Professional Documents
Culture Documents
Elok Dwi Sulistiani1, Ruri Kharisma Fitriani2, Annisa Intan Kholifatullah2, Miranda Feyza Nur Imania2, Lutfi Agus
Salim2
1 Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Indonesia
2 Departemen Epidemiologi, Biostatistika, Kependudukan, dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
83
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95
84
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95
85
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95
sejumlah 47 responden (48,5%). Terdapat Tabel 4. Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Stres dengan
Dismenore Primer pada Remaja Perempuan di Kabupaten
juga status pekerjaan yang sampel Ponorogo
terbesarnya ada pada responden yang tidak
bekerja dengan jumlah 92 responden Variabel
Tidak Nyeri Nyeri Nyeri
(94,8%). Variabel
Nyeri Ringan Sedang Berat
Total
n % n % n % n %
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Pada Remaja Normal 2 2,1 15 15,5 11 11,3 3 3,1 31
Perempuan di Kabupaten Ponorogo Stres
1 1,0 3 3,1 13 13,4 1 1,0 18
Ringan
Stres
Tingkat Stres n % 1 1,0 3 3,1 13 13,4 7 7,2 24
Sedang
Normal 31 32,0 % Stres
0 0,0 3 3,1 13 13,4 8 8,2 24
Berat
Stres Ringan 18 18,6 %
n= 97 p-value = 0,000 Koefisien Korelasi = 0,392
Stres Sedang 24 24,7 % Sumber: Data Primer
Stres Berat 24 24,7 %
Berdasarkan tabel 4. menunjukkan
Total 97 100 %
Sumber: Data Primer
bahwa responden dengan kondisi normal
atau tidak mengalami stres didominasi
Tabel 2. menunjukkan distribusi dengan rasa nyeri ringan saat menstruasi
frekuensi tingkat stres yang terbagi dengan jumlah responden sebanyak 15
menjadi empat kategori yaitu, kondisi orang (15,5%). Lalu, responden dengan
normal, stres ringan, sedang, dan berat. stres ringan, sedang, dan berat masing-
Pada tabel menerangkan bahwa frekuensi masing didominasi dengan nyeri sedang
tingkat stres didominasi oleh kondisi yaitu sebanyak 13 responden (13,4%). Uji
normal sebanyak 31 responden (32,0%), statistik dilakukan dengan uji spearman
dan disusul dengan stres ringan sebanyak rank menggunakan nilai α=0,05. Koefisien
18 responden (18,6%), sedangkan jumlah korelasi yang didapatkan sebesar 0,392
stres sedang dan berat masing-masing dengan nilai signifikan sebesar 0,000.
mempunyai nilai frekuensi yang sama
yaitu 24 responden (24,7%). PEMBAHASAN
86
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95
atau kampus, beban tugas berlebih akibat yang menjelaskan bahwa nyeri pada
sistem pembelajaran online, hubungan dismenore biasanya terjadi antara 2-3 hari
dengan teman dan kejadian kecil yang siklus menstruasi dimulai.
terus berulang dalam kegiatan sehari hari Hasil analisis dari jawaban
(daily hasless). Penelitian ini sependapat kuesioner penelitian didapatkan bahwa
dengan Ilmi dkk., (2017) yang menjelaskan tanda dan gejala yang dialami oleh seluruh
jika kegiatan belajar di sekolah dapat responden terkait dengan dismenore primer
menyebabkan stres pada siswa. Kondisi yaitu, didominasi dengan nyeri pada perut
stres akibat kegiatan pembelajaran online bagian bawah dan sekitarnya. Selain itu,
saat pandemi COVID-19 juga dipaparkan juga disertai tanda dan gejala lain seperti,
oleh penelitian Deodatis (2021), Marlanti sakit kepala, pucat, keringat dingin mual,
dkk., (2021), dan Fadjriyaty dkk., (2021) muntah, lemas dan diare. Adapun
dengan hasil menjelaskan bahwa terdapat responden yang mengalami nyeri berat
hubungan antara stres akibat pembelajaran sebagian mengeluhkan sesak nafas bahkan
online dengan kejadian dismenore primer. pingsan. Hasil penelitian tersebut sesuai
Selain itu, Rahmayani dkk., (2019) dalam dengan penelitian Lail (2019) dan Petraglia
penelitiannya menyebutkan bahwa tingkat dkk., (2017) yang menyebutkan gejala
stres berkaitan dengan intrapersonal dan dismenore primer antara lain kram, sakit
interpersonal pada responden yang bila bagian bawah perut, sakit bagian bawah
tidak terkelola dengan baik akan punggung belakang, pingsan, mual,
mengakibatkan stres berat. demam, muntah, diare, kelelahan, sakit
Responden dengan kondisi normal kepala dan insomnia.
yang berarti tidak berada dalam kondisi Berdasarkan hasil tabulasi silang
stres namun, tetap merasakan dismenore yang diuji dengan korelasi Spearman Rank
primer dapat disebabkan oleh beberapa menggunakan nilai α = 0,05 dengan hasil
faktor (multifaktorial) diantaranya yang diperoleh p-value sebesar 0,000 (p-
dijelaskan di dalam penelitian Larasati value<α), yang berarti terdapat hubungan
dkk., (2016), Lubis (2019) dan Simamora bermakna antara variabel tingkat stres
(2019) yang menyebutkan bahwa faktor dengan variabel dismenore primer. Selain
risiko dismenore primer antara lain itu, juga diperoleh hasil koefisien dengan
menarche usia dini, lama menstruasi, nilai sebesar 0,392 yang berarti hubungan
riwayat keluarga, IMT yang tidak normal, dari kedua variabel masuk pada kategori
olahraga tidak teratur, sering mengonsumsi rendah. Hal tersebut diartikan bahwa
fast food, sering terkena paparan asap responden yang berada pada kondisi stres
rokok, mengonsumsi kopi, nuliparitas dan memiliki potensi lebih besar untuk
alexithymia. terjadinya dismenore primer saat siklus
Hasil distribusi frekuensi mengenai menstruasi daripada responden yang tidak
dismenore primer yang dialami oleh mengalami stres. Semakin tinggi tingkat
remaja di Kabupaten Ponorogo didapatkan stres yang diderita maka semakin tinggi
analisis bahwa responden sebagian besar juga derajat nyeri yang dirasakan. Hasil
menderita nyeri sedang saat menstruasi penelitian ini sependapat dengan Shiferaw
yaitu sebanyak 50 responden (51,5%) dan dkk., (2014) dan Ilmi dkk., (2017)
hanya 4 responden (4,1%) yang tidak menyebutkan bahwa responden yang
merasakan nyeri. Responden yang mengalami stres ternyata juga menderita
mengalami dismenore primer sebagian dismenore primer, sehingga stres yang
menyatakan bahwa rasa nyeri dirasakan dirasakan responden berhubungan dengan
saat mulai menjelang menstruasi maupun dismenore primer yang dialaminya. Teori
saat terjadi menstruasi. Hal tersebut yang sama juga dinyatakan oleh Nida dan
sepaham dengan penelitian Irianti (2018) Sari (2016) yang dalam penelitiannya
87
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95
88
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95
89
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
Elok, et al. CMHP April 2023: Vol. 5 No. 2 (83-90)
https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95
90
http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp