You are on page 1of 6

J.

Pembangunan Agribisnis 1 (2) : 1 - 6, Februari 2019 ISSN : 2622 - 9757


E - ISSN : 2622 – 9749

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN


BERSERTIFIKAT ORGANIK PADA CV. RAHAYU
DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU
KABUPATAN SIGI SULAWESI TENGAH
Analysis of Organic Certified Vegetable Farming Income in CV. Rahayu
SideraVilage, Sigi Biromaru District, Central Sulawesi
Novella Christi Sampok1, Yulianti Kalaba2, Marhawati Mapatoba2.
1)Mahasiswa Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. E-mail :novellaella@yahoo.com
2)Staf Dosen Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. E-mail : yuliantiqani610@gmail.com

ABSTRACT

Organic farming is an agricultural system that is environmentally sound. Organic farming


in Indonesia began in the early 1980s. Central Sulawesi Province, one of the areas that has
agricultural land certified by LSO INOFICE of 6.8 ha. CV Rahayu in Sidera Village had 2.5 ha of
certified farmland in 2015, the company produced various types of organic vegetables, namely kale,
red spinach, green spinach, red lettuce, cucumber lettuce, mustard spoon, mustard greens. This
study aims to determine the amount of organic farming income at CV. Rahayu. This research was
carried out on CV. Rahayu in Sidera Village, Sigi Biromaru Subdistrict, Sigi Regency, in March-
April 2018. Determination of respondents is done purposively. Respondents are selected from
internal parties of the company. The analytical method used is the analysis of farm income and the
feasibility analysis of farming. The results of the analysis show that the production produced by
CV. Rahayu as much as 955 kg or equivalent 4700 pack the price of each vegetable ranged from
Rp. 5,200 - Rp. 6,500 per pack. Receipts obtained by CV. Rahayu is Rp. 25,700,000.00 and the
costs incurred in producing organic vegetables are Rp. 21,431,433.33 so that the income earned by
the company CV. Rahayu in April amounting to Rp. 4,268,566.67 with a total vegetable production
of 955 kg or equivalent 4700 packs, and a R / C value of 1.20 so that it can be concluded that the
company CV. Rahayu is worthy of effort.

Keywords: Business feasibility, organic vegetables, income.

ABSTRAK

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang berwawasan lingkungan. Pertanian


organik di Indonesia dimulai pada awal 1980-an. Provinsi Sulawesi Tengah salah satu daerah yang
memiliki lahan pertanian yang telah tersertifikasi oleh LSO INOFICE sebesar 6,8 ha. CV. Rahayu
di Desa Sidera memiliki lahan pertanian terserifikasi pada Tahun 2015 sebesar 2,5 ha, perusaaan
memproduksi berbagai jenis sayuran organik yaitu: kangkung, bayam merah, bayam hijau, selada
merah, selada keriting, sawi sendok, sawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar
pendapatan pertanian organik di CV. Rahayu. Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Rahayu di Desa
Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2018.
Penentuan reponden dilakukan secara sengaja (purposive). Responden dipilih dari pihak-pihak
internal perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani dan
analisis kelayakan usahatani. Hasil analisis menunjukkan Produksi yang dihasilkan oleh CV. Rahayu
sebanyak 955 kg atau setara 4700 pak harga masing-masing sayuran berkisar antara Rp. 5.200 –
Rp. 6.500 per pak. Penerimaan yang didapatkan oleh CV. Rahayu adalah Rp 25.700.000.00 dan
biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi sayuran organik adalah Rp. 21.431.433.33 sehinga
Pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan CV. Rahayu pada bulan April sebesar Rp. 4.268.566.67
dengan jumlah produksi sayuran sebanyak 955 kgatausetara4700 pak, dan nilai R/C sebesar 1.20
sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan CV. Rahayu layak untuk diusahakan.

Kata Kunci : Kelayakan usahatani, pendapatan, sayuran organik.

1
PENDAHULUAN Penentuan reponden dilakukan
secara sengaja (purposive). Responden
Pertanian organik merupakan bagian dipilih dari pihak-pihak internal perusahaan
dari sektor pertanian yang mendapat dengan jumlah responden terdiri dari 4
perhatian besar masyarakat di negara maju orang. Penentuan responden dilakukan
maupun negara berkembang seiring dengan dengan pertimbanagan bahwa pihak-pihak
perubahan pola hidup masyarakat yang internal perusahaan mengetahui tentang
lebih mementingkan kualitas kesehatan baik keadaan perusahaan.
kesehatan manusia maupun kesehatan Jenis data yang digunakan dalam
lingkungan. Banyak negara di dunia mulai pelaksanaan penelitian ini adalah data primer
menekuni pertanian organik karena potensi dan data sekunder. Data primer diperoleh
besar yang terdapat pada pertanian organik melalui cara observasi dan wawancara
(Therezia, 2010). langsung dengan responden yang dibantu
Perkembangan pertanian organik dengan daftar pertanyaan (kuesioner). Data
di Indonesia dimulai pada awal 1980-an sekunder diperoleh dari berbagai literatur
yang ditandai dengan bertambahnya luas dan instansi yang terkait dengan penelitian
lahan pertanian organik, dan jumlah sayuran tersertifikasi organik.
produsen organik Indonesia dari tahun ke
tahun. Komoditi hortikultura khususnya Analisis Pendapatan Usahatani
sayuran memegang peranan penting dalam Analisis data yang digunakan dalam
pemenuhan kebutuhan pangan manusia. penelitian ini yaitu menggunakan analisis
(Juwita, 2015). Desa Sidera Kabupaten sigi Kelayakan dan Pendapatan Usahatani.
merupakan salah satu daerah penghasil 1. Kelayakan usaha adalah suatu ukuran
sayuran organik khususnya pada CV. Rahayu untuk mengetahui apakah suatu
Tahun 2015. CV. Rahayu memproduksi usaha layak untuk dikembangkan
berbagai jenis sayuran organik yaitu: kangkung, (Soekartawi, 2002). Kelayakan usaha
bayam merah, bayam hijau, selada merah, dapat diketahui dengan pendekatan R/C.
selada kriting, sawi sendok, sawi. R/C adalah singkatan dari Revenue Cost
Penelitian ini bertujuan untuk Ratio, dengan rumus:
mengetahui tingkat pendapatan dan
𝐑⁄ = 𝐓𝐑
kelayakan usahatani sayuran yang 𝐂 𝐓𝐂
bersertifikat organik pada CV. Rahayu di Keterangan :
Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru R/C = Ratio Penerimaan
Kabupaten Sigi. TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya.
METODE PENELITIAN
R/C =1, berarti usahatani tidak
Penelitian ini dilaksanakan pada untung dan tidak rugi atau inpas,
CV. Rahayu di Desa Sidera Kecamatan selanjutnya bila R/C < 1, menunjukkan
Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Pemilihan bahwa usaha tersebut tidak layak
daerah penelitian ini diambil secara diusahakan, dan jika R/C > 1, maka
sengaja (purposive) dengan pertimbangan usahatani tersebut layak untuk diusahakan
bahwa CV. Rahayu merupakan satu-satunya (Soekartawi, 2002).
perusahaan pertanian yang telah tersertifikat 2. Analisi Pendapatan yang digunakan
organik di Desa Sidera Kabupaten Sigi untuk mengetahui jumlah dari
Provinsi Sulawesi Tengah dan telah pendapatan usahatani sayuran organik
memiliki sertifikat LSO ‘INOFICE pada CV. Rahayu digunakan rumus
(Indonesia Organic Farming Certification). (Soekartawi, 2002) sebagai berikut :
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan π = TR-TC
Maret sampai dengan April 2018.

2
Keterangan : hous yang ada di CV. Rahayu Sebanyak 3
Π = Pendapatan tempat, dengan luas masing-masing grean
TR = Total Penerimaan house 6000𝑚2 . Masing-masing di dalam
TC = Total Biaya. sebuah grean hous terdapat 35 bedang
Menghitung total penerimaan dapat dengan luas masing-masing bedang 120m x
digunakan rumus sebagai berikut: 150 cm. Pimpinan perusahaan “CV.
Rahayu” Rencana kedepannya berniat akan
TR= P.Q
meningkatkan perusahaan ini menjadi
Keterangan : Perseroan Terbatas (PT).
TR = Total Penerimaan Biaya produksi merupakan
P = HargaProduksi biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
Q = JumlahProduksi. pengelolahan bahan baku menjadi produk
Menghitung total biaya dapat (Mulyadi 2010). Biaya produksi pada
digunakan rumus sebagai berikut : penelitian ini dimulai dari persiapan
produksi sampai tahap pemasaran sayuran
𝐓𝐂 = 𝐅𝐂 + 𝐕𝐂 organik. Biaya-biaya yang dikeluarkan
Keterangan : yaitu biaya variabel dan biaya tetap.
TC = Total Biaya Biaya tetap (fixed cost) ialah biaya
FC = BiayaTetap yang tidak ada kaitannya dengan jumlah
VC = BiayaVariabel barang yang diproduksi (Soekartawi, dkk
2011). Biaya tetap pada penelitian ini
HASIL DAN PEMBAHASAN terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Menunjukkan bahwa
Perusahaan CV. Rahayu merupakan penggunaan biaya tetap pada CV. Rahayu
salah satu perusahaan yang bergerak selama satu bulan sebesar Rp. 17.147.266.67
dibidang holtikultura yang memproduksi yang terbagi atas pembayaran pajak bangunan
berbagai macam sayuran organik antara lain sebesar Rp. 5.833 pajak kenderaan
yaitu : kangkung, bayam merah bayam Rp. 125.000 penyusutan peralatan sebesar
hijau, sawi sendok, selada keriting, selada Rp. 496.433 upah tenaga kerja sebanyak
merah yang kemudian dikemas menjadi Rp. 16.500.000 untuk 8 orang tenaga kerja
sayuran yang siap untuk dipasarkan, adapun dan Iuran Irigasi Rp. 20.000.
pasar yang ditujukkan antara lain yaitu Biaya variabel ialah biaya yang
ke pasar modern yang ada di Kota Palu, berubah apabila luas usahanya berubah.
secara online dan stok dilokasi produksi. Biaya ini ada apabila ada sesuatu barang
Kondisi ini memperlihatkan bahwa perusahaan yang diproduksi (Soekartawi dkk, 2011).
tersebut mencoba menciptakan satu terobosan Biaya variabel yang dikeluarkan oleh
baru yang bermanfaat bagi konsumen perusahaan CV. Rahayu dapat dilihat pada
sayuran agar masyarakat dapat menjaga Tabel 2.
kesehatan dengan mengkonsumsi sayuran
organik dan membuka peluang pekerjaan Tabel 1. Biaya Tetap Produksi Sayuran Organik
bagi masyarakat di sekitarnya. CV. Rahayu pada CV. Rahayu pada Bulan April 2018
didirikan oleh Bapak Ir. Ilham Ari Wibadi
No. Uraian Total Biaya (Rp)
yang kerap disapa dengan panggilan Pak
Ari. CV. Rahayu berdiri pada Tahun 2013 1 Pajak Lahan 5,833
dan mulai memproduksi sayuran organik 2 Pajak Kendaraan 125,000
dan telah mendapatkan ijin sertifikasi pada Penyusutan
Tahun 2014. 3 Peralatan 496,433
Saat ini perusahaan CV. Rahayu 4 Iuran Irigasi 20,000
melakukan pertanaman didalam sebuah 5 Tenaga Kerja 16,500,000
grean house, grean house-grean hous itu Total 17,147,266.67
dibangun pada Tahun 2014. Jumlah grean Sumber : Data Primer Setelah Diolah, April 2018.

3
Tabel 2. Biaya Variabel Produksi Sayuran yang kurang baik. Lalu sayuran siap untuk
Organik pada CV. Rahayu pada dikemas dan dipasarkan. Proses produksi
Bulan April 2018 dari CV. Rahayu selama 1 musim tanam
No Uraian Total Biaya (Rp) menghasilkan 955 kg atau setara 4700
1 Benih 620,000 kemasan sayuran, dari 7 jenis sayuran yang
2 Pupuk 1,890,000
ditanam. Produksi yang dihasilkan kemudian
3 Transportasi 100,000
dipasarkan ke pasar modern pasar 0nline
4 Pestisida 1,750,000 dan stok dilokasi produksi. Hasil dari
Produksi dapat dilihat pada Tabel 3.
5 Listrik 300,000 Pendapatan Usahatani adalah
selisih antara penerimaan dan semua biaya
Total 4,660,000 (Soekartawi 2002). Pedapatan digunakan
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, April 2018. untuk mengetahui seberapa besar penghasilan
yang diterima oleh CV. Rahayu. Pendapatan
Tabel 2. Menunjukkan bahwa biaya dapat dijelasakan sebagai penghasilan yang
variabel pada CV. Rahayu selama satu timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa
bulan yang terdiri dari biaya benih dikenal dengan sebutan berbeda seperti
Rp. 620.000, biaya pupuk Rp. 1.890.000 penjualan, penghasilan jasa, bunga, deviden,
peptisida Rp. 1.750.000, transportasi royalty, dan sewa (Thamrin, 2012).
Rp. 100.000 dan listrik Rp. 300.000 Menetapkan besarnya pendapatan yang
total keseluruhan yang dikeluarkan oleh diperoleh oleh perusahan CV. Rahayu
CV. Rahayu sebesar Rp. 4.660.000. pada bulan April dapat dihutung dengan
Proses produksi pada CV. Rahayu melihat selisih antara total penerimaan (TR)
yaitu, mempersiapkan benih yang akan dengan total biaya (TC). Analisis
digunakan, menanam benih memindahkan pendapatan dilakukan pada CV. Rahayu
benih ke lahan khusus untuk penanaman bertujuan untuk mengetahui besar tingkat
kemudian, pemberian pupuk dan pestisida pengasilan yang diterima oleh perusahaan
setelah 25 hari berada pada lahan, sayuran CV. Rahayu selama bulan April 2018.
siap untuk dipanen. Setelah sayuran dipanen Tingkat keuntungan yang diterima oleh
kemudian dicuci dengan air yang mengalir Perusahan CV. Rahayu dapat dilihat pada
dan disortir untuk memisahkan dari sayuran Tabel 4.

Tabel 3. Produksi Sayuran Organik pada CV. Rahayu Periode Bulan April 2018

Jumlah Produksi Jumlah Produksi Harga Perkemasan Total


No Jenis Sayuran
(gr) (kemasan) (Rp) (Rp)
1 Kangkung 250.000 1000 5.200 5.200.000
2 Bayam Merah 187.500 750 5.300 3.975.000
3 Bayam Hijau 187.500 750 5.100 3.825.000
Selada 600
4 90.000 6.000 3.600.000
Keriting
5 Selada Merah 90.000 600 6.500 3.900.000
6 Sawi Sendok 75.000 500 5.200 2.600.000
7 Sawi 75.000 500 5.200 2.600.000
Jumlah 955.000 4700 38.500 25.700.000
Rata-Rata 671.43 671.43 5.500 3.671.428.57
Sumber : Data Primer yang Diolah, April 2018.

4
Tabel 4. Analisis Pendapatan Produksi Sayuran 𝑇𝑅
Revenue Cost Ratio (R/C) =
Organik pada CV. Rahayu pada Bulan 𝑇𝐶
25.700.000
April 2018 Revenue Cost Rati (R/C) =21.807.573= 1.18
No. Uraian Nilai (Rp)
1 Total Biaya Produksi 21.807.573 KESIMPULAN DAN SARAN
2 Penerimaan 25.700.000
3 Pendapatan 3.892.427 Kesimpulan
Sumber :Data Primer yang Diolah, April 2018. CV. Rahayu mengusahakan 7
Tabel 4. Menunjukkan bahwa jenis sayuran dengan jumlah Produksi
selama melakukan proses produksi sebesar 955kg/musim tanam ini setara
sayuran organik pada CV. Rahayu selama 1 dengan 4700 kemasan dengan harga
musim tanam pendapatan yang diperoleh bervariasi antara Rp. 5.200 – Rp. 6.500
sebesar Rp. 3.892.427 Jumlah tersebut per kemasan. Total penerimaan yang
didapatkan dengan cara yaitu hasil yang diperoleh oleh CV. Rahayu selama 1
diterima Rp. 25.700.000 dikurangi dengan musim tanam adalah Rp. 25.700.000,
total biaya Rp. 21.807.573. dengan biaya yang dikeluarkan dalam
Jumlah pendapatan yang diperoleh memproduksi sayuran organik selama 1
CV. Rahayu sangat tergantung pada musim tanam sebesar Rp. 21,807,573.
jumlah penerimaan dan besarnya biaya Pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan
yang dikeluarkan dalam proses produksi. CV. Rahayu pada 1 musim tanam
Pendapatan yang diperoleh CV. Rahayu adalah sebesar Rp. 3,892,427 adapun R/C
pada bulan April masih rendah karena sebesar 1.18 sehingga dapat disimpulkan
produksi yang dihasilkan relatif rendah. bahwa perusahaan CV. Rahayu layak
Sebaiknya pemilik perusahaan bisah untuk diusahakan.
menambah jumlah produk yang dihasilkan
dengan menggunakan lahan yang optimal. Saran
Revenue cost ratio adalah suatu Berdasarkan hasil analisis dari
pengujian analisa kelayakan dengan 7 jenis sayuran memperlihatkan
perbandingan antara total pendapan bahwa tanaman kangkung memiliki
dengan total biaya yang dikeluarkan. daya tumbuh yang tinggi demikian pula
Kriteria yang digunakan dalam analisis dengan permintaan pasar yang bagus,
ini adalah apabila nilai R/C >1 maka dengan demikian disarankan agar sayuran
usaha tersebut dikatakan untung dan kangkung diusahakan lebih banyak.
layak untuk diusahakan, karena besarnya Secara terpisah tanaman kangkung
pendapatan lebih dari besarnya biaya yang bias diusahan pada luasan lahan tertentu
dikeluarkan, dan sebaliknya perhitungan mengingat tersedia lahan yang belum
hasil analisis pendapatan dengan biaya dimanfaatkan.
(R/C) dapat dilihat sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA

Therezia. 2010. Analisis Perilaku Konsumen Sayuran Organik (Studi Kasus: Giant Botani Square, Kota
Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.

Juwita. 2015. Strategi Pengembangan Pertanian Organik Sayuran Di Kelurahan Kakaskasen Dua
Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. J. Sains. Vol. 6. No. 2.

Mulyadi. 2010. Sistem Akutansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

5
Soekartawi. 2011. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta.

Mardani. 2017. Analisis Usahatani Tanaman Pangan Jagung Di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. J.
Pertanian. Vol. 1 (3) : 203-204.

Asnidar. 2017. Analisis Kelayakan Usaha Home Industy Kerupuk Opak Di Desa Paloh Meunasah Dayah
Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara. J. Pertanian. Vol. 1 (1) :39-47.

Soekartawi. 2002. Analisis Ushatani. Jakarta: Universitas Indonesia.

Thamrin. M. Dkk. 2012. Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Petani Pinang. J.
Agrium. Vol. 17. (2) : 40-45.

You might also like