You are on page 1of 9

JFL

Jurnal Farmasi Lampung


FRAKSI ETANOL DAUN SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha Kunth)
SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP TIKUS PUTIH
JANTAN GALUR WISTAR

Ethanol Fraction Leaves Of Vermicelli (Mikania Micrantha Kunth)


As Antiinflamation On Male White Rat With A Wistar Strain

Samsuar, Akhmad Rokiban, Rafika Nur


Jurusan Farmasi-Universitas Tulang Bawang Lampung

Email : mrsam_utb@yahoo.co.id
082379693276

Abstract
Leaves of vermicelli (Mikania Micrantha Kunth) is aplant originating from the Anacardiaceae
family. leaves of vermicelli known to contain secondary metabolite compounds such as
alkaloids, flavonoids, saponins and tannins. Flavonoids are polyphenol compounds that act
as anti-inflammatory. Leaf black flow many contain flavonoids that can be efficacious as anti-
inflammatory, and antibacterial. The purpose of this research is to see the effect of ethanol
fraction on Leaf black flow (Mikania Micrantha Kunth) as antiinflamation on male white rat
with a wistar strain. In this study the leaves of vermicelli were extracted by maceration using
ethanol 70%. After the extract obtained further fractionation process. The fraction obtained
was then made 3 doses of 112.5 mg / kgBW, 225 mg / kgBW and 450 mg / kgBW.
Accordingg to 3 dosis above the dose of 450 mg / kgBW has a better effect than others. .
Positive control using Acetosal and negative control using CMC solution 1%. The results of
this study indicate that the fraction of ethanol leaves of vermicelli can inhibit swelling of rat
feet. The larger the fraction concentration, the greater the inhibition of swelling in rat feet.
Dose 450 mg / kgBW has an average value AUC 11,22 mm.sec. The results of the analysis
showed that ethanol fraction of caustic powders had an effect as antiinflammatory on male
white rat with a wistar strain..

Keywords : Mikania Micrantha Kunth. Ethanol fraction Leaves of vermicelli, anti-


inflammatory

Abstrak

Tanaman sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) merupakan tanaman yang berasal
dari family Anacardiaceae. Tanaman sembung rambat diketahui mengandung senyawa
metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Flavonoid merupakan
senyawa polifenol yang berfungsi sebagai antiinflamasi. Daun sembung rambat banyak
mengandung flavonoid yang dapat berkhasiat sebagai antiinflamasi, antibakteri. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh fraksi etanol daun sembung rambat (Mikania
micrantha Kunth) berpengaruh terhadap antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur
wistar. Pada penelitian ini daun sembung rambat diekstraksi dengan cara maserasi
menggunakan etanol 70%. Setelah didapatkan ekstrak selanjutnya dilakukan prosen
fraksinasi. Dari fraksi yang didapat kemudian dibuat 3 varian dosis yaitu 112.5 mg/kgBB,
225 mg/kgBB dan 450 mg/kbBB. Dari 3 dosis tersebut dosis 450 mg/kgBB memiliki

51
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
pengaruh yang lebih bagus daripada yang lain. Kontrol positif menggunakan Asetosal dan
kontrol negatif menggunakan larutan CMC 1%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
fraksi etanol daun sembung rambat dapat menghambat pembengkakan terhadap kaki tikus
putih jantan galur wistar. Makin besar konsentrasi fraksi, maka semakin besar
penghambatan bengkak pada kaki tikus. Dosis 450 mg/kbBB memiliki nilai rata-rata AUC -
8,22 mm.menit. Hasil analisis menunjukkan fraksi etanol daaun sembung rambat
berpengaruh sebagai antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur wistar.

Kata kunci : Mikania micrantha Kunth. Jangka Sorong, Antiinflamasi, Flavonoid

PENDAHULUAN
adalah flavonoid, terpenoid, kumarin, dan
Inflamasi merupakan satu respon jaringan
lain-lain (3).
terhadap adanya perusakan jaringan baik
secara mekanik, kimia atau berasal dari
Penelitian terhadap flavonoid dari
mikroorganisme. Fenomena inflamasi
beberapa tanaman yang mempunyai efek
meliputi kerusakan makro vascular,
farmakologis sebagai antiinflamasi seperti
meningkatkan permeabilitas kapiler dan
kumis kucing, rimpang jahe, dan sembung
migrasi leukosit ke jaringan radang.
rambat. Daun sembung rambat (Mikania
Reaksi ini disebabkan oleh mediator-
micrantha Kunth) merupakan salah satu
mediator inflamasi seperti serotonin,
jenis tumbuhan yang memiliki potensi
bradikinin dan prostaglandin (1).
besar sebagai salah satu antibakteri
alternatife dan dapat dikembangkan.
Pengobatan pasien dengan inflamasi
Namun tumbuhan ini sering tidak
pada umumnya untuk memperlambat atau
termanfaatkan karena letak tumbuhnya
membatasi proses kerusakan jaringan
disekitar area perkebunan karet dan
yang terjadi pada daerah inflamasi. Obat
kelapa sawit yang dianggap banyak orang
modern yang digunakan ialah obat
sebagai tumbuhan yang tidak memiliki
antiinflamsi non steroid (AINS) yang
khasiat. Berdasarkan hasil analisis
memiliki efek samping pada tubuh seperti
fitokimia ekstrak daun sembung rambat
tukak lambung. Oleh karena itu
(Mikania micrantha Kunth), tumbuhan ini
pemanfaatan tumbuhan obat dengan
mengandung zat aktif dalam bentuk
khasiat antiinflamasi perlu dilakukan untuk
metabolit sekunder seperti alkaloid,
menemukan alternatif pengobatan dengan
saponin, flavonoid, steroid, tannin, dan
efek samping yang relatif lebih kecil (2).
terpenoid (4). Sembung rambat memiliki
zat aktif khas bernama mikanolide dan
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian
dihidromikanolide. Zat tersebut termasuk
ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
ke dalam golongan sesquiterpene yang
efek antiinflamasi dan pengaruh dosis
banyak dijumpai pada tanaman famili
fraksi etanol daun sembung rambat
Asteraceae. Mikanolide dan
(Mikania micrantha Kunth) pada tikus
dihidromikanolide diketahui memiliki
putih jantan galur wistar. Tumbuhan
aktivitas antibakteri dan antimikroba.
dapat menjadikan sumber obat bagi suatu
penyakit dengan adanya metabolit
Berdasarkan uji fitokimia daun sembung
sekunder yang terdapat dalam tumbuhan
rambat memiliki kandungan alkaloid,
tersebut, dimana metabolit sekunder
flavonoid, tannin, dan steroid (5). Telah
tersebut memiliki kemampuan sebagai
dilakukan penelitian tentang uji efek
aktivitas biologis. Metabolit sekunder
antiinflamasi ekstrak etanolik daun
adalah senyawa yang tidak memberi
sembung rambat (Mikania micrantha
fungsi penting bagi kelangsungan hidup
Kunth) terhadap tikus putih jantan. Hasil
suatu tumbuhan tersebut. Contoh
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
senyawa metabolit sekunder tersebut

52
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
etanolik daun sambung rambat memiliki atau pengotor-pengotor lain yang masih
aktifitas antiinflamsi yang signifikan tertinggal pada simplisia kering (sortasi
terhadap peradangan akut dan sub- kering), jadilah simplisia kering yang siap
radang dengan kosentrasi 200 mg/kg di ekstraksi (7).
menunjukan efek yang sama dengan
Pembuatan Ekstrak Sembung Rambat
kontrol yaitu aspirin dengan dosis 100
mg/kg yang diberika secara oral (6). Simplisia daun sebanyak 350 g
dimasukan dalam wadah gelap
Berdasarkan keterangan diatas maka tambahkan etanol 70% sampai terendam
perlu dilakukan penelitian lanjut tentang sempurna lalu ditutup, diamkan selama 1
fraksi etanol daun Sembung rambat hari kemudian disaring, didapatlah filtrat
(Mikania micrantha Kunth) sebagai dan ampas. Selanjutnya ampas di
antiinflamasi terhadap tikus putih jantan. rendam kembali dengan etanol. Maserasi
terus dilakukan sampai warna pelarut
METODE PENELITIAN menjadi jernih, ekstrak etanol yang
Metode penelitian ini adalah diperoleh kemudian di rotary evaporator
eksperimental laboratorium. samapai di dapat ekstrak kental (7)
Pembuatan Fraksi Sembung Rambat
Alat dan Bahan
Ekstrak kental tersebut ditambah 50 ml
Alat yang akan digunakan dalam etanol dan 100 ml n-heksan, kemudian di
penelitian ini adalah rotary evaporator, kocok dengan corong pisah sehingga
kertas tempel, kertas saring, alumunium diperoleh fraksi n-heksan dan fraksi
foil, alat gelas (gelas ukur, labu ukur, etanol, pisahkan. Proses ini dilakukan
erlenmeyer, beaker gelas merk Pyrex), sampai warna pelarut n-heksan tidak
corong pisah, wadah botol maserasi, berubah setelah dilakukan pengocokan.
lumpang, sonde oral, timbangan analitik, Fraksi etanol sisa di tambah dengan 100
jangka sorong digital (Varnier Kaliper ml kloroform. Kemudian di kocok dengan
Digital) resolusi pengukuran sebesar corong pisah dan di peroleh fraksi
0.01mm / 0.0005 inch dan akurasi kloroform dan fraksi etanol, dipisahkan.
0.02mm / 0.001 inch, kandang hewan dan Proses ini dilakukan sampai warna pelarut
perlengkapannya, dan stopwatch. kloroform tidak berubah setelah dilakukan
pengocokan. Fraksi etanol diuapkan
Bahan yang akan digunakan dalam dengan rotary evaporator hingga diperoleh
penelitian ini adalah daun sembung fraksi etanol kental (8).
rambat (Mikania micrantha Kunth), etanol
70% (C2H6O), aquadest (H2O), larutan Metode Pengujian Antiinflamasi
karagen 1% b/v dalam NaCl fisiologi,
hewan uji tikus, makanan hewan, Hewan uji yang digunakan berupa tikus
Chloroform (CHCl3), n-heksan putih jantan (Rattus norvegicus) galur
(CH3(CH2)4CH3), larutan CMC 1%, dan Wistar sebanyak 25 ekor diadaptasikan
asam asetil salisilat (asetosal). terlebih dahulu selama satu minggu.
Larutan uji diberikan secara oral kepada
Pembuatan Simplisia Sembung Rambat masing-masing kelompok. Kelompok 1
sebagai kontrol negatif diberikan larutan
Sebanyak 3 kg daun sembung rambat CMC 1%, kelompok 2 sebagai kontrol
yang masih segar dikumpulkan, dibuang positif diberikan asetosal dengan dosis 45
bagian yang tidak diperlukan (sortasi mg/kg BB, kelompok 3 diberikan fraksi
basah), dicuci bersih di bawah air etanol dun sembung rambat dengan dosis
mengalir, dirajang dan ditiriskan. Daun 112.5 mg/kg BB, kelompok 4 dengan
sembung rambat selanjutnya dikeringkan dosis 225 mg/kg BB dan kelompok 5
di bawah matahari hingga kering, tutup dengan dosis 450 mg/kg BB. Lima belas
dengan kain gelap, setelah simplisia menit setelah pemberian larutan uji
kering dibuang benda-benda asing

52
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
kemudian masing-masing kaki kiri tikus AUC(0-x)n = Nilai rata–rata AUC
diukur terlebih dahulu lalu diinjeksi kelompok perlakuan yang
dengan karagenan secara subplantar. diberikan senyawa uji
Udem yang terbentuk diukur dengan besar dosis n
menggunakan jangka sorong digital
selama 6 jam dan diukur pada menit ke-0,
15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, HASIL DAN PEMBAHASAN
240, 270, 300, 330 dan 360. Nilai selisih Hasil Pengukuran Tebal Udem Kaki Kiri
udema dihitung dengan menggunakan Tikus Putih Jantan
luas AUC (Area Under Curve) dari
ketebalan udem telapak kaki tikus dengan Tabel 4.1 Hasil pengukuran rata-rata tebal
kaki kiri tikus sebelum dan sesudah
metode trapezoid (9).
diinduksi karagen

Rumus Perhitungannya ialah :


AUC0-x =

Keterangan :
AUC0-x = Area Under Curve dari
ketebalan (udem) Setelah pengukuran kaki kiri tikus
telapak kaki tikus ke- 0 sebelum diinduksi karagen selanjutnya di
sampai menit ke- 360 beri perlakuan dengan menyuntikan kaki
kiri tikus dengan karagen secara
Cn – Cn-1 = Besarnya tebal udem dari subplantar. Udem yang terbentuk diukur
menit ke- 0 sampai menggunakan jangka sorong digital
menit ke- 360 (mm) selama 6 jam dan diukur pada menit ke- 0,
tn – tn-1 = Lamanya waktu 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210,
pengukuran mulai dari 240, 270, 300, 330, dan 360. Hasil
menit ke- 0 sampai pengukuran selisih kaki kiri tikus sebelum
menit ke- 360 (menit) diinduksi karagen dengan kaki sesudah
diinduksi karagen didapatkan nilai AUC
Selanjutnya untuk mengukur dan rata-rata dapat dilihat pada table 4.2
aktivitas antiinflamsi dilihat dari nilai
persen penghambatan inflamasi, Tabel 4.2 Hasil Nilai AUC0-x dan Rata-rata
AUC0-x
dapat dihitung dengan rumus :
% Penghambatan inflamasi =

Keterangan : Berdasarkan hasil tabel diatas kontrol


AUC(0-x)0 = Nilai rata-rata AUC dalam negatif CMC 1% yang menunjukkan
kelompok kontrol bahwa pada kelompok kontrol negatif
negatif (mm.menit) masih memberikan udem yang paling

53
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
besar dan penurunan udem yang paling mg/kg BB) memiliki kemampuan
kecil dibandingkan pemberian dosis 1, antiinflamasi yang lebih rendah dengan
dosis 2, dosis 3, dan kontrol positif. kontrol positif. Jika kelompok dosis 2 (225
Berdasarkan hasil tersebut dapat mg/kg BB) dibandingkan dengan kontrol
diketahui bahwa pemberian larutan CMC positif menunjukan bahwa kelompok dosis
1% tidak memberikan penurunan udem 2 (225 mg/kg BB) memiliki kemampuan
yang berarti dibandingkam kelompok antiinflamasi yang lebih rendah dengan
perlakuan lainnya. Nilai rata-rata AUC kontrol positif, terlihat dari persen
kontrol positif dengan dosis 3 memberikan penghambatan inflamasi. Jika kelompok
udem yang paling kecil, hal ini meunjukan dosis 3 (450 mg/kg BB) dibandingkan
penurunan udem yang signifikan. Nilai dengan kelompok kontrol positif
AUC pada dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 menunjukkan bahwa kelompok dosis 3
yang paling rendah yaitu pada dosis 1. (450 mg/kg BB) memiliki aktivitas
Selanjutnya untuk mengukur aktivitas antiinflamasi yang sebanding dengan
antiinflmasi dilihat dari nilai persen (%) kelompok kontrol positif asetosal.
penghambatan inflamasi. Hasil persen (%) Berdasarkan nilai rata-rata AUC dan
penghambatan inflamasi yang dapat persen penghambatan inflamasi yang
dilihat pada tabel 4.3 diperoleh, kontrol positif memiliki rata-rata
AUC terkecil dan persen penghambatan
Tabel 4.3 Hasil persen (%) penghambatan inflamasi terbesar dibandingkan dengan
inflamasi ketiga kelompok dosis maupun kelompok
Rata-rata % kontrol negatif.
Kelompok penghambatan
inflamasi Apabila kelompok dosis 1 (112,5 mg/kg
Kontrol negatif CMC 1% 0 BB) dibandingkan dengan kelompok dosis
Kontrol positif asetosal 70,03% 2 (225 mg/kg BB) menunjukkan bahwa
kelompok dosis 1 (112,5 mg/kg BB)
Dosis 1 10,54% memiliki kemampuan antiinflamasi yang
Dosis 2 19,48% sebanding dengan kelompok dosis 2 (225
Dosis 3 69,75% mg/kg BB). Jika kelompok dosis 1 (112,5
mg/kg BB) dibandingkan dengan dosis 3
(450 mg/kg BB) menunjukan bahwa
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan jika
kemampuan antiinflamasi dosis 1 (112,5
kontrol positif memiliki rata-rata AUC -
mg/kg BB) berbeda dengan dosis 3 (450
8,145 mm.menit dan memiliki persen
mg/kg BB). Berdasarkan nilai persen
penghambatan inflamasi 70,03%. Kontrol
penghambatan inflamasi, kelompok dosis
negatif CMC 1% memiliki rata-rata AUC -
3 (450 mg/kg BB) memiliki kemampuan
27,18 mm.menit dan persen
efek antiinflamasi yang lebih besar
penghambatan inflamasi 0,00. Hal ini
dibandingkan dengan dosis 1 (112,5
membuktikan bahwa kelompok kontrol
mg/kg BB). Selanjutnya jika kelompok
positif memiliki persen penghambatan
dosis 2 (225 mg/kg BB) dibandingkan
inflamasi yang lebih besar dan memiliki
dengan dosis 3 (450 mg/kg BB),
nilai rata-rata AUC yang lebih kecil jika
menunjukkan bahwa kemampuan
dibandingkan dengan kontrol negatif CMC
antiinflamasi dosis 2 (225 mg/kg BB)
1%. Jika kelompok dosis 1 (112,5 mg/kg
sebanding dengan dosis 3 (450 mg/kg
BB), dosis 2 (225 mg/kg BB), dan dosis 3
BB).
(450 mg/kg BB) dibandingkan dengan
kelompok negatif maka menunjukkan Hasil persen penghambatan inflamasi
bahwa ketiga peringkat dosis fraksi berturut-turut dari dosis kecil ke besar
memiliki aktivitas antiinflamasi. Jika ialah 10,54; 19,48%; 69,75%. Hal ini
kelompok dosis 1 (112,5 mg/kg BB) menunjukka semakin besar nilai %
dibandingkan dengan kelompok kontrol
penghambatan inflamsi, menunjukkan
positif menunjukkan bahwa dosis 1 (112,5

54
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
semakin baik efek antiinflamasi pada efek antiinflamasi yang sama, namun
suatu bahan uji. Karena data yang penurunan udem pada kelompok K(+)
diperoleh tidak homogen yaitu P<0,05 yang menggunakan asetosal sebagai
sehingga tidak memenuhi syarat dari pembanding memiliki penurunan rata-rata
ANOVA, maka rata-rata AUC yang AUC terkecil dan memberikan efek
diperoleh tersebut akan diuji statistik antiinflamasi yang baik, hal ini terlihat
dengan analisis Kruskal-wallis dan bahwa efek yang ditimbulkan asetosal
dilanjutkan dengan uji man-whitney test, paling tinggi dibandingkan dengan
yang bertujuan untuk mengetahui kelompok perlakuan lainnya, selain itu
perbedaan khasaiat antara pasangan asetosal telah terbukti sebagai
kelompok. Hasil yang diperoleh terlihat antiinflamasi yang telah banyak digunakan
bahwa antara kelompok control dan dipasaran secara bebas. Adanya
kelompok perlakuan terdapat efek kemampuan fraksi etanol daun sembung
perbedaan yang nyata pada tingkat rambat dalam menurunkan efek
signifikan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa antiinflamasi pada tikus putih jantan galur
fraksi daun sembung rambat dapat wistar yang terinduksi karagen dapat
digunakan sebagai obat antiinflamasi. dikaitakan dengan adanya senyawa yang
terkandung didalamanya. Senyawa yang
Berdasarkan hasil analisis dengan biasanya berperan sebagai antiinflamsi
menggunakan Mann-withney test, terlihat ialah flavonoid yang mampu menangkap
K(-) tidak berbeda nyata dengan kelompok radikal bebas yang menyebabkan
D1 dengan nilai sig = 0,075 (P>0,05) timbulnya respon-respon inflamasi.
artinya efek yang ditimbulkan adalah Inflamasi akut merupakan respon awal
sama atau tidak berefek sebagai terhadap cedera jaringan, hal tersebut
antiinflamasi dengan kelompok K(-), terjadi melalui media rilisnya autacoid
kelompok K(-) berbeda nyata dengan yang terlibat antara lain histamin,
kelompok D2 dengan nilai sig = 0,016 serotonin, bradikinin, prostaglandin dan
(P<0,05) artinya kelompok D2 memilki leukotriene. Respon imun terjadi bila
efek sebagai antiinflamasi, kelompok K(-) sejumlah sel yang mampu menimbulkan
berbeda nyata dengan kelompok D3 kekebalan diaktifkan untuk merespon
dengan nilai sig = 0,009 (P<0,05) artinya organisme asing atau substansi antigenik
kelompok D3 memiliki efek sebagai yang terlepas selama respon terhadap
antiinflamasi. Kelompok D1 tidak berbeda inflamasi akut serta kronis. Akibat respon
nyata dengan kelompok D2 dengan nilai imun bagi tuan rumah mungkin
sig = 0,117 (P>0,05) artinya kelompok D1 menguntungkan, misalnya menyebabkan
dan D2 memberikan efek sebagai organisme penyerang difagositosis atau
antiinflamasi yang sama. Kelompok D1 dinetralisir. Sebaliknya akibat tersebut
berbeda nyata dengan kelompok D3 juga dapat bersifat merusak bila menjurus
dengan nilai sig = 0,009 (P<0,05) artinya pada inflamasi kronis tanpa penguraian
ada perbedaan efek sebagai antiinflamasi. dari proses cedera yang mendasarinya.
Kelompok D2 berbeda nyata dengan Inflamasi kronis menyebabkan keluarnya
kelompok D3 dengan nilai sig = 0,009 sejumlah mediator yang tidak menonjol
(P<0,05) artinya ada perbedaan afek dalam respon akut. Salah satu kondisi
sebagai antiinflamasi. Kelompok D1 yang paling penting yang melibatkan
berbeda nyata dengan kelompok K(+) mediator ini adalah artritis rheumatoid,
dengan nilai sig = 0,009 (P<0,05). dimana inflamasi kronis menyebabkan
Kelompok K(-) berbeda nyata dengan sakit dan kerusakan pada tulang dan
kelompok K(+) dengan nilai sig = 0,009 tulang rawan yang bisa menjurus pada
(P<0,05), kelompok D2 berbeda nyata ketidak mampuan untuk bergerak.
dengan kelompok K(+) dengan nilai sig =
0,009 (P<0,05), dan kelompok D3 tidak Bila membran sel mengalami kerusakan
berbeda nyata dengan K(+) dengan nilai oleh suatu rangsang kimiawi, fisik, atau
sig = 0,396 (P<0,05) artinya memiliki kerja mekanis, maka enzim fosfolipase

55
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
diaktifkan untuk mengubah fosfolipida membuat formulasi sediaan fraksi daun
yang terdapat di situ menjadi asam sembung rambat.
arachidonat, kemudian untuk sebagian
diubah oleh enzim cyclo-oxygenase DAFTAR PUSTAKA
menjadi asam endoperoksida dan
seterusnya menjadi zat zat prostaglandin. 1. Dharma S, Eka SA, Nety S. 2011. Uji
Bagian lain dari asam arachidonat diubah Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol
oleh enzyme lipooksigenase menjadi zat Rimpang Jahe (Zingiber officinale
leukotrien. Baik prostaglandin maupun Roscoe) pada Tikus Putih Jantan.
leukotrien bertanggung jawab bagi Padang. Sekolah Tinggi Ilmu
sebagian besar dari gejala peradangan. Farmasi.
Cyclo-oxygenase terdiri dari 2 isoenzym
yakni COX-1 dan COX-2. COX-1 terdapat 2. Narande JM, Anne W, Adithya Y.
di kebanyakan jaringan, antara lain di 2013. Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak
pelat-pelat darah, ginjal, dan saluran Etanol Daun Suji (Draceana
cerna. Zat ini berperan pada pemeliharaan angustifolia Roxb) Terhadap Edema
perfusi ginjal, homeostasevaskuler, dan Kaki Tikus Putih Jantan Galur Wistar.
melindungi lambung dengan jalan Jurnal Ilmiah Farmasi. Manado.
membentuk bikarbonat dan lendir serta Universitas Sam Ratulangi. Vol 2 No.
menghambat produksi asam. COX-2 3.
dalam keadaan normal tidak terdapat di
jaringan, tetapi dibentuk selama proses 3. Muliati, fenti. 2014. Uji aktivitas
peradangan oleh sel-sel radang dan ekstrak daun paku (Pyrrosia
kadarnya dalam sel meningkat sampai 80 lanceolata L. Farw) terhadap
kali . penghambatan denaturasi protein
secara in vitro (skripsi). Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Islam Negri.

Kesimpulan 4. Polakitan IR, Fatimawali, Miceal AL.


2017. Ujidaya Hambat Ekstrak Daun
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Sembung Rambat(Mikania micrantha)
pemberian fraksi etanol daun sembung Terhadap Pertumbuhan Streptococcus
rambat memiliki efek antiinflamasi pada mutans. Jurnal Ilmiah Farmasi.
tikus putih jantan galur wistar. Jakarta. Universitas Islam Negri.
Berdasarkan hasil statistik fraksi etanol
daun sembung rambat dengan dosis 3 5. Latifah Asfi Royhani. 2014. Skrining
(450 mg/kgBB) memiliki efek antiinflamasi Efektivitas Ekstrak dan Fraksi Daun
lebih baik dibandingkan dengan dosis 1 Sembung Rambat (Mikania
(112,5 mg/kgBB) dan dosis 2 (225 micrantha H.B.K.) Terhadap Bakteri
mg/kgBB). Pada fraksi etanol daun dan Dermatof (skripsi). Bogor. Institut
sembung rambat menunjukkan adanya Pertanian Bogor.
penghambatan inflamasi pada tikus putih
jantan. Dosis yang paling efektif terdapat 6. Deori Chinmoyee. Anti-Imflammatory
pada dosis 3 (450 mg/kg BB) Activity of Ethanolic Extract of Leaves
of Mikania micrantha on Experimental
Animal Models. India. Dibrugarh
University.
Saran
Disarankan pada pembaca supaya 7. Faridah. 2017. Pengaruh pemberian
melakukan isolasi agar diketahui dengan ekstrak etanol 96% biji jengkol
jelas senyawa apa yang mempunyai (Pithocellobium lobatum) terhadap
aktifitas antiinflamasi pada daun sembung hispatologi jaringan ginjal serta
rambat (Mikania micrantha Kunth) dan peningkatan kadar ureum keratinin

56
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
tikus putih jantan galur sprague
dawley. Universitas Lampung.

8. Harborne, J.B. 1987. Metode


Fitokimia Penuntun Cara Modern
Menganalisa Tetumbuhan, Terbitan
Ke-2. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.

9. Venita Tianri Skolastika. 2016. Uji


antiinflamasi ekstrak methanol biji
alpukat (Persea Americana Mill.) pada
mencit jantan terinduksi karagenin.
Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta.

57
JFL
Jurnal Farmasi Lampung

58

You might also like