Professional Documents
Culture Documents
Abstract. This research discuss the Implementaion of Customer Relationship Management (CRM)
strategy in Small and Medium Entreprise „Trijaya Ban 83‟ workshop that focusing on service repairment
industry. The mapping of business condition mention that there is no service differentiation with big and
small customer. There are some gap situation in Trijaya Ban 83 workshop such as there is no intense
service treatment for customers who generate biggest profit and there is no comprehensive customer
database. In this business coaching, coach want to help the business to create a comprehensive Customer
Relationship Management Strategy in purpose to increase customer loyalty and keep contributing profit
to Trijaya Ban 83 workshop. Methods used in this thesis is qualitative method to gather and analyze
customer data of Trijaya Ban 83 workshop in 2016. The result of this research is to create a customer
categorization that needs service differently also the implementation to the focus category. The purpose of
this Customer Relationship Management implementation is for the workshop to have a systematic selling
dan the customer become more loyal in the thight competition of service repairment industry.
Keywords: Customer Relationship Management, Automotive Industry, Customer Loyalty, Business
Coaching, Small and Medium Entreprises
Abstrak. Penelitian ini membahas mengenai implementasi strategi Customer Relationship Management
(CRM) pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah / UMKM yang bergerak di bidang jasa bengkel yaitu
Trijaya Ban 83. Pemetaan kondisi UKM memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan perlakuan service
antara pelanggan besar dan kecil. Beberapa kesenjangan yang terdapat di bengkel Trijaya Ban 83 adalah
belum adanya pelayanan lebih terhadap pelanggan yang memberi kontrbusi pendapatan terbesar dan
belum ada database konsumen yang lengkap. Oleh karena itu, tujuan dari business coaching ini untuk
membantu UKM merumuskan sebuah sistem Customer Relationship Management dengan harapan
pelanggan akan semakin loyal dan terus memberikan laba untuk bengkel Trijaya Ban 83. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif untuk mengumpulkan dan menganalisis data
pelanggan bengkel Trijaya Ban 83 selama tahun 2016. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pengelompokan pelanggan fokus yang harus dilayani secara berbeda serta implementasi service yang
diberikan kepada kelompok fokus tersebut. Harapan dari implementasi Customer Relationship
Management adalah agar bengkel memiliki sistematis penjualan yang teratur dan pelanggan semakin
loyal terhadap bengkel dikala kompetisi bengkel semakin ketat.
Kata kunci: Customer Relationship Management , Industri Otomotif, Loyalitas Pelanggan, Business
Coaching, Usaha Kecil dan Menengah
97
98 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 3, Nomor 2, Juli 2018, hlm. 97-109
penyaluran kredit tepat sasaran dan tujuan bisnis ini adalah akan meningkatnya
menghasilkan kredit berkualitas baik dan lancar. kepuasan pelanggan karena adanya follow up
Salah satu industri yang berperan besar dari bengkel Trijaya Ban 83.
dalam perkembangan ekonomi adalah industri Pemetaan Kondisi UMKM
otomotif, industri otomotif adalah industri yang
Analisis Internal
merancang, mengembangkan, memproduksi,
memasarkan dan menjual serta melakukan purna Analisis internal digunakan perusahaan
jual kendaraan bermotor. (kemendag.go.id). I dalam mengidentifikasikan sumber daya yang
Gusti Putu Suryawirawan, selaku Dirjen industri bernilai dan bermanfaat yang dimiliki untuk
logam, mesin, alat transportasi dan elektronika, menciptakan keunggulan daya saing dan
mengatakan bahwa peran sektor industri dalam keberlangungan bisnis ke depan. Menurut
kontribusi PDB adalah sebesar 18% dimana 5% Barney (1991), Ada satu metode yang dapat
merupakan sumbangsih dari industri otomotif digunakan untuk menganalisis kondisi internal
(kemenperin.go.id, 2016). perusahaan yaitu pendekatan VRIO. Analisa
Salah satu UMKM yang memberikan VRIO (Valuable, Rarity, Imitability and
kontribusi pada industri otomotif adalah bengkel Organization) adalah alat untuk menganalisa
Trijaya Ban 83 yang berdiri pada tahun 1976. sumber daya internal dan kapabilitas perusahaan
Bengkel Trijaya Ban 83 saat ini merupakan mengenai daya saing perusahaan dalam
usaha keluarga yang dikelola oleh keluarga Ibu berkompetisi dalam industri (Barney, 1991).
Sri Muwarni selaku pemilik dan pengelola Analisa VRIO mengajukan pertanyaan mengenai
keuangan. Terdapat 4 manajer dibawah Ibu Sri hal sebagai berikut:
Muwarni, yaitu Ibu Annisa, anak pertama Ibu 1. Valuable
Sri, yang menjadi manajer pembelian yang Mengetahui apakah sumber daya yang
bertugas membeli persediaan barang serta dimiliki oleh perusahaan dapat memberikan
peralatan Trijaya Ban 83, suami Ibu Annisa, nilai tambah lebih yang dapat membuat
yaitu Bapak Oldi, bertugas sebagai manajer perusahaan menang dalam kompetisi di
penjualan yang bertujuan mencari bisnis skala industri sejenis. Jika memberikan nilai
perusahaan (business to business), anak kedua tambah maka sumber daya dapat dikatakan
Ibu Sri, yaitu Ibu Nafisah bertugas sebagai berharga, sumber daya juga dapat dikatakan
manajer sumber daya danusia dan suami Ibu berharga jika dapat menambah nilai suatu
Nafisah, Bapak Ihsan bertugas sebagai manajer produk dan jasa.
operasional. Untuk kegiatan operasional di 2. Rarity
Trijaya Ban 83, terdapat 5 divisi: Divisi Sales Sumber daya dapat dikatakan langka (rare)
Counter, Divisi Mesin, Divisi Spooring, Divisi jika hanya dapat dimiliki oleh satu atau
Gudang dan Divisi Bongkar Pasang. sedikit perusahan sejenis serta penting untuk
Saat ini bengkel Trijaya Ban 83 memiliki mengetahui apakah competitor memiliki
tujuan untuk meningkatkan penjualan dikala kontrol terhadap sumber daya yang langka.
daya saing bengkel di daerah Otto Iskandardinata Sumber daya yang langka adalah sumber daya
yang cenderung sangat banyak. Upaya bengkel yang sulit diperoleh olah pesaing sejenis.
Trijaya Ban 83 untuk meningkatkan 3. Imitability
penjualannya bisa dicapai dengan Mengetahui seberapa mahal untuk suatu
memaksimalkan data pelanggan tetap yang sudah sumber daya agar dapat ditiru oleh
ada mengingat bengkel Trijaya Ban 83 sudah perusahaan lain. Imitasi dapat memakai 2
berdiri sangat lama, yaitu dengan melakukan cara, yaitu: duplikasi, dengan cara meniru
cross selling dan follow up terhadap pelanggan 100% produk atau jasa yang ditawarkan dan
tetap sehingga pelanggan tetap terjaga dan substitusi, menawarkan produk/jasa yang
penjualan atas spare part dan service terus memiliki fungsi sejenis.
meningkat. Hal lain yang dapat dipetik dari 4. Organization
Implementasi Customer Relationship Management di Usaha Mikro Kecil… 99
Hal yang paling penting bagi perusahaan jika perusahaan dapat memanfaatkan sumber
setelah memiliki sumber daya adalah daya yang memiliki ketiga komponen diatas.
memanfaatkan sumber daya tersebut Berikut adalah analisa VRIO untuk bisnis
semaksimal mungkin hingga memberikan bengkel UKM Trijaya Ban 83 yang didapat dari
benefit kepada perusahaan. Perusahaan hasil interview:
memiliki komponen terakhir, organization,
Tabel 1. Analisa VRIO Trijaya Ban 83
Resource/ Competitive
Valuable Rare Inimitable Organization
capability Implication
Tangible
Bangunan yang luas Yes No No No Competitive Parity
Mesin Spooring &
Yes No No No Competitive Parity
Lifter mobil
Lokasi yang
Yes No No No Competitive Parity
strategis
Kemampuan
Yes No No No Competitive Parity
finansial
Perlengkapan yang
Yes No No No Competitive Parity
lengkap
Intangibles
Sustained
Brand Image
Yes Yes Yes Yes Competitive
Trijaya
Advantage
Temporary
Aliansi dengan
Yes Yes No No Competitive
Bridgetone
Advantage
Sustained
Menjadi anggota
Yes Yes Yes Yes Competitive
YDBA
Advantage
Sustained
Manajemen yang
Yes Yes Yes Yes Competitive
handal
Advantage
Perizinan yang sah Yes No No No Competitive Parity
Berdasarkan hasil analisa VRIO diatas, lokasi yang strategis dan bangunan yang luas, hal
dapat dilihat bahwa Trijaya Ban tidak memiliki ini perlu ditingkatkan dan dikelola agar dapat
keunggulan dalam tangible asset jika menjadi keunggulan jangka panjang.
dibandingkan denga pesaingnya karena barang Analisis Eksternal
dan jasa yang diperjualbelikan cenderung sama
Analisis eksternal dari Trijaya Ban 83 bisa
namun Trijaya Ban 83 memiliki keunggulan
didapatkan dengan menggunakan 2 analisis, yaitu
jangka panjang dalam intangible asset, yaitu:
analisis model lima kekuatan dari Michael Porter
brand image Trijaya, Aliansi dengan
dan analisis PESTEL (Politic, Economy, Social,
Bridgestone, keanggotaan Yayasan Dharma
Technology). Analisis pertama, yaitu analisis
Bakti Astra / YBDA dan manajemen yang
model lima kekuatan Porter yang dicetuskan oleh
handal. Kesimpulan yang diperoleh dari analisa
Michael Porter merupakan metode yang populer
VRIO adalah bengkel Trijaya Ban 83 perlu
digunakan dalam menganalisis keadaan eksternal
meningkatkan dan mempertahankan hal yang
dari suatu perusahaan. Menurut David (2011),
sudah menjadi kekuatan jangka panjang sebagai
metode ini menjadi landasan perumusan
nilai tambah untuk memenangkan kompetisi di
kebijakan strategis bagi perusahaan di lintas
dunia perbengkelan. Untuk aset yang
industri karena sifatnya yang mampu
memberikan keunggulan jangka pendek seperti
100 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 3, Nomor 2, Juli 2018, hlm. 97-109
menggambarkan secara komperhensif ancaman cukup kuat karena memiliki 4 distributor untuk
eksternal yang siap menerjang perusahaan. membeli ban. Pada aspek posisi daya tawar yang
Michael Porter berpendapat bahwa ada lima dimiliki konsumen terhadap Trijaya Ban 83
kekuatan yang terbentuk secara alami dalam sangat kuat. Ketergantungan yang signifikan dari
suatu persaingan usaha (Gamble et al, 2015:42). konsumen terlihat dari proporsi pendapatan
Kelima kekuatan ini menjadi penamaan teori Trijaya Ban 83 yang masih di dominasi dari
yang dihasilkan oleh Porter. Kelima aspek penjualan kepada konsumen end-user (B2C)
kekuataan tersebut, yaitu rivalitas diantara sebesar 54 persen. Potensi konsumen korporasi
perusahan yang bersaing, potensi masuknya sangat besar apabila Trijaya Ban 83 mulai
pesaing baru, ancaman dari produk substitusi, mengarahkan strategi kepada segmen konsumen
daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen. tersebut.
yang lebih luas bagi Trijaya Ban 83. Adanya bengkel tetap dapat mengambil keuntungan
fenomena taksi online dan ekspektasi tinggi dikala situasi kompetisi eksternal yang cukup
terhadap pelayanan juga harus diperhatikan oleh ketat
Trijaya Ban 83 karena kombinasi dari kedua
Analisis SWOT
faktor tersebut dan kebijakan LCGC bisa menjadi
dasar pengambilan kebijakan strategis seperti Analisis SWOT merupakan analisa yang
bengkel one-stop service dan menentukan membahas internal dan eksternal perusahaan,
segmen pasar baru untuk diajak kerja sama, yaitu analisa ini memberi gambaran mengenai
pemilik mobil-mobil online yang membutuhkan kekuatan dan kelemahan perusahaan, peluang
perawatan mobil yang lebih sering dan berkala. yang dapat digarap oleh perusahaan serta
ancaman dari luar perusahaan yang dapat
Kebijakan politik juga memberi ancaman
menganggu aktivitas bisnis (gamble et all, 2013).
yang cukup berbahaya bagi Trijaya Ban 83
Analisis SWOT Trijaya Ban 83 digunakan untuk
karena kedepannya pemerintah akan
melihat keadaan internal dan eksternal Trijaya
memfokuskan kepada transportasi umum yang
Ban 83 secara simultan. Hasil dari identifikasi
dapat membuat penggunaan mobil pribadi
SWOT yang dilakukan penulis kepada Trijaya
berkurang. Hal ini memberikan tugas besar
Ban 83 bisa dilihat pada tabel 2.
kepada bengkel Trijaya Ban 83 agar kedepannya
Pelayanan yang baik serta cepat Kondisi lingkungan bengkel yang kurang
Harga yang kompetitif bersih
Kelengkapan produk dalam bengkel Penampilan karyawan yang kurang
Penyelesaian masalah yang solutif menarik
Reputasi Trijaya Ban 83 yang sudah bagus Struktur biaya yang tidak jelas
Lokasi Bengkel yang strategis Kurangnya perhatian sector B2B
Manajemen sudah diisi oleh orang yang ahli Motivasi pekerja rendah
Teknologi yang modern Tidak memiliki sistem pencatatan
System pencatatan penjualan yang mumpuni database pelanggan
Tidak strategi pemasaran
Tidak melakukan riset mengenai
keinginan konsumen
Tidak ada standar pelayanan yang jelas
ancaman yang dihadapi adalah menciptakan selling dan follow up kepada pelanggan lama
marketing plan yang baik dan mulai agar mereka terus memakai jasa bengkel Trijaya
memaksimalkan bisnis secondary, yaitu Ban 83 dikala tingginya kompetisi bengkel.
pelayanan perbaikan mobil, karena bisnis utama,
Analisis Kesenjangan
yaitu penjualan ban mendapatkan ancaman serius
dari e-commerce penjualan ban. Strategi yang Gap Analysis adalah analisa mengenai
dapat dieksekusi oleh Trijaya Ban dalam kondisi ideal yang diharapkan oleh perusahaan
menutupi kelemahan dari peluang yang muncul dan dibandingkan dengan kondisi yang saat ini
di pasar adalah melakukan pengoptimalkan data sedang terjadi dengan identifikasi melalui analisa
pelanggan yang dimiliki oleh bengkel Trijaya kondisi internal, eksternal dan analisa SWOT.
Ban 83 dimana bengkel harus melakukan cross Hal ini akan dijabarkan pada tabel 3 dibawah ini.
Berdasarkan tabel diatas maka hasil berkontribusi 80% dari total masalah. Langkah
identifikasi kesepuluh permasalahan yang yang digunakan untuk memberi nilai dan bobot
muncul dari kesenjangan diberi pemeringkatan pada masalah adalah melalui sesi diskusi dengan
untuk menentukan urutan kepentingan masalah manajemen Trijaya Ban 83 tentang tingkat
bagi proses bisnis Trijaya Ban 83. Penentuan kepentingan dan dampak yang dihasilkan oleh
urutan kepentingan ini penting sebagai dasar masalah terhadap proses bisnis dari Trijaya Ban
dalam menganalisis permasalahan yang ada di 83. Pemberian nilai diberikan pada angka 1
Trijaya Ban 83 menggunakan analisis Pareto. hingga 10 dengan rincian angka 1 berarti sulit
Analisis Pareto berguna untuk menyelesaikan untuk diterapkan dan angka 10 berarti mudah
masalah yang paling penting dan memberikan untuk diterapkan. Pemberian bobot dari angka 1
dampak signifikan pada penyelesaian masalah hingga 10 dengan rincian angka 1 berarti kondisi
secara keseluruhan. Analisis Pareto memiliki tidak bermasalah dan angka 10 berarti kondisi
pendakatan bahwa 80% dampak berasal dari sangat bermasalah. Hasil dari diskusi pemberian
20% masalah. Pendekatan Pareto dapat membuat nilai dan bobot pada masalah bisa dilihat pada
penelitian fokus pada masalah-masalah yang tabel 3 berikut:
terdiri dari pihak manajemen, pihak karyawan dibeli, data pelanggan yang sering datang, dan
yang diwakili oleh divisi sales, divisi bongkar data pelanggan yang melakukan transaksi bisnis
pasang, divisi engine dan juru parkir. diatas rata-rata pelanggan. Hal ini dapat
digunakan oleh Bengkel Trijaya Ban 83 untuk
Teknik analisis data yang digunakan
melakukan fungsi Customer Relationship
dalam melaksanakan business coaching ini
Management terhadap pelanggan spesial
menggunakan pendekatan analisis kualitatif.
tersebut.
Ada tiga Aktivitas dalam menganalisis data pada
pendekatan kualitatif, yaitu reduksi data, Berdasarkan data Importance Performance
penyajian data, dan verifikasi serta penarikan Analysis (Dimas Ahimsa, 2016) Bengkel Trijaya
kesimpulan. Ban 83 dalam layanan jasa, dapat dibagi kedalam
empat kuadran penting yaitu kuadran A
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Tingkatkan Kinerja), Kuadran B (Pertahankan
Permasalahan di bidang pemasaran yang Kinerja), Kuadran C (Prioritas Rendah), Kuadran
teridentifikasi selama proses coaching yang D (Kinerja Berlebihan). Pada permasalahan ini,
dilakukan selama 6 sesi pertemuan dengan untuk membahas masalah dari Trijaya Ban 83
menggunakan analisis kesenjangan di Trijaya dapat dilihat dari Kuadran A (Tingkatkan
Ban 83 adalah belum adanya database pelanggan Kinerja) yaitu:
yang lengkap di Trijaya Ban 83. Manajemen
1. Pemahaman karyawan bengkel terhadap
Trijaya Ban 83 memiliki rencana strategis untuk
kebutuhan spesifik konsumen
menjadi bengkel yang memberikan pelayanan
2. Daya Tarik fasilitas fisik
jasa perbaikan dan perawatan mobil yang
3. Daya Tarik penampilan karyawan
lengkap dan berkualitas. Rencana ini mulai
Ketiga hal datas merupakan hal-hal yang
muncul setelah manajemen Trijaya Ban 83
harus ditingkatkan oleh bengkel Trijaya Ban 83
melihat tren masa depan yang akan dihadapi oleh
karena dianggap masih belum cukup memenuhi
Trijaya Ban 83 dengan kehadiran tyrepac.co.id
kriteria. Menurut coachee daya tarik fasilitas
yang menawarkan harga ban yang tidak dapat
fisik dan daya tarik penampilan karyawan
disaingi oleh distributor ataupun bengkel
merupakan suatu hal yang sudah ada standarisasi
manapun dan juga visi pemerintah untuk
dari Bridgestone sehingga tidak dapat dirubah
meningkatkan transportasi umum. Oleh karena
tanpa seizin dengan Bridgestone. Hal yang saat
itu, muncul kesadaran dari manajemen Trijaya
ini dirasa sangat penting oleh pihak bengkel
Ban 83 bahwa mereka harus berbenah dan
Trijaya Ban 83 adalah mengenai pemahaman
memiliki langkah-langkah strategis dari sekarang
karyawan bengkel terhadap kebutuhan spesifik
untuk memenangi kompetisi bisnis di masa
konsumen.
depan. Kinerja bengkel Trijaya Ban 83 untuk
Untuk menyelesaikan permasalahan ini,
melaksanakan rencana strategis tersebut perlu
strategi yang diusulkan adalah dengan penerapan
dievalusi secara berkala untuk melihat sejauh
strategi Customer Relationship Management
mana kinerja bengkel telah merealisasikan
pada bengkel Trijaya Ban 83 dimana akan dibagi
rencana bisnis yang telah dirumuskan.
kedalam empat tahap, yaitu
Bengkel Trijaya Ban 83 telah memiliki a. Tahap1 : Pengelompokan data Pelanggan
banyak pelanggan setiap harinya, dimana sekitar Trijaya Ban 83
1500 pelanggan dalam kurun waktu satu bulan. Pada tahap pertama, coach akan
Pelanggan yang datang dan pergi setelah menganalisa data pelanggan yang selama ini
mendapatkan pelayanan dari Trijaya Ban 83 sudah berjalan dalam bengkel Trijaya Ban 83
merupakan data yang berharga bagi Trijaya Ban dan melakukan review untuk poin- poin yang
83 dimana bengkel dapat memperoleh data harus ditambah agar bengkel Trijaya Ban 83
berupa : produk atau jasa yang paling sering memiliki data yang lengkap dan dapat
Implementasi Customer Relationship Management di Usaha Mikro Kecil… 105
digunakan untuk melakukan Customer transaksi pada bengkel Trijaya Ban 83,
Relationship Management. dimana terdapat transaksi dengan nominal
Pada saat ini, Bengkel Trijaya Ban 83 besar hingga puluhan juta untuk penjualan
menggunakan program akuntansi bernama ban dalam jumlah besar dan transaksi nominal
MYOB untuk mencatat penjualan dimana kecil hingga puluhan ribu untuk jasa seperti
data tersebut tergabung untuk pelaporan pengisian gas nitrogen.
keuangan dan sumber database pelanggan. Setelah membenahi seluruh data
Untuk informasi yang tercantum dalam pelanggan yang muncul di Bengkel Trijaya
database tersebut saat ini adalah tanggal Ban 83, hal berikutnya adalah
transaksi,nomor plat mobil, nama (pemilik / mengelompokkan data pelanggan Trijaya Ban
supir dari pemilik mobil), Contact Person, 83. Untuk selanjutnya, kelompok pelanggan
alamat E-Mail, barang/ jasa yang dijual, ini akan disebut kelompok Fokus. Kelompok
mekanik yang melayani dan informasi lain- fokus adalah kelompok yang memberikan
lain kontribusi pendapatan yang tinggi bagi
Untuk pencatatan data saat ini sudah bengkel Trijaya Ban 83 dan memiliki dampak
cukup merepresentasikan data pelanggan yang signifikan untuk bengkel Trijaya Ban
yang dibutuhkan untuk Customer 83. Pengelompokan kelompok fokus antara
Relationship Management, namun terdapat lain :
beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu: 1) Pelanggan yang telah transaksi di Trijaya
1) Nama, untuk kolom yang diinput pada Ban 83 lebih dari 3 tahun terakhir
nama adalah nama dari pemilik mobil / 2) Pelanggan yang memberikan kontribusi
Key person yang bertanggung jawab atau pendapatan lebih dari Rp 3.000.000,-
Perusahaan yang memiliki mobil setiap bulan
tersebut dalam transaksi produk atau 3) Pelanggan yang memiliki hubungan B2B
service mobil tersebut. Hal ini bertujuan antara perusahaan
untuk mengetahui lebih detail nama 4) Pelanggan yang melakukan transaksi di
pelanggan yang akan dilayani Bengkel Trijaya Ban, 3 bulan sekali
2) Nomor plat mobil, untuk kolom nomor 5) Pelanggan yang memiliki mobil tipe
plat mobil, lebih baik diganti atau luxury
ditambahkan jenis mobil yang Setelah melakukan analisa data
diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk penjualan bengkel Trijaya Ban 83 pada
mengetahui frekuensi tipe mobil yang periode tahun 2016, dilakukan analisa
diperbaiki sehingga manajemen dapat pelanggan dengan mensortir pelanggan yang
mengambil langkah strategis. melakukan transaksi lebih dari Rp.3.000.000,-
3) Testimoni , untuk penambahan kolom dan mendapatkan hasil bahwa setiap bulan
testimonis bertujuan agar setiap terdapat rata-rata 68 pelanggan yang berbeda-
pelanggan dapat memberikan informasi/ beda. Melalui kesepakatan dengan coachee
keluhan/ prospek bisnis kedepannya untuk data kelompok fokus kali ini, coachee
sehingga Bengkel Trijaya Ban 83 dapat kemudiann melakukan pemfokusan CRM
memberikan follow up atas produk dengan 50 pelanggan yang memberikan laba
tersebut terbesar kepada bengkel Trijaya Ban 83
Setelah melakukan analisa data sehingga dilakukan pemilihan berdasarkan
pelanggan bengkel Trijaya Ban 83 melalui frekuensi (n) transaksi pelanggan tersebut
laporan penjualan periode tahun 2016, melakukan transaksi di Bengkel Trijaya Ban
diperoleh data ribuan transaksi setiap 83 sehingga didapat data pelanggan sebagai
bulannya dimana rata-rata terjadi +/- 2000 berikut:
106 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 3, Nomor 2, Juli 2018, hlm. 97-109