You are on page 1of 11

DIVESTASI SAHAM DALAM PERSPEKTIF KEADILAN

(PT. NNT di NUSA TENGGARA BARAT)


DIVESTMENT VIEWED FROM THE PERSPECTIVE OF JUSTICE
(PT. NNT IN WEST NUSA TENGGARA)
Zainal Asikin
Fakultas Hukum Universitas Mataram
Email : asikinzainal@yahoo.com
Naskah diterima : 01/02/2013; revisi : 17/02/2013; disetujui : 29/02/2013

Abstract
The Shares divestment Process of PT NTT becomes interesting legal problem to criticize because
the case of shares divestment that involves a big company foreign company in gold mining sector
that happened in Indonesia especially in West Nusa Tenggara.The research analyze about how
the Indonesian Law regulates on shares divestment and how the divestment practice conducted
by Local government of West Nusa Tenggara. Through the normative approach (normative
study) and case approach. It was concluded that the law in Indonesian has not been regulated
on the process of shares divestment by the Government (Local Company). However through
the legal analogy method so the Acts Number 1 Year 2004 on State treasury and some of its
implementation regulations applicable to the investments and divestments process. Likewise, as
long as the divestment cooperation aims to build the public infrastructure so that the President
Regulation Number 65 Year 2005 refers to President Number 13 Year 2010 could be umbrella
of law. In the process of shares divestment of PT. NNT, it is found the procedural mistakes by
the Government of West Nusa Tenggara, as well as there are collaboration agreement contain a
conflict of norm, so that potentially causing losses to the state.
Keywords: the Cooperation Agreement, Divestiture Shares

Abstrak
Proses Divestasi Saham PT.NNT menjadi persoalan hukum yang cukup menarik untuk
dikritisi mengingat kasus divestasi saham dengan melibatkan suatu perusahaan besar dan
perusahaan asing di bidang pertambangan emas baru terjadi di Indonesia dan khususnya
di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini mengkaji bagaimana hukum di Indonesia mengatur
tentang divestasi saham dan bagaimana praktek divestasi saham itu dilakukan oleh
pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat. Dengan melalui pendekatan normative (studi
normative) dan pendekatan kasus, maka disimpulkan bahwa hukum di Indonesia belum
mengatur tentang proses divestasi saham oleh pemerintah (Perusahaan Daerah). Akan
tetapi melalui metode analogi hukum maka UU N0.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan beberapa peraturan pelaksanannya dapat diterapkan terhadap proses investasi
dan divestasi. Begitupula sepanjang yang menyangkut kerjasama divestasi itu bertujuan
untuk membangun infrastruktur publik maka Perpres No.67 tahun 2005 Jo Perpres No.13
Tahun 2010 dapat dijadikan paying hukum. Ditemukan kesalahan prosedur dalam proses
divestasi saham PT.NNT oleh Pemerintah NTB dan adanya perjanjian Kerjasama yang
mengandung konflik norma sehingga berpotensi merugikan Negara (daerah)
Kata Kunci, Perjanjian Kerjasama, Divestasi Saham
PENDAHULUAN eral dan minyak bumi. Jika kekayaan alam
Indonesia merupakan Negara yang san- tersebut dapat di exploitasi dan di explora-
gat kaya akan potensi alam terutama min- si, maka akan memberikan kesejahteraan

Kajian Hukum dan Keadilan 168 IUS


Zainal Asikin | Divestasi Saham Dalam Perspektif Keadilan (PT.NNT di NTB)..............................
bagi rakyat Indonesia. Tugas Negara ialah e. Adanya prinsip bagi hasil.
bagaimana agar potensi alam itu dapat dil- Pelaksanaan kontrak karya maupun pro-
indungi, karena itu Undang Undang Dasar duction sharing tersebut telah mendapat
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengaturan dalam berbagai peraturan anta-
dalam Pasal 33 ayat (3) ditegaskan bahwa ra lain UU No. 1 Tahun 1967 tentang Pena-
bumi, air dan kekayaan alam yang terkand- naman Modal Asing yang disempurnakan
ung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dengan UU No. 25 Tahun 2007 tentang
dipergunakan sebesar besarnya untuk ke- Penanaman Modal, UU No.22 Tahun 2001
makmuran rakyat. tentang Minyak dan Gas Bumi, UU No. 4
Untuk mengelola kekayaan alam terse- Tahun 2009 tentang Pertambangan dan
but, pemerintah dapat mengelola send- Batu Bara.
iri kekayaan alam itu dengan membentuk Kerjasama kerjasama yang dilakukan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah dengan pihak ketiga tersebut
atau dapat juga bekerjasama dengan pe- harus benar benar mengikuti kaidah hu-
rusahaan swasta, bahkan dapat saja me- kum yang mengatur larangan dan kebole-
nyerahkannya kepada Perusahaan Asing han kerjasama tersebut karena menyangkut
dengan melakukan kontrak karya. Kon- pengelolaan kekayaan Negara dan Keuan-
trak Karya ialah perjanjinan pengusahaan gan Negara. Untuk itulah maka payung hu-
pertambangan antara pemerintah republik kum kerjasama itu tidak terlepas dari UU
Indonesia dengan perusahaan swasta asing, No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
patungan perusahaan asing dengan indone- Negara, UU No. 32 Tahun 2004 tentang
sia dan perusahaan swasta nasional untuk Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan
melaksanakan usaha pertambangan di luar dengan PP No. 58 Tahun 2005 tentang
minyak gas dan bumi. Istilah kontrak karya Keuangan Daerah dan Peraturan Pemer-
merupakan terjemahan dari kata work of intah No.50 Tahun 2007 tentang Tatacara
contract.1 Pelaksanaan Kerjasama Daerah.
Kontrak karya dalam system hukum An- Pada dasarnya Pemerintah daerah dapat
glo Saxon disebut production sharing sering bekerjasama dengan Pemerintah Pusat,
diterjemahkan dengan istilah kontrak bagi sesama Pemerintah Daerah, lembaga per-
hasil. Istilah ini dapat di baca dalam Pasal bankan, lembaga keuangan bukan bank dan
1 angka 19 Undang-undang No.22 tahun masyarakat untuk membiayai penyeleng-
2001 tntang Minyak dan Gas Bumi. Unsur- garaan pemerintah, bahkan dapat mener-
unsur yang tercantum dalam definisi bagi bitkan obligasi untuk membiayai investasi
hasil adalah: yang menghasilkan penerimaan daerah
a. Adanya perjanjian atau kontrak (Pasal 169 UU No. 32 Tahun 2004). Ker-
b. Adanya subjek hukum, yaitu badan jasama antar daerah dan kerjasama dengan
­pe­lak­sana dengan badan usaha atau badan pihak swasta juga dapat dilakukan dalam
usaha tetap. bentuk pengadaan/penyediaan pelayanan
c. Adanya objek, yaitu ekspolitasi dan public (Pasal 192 UU No.32 Tahun 2004).
eksplorasi minyak dan gas mengenai
Jadi kata kunci kerjasama yang dapat
kondisi geografi bumi di wilayah kerja
dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan
yang ditentukan bertujuan untuk meng-
Pihak Swasta adalah dalam konteks in-
hasilkan minyak dan gas bumi.
vestasi dan pelayanan publik. Kata investasi
d. Kegiatan di bidang minyak dan gas bumi ditemukan dalam UU No.1 Tahun 2004
1
Citra Satria O.ST, M.Sc,Eng, Work of Contract, diak- tentang PerbendaharaanNegara dalam Pas-
ses dari http://hukumpedia.com/index.php, ,4 Juni 2012, al 41 yang menentukan bahwa Pemerintah
jam 09.00

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 169


Jurnal IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 168 ~ 178

dapat melakukan investasi jangka panjang liki jangka waktu relatif panjang dalam
untuk memperoleh manfaat ekonomi, sos- berbagai bidang usaha. Penanaman modal
ial dan atau/ manfaat lainnya. yang ditanamkan dalam arti sempit berupa
proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun
Investasi adalah penanaman modal un-
non fisik, seperti proyek pendirian pabrik,
tuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
jalan, jembatan, pembangunan gedung dan
biasanya berjangka waktu lama dengan ha-
proyek penelitian, dan pengembangan.5 Se-
rapan mendapatkan keuntungan di masa-
dangkan menurut Downes dan Goodman,
masa yang akan datang. Pengertian investa-
investasi adalah di mana seorang investor
si menurut James C Van Horn 2 Yaitu keg-
menanamkan uangnya dalam bentuk usa-
iatan yang dilangsungkan dengan meman-
ha dalam waktu tertentu dari setiap orang
faatkan kas pada masa sekarang ini, dengan
yang ingin memperoleh laba dari keberhasi-
tujuan untuk menghasilkan barang di masa
lan pekerjaannya.6
yang akan datang.
Menurut M. Suparmoko : Investasi
Investasi adalah penanaman modal
adalah pengeluaran yang ditujukan untuk
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
menambah atau mempertahankan persedi-
dan biasanya berjangka waktu lama dengan
aan kapital (capital stock). Persediaan kapi-
harapan mendapatkan keuntungan di masa-
tal ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-me-
masa yang akan datang. Dewasa ini banyak
sin kantor, barang tahan lama lainnya yang
negara yang melakukan kebijaksanaan yang
dipakai dalam proses produksi. Termasuk
bertujuan untuk meningkatkan investasi
dalam persediaan kapitaladalah rumah-
baik domestik ataupun modal asing. Hal ini
rumah dan persediaan barang-barang yang
dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan
belum dijual atau dipakai pada tahun yang
investasi akan mendorong pula kegiatan
bersangkutan (inventory). Jadi investasi
ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga
adalah pengeluaran yang menambah perse-
kerja, peningkatan output yang dihasilkan,
diaan capital.7
penghematan devisa atau bahkan pe­nam­
bahan devisa3 Definisi yang lain bahwa: “Investasi
merupakan penanaman dana yang dilaku-
Pengertian investasi menurut Suad Hus-
kan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu
nan adalah “suatu rencana untuk meng-
asset (aktiva) dengan harapan memperoleh
investasikan sumber-sumber daya, baik
pendapatan dimasa yang akan datang.8
proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk
memperoleh manfaat pada masa yang akan Pengeluaran perusahaan secara keselu-
datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam ruhan yang mencakup pengeluaran untuk
bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja membeli bahan baku atau material, mesin-
berbentuk bukan uang, misalnya tanah, me- mesin dan peralatan pabrik serta semua
sin, bangunan dan lain-lain.4 modal lain yang diperlukan dalam proses
produksi, pengeluaran untuk keperluan
Pengertian investasi menurut Kasmir
bangunan kantor, bangunan tempat tinggal
dan Jakfar diartikan sebagai penanaman
karyawan dan bangunan konstruksi lain-
modal dalam suatu kegiatan yang memi-
5
Kasmir dan Jakfar , Studi Kelayakan Bisnis, Pener-
2
James C Van Horn , Fundamentals of Financial bit Kencana : Jakarta, 2007,hlm 30.
Management Eleventh Edition by James C. Van Horne 6
Downes dan Goodman, Kamus Istilah Keuangan
Stanford University John M. Wachowicz, Jr, University dan Investasi, Edisis Ketiga, Penerbit Elex Media Kom-
of Tennessee, 2001, hlm.16 putindo : Jakarta 2001, hlm 16
3
Sunariyah. Pengatar Pengetahuan Pasar Modal, 7
M. Suparmoko, Ekonomika Untuk Manajer, Eko-
Edisi Keempat, UPP AMP. YKPN : Yogyakarta, 2004, nomika Manajerial, Edisi 4, Penerbit: BPFE : Yogyakar-
hlm 67 ta, 1994, hlm 79.
4
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Porto Folio & 8
Martono dan D Agus Marjito. Manajemen Keuan-
Analisis Sekuritas; YKPN, 2007, hlm. 78 gan. Cetakan Kelima Ekonisia : Yogyakarta,2005, hln 138

170 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Zainal Asikin | Divestasi Saham Dalam Perspektif Keadilan (PT.NNT di NTB)..............................
nya, juga perubahan nilai stok atau barang maupun kontrak bagi hasil (production
cadangan sebagai akibat dari perubahan sharing), ada kewajiban kewajiban yang
jumlah dan harga adalah bagian dari in- dilakukan oleh perusahaan swasta asing
vestasi .9 atau perusahaan PMA antara lain berisi
ketentuan bahwa Perusahaan Asing harus
Tujuan investasi tentunya adalah un-
bekerjasama dengan Perusahaan Nasional
tuk memperoleh keuntungan dimasa yang
untuk mendirikan perusahaan di bidang
akan dating karena investasi merupakan
exploitasi dan explorasi. Dalam rangka itulah
pengeluaran pada saat sekarang untuk
maka “Nusa Tenggara Mining Corporation
membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil,
dan Somitomo Corporation bekerjasama
dsb) atau aktiva keuangan dengan tujuan
dengan Perusahaan Nasional (PT. Pukuafu
untuk mendapatkan penghasilan yang leb-
Indah Indonesia) mendirikan Perusahaan
ih besar dimasa yang akan datang, selan-
Terbatas (PT) dengan nama PT. Newmont
jutnya dikatakan investasi adalahaktivitas
Nusa Tenggara disingkat PT. NNT yang
yang berkaitan dengan usaha penarikan
bergerak dalam bidang usaha pertambangan
sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk
emas di Kabubaten Sumbawa Barat NTB”.
mengadakan barang modal pada saat seka-
Adapun perbandingan kepemilikan sa­ham­­
rang, dengan barang modal itu akan dihasil-
nya adalah 45 % untuk Nusa Teng­gara
kan aliran produk baru di masa yang akan
Mi­ning Corporation, Sumitomo Corpo­ra­
datang. 10
tion 45 % dan 20 % untuk PT. Pukuafu
Dari sisi pengeluaran investasi dapat di- Indah Indonesia.
artikan sebagai pengeluaran atau pembelan-
Oleh Pemerintah Indonesia, PT.NNT di-
jaan penanam-penanam modal atau perusa-
berikan ijin Kontrak Karya (work contract)
haan untuk membeli barang-barangmodal
mulai tangal 1 Maret 2000 sampai bulan
dan perlengkapan-perlengkapan produksi
Februari 2030 dengan ketentuan bahwa
untuk menambah kemampuan mem-
mulai Tahun 2006 Pihak PT.NNT ha-
produksi barang-barang dan jasa-jasa yang
rus melakukan “divestasi saham“ atau apa
tersedia dalam perekonomian. 11
yang dikenal dengan istilah “Promotion of
Berangkat dari pengertian di atas maka National Interest “ yang diutamakan ke
pemerintah (daerah) dapat melakukan keg- pihak Pemerintah Pusat/ Daerah dan Pe-
iatan usaha menanamkan modal pada suatu rusahaan Nasional jika pemerintah tidak
usaha tertentu yang dikelolanya sendiri mampu membeli saham PT.NNT yang di
dalam Badan Usaha Milik Negara maupun divestasikan itu.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), atau
Adapun rincian kewajiban PT.NNT un-
berinvestasi kepada usaha tertentu pada
tuk melakukan divestasi saham itu adalah
suatu usaha yang dikelola oleh Perusahaan
Tahun 2006 sebesar 3 %, Tahun 2007 sebe-
Swasta melalui perjanjian kerjasama
sar 7 %, Tahun 2008 sebesar 7 %, Tahun
Kembali pada persoalan kerjasama antara 2009 sebesar 7 %, Tahun 2010 sebesar 7 %
Pemerintah dengan Pihak Swasta dalam sehingga kepemilikan saham oleh Pemer-
bentuk “kontrak karya (work of contract), intah Indonesia/Swasta nasional menjadi
51% karena ditambah dengan saham yang
dimiliki oleh PT.Pukuafu Indah Indonesia
9
Deliarnov, Ekonomi Politik, Penerbit Erlangga :
Surabaya, 2006, hlm 123 20 %.
10
Murdifin Haming dan Salim Basalama, Studi Ke-
layakan Investasi Proyek & Bisnis, Penerbit Bumi Aksara Ternyata pihak PT.NNT lalai melakukan
: Jakarta 2010 , hlm. 87.
11
Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan Proses, kewajibannya untuk menjual sahamnya ke
Masalah,dan Dasar Kebijaksanaan, Penerbit Borta Go- Pemerintah Indonesia (divestasi) sehingga
rat : Medan, 1981, hlm. 107.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 171


Jurnal IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 168 ~ 178

Pemerintah menggugat PT .NNT melalui tah daerah akan memperoleh royalty dan
jalur arbitase Internasional melalui United deviden (laba).
Nation Commission on International Trade
Berdasarkan latar belakang di atas maka
Law (Uncintral), dan Majelis Tribunal
penulis tertarik untuk melakukan peneli-
memutuskan pada tanggal 31 Maret 2009
tian tentang Perjanjian antara Pemerintah
yang intinya PT.NNT telah melakukan
dengan Pihak Swasta dalam kaitannya den-
“default“ atau melanggar perjanjian dan
gan divestasi saham (Studi Kasus Pada PT.
diwajibkan melakukan divestasi sahamnya
NNT). Adapun permaslahan dalam peneli-
paling lambat 180 hari sejak keputusan
tian ini yang ingin dipecahkan adalah: Apa
dikeluarkan. Apabila dalam waktu 180 hari
yang menjadi landasan hukum Pemerin-
tidak dilaksanakan maka Pihak Indonesia
tah/Pemerintah Daerah membuat Perjan-
berhak mencabut kontrak karyanya.
jian kerjasama dengan Perusahaan Swasta
Berkenaan dengan divestasi ini maka per- Nasional guna membeli saham PT.NNT
lu dikemukakan apa yang dimaksud ­dengan yang sedang melakukan divestasi itu?;
divestasi dikaitkan dengan pe­ merintah dan Bagaimana implikasi yuridis yang mun-
­daerah.Pengertian Divestasi adalah pengu- cul berkenaan dengan divestasi saham PT
rangan beberapa jenis aset baik dalam ben- NNT?
tuk finansial atau barang, divestasi dapat
Untuk mengupas hal tersebut Penelitian
pula disebut penjualan dari bisnis yang di-
hukum (legal research) Ini dilakukan ses-
miliki oleh perusahaan. Divestasi merupak-
uai dengan kekhasan yang dimiliki oleh
an kebalikan dari inves­tasi pada aset yang
ilmu hukum (jurisprudence) yang tentunya
baru. Definisi divestasi se­bagai upaya pe-
ber­beda dengan ilmu sosial (social science)
milik perusahaan untuk menjual aset atau
dan ilmu alam (natural science).13 Metode
sebuah divisi kerjanya kepada ­pihak lain,
pe­nelitian ini akan meliputi beberapa hal
yang mampu mem­berikan harga penawaran
yaitu pendekatan (approach) dalam penen-
paling tinggi12. Pada proses divestasi peru-
tuan bahan hukum (legal materials) dan
sahaan akan menerima dana dalam bentuk
analisa kritis (critical analisys) ter­hadap
tunai dan biasanya diinvestasikan lagi atau
bahan hukum dengan melakukan penelu-
dikem­balikan kepada pemegang saham se-
suran (explorative), pengkajian men­dalam
bagai dividen atau stock buybacks. Pola di-
(inquiry) dan penafsiran (interpretation).
vestasi yang dilakukan hampir seragam,
yakni me­lalui strategic sales diikuti dengan Berkaitan dengan penelitian ini, bahan
market placemement hukum yang dikumpulkan bersumber dari
Perundang Undangan dan buku buku teks
Pada hakikatnya bahwa tujuan divesta-
yang berkenaan dengan investasi dan di-
si adalah untuk memberikan kesempatan
vestasi saham serta dokumen Perjanjian
pemerintah terutama pemerintah daerah
Kerjasama yang terkait dengan divestasi
memiliki saham dari sebuah perusahaan
saham. Selain itu berkenaan dengan ka-
yang sedang melakukan ekxploitasi dan
sus yang menjadi obyek penelitian, maka
explorasi di wilayahnya agar dengan me-
pendekatan yang diambil adalah pendeka-
miliki saham itu maka pemerintah daerah
tan kasus (case study) terhadap divestasi
akan memperoleh deviden (keuntungan)
­saham PT.NNT di Nusa Tenggara Barat .
atau laba dari perusahaan itu. Sehingga jika
selama ini pemerintah/pemerintah daerah
hanya memperoleh royalty atas kontrak
karya itu, maka dengan divestasi pemerin-
13
Yohanes Sogar Simamora, Prinsip Hukum Kontrak
12
Jeff Madura . Introduction to Business, Fourth Edi- Dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Pemerintah, :
tion. USA: Thomson South-Wester,2007, hlm. 209 Unair, 2005 , hlm. 45.

172 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Zainal Asikin | Divestasi Saham Dalam Perspektif Keadilan (PT.NNT di NTB)..............................
PEMBAHASAN a. barang milik negara/daerah yang dari awal
pengadaannya sesuai dokumen pengang-
1. Landasan Hukum Perjanjian Kerjasama garan diperuntukkan bagi badan usaha
dan Investasi milik negara/daerah atau badan hukum
Sebagai salah satu landasan hukum lainnyayangdimilikinegara/daerahdalam
Pemerintah (Daerah) dalam membuat rangka penugasan pemerintah; atau
perjanjian kerjasama dengan pihak swasta b. barang milik negara/daerah lebih optimal
adalah UU NO.1 Tahun 2004 tentang Per- apabila dikelola oleh badan usaha milik
bendaharaan Negara. Dalam Pasal 41 UU Negara/daerah atau badan hukum lain-
No.1 Tahun 2004 hanya mengatur investa- nya yang dimiliki negara/daerah baik yang
si yang dimaknai sebagai penyertaan mod- sudah ada maupun yang akan dibentuk.
al dalam suatu usaha (Badan Usaha Milik
Negara) yang dikelola sendiri oleh Pemer- Selanjutnya UU No.32 Tahun 2004
intah. Bentuk badan usaha yang dibentuk tentang Pemerintahan Daerah memberikan
oleh Pemerintah tentunya bisa berbagai peluang kepada Pemerintah Daerah untuk
alternative seperti Perusahaan Umum (Pe- bekerjasama dengan Daerah lain yang me-
rum) atau PT. Persero, misalnya Perusa- nyangkut pelayanan publik, sinergi dan
haan Perkereta Apian, Penerbangan (PT saling menguntungkan. Kerjasama model
­
Garuda dan PT Merpati), PT. Pertamina, ini bisa dengan membentuk badan ker-
Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau lain jasama antar daerah atau bentuk bentuk
lainnya. lain yang dikenal selama ini seperti Bank
Pembangunan Daerah IBPS) atau sekarang
Dalam Pasal 1 ayat (11) PP No.6 Ta- menjadi PT. Bank Daerah. dengan berbagai
hun 2006 sebagai pelaksanaan UU No.1 Pemerio sama sama dengan pemerintah
Tahun 2004 menentukan sebagai “Peny- daerah. (lihat Pasal 195 ayat (1) dan (2).
ertaan modal pemerintah pusat/daerah
adalah pengalihan kepemilikan barang mi- Dalam Peraturan Pemerintah No.50 Ta-
lik negara/daerah yang semula merupakan hun 2007 tentang Tata Cara Pelaksnaan
kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi Kerjasama Daerah yang berfungsi melak-
kekayaan yang dipisahkan untuk diperhi- sanakan UU No.32 Tahun 2004 tidak dise-
tungkan sebagai modal/saham negara atau butkan secara tegas diatur model ivestasi
daerah pada badan usaha milik negara, apa yang boleh dikerjasamakan oleh Dae-
badan usaha milik daerah, atau badan hu- rah dengan Daerah lain atau dengan pihak
kum lainnya yang dimiliki Negara “. ketiga. Dalam Pasal 4 disebutkan yang
menjadi obyek kerjasama daerah adalah
Selanjutnya Pasal 62 ayat ((1) disebut- seluruh urusan pemerintahan yang telah
kan “ Penyertaan modal pemerintah pusat/ menjadi kewenangan daerah otonom dan
daerah atas barang milik negara/daerah di- dapat berupa penyediaan pelayanan public.
lakukan dalam rangka pendirian, pengem-
bangan, dan peningkatan kinerja badan us- Peraturan Presiden No, 67 Tahun 2005
aha milik negara/daerah atau badan hukum tentang Kerjasama Pemerintah dengan
lainnya yang dimiliki negara/daerah; Badan Usaha Dalam Penyediaan Infra-
struktur yang dirubah dengan Perpres No.
Kemudian ayat (2) menentukan “Peny- 13 Tahun 2010. Kerjasama Pemerintah
ertaan modal pemerintah pusat/daerah se- dengan Badan usaha ini menyangkut mod-
bagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaku- el Build Operate Transfer dan model model
kan dengan pertimbangan sebagai berikut: lainnya

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 173


Jurnal IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 168 ~ 178

Selanjutnya Pasal 3 Peraturan Pemer- sedangkan modal untuk membangun (pen-


intah No. 1. Tahun 2008 tentang Invetasi danaan berasal dari Swasta) dengan keten-
Pemerintah membedakan 2 jenis investasi, tuan setelah bangunan itu jadi maka pihak
yaitu Investasi Surat Berharga dan Investa- swasta berhak mengoperasikan bangunan
si Langsung. Investasi Surat Berharga tersebut untuk beberapa lama dan kemudi-
yaitu investasi dengan cara membeli surat an diserahkan ke Pemerintah setelah masa
berharga dan pembelian surat hutang. waktu pengoperasian berakhir.
Sedangkan investasi langsung itu beru- 2. Kasus Divestasi Saham PT. NNT
pa Penyertaan Modal dan Pemberian Pinja-
man. Investasi langsung ini harus dilaku- Seperti telah diuraikan terdahulu bah-
kan melalui Badan Investasi Pemerintah wa Perusahaan Pertambangan Emas yang
(BIP) dengan membuat Perjanjian Ker- beroperasi di Kabupaten Sumbawa Barat
jasama dengan Pemerintah (Public Private memiliki kewajiban untuk melakukan di-
Partnership). Kerjasama tersebut hanya vestasi sahamnya atau apa yang dikenal
sebatas pembangunan infrastruktur dan dengan istilah “Promotion of National In-
bidang lainnya sebagaimana diatur dalam terest “, diutamakan kepada Pemerintah
Perpres No. 13 Tahun 2010. Daerah Nusa Tenggara Barat atau kepada
Pemerintah. Hakikat dari divestasi saham
Apa yang diamanatkan dalam UU No. atau promotion of National interest adalah
1 Tahun 2004 dan UU No. 32 Tahun agar Pemerintah Daerah atau Pemerintah
2004 dan UU No. 1 Tahun 2008 dan dapat menjadi pemegang saham dari PT.
Peraturan Pelaksanaannya lebih cenderung NNT sehingga akan mendapatkan keuntun-
sebagai bentuk investasi langsung pemer- gan berupa deviden langsung dari PT,NNT
intah dalam bisnis (direct investment), di setiap tahun. Tentunya apabila Pemerintah
mana pemerintah menyertakan modal- Daerah NTB tidak mampu membeli saham
nya (terutama dalam bentuk benda/ ba- yang di divestasi itu sendirian maka Pemer-
rang tidak bergerak) dalam suatu perusa- intah Daerah NTB dapat melakukan ker-
haan Milik Negara/ Daerah yang sudah ada jasama dengan daerah lain dalam rangka in-
maupun perusahaan yang akan dibentuk vestasi ini dengan membentuk perusahaan
kemudian, dan penyertaan modal berupa patungan dengan mempergunakan payung
benda tidak bergerak tersebut dihitung se- hukum PP No.50 Tahun 2007 tentang
bagan investasi saham. Dengan demikian Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Daerah.
tertutup kemungkinan penyertaan modal
investasi dalam bentuk pembelian surat Dalam rangka membeli saham PT. NNT
berharga atau pembelian surat hutang bila yang sedang “ Promotion of National interest
bekerjasama dengan pihak swasta (Public “, maka pemerintah NTB telah membentuk
Private Partnership)., karena pola Publict Perusahaan Daerah dengan nama PT. Dae-
Private Publict hanya diperuntukan bagi rah Maju Bersaing (PT. DMB) dengan Akta
kerjasama bagi pembangunan Infrastruktur No. 14 tanggal 23 Mei 2009.
melalui BIP. PT. DMB ini didirikan oleh konsosium
Jadi untuk pengadaan Infrastruktur tiga daerah yaitu Pemerintah Daerah NTB
yang menyangkut kepentingan umum sep- dengan saham 40 % saham, Pemerintah
erti rumah sakit, pasar, pelabuhan, jalan Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 40%
raya dan sebagainya, maka Pemerintah saham, dan Pemerintah daerah Kabupaten
masih boleh bekerja sama dengan pihak Sumbawa sebesar 50 % saham.
swasta dengan model Build Operate Trans- Ternyata untuk membeli 24 % saham
fer di mana Tanah berasal dari Pemerintah (divestasi saham) PT.NNT yang jumlahnya

174 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Zainal Asikin | Divestasi Saham Dalam Perspektif Keadilan (PT.NNT di NTB)..............................
USD.865.000.000 atau setara dengan Rp. USD.4000.000; b.Dalam hal Perusahaan
8.6 trilyun, Pemerintah Daerah melalui Patungan pada suatu tahun berjalan telah
PT.DMB tidak mampu melakukan pembeli- dapat membagikan keuntungan deviden
an saham itu. Oleh sebab itu PT.DMB men- dan Pihak Pertama memperoleh lebih dari
cari mitra kerjasama yaitu PT.Multi Capital, USD.4000.000, maka selisih kelebihannya
sebuah perusahaan yang berkedudukan di akan diserahkan kepada Pihak Kedua pal-
Jakarta Akhirnya dibuatlah suatu Perjan- ing banyak USD.2000.000,-
jian Kerjasama untuk membuat perusahaan
Setelah dipaparkan bahan hukum yang
patungan dengan nama PT. Multi Daerah
diperoleh berkenaan dengan proses Di-
Bersaing dengan Perjanjian No.03/DMB/
vestasi saham PT.NNT tersebut terdapat
VII/09 dan No.007/MC/07/2009 tanggal
beberapa persoalan hukum yang perlu di-
23 Juli 2009.
kritisi dan berpotensi melanggar hukum
PT. Multi Daerah Bersaing yang diben- dan merugikan Negara.
tuk itu memiliki komposisi saham 25% di-
1. Pemilihan mitra kerjasama daerah dengan
miliki oleh PT. DMB dan 75 % dimiliki
menetapkan PT.Multi Capital tanpa
oleh PT. Multi Capital.
melalui proses tender yang transparan
Di dalam Pasal 7 Perjanjian Kerjasama bertentangan dengan ketantuan Pasal
antara PT. DMB dan PT .Multi Capital dise- 18, 19 dan 20 Perpres No.67 Tahun
butkan : 2005 jo Perpres Npo. 13 Tahun 2010.
Dalam peraturan tersebut dengan tegas
a. Pihak Kedua (PT.Multi Capital) akan
disebutkan bahwa pemiihan badan usaha
menyediakan segala fasilitas pendanaan
yang akan menjadi mitra Pemerintah
untuk pembelian Saham Divestasi
Daerah atau melalui “Procurement Com­
NNT dengan ketentuan Pihak Pertama
mittee“. Meskipun yang akan bekerjasama
(PT. DMB) tidak akan dibebani hutang
adalah PT.DMB d ­ engan PT.Multicapital
pendanaan;
(antaraPerusahaanDaerahdenganSwasta
b. Hutang yang timbul dalam rangka fasilitas atau Perusahaan dengan Perusahaan),
pendana­an SahamDivestasiNNT­menjadi tetap saja prosesnya d­ engan mekanisme
beban dan tanggung jawab Per­usahaan terbuka dan trans­paran, karena PT.DMD
­Patungan (PT. Multi Daerah Bersaing). adalah perusahaan milik pemerintah
maka segala tindakan hukumnya adalah
Selanjutnya dalam Pasal 8 ditegaskan : mencerminkandanmewakilikepentingan
(1)Perusahaan patungan akan membayar pemerintah daerah. Analog seperti itu
Deviden kepada Para Pihak dari keuntun- adalah jika Perusahaan Listrik Negara
gan bersih Perusahaan Patungan setelah ingin membangun Fasilitas Listrik disuatu
pajak dan penyelesaian kewajiban Peru- daerah maka PT. (Perseroan) PLN akan
sahaan Patungan lainnya; melakukan pelelangan umum untuk
mencari mitra usaha tersebut.
(2)a.Dalam hal Perusahaan Patungan dalam
suatu tahun berjalan telah mendapat Oleh sebab itu dalam konteks di­
membagikan deviden kepada Pemegang ves­
tasi saham PT NNT langkah yang
Sahamnya namun jumlah deviden yang semestinya dapat diambil oleh Pe­merintah
diterima Pihak Pertama kurang\dari Daerah NTB (PT.DMB) adalah me­
USD.4000.000 (empat juta dolar Amerika ngundang/melakukan kerjasama dengan
Serikat), maka Pihak Kedua akan mem- Pemerintah Daerah Lain atau Badan
berikan dana talangan ……sehingga Pihak Usaha Milik Daerah lain atau BUMN
Pertama akan menerima deviden sebesar seperti PT.Pertamina mendirikan suatu

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 175


Jurnal IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 168 ~ 178

perusahaan patungan guna mem­ eli Dari hasil penelitian ternyata terbukti
saham PT. NNT agar hasilnya lebih m ­ e­ bahwa PT. Multi Capital telah menggadai-
nguntung­ kan bagi kepentingan daerah kan Saham PT. NNT yang dibeli oleh Pe-
dan kepentingan masyarakat. Jika lang­ rusahaan Patungan yang mengakibatkan
kah pertama tidak berhasil atau jika PT. DMB (milik Pemerintah Daerah) yang
penawaran saham PT. NNT sudah b ­ er­ semestinya memperoleh deviden sebesar
usaha dilakukan kepada Daerah daerah USD. 30 juta, Pemeritah tidak memperoleh
lain melalui kerjasama tidak berhasil, apa-apa karena deviden itu dipergunakan
maka barulah Pemda NTB melakukan untuk membayar utang ke Credit Suisse
kerjasama dengan Pihak Swasta Nasional Singapura.14 Menanggapi hal itu Gubernur
untuk membeli saham PT. NNT. Semua NTB menyatakan 15 bahwa saham yang
mekanisme hukum dalam pemilihan mitra digadaikan itu adalah saham PT. Multicapi-
kerjasama itu, baik bekerjasama dengan tal yang 18 % sedangkan 6 % saham PT.
Pemerintah Daerah lain, dengan Badan DMB tidak turut digadaikan.
Usaha Milik Daerah lain ataupun dengan
Apa yang dikemukakan oleh Gubernur
BUMN harus dilaksana­kan secara selektif,
NTB adalah pernyataan yang menyesatkan
kompetitif, dan obyektif. P ­ roses “meng­
karena setelah dibuatnya kerjasama antara
undang dengan ­ inisiatif sendiri ­atau
PT. DMB dengan PT. Multicapital dengan
adanyainistifpihaklainyangmenawarkan
membentuk PT. MDB (Multi Daerah Bersa-
diri, dalam kerjasama kemitraan disebut
ing), maka tidak lagi bisa dipisahkan mana
“ solicited dan unsolicited “.
yang menjadi saham masing-masing, karena
2. Mencermati isi Perjanjian Kerjasama saham itu adalah saham bersama yang jika
antara PT.DMB) dengan PT Multicapital sebahagian saham itu digadaikan maka yang
seperti Pasal yang telah dipaparkan di atas digadaikan adalah Saham patungan. Oleh
terdapat sesuatu yang merugikan daerah sebab itu karena yang digadikan adalah sa-
karena Pasal yang satu dengan Pasal yang ham perusahaan patungan maka yang akan
lain terdapat kekaburan norma dan konflik membayar hutang adalah PT. Multi Daerah
norma. Conclict of Norms itu terlihat Bersaing, bukan PT. Multi Capital.
di dalam Pasal 7 (a) menyebutkan bahwa
PT. DMB tidak dibebani dana (hutang) KESIMPULAN
untuk membeli divestasi saham PT. NNT.
Akan tetapi di dalam Pasal 7 (b) ditetapkan Dari uraian uraian di atas maka dapat­
bahwa hutang yang timbul akibat fasilitas lah ditarik simpulan sebagai berikut :
pendanaan Saham Divestasi PT. NNT Per­
tama, pengaturan hukum tentang
menjadi beban perusahaan patungan. divestasi saham oleh suatu daerah melalui
Makna yang terkandung dari ayat (b) perusahaan daerah dengan membuat suatu
jelas bahwa apabila PT. Multicapital konsorsium kemitraan belum mendapat
sebagai Pihak Kedua menalangi pembelian pengaturan secara khusus oleh hukum di
divestasi saham itu dengan meminjam Indonesia. Meskipun demikian, sepanjang
uang dari Bank atas nama perusahaan proses divestasi dan investasi itu dapat
patungan, maka perusahaan patungan dikategorikan sebagai bentuk kerjasama
akan membayar hutang itu. Hal itu berarti daerah dengan pihak swasta maka payung
sama saja dengan Pihak Pemerintah hukum yang dipergunakan adalah UU No. 1
Daerah (PT. DMB) turut menanggung Tahun 2004 tentang Perbendaraan Negara
hutang akibat pembelian divestasi saham,
dan ini sangat merugikan PT. DMB.
14
Suber ,diakses dari Detik.Finance, tanggal 3 Juli
2011, jam 12.00.
15
TGH.Zainal Majdi selaku Gubernur NTB, diakses
dari Sumber Berita .Com, Balnusra, tanggal, 7 Juni 2011.

176 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Zainal Asikin | Divestasi Saham Dalam Perspektif Keadilan (PT.NNT di NTB)..............................
beserta beberapa peraturan pelaksanaanya, Olehh karena itu, maka langkah-lang-
serta Peraturan Presiden No.67 Tahun 2005 kah yang perlu dilakukan adalah: Pertama,
jo Perpres No. 13 Tahun 2010 sepanjang perlu sesegera mungkin dilakukan pem-
kerjasama yang menyangkut pembangunan bentukan peraturan perundang undangan
infrastruktur publik. yang mengatur tentang Kerjasama Investasi
dan Divestasi dalam suatu peraturan khu-
Kedua, pelaksanaan divestasi saham
sus, dan tidak cukup hanya dalam tingka-
PT.NNT oleh Pemerintah Daerah NTB
tan Peraturan Presiden ; Kedua, Perjanjian
melalui PT.DMB bertentangan dengan hu-
Kerjasama antara PT.DMB dan PT Multi
kum yang berlaku karena tidak dilaku­kan
Capital ditinjau kembali atau di addendum
sesuai dengan prosedur yang berlaku (me-
terutama yang menyangkut hak dan ke­
lalui ­tender) secara transparan, dan meru-
wajiban para pihak dan yang menyangkut
gikan Negara karena Pasal Pasal yang ter-
beban pemerintah daerah dalam turut ser-
tuang dalam perjanjian kerjasama mengin-
ta menangung hutang perusahaan akibat
dikasikan adanya konplik norma (conflict of
peng­gadaian saham oleh PT. Multi Capital.
norm);
Daftar Pustaka
Agus Marjito. D dan , Martono, 2005, “ Manajemen Keuangan , Yo-
gyakarta: Ekonisia, Cetakan kelima
Basalamah, Salim dan Haming ,Murdifin, 2010 , Studi Kelayakan
Investasi Proyek & Bisnis, Jakarta , Penerbit Bumi Aksara, .
Deliarnov, 2006, Ekonomi Politik, Surabaya, Penerbit Erlangga
Downes dan Goodman , 2001, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi,
Jakarta , Penerbit PT. Elex Komputindo, Edisi Ketiga.
Husnan, Suad, 2007, Dasar-Dasar Teori Porto Folio & Analisis
Sekuritas; Jakarta , YKPN; Jakfar dan Ksmir, 2007, “ Studi
kelayakan bisnis/ Kasmir, Penerbit Kencana, Jakarta, Pener-
bit Kencana
James C, Van Horn, 2002, Fundamentals of Financial Management,
University of Tennessee, Eleventh Edition
Jeff Madura. 2007, “Introduction to Business, Fourth Edition.
USA:Thomson South-Wester,
O. Citra ,ST, M.Sc,Eng, diunduh dari http://hukumpedia.com/index.
php, Jmuat ,4 Juni 2012, jam 09.00
Sunariyah. 2004. Pengatar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta,
UPP AMP. Edisi Keempat.
Suparmoko, M, 1994, “ Ekonomika Untuk Manajer (Ekonomika
Manajerial) “ , Penerbit: BPFE Yogyakarta, Penerbit BPFE,
Edisi 4.
Sadono Sukirno. 2004, Ekonomi Pembangunan Proses,Masalah dan
DasarKkebijaksanaan , Medan ,Penerbit Borta Gorat

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 177


Jurnal IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 168 ~ 178

Yohanes Sogar Simamora, Prinsip Hukum Kontrak Dalam Pengadaan


Barang dan Jasa oleh Pemerintah, Unair, 2005, hal. 45.
Sumber ,Detik.Finance, diunduh Jumat tanggal 3 Juli 2011,jam 12.00.
Zainal Majdi selaku Gubernur NTB, 2011, Sumber Berita .Co, Bal-
nusra, diunduh Hari Selasa 7 Juni 2011 jam 20.00.

178 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

You might also like