You are on page 1of 7

PTO

SISTEM SADAP KUASA (POWER TAKE OFF)

POWER TAKE-OFF UNIT (PT0) It is a part of tractor transmission system. It


consists of a shaft, a shield and a cover. The shaft is externally splined to transmit
torsional power to another machine.

A rigid guard fitted on a tractor covers the power take-off shaft as a safety device.
This guard is called power take-off shield. Agricultural machines are coupled with
this shaft at the rear part of the tractor.

As per ASAE standard PTO speed is 540 ± 10 rpm when operating under load. In
order to operate 1000 rpm PTO drive machine, a new standard has been developed.

Adalah suatu sistem yang digunakkan untuk mengambil alih tenaga atau daya pada
suatu sumber tenaga dengan sistem mekanikal dan dialirkan ke sistem lain. PTO
pada jentera berada di bahagian belakang traktor dan kuasa PTO boleh dikawal
samada dihubungkan dan diputuskan.
Komponen PTO pada Jentera :
Klac
Tuil kawalan
Gearbox
Shaft PTO

Tujuan PTO adalah menggerakkan komponen lain seperti pompa steering, pompa
brake cooling system

Type PTO :

Transmission Drive PTO


Hanya beroperasi pada saat clutch transmissi di engagedkan, operasi pun stop jika
clutch disengaged

PTO, Normal Type


PTO takes its rotation from the engine through the same clutch as the gearbox
therefore engaging the clutch starts both the tractor and the PTO

Continuous Running PTO

PTO, Live type

Clutch of the dual plate type controlled progressively by a pedal


One clutch plate drives the gearbox and the other drives the PTO
To disengage gearbox, press pedal halfway through its travel. To disengage PTO,
press pedal to the bottom of its travel
By pressing halfway, it is possible to leave PTO turning and at the same time
stopping the tractor

PTO ini menggunakan dua clutch, satu untuk transmissi dan satunya untuk PTO,
masing-masing punya satu kontrol dan tidak bisa dioperasikan secara bersamaan

POWER TAKE-OFF 3. Independent PTO

PTO, Fully independent type

Tractor provided with 2 clutches, one for gearbox and the other for PTO
2 clutches controlled by pedal and lever. It is possible to stop the PTO leaving the
tractor moving
PTO ini mempunyai clutch yang terpisah dari main clutch transmission, sehingga
dapat dioperasikan pada saat transmissi dioperasikan atau pada saat transmissi
tidak dioperasikan

POWER TAKE-OFF Prinsip Operasi:


Power dari Engine dialirkan ke PTO Drive Shaft melalui clutch PTO
Power dari drive shaft ditransfer ke PTO Output shaft melalui sliding drive gear &
Driven gear

POWER TAKE-OFF Komponen Utama:

Universal Joint, berfungsi untuk menghubungkan dua drive shaft yang berputar
2. Drive Shaft, berfungsi untuk mengtransfer power ke output shaft.
Type:
Solid Shaft, mempunyai panjang yang tetap & universal joint pada tiap ujungnya.
Telescoping Shaft, mempunyai panjang yang bisa diubah dan dua atau tiga
universal joint
Telescoping Shaft

Power Take Off (tempat pengambilan daya) merupakan keluaran daya dari mesin
traktor yang berupa putaran yang bisa digunakan untuk menggerakkan peralatan
lain.Poros PTO dihubungkan secara langsung dengan poros setelah kopling,
kemudian PTO sendiri menggunakan versneling tersendiri untuk mengatur
kecepatan putar PTO agar sesuai dengan kebutuhan

 Tenaga yang disediakan pada poros pto dipergunakan untuk memutar implemen


sambil menariknya seperti kultivator rotari, mower, dll. Dan juga dapat digunakan
untuk menggerakkan peralatan stasioner. 

Poros pto biasanya terletak di bagian belakang bawah traktor (Gambar 8).� 


Putaran pto bervariasi tergantung jenis
traktor, berkisar antara 500 hingga 1500
rpm sesuai dengan putaran engine.� 

Ada yang putaran pto tidak bergantung


pada kecepatan maju traktor (cocok
untuk kultvator rotari, mower, kerja
stasioner, dll), ada juga yang sesuai
dengan laju traktor (cocok untuk alat
tanam, penyiang, dll)

2.4 Slip (Slippage)

Intensitas slipmerupakan pengurangan kecepatan maju traktor karena beban operasi pada
kondisi lapang. Slip roda yang terjadi pada roda traksi traktor dapat diketahui dari pengurangan
kecepatan traktor pada saat operasi dengan beban dibandingkan dengan kecepatan teoritis. Slip
roda traktor merupakan salah satu faktor pembatas bagi pengoperasian traktor-traktor pertanian.
Slipakan selalu terjadi pada traktor baik pada saat menarik beban maupun saat tidak menarik
beban.
Slip terjadi bila roda meneruskan gaya-gaya pada permukaan alas, pengukuran slipagak
rumit akibat pengecilan jari-jari ban efektif statis maupun dinamis. Meningkatkan sliproda
dapat menambah kemampuan traksi, gaya tarik traktor masih dapat ditambah dengan
menaikkan slip hingga 30%, tetapi slipyang optimum pada operasi traktor adalah 10–17%. Sliproda
traksi merupakan selisih antara jarak tempuh traktor saat dikenai beban dengan jarak tempuh
traktor tanpa beban pada putaran roda penggerak yang sama.

Untuk menghitung sliproda traksi padapada persamaanberikut:

St =So−SbSo×100 % .............................................................................. (1)

dimana : St=Sliproda traksi (%)

Sb=Jarak tempuh traktor saat diberi pembebanan dalam 10 putaran roda (m)

So=Jarak tempuh traktor tanpa beban dalam 10putaran roda (m)

Besarnya slipdipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a.Beban pada roda traksi.b.Jenis, ukuran, dan kondisi roda traksi.

c.Jenis dan kondisi tanah/landasan traksi.

Slippada roda dapat diperkecil dengan memperhatikan fakror-faktor sebagai berikut : (1)
diameter roda (2) lebar roda (3) bentuk lempengan tapak, (4) sudut lempengan tapak terhadapat
garis singgung roda dan sumbu roda (5) jarak

antara lempengan. Penurunan tenaga yang dibutuhkan untuk mengatasi slipakan menaikkan
tenaga tarik taktor.Perbedaan kecepatan dan transmisi yang digunakan jugadapat
memberikan pengaruh pada slip. Efisiensi tenaga tarik yang tertinggi dalam mengolahan tanah
adalah pada tingkat slip antara15–25%.Padatanahliatyang basah, tenaga terbesar untuk menarik
mungkin dicapaipada slipsekitar 35%.

Tanah basah atau becek slipdapat terjadi sampai 60% dan hanya menghasilkan tanah sekitar10–
20%. Hal ini berarti banyaktenaga yang hilang untuk mengatasi tahanan gelinding dan sliproda
serta hasil yang didapat berupa proses pelumpuran oleh roda.Dalam penggunaan traktor pada
tanah liat basah atau lumpur, harus diperhatikan luas kotak permukaan roda dengan tanah
untuk menaikkantarikan, makin luas permukaan, maka tarikan akan makin baik.

Kelengketan tanah pada sirip dari roda besi adalah salah satu hal yang dapat menyebabkan
tingginya slip. Jika kelengketan tanah pada sirip sangat banyak akanmenimbulkan roda besi ini
ditutupi tanah, sehingga gaya angkat yang akan dihasilakan akan kecil dan menyebabkan tingginya
sliproda

You might also like