You are on page 1of 9

Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

Konsep Aplikasi Masak Yuk! dengan Menggunakan Prinsip Design


Thinking

Authors: Abstract. Design thinking is a design method that can provide a


Charity Latanza Indahsari1 solution-based approach to solving a problem and is very useful in
Iwan Sukoco2 overcoming very complex problems. One of the technological
developments in the culinary field is the emergence of applications that
Affiliation:
1,2
contain a variety of recipes. The purpose of this research is to make it
Departemen Administrasi
Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial
easier for people who want to cook food at home without having to
dan Ilmu Politik, Universitas search one by one the ingredients to be cooked but by buying various
Padjadjaran packages of ingredients that are sold and can enjoy the video tutorial
features of each existing food package. The method used in this research
Corresponding Author: is descriptive qualitative. Researchers used design thinking as an
Charity Latanza Indahsari
approach and also the thought process in finding concepts from an
Emails: application. In addition, there are five stages in design thinking, namely
1
charity19001@mail.unpad.ac.id empathy, define, ideate, prototype and test. The application "Masak
2
iwan.sukoco@unpad.ac.id Yuk!" is an application that contains cooking tutorials, tips about
cooking and selling food ingredients packages. By using design thinking
Article History: that was designed according to the needs of the community, the product
Received: December 29, 2019 could be well defined and the overall concept could be displayed.
Revised : May 24, 2020
Accepted: June 26, 2020 Keywords: Cooking recipe application; application; design thinking.

How to cite this article: Abstrak. Design thinking merupakan metode desain yang dapat
Indahsari, C. L., & Sukoco, I. memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan suatu
(2020). Hasil dan Pembahasan
masalah serta sangat berguna dalam mengatasi masalah yang
Konsep Aplikasi Masak Yuk!
dengan Menggunakan Prinsip
sangat kompleks. Salah satu perkembangan teknologi dalam
Design Thinking. Organum: bidang kuliner adalah dengan munculnya aplikasi yang berisikan
Jurnal Saintifik Manajemen berbagai resep masakan. Tujuan dilakukannya penelitian ini
dan Akuntansi, 3(1), 13-21. doi: adalah untuk memudahkan masyarakat yang ingin memasak
https://doi.org/10.35138/organu makanan di rumah tanpa harus mencari satu per satu bahan
m.v3i1.70 makanan yang akan dimasak tersebut. Tetapi, dengan cara
Journal Homepage:
membeli berbagai paket bahan masakan yang dijual dan dapat
ejournal.winayamukti.ac.id/ind menikmati fitur video tutorial dari setiap paket masakan yang ada.
ex.php/Organum Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu deskriptif
kualitatif. Peneliti menggunakan design thinking sebagai
Copyright: pendekatan dan juga proses berpikir dalam menemukan konsep
© 2020. Published by dari sebuah aplikasi. Selain itu, terdapat lima tahapan dalam
Organum: Jurnal Saintifik
design thinking, yaitu emphatise, define, ideate, prototype dan
Manajemen dan Akuntansi.
Faculty of Economics and
test. Aplikasi “Masak Yuk!” merupakan suatu aplikasi yang
Business. Winaya Mukti berisikan tutorial memasak, tips-tips seputar memasak serta
University. menjual paket bahan masakan. Dengan menggunakan desain
pemikiran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
maka produk dapat didefinisikan dengan baik dan konsep
keseluruhan dapat ditampilkan.
Kata Kunci : Aplikasi resep masakan; aplikasi; design thinking.

Pendahuluan

S
aat ini perkembangan teknologi ke arah serba digital
semakin pesat. Hal ini dikarenakan teknologi telah
menjadi alat yang dapat membantu sebagian besar

Page 13 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

kebutuhan manusia dan digunakan untuk pencarian atau pengarsipan koleksi resep
mempermudah melakukan tugas dan masakan. Namun, seiring dengan
pekerjaan apapun, sehingga peran berkembangnya teknologi membuat orang
teknologi tersebutlah yang membawa gemar untuk menggunakan smartphone.
manusia memasuki era digital seperti saat Dengan menggunakan smartphone maka
ini. Merebaknya berbagai aplikasi pun akan mempermudah pengguna dalam
terjadi seiring dengan diproduksinya mengakses aplikasi resep masakan.
ponsel pintar atau smartphone dengan Saat ini sudah banyak aplikasi resep
Operating System (OS) yang semakin masakan yang bermunculan. Akan tetapi,
mendekatkan diri kepada kehidupan aplikasi resep masakan yang menawarkan
manusia yang ditujukan untuk kemudahan kelebihan dibandingkan aplikasi resep
dan kenyamanan penggunanya, seperti masakan lainnya belum ditemukan.
aplikasi dalam bidang transportasi, jual Dengan menggunakan design thinking
beli online, kesehatan, kuliner, dan sebagai pendekatan dan juga proses
sebagainya. Inovasi-inovasi dalam bidang berpikir dalam menemukan konsep dari
teknologi dilakukan karena terjadinya sebuah aplikasi, maka muncullah konsep
perubahan secara terus-menerus seperti, mengenai aplikasi yang bernama “Masak
adanya perubahan ekonomi, politik, sosial Yuk!”. Aplikasi Masak Yuk! merupakan
budaya, iklim, hingga perubahan suatu aplikasi yang berisikan tutorial
lingkungan persaingan bisnis. memasak, tips-tips seputar memasak serta
Salah satu perkembangan teknologi menjual paket bahan masakan. Tujuan
dalam bidang kuliner, yaitu dengan dari aplikasi ini memudahkan masyarakat
munculnya berbagai aplikasi yang yang ingin memasak makanan di rumah
berisikan berbagai resep masakan. tanpa harus mencari satu-satu bahan
Antusiasme masyarakat dalam dunia makanan yang akan dimasak tersebut,
kuliner saat ini sangat tinggi. Hal tersebut namun dengan cara membeli berbagai
dikarenakan makanan tidak lagi hanya paket bahan masakan yang dijual pada
dianggap sekedar memenuhi kebutuhan aplikasi Masak Yuk! dan kemudian dapat
gizi saja, makanan telah menjadi suatu menikmati fitur video tutorial serta
objek rekreasi atau hiburan yang dapat berbagai tips dari setiap paket masakan
menghilangkan stress akan pekerjaan bagi yang ada sehingga konsumen dapat
sebagian masyarakat (Gofur, 2012). dengan mudah mempraktikkannya di
Berkaitan dengan hal tersebut, rumah.
menjadikan resep masakan sangat
dibutuhkan karena berfungsi sebagai suatu Kajian Literatur
sarana yang dapat menuntun pada saat
penyiapan bahan-bahan masakan, cara E-Business
pembuatan serta penyajian makanan agar Saat ini, teknologi internet telah
menghasilkan masakan dengan cita rasa berkembang menjadi sebuah strategi baru
yang lezat dan menarik. Resep masakan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku
yang hanya diperoleh turun-temurun usaha untuk meningkatkan dan
terkadang terlupakan karena padatnya mengembangkan bisnis yang dikelola.
aktivitas seseorang sehingga diperlukan Salah satu contoh dari strategi berbasis
adanya resep masakan yang dapat diakses teknologi internet yang dapat membantu
setiap saat untuk mempermudah dalam pelaku usaha untuk berkomunikasi dan
proses memasak. Sebelum teknologi mendistribusikan barang dan jasanya
berkembang, mencari resep masakan kepada konsumen, yaitu e-business.
dapat melalui buku, majalah, koran atau E-business dapat didefinisikan
dari mulut ke mulut saja sehingga dapat sebagai penggunaan teknologi internet
menimbulkan kesulitan dalam hal untuk meningkatkan performa dari proses

Page 14 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

suatu bisnis, yang meliputi penjualan dan model bisnis dari perusahaan lain yang
pembelian produk dan jasa melalui situs telah sukses.
web yang melibatkan stakeholder seperti 2) Dalam e-business (internet),
konsumen, pemilik usaha, vendor, serta perusahaan harus mampu melayani
pemasok (Handarkho, Suryanto, Dewi, & pelanggan selama 7 hari dan 24 jam
Julianto, 2017). dalam seminggu karena jika tidak
Definisi e-business adalah praktik akan dengan mudahnya kompetitor
pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis untuk bisa menyaingi perusahaan
utama seperti perancangan produk, terkait. Hal tersebut terjadi
pengelolaan pasokan bahan baku, dikarenakan e-business berbeda
manufaktur, penjualan, pemenuhan dengan bisnis konvensional lainnya, di
pesanan, dan penyediaan service melalui mana mereka biasanya merupakan
penggunaan teknologi komunikasi, sebuah kantor yang beroperasi 8 jam
komputer, dan data yang telah sehari.
terkomputerisasi. Selain itu, e-business 3) Pelanggan dapat berinteraksi dengan
meliputi semua hal yang harus dilakukan perusahaan yang terkoneksi di
menggunakan teknologi informasi dan internet, sehingga sangat
komunikasi untuk melakukan kegiatan memudahkan mereka untuk
bisnis antarorganisasi maupun dari berpindah-pindah perusahaan dengan
organisasi ke konsumen (Sutabri, 2012). biaya yang rendah (rendahnya
Definisi lain mengatakan bahwa e- switching cost).
business merupakan suatu teknologi untuk 4) Fenomena jejaring, dalam hal ini
mengembangkan proses bisnis, baik merupakan internet working, telah
internal yang berupa sumber daya memaksa perusahaan untuk bekerja
manusia, administrasi dan keuangan, sama dengan berbagai mitra bisnis
maupun proses eksternal yang berupa untuk dapat menawarkan produk atau
penjualan dan pemasaran, penyediaan jasa secara kompetitif sehingga
barang dan jasa serta hubungan dengan kontrol kualitas, harga maupun
konsumen. Disebutkan, bahwa e-business kecepatan sebuah produk atau jasa
merupakan metode yang menghubungkan kerap ditentukan oleh faktor-faktor
beberapa perusahaan untuk membuat luar yang tidak ada di dalam kontrol
sistem internal dan eksternal perusahaan perusahaan.
agar lebih fleksibel dan efisien, dekat
dengan partner maupun pemasok serta Penerapan e-business pada suatu
untuk memenuhi kebutuhan konsumen unit usaha sebenarnya dapat menimbulkan
(Dhillon & Kaur, 2012). keuntungan ataupun kerugian bagi unit
Dalam mengimplementasikan usaha tersebut. Terkadang permasalahan
konsep e-business, terlihat bahwa dalam ini menjadi dilema yang harus
meraih keunggulan kompetitif diselesaikan oleh manajemen. Pada satu
(competitive advantage) jauh lebih mudah sisi, teknologi akan sangat
bila dibandingkan dengan menguntungkan penjualan, sebab promosi
mempertahankannya. Secara teoretis hal dapat dilakukan secara meluas, hingga
tersebut dijelaskan karena adanya sampai pada efesiensi tenaga kerja secara
karakteristik sebagai berikut (Sutabri, tidak langsung. Namun, bagi beberapa
2012): unit usaha, penerapan e-business
1) Pada level operasional, yang terjadi cenderung memberikan kerugian. Hal
dalam e-business, yaitu restrukturisasi tersebut dapat terjadi dikarenakan biaya
dan redistribusi dari bit-bit digital yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
(digital management) sehingga mudah teknologi sangat tinggi. Bahkan, biaya
bagi perusahaan untuk dapat meniru tersebut dapat menjadi lebih tinggi
daripada keuntungan yang diperoleh dari

Page 15 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

penerapan e-business itu sendiri. berpusat pada manusia terhadap inovasi


Sehingga, hal ini tidak memenuhi teori yang mencakup inspirasi, ideasi, dan
cost and benefit, dimana benefit atau implementasi yang nampak sama-sama
keuntungan yang seharusnya diperoleh memahami orang secara siklus dan
lebih besar dibandingkan dengan cost berulang-ulang sebagai inspirasi,
yang dikeluarkan (Rani & Rahmawati, pembuatan prototipe, bangunan untuk
2008). berpikir, menggunakan cerita, dan
memiliki budaya yang terinspirasi dan
Design Thinking menginspirasi (Matthews & Wringley,
Desain melibatkan perilaku yang 2017).
ditargetkan untuk tujuan tertentu dan
untuk menciptakan solusi. Tujuan dari Design Thinking untuk Pemecahan
desain mungkin untuk menyelesaikan Masalah
masalah yang memengaruhi satu atau Lawson (2006) berpendapat bahwa
banyak orang. Dalam bidang desain, masalah desain mungkin merupakan jenis
desain tidak dilihat sebagai hak prerogatif masalah yang paling penting untuk
dari beberapa orang terpilih. Sebaliknya, diselidiki. Hal tersebut dikarenakan begitu
Lawson (2006) mengatakan “kita semua banyak para profesional yang dibayar
dapat, dan melakukan, mendesain dan untuk merancang produk dan juga sistem.
bahwa kita dapat belajar merancang Dalam konsepsi pemahaman desain,
dengan lebih baik” (Matthews & dipahami dengan baik bahwa terdapat
Wringley, 2017). lebih dari satu cara yang benar. Sikap
Menurut Brown (2009), design desain, yang berbeda dari sikap
thinking atau pemikiran desain dapat keputusan, berarti merancang atau
digambarkan sebagai “suatu disiplin yang membawa alternatif. Di sini yang menjadi
menggunakan kepekaan dan metode perhatian adalah menemukan
perancang untuk mencocokkan kebutuhan keterampilan, waktu, dan sumber daya
orang dengan apa yang layak secara yang diberikan sebaik mungkin. Diakui
teknologi dan apa yang dapat diubah oleh bahwa desain akan membutuhkan
strategi bisnis menjadi nilai pelanggan dan penemuan kemungkinan baru.
peluang pasar”. Lockwood (2010) Bertentangan dengan sikap desain adalah
menyebutkan bahwa pada umumnya sikap keputusan, di mana manajer sebagai
design thinking disebut sebagai penghasil ide mendorong kemungkinan-
“menerapkan sensibilitas dan metode kemungkinan baru. Demikian pula, sikap
desainer untuk pemecahan masalah, tidak desain memandang setiap proyek sebagai
peduli apa masalahnya metodologi untuk sebuah peluang untuk penemuan yang
pemecahan masalah dan pemberdayaan”. mencakup, mempertanyakan asumsi dasar
Baru-baru ini, pemikiran desain telah dan tekad untuk meninggalkan dunia
beralih dari desain produk dan proses ke sebagai tempat yang lebih baik daripada
faktor kunci dalam strategi perusahaan yang kita temukan (Matthews & Wrigley,
(Matthews & Wringley, 2017). 2017).
Secara lebih luas, gagasan desain Glen et al (2014) membandingkan
dan design thinking atau pemikiran desain proses pemikiran rasional-analitis dan
dalam literatur bisnis telah banyak pendekatan design thinking menyoroti
dipopulerkan oleh cerita dan studi kasus manfaat design thinking dalam hal
pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan perumusan masalah, metode, proses
desain seperti, IDEO yang telah bekerja solusi, rasional, dan hasil. Sifat generatif
dalam pengembangan produk baru selama dari design thinking dalam
beberapa dekade (Brown, 2008). Dalam mengembangkan solusi baru tidak terbatas
kasus-kasus ini, design thinking dipahami pada pengaturan bisnis, dan ada banyak
secara luas sebagai pendekatan yang literatur tentang penerapan design

Page 16 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

thinking untuk inovasi sosial (Glen, Suciu, dengan lingkungannya, terlibat secara
& Baughn, 2014). Misalnya saja, Brown langsung dapat membantu dalam
& Wyatt (2010) telah dibahas bagaimana mengungkapkan cara berpikir dan
design thinking dapat menghasilkan nilai-nilai yang mereka pegang.
ratusan ide dan pada akhirnya solusi dunia Setelah mengamati dan melibatkan
nyata yang menciptakan hasil yang lebih diri dengan user, maka penting juga
baik untuk organisasi dan orang-orang untuk merasakan langsung
yang mereka layani (Social, 2010). pengalaman dari user.
Design thinking yang diterapkan 2) Define (Penentuan). Pada tahap ini
pada strategi bisnis dan transformasi kita menentukan permasalahan yang
bisnis terkadang digambarkan sebagai berfokus pada user yang spesifik dan
pemikiran integratif (Matthews & berdasarkan insight serta kebutuhan-
Wringley, 2017). Pendekatan ini untuk kebutuhan user. Pada intinya,
merancang pusat pemikiran tentang informasi yang telah dikumpulkan
inovasi dan transformasi bisnis, penemuan selama tahap empathize, kemudian
kebutuhan dan peluang yang tidak dianalisis dan disintensis untuk
terpenuhi serta penciptaan visi baru dan menentukan masalah inti yang akan
skenario alternatif. Elemen inti dari design diidentifikasi. Tahap ini akan sangat
thinking adalah kemampuannya untuk membantu untuk menyelesaikan
menangkap pengetahuan baru, di mana masalah, sebab telah dilakukannya
para praktisi mungkin berbeda dalam penetapan masalah.
teknik dan peralatan mereka (Bucolo & 3) Ideation (Proses Kreatif). Tahap ini
Matthews, 2010). Namun, itu akan merupakan tahap untuk mengeluarkan
menjadi kombinasi penerapan alat desain atau menghasilkan pendapat atau ide-
dengan pemahaman yang kuat atau ide yang dapat menjadi solusi terhadap
inovasi organisasi yang mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi.
nilai strategis design thinking. 4) Prototype (Purwarupa). Dalam
tahapan ini, akan dihasilkan sejumlah
Tahapan dalam Design Thinking versi produk yang murah dan
Design thinking merupakan suatu diperkecil, atau fitur khusus yang
metode desain yang memberikan ditemukan dalam produk sehingga
pendekatan berbasis solusi untuk dapat menyelidiki solusi dari masalah
memecahkan masalah. Design thinking yang dihasilkan pada tahap
sangat berguna dalam mengatasi masalah sebelumnya. Prototype tersebut dapat
yang kompleks dengan memahami diuji dalam tim sendiri ataupun ke
kebutuhan manusia yang terlibat, beberapa orang. Ketika terdapat
membingkai ulang masalah, dengan cara masukan maka dilakukan perbaikan
yang berpusat pada manusia, menciptakan lagi pada prototype tersebut, sehingga
banyak ide dalam sesi brainstorming, dan akan menghasilkan prototype yang
dengan mengadopsi pendekatan langsung benar-benar bagus. Dalam tahap
dalam pembuatan ide purwarupa serta prototype juga dilakukan
pengujian. Terdapat lima tahap model pengaplikasian ide-ide yang sudah
yang diusulkan oleh Institut Desain dikumpulkan ke dalam bentuk fisik,
Hasso-Plattner di Stanford (d.school) yang dapat berupa catatan yang
(Lawson, 2006). Lima tahap design ditempel di tembok, objek, atau
thinking, yaitu empathize, define, ideate, bahkan storyboard.
prorotype, dan test. Berikut 5) Test (Uji Coba). Pada tahap test, akan
penjelasannya. dilakukan pengujian dan juga evaluasi
1) Emphatize (Empati). Tahapan dimana terhadap produk kepada masyarakat,
kita mengamati apa yang dilakukan yang kemudian hasilnya akan
oleh user dan cara mereka berinteraksi

Page 18 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

dilakukan perubahan serta penggunanya. Dengan demikian,


penyempurnaan untuk menyingkirkan dapat dikatakan bahwa tahapan ini
solusi dari masalah dan juga merupakan peluang untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih memperbaiki solusi serta membuatnya
mendalam mengenai produk dan lebih baik lagi.

Gambar 1. Design Thinking Stanford D-School

Metode Penelitian sehingga rancangan aplikasi ini dibuat


dengan menggunakan desain thinking.
Penelitian ini menggunakan metode Dengan menggunakan metode kualitatif
deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif deskriptif tersebut, maka dapat
merupakan label yang digunakan dalam memberikan gambaran mengenai konsep
penelitian kualitatif untuk studi yang dari suatu aplikasi, yang merupakan
bersifat deskriptif. Metode ini telah proses dari design thinking peneliti pada
diidentifikasi sebagai hal yang penting subjek penelitian.
dan sesuai untuk pertanyaan penelitian Peneliti menggunakan design
yang difokuskan pada menemukan siapa, thinking sebagai pendekatan maupun
apa, dan di mana peristiwa atau suatu proses berpikir dalam menemukan sebuah
pengalaman dan mendapatkan wawasan konsep aplikasi dan penelitian ini
dari informan mengenai fenomena yang bertujuan untuk mengimplementasikan
kurang dipahami. Deskripsi kualitatif design thinking dalam membangun sebuah
adalah tujuan yang sesuai ketika deskripsi konsep aplikasi yang inovatif. Design
langsung dari suatu fenomen diinginkan thinking memiliki lima tahapan, yaitu
atau informasi dicari untuk empathize, define, ideate, prototype, dan
mengembangkan dan memperbaiki test. Namun, pada penelitian ini peneliti
kuesioner atau intervensi. Peneliti hanya membatasi sampai pada tiga tahap
menggunakan penelitian kualitatif saja. Berikut ini merupakan tahapan-
deskriptif dengan menggunakan metode tahapan penelitiannya, yaitu:
eksploratif, yang merupakan suatu metode 1) Emphatize: Di mana kita mengamati
yang berusaha untuk menjelajah atau secara langsung apa yang dilakukan
menggambarkan apa yang terjadi oleh pengguna dan cara mereka
termasuk siapa, kapan, di mana atau berinteraksi dengan lingkungannya,
berhubungan dengan karakteristik suatu terlibat secara langsung dapat
gejala atau masalah sosial, baik berupa membantu dalam mengungkapkan
pola, bentuk, ukuran, hingga distribusi cara berpikir dan nilai-nilai yang
(Silalahi, 2006). mereka pegang.
Aplikasi yang dirancang dalam 2) Define: Pada tahap ini kita
penelitian ini didasari oleh masalah yang menentukan permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari berfokus pada pengguna yang spesifik

Page 18 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

berdasarkan insight serta kebutuhan- demikian, Masak Yuk! memberikan


kebutuhannya. Kemudian, informasi kepraktisan bagi penggunanya.
yang telah dikumpulkan selama tahap 2. Define
pertama, dianalisis dan disintensis. Aplikasi Masak Yuk! merupakan
3) Ideation: Tahap untuk mengeluarkan perpaduan antara aplikasi yang berisi
atau menghasilkan pendapat atau ide- resep dan tutorial masakan serta aplikasi
ide yang dapat menjadi solusi terhadap yang menjual produk bahan makanan.
permasalahan yang dihadapi. Selain itu, membuat aplikasi ini berbeda
dari yang lainnya, yaitu adanya fitur
Hasil dan Pembahasan mengenai tips-tips seputar memasak
1. Emphaties sehingga membuat aplikasi ini lengkap
Saat ini, dengan adanya teknologi serta membuat user tidak bosan dan dapat
sangat memudahkan manusia dalam terus menggunakan aplikasi Masak Yuk!.
menjalani kehidupan sehari-harinya, Aplikasi ini ditujukan bagi mereka yang
apalagi dengan padatnya rutinitas maka memiliki aktivitas yang padat tetapi tetap
teknologi menjadi salah satu solusi untuk ingin masak makanan yang enak serta bagi
bisa mempermudah manusia dalam mereka yang ingin belajar memasak
bekerja serta dalam memanfaatkan waktu dengan cara yang mudah. Dengan
dengan baik. Dengan padatnya rutinitas, demikian, user hanya perlu mengakses
seringkali seseorang terutama kaum satu aplikasi saja, yaitu Masak Yuk!, dan
perempuan menjadi tidak ada waktu untuk mereka dapat membuat masakan tanpa
memasak makanan. Bahkan tidak sedikit perlu khawatir gagal dan tidak perlu repot
mereka yang tidak bisa atau malas mencari dan membeli bahan-bahan
memasak karena memiliki anggapan masakan lagi.
bahwa memasak itu merupakan hal yang 3. Ideate
sulit dan merepotkan karena harus Tahapan ini merupakan tahap untuk
mempersiapkan berbagai bahan serta menghasilkan ide sehingga ide-ide
terdapat resiko kegagalan dalam proses tersebut akan ditampung untuk
pembuatan atau penyajiannya. Adanya menyelesaikan masalah yang telah
aplikasi Masak Yuk! memberikan ditetapkan pada tahap sebelumnya.
kemudahan bagi mereka yang ingin Penting untuk mendapatkan ide sebanyak
memasak dengan mudah, cepat dan anti mungkin. Proses ideate dari penulis
gagal, yaitu dengan cara menikmati fitur menghasilkan ide konsep aplikasi Masak
video-video tutorial memasak dari Yuk!, yaitu dijelaskan sebagai berikut :
berbagai paket menu makanan yang dijual Proses penggunaan aplikasi Masak
oleh Masak Yuk!. Yuk! dibagi menjadi dua, yaitu :
Jadi, selain memberikan fitur video a) Pada tahap awal, user perlu
tutorial memasak, aplikasi Masak Yuk! melakukan pendaftaran pada aplikasi
juga menawarkan produk berbagai paket Masak Yuk!, dengan cara mengisi
menu masakan. Di mana, masing-masing biodata yang diperlukan sehingga user
paket berisikan bahan-bahan makanan akan memiliki akun pada aplikasi
serta bumbu pelengkap sehingga
Masak Yuk!.
pelanggan hanya tinggal memasak saja b) Selanjutnya, user dapat menikmati
tanpa harus menyiapkan atau tidak perlu beberapa fitur yang ada dalam aplikasi
repot-repot membeli berbagai bahan serta Masak Yuk!, seperti kumpulan video
bumbu masakan lagi, tetapi cukup tinggal tutorial memasak, pembelian paket
melihat video tutorial yang tersedia, bahan masak serta fitur yang berisikan
kemudian memasak semua bahan yang tips-tips seputar memasak. Paket
ada di dalam satu paket tersebut. Dengan bahan masakan yang dapat dibeli oleh

Page 20 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

pelanggan, di antaranya paket daging Jika user tertarik ingin membeli


bulgogi, paket teokpokki, paket beef paket-paket bahan masakan yang
teriyaki, paket lidah mercon, dan dijual oleh Masak Yuk!, maka mereka
sebagainya. Di dalam setiap paket hanya perlu memilih fitur yang
tersebut berisikan bahan-bahan menyediakan berbagai paket dan
makanan serta bumbu pelengkap memilih paket mana yang ingin dibeli,
sehingga sangat memudahkan kemudian melakukan pengisian data,
pelanggan untuk dapat langsung lalu melakukan pembayaran, dan
memasaknya dan pelanggan dapat pembelian tersebut akan segera
melihat langsung video tutorial cara diproses serta paket bahan masakan
memasak paket tersebut dari pun akan segera dikirim kepada
kumpulan-kumpulan video tutorial pelanggan.
yang disediakan pada aplikasi Masak
Yuk!.

Gambar 2. Mekanisme Penggunaan Aplikasi Masak Yuk!

Kesimpulan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga


aplikasi Masak Yuk! dapat memiliki
Dari penelitian di atas, maka dapat keunggulan kompetitif serta dapat
disimpulkan bahwa aplikasi Masak Yuk! diterima oleh masyarakat luas.
merupakan sebuah inovasi dalam aplikasi
resep masakan, di mana Masak Yuk! Daftar Pustaka
menawarkan nilai lebih dibandingkan
dengan aplikasi resep masakan lainnya, Brown , T. (2009). Change by Design:
yaitu dengan adanya fitur pembelian paket How Design Thinking Transforms
bahan masakan yang bertujuan untuk Organizations and Inpires
memudahkan para penggunanya. Innovation. New York: Harper
Penggunaan design thinking sebagai suatu Business.
pendekatan dan juga proses berpikir Brown, T. (2008). Design Thinking.
dalam menemukan konsep dari sebuah Harvard Business Review.
aplikasi, membuat semua perancangan

Page 20 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

Brown, T., & Wyatt, J. (2010). Design Lawson, B. (2006). How Designers Think
Thinking for Social Innovation. (4thed). Oxford: Elsevier.
Development Outreach 12(1), 29– Lockwood, T. (2010). Design Thinking:
43. doi: Integrating Innovation, Customer
https://doi.org/10.1596/1020- Experience, and Brand Value.
797X_12_1_29 Boston: Design Management
Bucolo, S., & Matthews, J. (2010). Using Institute.
a Design Led Disruptive Innovation Matthews, J., & Wringley, C. (2017).
Approach to Develop New Services: Design and Design Thinking in
Practicing Innovation On Times Of Business and Management Higher
Discontinuity. Proceedings of the Education. Journal of Learning
11th International CINet Design, 10(1), 41–54. doi:
Conference: Practicing Innovation http://dx.doi.org/10.5204/jld.v9i3.2
in the Times of Discontinuity. 94
CINet, Netherlands, 176–187.
Diakses dari Rani, P., & Rahmawati, D. (2008).
https://eprints.qut.edu.au/38457/ Analisis Penerapan E-Business
Studi Kasus pada Pt Sinar Mas Agro
Dhillon, R., & Kaur, S. (2012). Review
Resources and Technology (Smart),
Paper on e-Business & CRM. Tbk. Jurnal Pendidikan Akuntansi
International Journal of Computing Indonesia, 6(2), 52–59. doi:
& Business Research. Diakses dari https://doi.org/10.21831/jpai.v6i2.9
http://www.researchmanuscripts.co 33
m/isociety2012/64.pdf
Silalahi, U. (2006). Metode Penelitian
Glen, R., Suciu, C., & Baughn, C. (2014). Sosial. Bandung: Unpar Press.
The Need for Design Thinking in
Business Schools. Academy of Social, S. (2010). Design Thinking for
Management Learning & Social Innovation by Tim Brown &
Education, 13(4), 653–667. doi: Jocelyn Wyatt Stanford Social
https://doi.org/10.5465/amle.2012.0 Innovation Review. Stanford Social
308 Innovation Review.
Gofur, F. (2012). Rancang bangun Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem
Aplikasi Resep Masakan Khas Informasi. Yogyakarta: Andi.
Indonesia Berbasis Mobile Android
pada Kelompok Pkk di Kelurahan
Lebak Gede Bandung.Tesis
(Diploma). Universitas Komputer
Indonesia.
Handarkho, Y. D., Suryanto, T. R., Dewi,
F. K., & Julianto, E. (2017).
Penerapan Strategi E-business untuk
Meningkatkan Keunggulan
Kompetitif dari Usaha Mikro Kecil
Menengah di Indonesia (Studi kasus
Trooper Electronic Yogyakarta).
Jurnal Buana Informatika, 8(4),
201–212. doi:
https://doi.org/10.24002/jbi.v8i4.14
44

Page 21 of 21 Vol. 03 No. 01, 2020

You might also like