Professional Documents
Culture Documents
Research article
Corresponding author:
Baiq Nurainun Apriani Idris
baiqnurainun87@gmail.com
Media Keperawatan Indonesia, Vol 3 No 1, Februari 2020
e-ISSN: 2615-1669
DOI: https://doi.org/10.26714/mki.3.1.2020.17-23
Media Keperawatan Indonesia, Vol 3 No 1, Februari 2020/ page 17-23 18
populasi yang terkena dan kelompok orang kejiwaan dan perilaku akan mempengaruhi
dengan gangguan jiwa (mental disorders), kualitas kejiwaan hidup dari seseorang
dimana 10% diantara mereka yang yang mengalami bencana dan gangguan
menderita gangguan kejiwaan ringan (mild kejiwaan. Kejadian bencana alam ini
psychological distress) 2-3% akan masuk meningkatkan kesadaran akan
dalam kelompok orang yang menderita terganggunya kualitas seseorang yang
gangguan kejiwaan sedang (moderate mengalami depresi pasca gempa
psychological distress), sedangkan 20%
mereka yang menderita gangguan kejiwaan Gempa lombok nusa tenggara barat terjadi
sedang 30% akan menjadi gangguan pada hari minggu 29 juli 2018 pukul 05.47
kejiwaan berat/severe psychological waktu indonesia tengah dengan kekuatan
distress. Sebuah survey menunjukkan 6,4 Scala richter, gempa susulan
bahwa, setelah peristiwa bencana, sebagian berkekuatan 7 scala richter kemudian
besar populasi korban bencana tetap gempa dengan kekuatan 6,2 SR dan 6,5SR
memiliki reaksi psikologis yang normal, dengan kedalaman 12 Km, data korban
sekitar 15-20% akan mengalami gangguan ddapatkan560 meninggal dunia, 2821 luka
mental ringan atau sedang yang merujuk berat/rawat inap, 39.779 luka ringan dan
pada kondisi PTSD, sementara 3-4% akan 396.329 mengungsi. Kelompok rentan
mengalami gangguan berat seperti terdiri dari 59.603 ibu hamil, 72.582 bayi,
psikosis, depresi berat dan kecemasan 213.724 balita dan 31.724 lansia.
yang tinggi (WHO, 2013).
Pengendalian emosi terhadap penerimaan
Para korban yang mengalami, PTSD suatu bencana perlu menggunakan
cenderung mengalami resiko yang tinggi pendekatan terbaru yang efektif.
untuk menderita gangguan psikologis Pendekatan ini membantu korban atau
tertentu. Sehingga pada keluarga yang penderita dalam meningkatkan kualitas
memiliki gejala traumatis akan hidupnya salah satu pendekatan yang perlu
mempengaruhi kondisi kejiwaan pada dilakukan adalah dengan konseling dengan
anaknya. Anak akan melihat ekspresi pendekatan Motivational Interviewing (MI)
ketakutan dan trauma pada orang tua dan sebagai intervensi non-farmakologi yang
akan berdampak kehilangan orang yang berpusat pada pasien merupakan strategi
kuat untuk mereka bergantung. perubahan perilaku dalam meningkatkan
persepsi pasien tentang pentingnya
Kualitas hidup masyarakat yang menderita perubahan perilaku. Penelitian-penelitian
depresi mayor dan PTSD lebih rendah terdahulu telah membuktikan bahwa
dibandingkan orang yang sehat dan Motivational Interviewing efektif
gangguan kejiwaan lainnya. Pada menurunkan depresi dengan
perempuan semua golongan umur, meningkatkan kualitas hidup penderita.
masalah ekonomi, trauma fisik, aktifitas
sosial yang kurang, depresi mayor dan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
PTSD mempunyai kualitas hidup yang Efektivitas Konseling Dengan Pendekatan
sangat buruk (Yuan et al., 2013). Bencana Motivational Interviewing (MI) Terhadap
gempa bumi berhubungan dengan kualitas Penurunan Depresi pada Pasien trauma
hidup masyarakat yang selamat pasca pasca gempa di Kabupaten Lombok Utara.
gempa bumi mempuyai hubungan yang
signifikan terhadap gangguan kejiwaan METODE
terutama depresi (Cheng, Wang, Wen, &
Shi, 2014). hal ini sejalan dengan kejadian Jenis penelitian yang digunakan adalah
gempa bumi lombok yang secara tidak penelitian Quassy Experimental dengan
langsung mengubah kualitas hidup rancangan Pre-Post Test Control Group
masyarakatnya. Adanya gangguan Design Karena penelitian ingin mengetahui
Baiq Nurainun Apriani Idris / Decreasing The Level of Depression for Earthquake Victims Through Counseling
With a Motivational Interviewing Approach
Media Keperawatan Indonesia, Vol 3 No 1, Februari 2020/ page 17-23 19
Baiq Nurainun Apriani Idris / Decreasing The Level of Depression for Earthquake Victims Through Counseling
With a Motivational Interviewing Approach
Media Keperawatan Indonesia, Vol 3 No 1, Februari 2020/ page 17-23 20
lingkungan dan keluarga agar dapat berdasarkan hasil temuan korban depresi
mengatasi perubahan yang terjadi, selain yang lebih merata disetiap wilayah tanjung
perubahan keadaan fisik dan keadaan dibandingkan wilayah yang lainnya, di
mental yang makin rentan. Pengetahuan wilayah tanjung ditemukan kasus Post
gejala dan deteksi gangguan perlu Trauma Syndrome Depression (PTSD) lebih
diketahui oleh keluarga, masyarakat, banyak dibanding wilayah lain, hal ini
praktisi kesehatan dan penderita. dikarenakan beberapa alasan terkait
Prevalensi depresi bagi lanjut usia dengan dengan ekonomi warga yang belum bisa
jenis kelamin perempuan lebih besar dari bangkit dari dampak gempa, pemerataan
pada laki-laki dengan nilai 1,4% sedangkan penerimaan rekening pembuatan
laki-laki hanya 0,4% (Irawan, 2013). bangunan rumah sementara yang
Beberapa kondisi lingkungan juga terlambat dibagikan oleh aparatur desa
berkaitan dengan tingkat depresi lebih dan kondisi permasalahan keluarga
besar, orang yang tinggal di kota dua kali (Apriani, Hadi, Warongan, & Supriyatna,
lebih depresi dibanding di desa, namun 2018).
kenyataannya adalah dampak gempa yang
merata dari desa dan kota membuat Penelitian mengenai isu mental yang
peningkatan depresi pada seluruh lapisan dialami pada korban gempa bumi lebih
usia produktif (Rollnick, S., Miller, W.R., & banyak ditemukan pada responden
Butler, 2012). perempuan dibanding responden la ki-laki.
Depresi pada perempuan beresiko 2 kali
Efektifitas Motivational Intervewing lipat dari pada laki-laki. Depresi pada
terhadap Penurunan Depresi Pasca Gempa. perempuan terjadi lebih awal, lebih lama
Dari uraian tabel hasil screening tingkat dan memungkinkan untuk kambuh
depresi didapatkan hasil berdasarkan dibandingkan degan laki-laki. Cheng, 2014
HAM-D kuesioner paling banyak adalah menyatakan bahwa perempuan memiliki
depresi sedang 21 responden (84%) dan resiko yang lebih tinggi untuk mengalami
depresi berat 4 responden (16%) pada ansietas akibat trauma, walaupun dalam
kelompok intervensi. Hasil studi lain beberapa penelitian menyebutkan bahwa
menunjukkan bahwa masalah utama perempuan bukanlah faktor resiko untuk
pasien saat terjadi gempa di Lombok yang peningkatan gangguan jiwa akibat trauma.
utama adalah masalah dampak gempa, Perempuan lebih banyak memikirkan
berulangnya gempa dengan jangka waktu tentang dampak bencana dan memiliki
yang berdekatan serta diikuti rasa cemas, ikatan batin serta emosi yang dalam
khawatir, panik, gelisah, refleks saat terhadap keluarga dibanding dengan laki-
mendengar suara atau saat malam tiba laki (Naeem et al., 2011). Rata-rata
sehingga sulit untuk melupakan kejadian responden berpendidikan rendah dengan
gempa. Beberapa kali dalam akhir bulan kondisi tidak bekerja pasca gempa menjadi
Juli-Agustus Lombok diguncang gempa faktor resiko stress, gangguan kesehatan
bumi dengan skala 4-7 Scala Richter, yang jiwa akibat rendahnya pengetahuan
diikuti gempa hampir ditiap harinya walau mengenai manajemen pasca gempa,
dengan scala kecil. Hal ini menyebabkan trauma healing dan lemahnya kondisi
terulang kembali ketakutan korban gempa ekonomi korban (Dwidiyanti et al., 2018).
akan gempa sebelumnya yang dampaknya
merubuhkan bangunan dan fasilitas umum Dari kesimpulan penelitian sebelumnya,
di daerah Kabupaten Lombok Utara bencana alam gempa bumi yang dialami
(Akbar & Afiatin, 2009). oleh masyarakat wilayah Lombok, Nusa
Tenggara Barat tidak hanya berdampak
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di pada kondisi fisik dan lingkungan namun
wilayah kerja puskesmas tanjung, wilayah berdampak pada kondisi psikologis korban
kerja puskesmas tanjung dipilih gempa seperti adanya gejala neurosis,
Baiq Nurainun Apriani Idris / Decreasing The Level of Depression for Earthquake Victims Through Counseling
With a Motivational Interviewing Approach
Media Keperawatan Indonesia, Vol 3 No 1, Februari 2020/ page 17-23 22
gejala psikotik dan PTSD (Mutianingsih, Pada Remaja Korban Gempa Bumi. Jurnal
2019). Banyak individu yang mengalami Intervensi Psikologi, 1(1).
trauma dalam kehidupannya, apalagi bagi Ando, S., Kuwabara, H., Araki, T., Kanehara, A.,
masyarakat Indonesia yang rawan Tanaka, S., Morishima, R., … Kasai, K. (2017).
tertimpa bencana. Peristiwa yang Mental health problems in a community after
menimbulkan trauma bagi individu di the Great East Japan Earthquake in 2011: a
tingginya resiko mengalami Post- systematic review. Harvard review of
psychiatry, 25(1), 15–28.
Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Banyaknya individu yang beresiko tinggi Apriani, B. N., Hadi, I., Warongan, A. W., &
mengalami PTSD setelah peristiwa trauma Supriyatna, N. (2018). Efektivitas Konseling
mengindikasikan mereka sangat dengan Pendekatan Motivational Interviewing
membutuhkan layanan konseling trauma. Terhadap Penurunan Depresi pada Pasien
Post Stroke Depression. Holistic Nursing and
Oleh sebab itu, kepada konselor disarankan Health Science, 1(2), 55–67.
untuk memberikan layanan konseling
trauma melalui penciptaan rasa aman, dan Cheng, Y., Wang, F., Wen, J., & Shi, Y. (2014). Risk
konseling perorangan dengan penggunaan factors of post-traumatic stress disorder
teknik desensitisasi sistematis yang (PTSD) after Wenchuan earthquake: a case
control study. PLoS One, 9(5).
didahului dengan tekni rileksasi (Nirwana,
2016). Dwidiyanti, M., Hadi, I., Wiguna, R. I., & Ningsih, H. E.
W. (2018). Gambaran Risiko Gangguan Jiwa
SIMPULAN pada Korban Bencana Alam Gempa di Lombok
Nusa Tenggara Barat. Holistic Nursing and
Bencana alam yang terjadi di lombok Health Science, 1(2), 82–91.
menyebabkan terjadinya depresi pasca
Irawan, H. (2013). Depression among Elderly. CDK-
gempa yang berdapak kepada kondisi 20, 40(11), 815–819. Diambil dari
lingkungan dan fisik terganggu. Intervensi https://www.researchgate.net/publication/3
Motivational Interviewing (MI) pada 18277419
responden kelompok intervensi dengan
Mutianingsih, M. (2019). Dampak Psikologis Gempa
depresi sedang dan berat dapat
Bumi terhadap Kelompok Rentan: Lansia.
menurunkan tingkat depresi penderita Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 15(1),
pasca gempa dan mmpunyai hubungan 18–23.
yang kuat. Penelitian selanjutanya dapat
mengukur factor yang berhubungan Naeem, F., Ayub, M., Masood, K., Gul, H., Khalid, M.,
dengan depresi pasca gempa dari segi Farrukh, A., … Chaudhry, H. R. (2011).
Prevalence and psychosocial risk factors of
factor pemicu, factor penunjang dan factor PTSD: 18 months after Kashmir earthquake in
pendorong terjadinya depresi pasca Pakistan. Journal of affective disorders, 130(1–
gempa. 2), 268–274.
Baiq Nurainun Apriani Idris / Decreasing The Level of Depression for Earthquake Victims Through Counseling
With a Motivational Interviewing Approach
Media Keperawatan Indonesia, Vol 3 No 1, Februari 2020/ page 17-23 23
Yuan, K. C., Ruo Yao, Z., Zhen Yu, S., Xu Dong, Z., Jian
Zhong, Y., Edwards, J. G., & Edwards, G. D.
(2013). Prevalence and predictors of stress
disorders following two earthquakes.
International Journal of Social Psychiatry,
59(6), 525–530.
Baiq Nurainun Apriani Idris / Decreasing The Level of Depression for Earthquake Victims Through Counseling
With a Motivational Interviewing Approach