You are on page 1of 12

NURANI HUKUM : JURNAL ILMU HUKUM

Volume 2 Nomor 2, Desember 2019, hlm. (14-25)


Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten, Indonesia
P-ISSN: 2655-7169 | e-ISSN: 2656-0801
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/nhk/index

Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang


Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

Devi Andani
Fakultas Hukum Universitas Janabadra
Jl. Tentara Rakyat Mataram No.58, Bumijo, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, 55231
E-mail: devi_andani@janabadra.ac.id

DOI: http://dx.doi.org/10.51825/nhk.v2i2.8431

Info Artikel
|Submitted: 27 Juni 2020 |Revised: 15 Agustus 2020 |Accepted: 15 Agustus 2020

How to cite: Devi Andani, “Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal”, Nurani Hukum : Jurnal Ilmu
Hukum, Vol. 2 No. 2, (Desember, 2019)”, hlm. 14-25.

ABSTRACT
This study emphasizes the impact of the judicial review of Law Number 25 of 2007 concerning
investment toward the review of the investment law(Undang-Undang Penanaman Modal UUPM). This
research is a qualitative research by following the typology of normative legal research, the research data is
collected by means of literature and document studies, relevant theory relevant and written descriptively and
analyzed qualitatively. The results of this study indicate that the State provides facilities for foreign investors
regarding land rights. Hak Guna Usaha (HGU) is given a maximum period of 95 years, Hak Guna
Bangunan (HGB) is 80 years, and the right to use is given for 70 years and can be extended in advance. This
provision certainly has a positive impact on the investment climate in Indonesia to attract foreign investors
to invest. However, the provisions of the UUPM are considered to be contradicting Article 33 of the 1945
Constitution, which states that natural wealth relating to the livelihood of many people is controlled by the
state. The provisions of the UUPM were deemed to have violated Article 33 of the 1945 Constitution so that
through a judicial review the Constitutional Court canceled the provision. This judicial review is considered
to be a setback in investment provisions in Indonesia. Land rights are important for foreign investors,
therefore the cancellation of the UUPM is something that cannot attract foreign investors to invest in
Indonesia. In this way, Indonesia's efforts to develop the economy are deemed unattainable. It also indicates
that legal certainty in Indonesia is also difficult to obtain with statutory provisions that are rapidly changing
or can be overturned by a decision of the Constitutional Court through a judicial review.

Keywords: invests, investor, judicial review.

14| Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

ABSTRAK
Studi ini menekankan pada tinjauan hukum investasi dampak judicial review Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kualitatif dengan mengikuti tipologi penelitian hukum normatif, data penelitian dikumpulkan
dengan cara studi pustaka dan dokumen, direlevansikan dengan teori yang berkaitan serta
dituliskan secara deskriptif dan dianalisa secara kualitatif. Hasil studi ini menunjukkan Negara
memberikan fasilitas bagi investor asing, yaitu mengenai hak atas tanah. Untuk HGU diberikan
maksimal jangka waktu 95 tahun, HGB 80 tahun, dan hak pakai diberikan waktu 70 tahun serta
dapat diperpanjang dimuka. Ketentuan tersebut tentu memberikan dampak positif bagi iklim
investasi di Indonesia untuk menarik minat investor asing dalam menanamkan modalnya. Namun
di sisi lain, ketetntuan UUPM tersebut dinilai bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945, yang
menyatakan bahwa kekayaan alam yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara. Ketentuan UUPM tersebut dinilai melanggar Pasal 33 UUD 1945 sehingga melalui judicial
review Mahkamah Konstitusi membatalkan ketentuan tersebut. Melalui judicial review tersebut
dinilai merupakan sebuah kemunduran ketentuan investasi di Indonesia. Hak atas tanah
merupakan suatu yang penting bagi investor asing, maka dari itu pembatalan atas UUPM tersebut
merupakan suatu hal yang tidak dapat menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di
Indonesia. Dengan begitu maka uapay Indonesia untuk membangun perekonomian dinilai tidak
dapat tercapai. Hal itu juga mengindikasikan kepastian hukum di Indonesia juga susah didapat
dengan ketentuan perundang-undangan yang cepat berubah atau dapat dibatalkan dengan
keputusan Mahkamah Konstitusi melalui judicial review.

Kata Kunci: Investasi, Investor, Judicial Review.

Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169 | 15
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

A. PENDAHULUAN Asing (UUPMA)) dan Undang-Undang


Nomor 6 Tahun 1968 (diubah dan
Indonesia memiliki banyak
ditambah Undang-Undang Nomor 12
potensi sumber daya baik sumber daya
Tahun 1970 tentang Undang-Undang
alam maupun sumber daya manusia.
Penanaman Modal Dalam Negeri
Keterbatasan modal membuat negara
(UUPMDN)).2
tidak dapat mengolah dan mengelola
Apabila dilihat latar belakang
dengan baik sumber daya yang ada
upaya modal asing masuk ke Indonesia
sehingga keterbatasan ini menghambat
jelas terkait dengan kepentingan dan
proses penguatan perekonomian negara.
kebutuhan akan modal untuk
Investasi merupakan salah satu
pembangunan ekonomi, khususnya
penggerak proses penguatan
melalui sektor industri, saat ini negara
perekonomian negara, karena itu dalam
belum mampu untuk menyediakan
rangka kebijakan ekonominya beberapa
sendiri modal guna melancarkan
negara berusaha keras untuk
jalannya perekonomian dalam negeri
meningkatkan investasinya. Salah satu
sehingga memerlukan bantuan dana dari
cara peningkatan investasi yang
luar. Menurut UU PM yang dimaksud
diharapkan adalah melalui investasi
Penanam Modal Dalam Negeri adalah
asing. Para investor diundang masuk ke
perseorangan warga negara Indonesia,
suatu negara diharapkan dapat
badan usaha Indonesia, negara Republik
membawa langsung dana segar dengan
Indonesia, atau daerah yang melakukan
harapan agar modal yang masuk
penanaman modal di wilayah negara
tersebut dapat menggerakkan roda
Republik Indonesia. Sedangkan
industri yang pada gilirannya dapat
Penanam Modal Asing adalah
menggerakkan perekonomian suatu
perseorangan warga negara asing, badan
negara.
usaha asing, dan/atau pemerintah asing
Kebijakan investasi di Indonesia
yang melakukan penanaman modal di
pada dasamya merujuk pada ketentuan
wilayah negara Republik Indonesia.3
Pasal 33 UUD 1945. Esensialisasi Pasal 33
Dalam menanamkan modalnya
UUD 1945 adalah perekonomian
di Indonesia, para penanam modal diberi
Indonesia berorientasi pada ekonomi
kemudahan-kemudahan atau fasilitas-
kerakyatan. Hal itu merupakan
fasilitas dari pemerintah, antara lain
penuangan yuridis konstitusional dari
fasilitas perpajakan dan fasilitas
amanat yang dikandung di dalam
perizinan. Fasilitas perizinan yang
pembukaan UUD 1945, yaitu
diberikan pemerintah, yaitu hak atas
mewujudkan kesejahteraan sosial bagi
tanah, pelayanan keimigrasian, dan
seluruh rakyat Indonesia. Di Indonesia
perizinan impor. Fasilitas yang diberikan
kebijakan investasi ditegaskan melalui
terutama ditujukan untuk Penanam
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007
Modal Asing. Fasilitas-fasilitas yang
tentang Penanaman Modal yang
diberikan pemerintah kepada PMA
dinyatakan berlaku di Undangkan pada
bertujuan untuk menarik investor asing
tanggal 26 April 2007.1 Sebelum lahirnya
Undang-Undang ini telah ada Undang-
Undang lain yang mengatur yaitu 2
Iwan Nurdin, Setelah MK
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 Membatalkan Pasal 22 UU Penanaman Modal,
(diubah dan ditambah dengan Undang- Suara Pembaharuan Agraria, terdapat dalam
http://adisuara.blogspot.co.id/2008/03/setelah-
Undang Nomor 11 Tahun 1970, tentang
mk-membatalkan-pasal-22-uu.html, diakses pada
Undang-Undang Penanaman Modal tanggal 8 Januari 2019 pkl 11.45 WIB
3
Dhaniswara K. Harjono, Hukum
Penanaman Modal, Ctk Kedua, PT RajaGrafindo
1
Selanjutnya disebut UUPM Persada, Jakarta, 2007, hlm. 10.

16 | Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

sebanyak-banyaknya agar dapat tanah sebagaimana dimaksud dalam


menggerakkan dan meningkatkan Pasal 21 huruf a dapat diberikan dan
perekonomian negara. Salah satu yang diperpanjang dan dapat diperbarui
menjadi perhatian adalah mengenai kembali atas permohonan penanam
fasilitas yang diberikan pemerintah modal”. Mahkamah Konstitusi juga
terhadap penanaman modal asing yaitu menghapuskan semua kata “dimuka
hak atas tanah.4 sekaligus” atau “sekaligus dimuka” yang
Kemudahan pelayanan dan/atau diatur dalam pasal tersebut.
perizinan hak atas tanah sebagaimana Lalu bagaimana putusan judicial
dimaksud dalam Pasal 21 huruf a UUPA review ini dikaitkan dengan hukum
dapat diberikan dan diperpanjang di investasi? Mengingat negara tetangga
muka sekaligus dan dapat diperbarui seperti Malaysia dan Thailand telah
kembali atas permohonan penanam menerapkan ketentuan perpanjangan
modal, berupa: dimuka mengenai hak atas tanah ini,
1. Hak Guna Usaha dapat diberikan sehingga dapat memberikan kepastian
dengan jumlah 95 (sembilan puluh dan kenyamanan bagi investor asing
lima) tahun dengan cara dapat akan hak atas tanah yang dimilikinya.
diberikan dan diperpanjang di Tentu hal tersebut akan memberikan
muka sekaligus selama 60 (enam iklim investasi yang baik bagi negara
puluh) tahun dan dapat diperbarui yang bersangkutan, mengingat investor
selama 35 (tiga puluh lima) tahun; akan tertarik menanamkan modalnya
2. Hak Guna Bangunan dapat pada negara yang telah memberikan
diberikan dengan jumlah 80 kepastian terhadap investasinya.
(delapan puluh) tahun dengan cara
dapat diberikan dan diperpanjang Metode Penelitian
di muka sekaligus selama 50 (lima
Penelitian ini menggunakan
puluh) tahun dan dapat diperbarui
pendekatan yuridis normatif, yaitu
selama 30 (tiga puluh) tahun; dan
pendekatan yang dilakukan berdasarkan
3. Hak Pakai dapat diberikan dengan
bahan hukum utama dengan cara
jumlah 70 (tujuh puluh) tahun
menelaah teori-teori, konsep-konsep,
dengan cara dapat diberikan dan
asas-asas hukum serta peraturan
diperpanjang di muka sekaligus
perundang-undangan yang
selama 45 (empat puluh lima)
berhubungan dengan penelitian ini.
tahun dan dapat diperbarui selama
Pendekatan ini dikenal pula dengan
25 (dua puluh lima) tahun.
pendekatan kepustakaan, yakni dengan
Namun kemudian, Pasal 22
mempelajari buku-buku, peraturan
UUPM telah mengalami perubahan
perundang-undangan dan dokumen lain
melalui uji materiil yang dilakukan oleh
yang berhubungan dengan penelitian ini.
Mahkamah Konstitusi dalam perkara
Sehubungan dengan tipe penelitian yang
No. 21-22/PUU-V/2007. Setelah ada
digunakan yakni yuridis normatif, maka
putusan uji materiil (judicial review) dari
pendekatan yang dilakukan adalah
Mahkamah Konstitusi, maka bunyi Pasal
pendekatan perundang-undangan
22 ayat (1) menjadi “Kemudahan
(statute approach), pendekatan Analitis
Pelayanan dan/atau perizinan hak atas
(Analytical Approach) dan pendekatan
kasus (Case approach).
4 1. Pendekatan Perundang-Undangan
Erman Rajagukguk, Hukum Investasi di
Indonesia: Anatomi Undang-Undang No. 25 (statute approach), dilakukan untuk
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Cetakan meneliti aturan-aturan yang
Pertama, Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar penormaannya justru kondusif
Indonesia, Jakarta, 2007, hlm. 14.

Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169 | 17
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

untuk mengetahui dan responden yang berkaitan dengan


menganalisis pengaturan yuridis penelitian ini.
terhadap tinjauan hukum investasi 3. Bahan hukum tersier, penulis
dampak judicial review Pasal 22 menggunakan bahan hukum
ayat (1) huruf (a), (b), dan (c) seperti kamus dan ensiklopedi.
UUPM. Teknik pengumpulan bahan
2. Pendekatan Analitis (Analytical hukum yang dilakukan dalam penelitian
Approach), menganalisis terhadap ini meliputi:
bahan hukum untuk mengetahui 1. Studi pustaka, merupakan
makna yang dikandung oleh penelaahan peraturan perundang-
istilah-istilah yang digunakan undangan yang terkait serta buku-
dalam aturan perundang- buku atau literatur sebagai bahan
undangan secara konsepsional, bacaan. Menurut Soejono
sekaligus mengetahui Soekamto, studi kepustakaan ini
penerapannya dalam praktik menelaah bahan-bahan hukum
maupun dalam putusan-putusan yang pokok yaitu undang-undang
hukum yang berkaitan dengan dalam arti materiil dan formal,
tinjauan hukum investasi dampak hukum kebiasaan dan hukum adat
judicial review Pasal 22 ayat (1) yang tercatat, yurisprudensi yang
huruf (a), (b), dan (c) UUPM. Pada konstan, traktat, dan doktrin.
dasarnya tugas analisis hukum Selain itu juga bahan-bahan yang
adalah menganalisis pengertian dinamakan dokumen seperti
hukum, asas hukum, kaidah otobiografi yang komprehensif,
hukum, sistem hukum, dan surat-surat pribadi, buku harian
berbagai konsep yuridis. dan memori, surat kabar dan
3. Pendekatan kasus (Case approach), majalah, dokumen pemerintah dan
untuk mempelajari penerapan cerita-cerita rakyat.5
norma-norma atau kaidah-kaidah 2. Studi dokumen, yaitu dengan
hukum yang dilakukan dalam mengkaji berbagai dokumen resmi
praktik hukum. institusional yang berupa
Jenis bahan hukum yang di peraturan perundang-undangan,
gunakan dalam penelitian ini adalah putusan pengadilan, risalah sidang
bahan hukum primer, bahan hukum dan lain-lain yang berhubungan
sekunder dan bahan hukum tersier. dengan permasalahan penelitian.
1. Bahan hukum primer, penulis 3. Wawancara, yaitu dengan
menggunakan bahan hukum yang mengajukan pertanyaan kepada
mempunyai kekuatan mengikat nara sumber baik secara bebas
secara yuridis, yaitu UUPM. maupun terpimpin.
2. Bahan hukum sekunder, yaitu Penelitian ini menggunakan
bahan-bahan yang tidak metode pengumpulan data dengan cara
mempunyai kekuatan hukum data yang diperoleh dianalisa dengan
mengikat secara yuridis. Literatur- menggunakan metode kualitatif dengan
literatur, jurnal hukum, hasil menjabarkan dan memberikan
penelitian dan artikel-artikel interpretasi terhadap data yang
hukum yang berkaitan dengan diperoleh berdasarkan norma-norma
pokok permasalahan dalam hukum, teori-teori dan doktrin yang
penulisan ini. Selain itu, penulis
juga menggunakan hasil 5
Soejono Soekamto, Ringkasan
wawancara dari nara sumber dan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, Cetakan
Pertama, IND-HILL-CO, Jakarta, 1990, hlm. 114.

18 | Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

berlaku dihubungkan dengan pokok Faktor ini sama pentingnya


permasalahan.6 Data yang telah dengan faktor politik. Faktor politik dan
dikumpulkan akan diidentifikasi dan ekonomi merupakan dua hal yang saling
disusun secara sistematis, baik data yang berkaitan. Artinya, apabila politik negara
diperoleh dari bahan hukum primer, stabil maka perekonomian akan berjalan
bahan hukum sekunder, dan bahan dengan baik. Disini, investor berusaha
hukum tersier. Kemudian seluruh data mencari tempat untuk menanamkan
yang diperoleh dari studi kepustakaan modal dimana tempat tersebut dapat
tersebut dituliskan secara deskriptif dan memberikan keuntungan baginya.
dianalisa secara kualitatif. Hasilnya akan Investor akan selalu menghitung segala
dapat memberikan gambaran mengenai sesuatu sebelum menanamkan
tinjauan hukum investasi dampak modalnya.
judicial review Pasal 22 ayat (1) huruf (a), 3. Faktor Hukum
(b), dan (c) UUPM Faktor lain yang menentukan
penanaman modal adalah kepastian
B. PEMBAHASAN hukum. Investor akan
Fasilitas yang Diperoleh Bagi Penanam mempertimbangkan kepastian hukum
Modal Asing yang diberikan pemerintah apabila
Investor dalam menanamkan menanamkan modalnya. Dengan adanya
modalnya selalu mempertimbangkan perubahan peraturan terus-menerus
beberapa faktor penting. Faktor-faktor akan membuat investor ragu tentang
ini merupakan faktor internal suatu kepastian dan perlindungan hukum
negara yang dapat membuat para yang diberikan negara tersebut kepada
investor berminat untuk menanamkan investor. Oleh karena itu, kepastian
modalnya. Faktor-faktor yang hukum merupakan hal yang
mempengaruhi penanaman modal menentukan tinggi rendahnya investor
antara lain:7 yang masuk dalam berinvestasi di
1. Faktor Politik sebuah negara.
Faktor mi merupakan faktor yang Salah satu faktor yang dapat
paling menentukan dalam meningkatkan menjadi pertimbangan investor untuk
iklim investasi suatu negara, yang dilihat rnenanamkan modalnya adalah
adalah kestabilan politik dalam negara perlindungan dan kepastian hukum
tersebut. Dari situ akan dilihat yang diberikan pemerintah melalui
bagaimana kebijakan pemerintah dalam peraturan perundang-undangan yang
menangani masalah-masalah yang dikeluarkan. Semakin baik perlindungan
timbul, terutama kebijakan untuk dan kepastian hukum yang diberikan
permasalahan dibidang ekonomi. pemerintah semakin baik pula iklim
Apabila keadaan politik suatu negara investasi di Indonesia. Dalam UUPM
tidak stabil yang menyebabkan mengatur hak-hak investor asing dalam
perekonomian sedikit menjadi kacau melakukan investasi di Indonesia. Hak-
maka investor pun akan ragu untuk hak tersebut terdiri atas:8
menanamkan modalnya.
2. Faktor Ekonomi

8
Evalina Barbara, Tesis: Pemberian Hak
6
Soejono Soekamto, Pengantar Atas Tanah dalam Rangka Penanaman Modal
Penelitian Hukum, Cetakan Pertama, UI Press, Setelah Diundangkannya Undang-Undang Nomor
Jakarta, 1988, hlm.12. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,
7
Hulman Panjaitan dan Anner Mangatur Fakultas Hukum Magister Kenotariatan,
Sianipar, Hukum Penanaman Modal Asing, CV Universitas Sumatera Utara, Medan, 2008, hlm.
INDHILL Co, Jakarta, 2008, hlm. 40. 15.

Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169 | 19
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

1. Mendapat perlakuan yang sama untuk keperluan produksi yang


dari pemerintah diantara dan belum dapat diproduksi di
sesama penanam modal (Pasal 6). dalam negeri.
2. Berhak atas kompensasi atau ganti c. Pembebasan atau keringanan
rugi dalam halnya suatu tindakan bea masuk bahan baku atau
nasionalisasi (Pasal 7ayat (2)). bahan penolong untuk
3. Berhak untuk mengalihkan asset keperluan produksi untuk
(Pasal 8 ayat(1)). jangka waktu tertentu dan
4. Berhak untuk melakukan tranfer persyaratan tertentu.
dan repatriasi dalam valuta asing d. Pembebasan Pajak Pertambahan
(Pasal 8 ayat (3)). Nilai atas impor barang modal
5. Berhak menggunakan tenaga kerja atau mesin atau peralatan untuk
ahli warganegara asing (Pasal 10 keperluan produksi yang belum
ayat (2)). dapat diproduksi di dalam
6. Hak yang diatur dalam Pasal 14, negeri selama jangka waktu
yaitu: tertentu.
a. Berhak atas kepastian hak, e. Penyusutan atau amortisasi
hukum, dan perlindungan; yang dipercepat.
b. Berhak atas informasi yang f. Keringanan Pajak Bumi dan
terbuka mengenai bidang usaha Bangunan, khususnya untuk
yang dijalankannya; bidang usaha tertentu, pada
c. Berhak atas pelayanan. wilayah atau daerah atau
7. Berhak atas berbagai fasilitas dan kawasan tertentu.
kemudahan (Pasal 18). 2. Fasilitas Perizinan
8. Berhak atas kemudahan pelayanan Ada 3 macam dalam fasilitas
dan/atau perizinan (Pasal 21, 23, perizinan yang diberikan pemerintah,
dan 24). yaitu:
Selain itu, pemberian fasilitas a. Hak atas tanah, yang dapat
yang digunakan untuk investasi juga dinikmati oleh investor asing
penting dalam menarik minat investor adalah Hak Guna Usaha, Hak
asing. Fasilitas-fasilitas yang diberikan Guna Bangunan, Hak Pakai,
dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, dan Hak Sewa.
yaitu:9 b. Fasilitas Pelayanan
1. Fasilitas Perpajakan dan Pungutan Keimigrasian, yang diterima
Lain oleh investor asing, antara lain:
Fasilitas perpajakan menurut Pasal 1) Pemberian izin tinggal
18 ayat (4) UUPM, antara lain: terbatas bagi penanam modal
a. Pajak penghasilan melalui asing selama 2 tahun;
pengurangan penghasilan netto 2) Pemberian alih status izin
sampai tingkat tertentu tinggal terbatas bagi
terhadap jumlah penanaman penanam modal menjadi izin
modal yang dilakukan dalam tinggal tetap yang dapat
waktu tertentu. dilakukan setelah tinggal di
b. Pembebasan atau keringanan Indonesia selama 2 tahun;
bea masuk atas impor barang 3) Pemberian izin masuk
modal, mesin, atau peralatan kembali untuk beberapa kali
perjalanan bagi pemegang
9 izin tinggal terbatas dan
Harjono, Dhaniswara K, Hukum Penanaman
Modal, Ctk Pertama, RajaGrafindo Persada,
dengan masa berlaku 1 tahun
Jakarta, 2007, hlm. 138-139 yang diberikan untuk jangka

20 | Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

waktu 12 bulan terhitung menanamkan modalnya di Indonesia


sejak izin tinggal diberikan; dengan mendirikan Perseroan Terbatas
4) Pemberian izin masuk hanya dapat menggunakan HGU, HGB,
kembali untuk beberapa kali dan Hak Pakai. Selain itu, ada satu hak
perjalanan bagi pemegang atas tanah yang dapat dimiliki oleh
izin tinggal terbatas dan warga negara asing adalah Hak Sewa
dengan masa berlaku 2 tahun Untuk Bangunan. Ini diatur pada Pasal
yang diberikan untuk jangka 44 dan Pasal 45 UUPA. Hak ini dapat
waktu paling lama 24 bulan digunakan oleh pribadi atau badan
terhitung sejak izin tinggal hukum dengan memberikan kepada
terbatas diberikan; pemiliknya sejumlah uang sebagai
5) Pemberian izin masuk bentuk uang sewa. Dalam UUPA tidak
kembali untuk beberapa kali diatur dengan jelas jangka waktu dari
perjalanan bagi pemegang Hak Sewa. Jangka waktunya
izin tinggal tetap yang berdasarkan kesepakatan bersama oleh
diberikan untuk jangka pemilik dan penyewa, serta disesuaikan
waktu paling lama 24 bulan dengan uang sewa yang diberikan.
terhitung sejak izin tinggal Pembayaran uang sewa tersebut,
tetap diberikan. menurut UUPA, dapat dilakukan dalam
c. Fasilitas perizinan impor, diatur dua cara yaitu:
dalam Pasal 24 UUPM. 1. satu kali atau pada tiap-tiap waktu
tertentu;
Tinjauan Hukum Investasi Dampak 2. sebelum atau sesudah tanahnya
Judicial Review Pasal 22 ayat (1) huruf dipergunakan.
(a), (b), dan (c) UUPM Akan tetapi, hak-hak tersebut
Keadaan Faktor tanah juga tidak dapat diperoleh tanpa syarat. Ada
menjadi penentu nvestor asing dalam beberapa syarat yang harus dipenuhi
menanamkan modalnya, seperti apabila ingin menggunakan dan
misalnya dalam bidang industri, memperpanjang fasilitas hak atas tanah
pertanian, atau pertambangan. Tetapi, di Indonesia. Ini sesuai dengan
tidak semua tanah di Indonesia boleh ketentuan yang tertulis dalam Pasal 22
dimiliki oleh investor asing atau warga ayat (2) UUPM antara lain:11
negara asing. Menurut UUPA dimuat 1. Penanaman modal yang dilakukan
beberapa hak-hak atas tanah:10 dalam jangka panjang dan terkait
1. Hak Milik, dengan perubahan struktur
2. Hak Guna Usaha, perekonomian Indonesia yang
3. Hak Guna Bangunan, lebih berdaya saing;
4. Hak Pakai, 2. Penanaman modal dengan tingkat
5. Hak Sewa, risiko penanaman modal yang
6. Hak Membuka Tanah, memerlukan pengembalian modal
7. Hak Memungut Hasil Hutan, dalam jangka panjang sesuai
Hak-Hak yang tidak termasuk dengan jenis kegiatan penanaman
dalam hak-hak tersebut diatas yang akan modal yang dilakukan;
ditetapkan dengan Undang-Undang 3. Penanaman modal yang tidak
serta hak-hak yang sifatnya sementara. memerlukan area yang luas;
Tidak semua hak tersebut dapat 4. Penanaman modal dengan
dimiliki oleh investor asing. Menurut menggunakan hak atas tanah
UUPA, investor asing yang negara;

10 11
Lihat Pasal 16 ayat (1) UUPA Lihat Pasal 22 ayat (1) UUPM

Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169 | 21
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

5. Penanaman modal yang tidak dan dapat diperbarui selama 30


mengganggu rasa keadilan (tiga puluh) tahun;dan
masyarakat dan tidak merugikan c. Hak Pakai dapat diberikan
kepentingan umum. dengan jumlah 70 (tujuh puluh)
Pemerintah dapat menghentikan tahun dengan cara dapat
atau membatalkan pemberian atau diberikan dan diperpanjang di
perpanjangan hak atas tanah tersebut muka sekaligus selama 45
apabila tanah yang akan digunakan oleh (empat puluh lima) tahun dan
perusahaan penanaman modal dapat diperbarui selama 25 (dua
ditelantarkan, merugikan kepentingan puluh lima) tahun.
umum, tidak sesuai dengan maksud dan Kemudian, Pasal 22 UUPM telah
tujuannya, dan bertentangan dengan mengalami perubahan melalui uji
Undang-Undang mengenai bidang materiil yang dilakukan oleh Mahkamah
pertanahan. 12 Konstitusi dalam perkara No. 21-
Pada awalnya, untuk tanah yang 22/PUU-V/2007. Setelah ada putusan uji
di.gunakan dalam penanaman modal materiil (judicial review) dari Mahkamah
diberikan jangka waktu yang panjang Konstitusi, maka bunyi Pasal 22 ayat (1)
melebihi jangka waktu yang diatur menjadi “Kemudahan Pelayanan
dalam UUPA. Jangka waktu yang dan/atau perizinan hak atas tanah
diberikan tersebut dapat diperpanjang di sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
muka sekaligus sehingga para investor huruf a dapat diberikan dan
tidak perlu bingung untuk diperpanjang dan dapat diperbarui
memperpanjang atau memperbarui hak kembali atas permohonan penanam
atas tanahnya, seperti yang tersebut modal”. Mahkamah Konstitusi juga
dalam Pasal 22 ayat (1) UUPM adalah : menghapuskan semua kata “dimuka
”Kemudahan pelayanan sekaligus” atau “sekaligus dimuka” yang
dan/atau perizinan hak atas tanah diatur dalam pasal tersebut.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Pertimbangan yang hakim berikan
huruf a dapat diberikan dan adalah dengan mengacu pada Pasal 33
diperpanjang di muka sekaligus dan ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945
dapat diperbarui kembali atas seharusnya negara mempunyai hak
permohonan penanam modal, berupa: penuh dalam menguasai tanah-tanah
a. Hak Guna Usaha dapat yang ada dan juga negara berhak
diberikan dengan jumlah 95 menghentikan pemberian hak atas
(sembilan puluh lima) tahun tanah.13 Namun, dengan adanya Pasal 22
dengan cara dapat diberikan ayat (1) tersebut, memperlemah posisi
dan diperpanjang di muka negara sebagai penguasa tanah karena
sekaligus selama 60 (enam negara tidak dapat menghentikan
puluh) tahun dan dapat penguasaan tanah ataupun tidak
diperbarui selama 35 (tiga memberikan perpanjangan pada hak atas
puluh lima) tahun; tanah.
b. Hak Guna Bangunan dapat
diberikan dengan jumlah 80
(delapan puluh) tahun dengan 13
Elly Wijaya, Tesis: Perlindungan Investor
cara dapat diberikan dan Asing Berkaitan dengan Penggunaan Tanah di
diperpanjang di muka sekaligus Indonesia Ditinjau dari Undang-Undang Nomor
selama 50 (lima puluh) tahun 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria dan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Fakultas
Hukum Magister Kenotariatan, Universitas
12
Lihat Pasal 22 ayat (4) UUPM Indonesia, 2011, hlm. 33

22 | Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

Berdasarkan ketentuan Pasal 22 Jangka waktu maksimal 95 tahun


UUPM, tanah-tanah yang ada di yang diberikan UUPM sebenarnya jika
Indonesia ini seolah-olah terlihat seperti dilihat dari sudut pandang investasi
dijual kepada pihak asing hanya untuk maka akan memberikan keuntungan
kepentingan negara dalam bagi negara dalam hal penyerapan
meningkatkan penanaman modal dan sumber daya manusia (sdm) yang besar
menarik minat investor. Dalam hal ini dalam bidang ketenagakerjaan,
pemerintah tidak sesuai dengan prinsip terjadinya alih teknologi yang
Most Favored Nation karena pemerintah memerlukan waktu cukup lama, serta
memberikan hak yang lebih pada dapat memperbaiki iklim investasi di
investor asing sedangkan investor dalam Indonesia dengan adanya kepastian
negeri tidak mendapatkan hak yang tentang hak atas tanah tersebut.
sama. Dengan adanya uji materiil oleh Mengingat negara tetangga seperti
Mahkamah Konstitusi, maka telah Malaysia dan Thailaind sudah
mengembalikan hak-hak penguasaan menerapkan ketentuan hak atas tanah
negara atas tanah-tanah yang ada di untuk investor asing maksimal 100 tahun
Indonesia. Di lain sisi, apabila dan dapat diperpanjang dimuka.
mengharapkan investasi domestik, maka Adanya judicial review tersebut
pemanfaatan tanah dinggap belum dapat dipandang sebagai kemunduran iklim
tercapai secara maksimal karena faktor investasi di Indonesia. Para investor
ekonomi yang kurang kuat dan tentu akan berpikir dua kali untuk
teknologi yang belum maksimal. Maka menanamkan modalnya di Indonesia
dari itu, adanya investor asing yang dengan kepastian hak atas tanah yang
mempunyai kemampuan dalam hal tidak dapat diperolehnya. Para investor
ekonomi dan teknologi diharapkan tentu akan tertarik dengan negara yang
mampu memberikan dampak positif telah menyediakan kepastian hak atas
bagi perekonomian negara. tanah. Akibatnya investor lebih tertarik
Jika dilihat dari sudut pandang menanamkan modalnya di Malaysia
investasi maka dengan adanya judicial atau Thailand yang telah memberikan
review tersebut justru membuat iklim kepastian hak atas tanah. Untuk
investasi yang tidak baik. Hal itu karena berinvestasi dalam bidang industri,
faktor kepastian hukum, dalam hal ini pertanian, atau pertambangan seperti
adalah hak atas tanah tidak dapat yang dimaksud diatas, maka tentu
tercapai. Kepastian akan hak atas tanah diperlukan waktu yang panjang agar
yang dapat diperoleh investor investor mendapatkan keuntungan atas
merupakan hal yang penting, karena modalnya tersebut. Dengan adanya
untuk menanamkan modalnya di investasi dari investor asing maka tanah
Indonesia dalam bidang industri di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk
misalnya, untuk membuat pabrik-pabrik kepentingan negara dalam hal
membutuhkan biaya yang tinggi, maka ketersediaan lapangan kerja bagi
untuk mengembalikan modalnya juga masyarakat terutama. Selain itu
diperlukan jangka waktu yang cukup infrastruktur yang bangun atau
panjang. Selain itu dalam bidang digunakan oleh investor asing setelah
pertanian seperti kelapa sawit, waktu berakhirnya kontrak maka akan dikuasai
yang dibuthkan untuk dapat dipanen dan menjadi milik negara.
adalah 45 tahun. Bidang pertambangan, Perubahan UUPM dengan judicial
untuk melakukan eksplorasi dan review juga mengindikasikan bahwa
eksploitasi dibutuhkan alat yang tidak kepastian hukum di Indonesia tidak
murah dan waktu yang tidak sedikit. cukup baik, hal itu diindikasikan dengan
perubahan peraturan perundang-

Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169 | 23
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

undangan yang cepat. Kepastian hukum negeri selama jangka waktu


menjadi penting jika tujuan negara tertentu; Penyusutan atau
adalah untuk menarik investor asing. amortisasi yang dipercepat; dan
Dalam menjalankan roda bisnisnya, Keringanan Pajak Bumi dan
investor asing juga membutuhkan Bangunan, khususnya untuk
kepastian hukum, agar kontrak-kontrak bidang usaha tertentu, pada
dan perencanaan jangka pendek, wilayah atau daerah atau
menengah, atau panjang yang dibuatnya kawasan tertentu.
tidak menjadi sia-sia karena terbentur b. Fasilitas Perizinan, meliputi:
dengan peraturan perundang-undangan Hak atas tanah, yang dapat
yang berubah dikemudian hari. Selain dinikmati oleh investor asing
itu, adanya judicial review mengakibatkan adalah Hak Guna Usaha, Hak
fasilitas yang diberikan UUPM terkait Guna Bangunan, Hak Pakai,
hak atas tanah tidak dapat diterapkan dan Hak Sewa; Fasilitas
lagi dan menyebabkan kemunduran atas Pelayanan Keimigrasian; dan
usaha menarik investor asing. Fasilitas Perizinan Impor.
2. Negara memberikan fasilitas bagi
C. PENUTUP investor asing, yaitu mengenai hak
atas tanah. Untuk HGU diberikan
Berdasarkan Berdasarkan uraian
maksimal jangka waktu 95 tahun,
di atas, maka penulis mengambil
HGB 80 tahun, dan hak pakai
kesimpulan sebagai berikut:
diberikan waktu 70 tahun serta
1. Fasilitas-fasilitas yang diberikan
dapat diperpanjang dimuka.
dapat diterima oleh penanam
Ketentuan tersebut tentu
modal asing dibagi menjadi dua,
memberikan dampak positif bagi
yaitu:
iklim investasi di Indonesia untuk
a. Fasilitas Perpajakan dan
menarik minat investor asing
Pungutan Lain, seperti: Pajak
dalam menanamkan modalnya.
penghasilan melalui
Namun di sisi lain, ketetntuan
pengurangan penghasilan netto
UUPM tersebut dinilai
sampai tingkat tertentu
bertentangan dengan Pasal 33
terhadap jumlah penanaman
UUD 1945, yang menyatakan
modal yang dilakukan dalam
bahwa kekayaan alam yang
waktu tertentu; Pembebasan
menyangkut hajat hidup orang
atau keringanan bea masuk atas
banyak dikuasai oleh negara.
impor barang modal, mesin,
Ketentuan UUPM tersebut dinilai
atau peralatan untuk keperluan
melanggar Pasal 33 UUD 1945
produksi yang belum dapat
sehingga melalui judicial review
diproduksi di dalam negeri;
Mahkamah Konstitusi
Pembebasan atau keringanan
membatalkan ketentuan tersebut.
bea masuk bahan baku atau
Melalui judicial review tersebut
bahan penolong untuk
dinilai merupakan sebuah
keperluan produksi untuk
kemunduran ketentuan investasi
jangka waktu tertentu dan
di Indonesia. Hak atas tanah
persyaratan tertentu;
merupakan suatu yang penting
Pembebasan Pajak Pertambahan
bagi investor asing, maka dari itu
Nilai atas impor barang modal
pembatalan atas UUPM tersebut
atau mesin atau peralatan untuk
merupakan suatu hal yang tidak
keperluan produksi yang belum
dapat menarik investor asing
dapat diproduksi di dalam
untuk menanamkan modalnya di

24 | Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169
Tinjauan Hukum Investasi Dampak Judicial Review Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal

Indonesia. Dengan begitu maka Pembaharuan Agraria, 2008.


upaya Indonesia untuk http://adisuara.blogspot.co.id/2
membangun perekonomian dinilai 008/03/setelah-mk-
tidak dapat tercapai. Hal itu juga membatalkan-pasal-22-uu.html.
mengindikasikan kepastian hukum Rajagukguk, Erman. Hukum Investasi Di
di Indonesia juga susah didapat Indonesia: Anatomi Undang-
dengan ketentuan perundang- Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang
undangan yang cepat berubah atau Penanaman Modal. Jakarta:
dapat dibatalkan dengan Fakultas Hukum Universitas Al-
keputusan Mahkamah Konstitusi Azhar Indonesia, 2007.
melalui judicial review. Soekanto, Soejono. Pengantar Penelitian
Hukum. Jakarta: UI Press, 1988.
DAFTAR PUSTAKA ———. Ringkasan Metodelogi Penelitian
Barbara, Evalina. “Pemberian Hak Atas Hukum Empiris. Jakarta: IND-
Tanah Dalam Rangka Penanaman HILL-CO, 1990.
Modal Setelah Diundangkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
Undang-Undang Nomor 25 Tentang Penanaman Modal (n.d.).
Tahun 2007 Tentang Penanaman Undang-Undang Nomor Nomor 25
Modal.” Universitas Sumatera Tahun 2007 Tentang Penanaman
Utara, 2008. Modal (n.d.).
Harjono, Dhaniswara K. Hukum Wijaya, Elly. “Perlindungan Investor
Penanaman Modal. Jakarta: Raja Asing Berkaitan Dengan
Grafindo Persada, 2007. Penggunaan Tanah Di Indonesia
Hulman Panjaitan, Anner Mangatur Ditinjau Dari Undang-Undang
SIanipar. Hukum Penanaman Nomor 5 Tahun 1960 Tentang
Modal Asing. Jakarta: CV Peraturan Dasar Pokok-Pokok
INDHILL Co, 2008. Agraria Dan Undang-Undang
Nurdin, Iwan. “Setelah MK Nomor 25 Tahun 2007 Tentang
Membatalkan Pasal 22 UU Penanaman Modal.” Universitas
Penanaman Modal.” Suara Indonesia, 2011.

Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol . 2 No. 2 Desember 2019. ISSN. 2655-7169 | 25

You might also like