You are on page 1of 10

246

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)

EFEKTIFITAS PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DAN DINGIN


TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA ANAK
DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU

Ida Rahmawati 1), Doby Purwanto2)


1),2)
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
E-mail : idarahmawati1608@gmail.com; doby260496@gmail.com

ABSTRACT

Cases of fever due to infection in the world have increased every year. Temperatures above 38 ° C often
cause seizures and death. Nursing intervention is needed in an effort to reduce fever in children. This study
aims to study the effectiveness of giving warm and cold compresses to changes in body temperature in children
in the edelweiss room Dr. M. Yunus Bengkulu. The study design uses a quasi-experimental design with
two groups pretest postest design. The population in this study were all pediatric patients who experienced an
increase in body temperature in Edelweis Room Dr. M. Yunus Bengkulu. The number of samples is 30
people with accidental sampling technique. The normality test uses the Shapiro-Wilk test. Statistical test
uses independent t-test. Warm compress normality test obtained P value = 0.052> 0.05. Cold compress
normality test obtained a value of P = 0.050 = 0.05 which means that all data are normally distributed.
T-test results of two samples obtained value of t = -2.030 is priced to be t = 2.030 with P-Value =
0.029 <0.05, which means significant. The results showed the effectiveness of giving warm and cold
compresses to body temperature in children in the edelweiss room Dr. M. Yunus Bengkulu, with warm
compresses is more effective for lowering body temperature.

Keywords: Warm Compresses; Cold Compresses; Body Temperature.

ABSTRAK

Kasus demam karena infeksi di dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Suhu diatas
38 oC sering menyebabkan kejang dan kematian. Diperlukan intervensi keperawatan dalam
upaya menurunkan demam pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
efektifitas pemberian kompres hangat dan dingin terhadap perubahan suhu tubuh pada
anak di ruang Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain penelitian menggunakan
quasi-eksperimental dengan rancangan two group pretest postest design. Seluruh pasien anak yang
mengalami peningkatan suhu tubuh di Ruang Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Cara mengutip: Rahmawati, Ida & Purwanto, Doby. (2020). Efektifitas Perbedaan Kompres Hangat dan Dingin Terhadap
Perubahan Suhu Tubuh Pada Anak di RSUD DR. M. Yunus Bengkulu. Care:Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(2), 246-

Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/1665


247
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

merupakan populasi dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel menggunakan


accidental sampling. Jumlah sampel didapatkan 30 orang. Uji normalitas menggunakan uji
shapiro-wilk. Uji statstik menggunakan uji independent t-test. Uji normalitas kompres hangat
didapatkan nilai P= 0,052 > 0,05. Uji normalitas kompres dingin didapatkan nilai P = 0,050
= 0,05 yang artinya semua data berdistribusi normal. Hasil uji t dua sampel didapatkan nilai
t = -2,030 dihargamutlakan menjadi t = 2,030 dengan P-Value = 0,029 < 0,05 yang berarti
signifikan. Hasil penelitian menunjukan terdapat efektifitas pemberian kompres hangat dan
dingin terhadap suhu tubuh pada anak di ruang edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu,
dengan kompres hangat lebih efektif untuk menurunkan suhu tubuh.

Kata Kunci : Kompres hangat; kompres dingin; suhu tubuh.

PENDAHULUAN 2016). Tubuh akan mengeluarkan


Demam merupakan salah satu tanda tidak sejumlah panas ke kulit tubuh sebagai
normal yang terjadi pada tubuh, dimana respon melawan penyakit dan infeksi
otak memberikan sinyal peningkatan suhu (Permatasari, Hartini, & Bayu, 2013).
37,5oC (Anisa, 2019). Jumlah kasus Suhu diatas normal jika pengukuran suhu
demam di seluruh dunia menurut World pada bagian rektal menunjukan angka
Health Organization (WHO) sekarang ini >38o C (100,4 oF) atau suhu oral dengan
o
telah mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – nilai >37,8 C atau suhu aksila
600 ribu kematian setiap tahunnya menunjukan angka >37,2 C (99 oF).
(Wardiyah, Setiawati, & Setiawan, 2016). Demam pada bayi usia < 3 bulan apabila
Indoesia merupakan Negara berkembang suhu rektal menunjukan > 38oC dan usia
dengan kasus tinggi demam sebagai > 3 bulan jika suhu aksila dan oral
o
akibat infeksi virus dengan suhu diatas menunjukan perubahan > 38,3 C
38ºC (Kemenkes RI, 2017a). Suhu (Cahyaningrum & Putri, 2017).
≥38.50C dapat memberikan efek buruk
pada anak-anak disebabkan karena sistem Berdasarkan hasil Survei Demografi dan
metabolisme tubuh belum bekerja secara Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
optimal (Avner, 2009). menunjukan bahwa peningkatan angka
kesakitan pada balita usia 1-4 tahun dalam
Virus, bakteri merupakan salah satu kurun waktu satu bulan sebesar 54,8%.
penyebab infeksi yang sering terjadi Pada kasus tersebut, anak yang
menimbulkan gejala demam pada anak. mengalami demam menunjukan
Akan tetapi, panas itu sendiri bukan prevalensi sebesar 33,4%, sedangkan
merupakan suatu penyakit (Ismoedijanto,
248
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

batuk 28,7%, sesak nafas 17,0%, dan 2008). Penelitian Permatasari et al., (2013)
diare 11,4% (Kemenkes RI, 2017b). mengenai efektifitas kompres air hangat
terhadap penurunan suhu tubuh anak
Kompres merupakan salah satu menunjukkan hasil yang signifikan
penatalaksanaan non farmakologi yang dengan nilai p= 0,000 (p<0,05).
dapat digunakan untuk menurunkan
demam. Alat untuk kompres seperti buli- Kompres dingin dapat menurunkan suhu
buli dan washlap dapat menimbulkan tubuh pada anak. Kompres dingin
sensasi relaksasi berupa hangat dan dingin merangsang vasokonstriksi dan shivering
pada area yang diperlukan. (Barbara, sehingga pembuluh darah menjadi lebar
Glenora, Berman Audry, & Shirlee, dan keadaan suhu tubuh menjadi normal.
2010). Selain itu proses normalnya suhu tubuh
karena pemberian kompres dingin terjadi
Kompres dibedakan menjadi dua yaitu karena adanya penangkapan sinyal oleh
kompres hangat dan dingin. Pemberian hypothalamus melalui sumsum tulang
kompres hangat dapat dilakukan pada sehingga tubuh mencapai normal
area pembuluh darah besar, tujuan (Susanti, 2012). Penelitian Kurniawan
kompres hangat adalah memberikan (2018) mengenai kompres dingin
rangsangan pada hipotalamus untuk didapatkan hasil bahwa terdapat
menurunkan suhu tubuh. Hipotalamus pengaruh yang signifikan antara kompres
akan memberikan sinyal hangat yang dingin terhadap suhu tubuh pasien sepsis
selanjutnya menuju hipotalamus untuk dengan hipertermi di Ruang ICU RSUP
merangsang area preoptik sehingga agar Dr Kariadi Semarang.
sistem efektor dapat dikeluarkan. Setelah
sistem efektor mengeluarkan sinyal, maka Data Rekam Medik Rumah Sakit Umum
pengeluarn panas tubuh akan melakukan Daerah (RSUD) Dr. M. Yunus
dilatasi pembuluh darah perifer dan didapatakan jumlah anak mengalami
seseorang mengeluarkan keringat (Potter demam atau peningkatan suhu tubuh
& Anne Griffin Perry, 2011). yang dirawat pada tahun 2015 sebanyak
74 orang, pada tahun 2016 sebanyak 167
Tubuh memberikan respon otak supaya orang, pada tahun 2017 sebanyak 200
dapat mengontrol suhu tidak mengalami orang dan pada tahun 2018 sebanyak 215
peningkatan (Purwanti & Ambarwati, orang. Pentingnya dilakukan pemberian
249
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

kompres hangat dan dingin pada anak dengan nomer 074/139.BID-DIK. Dan
dengan tujuan dapat membantu izin dari Dinas Penanaman Modal dan
menurunkan suhu tubuh demam, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
mengurangi penggunaan obat-obatan (DPMPTSP) dengan nomer 503/82-
penurun panas kimiawi yang memiliki 65064/DPMPTSP-P.1/2019.
efek samping yang kurang baik bagi
tubuh. HASIL
Tabel 1. Gambaran karakteristik
METODE PENELITIAN responden berdasarkan usia dan jenis
Desain yang digunakan dalam penelitian kelamin
menggunakan Quasi-Eksperimental dengan Jenis Kelamin f (%)
Laki-Laki 22 73,3
rancangan Two Group Pretest Postest Design. Perempuan 8 26,7
Seluruh pasien anak yang mengalami Total 30 100,0
Usia
peningkatan suhu tubuh di Ruang ≥ 5Tahun 22 73,3
Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu <5 Tahun 8 26,7
Total 30 100,0
merupakan populasi dalam penelitian ini.
Teknik pengambilan sampel Berdasarkan Tabel 1 diketahui dari 30
menggunakan accidental sampling, dengan orang terdapat 22 orang (73,3%) laki-laki
jumlah sampel sebanyak 30 orang. Uji dan 8 orang (26,7%) perempuan.
normalitas menggunakan uji shapiro-wilk. Sedangkan karaktristik responden
Uji statstik menggunakan uji independent t- berdasarkan usia didapatkan bahwa
test. terdapat 22 orang dengan usia ≥5 tahun
dan 8 orang dengan usi < 5 tahun dari 30
Penelitian ini mendapatkan izin penelitian orang.
dari bidang Diklat RSUD Dr. M. Yunus

Tabel 2. Gambaran suhu tubuh sebelum dan setelah kompres hangat pada anak
Std.
Variabel Minimum Maksimum Mean
Deviation
Sebelum Kompres Hangat 38 40 38,56 0,6311

Std.
Variabel Minimum Maksimum Mean
Deviation
Setelah Kompres Hangat 36,7 39,7 37,76 0,8147
250
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

Berdasarkan Tabel 2 didapatkan bahwa 0,6311. Dari 15 orang anak yang dirawat
dari 15 orang anak yang dirawat sebelum setelah dilakukan kompres hangat didapat
dilakukan kompres hangat didapat suhu suhu tubuh minimum 36,7oC, suhu tubuh
tubuh minimum 38oC, suhu tubuh maksimum 39,7 oC dan suhu tubuh rata-
maksimum 40 oC dan suhu tubuh rata- rata 37,76oC dengan standar deviasi
rata 38,56 oC dengan standar deviasi 0,8147.

Tabel 3. Gambaran suhu tubuh sebelum kompres dingin pada anak


Variabel Minimum Maksimum Mean Std. Deviation
Sebelum Kompres Dingin 38 40 38,87 0,6123
Variabel Minimum Maksimum Mean Std. Deviation
Setelah Kompres Dingin 37 40 38,38 0,8576

Berdasarkan Tabel 3 didapatkan bahwa Berdasarkan Tabel 4 didapat nilai p=


dari 15 orang anak yang dirawat sebelum 0,052 > 0,05, maka dapat disimpulkan
dilakukan kompres dingin didapat suhu bahwa suhu tubuh setelah kompres
tubuh minimum 38oC, suhu tubuh hangat pada anak di ruang edelweis
maksimum 40 oC dan suhu tubuh rata- RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
rata 38,87 oC dengan standar deviasi berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji
0,6123. Dari 15 orang anak yang dirawat normalitas, pada suhu tubuh setelah
setelah dilakukan kompres dingin didapat kompres dingin didapat nilai p= 0,050 =
suhu tubuh minimum 37oC, suhu tubuh 0,05, maka suhu tubuh setelah kompres
maksimum 40 oC dan suhu tubuh rata- dingin pada anak di ruang edelweis
rata 38,38 oC dengan standar deviasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
0,8576. berdistribusi normal. Untuk mengetahui
Tabel 4. Uji normalitas suhu tubuh efektifitas pemberian kompres hangat dan
setelah kompres hangat dan
dingin terhadap perubahan suhu tubuh
kompres dingin pada anak di
ruang edelweis RSUD Dr. M. pada anak di ruang edelweis RSUD Dr.
Yunus Bengkulu
M. Yunus Bengkulu digunakan dilakukan
Variabel P Keterangan
analisis bivariate dengan uji Independent T-
Data
Kompres Test.
0,052 berdistribusi
Hangat
normal
Data
Kompres
0,050 berdistribusi
Dingin
normal
251
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

Berdasarkan Tabel 5 didapat nilai t=- yaitu 37,76 oC. Artinya ada efektifitas
2,030 dihargamutlakkan menjadi t=2,030 pemberian kompres hangat dan dingin
dengan p-value=0,029<0,05 berarti terhadap suhu tubuh pada anak di ruang
signifikan dengan rata-rata setelah edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu,
kompres hangat lebih rendah dengan kompres hangat lebih efektif
dibandingkan dengan kompres dingin untuk menurunkan suhu tubuh.

Tabel 5. Efektifitas pemberian kompres hangat dan dingin terhadap perubahan suhu tubuh
pada anak
Variabel Mean t p
Kompres Hangat 37,76
-2,030 0,029
Kompres Dingin 38,38

PEMBAHASAN 0,6123. Hasil ini menunjukkan bahwa


Hasil penelitian menunjukan bahwa dari rata-rata anak sebelum dilakukan
15 orang anak yang dirawat sebelum kompres dingin didapatkan mengalami
dilakukan kompres hangat didapat suhu febris. Diagnosa medis yang banyak
tubuh minimum 38oC, suhu tubuh ditemui pada anak sebelum kompres
maksimum 40 oC dan suhu tubuh rata- dingin pada penelitian adalah diare cair
rata 38,56 oC dengan standar deviasi akut (DCA) yaitu sebanyak 9 orang
0,6311. Diagnosa medis pada anak (60%). Diare cair akut dapat
sebelum dilakukan kompres hangat dikategorikan dalam demam karena
mengarah pada Diare Cair Akut (DCA) infeksi dan juga demam fisiologis.
sebanyak 4 orang, sepsis sebanyak 4 Demam infeksi ini terjadi pada saat tubuh
orang, BRPN (Bronchopneumonia) sebanyak bekerja memerangi kuman, sehingga
4 orang, KDK (Kejang Demam keluar zat tertentu yang dapat
Kompleks) sebanyak 2 orang dan ME merangsang panas di dalam tubuh dapat
(Meningoenchepalitis) sebanyak 1 orang. menjadi meningkat, dimana fungsi system
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa imun adalah mematikan atau
dari 15 orang anak yang dirawat sebelum menetralisasi kuman dan membentuk
dilakukan kompres dingin didapat suhu memori sehingga pertemuan berikutnya
tubuh minimum 38oC, suhu tubuh akan memberi respon spesifik yang jauh
maksimum 40 oC dan suhu tubuh rata- lebih cepat .
rata 38,87 oC dengan standar deviasi
252
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

Tindakan kompres hangat menggunakan kehilangan panas melalui kulit meningkat,


buli-buli yang di isi air dengan suhu 40 sehingga terjadi penurunan suhu tubuh
o
C-45oC dengan rentang waktu tidak lebih (Permatasari, et al, 2013).
dari 20 menit (Ayu, Irwanti, & Mulyanti,
2015). Handuk kompres diganti setelah 5 Tindakan pemberian kompres dingin
menit. Tindakan penggantian handuk pada penelitian cukup efektif dalam
dilakukan sebanyak 2-4 kali supaya menurunkan suhu tubuh. Dengan suhu
handuk tidak menjadi dingin. Pengukuran tubuh terendah 37oC, suhu tubuh
kembali suhu tubuh dilakukan setelah ± tertinggi 40 oC dan suhu tubuh rata-rata
15 menit tindakan kompres (Masruroh, 38,38 oC dengan standar deviasi 0,8576
Hartini, & Astuti, 2017). Pada perlakuan yang pada awalnya sebelum dilakukan
dengan kompres hangat, anak terlihat kompres dingin dengan rata-rata 38,87
o
merasa nyaman dan terjadi perpindahan C. Hasil ini sejalan dengan pendapat
panas tubuh. Susanti (2012), bahwa pemakaian metode
kompres dengan buli-buli yang di isi air es
Wowor et al (2017) menyatakan bahwa dapat menurunkan demam. Air dingin
manfaat kompres air hangat adalah mampu meningkatkan pengeluaran panas
menurunkan suhu dan memberikan baik secara konduksi, konveksi, maupun
sensasi hangat, dan rasa nyaman pada evaporasi. Kuniawan (2018) juga
tubuh. Hyphotalamus akan memberikan mengatakan bahwa pemberian kompres
sinyal melalui sumsum tulang belakang dingin dapat menurunkan suhu tubuh,
setelah area tubuh yang di tuju diberikan dan menurunkan temperatur kulit lebih
kompres. Setelah hypothalamus dirangsang cepat dari pada temperatur inti tubuh.
maka sinyal akan dikeluarkan melalui Teknik pemberian kompres dingin
sistem efektor untuk mengaktifkan dilaukan dengan meletakan handuk yang
reseptor pengeupan untuk mengeluarkan dibasahi dengan air dingin dengan suhu
keringat dan terjadi vasodilatasi. 15 oC-27oC pada area dahi dan aksila
Vasodilatasi merupakan perubahan selama 15 menit. Handuk kompres
pembuluh darah menjadi sedikit besar. diganti setelah 5 menit digunakan atau
Proses ini diatur oleh Medulla Oblongata jika dirasa suhu air lebih 27oC, tindakan
sebagai vasomotor di otak, dibawah penggantian handuk dilakukan sebanyak
pengaruh hypothalamic bagian anterior. 2-4 kali saat tindakan pengompresan
Vasodilatasi ini akan menyebabkan untuk mencegah suhu air pada handuk
253
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

menjadi dingin. Pengukuran kembali suhu panas akibat kompres, yaitu pada
tubuh dilakukan setelah ± 15 menit kompres hangat dapat menurunkan suhu
tindakan kompres. Kompres dingin tubuh anak demam karena tubuh dapat
memberikan hasil yang efektif dalam melepaskan panas melalui evaporasi dan
menurunkan suhu tubuh anak. Hasil ini kompres dingin dapat menurunkan panas
didukung oleh Susanti (2012) bahwa melalui konduksi.
pemakaian kompres dingin pada terapi
hipertermia tidak bertentangan dengan Sejalan dengan Barbara et al., (2010)
proses yang ditimbulkan oleh pemakaian bahwa panas akan keluar dari tubuh
terapi yang lain. Sejalan dengan penelitian melalui proses radiasi, konduksi,
Kurniawan (2018) menyatakan bahwa konveksi, dan evaporasi. Pada kompres
kompres dingin dan aliran udara dingin dingin secara umum tubuh akan
menurunkan suhu tubuh pada pasien melepaskan panas melalui proses
sepsis dengan hipertermi di Ruang ICU konduksi (perpindahan panas). Proses
RSUP Dr Kariadi Semarang. kehilangan panas dengan mekanisme
konduksi terjadi dengan sangat kecil ,
Hasil uji t dua sampel bebas didapatkan sedangkan pada kompres hangat akan
ada efektifitas pemberian kompres hangat terjadi evaporasi (penguapan air dari kulit)
dan dingin terhadap suhu tubuh pada dapat memfasilitasi perpindahan panas
anak di ruang edelweis RSUD Dr. M. tubuh akibat vasodilatasi. Evaporasi akan
Yunus Bengkulu. Kondisi ini menyebabkan kehilangan panas tubuh
menunjukkan bahwa kompres hangat dan sebesar 0,58 kilo kalori. Sedangkan saat
dingin cukup efektif dalam menurunkan anak tidak berkeringat, maka evaporasi
suhu tubuh pada anak. terjadi hanya sebesar 450-600 ml. Hal ini
menyebabkan kehilangan panas terus
Perbandingan kompres hangat dengan menerus dengan kecepatan 12-16 kalori
kompres dingin pada hasil penelitian per jam. Susanti (2012) menyatakan
menunjukan bahwa kompres hangat lebih bahwa intervensi kompres dingin efektif
efektif untuk menurunkan suhu tubuh terhadap penururnan temperatur kulit
yaitu didapatkan rata-rata 37,7 oC lebih disbanding dengan temperatur inti tubuh,
rendah dibandingkan dengan kompres sehingga mampu meningkatkan volume
o
dingin yaitu dengan rata-rata 38,38 C. respirasi konsumsi O2, dan persentase
Hal ini dipengaruhi oleh cara pelepasan karbon dioksida dalam udara ekspirasi.
254
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepada perawat untuk dapat berperan


kompres dingin kurang efektif untuk aktif dengan memberikan advokasi yang
menurunkan demam karena tidak adanya lebih baik lagi kepada keluarga pasien
proses vasodilatasi, dan produksi panas. tentang cara melakukan tindakan
kompres yang benar dengan metode
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan demonstrasi secara langsung sehingga
ada efektifitas pemberian kompres hangat keluarga lebih memahami cara kompres
dan dingin terhadap suhu tubuh pada hangt dan dingin yang benar sehingga
anak di ruang edelweis RSUD Dr. M. dapat membantu dalam menurunkan
Yunus Bengkulu. Dengan kompres suhu tubuh anak dengan demam.
hanngat lebih efektif untuk menurunkan
suhu tubuh yaitu didapatkan rata-rata UCAPAN TERIMAKASIH
o
37,76 C lebih rendah dibandingkan Penulis ucapkan kepada semua pihak
dengan kompres dingin yaitu dengan rata- yang telah banyak membantu dalam
rata 38,38 oC. Maka diharapkan kepada proses penelitian ini.
pihak rumah sakit untuk dapat
menyediakan sarana prasarana untuk REFERENSI
mendukung penerapan tindakan kompres Anisa, K. (2019). Efektifitas Kompres
Hangat Untuk Menurunkan Suhu
pada anak yang mengalami hipertermi Tubuh Pada anak dengan Hipertermia.
atau demam dengan menyediakan Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan
Kesehatan, 5(2), 122–127.
dispenser air hangat dan dingin serta Avner, J. R. (2009). Acute fever. Pediatrics in
Review, 30(1), 5–14.
handuk dan baskom sehingga perawat Ayu, E. I., Irwanti, W., & Mulyanti. (2015).
atau keluarga pasien tidak kesulitan untuk Kompres Air Hangat pada Daerah
Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan
mendapatkan air hangat atau air dingin Suhu Tubuh pada Pasien Demam di
PKU Muhammadiyah Kutoarjo. Journal
saat ingin melakukan tindakan kompres Ners and Midewifery Indonesia, 3(1), 10–14.
pada anak demam. Barbara, K., Glenora, E., Berman Audry, &
Shirlee, S. (2010). Buku ajar fundamental
keperawatan. (Dwi Widiarti, Ed.) (7th
KESIMPULAN ed.). Jakarta: EGC.
Cahyaningrum, E. D., & Putri, D. (2017).
Pemberian kompres hangat dan dingin Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam
Sebelum Dan Setelah Kompres Bawang
secara signifikan efektif dapat Merah. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan,
menurunkan suhu tubuh pada anak, akan XV(3), 12.
Ismoedijanto, I. (2016). Demam pada Anak.
tetapi kompres hangat lebih efektif untuk Sari Pediatri, 2(2), 103.
Kemenkes RI. (2017a). InfoDatin-Situasi-
menurunkan suhu tubuh. Diharapkan Demam-Berdarah-Dengue di Indonesia
255
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255

Tahun 2017. Jakarta. Moewardi Surakarta. Berita Ilmu


Kemenkes RI. (2017b). Profil Kesehatan Keperawatan, 1(2), 81–86.
Indonesia Tahun 2016. Jakarta. Setiawati, T. (2009). Pengaruh Tepid Sponge
Kurniawan, T. (2018). Kompres dingin dan aliran Terhadap Penurunan Bandung. Universitas
udara dingin menurunkan suhu tubuh pada Indonesia.
pasien sepsis dengan hipertermi di ruang ICU Susanti, N. (2012). Efektifitas Kompres
RSUP Dr. Kariadi Semarang. Universitas Dingin dan Hangat Pada
Muhammadiyah Semarang. Universitas Penataleksanaan Demam. Sainstis, 1(1),
Muhammadiyah Semarang. 55–64.
Masruroh, R., Hartini, S., & Astuti, R. (2017). Wardiyah, A., Setiawati, S., & Setiawan, D.
Efektivitas Pemberian Kompres Hangat (2016). Perbandingan Efektifitas
Di Axilla Dan Di Femoral Terhadap Pemberian Kompres Hangat dan
Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Tepidsponge terhadap penurunan suhu
Demam Usia Prasekolah Di Rsud Tubuh Anak yang Mengalami Demam
Ambarawa. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Kebidanan (JIKK), III(2). Lampung. Jurnal Ilmu Keperawatan
Permatasari, K. I., Hartini, S., & Bayu, M. A. (Journal of Nursing Science), 4(1), 44–56.
(2013). Perbedaa Efektivitas Kompres Wowor, M. S., Katuuk, M. E., & Kallo, V. D.
Air Ha Da Kompres Air Biasa (2017). Efektivitas Kompres Air Suhu
Terhadap Pe Suhu Tubuh Pada a De Hangat Dengan Kompres Plester
Demam Di Rsud Tugurejo Semara. E- Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Journal Stikes Telogorejo, 34. Anak Demam Usia Pra-Sekolah Di
Potter, P. A., & Anne Griffin Perry. (2011). Ruang Anak Rs Bethesda Gmim
Fundamental Keperawatan (7th ed.). Tomohon. E-Journel Kperawatan (eKp),
Elsevier. 5(2), 8.
Purwanti, S., & Ambarwati, W. N. (2008).
Tubuh Pada Pasien Anak Hipertermia
Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.

You might also like