Professional Documents
Culture Documents
How to cite this article: Abstrak. Design thinking merupakan metode desain yang dapat
Indahsari, C. L., & Sukoco, I. memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan suatu
(2020). Hasil dan Pembahasan
masalah serta sangat berguna dalam mengatasi masalah yang
Konsep Aplikasi Masak Yuk!
dengan Menggunakan Prinsip
sangat kompleks. Salah satu perkembangan teknologi dalam
Design Thinking. Organum: bidang kuliner adalah dengan munculnya aplikasi yang berisikan
Jurnal Saintifik Manajemen berbagai resep masakan. Tujuan dilakukannya penelitian ini
dan Akuntansi, 3(1), 13-21. doi: adalah untuk memudahkan masyarakat yang ingin memasak
https://doi.org/10.35138/organu makanan di rumah tanpa harus mencari satu per satu bahan
m.v3i1.70 makanan yang akan dimasak tersebut. Tetapi, dengan cara
Journal Homepage:
membeli berbagai paket bahan masakan yang dijual dan dapat
ejournal.winayamukti.ac.id/ind menikmati fitur video tutorial dari setiap paket masakan yang ada.
ex.php/Organum Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu deskriptif
kualitatif. Peneliti menggunakan design thinking sebagai
Copyright: pendekatan dan juga proses berpikir dalam menemukan konsep
© 2020. Published by dari sebuah aplikasi. Selain itu, terdapat lima tahapan dalam
Organum: Jurnal Saintifik
design thinking, yaitu emphatise, define, ideate, prototype dan
Manajemen dan Akuntansi.
Faculty of Economics and
test. Aplikasi “Masak Yuk!” merupakan suatu aplikasi yang
Business. Winaya Mukti berisikan tutorial memasak, tips-tips seputar memasak serta
University. menjual paket bahan masakan. Dengan menggunakan desain
pemikiran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
maka produk dapat didefinisikan dengan baik dan konsep
keseluruhan dapat ditampilkan.
Kata Kunci : Aplikasi resep masakan; aplikasi; design thinking.
Pendahuluan
S
aat ini perkembangan teknologi ke arah serba digital
semakin pesat. Hal ini dikarenakan teknologi telah
menjadi alat yang dapat membantu sebagian besar
kebutuhan manusia dan digunakan untuk pencarian atau pengarsipan koleksi resep
mempermudah melakukan tugas dan masakan. Namun, seiring dengan
pekerjaan apapun, sehingga peran berkembangnya teknologi membuat orang
teknologi tersebutlah yang membawa gemar untuk menggunakan smartphone.
manusia memasuki era digital seperti saat Dengan menggunakan smartphone maka
ini. Merebaknya berbagai aplikasi pun akan mempermudah pengguna dalam
terjadi seiring dengan diproduksinya mengakses aplikasi resep masakan.
ponsel pintar atau smartphone dengan Saat ini sudah banyak aplikasi resep
Operating System (OS) yang semakin masakan yang bermunculan. Akan tetapi,
mendekatkan diri kepada kehidupan aplikasi resep masakan yang menawarkan
manusia yang ditujukan untuk kemudahan kelebihan dibandingkan aplikasi resep
dan kenyamanan penggunanya, seperti masakan lainnya belum ditemukan.
aplikasi dalam bidang transportasi, jual Dengan menggunakan design thinking
beli online, kesehatan, kuliner, dan sebagai pendekatan dan juga proses
sebagainya. Inovasi-inovasi dalam bidang berpikir dalam menemukan konsep dari
teknologi dilakukan karena terjadinya sebuah aplikasi, maka muncullah konsep
perubahan secara terus-menerus seperti, mengenai aplikasi yang bernama “Masak
adanya perubahan ekonomi, politik, sosial Yuk!”. Aplikasi Masak Yuk! merupakan
budaya, iklim, hingga perubahan suatu aplikasi yang berisikan tutorial
lingkungan persaingan bisnis. memasak, tips-tips seputar memasak serta
Salah satu perkembangan teknologi menjual paket bahan masakan. Tujuan
dalam bidang kuliner, yaitu dengan dari aplikasi ini memudahkan masyarakat
munculnya berbagai aplikasi yang yang ingin memasak makanan di rumah
berisikan berbagai resep masakan. tanpa harus mencari satu-satu bahan
Antusiasme masyarakat dalam dunia makanan yang akan dimasak tersebut,
kuliner saat ini sangat tinggi. Hal tersebut namun dengan cara membeli berbagai
dikarenakan makanan tidak lagi hanya paket bahan masakan yang dijual pada
dianggap sekedar memenuhi kebutuhan aplikasi Masak Yuk! dan kemudian dapat
gizi saja, makanan telah menjadi suatu menikmati fitur video tutorial serta
objek rekreasi atau hiburan yang dapat berbagai tips dari setiap paket masakan
menghilangkan stress akan pekerjaan bagi yang ada sehingga konsumen dapat
sebagian masyarakat (Gofur, 2012). dengan mudah mempraktikkannya di
Berkaitan dengan hal tersebut, rumah.
menjadikan resep masakan sangat
dibutuhkan karena berfungsi sebagai suatu Kajian Literatur
sarana yang dapat menuntun pada saat
penyiapan bahan-bahan masakan, cara E-Business
pembuatan serta penyajian makanan agar Saat ini, teknologi internet telah
menghasilkan masakan dengan cita rasa berkembang menjadi sebuah strategi baru
yang lezat dan menarik. Resep masakan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku
yang hanya diperoleh turun-temurun usaha untuk meningkatkan dan
terkadang terlupakan karena padatnya mengembangkan bisnis yang dikelola.
aktivitas seseorang sehingga diperlukan Salah satu contoh dari strategi berbasis
adanya resep masakan yang dapat diakses teknologi internet yang dapat membantu
setiap saat untuk mempermudah dalam pelaku usaha untuk berkomunikasi dan
proses memasak. Sebelum teknologi mendistribusikan barang dan jasanya
berkembang, mencari resep masakan kepada konsumen, yaitu e-business.
dapat melalui buku, majalah, koran atau E-business dapat didefinisikan
dari mulut ke mulut saja sehingga dapat sebagai penggunaan teknologi internet
menimbulkan kesulitan dalam hal untuk meningkatkan performa dari proses
suatu bisnis, yang meliputi penjualan dan model bisnis dari perusahaan lain yang
pembelian produk dan jasa melalui situs telah sukses.
web yang melibatkan stakeholder seperti 2) Dalam e-business (internet),
konsumen, pemilik usaha, vendor, serta perusahaan harus mampu melayani
pemasok (Handarkho, Suryanto, Dewi, & pelanggan selama 7 hari dan 24 jam
Julianto, 2017). dalam seminggu karena jika tidak
Definisi e-business adalah praktik akan dengan mudahnya kompetitor
pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis untuk bisa menyaingi perusahaan
utama seperti perancangan produk, terkait. Hal tersebut terjadi
pengelolaan pasokan bahan baku, dikarenakan e-business berbeda
manufaktur, penjualan, pemenuhan dengan bisnis konvensional lainnya, di
pesanan, dan penyediaan service melalui mana mereka biasanya merupakan
penggunaan teknologi komunikasi, sebuah kantor yang beroperasi 8 jam
komputer, dan data yang telah sehari.
terkomputerisasi. Selain itu, e-business 3) Pelanggan dapat berinteraksi dengan
meliputi semua hal yang harus dilakukan perusahaan yang terkoneksi di
menggunakan teknologi informasi dan internet, sehingga sangat
komunikasi untuk melakukan kegiatan memudahkan mereka untuk
bisnis antarorganisasi maupun dari berpindah-pindah perusahaan dengan
organisasi ke konsumen (Sutabri, 2012). biaya yang rendah (rendahnya
Definisi lain mengatakan bahwa e- switching cost).
business merupakan suatu teknologi untuk 4) Fenomena jejaring, dalam hal ini
mengembangkan proses bisnis, baik merupakan internet working, telah
internal yang berupa sumber daya memaksa perusahaan untuk bekerja
manusia, administrasi dan keuangan, sama dengan berbagai mitra bisnis
maupun proses eksternal yang berupa untuk dapat menawarkan produk atau
penjualan dan pemasaran, penyediaan jasa secara kompetitif sehingga
barang dan jasa serta hubungan dengan kontrol kualitas, harga maupun
konsumen. Disebutkan, bahwa e-business kecepatan sebuah produk atau jasa
merupakan metode yang menghubungkan kerap ditentukan oleh faktor-faktor
beberapa perusahaan untuk membuat luar yang tidak ada di dalam kontrol
sistem internal dan eksternal perusahaan perusahaan.
agar lebih fleksibel dan efisien, dekat
dengan partner maupun pemasok serta Penerapan e-business pada suatu
untuk memenuhi kebutuhan konsumen unit usaha sebenarnya dapat menimbulkan
(Dhillon & Kaur, 2012). keuntungan ataupun kerugian bagi unit
Dalam mengimplementasikan usaha tersebut. Terkadang permasalahan
konsep e-business, terlihat bahwa dalam ini menjadi dilema yang harus
meraih keunggulan kompetitif diselesaikan oleh manajemen. Pada satu
(competitive advantage) jauh lebih mudah sisi, teknologi akan sangat
bila dibandingkan dengan menguntungkan penjualan, sebab promosi
mempertahankannya. Secara teoretis hal dapat dilakukan secara meluas, hingga
tersebut dijelaskan karena adanya sampai pada efesiensi tenaga kerja secara
karakteristik sebagai berikut (Sutabri, tidak langsung. Namun, bagi beberapa
2012): unit usaha, penerapan e-business
1) Pada level operasional, yang terjadi cenderung memberikan kerugian. Hal
dalam e-business, yaitu restrukturisasi tersebut dapat terjadi dikarenakan biaya
dan redistribusi dari bit-bit digital yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
(digital management) sehingga mudah teknologi sangat tinggi. Bahkan, biaya
bagi perusahaan untuk dapat meniru tersebut dapat menjadi lebih tinggi
daripada keuntungan yang diperoleh dari
thinking untuk inovasi sosial (Glen, Suciu, dengan lingkungannya, terlibat secara
& Baughn, 2014). Misalnya saja, Brown langsung dapat membantu dalam
& Wyatt (2010) telah dibahas bagaimana mengungkapkan cara berpikir dan
design thinking dapat menghasilkan nilai-nilai yang mereka pegang.
ratusan ide dan pada akhirnya solusi dunia Setelah mengamati dan melibatkan
nyata yang menciptakan hasil yang lebih diri dengan user, maka penting juga
baik untuk organisasi dan orang-orang untuk merasakan langsung
yang mereka layani (Social, 2010). pengalaman dari user.
Design thinking yang diterapkan 2) Define (Penentuan). Pada tahap ini
pada strategi bisnis dan transformasi kita menentukan permasalahan yang
bisnis terkadang digambarkan sebagai berfokus pada user yang spesifik dan
pemikiran integratif (Matthews & berdasarkan insight serta kebutuhan-
Wringley, 2017). Pendekatan ini untuk kebutuhan user. Pada intinya,
merancang pusat pemikiran tentang informasi yang telah dikumpulkan
inovasi dan transformasi bisnis, penemuan selama tahap empathize, kemudian
kebutuhan dan peluang yang tidak dianalisis dan disintensis untuk
terpenuhi serta penciptaan visi baru dan menentukan masalah inti yang akan
skenario alternatif. Elemen inti dari design diidentifikasi. Tahap ini akan sangat
thinking adalah kemampuannya untuk membantu untuk menyelesaikan
menangkap pengetahuan baru, di mana masalah, sebab telah dilakukannya
para praktisi mungkin berbeda dalam penetapan masalah.
teknik dan peralatan mereka (Bucolo & 3) Ideation (Proses Kreatif). Tahap ini
Matthews, 2010). Namun, itu akan merupakan tahap untuk mengeluarkan
menjadi kombinasi penerapan alat desain atau menghasilkan pendapat atau ide-
dengan pemahaman yang kuat atau ide yang dapat menjadi solusi terhadap
inovasi organisasi yang mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi.
nilai strategis design thinking. 4) Prototype (Purwarupa). Dalam
tahapan ini, akan dihasilkan sejumlah
Tahapan dalam Design Thinking versi produk yang murah dan
Design thinking merupakan suatu diperkecil, atau fitur khusus yang
metode desain yang memberikan ditemukan dalam produk sehingga
pendekatan berbasis solusi untuk dapat menyelidiki solusi dari masalah
memecahkan masalah. Design thinking yang dihasilkan pada tahap
sangat berguna dalam mengatasi masalah sebelumnya. Prototype tersebut dapat
yang kompleks dengan memahami diuji dalam tim sendiri ataupun ke
kebutuhan manusia yang terlibat, beberapa orang. Ketika terdapat
membingkai ulang masalah, dengan cara masukan maka dilakukan perbaikan
yang berpusat pada manusia, menciptakan lagi pada prototype tersebut, sehingga
banyak ide dalam sesi brainstorming, dan akan menghasilkan prototype yang
dengan mengadopsi pendekatan langsung benar-benar bagus. Dalam tahap
dalam pembuatan ide purwarupa serta prototype juga dilakukan
pengujian. Terdapat lima tahap model pengaplikasian ide-ide yang sudah
yang diusulkan oleh Institut Desain dikumpulkan ke dalam bentuk fisik,
Hasso-Plattner di Stanford (d.school) yang dapat berupa catatan yang
(Lawson, 2006). Lima tahap design ditempel di tembok, objek, atau
thinking, yaitu empathize, define, ideate, bahkan storyboard.
prorotype, dan test. Berikut 5) Test (Uji Coba). Pada tahap test, akan
penjelasannya. dilakukan pengujian dan juga evaluasi
1) Emphatize (Empati). Tahapan dimana terhadap produk kepada masyarakat,
kita mengamati apa yang dilakukan yang kemudian hasilnya akan
oleh user dan cara mereka berinteraksi
Brown, T., & Wyatt, J. (2010). Design Lawson, B. (2006). How Designers Think
Thinking for Social Innovation. (4thed). Oxford: Elsevier.
Development Outreach 12(1), 29– Lockwood, T. (2010). Design Thinking:
43. doi: Integrating Innovation, Customer
https://doi.org/10.1596/1020- Experience, and Brand Value.
797X_12_1_29 Boston: Design Management
Bucolo, S., & Matthews, J. (2010). Using Institute.
a Design Led Disruptive Innovation Matthews, J., & Wringley, C. (2017).
Approach to Develop New Services: Design and Design Thinking in
Practicing Innovation On Times Of Business and Management Higher
Discontinuity. Proceedings of the Education. Journal of Learning
11th International CINet Design, 10(1), 41–54. doi:
Conference: Practicing Innovation http://dx.doi.org/10.5204/jld.v9i3.2
in the Times of Discontinuity. 94
CINet, Netherlands, 176–187.
Diakses dari Rani, P., & Rahmawati, D. (2008).
https://eprints.qut.edu.au/38457/ Analisis Penerapan E-Business
Studi Kasus pada Pt Sinar Mas Agro
Dhillon, R., & Kaur, S. (2012). Review
Resources and Technology (Smart),
Paper on e-Business & CRM. Tbk. Jurnal Pendidikan Akuntansi
International Journal of Computing Indonesia, 6(2), 52–59. doi:
& Business Research. Diakses dari https://doi.org/10.21831/jpai.v6i2.9
http://www.researchmanuscripts.co 33
m/isociety2012/64.pdf
Silalahi, U. (2006). Metode Penelitian
Glen, R., Suciu, C., & Baughn, C. (2014). Sosial. Bandung: Unpar Press.
The Need for Design Thinking in
Business Schools. Academy of Social, S. (2010). Design Thinking for
Management Learning & Social Innovation by Tim Brown &
Education, 13(4), 653–667. doi: Jocelyn Wyatt Stanford Social
https://doi.org/10.5465/amle.2012.0 Innovation Review. Stanford Social
308 Innovation Review.
Gofur, F. (2012). Rancang bangun Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem
Aplikasi Resep Masakan Khas Informasi. Yogyakarta: Andi.
Indonesia Berbasis Mobile Android
pada Kelompok Pkk di Kelurahan
Lebak Gede Bandung.Tesis
(Diploma). Universitas Komputer
Indonesia.
Handarkho, Y. D., Suryanto, T. R., Dewi,
F. K., & Julianto, E. (2017).
Penerapan Strategi E-business untuk
Meningkatkan Keunggulan
Kompetitif dari Usaha Mikro Kecil
Menengah di Indonesia (Studi kasus
Trooper Electronic Yogyakarta).
Jurnal Buana Informatika, 8(4),
201–212. doi:
https://doi.org/10.24002/jbi.v8i4.14
44