You are on page 1of 8

Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021

DOI: 10.36565/jab.v10i1.218 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Efektifitas Terapi Kompres Jahe dan Kompres Serai Hangat untuk


Menurunkan Intensitas Nyeri Arthritis Rheumatoid pada Lanjut Usia

Tina Yuli Fatmawati1, Ariyanto2


1,2
Program Studi DIII Keperawatan STIKes Baiturrahim Jambi, Indonesia
Email:tinayulifatmawati@gmail.com

Submitted : 30/03/2020 Accepted: 11-01-2021 Published: 06 /03/2021

Abstract
Rheumatoid arthritis is one of the most common diseases in society and is one of the groups of
diseases that is always found in the practice of general practitioners. this disease attacks the joints
and some only attack the tissues around the joints. The purpose of this study is to find out whether
there are differences in the treatment of ginger compresses and warm lemongrass compresses
against the reduction in the intensity of Rheumatoid Arthritis Pain in the Elderly at Tresna Werdha
Budi Luhur Social Home in Jambi. The research design used was Pre-Experiment using One
Group Pre-Post Test Design. Research has been done at the Budi Luhur Werdha Home in Jambi
(PSTW). The sampling method was by purposive sampling with a sample of 18 respondents with
ginger compress intervention and 18 respondents with lemongrass intervention. Analysis data used
univariate analysis and bivariate analysis with the Dependent T-Test. The results were no
differences in the intervention of ginger compresses and warm lemongrass compresses to the
intensity of rheumatoid arthritis pain in the elderly in PSTW Jambi City. Both of them have a
pvalue of 0,000, meaning they both have a significant effect on decreasing the intensity of arthritis
rheumatoid pain in the elderly in PSTW. It is recommended for health workers, it should be able to
continue to motivate the elderly by providing education and demonstration, especially regarding
the handling of pain in a non-pharmacological way through alternative and complementary
techniques.
Keyword: ginger compresses, rheumatoid arthritis, therapy complementary, warm lemongrass
compresses

Abstrak
Artrhitis rheumatoid merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditemui dalam masyarakat
dan merupakan salah satu kelompok penyakit yang selalu ditemukan dalam praktik dokter umum.
penyakit ini ada yang menyerang sendi dan ada pula yang hanya menyerang jaringan disekitar
sendi . Tujuan dari penelitian ini unyuk mengetahui adakah Perbedaan Terapi Kompres Jahe Dan
Kompres Serai Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Arthritis Rheumatoid Pada Lanjut
Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Luhur Jambi. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Pre – Eksperiment dengan menggunakan rancangan One Group Pre – Post Tes
Design. Penelitian telah di Panti Werdha Budi Luhur Jambi. Cara pengambilan sampel dilakukan
dengan cara purposive sampling dengan sampel 18 responden dengan intervensi kompres jahe dan
18 responden dengan intervensi terapi serai. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat
dan analisa bivariat dengan uji T- Test Dependent. Hasil yang diperoleh tidak ada perbedaan
pemberian kompres jahe dan kompres sereh hangat terhadap intensitas nyeri arthritis rheumatoid
pada lansia di PSTW Kota Jambi. Keduanya memiliki nilai p – value 0,000, artinya keduanya
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri arthritis remathoid pada
lansia di PSTW. Disarankan Bagi petugas kesehatan di panti, hendaknya dapat terus memotivasi
lansia dengan pemberian edukasi maupun demonstrasi khususnya tentang penanganan nyeri
secara non farmakologis melalui teknik alternative atau terapi komplementer. Kata Kunci:
arthritis rematoid, kompres jahe, kompres serai, terapi komplementer

1
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

PENDAHULUAN Menurut Khalifah, 2016, Jumlah Lansia di


Penyakit sendi/rematik adalah suatu Indonesia tahun 2014 mencapai 18 juta jiwa
penyakit inflamasi sistemik kronik pada dan diperkirakan akan meningkat menjadi
sendi-sendi tubuh. Gejala klinik penyakit 41 juta jiwa di tahun 2035 serta lebih dari 80
sendi/ rematik berupa gangguan nyeri pada juta jiwa di tahun 2050.
persendian yang disertai kekakuan, merah, Prevalensi penyakit sendi berdasar
dan pembengkakan yang bukan disebabkan diagnosis nakes di Indonesia 11,9 persen
karena benturan/kecelakaan dan dan berdasar diagnosis atau gejala 24,7
berlangsung kronis. Gangguan terutama persen. Prevalensi berdasarkan diagnosis
muncul pada waktu pagi hari.(Kemenkes RI, nakes tertinggi di Bali (19,3%), diikuti Aceh
2013). (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan Papua
Menurut LeMone, 2017, Artrhitis (15,4%). Prevalensi penyakit sendi
rheumatoid (RA) adalah penyakit autoimun berdasarkan diagnosis nakes atau gejala
sistemik kronik yang menyebabkan tertinggi di Nusa Tenggara Timur (33,1%),
inflamasi jaringan ikat, terutama disendi. diikuti Jawa Barat (32,1%), dan Bali (30%).
Penyebab RA tidak diketahui. Awitan RA Adapun Jambi ( 8.6%). ( Kemenkes RI,
biasanya tiba-tiba, meskipun mungkin akut, 2013)
dipicu oleh stressor seperti infeksi, Untuk mencegah terjadi kelumpuhan
pembedahan, trauma. Faktor genetik dan pada penderita artrhitis rheumatoid
lingkungan diyakini berperan dalam diperlukan penanganan yang tepat terutama
perkembangan penyakit ini. Lansia tidak dalam hal pencegahan. Kelumpuhan terjadi
kebal dari terjadinya RA, insiden terus karena kekauan nyeri kronik yang
meningkat setelah usiaa 60 tahun. Meskipun menyebabkan kekakuan pada persendian
beberapa lansia dapat berkembang relatif sehingga tidak lancarnya pembuluh darah
ringan, RA terbatas, pasien dengan dan rusaknya sistem persarafan motorik
peningkatan titer RA dapat mengalami sehingga perlunya penatalaksanaan nyeri
rangkaian penyakit yang lebih agresif, yang tepat pada pasien dengan artrhitis
dengan aktifitas penyakit yang persisten, rheumatoid baik dengan tindakan
manifestasi lebih sistemik dan kerusakan farmakologis maupun tindakan non
sendi yang lebih cepat (fauci er.al., d008 farmakologi (Judha, 2012).
dalam LeMone, 2017). Manajemen nyeri pada artrhitis
Indonesia sebagai salah satu negara rheumatoid bertujuan untuk mengurangi
dengan tingkat perkembangan yang cukup atau menghilangkan rasa sakit dan tidak
baik, maka makin tinggi pula harapan hidup nyaman. Secara umum manajemen nyeri
penduduknya. Masalah lansia mulai dapat artrhitis rheumatoid ada dua yaitu
perhatian pemerintah dan masyarakat. Hal manajemen farmakologi (obat-obatan) dan
ini merupakan konsekuensi logis terhadap manajemen non farmakologi. Menangani
berhasilnya pembangunan, yaitu nyeri yang dialami pasien melalui intervensi
bertambahnya usia harapan hidup dan farmakologis adalah dilakukan dalam
banyaknya jumlah lansia di Indonesia. kolaborasi dengan dokter atau perawatan
Dengan meningkatnya jumlah penduduk lain. Pada intervensi non farmakologi
lanjut usia dan makin panjangnya usia perawat berperan besar dalam
harapan hidup maka lansia perlu mendapat penanggulangan nyeri karena merupakan
perhatian khusus dari pemerintah dan tindakan mandiri perawat.
masyarakat pada masa tua (Padila, 2013).

2
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Salah satu tindakan yang terbukti METODE PENELITIAN


efektif untuk mengurangi nyeri secara Penelitian ini dilakukan di Panti
nonfarmakologi adalah dengan Werdha dimana responden dalam
menghangatkan persendian yang sakit penelitian ini adalah lansia yang menderita
(Pratintya, 2012). Kompres jahe dapat arthtritis rheumatoid. Penelitian
menurunkan nyeri arthritis rhematoid. dilaksanakan pada bulan Januari 2019
Kompres jahe juga merupakan pengobatan dengan jumlah responden sebanyak 18
tradisional atau terapi alternatif untuk responden dengan pemberian intervensi
mengurangi nyeri arthritis rhematoid. Jahe terapi jahe dan 18 responden dengan
memiliki kandungan enzim siklo oksigenasi intervensi kompres hangat serai.
yang dapat mengurangi peradangan pada Rancangan penelitian yang digunakan
penderita arthritis rheumatoid. Selain itu adalah pra eksperimen dengan rancangan
jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu One Group Pre – Post Tes Design yaitu
rasa panas dan pedas, dimana rasa panas ini penelitian yang mencoba untuk
dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan membuktikan pengaruh tindakan pada satu
spasme otot atau terjadinya vasodilatasi kelompok subjek. Kelompok subjek
pembuluh darah, manfaat yang maksimal diobservasi sebelum dilakukan intervensi,
akan dicapai dalam waktu 15 menit sesudah kemudian diobservasikan lagi setelah
aflikasi panas. intervensi untuk mengetahui akibat dari
Penelitian sebelumnya tentang perlakuan.
pengaruh kompres jahe, hasil yang
diperoleh, kompres jahe memiliki Cara pengambilan sampel dalam
pengaruh dalam mengurangi intensitas penelitian ini dilakukan dengan cara
nyeri rheumathoid arthritis dimana seluruh acidental sampling. Menurut Sugiono
responden mengalami penurunan intensitas (2010) dalam penelitian experimen sampel
nyeri setelah perlakuan kompres jahe dapat diambil dengan jumlah 10-30 orang
selama 20 menit,(Wahyuni N, 2016). responden, dalam penelitian ini peneliti
Data yang diperoleh dari lansia di mengambil 18 responden dengan intervensi
Panti Tresna Werda Budi Luhur Provinsi kompres jahe dan 18 responden dengan
Jambi dari 71 lansia, sebanyak 42 orang intervensi kompres hangat serai. Pada
mengalami nyeri sendi. Data yang penelitian ini, sebelum dilakukan kompres
diperoleh penyakit terbanyak adalah skala nyeri lansia diukur. nyeri diukur dari
Rematik disusul urutan kedua yaitu rentang 0-10 (skala ringan 1-3, skala
Hipertensi dan penyakit lain seperti Stroke, sedang 4-6, skala berat 7-10) Kemudian
Gastritis, Insomnia, Diabetes melllitus, dilakukan kompres jahe dan terapi rendam
Asma, Anemia, Herpes, Alzhemer, serai oleh peneliti selama 15-20 menit.
Dermatitis, LBP( Low Back Pain). (Panti, Setelah itu diukur kembali (post-test) skala
2018). Survey awal yang dilakukan di nyerinya. Kegiatan ini dilakukan Selama
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur dua hari. Kemudian dibandingkan antara
pada saat wawancara mengatakan sering nyeri pre-test di hari pertama dengan
mengeluh nyeri pada sendi tangan dan kaki posttest di hari kedua. Analisa data yang
terutama pada malam dan pagi hari. Bila digunakan adalah analisis univariat dan
nyeri hebat mereka hanya mengkonsumsi analisi bivariat dengan uji T- Test
obat-obatan yang didapatkan dari Dependent.
pelayanan kesehatan.

3
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisi Tabel 2. Distribusi


univariat Katakteristik responden
Pada bagian ini disampaikan hasil Karakteristik
Jumlah %
penelitian yang telah dilakukan di Panti responden
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi Umur
yang meliputi karakteristik responden Middle Age 2 11.1
berdasarkan umur, jenis kelamin dan Elderly 11 61.1
gambaran nyeri arthritis rheumatoid Old 5 27.8
sebelum diberikan kompres jahe (Pre Test),
nyeri arthritis rheumatoid sesudah diberikan
Jenis Kelamin
kompres jahe (Post Test).
1. Hasil Kompres Jahe Laki-laki 9 50%
Perempuan 9 50%
Total 18 100
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Umur Berdasarkan tabel diatas diketahui
Karakteristik mayoritas responden (61.1%) berumur
Jumlah %
responden elderly yaitu usia 65-75 tahun.
Umur
0
15 83.3
Old 3 16.7

Jenis Kelamin
Laki -laki 4 22.7
Gambaran Skala Nyeri Arthtritis
Perempuan 14 77.8
Rheumatoid Sebelum dan Sesudah
Total 18 100
Diberikan Kompres Jahe Tabel. 3
Middle Age 0.00
Gambaran skala nyeri sebelum dan
Elderly sesudah di berikan kompres jahe
Sebelum Sesudah
Diberikan Diberikan
No
Kompres Kompres
Jahe Jahe
1 3 1
2 2 1
3 3 1
Berdasarkan tabel diatas diketahui 4 3 2
mayoritas responden (83.3%) berumur 5 3 1
elderly yaitu usia 65-75 tahun dan 6 2 1
perempuan 77.8 % 7 2 1
8 2 1
9 2 2
2. Hasil Penelitian Kompres hangat serai
10 2 1
11 3 2
12 3 1
13 2 1
4
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

14 2 2 16 3 1
15 2 1 17 3 1
16 3 1 18 2 1
17 2 1 Jumlah 48 25
18 3 1 Ratarata
2,666 1,388
Jumlah 44 22
Ratarata
2.444 1,222
Pada pemberian kompres hangat serai
setelah diberikan terapi terjadi penurunan
skala nyeri dengan selisih rata-rata 1.278
Pada pemberian kompres jahe setelah
diberikan terapi terjadi penurunan skala Analisis Bivariat
nyeri dengan selisih rata-rata 1.222 Hasil yang diperoleh perbedaan
pemberian kompres jahe dan kompres sereh
hangat terhadap intensitas nyeri arthritis
rheumatoid pada lansia di PSTW Kota
Jambi, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel. 5 perbedaan Pemberian


Tabel. 4 Gambaran skala nyeri sebelum Kompres Jahe dan kompres hangat serai
dan sesudah di berikan kompres hangat Terhadap Skala Nyeri Arthritis
serai Rheumatoid
Sebelum Sesudah Variabel Mean Standa Std. P
Diberikan Diberikan r Ero Valu
No
Kompres Kompres Deviasi e
serai serai Skala nyeri 1,222 .646 .152 0.000
1 3 2 sebelumsesudah
2 2 1 di berikan
3 2 1 kompres jahe
4 3 1
5 3 2
6 3 2
7 3 3
8 3 2 Skala nyeri 1.278 .669 .157 0.000
9 2 2 sebelum
10 3 1 -sesudah di
11 2 1 berikan kompres
12 3 1 hangat sereh
13 3 1
14 2 1
15 3 1

5
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Hasil uji statistik paired t-test terapi sampel sebanyak 24 responden. Analisa
kompres jahe dan kompres hangat serai data menggunakan uji statistic t-test.
keduanya memiliki nilai p-value sama yaitu Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan
0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh terapi kompres hangat dan
bahwa secara statistik pemberian kompres masase terapi jahe dengan taraf signifikan
jahe dan terapi kompres hangat serai 0,05 diperoleh (=0.001, <0.05) dan
keduanya sama-sama mempunyai pengaruh pemberian terapi massage jahe diperoleh
yang signifikan terhadap penurunan skala dengan nilai (=0.034, <0.05).
nyeri arthritis rheumatoid pada lansia.
Berbeda dengan penelitian
Pembahasan (Ferawati, 2017) menjelaskan bahwa Hasil
uji Wilcoxon Signed Rank Test, didapat
Pada penelitian ini mayoritas keduanya mempunyai nilai kemaknaan
responden berumur elderly yaitu usia 6575 yaitu ρ value = 0,000. Nilai ρ = 0,031 pada
tahun dengan jenis kelamin terbanyak kelompok kompres serai hangat dan
adalah perempuan. Dalam riset kesehatan kelompok kompres jahe merah ρ value =
dasar menyebutkan bahwa gejala penderita 0,165. Hasil uji Mann Withney U Test
rematik cenderung lebih banyak pada pada Post perlakuan kedua terapi diperoleh
perempuan (27,5%) lebih tinggi dari lakilaki selisih nilai nyeri pada kompres jahe ρ=
(21,8%). ( Kemenkes RI, 2013). Prevalensi 0,003 dan selisih nilai nyeri kompres serai
penyakit sendi berdasarkan wawancara yang ρ value = 0,001. Pada penggunaan
didiagnosis Tenaga kesehatan meningkat kompres jahe merah lebih efektif
seiring dengan bertambahnya umur, dibandingkan dengan kompres serai
prevalensi tertinggi pada umur ≥75 tahun terhadap penurunan intensitas nyeri
(33% dan 54,8%).(Kemenkes RI, 2013). arthritis remathoid.
Berdasarkan hasil penelitian setelah
dilakukan uji statistik paired t-test, Rhosdal, 2017 menjelaskan asuhan
pemberian kompres jahe dan terapi keperawatan yang empatik pada penderita
kompres hangat serai keduanya sama-sama dapat membantu meredakan nyeri. Ada
mempunyai pengaruh yang signifikan banyak hal yang dapat dilakukan untuk
terhadap penurunan skala nyeri arthritis membantu meredakan nyeri klien, salah
rheumatoid pada lansia. satunya dengan tehnik alternative dan
Selaras dengan penelitian (William, komplementer yaitu dengan pemberian
2018) hasil penelitiannya sebelum kompres panas atau dingin dalam hal ini
dilakukan kompres jahe, nyeri sedang peneliti melakukan pemberian kompres
sebanyak 11 orang (85%) dan setelah jahe dan kompres hangat sereh. Tindakan
dilakukan kompres jahe nyeri ringan nonfarmakologi ini sangat efektif sebagai
sebanyak 12 orang (92%. Sehingga ada pereda nyeri khususnya pada penderita
pengaruh kompres jahe terhadap Arthritis Rhematoid.
penurunan nyeri sendi pada lansia dengan Kompres jahe dan kompres sereh
nilai p=0,00. Demikian juga menurut hangat dapat membantu lansia dalam
(Santosa, Jaariah, & Arsani, 2016) mengatasi nyeri arthritis rheumatoid.
Penelitian ini menggunakan rancangan Keduanya memberikan efek terapeutik
penelitian two group pre-post test design. melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi)
Tehnik pengambilan sampel menggunakan dan memberikan rasa nyaman, tanpa efek
tehnik total sampling, dengan jumlah samping tertentu bagi tubuh sehingga tidak
membahayakan bagi tubuh. Untuk mencapai

6
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

sehat yang optimal disarankan kepada Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri


petugas kesehatan agar sering memotivasi Arthritis Remathoid Pada Lanjut Usia
lansia dalam upaya pencegahan nyeri Di Desa Mojoranu Kecamatan Dander
rematik khususnya dalam terapi Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Ilmu
komplementer, sehingga terhindar dari Keshatan MAKIA, 5(1), 1–9.
penyakit atau gangguan. Hamidi. (2004). Khasiat dan Manfaat Jahe.
Jakarta
SIMPULAN Hidayat. A. A. (2009). Metode Penelitian
Pemberian terapi kompres jahe dan terapi Keperawatan Dan Teknik Analisis
kompres hangat serai keduanya sama-sama Data. Selemba Medika. Jakarta.
mempunyai pengaruh yang signifikan Isamas. 2013. Hasil Riset
terhadap penurunan skala nyeri arthritis Kesehatan Arthritis Rheumatoid.
rheumatoid pada lansia. Bagi petugas Iskandar. 2008. Manajemen Non
kesehatan di Puskesmas maupun di panti Farmakologi Arthtritis Rheumatoid.
hendaknya dapat terus memotivasi lansia Judha, Muhammad, dkk (2012).
dengan pemberian edukasi maupun Manajemen Nyeri. Salemba Medika :
demonstrasi khususnya tentang penanganan Jakarta
nyeri secara non farmakologis melalui Kemenkes RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar
teknik alternative dan terapi komplementer 2013, Badan Penelitian dan
lainnya. Pengembangan Kesehatan
Khitchen. 2011. Kapita Selekta Kedokteran.
SARAN Media Aesculaapius FKUI. Jakarta.
Kepada pihak Panti disarankan dapat Khalifah,Siti Nur, 2016 Keperawatan
membantu lansia dalam penanganan nyeri Gerontik, Jakarta; Pusdik SDM
arthritis rheumatoid dengan penanganan Kesehatan
non-farmakologi lainnya selain pemberian Kozier & Erb. 2008. Fundamental
kompres hangat jahe dan serai. Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktik. EGC. Jakarta.
UCAPAN TERIMKASIH Kurniawati. (2010). Jenis-Jenis
Terimakasih kepada kepada semua pihak Jahe. Jakarta
yang telah bersedia membantu dalam LeMone, Priscilla, 2017. Buku Ajar
penelitian ini khususnya kepada para lansia Keperawatan Medikal Bedah;
di Panti Sosial Tresna Werdha. gangguan musculoskeletal. Jakarta:
EGC, 2016
DAFTAR PUSTAKA Maryam, K(2008). Mengenal Usia Lanjut.
Azizah. 2011. Tanda dan Gejala Masa Salemba Medika, Jakarta.
Penuaan. Jakarta Nursalam 2011. Konsep Dan Penerapan
Dalimartha, S. 2008. Herbal Untuk Metodologi Penelitian Ilmu
Pengobatan Reumatik. Penebar Keperawatan : Pedoman Skripsi,
Swadaya. Jakarta. Tesis, Dan Instrumen Penelitian
DepkesRI. 2006. Proses Penunaan Pada Keperawatan. Selemba Medika.
Lansia. Jakarta.
Dei, Sofia Rhosma, Buku ajar keperawatan Notoatmodjo, S. (2005).
Gerontik, Metodologi Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta:Depublish,2014 Rineka Cipta. Jakarta.
Ferawati. (2017). Efektifitas Kompres Jahe
Merah Hangat Dan Kompres Serai
7
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Paimin, F dkk, Reumatoid di Panti Sosial Tresna


2006.Budidaya, Pengolahan, Werdha Puspakarma Mataram.
Perdagangan Jahe. EGC. Jakarta Jurnal Prima, 2(1), 1–9.
Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan William, A., Jln, B., No, C., & Telp, N.
Gerontik. Numed. Yogyakarta. (2018). NYERI SENDI PADA
Potter & Perry. 2005. Fundamental LANSIA DI PANTI WERDHA
Keperawatan. EGC. Jakarta ANUGRAH DUKUH KUPANG
Purwaningsih. 2009. Keperawatan BARAT SURABAYA. Jurnal
Gerontik. Jakarta :FKUI Keperawatan. Retrieved from
Rosdahl, Caroline Bunker, 2017. Buku Ajar http://ejournal.stikeswilliambooth.ac.id
Keperawatan Dasar ; Kenyamanan & /index.php/Kep/article/download/174/
Nyeri Ed. 10 , Jakarta;EGC, 2017 162
Setiawati. 2007. Manfaat Tanaman Obat
Keluarga. Jakarta: EGC.
_________. (2007). Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta : FKUI
Sugiono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Surya. 2007. Kandungan Tanaman Jahe.
Susanti, Devi. 2014. Pengaruh Kompres
Hangat Jahe Terhadap Penurunan
Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid
pada Lansia di PSTW Kasih Sayang
Ibu Batu Sangkar.
Tamsuri. A. 2012. Konsep &
Penatalaksaan Nyeri. EGC. Jakarta
Wahyudi, Indira. 2012. Pengaruh Kompres
Hangat Jahe Terhadap Penurunan
Skala Nyeri pada Klien dengan
Arthritis Rheumatoid Pada Lansia
di Kabupaten Malang.
Wawan, A dan Dewi M. 2010. Teori dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Manusia.
Nuha
Medika. Yogyakarta
Yuli Aspiani, Reny. 2014. Buku Ajar
Asuhan Keperawatan Gerontik
Aplikasi NANDA, NIC dan NOC jilid
1. Cv. Trans Info Media. Jakarta
Santosa, I. M. E., Jaariah, A., & Arsani, M.
(2016). Pengaruh Terapi Kompres
Hangat dengan Jahe Terhadap
Perubahan Intensitas Nyeri pada
Lansia yang Menderita Arthritis

You might also like