You are on page 1of 6

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Keanekaragaman Jenis Rayap Tanah dan Dampak Serangan Pada


Bangunan Rumah di Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang

Annisa Savitri*), Ir. Martini**), Sri Yuliawati**)


)
* Mahasiswa Peminatan Entomologi Kesehatan FKM UNDIP
**)Dosen Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik FKM UNDIP
e-mail : annisasavitri15@gmail.com

ABSTRACT
Termite attacks on buildings construction in Indonesia has become a major
problem since the beginning until now, so that termites are known as pests. The
residential development has after the habitats of termites that an impact on the
narrowing of the environmental termites and reduce termite food source. So this
led to the increasing of a termite attack. This research was conducted at kawasan
Mijen Kota Semarang. The objectives of this research are to identify the type of
subterranean termites and to know the impact of subterranean termites attack on
house building. This research is descriptive with survey method and cross
sectional approach. The samples in this study are building houses using
purposive sampling and taking termite using accidental sampling technique. The
result of this study showed that the termite species Macrotermes gilvus Hagen
soldiers (71%) and Coptotermes curvignathus Holmgren (29%). The type of a
house component that usually suffered a lot of damage is the door frame with the
intensity (minimum damage). Therefore, it is necessary to attempt an anti-termite
treatment for houses, to repair the damage building components immediately, to
clean the wood, the trees that have died or other lignoselulosa material which
related to the soil.

Keyword : Subterranean termites, Impact of termite attack, Macrotermes


gilvus,
Coptotermes curvignathus.
Bibliography : 52, 1983-2015

PENDAHULUAN
Rayap merupakan serangga yang meningkatnya jumlah penduduk
termasuk ke dalam Ordo Isoptera. Rayap mengubah habitat rayap menjadi
hidup secara berkoloni, dan memiliki bangunan perumahan yang berdampak
tatanan kasta dalam koloninya. Dalam pada semakin menyempitnya lingkungan
satu koloni rayap terdiri atas tiga kasta hidup rayap dan mengurangi sumber
dengan pembagian tugas yang jelas.1 makanan rayap. Dalam mempertahankan
Terdapat tiga famili rayap di wilayah hidupnya rayap memperluas wilayah
Indonesia yaitu : Kalotermitidae, jelajahnya dalam mencari sumber
Rhinotermitidae, dan Termitidae.2 Dalam makanan dengan menyerang apa saja
biosfera, rayap memiliki peranan penting yang ditemui.3 Di Indonesia terdapat dua
sebagai serangga pengurai atau famili rayap tanah, yaitu Rhinotermitidae
dekomposer yang bermanfaat bagi dan Termitidae. Golongan rayap ini
lingkungan. Namun semakin diketahui sebagai hama yang banyak

100
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

menyerang kayu dan merusak bangunan Berdasarkan latar belakang tersebut


secara meluas.4 peneliti tertarik melakukan penelitian
Saat ini serangan rayap pada mengenai Keanekaragaan Jenis Rayap
bangunan gedung merupakan masalah Tanah dan Dampak Serangan Terhadap
besar, mengingat intensitas serangan Bangunan di Perumahan Kawasan Mijen
rayap pada bangunan semakin tinggi dan Kota Semarang.
meluas sehingga nilai kerugian akibat
serangan rayap pada bangunan gedung
dari tahun ke tahun cenderung meningkat. METODE PENELITIAN
Keberadaan rayap sering dianggap Jenis penelitian ini adalah penelitian
remeh, padahal akibat serangannya dapat deskriptif. Metode penelitian yang
berakibat fatal, baik ditinjau dari segi digunakan adalah survey, dengan
konstruksi bangunan maupun pendekatan cross sectional.
keselematan penghuninya.5 Kerugian Sampel pada penelitian ini adalah
ekonomis akibat infestasi rayap pada bangunan rumah yang dipilih secara
bangunan perumahan di Indonesia telah menggunakan purposive sampling adalah
mencapai angka 1,67 trilyun rupiah. Oleh 65 bangunan rumah yang terdapat di
karena itu perlu dilakukannya upaya Perumahan Kawasan Mijen Kota
pengendalian serangan rayap pada Semarang dengan menggunakan
bangunan yang meliputi metode sebelum perhitungan sampel minimal rumus
rumah dibangun (pra konstruksi) yang Lameshow. Sampel rayap menggunakan
mengacu pada SNI-03-2404-1991 dan teknik accidental sampling.
metode pada bangunan yang sudah jadi Persentase kerusakan komponen
(pasca konstruksi) yang mengacu pada kayu bangunan dapat dihitung dengan
SNI-03-2405-1991.6 7 rumus sebagai berikut :
Faktor-faktor penyebab kerusakan PK = (VS : VA) X 100 %
bangunan perlu diketahui sebelum Keterangan :
melakukan usaha perlindungan pada PK = Persentase kerusakan komponen
bangunan terutama pada faktor-faktor kayu (%)
perusak bangunan. Salah satu langkah VS = Volume komponen kayu yang
yang diambil adalah dengan melakukan terserang (cm3)
identifikasi jenis rayap yang menyerang. VA = Volume komponen kayu asli (cm3)
Identifikasi jenis rayap bertujuan untuk
perlakuan pembasmian dan proteksi akan Tingkat kerusakan akibat serangan
lebih mudah dan efektif disesuaikan perusak biologis dapat ditentukan dengan
dengan jenis rayap.9 10 beberapa kritera sebagai berikut : 11
Perumahan ini terletak di a) Rusak ringan, apabila persentase
Kecamatan Mijen Kota Semarang. kerusakan lebih kecil atau sama
Dahulunya merupakan perumahan yang dengan 5%.
lahannya bekas dari perkebunan karet. b) Rusak sedang, apabila presentase
Perumahan bekas dari perkebunan karet kerusakan terletak antara 6 - 20%.
memiliki resiko besar terhadap serangan c) Rusak berat, apabila presentase
rayap, dikarenakan salah satu habitat kerusakan lebih besar dari 20%.
yang sesuai bagi kehidupan dan
perkembangan berbagai jenis rayap.6 Hal HASIL PENELITIAN
ini dikarenakan pada saat pembukaan dan
pengerukan tanah dibekas perkebunan
karet tersebut sangat memungkinkan
tertinggalnya sisa-sisa akar atau kayu di
bawah atau di sekitar bangunan yang
dibangun. Sisa-sisa bahan organik
tersebut dapat menjadi pusat-pusat
sarang rayap.11

101
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Gambar 4.4 Persentase Penemuan Jenis


Rayap Tanah di Perumahan Kawasan
Mijen Kota Semarang
Berdasarkan hasil penelitian, kelas
umur bangunan yang paling banyak di
Perumahan Kawasan Mijen Kota
Semarang adalah 8-14 tahun (52 %).
Jenis kayu yang paling banyak digunakan
Gambar 4.1 Persentase Kelas Umur
adalah kayu jati. Jenis komponen
Bangunan Rumah di Perumahan
bangunan rumah yang paling banyak
Kawasan Mijen Kota Semarang
mengalami kerusakan akibat rayap adalah
kusen pintu (33%) dengan intensitas
kerusakan akibat serangan rayap ringan.
Jenis kayu banyak mengalami serangan
rayap adalah jenis kayu meranti. Rayap
yang berhasil ditemukan atau tertangkap
adalah dua famili dan dua spesies yaitu
Rhinotermitidae dan Termitidae. Jenis
Macrotermes gilvus (71%) dan
Coptotermes curvignathus (29%). Adapun
upaya pengendalian yang dilakukan
adalah dua metode yaitu metode sebelum
Gambar 4.2 Jenis Kayu yang digunakan di bangunan jadi (pra konstruksi) dan pada
Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang bangunan yang sudah jadi (pasca
konstruksi). Tindakan yang dilakukan
perlakuan pada pondasi bangunan,
pengawetan kayu, injeksi pada bangunan,
dan metode pengumpanan.

PEMBAHASAN
A. Identifikasi Jenis Rayap
Jenis Rayap yang ditemukan pada
lokasi penelitian terdapat dua famili dan
dua spesies yaitu famili Termitidae jenis
rayap Macrotermes gilvus (71%) dan
famili Rhinotermitidae jenis rayap
Coptotermes curvignathus (29%). Rayap
Gambar 4.3 Frekuensi Kerusakan Pada
Macrotermes gilvus merupakan spesies
Jenis Komponen Rumah Akibat Serangan
yang paling tinggi keberadaannya di
Rayap di Perumahan Kawasan Mijen Kota
Perumahan yang terletak di kawasan
Semarang
Mijen Kota Semarang. Hal ini dikarenakan
lahan perumahan tersebut merupakan
lahan bekas dari perkebunan karet,
dimana rayap Macrotermes gilvus adalah
jenis rayap yang paling banyak ditemukan
dan paling banyak menyerang di daerah
perkebunan.
Hal ini sesuai dengan penelitian
Mira Yunilasari oleh menyatakan bahwa
rayap Macrotermes gilvus Hagen juga
merupakan hama penting pada berbagai
tanaman perkebunan khususnya pada

102
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

perkebunan kelapa dan kelapa sawit, paling disukai dan sumber makanan yang
namun serangan tidak sampai lainnya ditinggalkan.
menimbulkan kematian pada tanaman Umur bangunan rumah juga dapat
inang M. Gilvus termasuk ke dalam famili menentukan tingkat kerusakan bangunan
Termitidae yang dikenal sebagai rayap rumah akibat serangan rayap. Pada
tingkat tinggi.14 penelitian ini, umur bangunan yang paling
Berdasarkan penelitian banyak mengalami kerusakan adalah
sebelumnya oleh Gus Kara Lantera pada kelas umur 8-14 tahun. Biasanya
spesies rayap tanah yang dikenal sebagai umur bangunan yang tua cenderung lebih
spesies terpenting sebagai perusak kayu banyak mengalami kerusakan. Hal
dan bangunan di Indonesia yaitu tersebut dikarenakan semakin tua umur
Coptotermes curvignathus. Keberadaan bangunan rumah maka keawetan
rayap ini patut diwaspadai karena sangat konstruksi kayu yang ada di dalamnya
besar potensi ancamannya terhadap cenderung menurun sehingga
bangunan gedung di sekitar habitatnya.15 kemungkinan untuk terserang rayap akan
Dampak kerusakan dan kemampuannya semakin besar. Tetapi belum tentu rumah
dalam menyerang bangunan yang lebih yang berumur lebih tua memilki kerusakan
tinggi dibandingkan dengan rayap tanah yang lebih besar dibandingkan dengan
lainnya. Serangga ini mampu beradaptasi rumah yang berumur lebih muda. Hal
dalam berbagai kondisi lingkungan yang tersebut tergantung pada pemeliharaan
diciptakan manusia di dalam bangunan dan perawatan pada bangunan rumah
gedung.16 Oleh karena itu, serangan rayap yang dilakukan.
dari spesies ini perlu diwaspadai dengan Pada penelitian ini, kusen pintu
melakukan inspeksi secara rutin pada merupakan jenis komponen bangunan
bangunan atau properti lainnya. yang paling banyak terserang oleh rayap,
disusul dengan kusen jendela. Adapun
intensitas kerusakan pada kusen pintu
bangunan yang ditimbulkan dari serangan
B. Kerusakan Bangunan Rumah Akibat rayap terdiri dari ringan, sedang, dan
Serangan Rayap, berat. Kerusakan akibat serangan rayap
Serangan kerusakan bangunan tersebut dapat dipengaruhi dari jenis kayu
akibat infestasi rayap sangat tergantung yang digunakan. Jenis kayu yang paling
pada jenis rayap, jenis kayu, dan keadaan banyak mengalami kerusakan adalah
lingkungan di sekitar bangunan tersebut. kayu meranti. Dilihat dari segi bentuk
Selain itu, faktor yang dapat konstruksinya, kusen pintu pada
mempengaruhi infestasi rayap pada bangunan rumah tersebut tingginya tidak
bangunan adalah sebagai berikut: begitu jauh dari tanah, sehingga akan
komponen bangunan dan perabot rumah memudahkan bagi rayap untuk naik ke
yang terbuat dari kayu, daerah sekitar komponen bangunan rumah tersebut.
bangunan dengan kelembaban yang Biasanya kusen pintu yang terserang
tinggi, komponen bangunan dari kayu rayap yang terletak di tempat yang lembab
yang berhubungan langsung dengan seperti kamar mandi dan dapur.
tanah, tumpukan kayu dan bahan-bahan Hal ini sesuai dengan penelitian
yang mengandung selulosa. Jenis rayap sebelumnya yang dikemukakan oleh
dapat mempengaruhi intensitas kerusakan Koehler dan Tucker, intensitas kerusakan
material bangunan yang terserang rayap, pada komponen bangunan rumah yang
hal ini dilihat dari perilaku makan rayap paling banyak adalah pada kusen pintu
tersebut.12 Perilaku makan rayap di dan kusen jendela dikarenakan komponen
lapangan bergantung pada tempat koloni ini terletak paling dekat dengan tanah
berada dan jumlah populasi yang ada. Di sehingga mempermudah infestasi rayap
alam, rayap dihadapkan pada banyak pada komponen bangunan rumah
pilihan makanan, dalam keadaan tersebut tersebut. Rayap pada umumnya
rayap akan memilih tipe makanan yang menyerang komponen bangunan yang di
atas permukaan tanah dengan melewati

103
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

celah-celah sempit karena mobilitasnya. 2. Kelas umur bangunan rumah di


Kadangkala rayap juga membentuk perumahan Kawasan Mijen Kota
lorong-lorong antara atau jalur kembara Semarang adalah 8-14 tahun.
(shelter tubes) sebagai penghubung 3. Jenis kayu yang digunakan untuk
antara gathering zone dengan sarang konstruksi bangunan rumah di
mereka. Selain itu untuk meningkatkan perumahan Kawasan Mijen Kota
daya hancur rayap pada bangunan, Semarang adalah jenis kayu jati
mereka sering membuat sarang-sarang 4. Jenis komponen-komponen bangunan
antara untuk mendukung mobilitas rayap rumah di perumahan Kawasan Mijen
dalam menginfeksi struktur bangunan Kota Semarang yang paling banyak
yang mengandung kayu tersebut.13 mengalami kerusakan akibat serangan
Metode pra konstruksi merupakan rayap adalah kusen pintu sebesar 33
metode pengendalian yang diarahkan % dengan intensitas kerusakan ringan
pada bangunan rumah yang sedang sebesar 77,2 %
dalam pembangunan atau belum jadi. 5. Upaya perlindungan rumah yang
Metode prakonstruksi lebih banyak dilakukan penghuni rumah di
dilakukan oleh penghuni rumah di perumahan Kawasan Mijen Kota
perumahan tersebut adalah tindakan Semarang untuk mencegah serangan
perlakuan pada pondasi dengan bahan rayap di bangunan rumah dengan
termitisida. Hal ini dikarenakan pada metode prakonstruksi dan
metode prakonstruksi dirasa lebih praktis pascakonstruksi yaitu perlakuan pada
aplikasinya dan lebih hemat biaya pondasi bangunan, injeksi pada lantai
dibandingkan dengan metode pasca bangunan rumah yang sudah jadi,
konstruksi. Selain itu metode pengawetan kayu menggunakan
prakonstruksi lebih bersifat kepada termitisida, dan metode pengumpanan
pencegahan terhadap kerusakan akibat rayap.
serangan rayap.
Metode pasca konstruksi yaitu
tindakan pengendalian rayap yang SARAN
dilakukan pada bangunan yang sudah 1. Bagi Peneliti disarankan perlu
berdiri atau pada bangunan yang sudah dilakukan penelitian mengeneai
terserang rayap. Adapun metode pasca monitoring dan evaluasi aplikasi
konstruksi yang dilakukan oleh penghuni pengendalian rayap dengan
rumah di perumahan tersebut adalah menggunakan metode pengendalian
dengan menginjeksi lantai bangunan pengumpanan rayap yang ramah
dengan bahan anti rayap atau termitisida, lingkungan.
penyemprotan kayu dengan antirayap 2. Masyarakat diharapkan dapat
atau termitisida, dan teknik pengumpanan melakukan pembersihan lokasi sekitar
rayap dengan menggunakan rumah dari bekas kayu-kayu
hexaflumuron. Metode prakonstruksi konstruksi yang sudah tidak terpakai
bertujuan untuk mengantisipasi kerusakan terutama kayu yang langsung
pada bangunan menjadi lebih berat atau berhubungan dengan tanah, supaya
parah. tidak menjadi sumber makanan rayap
untuk datang menyerang. Selain itu
segera lakukan perbaikan dan
KESIMPULAN treatment ketika terdapat kerusakan
1. Rayap tanah yang menyerang pada bangunan rumah yang dapat
bangunan rumah di Perumahan memicu kehadiran rayap.
Kawasan Mijen Kota Semarang
adalah jenis rayap Macrotermes gilvus
sebesar 71 % Coptotermes Daftar Pustaka
curvignathus sebesar 29 %. 1. Waryono T. Ekosistem Rayap dan
Vektor Demam Berdarah di
Lingkungan Permukiman *). 2008:1-9.

104
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Hadi, U.K. dan Singgih Sigit H. Hama 12. Safarudin. 1994. Kerugian ekonomi
Pemukiman Indonesia :Pengenalan, akibat serangan rayap pada
Biologi dan Pengendalian. Bogor: bangunan perumahan di dua wilayah
Penerbit Unit kajian Pengendalian DKI Jakarta (Kodya Jakarta Barat dan
Hama Pemukiman Fakultas Jakarta Timur). Bogor : Fakultas
Kedokteran Hewan Bogor : Institut kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Pertanian Bogor; 2006. p. 200–15. 13. Koehler and Tucker. Subterranean
3. Badarrudin. Identifikasi Rayap dan termite [Internet]. 2003. Available
Serangannya di Hutan Pendidikan from: http://edis.ifas.ulf.edu.
Kalimatan Selatan: UNLAM 14. Yunilasari, Mira. Sebaran Jenis
Mandiangan. Hutan Tropis Borneo. Rayap Tanah di Apartermen Taman
2007;18(20):56–70. Rasuna Kuningan Jakarta Dan
4. Pribadi, T. Kerugian Ekonomi Akibat Potensinya Sebagai Hama Pada
Infestasi Rayap Pada Bangunan Bangunan Tinggi. Bogor :Fakultas
Perumahan (Studi Kasus Desa Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Gandasuli, Bobotsari, Purbalingga, 2008.
Jawa Tengah). Jurnal Hutan Tropis 15. Lantera, K.G. Keragaman Spesies
Borneo. 2009;28:313–20. Rayap Tanah Jakarta Barat dan
5. Arinana. Keefektifan Nematoda Jakarta Timur. Bogor : Intitut
Entomopatogen Stinernema sp. dan Pertanian Bogor; 2014.
Heterohabditis indica sebagai agen 16. Eggleton P. 2000. Global patterns of
hayati pengendali rayap tanah termite diversity. In Termites:
Coptotermes curvignathus Holmgren Evolution, Sociality, Symbioses,
(Isoptera : Rhinotermitidae). Bogor : Ecology. Edited by: Takuya Abe,
Institut Pertanian Bogor; 2002. David Edward Bignell and Masahiko
6. Nandika, D. dan Rismayandi. Rayap, Higashi. Kluwer Academic Publisher
Biologi dan Pengendalian. Surakarta: London. hlm 25-52.
Universitas Muhammadiah; 2003.
7. Prayogo, I. Beberapa Pengalaman
Menghadapi Serangan Rayap dan
Upaya Pencegahannya pada Saat
Pra dan Pasca konstruksi. 2007;II:11–
5.

8. ASPPHAMI. Laporan Kemajuan


Revisi SNI 03-2404-1991 dan 03-
2405-1991. 2013. Available from:
https://www.scribds.com/doc/
Laporan-Kemajuan-Revisi-SNI-03-
2404-1991 dan No 03-2405-1991
9. Iswanto, A.H. Sifat Dasar Kayu
Sentang (Melia excelsa Jack) dan
Pemanfaatannya Sebagai Bahan
Baku Oriented Strand Board. Bogor :
pascasarjana Institut Pertanian Bogor;
2008.
10. Lantera, K.G. Keragaman Spesies
Rayap Tanah Jakarta Barat dan
Jakarta Timur. Bogor : Intitut
Pertanian Bogor; 2014.
11. Dungani, R. Ancaman Serangan
Rayap Di Kampus ITB Jatinangor
[Internet]. Bandung; 2015. Available
from: http://klinikkayu.sith.itb.ac.id/

105

You might also like