, ia
akan menghasilkan gula darah yang tinggi juga.
11
12 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 1, April 2014, hlm 11-16
yang sadar mengidapnya dan diantara mereka semakin banyak, ini akan mengurangi sensifitas
baru sekitar 30 % yang datang berobat teratur. tubuh terhadap insulin. Kortisol merupakan
Diabetes mellitus yang lebih dikenal musuh dari insulin sehingga membuat glukosa
sebagai penyakit kencing manis adalah suatu lebih sulit untuk memasuki sel dan
kondisi terganggunya metabolisme di dalam meningkatkan glukosa darah.
tubuh karena ketidakmampuan tubuh membuat Angka prevalensi Indonesia menurut
atau menyuplai hormon insulin sehingga penelitan litbang Depkes 2008 adalah 5,7%
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar meningkat 1,1% dari 5,6% pada tahun 2000.
gula darah melebihi normal. Angka prevalensi diabetes melitus tertinggi
Diagnosis DM ditegakkan atas dasar terdapat di provinsi Kalimantan barat dan
pemeriksaan kadar gula darah. Diagnosis tidak Maluku Utara (masing-masing 11,1%), diikuti
dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. Riau (10,4%) dan NAD (8,5%). Sementara itu
Guna penentuan diagnosis DM, pemeriksaan prevalensi terendah ada di provinsi Papua
gula darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan (1,7%), diikuti NTT (4,9%). Provinsi Lampung
gula secara enzimatik dengan bahan darah dengan jumlah penduduk berdasarkan BPS
plasma vena, ataupun angka kriteria diagnostik (Badan Pusat Statistik) tahun 2010 sebanyak
yang berbeda sesuai pembakuan oleh WHO, 7.608.405 jiwa, terdapat 3.671 orang menderita
sedangkan untuk tujuan pemantauan hasil diabetes mellitus yang di diagnosis tenaga
pengobatan dapat dilakukan dengan kesehatan.
menggunakan pemeriksaan gula darah kapiler Berdasarkan hasil presurvei terhadap 7
dengan glukometer (Soegondo, 2002). Ada pasien DM yang menjalani hemodialisa di
beberapa hasil pemeriksaan glukosa darah ruang HD yang dilakukan peneliti dengan
yaitu, kadar glukosa darah sewaktu (110-180 melakukan wawancara, 5 diantaranya
mg/dL) dan kadar glukosa darah puasa (80-125 mengatakan bahwa mereka sulit tidur, selalu
mg/dL). memikirkan penyakitnya, merasa gelisah,
Melihat komplikasi pada DM dapat masalah keuangan serta sampai dengan
mengenai berbagai organ, seperti komplikasi ketidakpastian hidup.
nefropati, komplikasi neuropati, komplikasi Berdasarkan uraian tersebut dan hasil
kardiovaskuler, retinopati, serta ulkus prasurvei maka peneliti tertarik mengadakan
diabetikum. Maka penting sekali untuk penelitian tentang pengaruh stress terhadap
melakukan pencegahan, agar tidak terjadi kadar gula darah sewaktu pada pasien Diabetes
komplikasi. Banyak faktor yang di duga Melitus yang menjalani hemodialisa di ruang
menjadi timbulnya Diabetes Mellitus, HD RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Bandar
diantarannya adalah faktor keturunan, Lampung.
lanjut usia, kegemukan (obesitas), ketegangan
(stress), nutrisi, sosial ekonomi dan kelainan
ginekologis.
METODE
Stres adalah reaksi/respons tubuh
terhadap stresor psikososial (tekanan mental/ Penelitian ini merupakan penelitian
beban kehidupan). Stres dewasa ini kuantitatif dengan desain korelatif, yang ingin
digunakan secara bergantian untuk menjelas- mengetahui pengaruh stress terhadap kadar gula
kan berbagai stimulus dengan intensitas darah sewaktu pada pasien diabetes mellitus
berlebihan yang tidak disukai berupa respons yang menjalani hemodialisa di ruang HD
fisiologis, perilaku, dan subjektif terhadap RSUDAM Bandar Lampung Tahun 2013.
stres; konteks yang menjembatani pertemuan Populasi dalam penelitian ini adalah
antara individu dengan stimulus yang penderita diabetes melitus yang menjalani
membuat stres; semua sebagai suatu sistem. Hemodialisa di Ruang HD RSUDAM Bandar
Stress menyebabkan produksi berlebih Lampung Tahun 2013 yang berjumlah 44
pada kortisol, kortisol adalah suatu hormon orang, sehubungan dengan jumlah populasi
yang melawan efek insulin dan menyebabkan yang sedikit, maka peneliti mengambil sampel
kadar glukosa darah tinggi. Jika seseorang dengan total populasi.
mengalami stress berat yang dihasilkan dalam Penelitian dilaksanakan pada tanggal
tubuhnya, maka kortisol yang dihasilkan akan 22 sampai dengan 27 Juli 2013, data
Pratiwi, Pengaruh Sress Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pasien DM 13
untuk meningkatkan kadar lemak serotonin insulin. Kortisol merupakan penghambat dari
otak, yang ini mempunyai efek penenang fungsi insulin sehingga membuat glukosa lebih
sementara untuk meredakan stressnya. Tetapi sulit untuk memasuki sel dan meningkatkan
glukosa dan lemak berbahaya bagi mereka yang glukosa darah.
beresiko mengidap penyakit diabetes mellitus. Stress dapat meningkatkan kandungan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan glukosa darah karena stress menstimulus organ
hubungan variabel x dan y, karena besarnya endokrin untuk mengeluarkan ephinefrin,
koefisien korelasi Pearson sebesar 0,865, maka ephinefrin mempunyai efek yang sangat kuat
artinya adalah korelasi sangat kuat yaitu dalam menyebabkan timbulnya proses
berkisar diantara 0,80 – 1,000 (Suyanto, 2011). glikoneogenesis di dalam hati, sehingga akan
Dari hasil pengujian pengaruh antara variabel x melepaskan sejumlah besar glukosa ke dalam
dan y yang telah dilakukan sebelumnya dengan darah dalam beberapa menit. Hal inilah menye-
menggunakan metode rumus koefisien korelasi babkan peningkatan kadar glukosa darah saat
Pearson Product Moment, maka diperoleh p stress atau tegang.
value sebesar 0,0001 yang artinya bahwa Ho Beberapa hal yang menyebabkan gula
ditolak, karena P value < 0,05 yaitu terdapat darah naik, yaitu kurang berolah raga,
pengaruh yang signifikan antara stress terhadap bertambahnya jumlah makanan yang
kadar gula darah sewaktu. Selanjutnya melihat dikonsumsi, meningkatnya stress dan faktor
arah korelasi dari variabel stress dan GDS emosi, pertambahan berat badan dan usia, serta
tersebut karena angka koefisien korelasi dampak perawatan dari obat, misalnya steroid.
bernilai positif (+) yakni 0,865, maka hubungan Berdasarkan data dan teori di atas
kedua variabel merupakan hubungan yang peneliti berasumsi bahwa tingginya kadar gula
searah. Searah artinya jika variabel stress darah pada responden yang menjalani
nilainya tinggi, maka variabel GDS juga tinggi hemodialisa di ruang HD RSUDAM Bandar
dan begitu pula sebaliknya. Lampung disebabkan oleh tingginya tingkat
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa stress responden yang belum dapat di kontrol
pengaruh stress terhadap kadar gula darah dan di kendalikan serta kurang pengetahuan dan
sewaktu pada pasien diabetes melitus yang informasi yang dimiliki oleh sebagian pasien
menjalani hemodialisa di ruang HD RSUDAM dan keluarganya tentang DM serta komplikasi
Bandar Lampung adalah sangat kuat, searah yang terjadi.
dan signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Keadaan ketergantungan pada mesin penelitian Rima Novia Putri (2009) dalam
dialisa seumur hidupnya serta penyesuaian diri penelitiannya yaitu terdapat hubungan yang
terhadap kondisi sakit mengakibatkan terja- bermakna antara tingkat stres klien DM tipe 2
dinya perubahan dalam kehidupan klien. dengan kadar glukosa darah di Poliklinik
Perubahan dalam kehidupan, merupakan salah Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M.Djamil
satu pemicu stres. Bahwa stres diawali adanya Padang tahun 2009.
ketidakseimbangan antara tuntutan dan sumber
daya yang dimiliki individu. Semakin tinggi KESIMPULAN
kesenjangan terjadi semakin tinggi pula tingkat
stres yang dialami individu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
Stress pada Pasien DM dapat berakibat bahwa pengaruh stress terhadap kadar gula
gangguan pada pengontrolan gula darah. Dalam darah sewaktu pada pasien diabetes melitus
keadaan stress akan terjadi peningkatan yang menjalani hemodialisa di ruang HD
ekskresi hormon katekolamin, glukagon, RSUDAM Bandar Lampung adalah sangat
glukokortikoid, -endorfin dan hormon kuat, searah dan signifikan.
pertumbuhan. Stress menyebabkan produksi Berdasarkan kesimpulan tersebut maka
berlebih pada kortisol, yang berfungsi melawan penulis merekomendasikan agar RS dapat
efek insulin dan menyebabkan kadar glukosa meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas
darah tinggi, jika seorang mengalami stress pembelajaran serta pemahaman mengenai
berat yang dihasilkan dalam tubuhnya, maka management stress dan cara berkomunikasi
kortisol yang dihasilkan akan semakin banyak terapeutik yang baik.
dan dapat mengurangi sensifitas tubuh terhadap
16 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 1, April 2014, hlm 11-16