Soil Formation

Soil forms when weathered parent

material interacts with
environment.
• Soil environment includes:

– Climate and weather

– Animals
– Microbes
– Human use
– Hazards ( natural and unnatural )
– Topographical relief
 rates of soil formation

Slow--------------------------------------Fast
~ 1 cm/1000 yr ~ 30cm/50yr
 Hans Jenny
• 1941: soil is open system, properties
are functionally related; system changes
when property(ies) change(s).

• Jenny’s CLORPT equation

s = ƒ (cl, o, r, p, t)
1. CLIMATE
2. ORGANISMS
3. RELIEF
4. PARENT MATERIAL
5. TIME
 1. CLIMATE
…determines speed, character of soil
development:
type and rate of weathering

living organisms and plants

found in an area
 components of climate :
1. Temperature
-for every 10°C , biochemical rxn rates 2X

2. Effective precipitation
(water that moves through entire soil
column, including regolith)

-depth of water = depth of weathering

-water moves soluble & suspended
materials
• (Fig. 2.15)
Effective precipitation

-a) seasonal distribution

-b) temperature, evaporation

-c) topography

-d)permeability
a) Seasonal distribution of precipitation:

Location A Location B
600 mm/yr 600 mm/yr

50mm 100mm

Every month 6 rainy months only

b) Temperature and evaporation:

Location A Location B
hot High cool Low
evapotranspiration evapotranspiration
600 mm 600 mm

Lower effective ppt Higher effective ppt

Topography:
concave or
bottom of slope
level (receiving)
slope
Permeability:
 2. Organisms
plant and animal

(Living plants and animals on and in soil)

-type of vegetation influences soil type

-base pumping
-sources of organic matter
-nutrient recycling
-vegetation prevents erosion
Type of vegetation influences soil
type
 Base pumping
Deciduous trees are more effective base pumpers than
conifers .

-deciduous litter is easy to break -needles are hard to

down break down
-cations (bases) are released so -basic cations leach
surface soils are not acidic away: soil is acidic
• Macroanimals (insects, mammals,
gastropods, earthworms)
– mix, bind soil; create channels for air,
water
crotovinas
• Macroanimals (insects, mammals,
gastropods, earthworms)
– mix, bind soil; create channels for air,
water
• Microanimals (nematodes, protozoa)
• Macroplants (the green plants)
– provide organic matter, roots create
channels, adsorb nutrients, release CO2,
stabilize, protect from erosion
• Macroanimals (insects, mammals,
gastropods, earthworms)
– mix, bind soil; create channels for air,
water
• Microanimals (nematodes, protozoa)
• Macroplants (the green plants)
– provide organic matter, roots create
channels, adsorb nutrients, release CO2,
stabilize, protect from erosion
• Micro “plants” (fungi, bacteria,
actinomycetes, algae)
– decomposers
 3. Relief/Topography
• important for rate of runoff, erosion,
drainage
Flat valley floors and flat ridge tops: soil accumulates;
(deepening>removal)

Slopes: (removal> deepening)

• Vertical Zonation
– soils, climate, vegetation change with
elevation
 4. Parent Material
• Determines texture, types of
weathering, mineral make-up
 weathering
• Physical (Mechanical): disintegration of
parent material; increases surface area:
– surface area increases by same factor as
particle size decreases

• Chemical (Biogeochemical) : primary

minerals are broken down and
secondary minerals are formed
• Physical: • Chemical (biogeochemical):
1. Freeze/thaw 1. Hydrolysis: minerals react with H2O
2. Exfoliation H+ replace soluble parts; OH-
3. Abrasion combine with mineral cations
4. Salt wedging 2. Hydration: mineral combines with
H2O
3. Oxidation: mineral combines with O2
(lose electron)
Reduction: loss of O2 (gain electron)
4. Carbonation: oxides combine with
acids to make carbonates
5. Complexation: organic acids form
organic complexes with metal cations
INTENSITAS PELAPUKAN
Freeze / Thaw
2. Exfoliation
3. Abrasion (wind, water, ice)

wind
4. Salt Wedging
 5. Time
• Amount of time soil has been exposed
to weathering and soil forming
processes influences soil properties.
– Jenny’s staircase
– Ohio/Ky.
 4 soil forming processes:
(pedogenic)

Addition
Loss
Transformation
Translocation
 The processes in action
Additions

Transformations

Translocations
Translocations

Losses
 Penambahan
ion, senyawa terlarutkan, dan bahan
tersuspensi lewat curah hujan; bahan
organik; debu; dan gas O2, CO2, dan N2
muka tanah
Penyingkiran
Alih ragam bahan organik, lempung,
bahan organik humus senyawa terlarutkan, dll.
mineral primer lempung aluminosilikat oleh erosi dan aliran
oksida limpas
oksida terhidrat
ion
H4SiO4

Alihtempat Alihtempat
humus, lempung, ion, ion, H4SiO4
dan H4SiO4

batas bawah tanah

Pelindian
ion, H4SiO4

Berbagai proses mikro dalam pembentukan morfologi tanah

 Buol, dkk. (1980), Proses Mikro Penting
• memasuk-campurkan bahan organik ke dalam tanah
mineral lewat permukaan tanah yang membentuk
horison A
• eluviasi lempung, Fe, dan/atau Al yang membentuk
horison E
• illuviasi lempung, Fe, Al, dan/atau humus yang
dialihtempatkan dari horison A dan/atau E yang
membentuk horison B
• pelindian garam dan mineral silika yang
melonggokkan seskuioksida (R2O3) secara residual
yang membentuk horison oksik
• Anti-eluviasi (alihtempat ke atas) yang melonggokkan
garam dan membentuk horison salik (garam netral),
kalsik (garam Ca dan/atau Mg karbonat), atau natrik
(garam basa Na)
 LANJUTAN PROSES MIKRO

• gleisasi yang membentuk horison G, otoglei

(perembihan buruk), stagnoglei
(penggenangan), dan hidroglei (air bumi
dangkal)
• pedoturbasi yang membaurkan horison yang
ada atau menghalangi pembentukan horison
(mekanik-kembang kerut fraksi lempung, ulah
tumbuhan-akar dan tumbangnya pohon, dan
kegiatan hewan penghuni tanah-membuat
terowongan, sarang, dsb.)
• penghambatan horisonisasi karena suhu beku
(air tidak aktif karena berada dalam bentuk
padat es) atau karena kelangkaan air
 Transformasi dan Translokasi:

• Unsur yang paling mudah terlarut (kation basa)

diangkut dengan pelonggokan nisbi terhadap
unsur yang kurang terlarut seperti: Si, Al, Fe dan
Ti.
• Si lebih terlarut daripada Al+3 dan Fe+3 (pada pH
>5).
• pH rendah oleh senyawa organik, Al dan Fe+3
diikat secara kilasi.
• Fe cenderung membentuk mineral sekunder Fe,
seperti gutit, lepidokrosit, hematit dan/atau
ferihidrit.
• Si dan Al cenderung membentuk ikatan alumino-
silikat.
• Bila proses pengangkutan berjalan lambat, mineral sekunder
yang terbentuk mempunyai nisbah SiO2/A12O3 kurang lebih
4, misalkan mineral tipe 2/1. Sebagian unsur alkali dan
alkalin terlarut terikat di permukaan antar kisi: Proses
"Bisialisasi“
• Bila pelapukan dan pelindian yang berjalan kuat, semua
unsur alkali dan alkali tanah terlarut terangkut dan
dipindahkan, demikian juga Si yang tinggal bersama Al
membentuk 1:1 alumino-silikat. Proses monosialisasi atau
kaolinisasi.
Kedua proses di atas umum terjadi di wilayah tropika basah
dan pada waktu yang lalu disebutkan sebagai proses
"laterisasi".
• Bila pelapukan dan pelindian berjalan dengan sangat cepat
maka semua Si terangkut, dan yang terbentuk hanya
hidroksida bebas Al: Proses Alitisasi (pembentukan gibsit,
kadang-kadang bohmit).
• Bila terjadi pelonggokan unsur yang mudah larut (alkali dan
alkalin serta Si. Cl- dan SO4-2) mineral sekunder yang
terbentuk adalah silikat yang kandungan Al rendah, banyak
mengandung unsur Si, alkali dan alkalin, terutama smektit.
Pada kondisi pH alkali, hormit dan zeolit akan terbentuk.
Sulfat dan klorin mengendap membentuk garam bebas
 MOBILITAS UNSUR HASIL PELAPUKAN

Basa-basa
Cl- > SO4 >Na+ > Ca2+ > Mg2+> K+>SiO2>Fe2O3>Al2O3
Tingkat pelapukan
 Annual precipitation
Equator Equator to Poles Factors
Temperature
Equatorial Low-latitude Temperate Arctic
Grasslands and
and tropical Savannahs deserts and regions
(steppes) tundra
rain forests semi-deserts and mixed
boreal forests regions

30 degrees Latitude
40ºC
Precipitation
1800 Temperature
mm 30ºC
Evaporation
20ºC

600 10ºC
mm
Rainforest US & Europe
Bedrock at
or very near Desert
surface

Shallow nutrients Deep Regolith, Soil

Deeply weathered shallow Soil
bedrock
Increasing depth

(~40 - 50 meters deep)

of weathering

Bedrock

Factors related to Climate

CLAY MINERALS
 SILIKAT = silikon + oksigen
ALUMINOSILIKAT = silikon+aluminium+hidrogen+oksigen
LOGAM (METAL) OKSIDA DAN HIDROKSIDA = aluminium+oksigen dan atau hidroksil
= besi+oksigen dan atau hidroksil
= mangan+oksigen dan atau hidroksil

Element Major ion Percen mass basis Diameter ion

(oA)

Oxygen O2- 60 1,4

Silicon Si4+ 20 0,42
Aluminum Al3+ 6 0,51
Hydrogen H+ 3
Sodium Na+ 3 0,98
Calcium Ca2+ 2 0,99
Iron Fe2+, Fe3+ 2 0,74 dan 0,64
Magnesium Mg2+ 2 0,66
Potassium K+ 1 1,33
 MEKANISME TIMBULNYA MUATAN TANAH
A. Substitusi Isomorfik
O-- Si++++ O-- ……….> 0 O-- Al+++ O-- …………..> -
Tanpa substitusi, tanpa muatan Si4+ disubstitsi oleh Al3+, timbul muatan
O-- Al+++ O-- ….…..> - negative
Bermuatan satu O-- Mg++ O-- ………….> - -
OH- Al3+ disubstitusi Mg2+, timbul dua muatan
OH- Al+++ OH- ………..> 0 negative
OH-
OH- Mg++ OH- …………..> -
Al3+ disubstitusi oleh Mg2+, timbul -

B. Deprotonsasi, protonisasi, rusaknya kisi kristal

Protonisasi dan deprotonisasi terjadi pada gugus-gugus fungsional pada permukan
padatan tanah. Gugus-gugus fungsional tersebut antara lain : hydroxyl [OH], carboxyl
[COOH], phenolic [-C6H4OH], dan amine [-NH2].
OH OH O----H
pinggiran kristal
- COOH - COO- + H+ Al Al

OH O----H

Si
O H