You are on page 1of 8

e-ISSN 2622-2655

(Journal Of Community Mental Health And Public Policy)

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA


REMAJA DI KABUPATEN PONOROGO, INDONESIA: STUDI CROSS-SECTIONAL
The Correlation between Stress Level and Primary Dysmenorrhea on Adolescents in
Ponorogo District, Indonesia: A Cross-Sectional Study

Elok Dwi Sulistiani1, Ruri Kharisma Fitriani2, Annisa Intan Kholifatullah2, Miranda Feyza Nur Imania2, Lutfi Agus
Salim2
1 Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Indonesia
2 Departemen Epidemiologi, Biostatistika, Kependudukan, dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Airlangga, Indonesia


elok.dwi.sulistiani-2019@fkm.unair.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT


Background: Adolescents generally experience difficulties adapting to
Article History: secondary changes, especially female adolescents. This causes female
Received: adolescents to experience higher levels of stress. The stress experienced can
December, 23rd 2022 have an impact on health, such as primary dysmenorrhea. Purpose: The purpose
of this research was to analyze the relationship between stress levels and
Revised: primary dysmenorrhea that occurs on female adolescents in Ponorogo District.
From December, 27th Methods: The method used in this research was a quantitative approach, with
2022 the type of analytic observational and cross-sectional research. Result:
Respondents’ stress levels were mostly in the normal category, with 31
Accepted: respondents (32%), while primary dysmenorrhea was dominated by moderate
January , 19th 2023 pain, with 50 respondents (51.5%). Spearman Rank Test resulted in a p-value of
0.000 with a correlation coefficient test value of 0.392, which means that there
Published online was a weak significant relationship between stress and dysmenorrhea.
April, 01st 2023 Conclusion: It can be concluded that in Ponorogo District, the primary
dysmenorrhea experienced was in the moderate pain category, and the stress
level was in the normal category, with the test results showing that there was a
This work is licensed weak relationship between stress levels and primary dysmenorrhea.
under a Creative Keywords: Adolescence, primary dysmenorrhea, stress, mental health
Commons
Attribution 4.0 ABSTRAK
International Latar Belakang: Remaja umumnya mengalami kesulitan dalam
License. beradaptasi dengan perubahan sekunder, terutama remaja perempuan. Hal ini
menyebabkan remaja perempuan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi.
Stres yang dialami dapat berdampak pada kesehatan, yaitu mengakibatkan
dismenore primer. Tujuan: Dilakukan penelitian untuk menganalisis hubungan
tingkat stres dengan dismenore primer yang terjadi pada remaja perempuan di
Kabupaten Ponorogo. Metode: Metode yang digunakan di dalam penelitian
yaitu, pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dan
cross sectional menjadi desain penelitian ini. Hasil: Tingkat stres responden
paling banyak terdapat pada kategori normal sejumlah 31 responden (32%),
sedangkan pada dismenore primer didominasi nyeri sedang sejumlah 50
responden (51,6%). Hasil uji statistik menggunakan Uji Spearman Rank
menghasilkan p-value 0,000<0,05 dengan nilai uji koefisien korelasi sebesar
0,392 yang berarti terdapat hubungan bermakna yang lemah antara stress dan
dismenore primer. Kesimpulan: Dapat diambil kesimpulan bahwa di
Kabupaten Ponorogo dismenore primer yang dialami berada pada kategori nyeri
sedang dan tingkat stres ada pada kategori normal dan terdapat hubungan yang
lemah antara tingkat stres dan dismenore primer.
Kata kunci: Dismenore primer, remaja, stress, kesehatan mental

83
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95

istirahat secara total. Shehata dkk., (2018)


PENDAHULUAN
menjelaskan bahwa tidak hadirnya siswi di
Remaja didefinisikan sebagai masa sekolah ataupun di universitas disebabkan
peralihan atau yang dikenal dengan oleh dismenore primer. Hal itu
pubertas dari anak-anak ke masa dewasa mempengaruhi proses akademik yang
(Larasati dan Alatas, 2016). Perubahan berdampak pada menurunnya prestasi serta
sekunder yang muncul pada masa pubertas kualitas hidup remaja perempuan.
terjadi akibat mulai berfungsinya hormon
Kabupaten Ponorogo tahun 2020
reproduksi. Munculnya karakteristik
jumlah penduduknya didominasi oleh
sekunder, membuat remaja harus dapat
penduduk berjenis kelamin perempuan
beradaptasi dengan perubahan tersebut.
sebesar 435.752 jiwa dan dari total
Seringkali dalam prosesnya, remaja merasa
penduduk keseluruhan, 20% diantaranya
kesulitan, sehingga rawan untuk
berada pada kategori remaja (Badan Pusat
mengalami stres (Sari dkk., 2015).
Statistik Kabupaten Ponorogo, 2020).
Pola pikir dan adanya perubahan
Terdapat beberapa penelitian pada
sekunder pada remaja akan menimbulkan
remaja di Kabupaten Ponorogo terkait
tekanan psikologi yang dapat
dismenore primer, penelitian tersebut
menyebabkan ketidakstabilan dan gejolak
diantaranya yaitu penelitian yang
emosi, sehingga rentan terhadap stres.
dilakukan oleh Devi (2016) di SMPN 2
Kountul dkk., (2018) melakukan penelitian
Ponorogo dengan hasil menunjukkan
dengan hasil menerangkan bahwa
bahwa terdapat 63,2% responden
sebanyak 35% perempuan merasakan stres
menderita nyeri ringan, 30,6% nyeri
secara berlebihan dibandingkan dengan
sedang, dan 6,2% nyeri berat pada siklus
laki-laki.
menstruasi. Penelitian serupa yang
Stres yang dialami remaja dilakukan di SMPN 3 Ponorogo oleh
perempuan dapat mempengaruhi dalam Setiawan dan Lestari (2018), didapatkan
menjalani kehidupannya dan berakibat hasil bahwa sebanyak 80,4% responden
pada kesehatan, salah satu dampak tersebut mengalami dismenore primer dengan nyeri
yaitu, terjadinya nyeri saat siklus berat. Adapun penelitian yang dikerjakan
menstruasi atau biasa dikenal dengan oleh Indahwati dkk., (2017) menyatakan
dismenore primer (Brookman, 2017). Hal bahwa 65,1% remaja perempuan setiap
tersebut diperkuat oleh penelitian Arafa bulan menderita nyeri menstruasi.
dkk., (2018) yang menjelaskan bahwa stres Berdasarkan beberapa temuan tersebut
merupakan kondisi yang mempunyai dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50%
hubungan dengan dismenore. Lebih penelitian di Kabupaten Ponorogo
jelasnya, Rejeki dkk., (2019) memaparkan menemukan fakta jika dismenore primer
bahwa stres yang dialami remaja dialami oleh para remaja perempuan.
menyebabkan terjadinya dismenore primer.
Hasil temuan Arafa dkk., (2018)
Secara global, terdapat 50-90% dan Rejeki dkk., (2019) menjelaskan lebih
perempuan yang mengalami dismenore lanjut jika pemicu dismenore primer
primer (American College of Obstetricians disebabkan oleh kondisi stres. Adapun
and Gynecologists, 2018). Indonesia kebaruan dalam penelitian ini jika
sendiri prevalensi dismenore mencapai dibandingkan dengan penelitian Arafa
64,25%, dengan 60% - 75% nya dkk., (2018) dan Rejeki dkk., (2019), yaitu
merupakan remaja putri yang mengalami dalam penelitian ini kuesioner yang disebar
dismenore primer (Hamdiyah, 2020). menggunakan skala DASS (Depression,
Dismenore primer yang terjadi dapat Anxiety and Stress Scale 42) dan VAS
mengganggu produktivitas dikarenakan (Visual Analogue Scale) sehingga
nyeri hebat membuat remaja membutuhkan pengukurannya dapat lebih terukur pada

84
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95

variabel yang diangkat. Keunikan (Visual Analogue Scale). Dalam penelitian


penelitian ini terdapat pada waktu ini rumus Product Moment Pearson
penelitian yang dilakukan di saat pandemi Correlation digunakan untuk uji validitas.
COVID-19 masih berlangsung, dimana Uji reliabilitas yang terdapat pada
saat itu para siswa/i masih melaksanakan kuesioner menggunakan aplikasi SPSS
kegiatan pembelajaran secara daring. (Statistical Program for Social Science)
Kondisi pembelajaran daring dan pandemi 24.
COVID-19 yang membatasi aktifitas Analisis univariat diperoleh dengan
individu membuat siswa/i lebih rentan mendeskripsikan distribusi frekuensi pada
terkena stres. Oleh karena itu, tujuan setiap variabel. Analisis bivariat diperoleh
penelitian ini adalah untuk menganalisis dengan uji Spearman Rank untuk
adanya hubungan tingkat stres pada remaja melakukan analisis hubungan antara
dengan dismenore primer saat siklus variabel stres dengan variabel dismenore
menstruasi yang terjadi di Kabupaten primer. Penelitian ini telah disetujui oleh
Ponorogo. Komisi Research Ethical Clearance
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
METODE PENELITIAN
Airlangga dengan
Pendekatan kuantitatif digunakan No.137/HRECC.FODM/III/2021.
dalam penelitian ini dengan jenis penelitian
HASIL
berupa observasional analitik dan cross
sectional menjadi desain penelitian. Data frekuensi demografi yang
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten disajikan mencakup tiga variabel. Data
Ponorogo, Jawa Timur yang telah tersebut disajikan pada Tabel 1. dengan
terlaksana pada Maret hingga April 2021.
memaparkan karakteristik dari 97
Populasi di dalam penelitian ini responden penelitian pada remaja
merupakan remaja perempuan yang perempuan di Kabupaten Ponorogo.
berdomisili di Kabupaten Ponorogo Tabel 1. Distribusi Frekuensi Demografi Responden
sebanyak 79.519 jiwa. Perhitungan sampel
dilakukan dengan berpedoman pada rumus Variabel n %
Kategori Usia
Lemeshow dan diperoleh hasil sampel 13 tahun 3 3,1%
minimal sebanyak 88 sampel, dengan data 14 tahun 6 6,2%
15 tahun 4 4,1%
yang berhasil diperoleh sejumlah 97 16 tahun 3 3,1%
sampel. Adapun dalam menentukan sampel 17 tahun 19 19,6%
18 tahun 15 15,5%
digunakan metode simple random 19 tahun 10 10,3%
sampling. Sampel diambil sesuai dengan 20 tahun 13 13,4%
21 tahun 24 24,7%
kriteria inklusi yaitu remaja perempuan Tingkat Pendidikan
berusia 10-21 tahun, belum menikah, telah SMP 13 13,4%
SMA 37 38,1%
mengalami menstruasi, serta berdomisili di Perguruan Tinggi 47 48,5%
Kabupaten Ponorogo. Sedangkan untuk Status Pekerjaan
Tidak Bekerja 92 94,8%
kriteria eksklusi yaitu remaja perempuan Bekerja 5 5,2%
yang mengalami penyakit ginekologis. Sumber: Data Primer

Penyebaran kuesioner kepada


Berdasarkan Tabel 1. responden
responden dilakukan untuk pengambilan
penelitian memiliki usia dengan rentang
data primer. Tingkat stres remaja diukur
13-21 tahun yang didominasi oleh
dengan kuesioner DASS (Depression,
responden yang berusia 21 tahun sejumlah
Anxiety and Stress Scale 42), sedangkan
24 responden (24,7%). Kemudian, tingkat
kejadian dismenore primer saat siklus
pendidikan yang dijalani oleh responden
menstruasi diukur dengan kuesioner VAS
didominasi dengan perguruan tinggi,

85
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95

sejumlah 47 responden (48,5%). Terdapat Tabel 4. Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Stres dengan
Dismenore Primer pada Remaja Perempuan di Kabupaten
juga status pekerjaan yang sampel Ponorogo
terbesarnya ada pada responden yang tidak
bekerja dengan jumlah 92 responden Variabel
Tidak Nyeri Nyeri Nyeri
(94,8%). Variabel
Nyeri Ringan Sedang Berat
Total

n % n % n % n %
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Pada Remaja Normal 2 2,1 15 15,5 11 11,3 3 3,1 31
Perempuan di Kabupaten Ponorogo Stres
1 1,0 3 3,1 13 13,4 1 1,0 18
Ringan
Stres
Tingkat Stres n % 1 1,0 3 3,1 13 13,4 7 7,2 24
Sedang
Normal 31 32,0 % Stres
0 0,0 3 3,1 13 13,4 8 8,2 24
Berat
Stres Ringan 18 18,6 %
n= 97 p-value = 0,000 Koefisien Korelasi = 0,392
Stres Sedang 24 24,7 % Sumber: Data Primer
Stres Berat 24 24,7 %
Berdasarkan tabel 4. menunjukkan
Total 97 100 %
Sumber: Data Primer
bahwa responden dengan kondisi normal
atau tidak mengalami stres didominasi
Tabel 2. menunjukkan distribusi dengan rasa nyeri ringan saat menstruasi
frekuensi tingkat stres yang terbagi dengan jumlah responden sebanyak 15
menjadi empat kategori yaitu, kondisi orang (15,5%). Lalu, responden dengan
normal, stres ringan, sedang, dan berat. stres ringan, sedang, dan berat masing-
Pada tabel menerangkan bahwa frekuensi masing didominasi dengan nyeri sedang
tingkat stres didominasi oleh kondisi yaitu sebanyak 13 responden (13,4%). Uji
normal sebanyak 31 responden (32,0%), statistik dilakukan dengan uji spearman
dan disusul dengan stres ringan sebanyak rank menggunakan nilai α=0,05. Koefisien
18 responden (18,6%), sedangkan jumlah korelasi yang didapatkan sebesar 0,392
stres sedang dan berat masing-masing dengan nilai signifikan sebesar 0,000.
mempunyai nilai frekuensi yang sama
yaitu 24 responden (24,7%). PEMBAHASAN

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Dismenore Primer Pada Berdasarkan hasil distribusi


Remaja Perempuan di Kabupaten Ponorogo frekuensi mengenai tingkat stres yang
terjadi pada remaja, hasil analisisnya
Dismenore Primer n %
Tidak Nyeri 4 4,1 % didominasi oleh remaja dengan kondisi
Nyeri Ringan 24 24,7 % normal yaitu sebanyak 31 responden
Nyeri Sedang 50 51,6 % (32,0%) dari 97 responden. Hasil tersebut
Nyeri Berat 19 19,6 %
disusul dengan responden dengan stres
Total 97 100 %
Sumber: Data Primer
kategori sedang dan berat masing-masing
24 responden (24,7%), sedangkan untuk
Pada tabel 3. diketahui distribusi stres ringan hanya dialami oleh 18
frekuensi dismenore primer terbagi responden (18,6%). Stres yang dialami
menjadi empat kategori yaitu, tidak nyeri, responden ditandai dengan rasa cemas
nyeri ringan, nyeri sedang, dan nyeri berat. berlebih yang menguras energi, mudah
Tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah merasa kesal dan sulit bersikap tenang
frekuensi dismenore primer tertinggi dalam kondisi tertentu, mudah tersinggung,
adalah nyeri sedang sebanyak 50 mudah marah karena hal sepele, dan
responden (51,6%) dan jumlah frekuensi merasa gelisah.
dismenore primer terendah yaitu pada tidak Keseluruhan responden dalam
nyeri sebanyak 4 responden (4,1%). penelitian ini berstatus pelajar dan
mahasiswa, sehingga stressor yang menjadi
penyebab stres antara lain kegiatan sekolah

86
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95

atau kampus, beban tugas berlebih akibat yang menjelaskan bahwa nyeri pada
sistem pembelajaran online, hubungan dismenore biasanya terjadi antara 2-3 hari
dengan teman dan kejadian kecil yang siklus menstruasi dimulai.
terus berulang dalam kegiatan sehari hari Hasil analisis dari jawaban
(daily hasless). Penelitian ini sependapat kuesioner penelitian didapatkan bahwa
dengan Ilmi dkk., (2017) yang menjelaskan tanda dan gejala yang dialami oleh seluruh
jika kegiatan belajar di sekolah dapat responden terkait dengan dismenore primer
menyebabkan stres pada siswa. Kondisi yaitu, didominasi dengan nyeri pada perut
stres akibat kegiatan pembelajaran online bagian bawah dan sekitarnya. Selain itu,
saat pandemi COVID-19 juga dipaparkan juga disertai tanda dan gejala lain seperti,
oleh penelitian Deodatis (2021), Marlanti sakit kepala, pucat, keringat dingin mual,
dkk., (2021), dan Fadjriyaty dkk., (2021) muntah, lemas dan diare. Adapun
dengan hasil menjelaskan bahwa terdapat responden yang mengalami nyeri berat
hubungan antara stres akibat pembelajaran sebagian mengeluhkan sesak nafas bahkan
online dengan kejadian dismenore primer. pingsan. Hasil penelitian tersebut sesuai
Selain itu, Rahmayani dkk., (2019) dalam dengan penelitian Lail (2019) dan Petraglia
penelitiannya menyebutkan bahwa tingkat dkk., (2017) yang menyebutkan gejala
stres berkaitan dengan intrapersonal dan dismenore primer antara lain kram, sakit
interpersonal pada responden yang bila bagian bawah perut, sakit bagian bawah
tidak terkelola dengan baik akan punggung belakang, pingsan, mual,
mengakibatkan stres berat. demam, muntah, diare, kelelahan, sakit
Responden dengan kondisi normal kepala dan insomnia.
yang berarti tidak berada dalam kondisi Berdasarkan hasil tabulasi silang
stres namun, tetap merasakan dismenore yang diuji dengan korelasi Spearman Rank
primer dapat disebabkan oleh beberapa menggunakan nilai α = 0,05 dengan hasil
faktor (multifaktorial) diantaranya yang diperoleh p-value sebesar 0,000 (p-
dijelaskan di dalam penelitian Larasati value<α), yang berarti terdapat hubungan
dkk., (2016), Lubis (2019) dan Simamora bermakna antara variabel tingkat stres
(2019) yang menyebutkan bahwa faktor dengan variabel dismenore primer. Selain
risiko dismenore primer antara lain itu, juga diperoleh hasil koefisien dengan
menarche usia dini, lama menstruasi, nilai sebesar 0,392 yang berarti hubungan
riwayat keluarga, IMT yang tidak normal, dari kedua variabel masuk pada kategori
olahraga tidak teratur, sering mengonsumsi rendah. Hal tersebut diartikan bahwa
fast food, sering terkena paparan asap responden yang berada pada kondisi stres
rokok, mengonsumsi kopi, nuliparitas dan memiliki potensi lebih besar untuk
alexithymia. terjadinya dismenore primer saat siklus
Hasil distribusi frekuensi mengenai menstruasi daripada responden yang tidak
dismenore primer yang dialami oleh mengalami stres. Semakin tinggi tingkat
remaja di Kabupaten Ponorogo didapatkan stres yang diderita maka semakin tinggi
analisis bahwa responden sebagian besar juga derajat nyeri yang dirasakan. Hasil
menderita nyeri sedang saat menstruasi penelitian ini sependapat dengan Shiferaw
yaitu sebanyak 50 responden (51,5%) dan dkk., (2014) dan Ilmi dkk., (2017)
hanya 4 responden (4,1%) yang tidak menyebutkan bahwa responden yang
merasakan nyeri. Responden yang mengalami stres ternyata juga menderita
mengalami dismenore primer sebagian dismenore primer, sehingga stres yang
menyatakan bahwa rasa nyeri dirasakan dirasakan responden berhubungan dengan
saat mulai menjelang menstruasi maupun dismenore primer yang dialaminya. Teori
saat terjadi menstruasi. Hal tersebut yang sama juga dinyatakan oleh Nida dan
sepaham dengan penelitian Irianti (2018) Sari (2016) yang dalam penelitiannya

87
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95

menjelaskan faktor psikologi seperti responden yang telah bersedia dilakukan


ketidakstabilan emosi dan stres yang dapat pengambilan data dalam penelitian ini.
memicu timbulnya nyeri menstruasi. Tanpa
disadari, stres membuat adanya penekanan SUMBER PENDANAAN
yang terjadi pada pinggul serta otot-otot Penulis menyatakan bahwa tidak
punggung bagian bawah. Hal itulah yang ada bantuan pendanaan dari instansi
akhirnya menyebabkan dismenore primer. manapun dalam proses penulisan maupun
Penelitian lain dari Sari dkk., (2015) juga penelitian.
menerangkan bahwa stres yang diderita
dapat membuat turunnya ketahanan atas KONFLIK KEPENTINGAN
rasa nyeri yang dirasakan, sehingga stres
berhubungan dengan terjadinya dismenore Penulis tidak memiliki konflik
primer pada remaja. Remaja dengan kepentingan.
tingkat stres tinggi akan sangat berpotensi
KONTRIBUSI PENULIS
mengalami dismenore primer.
Penulis Elok Dwi Sulistiani
SIMPULAN DAN SARAN bertugas pada pengumpulan data, analisis
Dari hasil dan pembahasan data, penulisan manuskrip, desain studi,
diketahui bahwa di Kabupaten Ponorogo mencari referensi. Penulis Ruri Kharisma
dismenore primer yang dialami remaja Fitriani bertugas pada pengumpulan data,
perempuan berada pada kategori nyeri desain studi, dan analisis data. Penulis
sedang dan tingkat stres didominasi stres Annisa Intan Kholifatullah bertugas
normal. Berdasarkan hasil analisis, mencari referensi, dan penulisan
terdapat hubungan antara tingkat stres manuskrip. Penulis Miranda Feyza Nur
dengan dismenore primer yang diderita Imania bertugas pada studi desain, dan
remaja perempuan dengan kekuatan penulisan manuskrip. Penulis Lutfi Agus
hubungan tergolong pada kelompok Salim bertugas merevisi content penting
rendah. Diharapkan remaja yang pada manuskrip.
mengalami dismenore primer agar dapat
REFERENSI
mengontrol dan memanajemen stres yang
terjadi pada dirinya, sehingga dapat American College of Obstetricians and
menurunkan kemungkinan terjadinya Gynecologists. 2018.
dismenore primer. Manajemen stes dapat Dysmenorrhea and Endometriosis
dilakukan dengan memenuhi kebutuhan in The Adolescent, Acog Clinical,
tidur yang cukup untuk mengistirahatkan 132(6), pp. E249–E258.
tubuh dan pikiran, berolahraga agar Arafa, A.E. dkk. 2018. Prevalence and
mengalihkan pikiran stres yang terjadi, dan Patterns of Dysmenorrhea and
menjaga pola makan yang akan membantu Premenstrual Syndrome among
membangun suasana hati dengan baik. Egyptian Girls (12–25 Years),
Middle East Fertility Society
UCAPAN TERIMA KASIH Journal, 23(4), pp. 486–490.
Penulis mengucapkan terimakasih https://doi.org/10.1016/J.MEFS.20
kepada Kabupaten Ponorogo beserta 18.01.007.
jajarannya yang telah memberi kesempatan Badan Pusat Statistik Kabupaten
dan izin untuk dapat dilakukannya Ponorogo. 2020. Kabupaten
penelitian serta proses pengambilan data di Ponorogo Dalam Angka 2020.
wilayah Kabupaten Ponorogo. Terimakasih Ponorogo. Tersedia pada:
juga penulis sampaikan untuk seluruh https://ponorogokab.bps.go.id/
Brookman, R.R. 2017. Mental Health
Disorders in Adolescents.

88
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95

Obstetrics and Gynecology, 130(1), Dismenore pada Remaja, Menara


pp. 247–248. Ilmu, 12(10).
https://doi.org/10.1097/AOG.00000 https://doi.org/10.33559/MI.V12I1
00000002153. 0.1007.
Deodatis, K.D. 2021. Hubungan Stres di Kountul, Y.P.D., Kolibu, F.K. dan
Masa Pandemi Covid-19 dengan Korompis, G.E.C. 2018. Hubungan
Kejadian Dismenorea Primer pada Jenis Kelamin dan Pengaruh
Mahasiswai Fakultas Kedokteran Teman Sebaya dengan Tingkat
Universitas Kristen Duta Wacana. Stres Mahasiswa Fakultas
Universitas Kristen Duta Wacana. Kesehatan Masyarakat Universitas
Devi, E.W. 2016. Pengaruh Nyeri Haid Sam Ratulangi Manado, KESMAS:
(Dismenorhea) terhadap Aktifitas Jurnal Kesehatan Masyarakat
Sehari-Hari pada Remaja Di SMPN Universitas Sam Ratulangi, 7(5),
2 Ponorogo. Universitas pp. 1–7.
Muhammdiyah Ponorogo. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/inde
Fadjriyaty, T. dan Samaria, D. 2021. x.php/kesmas/article/view/22558
Hubungan Tingkat Stres dan (Diakses: 10 Desember 2022).
Aktivitas Fisik dengan Dismenorea Lail, N.H. 2019. Hubungan Status Gizi,
di Masa Pandemi COVID-19, Usia Menarche dengan Dismenorea
Jurnal Ilmiah Kesehatan pada Remaja Putri Di SMK K
Keperawatan, 17(3), pp. 208–218. Tahun 2017, Jurnal Ilmiah
Hamdiyah. 2020. Hubungan Anemia Kebidanan Indonesia, 9(02), pp.
Terhadap Dysmenorrhea (Nyeri 88–95.
Haid) Pada Remaja Putri di Panti https://doi.org/10.33221/JIKI.V9I0
Asuhan Sejahtera Aisyiyah Sidrap, 2.225.
Madu : Jurnal Kesehatan, 9(1), pp. Larasati, T.A. dan Alatas, F. 2016.
8–16. Dismenore Primer dan Faktor
https://doi.org/10.31314/MJK.9.1.8 Risiko Dismenore Primer pada
-16.2020. Remaja, Medical Journal of
Ilmi, M.B., Fahrurazi dan Mahrita. 2017. Lampung University, 5(3), pp. 79–
Dismenore sebagai Faktor Stres 84.
pada Remaja Putri Kelas X dan XI Lubis, P.Y. 2019. Faktor-Faktor yang
di SMA Kristen Kanaan Berhubungan dengan Kejadian
Banjarmasin, Jurnal Kesmas Dismenore Primer pada Remaja
(Kesehatan Masyarakat) Siswi SMA Dharma Sakti Medan
Khatulistiwa, 4(3), pp. 226–231. Tahun 2018. Poltekkes Kemenkes
https://doi.org/10.29406/JKMK.V4 Medan.
I3.864. Marlanti, S.A., Haniyah, S. dan Murniati.
Indahwati, A.N., Muftiana, E. dan 2021. Hubungan antara Tingkat
Purwaningroom, D.L. 2017. Stres Akademik dengan Kejadian
Hubungan Mengonsumsi Makanan Dismenore pada Mahasiswi S1
Cepat Saji (Fast Food) dengan Keperawatan Universitas Harapan
Kejadian Dismenore Pada Remaja Bangsa,” Prosiding Seminar
Putri di SMP N 1 Ponorogo, Nasional Penelitian dan
Indonesian Journal for Health Pengabdian Kepada Masyarakat,
Sciences, 1(2), pp. 7–13. pp. 257–265.
https://doi.org/10.24269/IJHS.V1I2 Nida, R.M. dan Sari, D.S. 2016. Pengaruh
.612. Pemberian Kompres Hangat
Irianti, B. 2018. Faktor-Faktor yang terhadap Penurunan Nyeri
Mempengaruhi Kejadian Dismenore pada Siswi Kelas XI

89
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95

SMK Muhammadiyah Watukelir Shiferaw, M.T. eshom., Wubshet, M. dan


Sukoharjo, Jurnal Kebidanan dan Tegabu, D. 2014. Menstrual
Kesehatan Tradisional, 1(2), pp. Problems and Associated Factors
103–109. among Students Of Bahir Dar
Petraglia, F. dkk. 2017. Dysmenorrhea and University, Amhara National
Related Disorders, F1000Research, Regional State, Ethiopia: a Cross-
6, pp. 1–7. Sectional Survey, The Pan African
https://doi.org/10.12688/F1000RES Medical Journal, 17.
EARCH.11682.1. https://doi.org/10.11604/PAMJ.201
Rahmayani, R.D., Liza, R.G. dan Syah, 4.17.246.2230.
N.A. 2019. Gambaran Tingkat Simamora, R.C. 2019. Hubungan Tingkat
Stres Berdasarkan Stressor pada Stres terhadap Kejadian Dismenore
Mahasiswa Kedokteran Tahun Primer pada Mahasiswi Fakultas
Pertama Program Studi Profesi Kedokteran Universitas Sumatera
Dokter Fakultas Kedokteran Utara Angkatan 2019. Universitas
Universitas Andalas Angkatan Sumatera Utara.
2017, Jurnal Kesehatan Andalas,
8(1), pp. 103–111.
https://doi.org/10.25077/JKA.V8I1.
977.
Rejeki, S., Khayati, N. dan Yunitasari, R.
2019. Hubungan Tingkat Stres dan
Karakteristik Remaja Putri dengan
Kejadian Dismenore Primer ,”
Jurnal Kebidanan, 8(1), pp. 50–55.
https://doi.org/10.26714/jk.8.1.201
9.50-55.
Sari, D., Nurdin, A.E. dan Defrin. 2015.
Hubungan Stres dengan Kejadian
Dismenore Primer pada Mahasiswi
Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas,
Jurnal Kesehatan Andalas, 4(2),
pp. 567–570.
https://doi.org/10.25077/JKA.V4I2.
301.
Setiawan, S.A. dan Lestari, L. 2018.
Hubungan Nyeri Haid (Dismenore)
dengan Aktivitas Belajar Sehari-
Hari pada Remaja Putri Kelas VII
Di SMPN 3 Pulung, Jurnal Delima
Harapan, 9(8), pp. 24–31.
Shehata, N.A. dkk. 2018. Epidemiology of
Dysmenorrhea among University
Students in Egypt,” International
Journal of Women’s Health and
Wellness, 4(1), pp. 1–6.
https://pdfs.semanticscholar.org/d4
76/79ba20b063105a806472cbf45fb
3e20146fa.pdf

90
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp

You might also like