Professional Documents
Culture Documents
Keanekaragaman Jenis Rayap Tanah Dan Dampak Serangan Pada Bangunan Rumah Di Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang
Keanekaragaman Jenis Rayap Tanah Dan Dampak Serangan Pada Bangunan Rumah Di Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang
ABSTRACT
Termite attacks on buildings construction in Indonesia has become a major
problem since the beginning until now, so that termites are known as pests. The
residential development has after the habitats of termites that an impact on the
narrowing of the environmental termites and reduce termite food source. So this
led to the increasing of a termite attack. This research was conducted at kawasan
Mijen Kota Semarang. The objectives of this research are to identify the type of
subterranean termites and to know the impact of subterranean termites attack on
house building. This research is descriptive with survey method and cross
sectional approach. The samples in this study are building houses using
purposive sampling and taking termite using accidental sampling technique. The
result of this study showed that the termite species Macrotermes gilvus Hagen
soldiers (71%) and Coptotermes curvignathus Holmgren (29%). The type of a
house component that usually suffered a lot of damage is the door frame with the
intensity (minimum damage). Therefore, it is necessary to attempt an anti-termite
treatment for houses, to repair the damage building components immediately, to
clean the wood, the trees that have died or other lignoselulosa material which
related to the soil.
PENDAHULUAN
Rayap merupakan serangga yang meningkatnya jumlah penduduk
termasuk ke dalam Ordo Isoptera. Rayap mengubah habitat rayap menjadi
hidup secara berkoloni, dan memiliki bangunan perumahan yang berdampak
tatanan kasta dalam koloninya. Dalam pada semakin menyempitnya lingkungan
satu koloni rayap terdiri atas tiga kasta hidup rayap dan mengurangi sumber
dengan pembagian tugas yang jelas.1 makanan rayap. Dalam mempertahankan
Terdapat tiga famili rayap di wilayah hidupnya rayap memperluas wilayah
Indonesia yaitu : Kalotermitidae, jelajahnya dalam mencari sumber
Rhinotermitidae, dan Termitidae.2 Dalam makanan dengan menyerang apa saja
biosfera, rayap memiliki peranan penting yang ditemui.3 Di Indonesia terdapat dua
sebagai serangga pengurai atau famili rayap tanah, yaitu Rhinotermitidae
dekomposer yang bermanfaat bagi dan Termitidae. Golongan rayap ini
lingkungan. Namun semakin diketahui sebagai hama yang banyak
100
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
101
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Jenis Rayap
Jenis Rayap yang ditemukan pada
lokasi penelitian terdapat dua famili dan
dua spesies yaitu famili Termitidae jenis
rayap Macrotermes gilvus (71%) dan
famili Rhinotermitidae jenis rayap
Coptotermes curvignathus (29%). Rayap
Gambar 4.3 Frekuensi Kerusakan Pada
Macrotermes gilvus merupakan spesies
Jenis Komponen Rumah Akibat Serangan
yang paling tinggi keberadaannya di
Rayap di Perumahan Kawasan Mijen Kota
Perumahan yang terletak di kawasan
Semarang
Mijen Kota Semarang. Hal ini dikarenakan
lahan perumahan tersebut merupakan
lahan bekas dari perkebunan karet,
dimana rayap Macrotermes gilvus adalah
jenis rayap yang paling banyak ditemukan
dan paling banyak menyerang di daerah
perkebunan.
Hal ini sesuai dengan penelitian
Mira Yunilasari oleh menyatakan bahwa
rayap Macrotermes gilvus Hagen juga
merupakan hama penting pada berbagai
tanaman perkebunan khususnya pada
102
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
perkebunan kelapa dan kelapa sawit, paling disukai dan sumber makanan yang
namun serangan tidak sampai lainnya ditinggalkan.
menimbulkan kematian pada tanaman Umur bangunan rumah juga dapat
inang M. Gilvus termasuk ke dalam famili menentukan tingkat kerusakan bangunan
Termitidae yang dikenal sebagai rayap rumah akibat serangan rayap. Pada
tingkat tinggi.14 penelitian ini, umur bangunan yang paling
Berdasarkan penelitian banyak mengalami kerusakan adalah
sebelumnya oleh Gus Kara Lantera pada kelas umur 8-14 tahun. Biasanya
spesies rayap tanah yang dikenal sebagai umur bangunan yang tua cenderung lebih
spesies terpenting sebagai perusak kayu banyak mengalami kerusakan. Hal
dan bangunan di Indonesia yaitu tersebut dikarenakan semakin tua umur
Coptotermes curvignathus. Keberadaan bangunan rumah maka keawetan
rayap ini patut diwaspadai karena sangat konstruksi kayu yang ada di dalamnya
besar potensi ancamannya terhadap cenderung menurun sehingga
bangunan gedung di sekitar habitatnya.15 kemungkinan untuk terserang rayap akan
Dampak kerusakan dan kemampuannya semakin besar. Tetapi belum tentu rumah
dalam menyerang bangunan yang lebih yang berumur lebih tua memilki kerusakan
tinggi dibandingkan dengan rayap tanah yang lebih besar dibandingkan dengan
lainnya. Serangga ini mampu beradaptasi rumah yang berumur lebih muda. Hal
dalam berbagai kondisi lingkungan yang tersebut tergantung pada pemeliharaan
diciptakan manusia di dalam bangunan dan perawatan pada bangunan rumah
gedung.16 Oleh karena itu, serangan rayap yang dilakukan.
dari spesies ini perlu diwaspadai dengan Pada penelitian ini, kusen pintu
melakukan inspeksi secara rutin pada merupakan jenis komponen bangunan
bangunan atau properti lainnya. yang paling banyak terserang oleh rayap,
disusul dengan kusen jendela. Adapun
intensitas kerusakan pada kusen pintu
bangunan yang ditimbulkan dari serangan
B. Kerusakan Bangunan Rumah Akibat rayap terdiri dari ringan, sedang, dan
Serangan Rayap, berat. Kerusakan akibat serangan rayap
Serangan kerusakan bangunan tersebut dapat dipengaruhi dari jenis kayu
akibat infestasi rayap sangat tergantung yang digunakan. Jenis kayu yang paling
pada jenis rayap, jenis kayu, dan keadaan banyak mengalami kerusakan adalah
lingkungan di sekitar bangunan tersebut. kayu meranti. Dilihat dari segi bentuk
Selain itu, faktor yang dapat konstruksinya, kusen pintu pada
mempengaruhi infestasi rayap pada bangunan rumah tersebut tingginya tidak
bangunan adalah sebagai berikut: begitu jauh dari tanah, sehingga akan
komponen bangunan dan perabot rumah memudahkan bagi rayap untuk naik ke
yang terbuat dari kayu, daerah sekitar komponen bangunan rumah tersebut.
bangunan dengan kelembaban yang Biasanya kusen pintu yang terserang
tinggi, komponen bangunan dari kayu rayap yang terletak di tempat yang lembab
yang berhubungan langsung dengan seperti kamar mandi dan dapur.
tanah, tumpukan kayu dan bahan-bahan Hal ini sesuai dengan penelitian
yang mengandung selulosa. Jenis rayap sebelumnya yang dikemukakan oleh
dapat mempengaruhi intensitas kerusakan Koehler dan Tucker, intensitas kerusakan
material bangunan yang terserang rayap, pada komponen bangunan rumah yang
hal ini dilihat dari perilaku makan rayap paling banyak adalah pada kusen pintu
tersebut.12 Perilaku makan rayap di dan kusen jendela dikarenakan komponen
lapangan bergantung pada tempat koloni ini terletak paling dekat dengan tanah
berada dan jumlah populasi yang ada. Di sehingga mempermudah infestasi rayap
alam, rayap dihadapkan pada banyak pada komponen bangunan rumah
pilihan makanan, dalam keadaan tersebut tersebut. Rayap pada umumnya
rayap akan memilih tipe makanan yang menyerang komponen bangunan yang di
atas permukaan tanah dengan melewati
103
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
104
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
2. Hadi, U.K. dan Singgih Sigit H. Hama 12. Safarudin. 1994. Kerugian ekonomi
Pemukiman Indonesia :Pengenalan, akibat serangan rayap pada
Biologi dan Pengendalian. Bogor: bangunan perumahan di dua wilayah
Penerbit Unit kajian Pengendalian DKI Jakarta (Kodya Jakarta Barat dan
Hama Pemukiman Fakultas Jakarta Timur). Bogor : Fakultas
Kedokteran Hewan Bogor : Institut kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Pertanian Bogor; 2006. p. 200–15. 13. Koehler and Tucker. Subterranean
3. Badarrudin. Identifikasi Rayap dan termite [Internet]. 2003. Available
Serangannya di Hutan Pendidikan from: http://edis.ifas.ulf.edu.
Kalimatan Selatan: UNLAM 14. Yunilasari, Mira. Sebaran Jenis
Mandiangan. Hutan Tropis Borneo. Rayap Tanah di Apartermen Taman
2007;18(20):56–70. Rasuna Kuningan Jakarta Dan
4. Pribadi, T. Kerugian Ekonomi Akibat Potensinya Sebagai Hama Pada
Infestasi Rayap Pada Bangunan Bangunan Tinggi. Bogor :Fakultas
Perumahan (Studi Kasus Desa Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Gandasuli, Bobotsari, Purbalingga, 2008.
Jawa Tengah). Jurnal Hutan Tropis 15. Lantera, K.G. Keragaman Spesies
Borneo. 2009;28:313–20. Rayap Tanah Jakarta Barat dan
5. Arinana. Keefektifan Nematoda Jakarta Timur. Bogor : Intitut
Entomopatogen Stinernema sp. dan Pertanian Bogor; 2014.
Heterohabditis indica sebagai agen 16. Eggleton P. 2000. Global patterns of
hayati pengendali rayap tanah termite diversity. In Termites:
Coptotermes curvignathus Holmgren Evolution, Sociality, Symbioses,
(Isoptera : Rhinotermitidae). Bogor : Ecology. Edited by: Takuya Abe,
Institut Pertanian Bogor; 2002. David Edward Bignell and Masahiko
6. Nandika, D. dan Rismayandi. Rayap, Higashi. Kluwer Academic Publisher
Biologi dan Pengendalian. Surakarta: London. hlm 25-52.
Universitas Muhammadiah; 2003.
7. Prayogo, I. Beberapa Pengalaman
Menghadapi Serangan Rayap dan
Upaya Pencegahannya pada Saat
Pra dan Pasca konstruksi. 2007;II:11–
5.
105