Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The Shares divestment Process of PT NTT becomes interesting legal problem to criticize because
the case of shares divestment that involves a big company foreign company in gold mining sector
that happened in Indonesia especially in West Nusa Tenggara.The research analyze about how
the Indonesian Law regulates on shares divestment and how the divestment practice conducted
by Local government of West Nusa Tenggara. Through the normative approach (normative
study) and case approach. It was concluded that the law in Indonesian has not been regulated
on the process of shares divestment by the Government (Local Company). However through
the legal analogy method so the Acts Number 1 Year 2004 on State treasury and some of its
implementation regulations applicable to the investments and divestments process. Likewise, as
long as the divestment cooperation aims to build the public infrastructure so that the President
Regulation Number 65 Year 2005 refers to President Number 13 Year 2010 could be umbrella
of law. In the process of shares divestment of PT. NNT, it is found the procedural mistakes by
the Government of West Nusa Tenggara, as well as there are collaboration agreement contain a
conflict of norm, so that potentially causing losses to the state.
Keywords: the Cooperation Agreement, Divestiture Shares
Abstrak
Proses Divestasi Saham PT.NNT menjadi persoalan hukum yang cukup menarik untuk
dikritisi mengingat kasus divestasi saham dengan melibatkan suatu perusahaan besar dan
perusahaan asing di bidang pertambangan emas baru terjadi di Indonesia dan khususnya
di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini mengkaji bagaimana hukum di Indonesia mengatur
tentang divestasi saham dan bagaimana praktek divestasi saham itu dilakukan oleh
pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat. Dengan melalui pendekatan normative (studi
normative) dan pendekatan kasus, maka disimpulkan bahwa hukum di Indonesia belum
mengatur tentang proses divestasi saham oleh pemerintah (Perusahaan Daerah). Akan
tetapi melalui metode analogi hukum maka UU N0.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan beberapa peraturan pelaksanannya dapat diterapkan terhadap proses investasi
dan divestasi. Begitupula sepanjang yang menyangkut kerjasama divestasi itu bertujuan
untuk membangun infrastruktur publik maka Perpres No.67 tahun 2005 Jo Perpres No.13
Tahun 2010 dapat dijadikan paying hukum. Ditemukan kesalahan prosedur dalam proses
divestasi saham PT.NNT oleh Pemerintah NTB dan adanya perjanjian Kerjasama yang
mengandung konflik norma sehingga berpotensi merugikan Negara (daerah)
Kata Kunci, Perjanjian Kerjasama, Divestasi Saham
PENDAHULUAN eral dan minyak bumi. Jika kekayaan alam
Indonesia merupakan Negara yang san- tersebut dapat di exploitasi dan di explora-
gat kaya akan potensi alam terutama min- si, maka akan memberikan kesejahteraan
dapat melakukan investasi jangka panjang liki jangka waktu relatif panjang dalam
untuk memperoleh manfaat ekonomi, sos- berbagai bidang usaha. Penanaman modal
ial dan atau/ manfaat lainnya. yang ditanamkan dalam arti sempit berupa
proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun
Investasi adalah penanaman modal un-
non fisik, seperti proyek pendirian pabrik,
tuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
jalan, jembatan, pembangunan gedung dan
biasanya berjangka waktu lama dengan ha-
proyek penelitian, dan pengembangan.5 Se-
rapan mendapatkan keuntungan di masa-
dangkan menurut Downes dan Goodman,
masa yang akan datang. Pengertian investa-
investasi adalah di mana seorang investor
si menurut James C Van Horn 2 Yaitu keg-
menanamkan uangnya dalam bentuk usa-
iatan yang dilangsungkan dengan meman-
ha dalam waktu tertentu dari setiap orang
faatkan kas pada masa sekarang ini, dengan
yang ingin memperoleh laba dari keberhasi-
tujuan untuk menghasilkan barang di masa
lan pekerjaannya.6
yang akan datang.
Menurut M. Suparmoko : Investasi
Investasi adalah penanaman modal
adalah pengeluaran yang ditujukan untuk
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
menambah atau mempertahankan persedi-
dan biasanya berjangka waktu lama dengan
aan kapital (capital stock). Persediaan kapi-
harapan mendapatkan keuntungan di masa-
tal ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-me-
masa yang akan datang. Dewasa ini banyak
sin kantor, barang tahan lama lainnya yang
negara yang melakukan kebijaksanaan yang
dipakai dalam proses produksi. Termasuk
bertujuan untuk meningkatkan investasi
dalam persediaan kapitaladalah rumah-
baik domestik ataupun modal asing. Hal ini
rumah dan persediaan barang-barang yang
dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan
belum dijual atau dipakai pada tahun yang
investasi akan mendorong pula kegiatan
bersangkutan (inventory). Jadi investasi
ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga
adalah pengeluaran yang menambah perse-
kerja, peningkatan output yang dihasilkan,
diaan capital.7
penghematan devisa atau bahkan penam
bahan devisa3 Definisi yang lain bahwa: “Investasi
merupakan penanaman dana yang dilaku-
Pengertian investasi menurut Suad Hus-
kan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu
nan adalah “suatu rencana untuk meng-
asset (aktiva) dengan harapan memperoleh
investasikan sumber-sumber daya, baik
pendapatan dimasa yang akan datang.8
proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk
memperoleh manfaat pada masa yang akan Pengeluaran perusahaan secara keselu-
datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam ruhan yang mencakup pengeluaran untuk
bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja membeli bahan baku atau material, mesin-
berbentuk bukan uang, misalnya tanah, me- mesin dan peralatan pabrik serta semua
sin, bangunan dan lain-lain.4 modal lain yang diperlukan dalam proses
produksi, pengeluaran untuk keperluan
Pengertian investasi menurut Kasmir
bangunan kantor, bangunan tempat tinggal
dan Jakfar diartikan sebagai penanaman
karyawan dan bangunan konstruksi lain-
modal dalam suatu kegiatan yang memi-
5
Kasmir dan Jakfar , Studi Kelayakan Bisnis, Pener-
2
James C Van Horn , Fundamentals of Financial bit Kencana : Jakarta, 2007,hlm 30.
Management Eleventh Edition by James C. Van Horne 6
Downes dan Goodman, Kamus Istilah Keuangan
Stanford University John M. Wachowicz, Jr, University dan Investasi, Edisis Ketiga, Penerbit Elex Media Kom-
of Tennessee, 2001, hlm.16 putindo : Jakarta 2001, hlm 16
3
Sunariyah. Pengatar Pengetahuan Pasar Modal, 7
M. Suparmoko, Ekonomika Untuk Manajer, Eko-
Edisi Keempat, UPP AMP. YKPN : Yogyakarta, 2004, nomika Manajerial, Edisi 4, Penerbit: BPFE : Yogyakar-
hlm 67 ta, 1994, hlm 79.
4
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Porto Folio & 8
Martono dan D Agus Marjito. Manajemen Keuan-
Analisis Sekuritas; YKPN, 2007, hlm. 78 gan. Cetakan Kelima Ekonisia : Yogyakarta,2005, hln 138
Pemerintah menggugat PT .NNT melalui tah daerah akan memperoleh royalty dan
jalur arbitase Internasional melalui United deviden (laba).
Nation Commission on International Trade
Berdasarkan latar belakang di atas maka
Law (Uncintral), dan Majelis Tribunal
penulis tertarik untuk melakukan peneli-
memutuskan pada tanggal 31 Maret 2009
tian tentang Perjanjian antara Pemerintah
yang intinya PT.NNT telah melakukan
dengan Pihak Swasta dalam kaitannya den-
“default“ atau melanggar perjanjian dan
gan divestasi saham (Studi Kasus Pada PT.
diwajibkan melakukan divestasi sahamnya
NNT). Adapun permaslahan dalam peneli-
paling lambat 180 hari sejak keputusan
tian ini yang ingin dipecahkan adalah: Apa
dikeluarkan. Apabila dalam waktu 180 hari
yang menjadi landasan hukum Pemerin-
tidak dilaksanakan maka Pihak Indonesia
tah/Pemerintah Daerah membuat Perjan-
berhak mencabut kontrak karyanya.
jian kerjasama dengan Perusahaan Swasta
Berkenaan dengan divestasi ini maka per- Nasional guna membeli saham PT.NNT
lu dikemukakan apa yang dimaksud dengan yang sedang melakukan divestasi itu?;
divestasi dikaitkan dengan pe merintah dan Bagaimana implikasi yuridis yang mun-
daerah.Pengertian Divestasi adalah pengu- cul berkenaan dengan divestasi saham PT
rangan beberapa jenis aset baik dalam ben- NNT?
tuk finansial atau barang, divestasi dapat
Untuk mengupas hal tersebut Penelitian
pula disebut penjualan dari bisnis yang di-
hukum (legal research) Ini dilakukan ses-
miliki oleh perusahaan. Divestasi merupak-
uai dengan kekhasan yang dimiliki oleh
an kebalikan dari investasi pada aset yang
ilmu hukum (jurisprudence) yang tentunya
baru. Definisi divestasi sebagai upaya pe-
berbeda dengan ilmu sosial (social science)
milik perusahaan untuk menjual aset atau
dan ilmu alam (natural science).13 Metode
sebuah divisi kerjanya kepada pihak lain,
penelitian ini akan meliputi beberapa hal
yang mampu memberikan harga penawaran
yaitu pendekatan (approach) dalam penen-
paling tinggi12. Pada proses divestasi peru-
tuan bahan hukum (legal materials) dan
sahaan akan menerima dana dalam bentuk
analisa kritis (critical analisys) terhadap
tunai dan biasanya diinvestasikan lagi atau
bahan hukum dengan melakukan penelu-
dikembalikan kepada pemegang saham se-
suran (explorative), pengkajian mendalam
bagai dividen atau stock buybacks. Pola di-
(inquiry) dan penafsiran (interpretation).
vestasi yang dilakukan hampir seragam,
yakni melalui strategic sales diikuti dengan Berkaitan dengan penelitian ini, bahan
market placemement hukum yang dikumpulkan bersumber dari
Perundang Undangan dan buku buku teks
Pada hakikatnya bahwa tujuan divesta-
yang berkenaan dengan investasi dan di-
si adalah untuk memberikan kesempatan
vestasi saham serta dokumen Perjanjian
pemerintah terutama pemerintah daerah
Kerjasama yang terkait dengan divestasi
memiliki saham dari sebuah perusahaan
saham. Selain itu berkenaan dengan ka-
yang sedang melakukan ekxploitasi dan
sus yang menjadi obyek penelitian, maka
explorasi di wilayahnya agar dengan me-
pendekatan yang diambil adalah pendeka-
miliki saham itu maka pemerintah daerah
tan kasus (case study) terhadap divestasi
akan memperoleh deviden (keuntungan)
saham PT.NNT di Nusa Tenggara Barat .
atau laba dari perusahaan itu. Sehingga jika
selama ini pemerintah/pemerintah daerah
hanya memperoleh royalty atas kontrak
karya itu, maka dengan divestasi pemerin-
13
Yohanes Sogar Simamora, Prinsip Hukum Kontrak
12
Jeff Madura . Introduction to Business, Fourth Edi- Dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Pemerintah, :
tion. USA: Thomson South-Wester,2007, hlm. 209 Unair, 2005 , hlm. 45.
perusahaan patungan guna mem eli Dari hasil penelitian ternyata terbukti
saham PT. NNT agar hasilnya lebih m e bahwa PT. Multi Capital telah menggadai-
nguntung kan bagi kepentingan daerah kan Saham PT. NNT yang dibeli oleh Pe-
dan kepentingan masyarakat. Jika lang rusahaan Patungan yang mengakibatkan
kah pertama tidak berhasil atau jika PT. DMB (milik Pemerintah Daerah) yang
penawaran saham PT. NNT sudah b er semestinya memperoleh deviden sebesar
usaha dilakukan kepada Daerah daerah USD. 30 juta, Pemeritah tidak memperoleh
lain melalui kerjasama tidak berhasil, apa-apa karena deviden itu dipergunakan
maka barulah Pemda NTB melakukan untuk membayar utang ke Credit Suisse
kerjasama dengan Pihak Swasta Nasional Singapura.14 Menanggapi hal itu Gubernur
untuk membeli saham PT. NNT. Semua NTB menyatakan 15 bahwa saham yang
mekanisme hukum dalam pemilihan mitra digadaikan itu adalah saham PT. Multicapi-
kerjasama itu, baik bekerjasama dengan tal yang 18 % sedangkan 6 % saham PT.
Pemerintah Daerah lain, dengan Badan DMB tidak turut digadaikan.
Usaha Milik Daerah lain ataupun dengan
Apa yang dikemukakan oleh Gubernur
BUMN harus dilaksanakan secara selektif,
NTB adalah pernyataan yang menyesatkan
kompetitif, dan obyektif. P roses “meng
karena setelah dibuatnya kerjasama antara
undang dengan inisiatif sendiri atau
PT. DMB dengan PT. Multicapital dengan
adanyainistifpihaklainyangmenawarkan
membentuk PT. MDB (Multi Daerah Bersa-
diri, dalam kerjasama kemitraan disebut
ing), maka tidak lagi bisa dipisahkan mana
“ solicited dan unsolicited “.
yang menjadi saham masing-masing, karena
2. Mencermati isi Perjanjian Kerjasama saham itu adalah saham bersama yang jika
antara PT.DMB) dengan PT Multicapital sebahagian saham itu digadaikan maka yang
seperti Pasal yang telah dipaparkan di atas digadaikan adalah Saham patungan. Oleh
terdapat sesuatu yang merugikan daerah sebab itu karena yang digadikan adalah sa-
karena Pasal yang satu dengan Pasal yang ham perusahaan patungan maka yang akan
lain terdapat kekaburan norma dan konflik membayar hutang adalah PT. Multi Daerah
norma. Conclict of Norms itu terlihat Bersaing, bukan PT. Multi Capital.
di dalam Pasal 7 (a) menyebutkan bahwa
PT. DMB tidak dibebani dana (hutang) KESIMPULAN
untuk membeli divestasi saham PT. NNT.
Akan tetapi di dalam Pasal 7 (b) ditetapkan Dari uraian uraian di atas maka dapat
bahwa hutang yang timbul akibat fasilitas lah ditarik simpulan sebagai berikut :
pendanaan Saham Divestasi PT. NNT Per
tama, pengaturan hukum tentang
menjadi beban perusahaan patungan. divestasi saham oleh suatu daerah melalui
Makna yang terkandung dari ayat (b) perusahaan daerah dengan membuat suatu
jelas bahwa apabila PT. Multicapital konsorsium kemitraan belum mendapat
sebagai Pihak Kedua menalangi pembelian pengaturan secara khusus oleh hukum di
divestasi saham itu dengan meminjam Indonesia. Meskipun demikian, sepanjang
uang dari Bank atas nama perusahaan proses divestasi dan investasi itu dapat
patungan, maka perusahaan patungan dikategorikan sebagai bentuk kerjasama
akan membayar hutang itu. Hal itu berarti daerah dengan pihak swasta maka payung
sama saja dengan Pihak Pemerintah hukum yang dipergunakan adalah UU No. 1
Daerah (PT. DMB) turut menanggung Tahun 2004 tentang Perbendaraan Negara
hutang akibat pembelian divestasi saham,
dan ini sangat merugikan PT. DMB.
14
Suber ,diakses dari Detik.Finance, tanggal 3 Juli
2011, jam 12.00.
15
TGH.Zainal Majdi selaku Gubernur NTB, diakses
dari Sumber Berita .Com, Balnusra, tanggal, 7 Juni 2011.