You are on page 1of 20

IMPLIKASI BENTUK HUKUM BUMD TERHADAP PENGELOLAAN BUMD

THE IMPLICATION OF REGIONAL OWNED ENTERPRISES LEGAL FORM


TO ITS MANAGEMENT

Dian Cahyaningrum
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
Komplek MPR/DPR/DPD Gedung Nusantara 1 Lantai 2,
Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta
Email: cahyaningrum@yahoo.com

Naskah diterima: 27 Maret 2018


Naskah direvisi: 18 Mei 2018
Naskah diterbitkan: 30 Juni 2018

Abstract
These days many regional owned enterprises are still low on the quality due to they are not well managed.
The one of the matter it may be caused by the regional owned enterprises legal form. This scientific study
intended to analyze the implication of the regional owned enterprises legal form to its management. Based
on the results of the study, there are two legal forms of the regional owned enterprises. They are regional
public company (Perumda) and regional liability company (Perseroda). The Perumda is oriented to the
public service. However, the Perumda also have to gain some profit. While the Perseroda is oriented to
profit. In order to achieve that goals, the Perumda and the Perseroda have to be managed well based on
PP no 54 year 2017, beside that have to be supported by realiable human resources and enough capital.
The organs of the Perumda and the Perseroda also should be professional in performing their duties.
Other implication of the Perumda and the Perseroda are to the regional leader owned a big authority
to establish the Perumda and the Perseroda regulation. It caused the regional leader’s vision, mission,
and good intention will determine the Perumda and the Perseroda development. The Perumda and the
Perseroda will be able to develop well if the regional leader’s vision, mission, and intention are good.
Otherwise, the Perumda and the Perseroda will be difficult to develop. In order to develop the Perumda
and the Perseroda, the regional leader should have a good vision, mission, faith and serious will to develop
the Perumda and the Perseroda; The organs and the employer of the Perumda and the Perseroda should
be well recruited based on PP no 54 year 2017; the organ of the Perumda and the Perseroda also should
be independence in performing their duties without any intervention which is not in accordance with the
law.
Key words: regional owned enterprises; regional public company (Perumda); regional liability company
(Perseroda); director; regional leader

Abstrak
Saat ini banyak BUMD yang berkualitas rendah karena belum dikelola dengan baik. Salah satu
hal yang mempengaruhi pengelolaan BUMD adalah bentuk hukumnya. Untuk itu kajian ini
menganalisa implikasi dari bentuk hukum BUMD terhadap pengelolaannya. Berdasarkan hasil
kajian ada dua bentuk hukum BUMD yaitu Perumda dan Perseroda. Bentuk hukum Perumda
berorientasi pada pelayanan umum. Namun Perumda juga harus mencari keuntungan. Sedangkan
bentuk hukum Perseroda berorientasi pada mencari keuntungan. Agar tujuan tersebut tercapai,
Perumda dan Perseroda harus dikelola dengan baik sesuai dengan PP No. 54 Tahun 2017, selain
juga harus didukung dengan SDM yang handal dan modal yang memadai. Organ Perumda dan
Perseroda juga harus profesional dalam menjalankan tugasnya. Implikasi lain dari Perumda dan
Perseroda adalah kepala daerah memiliki kewenangan yang besar dalam menentukan kebijakan
Perumda dan Perseroda. Akibatnya visi, misi, dan itikad baik kepala daerah menentukan

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 59


perkembangan Perumda dan Perseroda. tersebut seiring dengan adanya keinginan kuat
Apabila kepala daerah memiliki visi, dari pemerintah daerah di era otonomi daerah
misi, dan itikad yang baik maka Perumda untuk mendirikan BUMD guna mengelola
dan Perseroda dapat berkembang dengan potensi daerah untuk meghasilkan pendapatan
baik. Namun jika sebaliknya, maka asli daerah (PAD), dan memberikan pelayanan
Perumda dan Perseroda akan sulit untuk
kepada masyarakat di daerah yang bersangkutan.
berkembang. Agar Perumda dan Perseroda
Sayangnya kuantitas BUMD tersebut
dapat dikelola dan berkembang dengan
tidak diiringi dengan kualitas kinerjanya.
baik maka kepala daerah harus memiliki
visi, misi, niat baik, dan keseriusan untuk Sebagaimana dikemukakan oleh Ahmad
mengembangkannya; organ dan pegawai Zaidin, dari total 1.700 BUMD, sedikitnya
Perumda dan Perseroda harus direkrut 1.360 BUMD (80% BUMD) masih tidak sehat.
dengan benar sesuai PP No. 54 Tahun Kebanyakan BUMD di seluruh Indonesia
2017; organ Perumda dan Perseroda masih mengandalkan Anggaran Pendapatan
juga harus memiliki kemandirian dan Belanja Daerah (APBD) untuk operasional
independensi dalam menjalankan perusahaan. Hanya 340 BUMD (20% BUMD)
tugasnya tanpa ada campur tangan dari yang sudah mandiri dan tidak membebani
siapa pun dan dalam bentuk apa pun yang APBD masing-masing daerah. Ahmad Zaidin
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan juga mengemukakan kualitas produksi BUMD
perundang-undangan. masih jauh dari harapan sehingga masih kalah
Kata kunci: BUMD; Perumda; Perseroda; bersaing dengan perusahaan lain di ASEAN.3
direksi; kepala daerah Pendapat senada dikemukakan oleh
Deputi Kepala Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Bidang Akuntan Negara,
I. PENDAHULUAN Gatot Darmasto yang mengatakan sebanyak 1.477
Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah BUMD/Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
(BUMD) menjadi masalah yang mengemuka di seluruh Indonesia, mayoritas belum sehat dan
seiring dengan banyaknya BUMD yang kondisinya sekitar lebih dari 80% bermasalah di daerahnya
masih cukup memprihatinkan. Jika dilihat dari sehingga belum bisa memberikan kontribusi ke
sisi kuantitas, perkembangan jumlah BUMD APBD di daerahnya masing-masing. Jika ada
memang cukup menggembirakan. Berdasarkan profit, maka kontribusi ke APBD sangatlah
hasil studi Biro Analisa Keuangan Kementerian kecil.4 BUMD yang ada selama ini belum mampu
Keuangan pada tahun 1997, pada masa sebelum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
adanya otonomi daerah tepatnya pada awal Pelita pendapatan asli daerah (PAD), bahkan justru
I, perkembangan BUMD secara kuantitatif tidak lebih banyak “suntikan” dana dari pemerintah
begitu pesat yaitu hanya ada sebanyak 122 BUMD. daerah daripada keuntungan yang didapat
Jumlah tersebut meningkat menjadi 651 BUMD sehingga membebani APBD.5 Begitupula
pada tahun 1996.1 Selanjutnya sebagaimana
dikemukakan oleh Ketua Penyelenggara BUMD 3
Ibid.
Business Summit 2014, Ahmad Zaidin, jumlah 4
Aditya Himawan, 28 Oktober 2015, “Kontribusi
BUMD Masih Minim”, http://www.suara.com/
BUMD di seluruh Indonesia meningkat lebih dari
bisnis/2015/10/28/181655/kontribusi-bumd-masih-
2 kali lipat pada tahun 2014 hingga mencapai minim, diakses tanggal 20 April 2017.
1700 BUMD.2 Peningkatan jumlah BUMD 5
P2 LIPI, “Revitalisasi BUMD dalam Perekonomian Daerah”,
dalam Ambar Budhisulistyawati, Yudho Taruno Muryanto,

1
Mandala Harefa, “Pengelolaan BUMD/Perusahaan Daerah di dan Anjar Sri CN, “Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik
Provnsi Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Daerah (BUMD) Persero untuk Mewujudkan Prinsip Tata
Selatan”, Kajian, Vol.15, No.2, Juni 2010, hal. 199-226. Kelola Perusahaan yang Baik”, Privat Law, Vol.III, No. 2,

2
Avit Hidayat, 17 Desember 2014, “1360 BUMD Se- Juli-Desember 2015, hal. 56-66, https://media.neliti.com/
Indonesia Tidak Sehat”, http://www.enciety.co/1360-bumd- media/publications/164361-ID-strategi-pengelolaan-badan-
se-indonesia-tidak-sehat/, diakses tanggal 20 April 2017. usaha-milik-d.pdf, diakses tanggal 9 Januari 2018.

60 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


beberapa pengamat, diantaranya Pengamat menjadi anggota Masyarakat Ekonomi
Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), ASEAN/MEA (ASEAN Economic Community)
Suwarsono Muhammad juga mengemukakan yang mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
buruknya kondisi BUMD di Indonesia saat ini, 2016. MEA mengintegrasikan perekonomian
dimana jumlah BUMD yang “sakit” lebih banyak negara-negara ASEAN sehingga ASEAN
jika dibandingkan dengan statusnya yang “sehat”.6 menjadi pasar tunggal dan basis produksi dimana
Dengan kondisi BUMD yang demikian, terdapat arus bebas lalu lintas barang, jasa,
tujuan pendirian BUMD diragukan dapat investasi, tenaga kerja, dan modal.7 Globalisasi
tercapai dengan baik. Berdasarkan Pasal 331 perekonomian mengakibatkan terjadinya
ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang persaingan tingkat tinggi (hyper-competition),
Pemerintahan Daerah dan Pasal 7 Peraturan oleh karenanya menuntut semua pelaku usaha
Pemerintah No. 54 Tahun 2017 tentang termasuk BUMD memiliki kesiapan dan daya
Badan Usaha Milik Daerah (PP No. 54 Tahun saing yang tinggi untuk menghadapinya.
2017), tujuan pendirian BUMD tersebut Rendahnya kualitas BUMD tidak terlepas
adalah untuk: a) memberikan manfaat bagi dari belum dikelolanya BUMD dengan baik
perkembangan perekonomian daerah; b) berdasarkan pada tata kelola perusahaan yang
menyelenggarakan kemanfaatan umum baik (good corporate governance/GCG). Hal
berupa penyediaan barang dan/atau jasa ini sebagaimana dikemukakan oleh Ketua
yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup Komisi 2 Dewan Perwakilan Daerah Republik
masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan Indonesia (DPD RI), Parlindungan Purba yang
potensi daerah yang bersangkutan berdasarkan menyatakan bahwa buruknya kondisi BUMD
tata kelola perusahaan yang baik; dan c) disebabkan BUMD belum dikelola dengan baik.
memperoleh laba dan/atau keuntungan. Laba Pemerintah daerah selaku pemegang saham
dan/atau keuntungan BUMD menjadi sumber terbesar, bahkan menjadi pemegang saham
pendapatan daerah yang sangat bermanfaat pengendali banyak melakukan intervensi
untuk membiayai pembangunan guna dalam pengelolaan BUMD.8 Intervensi tersebut
meningkatkan kesejahteraan rakyat. dimungkinkan terjadi karena pemerintah
Rendahnya kualitas BUMD juga daerah memiliki kewenangan yang yang cukup
mengakibatkan BUMD belum siap menghadapi besar terhadap BUMD. Selain intervensi
persaingan yang cukup ketat pada tataran pemerintah daerah, bentuk hukum BUMD
nasional, regional, maupun internasional. juga berimplikasi pada baik atau buruknya
Sementara saat ini globalisasi perekonomian pengelolaan BUMD.
telah terjadi, apalagi Indonesia telah Berdasarkan pada paparan tersebut maka
menyepakati berbagai perjanjian internasional tulisan ini akan menganalisa mengenai implikasi
yang berimplikasi pada terjadinya liberalisasi bentuk hukum BUMD terhadap pengelolaan
perdagangan barang/jasa dan liberalisasi BUMD. Mengingat ada dua bentuk hukum
investasi. Beberapa perjanjian dimaksud adalah BUMD yaitu perusahaan umum daerah
World Trade Organization (WTO), ASEAN (Perumda) dan Perusahaan Perseroan Daerah
Free Trade Area (AFTA), ASEAN Framework (Perseroda), maka tulisan ini akan menganalisa
Agreement on Service, dan kerja sama ekonomi
7
Dian Cahyaningrum, “Perlindungan Konsumen dalam
regional Asia Pasifik (Asia Pacific Economic
Transaksi Elektronik (E-Commerce) dalam Kerangka
Cooperation/APEC). Indonesia juga telah Masyarakat Ekonomi ASEAN” dalam Pembangunan
Hukum dan Kebijakan Publik dalam Rangka Menyongsong
6
Rizma Riyandi dan Budi Raharjo, 11 April 2017, Masyarakat Ekonomi ASEAN, Jakarta: P3DI Setjen DPR
“Pengamat: Jumlah BUMD Sakit Lebih Banyak Dibanding RI dan Azza Grafika, 2015, hal. 23.
yang Sehat”, http://www.republika.co.id/berita/koran/ 8
Warta Ekonomi, 8 Februari 2016, “DPD: Banyak Masalah
dialog-jumat/15/01/02/ekonomi/makro/17/04/10/ di BUMN dan BUMD”, https://www.wartaekonomi.co.id/
oo733f415-pengamat-jumlah-bumd-sakit-lebih-banyak- read89666/dpd-banyak-masalah-di-bumn-dan-bumd.
dibanding-yang-sehat, diakses tanggal 20 April 2017 html, diakses tanggal 21 April 2017.

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 61


implikasi kedua bentuk hukum BUMD tersebut terprogram dengan group usaha kombinasi.
terhadap pengelolaannya. Adapun tujuan dari Dipilihnya model holding company dengan
kajian ini adalah untuk mengetahui implikasi tipe prosedur terprogram karena tipe atau
dari kedua bentuk hukum BUMD yaitu karakter jenis usaha yang ada di pemerintah
Perumda dan Perseroda terhadap pengelolaan daerah beragam.10
Perumda dan Perseroda yang bersangkutan. 2. Penelitian hukum yang dilakukan oleh
Dilihat dari kegunaannya, kajian ini memiliki Ronny Sautma Hotma Bako yang berjudul
kegunaan teoritis dan praktis. Secara teoritis, “Permasalahan Hukum atas Bentuk
kajian ini berguna untuk menambah ilmu Badan Hukum Pada Badan Usaha Milik
pengetahuan hukum ekonomi, khususnya yang Daerah”. Penelitian ini dilakukan di
berkaitan dengan BUMD. Secara praktis, kajian Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Nusa
ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan Tenggara Barat, dan Provinsi Kalimantan
bagi para pihak yang sedang membuat karya Selatan pada tahun 2009. Penelitian ini
tulis ilmah tentang BUMD atau pun para pihak meneliti mengenai perbedaan konsepsi
pembuat kebijakan yang berkaitan dengan bentuk badan hukum BUMD yaitu
BUMD. apakah BUMD yang dibentuk seharusnya
Terkait dengan BUMD, banyak kajian atau berbentuk perseroan terbatas (PT) ataukah
penelitian terkait yang menjadikan BUMD perusahaan daerah (Perusda) karena tidak
sebagai obyek penelitian/kajian, diantaranya: ada kejelasan mengenai pemilihan bentuk
1. penelitian yang dilakukan oleh Yudho hukum tersebut pada saat mendirikan
Taruno Muryanto dan Djuwityastuti yang BUMD. Pemilihan bentuk penting karena
berjudul “Model Pengelolaan Badan Usaha terkait dengan konsekuensinya, yaitu PT
Milik Daerah (BUMD) dalam Rangka mencari keuntungan sedangkan Perusda
Mewujudkan Good Corporate Governance untuk pelayanan publik. Penelitian ini
(GCG)”. Penelitian ini merupakan penelitian hanya fokus pada BUMD di bidang
empiris dengan menggunakan pendekatan perbankan dan pelayanan air minum. Di
perundang-undangan (Statute Approach), bidang perbankan, ketiga provinsi memiliki
pendekatan konseptual (Analytical and bank daerah. Namun bentuk hukum bank
Conceptual Approach) dengan menggunakan daerah di masing-masing provinsi tersebut
data primer dan sekunder. Penelitian berbeda-beda, ada yang berbentuk PT
dilakukan untuk mencari model pengelolaan dan ada juga yang berbentuk Perusda.
BUMD. Hasil penelitian memaparkan ada Ketiga provinsi juga memiliki BUMD
dua model yang dapat digunakan untuk sektor pelayanan air minum dan semuanya
mengelola BUMD untuk mewujudkan berbentuk Perusda.11
GCG yaitu: Pertama, konsep pengelolaan 3. Penelitian mengenai “Kajian yuridis
BUMD non Persero9 dengan menggunakan Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah
swakelola mandiri. Kewenangan Pemda (BUMD) di Bidang Perbankan Pasca
selaku pemegang otoritas dapat melakukan Berlakunya Undang-Undang Nomor 23
intervensi kebijakan dengan menerbitkan
peraturan kepala daerah baik peraturan Yudho Taruno Muryanto dan Djuwityastuti, “Model
10

Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam


gubernur/walikota/bupati yang secara Rangka Mewujudkan Good Corporate Governance”,
substansi mengatur tentang rencana strategis Yustisia, Vol. 3, No. 1, Januari-April 2014, hal. 125-134,
BUMD tersebut. Kedua, konsep pengelolaan https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/view/10136/9044,
BUMD Persero dengan menggunakan 11 diakses tanggal 2 Mei 2017
Ronny Sautma Hotma Bako, “Permasalahan Hukum Atas
model holding company dengan tipe prosedur Bentuk Badan Hukum pada Badan Usaha Milik Daerah”,
Kajian, Vol.15 No.4, 2010, hal. 751-775, https://jurnal.
9
Penelitian ini menggunakan istilah non Persero bagi dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/589., diakses
BUMD yang tidak berbentuk Persero. tanggal 29 Januari 2018

62 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah”, implikasi dari bentuk hukum BUMD terhadap
yang dilakukan oleh Dhimas Tetuko pengelolaannya. Dengan demikian kajian ini
Kusumo, Munawar Kholis, dan Sentot merupakan kajian baru yang berbeda dengan
Sudarwanto. Penelitian ini merupakan kajian atau penelitian sebelumnya.
penelitian doktrinal atau normatif yang
meneliti mengenai bentuk hukum BUMD II. BENTUK HUKUM BUMD
di bidang perbankan pasca dibentuknya Otonomi daerah diberikan kepada
UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah agar dapat mengatur
Pemerintahan Daerah (UU No. 23 Tahun dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
2014). Konsekuensi yuridis dari berlakunya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
UU No. 23 Tahun 2014 terhadap bentuk Bahkan otonomi daerah diberikan seluas-
hukum BUMD di bidang perbankan pada luasnya untuk mempercepat terwujudnya
masa transisi yaitu maksimal 3 tahun setelah kesejahteraan masyarakat, selain juga untuk
2 Oktober 2014, sejak diundangkannya dan meningkatkan daya saing daerah dalam sistem
mulai berlakunya UU No. 23 Tahun 2014, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk
terhadap BUMD bidang perbankan yang itu pemerintah daerah dapat mengatur sendiri
masih berbentuk Perusda tetap diakui dan beberapa bidang kehidupan di daerahnya,
diberikan waktu untuk mengubah bentuk diantaranya bidang sosial, budaya, kesehatan,
hukumnya sesuai Pasal 331 ayat (3) UU pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
No. 23 Tahun 2014. Bentuk hukum yang Di bidang ekonomi, pemerintah daerah dapat
cocok untuk BUMD di bidang perbankan mendirikan BUMD untuk mengelola potensi
adalah Perseroda, dan bukan Perumda daerah, meningkatkan perekonomian daerah, dan
karena bidang perbankan bukan merupakan memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk
bidang vital atau mempengaruhi hajat mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran
orang banyak.12 masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan
Pada dasarnya kajiaan mengenai BUMD berdasarkan Pasal 1 angka 40 UU No. 23
implikasi bentuk hukum BUMD terhadap Tahun 2014 dan Pasal 1 angka 1 PP No. 54
pengelolaannya, berbeda dengan penelitian- Tahun 2017 adalah badan usaha yang seluruh
penelitian tersebut karena dilakukan setelah atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah.
dibentuknya PP No. 54 Tahun 2017 tentang Berdasarkan pada pengertian tersebut, sebagaimana
Badan Usaha Milik Daerah yang merupakan disebutkan dalam Pasal 6 PP No. 54 Tahun 2017,
aturan pelaksanaan dari pengaturan BUMD BUMD memiliki karakteristik sebagai berikut:
yang terdapat dalam UU No. 23 Tahun 2014. a. Badan usaha didirikan oleh pemerintah
Selain itu permasalahan yang dikaji juga daerah;
berbeda. Permasalahan yang diteliti dalam b. Badan usaha dimiliki oleh: 1) 1 (satu)
penelitian-penelitian tersebut adalah mengenai pemerintah daerah; 2) lebih dari 1 (satu)
model pengelolaan BUMD, pemilihan bentuk pemerintah daerah; 3) 1 (satu) pemerintah
hukum BUMD, dan bentuk hukum BUMD di daerah dengan bukan daerah; atau 4) lebih
bidang perbankan pasca UU No. 23 Tahun 2014. dari 1 (satu) pemerintah daerah dengan
Sedangkan kajian ini mengkaji permasalahan bukan daerah.
c. Seluruh atau sebagian besar modalnya
12
Dhimas Tetuko Kusumo, Munawar Kholis, dan AL. merupakan kekayaan daerah yang
Sentot Sudarwanto, “Kajian yuridis Bentuk Hukum Badan dipisahkan.
Usaha Milik Daerah (BUMD) di Bidang Perbankan Pasca
d. Bukan merupakan organisasi perangkat
Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah”, Privat Law, Vol. IV, No. 1, daerah; dan
Januari-Juni 2016, hal. 21-29, https://media.neliti.com/ e. Dikelola dengan menggunakan kelaziman
media/publications/164480-ID-kajian-yuridis-bentuk- dalam dunia usaha.
hukum-badan-usaha.pdf, diakses tanggal 3 Juni 2018

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 63


Pendirian BUMD ditetapkan dengan terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan
peraturan daerah (Perda) dan didasarkan pada yang ditetapkan dalam UU No. 40 Tahun 2007
kebutuhan daerah dan kelayakan bidang usaha beserta aturan pelaksanaannya. Istilah perseroan
BUMD yang akan dibentuk. Kebutuhan daerah pada PT menunjuk pada cara penentuan modal
dikaji melalui studi yang mencakup aspek pada badan hukum itu yang terdiri dari sero-sero
pelayanan umum dan kebutuhan masyarakat. atau saham-saham dan istilah terbatas menunjuk
Sedangkan kelayakan bidang usaha BUMD pada batas tanggung jawab para pesero atau
dikaji melalui analisis terhadap kelayakan pemegang saham yaitu hanya terbatas pada
ekonomi, analisis pasar dan pemasaran, analisis jumlah nilai nominal dari semua saham-saham
kelayakan keuangan, dan analisis aspek lainnya. yang dimiliki.15
Analisis aspek lainnya berisi aspek peraturan Tanggung jawab terbatas pemegang
perundang-undangan, ketersediaan teknologi, saham pada nilai nominal saham yang dimiliki
dan ketersediaan sumber daya manusia.13 tersebut merupakan penjabaran dari prinsip
Berdasarkan pada pengertian BUMD pertanggungjawaban terbatas dari pemegang
sebagaimana telah dipaparkan, maka ada dua saham. Pertanggungjawaban terbatas atau
bentuk hukum BUMD yaitu: Perumda dan limited liability atau limitatief aansprakelijheid atau
Perseroda. Berdasarkan pada Pasal 334 ayat (1) tanggung jawab terbatas adalah suatu kondisi
UU No. 23 Tahun 2014 dan Pasal 5 ayat (1) PP dimana pemegang saham atau shareholder
No. 54 Tahun 2017, Perumda adalah BUMD atau aandelhouder dari suatu perseroan hanya
yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu daerah bertanggung jawab sebatas pada sejumlah
dan tidak terbagi atas saham. Dengan demikian, saham yang mereka miliki di perseroan.16
mengacu pada karakteristik BUMD yang terdapat Dalam PP No. 54 Tahun 2017, prinsip tersebut
dalam Pasal 6 PP No. 54 Tahun 2017, Perumda diatur dalam Pasal 20 yang menyebutkan modal
hanya dapat dimiliki oleh satu daerah. Sedangkan BUMD yang bersumber dari penyertaan modal
yang dimaksud dengan Perseroda berdasarkan daerah merupakan batas pertanggungjawaban
Pasal 339 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2014 dan daerah atas kerugian BUMD.
Pasal 5 ayat (2) PP No. 54 Tahun 2017 adalah Berpijak pada pengertian Perseroda
BUMD yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) sebagaimana telah dipaparkan, terlihat bahwa
yang modalnya terbagi dalam saham yang daerah dapat memiliki seluruh atau 100%
seluruhnya atau paling sedikit 51% (lima puluh (seratus persen) saham Perseroda. Kepemilikan
satu persen) sahamnya dimiliki oleh satu daerah. saham 100% (seratus persen) oleh daerah
Mengingat bentuk Perseroda adalah PT, tidak melanggar UU No. 40 Tahun 2007 yang
maka Perseroda juga harus tunduk pada UU mewajibkan pendirian PT harus dilakukan
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas oleh 2 orang atau lebih. Ini disebabkan ada
(UU No. 40 Tahun 2007). Perseroan terbatas pengecualian sebagaimana diatur dalam
adalah persekutuan yang berbentuk badan Pasal 7 ayat (7) UU No. 40 Tahun 2007 yang
hukum, yang disebut “perseroan”.14 Pengertian menyebutkan ketentuan yang mewajibkan PT
Perseroan Terbatas (PT) juga terdapat dalam didirikan oleh 2 orang atau lebih tidak berlaku
Pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2007 yang bagi Persero yang semua sahamnya dimiliki
menyebutkan PT adalah badan hukum yang oleh negara. Dengan kepemilikan saham
merupakan persekutuan modal, didirikan 100% (seratus persen), maka secara otomatis
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan yang menjadi pemilik dari Perseroda hanyalah
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya daerah yang bersangkutan.
13

Pasal 331 ayat (5) UU No. 23 Tahun 2014 beserta
penjelasannya dan Pasal 9 PP No. 54 Tahun 2017.
15
Ibid.
14
C.S.T. Kansil dan Christine S.T.Kansil, Seluk Beluk
16
H. Zainal Asikin dan Wira Pria Suhartana, Pengantar
Perseroan Terbatas Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun Hukum Perusahaan, cetakan ke-1, Jakarta: Prenadamedia
2007, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hal. 2. Group, 2016, hal. 71.

64 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


Dari pengertian Perseroda juga sekumpulan orang yang di dalam lalu lintas
dimungkinkan bagi daerah untuk memiliki hukum bertindak seakan-akan ia adalah satu
saham setidaknya 51% (lima puluh satu persen). badan pribadi tunggal atau corporatie. Sedangkan
Ini berarti terbuka kemungkinan bagi pihak lain menurut Van Apeldoorn, badan hukum adalah
untuk memiliki saham Perseroda, asalkan paling tiap-tiap kekayaan dengan tujuan tertentu,
sedikit 51% (lima puluh satu persen) saham tetapi tanpa eigenaar atau owner atau pemilik,
Perseroda dimiliki oleh satu daerah. Dengan yang di dalam lalu lintas hukum diperlakukan
demikian, Perseroda dapat dimiliki oleh:17 sebagai badan pribadi.19
1. Satu pemerintah daerah yang memiliki Sebagai suatu badan hukum, Perumda dan
seluruh saham Perseroda. Perseroda diperlakukan sebagai manusia yang
2. Lebih dari satu pemerintah daerah, dimana memiliki hak dan kewajiban, memiliki kekayaan
salah satu pemerintah daerah memiliki sendiri, serta dapat melakukan tindakan hukum.
paling sedikit 51% saham. Hal ini sesuai dengan teori fiksi (fictie theorie)
3. Satu pemerintah daerah dengan bukan dari Von Savigny bahwa badan hukum dianggap
daerah, dimana pemerintah daerah yang sebagai hal yang abstrak, tidak nyata karena
bersangkutan memiliki saham paling sedikit tidak memiliki kekuasaan untuk menyatakan
51%. kehendak, hanya manusia yang memiliki
4. Lebih dari satu pemerintah daerah kehendak. Badan hukum dianggap seolah-olah
dengan bukan daerah, dimana salah satu manusia. Oleh karena itu, tindakan badan
pemerintah daerah memiliki saham paling hukum dianggap sebagai tindakan manusia. Jika
sedikit 51%. manusia dalam tindakannya memiliki tanggung
Mengingat satu daerah harus memiliki saham jawab maka badan hukum juga bertanggung
paling sedikit 51%, maka dalam hal Perseroda jawab atas tindakan yang dilakukannya.20
dimiliki oleh lebih dari satu pemerintah daerah, Mengingat badan hukum dianggap sebagai hal
salah satu pemerintah daerah harus memiliki yang abstrak karena tidak memiliki kekuasaan
saham Perseroda lebih dari 51%. untuk menyatakan kehendak, maka organ
Baik Perumda maupun Perseroda adalah badan hukum memiliki peran yang sangat
badan usaha yang berbentuk badan hukum. penting karena organ itulah yang melakukan
Berdasarkan Pasal 4 ayat (4) PP No. 54 Tahun pengurusan dan mewakili badan hukum dalam
2017, status badan hukum Perumda diperoleh melakukan suatu tindakan.
pada saat perda yang mengatur mengenai
pendirian Perumda mulai berlaku. Sedangkan III. IMPLIKASI BENTUK HUKUM BUMD
untuk Perseroda, berdasarkan Pasal 4 ayat (5) A. IMPLIKASI BENTUK HUKUM
PP No. 54 Tahun 2017, kedudukan Perseroda PERUMDA
sebagai badan hukum diperoleh sesuai dengan Sebagaimana telah dipaparkan Perumda
ketentuan undang-undang yang mengatur hanya dapat dimiliki oleh satu daerah. Pada
mengenai PT, yaitu UU No. 40 Tahun 2007. Perumda, kepala daerah mewakili pemerintah
Berdasarkan Pasal 7 ayat (4) UU No. 40 Tahun daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
2007, Perseroda memperoleh status badan yang dipisahkan (KPM), berkedudukan sebagai
hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan pemilik modal. Berdasarkan Pasal 1 angka
Menteri18 mengenai pengesahan badan hukum 4 PP No. 54 Tahun 2017, KPM merupakan
Perseroan. organ Perumda yang memiliki kekuasaan
Adapun yang dimaksud dengan badan tertinggi dalam Perumda dan memegang segala
hukum (rechtspersoon) menurut burgerlijk
19
H. Zainal Asikin dan L. Wira Pria Suhartana, Pengantar
wetboek (BW) atau KUH Perdata, adalah
Hukum Perusahaan, hal. 57-58.
17
Pasal 6 ayat (1) huruf b PP No. 54 Tahun 2017. 20
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia,
18
Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010, hal. 103
hukum dan hak asasi manusia.

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 65


kewenangan yang tidak diserahkan kepada dengan biaya produksinya. Namun untuk
direksi atau dewan pengawas. kepentingan pelayanan masyarakat, PDAB
Kepemilikan seluruh modal oleh satu Tirta Utama Jawa Tengah tidak diperkenankan
daerah tersebut penting karena sebagaimana oleh KPM untuk menaikkan tarif air bersih,
disebutkan dalam Pasal 8 PP No. 54 Tahun 2017, padahal biaya produksi air bersih cukup
pendirian Perumda diprioritaskan untuk tinggi dan hasil penjualan air bersih kurang
menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa signifikan untuk menutup biaya tersebut. Tarif
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu air semakin dilarang untuk dinaikkan ketika
bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai mendekati pemilihan umum kepala daerah
kondisi, karakteristik dan potensi daerah karena dikhawatirkan merusak citra kepala
yang bersangkutan berdasarkan tata kelola daerah yang mencalonkan diri kembali menjadi
perusahaan yang baik. Dalam Penjelasan Pasal 8 kepala daerah, selain juga dapat memberatkan
PP No. 54 Tahun 2017 dijelaskan bahwa yang masyarakat terutama yang berpenghasilan
dimaksud dengan “penyediaan kemanfaatan rendah.21
umum” antara lain: a) usaha perintisan berupa Pelayanan kepada masyarakat dan upaya
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu untuk menghasilkan keuntungan semakin berat
dan terjangkau oleh masyarakat; dan b) usaha karena PDAB Tirta Utama Jawa Tengah juga
penyediaan pelayanan air minum yang lebih kekurangan dana untuk melakukan reinvestment
efisien jika dibandingkan dengan penyediaan yang diperlukan untuk memperbaiki pipa
oleh perangkat daerah. Dengan memiliki seluruh saluran air yang sudah tua dan banyak yang
modal maka daerah dapat menentukan arah bocor. Kurangnya dana reinvestment disebabkan
kebijakan Perumda untuk menyelenggarakan antara lain keuntungan yang dihasilkan oleh
kemanfaatan umum guna memenuhi hajat PDAB Tirta Utama Jawa Tengah kecil sehingga
hidup masyarakat dengan baik. kapitalisasi cadangan juga kecil, apalagi sebagian
Sebagai entitas bisnis yang menyelenggarakan keuntungan tersebut juga harus diserahkan
kemanfaatan umum untuk meningkatkan kepada daerah selaku pemilik modal. Tidak
kesejahteraan masyarakat, tarif jasa dan/atau adanya reinvestment mengakibatkan biaya
barang yang diproduksi Perumda diupayakan produksi air bersih semakin tinggi dan tidak
semurah mungkin agar terjangkau oleh semua akan tertutup jika tidak ada tambahan modal.22
lapisan masyarakat. Bahkan tarif jasa dan/atau Berdasarkan Pasal 332 UU No. 23 Tahun
barang yang diproduksi Perumda seperti air 2014 dan Pasal 19 ayat (1) PP No. 54 Tahun
minum terkadang tidak sesuai dengan biaya 2017, tambahan modal Perumda dapat
produksi. Di sisi lain, meskipun bukan suatu diperoleh dari: a) penyertaan modal daerah;
prioritas, Perumda masih tetap harus mengejar b) pinjaman; c) hibah; dan d) sumber modal
target pendapatan asli daerah (PAD) yang lainnya, di antaranya dari kapitalisasi cadangan
telah ditetapkan. Kondisi tersebut dirasa cukup dan keuntungan revaluasi aset. Namun
memberatkan Perumda karena harus “berdiri di tambahan modal dari penyertaan modal daerah
dua kaki” yaitu di satu sisi harus memberikan dan pinjaman tidak seketika dapat didapatkan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat karena harus mendapatkan persetujuan dari
(public service), dan di sisi yang lain juga harus kepala daerah dan DPRD mengingat penyertaan
mengejar target PAD yang telah ditetapkan. modal tersebut harus ditetapkan dengan Perda.
Beratnya mengejar tujuan Perumda tersebut Penyertaan modal dapat berupa uang dan
misalnya dikemukakan oleh Direksi Perusahaan barang milik daerah. Barang milik daerah yang
Daerah Air Bersih Tirta Utama Jawa Tengah disertakan tersebut harus dinilai sesuai nilai riil
(PDAB Tirta Utama Jawa Tengah). Tarif air 21
Hesty Lilianti (Direksi PDAB Tirta Utama Jawa Tengah),
bersih yang diproduksi oleh PDAB Tirta Utama Wawancara dilakukan di Kantor PDAB Tirta Utama
Jawa Tengah cukup rendah dan tidak sebanding Jawa Tengah pada tanggal 28 September 2017.
22
Ibid.

66 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


pada saat barang milik daerah tersebut akan No. 54 Tahun 2017 tidak mengatur perubahan
dijadikan penyertaan modal. Nilai riil tersebut tujuannya. Pasal 114 ayat (2) PP No. 54 Tahun
diperoleh dengan melakukan penafsiran harga 2017 hanya memberikan petunjuk bahwa
barang milik daerah sesuai dengan ketentuan perubahan bentuk hukum BUMD tesebut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.23 dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan
Seperti halnya PDAB Tirta Utama Jawa restrukturisasi, tanpa menyebutkan tujuan
Tengah, Perusahaan Daerah Air Bersih seperti apa yang akan dicapai setelah terjadi
Jawa Timur (PDAB Jawa Timur) juga perubahan bentuk hukum tersebut. Akibatnya
mengemukakan beratnya “berdiri di dua kaki” tidak ada kejelasan apakah tujuan Perseroda
untuk mencapai dua tujuan Perumda. Di hasil perubahan bentuk hukum dari Perumda
satu sisi PDAB Jawa Timur dituntut untuk juga ikut berubah, yaitu tidak lagi berorientasi
menghasilkan keuntungan, sedangkan di sisi pada pelayanan umum melainkan lebih
yang lain juga harus memberikan pelayanan menitikberatkan pada keuntungan (business
yang optimal kepada masyarakat dan industri oriented). Ketidakjelasan tersebut muncul
di kawasan industri dengan menyediakan air karena PT (Perseroda) bertujuan untuk mencari
bersih. Penyediaan air bersih di kawasan industri keuntungan. Hal ini sebagaimana dikemukakan
dimaksudkan untuk menarik penanaman modal oleh Prof. Soekardono bahwa PT adalah suatu
asing masuk ke Jawa Timur yang bermanfaat perikatan yang bercorak khusus untuk tujuan
untuk terciptanya lapangan kerja dan memperoleh keuntungan ekonomis.25 Meskipun
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. tidak ada pengaturan mengenai perubahan
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada tujuan dimaksud, perubahan bentuk Perumda
masyarakat, tarif air bersih PDAB Jawa Timur menjadi Perseroda diharapkan tidak merugikan
cukup kecil agar tidak membebani masyarakat. masyarakat.
Penetapan tarif air bersih dilakukan oleh Selain harus “berdiri di dua kaki”, implikasi
Gubernur. Tarif air tidak akan dinaikkan jika lain dari bentuk hukum Perumda adalah
ada penolakan dari masyarakat. Kecilnya tarif besarnya kewenangan kepala daerah selaku KPM.
air yang kurang sepadan dengan biaya produksi Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 3 ayat (1) PP
mengakibatkan keuntungan yang dihasilkan No. 54 Tahun 2017 yang menyebutkan bahwa
juga sangat kecil.24 kepala daerah mewakili pemerintah daerah
Pada perkembangannya, berdasarkan dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
Pasal 114 ayat (2) PP No. 54 Tahun 2017, dipisahkan pada Perumda berkedudukan sebagai
Perumda dapat berubah bentuk menjadi pemilik modal. Dalam kedudukannya tersebut,
Perseroda. Bahkan Pasal 334 ayat (2) UU kepala daerah mempunyai kewenangan untuk
No. 23 Tahun 2014 mengamanatkan untuk mengambil keputusan yang dapat dilimpahkan
melakukan perubahan bentuk Perumda menjadi kepada pejabat perangkat daerah.26
Perseroda dalam hal Perumda akan dimiliki Pelimpahan kewenangan tersebut antara lain:
oleh lebih dari satu daerah. Terkait dengan a) perubahan anggaran dasar; b) pengalihan aset
perubahan bentuk hukum tersebut, UU No. 23 tetap; c) kerjasama; d) investasi dan pembiayaan,
Tahun 2014 dan aturan pelaksananya yaitu PP termasuk pembentukan anak perusahaan
dan/atau penyertaan modal; e) penyertaan
23
Made Gde Subha Karma Resen; Yudho Taruno
modal pemerintah daerah untuk Perumda
Muryanto, “Implikasi Yuridis Diundangkannya Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan yang bersumber dari kapitalisasi cadangan dan
Daerah terhadap Pengaturan Badan Usaha Milik Daerah keuntungan revaluasi aset; f) pengangkatan dan
di Indonesia”, Yustisia, Vol.3, No.3, Edisi 90 September- pemberhentian dewan pengawas dan direksi;
Desember 2014, hal. 127-135, www.portalgaruda.org.,
diakses tanggal 5 Juni 2018. 25
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis,
24
Tri Utoyo (Kabid Keuangan dan Pembukuan PDAB Jawa Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, hal. 3.
Timur), wawancara dilakukan di PDAB Jawa Timur pada 26
Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3) PP No. 54 Tahun 2017.
tanggal 10 Agustus 2017.

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 67


g) penghasilan dewan pengawas dan direksi; hukum bukanlah hal yang fiktif, melainkan sebagai
h) pene­ tapan besaran penggunaan laba; i) kenyataan yang tidak berbeda dengan manusia.
pengesahan laporan tahunan; j) penggabungan, Jika manusia mempunyai alat (organ) seperti otak
pemisahan, peleburan, pengambilalihan, dan untuk berpikir, tangan untuk berbuat, ataupun
pembubaran BUMD; dan k) jaminan aset mulut untuk berkata menyatakan kehendak, maka
berjumlah lebih dari 50% (lima puluh persen) dari badan hukum juga mempunyai alat (organ) yang
jumlah kekayaan bersih BUMD dalam 1 (satu) bertindak untuk kepentingan dan atas nama badan
transaksi atau lebih.27 Besarnya kewenangan hukum. Dengan kata lain, badan hukum diwakili
KPM tersebut mengakibatkan perkembangan oleh organnya.28
Perumda bergantung pada visi-misi dan niat baik Mengingat pentingnya direksi dan dewan
dari KPM. Apabila KPM memiliki visi-misi dan pengawas sebagai organ Perumda yang mewakili
niat yang baik, besar kemungkinan Perumda Perumda maka direksi dan dewan pengawas
juga akan berkembang dengan baik. Sebaliknya harus dapat menjalankan tugasnya dengan baik,
jika tidak ada dukungan atau pun KPM kurang independen, tanpa ada intervensi dari siapa
memiliki visi-misi dan niat yang kurang baik pun dan dalam bentuk apa pun. Adapun tugas
maka sulit bagi Perumda untuk berkembang. direksi berdasarkan Pasal 55 ayat (1) PP No.
Mengacu kepada kewenangan tersebut 54 Tahun 2017 adalah melakukan pengurusan
terlihat bahwa salah satu kewenangan dari Perumda. Sedangkan tugas dewan pengawas
KPM adalah mengangkat dan memberhentikan sebagaimana diatur dalam Pasal 43 ayat (1)
direksi dan dewan pengawas. Bahkan KPM PP No. 54 Tahun 2017 adalah: a) melakukan
berwenang mengangkat direksi untuk periode pengawasan terhadap Perumda; dan b)
yang kedua dan ketiga. Hal ini disebutkan dalam mengawasi dan memberi nasehat kepada direksi
Pasal 59 ayat (2) PP No. 54 Tahun 2017 yaitu dalam menjalankan pengurusan Perumda.
jika direksi dinilai mampu melaksanakan tugas Independensi direksi dan dewan pengawas
dengan baik selama masa jabatannya maka dapat dalam melaksanakan tugasnya tersebut, tanpa
diangkat kembali tanpa melalui proses seleksi ada intervensi dari siapapun termasuk dari
lagi. Selanjutnya berdasarkan Pasal 61 huruf b KMP dan dalam bentuk apa pun merupakan
PP No. 54 Tahun 2017, direksi dapat diangkat pelaksanaan dari tata kelola perusahaan yang
kembali untuk masa jabatan yang ketiga jika baik (good corporate governance/GCG). Forum
memiliki keahlian khusus dan/atau prestasi for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)
khusus yang sangat baik. Terkait dengan hal ini, mendefinisikan Good Corporate Governance
PP No. 54 Tahun 2017 tidak menjelaskan apa sebagai perangkat peraturan yang mengatur
yang dimaksud dengan “keahlian khusus” atau hubungan antara pemegang saham, pengurus
“prestasi yang sangat baik” sehingga kurang (pengelola) perusahaan, pihak kreditur,
ada kejelasan parameter atau panduan yang pemerintah, karyawan, serta para pemegang
digunakan untuk mengangkat direksi untuk kepentingan intern dan ekstern lainnya yang
periode ketiga. berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 29 mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang
ayat (2) PP No. 54 Tahun 2017, direksi dan dewan mengatur dan mengendalikan perusahaan.29
pengawas adalah organ Perumda. Oleh karena itu, Pengertian tata kelola perusahaan yang baik
sesuai dengan teori organ (organt theorie) direksi dan juga dapat ditemukan dalam Pasal 1 angka 9
dewan pengawas memiliki peran penting mewakili PP No. 54 Tahun 2017 yang mendefinisikan
Perumda selaku badan hukum untuk melakukan
28

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia,
suatu tindakan untuk kepentingan dan atas nama
hal. 103
Perumda. Teori organ tersebut dikembangkan oleh 29
Komite Nasional Kebijakan Governance, “Pengertian
Von Gierke yang mengemukakan bahwa badan Good Corporate Governance”, http://muc-advisory.com/
tag/komite-nasional-kebijakan-governance-knkg/muc-
27
Pasal 3 ayat (4) PP No. 54 Tahun 2017. advisory.com., diakses tanggal 17 April 2018.

68 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


tata kelola perusahaan yang baik sebagai 1. Transparansi adalah keterbukaan dalam
sistem pengelolaan yang mengarahkan dan melaksanakan proses pengambilan
mengendalikan perusahaan agar menghasilkan keputusan dan keterbukaan dalam
kemanfaatan ekonomi yang berkesinambungan mengungkapkan informasi yang relevan
dan keseimbangan hubungan antar pemangku mengenai perusahaan.
kepentingan. 2. Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi,
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 92 pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
ayat (3) PP No. 54 Tahun 2017, penerapan tata organ sehingga pengelolaan perusahaan
kelola perusahaan yang baik tersebut bertujuan terlaksana secara efektif.
untuk: 3. Pertanggungjawaban adalah kesesuaian
a. Mencapai tujuan BUMD; dalam pengelolaan perusahaan terhadap
b. Mengoptimalkan nilai BUMD agar peraturan perundang-undangan dan prinsip
perusahaan memiliki daya saing yang kuat, korporasi yang sehat.
baik secara nasional maupun internasional; 4. Kemandirian adalah keadaan dimana
c. Mendorong pengelolaan BUMD secara perusahaan dikelola secara profesional
profesional, efisien, dan efektif, serta tanpa benturan kepentingan dan
memberdayakan fungsi dan meningkatkan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
kemandirian organ BUMD; yang tidak sesuai dengan ketentuan
d. Mendorong agar organ BUMD dalam peraturan perundang-undangan dan prinsip
membuat keputusan dan menjalankan korporasi yang sehat.
tindakan dilandasi nilai moral yang 5. Kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan
tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan di dalam memenuhi hak pemangku
perundang-undangan, serta kesadaran kepentingan (stakeholders) yang timbul
tanggung jawab sosial BUMD terhadap berdasarkan perjanjian dan peraturan
pemangku kepentingan maupun kelestarian perundang-undangan.
lingkungan di sekitar BUMD; Mengacu pada pengertian Good Corporate
e. Meningkatkan kontribusi BUMD dalam Governance sebagaimana dipaparkan dan
perekonomian nasional; dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu
f. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif kemandirian maka masing-masing organ
bagi perkembangan investasi nasional. Perumda harus dapat melaksanakan tugasnya
Terkait dengan tujuan GCG, I Ketut Mardjana dengan baik dalam pengelolaan Perumda.
mengungkapkan bahwa Corporate governance Direksi dan anggota dewan pengawas harus
merupakan proses dan struktur pengelolaan dapat menjalankan tugasnya dengan baik,
bisnis dan urusan-urusan perusahaan lainnya tanpa ada tekanan, paksaan atau pun pengaruh
dalam rangka meningkatkan kemakmuran dari siapa pun termasuk KPM yang tidak sesuai
korporasi dan akuntabilitas perusahaan dengan dengan ketentuan peraturan perundang-
tujuan utama mewujudkan nilai pemegang undangan. Pengaruh atau tekanan dari KPM
saham yang optimal dalam jangka panjang dan tersebut dimungkinkan terjadi, apalagi direksi
dengan tetap memperhatikan kepentingan dan anggota dewan pengawas diangkat dan
stakeholders yang lain.30 diberhentikan oleh KPM. Selain itu berdasarkan
Agar tujuan tersebut tercapai maka Pasal 3 ayat (4) PP No. 54 Tahun 2017,
pengelolaan perusahaan yang baik harus penghasilan direksi dan dewan pengawas juga
dilakukan berdasarkan pada prinsip:31 diputuskan oleh KPM. Dengan kemandirian,
30
I Ketut Mardjana,”Corporate Governance dan Privatisasi,” diharapkan tujuan tata kelola perusahan yang
Jurnal Reformasi Ekonomi, Vol. 1, No. 2 (Oktober- baik yaitu Perumda dapat dikelola secara
Desember 2002), hal.30-31. profesional, efektif, dan efisien dapat tercapai.
31
Pasal 92 ayat (2) dan Penjelasan Pasal 92 ayat (2) PP
No. 54 Tahun 2017.

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 69


Besarnya kewenangan KPM berimplikasi kesulitan dalam melaksanakan rencana kerja
pada pelaksanaan tugas direksi dalam mengurus perusahaan karena kurang bisa mengandalkan
Perumda. Direksi kurang leluasa dan kurang pegawainya untuk bekerja mendukung rencana
berani dalam melakukan aksi bisnis (business kerjanya. Untuk itu rekrutmen pegawai
action) dan ekspansi bisnis karena terlebih Perumda harus dilakukan secara profesional.
dahulu harus berkonsultasi dan meminta Selain itu juga perlu ada peningkatan kualitas
persetujuan dari KPM jika hendak mengambil pekerja Perumda sebagaimana dimanatkan
keputusan atau tindakan strategis. Direksi dalam Pasal 77 PP No. 54 Tahun 2017 yang
hanya tinggal mengikuti arahan atau instruksi mengamanatkan BUMD untuk melaksanakan
dari KPM. Sistem birokrasi yang demikian program peningkatan kapasitas sumber daya
menyebabkan kinerja Perumda menjadi lamban. manusianya dalam rangka untuk meningkatkan
Implikasi lain dari bentuk hukum Perumda kompetensi pegawainya. Sebagaimana hasil
adalah terkait dengan pegawai Perumda. penelitian yang dilakukan oleh Asep Ahmad
Pasal 74 PP No. 54 Tahun 2017 mengatur Saefuloh, perlu ada perubahan cara pandang
bahwa pegawai BUMD merupakan pekerja terhadap SDM dalam perusahaan. SDM tidak
BUMD yang pengangkatan, pemberhentian, dilihat sebagai pekerja semata melainkan
kedudukan, hak, dan kewajibannya ditetapkan sebagai human capital karena keberadaannya
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan menjadi aset penting perusahaan yang harus
ketentuan peraturan perundang-undangan yang dipelihara dan dikembangkan demi kemajuan
mengatur mengenai ketenagakerjaan. Pada perusahaan.32
Perumda, tidak tertutup kemungkinan terjadi
KKN dalam rekrutmen dan pengangkatan IV. IMPLIKASI BENTUK HUKUM
pegawainya, apalagi jika calon pegawai tersebut PERSERODA
ada hubungan keluarga dengan pejabat daerah Tidak seperti Perumda yang memberikan
setempat. Selain itu, rekrutmen pegawai BUMD pelayanan kepada masyarakat (public service),
terkadang juga tidak diumumkan sehingga Perseroda dibentuk dengan tujuan untuk
yang mengetahui informasi peluang kerja mengelola potensi daerah guna mendorong
di Perumda tersebut hanyalah pegawainya. perekonomian daerah dan menghasilkan
Oleh karena itu peluang kerja tersebut pada keuntungan (profit oriented). Keuntungan
akhirnya diisi oleh anak atau saudara dari Perseroda menjadi sumber Pendapatan
pegawai Perumda dimaksud. Mekanisme Asli Daerah (PAD) yang diperlukan untuk
rekrutmen yang demikian bertentangan dengan pembangunan. Namun sebagaimana diatur
prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu dalam Pasal 114 ayat (3) huruf b PP No. 54
transparansi mengenai adanya peluang bagi Tahun 2017, Perseroda dapat diubah bentuknya
masyarakat untuk dapat bekerja di Perumda menjadi Perumda. Terkait dengan perubahan
yang bersangkutan. bentuk hukum tersebut, PP No. 54 Tahun 2017
Cara perekrutan pegawai Perumda yang tidak mengatur apakah tujuan Perumda hasil
demikian selain merugikan masyarakat juga perubahan bentuk hukum dari Perseroda juga
merugikan Perumda itu sendiri. Masyarakat ikut berubah, yaitu yang semula profit oriented
dirugikan karena peluang kerja di Perumda berubah menjadi berorientasi ke pelayanan
tertutup. Sedangkan Perumda juga dirugikan masyarakat. Pertanyaan ini muncul karena UU
karena cara perekrutan yang demikian dapat No. 23 Tahun 2014 dan aturan pelaksananya
menghasilkan pegawai Perumda dengan kualitas yaitu PP No. 54 Tahun 2017 tidak memberikan
dan budaya kerja yang rendah. Akibatnya
32
Asep Ahmad Saefuloh, “Kebijakan Pengelolaan Sumber
hanya sedikit pegawai Perumda yang berkinerja
Daya Manusia pada Badan Usaha Milik Daerah: Studi
baik yang dapat mendukung Direksi untuk Kasus di Provinsi Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat
mengelola Perumda. Direksi juga mengalami dan Kalimantan Selatan”, Kajian, Vol. 15, No. 10, Maret
2010, hal. 59-84.

70 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


petunjuk Perseroda yang seperti apa yang dapat 2. Pasal 92 ayat (2): Direksi berwenang
berubah bentuk menjadi Perumda. Petunjuk menjalankan pengurusan sesuai dengan
yang diberikan hanyalah perubahan tersebut kebijakan yang dipandang tepat, dalam
dapat dilakukan dalam rangka mencapai tujuan batas yang ditentukan dalam UU No. 40
dan restrukturisasi, tanpa ada penjelasan tujuan Tahun 2007 dan/atau anggaran dasar.
seperti apa yang hendak dicapai sehingga perlu 3. Pasal 97 ayat (1): Direksi bertanggung
dilakukan perubahan bentuk dari Perseroda jawab atas pengurusan perseroan.
menjadi Perumda. 4. Pasal 97 ayat (2): Pengurusan perseroan
Mengingat tujuan utama Perseroda wajib dilaksanakan setiap anggota direksi
adalah profit oriented, maka direksi Perseroda dengan itikad baik dan penuh tanggung
dituntut untuk dapat melakukan terobosan jawab.
atau pun aksi bisnis (business action) yang Sepanjang direksi tidak melakukan
dapat menguntungkan Perseroda. Namun pelanggaran atas anggaran dasar perseroan,
tidak tertutup kemungkinan aksi bisnis yang maka perseroan yang akan bertanggung
dilakukan oleh direksi justru menimbulkan jawab atas semua akibat dari tindakan direksi
kerugian pada Perseroda. Terkait dengan tersebut, termasuk apabila perseroan menderita
kerugian tersebut, direksi tidak perlu khawatir kerugian, bahkan kepailitan, sepanjang
dipersalahkan selama direksi melakukan aksi kerugian atau kepailitan tersebut terjadi bukan
bisnis dan kepengurusannya dengan itikad karena kesalahan (kesengajaan atau kelalaian)
baik dan penuh tanggung jawab, sesuai dengan direksi.35 Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 97
maksud dan tujuan didirikannya Perseroda ayat (5) UU No. 40 Tahun 2007 bahwa anggota
sebagaimana tercantum dalam anggaran direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas
dasarnya. Hal tersebut merupakan pelaksanaan kerugian perseroan apabila dapat membuktikan:
dari tugas fiduciary duties dari direksi, yaitu a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan
tugas yang terbit secara hukum (by the operation atau kelalaiannya;
of law) dari suatu hubungan fiduciary antara b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad
direksi dan perusahaan (Perseroda) yang baik dan kehati-hatian untuk kepentingan
dipimpinnya sehingga direksi harus mempunyai dan sesuai dengan maksud dan tujuan
kepedulian dan kemampuan (duty of care and Perseroan;
skill), itikad baik, loyalitas, dan kejujuran c. Tidak mempunyai benturan kepentingan
terhadap perusahaan dengan derajat yang tinggi baik langsung maupun tidak langsung atas
(high degree).33 Dalam melaksanakan tugas tindakan pengurusan yang mengakibatkan
fiduciary duties, direksi harus melaksanakan kerugian; dan
tugasnya dengan itikad baik (Bona Fides), proper d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah
purpose, tidak dengan kebebasan yang tidak timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
bertanggung jawab (Unfettered Discretion), dan
tidak memiliki benturan tugas dan kepentingan Sebaliknya apabila direksi tidak memiliki
(Conflict of Duty and Interest).34 Dalam UU itikad baik, salah, dan lalai dalam melaksanakan
No. 40 Tahun 2007, tugas fiduciary duty dapat tugas kepengurusan Perseroda, serta melakukan
dilihat dalam: tindakan yang berhubungan dengan tindakan
1. Pasal 92 ayat (1): Direksi menjalankan ultra vires maka berdasarkan Pasal 97 ayat (3)
pengurusan perseroan untuk kepentingan UU No. 40 Tahun 2007, setiap anggota direksi
perseroan dan sesuai dengan maksud dan 35
Hasbullah F. Sjawie, “Tanggung Jawab Direksi Perseroan
tujuan perseroan. Terbatas Atas Tindakan Ultra Vires”, Jurnal Hukum
Prioris, Vol. 6 No. 1 Tahun 2017, https://media.neliti.
33
Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, com/media/publications/82266-ID-tanggung-jawab-
Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003, hal. 81. direksi-perseroan-terbata.pdf., diakses tanggal 18 Mei
34
Ibid., hal. 82. 2018, hal. 12-32.

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 71


harus bertanggung jawab penuh secara pribadi Sebagai hasil dari pelaksanaan tugas fiduciary
atas kerugian Perseroda. Dalam hal direksi duties, banyak Perseroda yang menghasilkan
terdiri atas 2 (dua) anggota direksi atau lebih, keuntungan yang cukup signifikan bahkan
maka berdasarkan Pasal 97 ayat (4) UU No. 40 melampaui target PAD yang telah ditetapkan,
Tahun 2007 tanggung jawab tersebut berlaku contohnya Perseroda di Jawa Timur yang dapat
secara tanggung renteng bagi setiap anggota dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.
direksi.

Tabel 1. Kondisi Keuangan Perseroda Jatim Periode 31 Desember 2016


NAMA Laba/Rugi Realisasi PAD Saham Realisasi PAD 2016 Dibandingkan
ROE
Perseroda (Rp) (Rp) (%) Target PAD 2016 (%)
PT. Bank Jatim 1.028.216.000.000 335.020.511.599 51,46 14,26 100,61
PT. BPR Jatim 27.322.600.145 12.202.939.000 90,21 5,79 104,30
PT. PWU 9.915.516.894 3.989.000.000 100 5,89 100,00
PT. JGU 5.884.297.748 3.000.000.000 99,95 0,76 100,00
PT. PJU 42.366.918.119 5.500.000.000 99,97 7,25 100,00
PT. Jamkrida 4.544.537.413 650.000.000 99,72 2,31 100,00
PT. JPU. 303.522.941 - 92,59 0,76 0,00
Sumber: Biro Administrasi Perekonomian Provinsi Jawa Timur, 2017.

Tindakan yang berhubungan dengan Dari Tabel 1, PAD Perseroda di Provinsi Jawa
tindakan ultra vires tersebut ada dua yaitu: Timur umumnya memenuhi target, hanya PT
pertama, adalah tindakan yang menurut JPU yang tidak memenuhi target PAD. Bahkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku PAD Perseroda di bidang perbankan yaitu PT
serta anggaran dasar perseroan adalah tindakan Bank Jatim dan PT BPR Jatim melampaui target
yang berada di luar maksud dan tujuan PAD yang telah ditetapkan. Ini dapat dipahami
perseroan. Kedua, adalah tindakan dari direksi karena aturan dan pengawasan Otoritas Jasa
perseroan di luar kewenangan yang diberikan Keuangan (OJK) yang cukup ketat di bidang
kepadanya berdasarkan ketentuan yang perbankan mendorong terciptanya pengelolaan
berlaku, termasuk anggaran dasar.36 Tanggung yang baik pada Perseroda yang menjalankan
jawab direksi sebagaiana diatur dalam Pasal 97 kegiatan usaha di bidang perbankan. Hasilnya
ayat (3) dan ayat (4) UU No. 40 Tahun 2007 perusahaan menunjukkan performa yang cukup
tersebut sesuai dengan prinsip “piercing the memuaskan.
corporate veil” atau “lifting the veil” yang dapat Hal tersebut sesuai dengan apa yang
diartikan sebagai “membuka cadar atau tabir dikemukakan oleh Stijn Claessens mengenai
perusahan”. Menurut Black’s Law Dictionary, tata kelola perusahaan (corporate governance)
yang dimaksud dengan piercing the corporate bahwa dalam pengertian tentang corporate
veil adalah “The judicial act of imposing personal governance dapat dimasukkan dalam dua
liability on ohtherwise immune corporate officers, kategori yaitu: kategori pertama, lebih condong
directors, and shareholders for the corporations’s pada serangkaian pola perilaku perusahaan
wrongful acts”.37 yang diukur melalui kinerja, pertumbuhan,
struktur pembiayaan, perlakuan terhadap para
36
Gunawan Widjaja, Tanggung Jawab Direksi atas Kepailitan
pemegang saham, dan stakeholders. kategori
Perseroan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005, hal. 21-
22. kedua lebih melihat pada kerangka secara
37
Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, Eight Edition, St. normatif, yaitu segala ketentuan hukum
Paul: Thomson West, 2004, hal. 1184.

72 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


baik yang berasal dari sistem hukum, sistem Dengan demikian dalam kedudukannya sebagai
peradilan, pasar keuangan, dan sebagainya yang pemegang saham mayoritas, kepala daerah
mempengaruhi perilaku perusahaan.38 Mengacu memiliki kewenangan yang besar dalam Perseroda
pada kategori kedua maka ketentuan peraturan dan dapat menentukan kebijakan Perseroda.
perundang-undangan, seperti peraturan OJK Besarnya kewenangan kepala daerah
dan juga pengawasan yang dilakukan oleh OJK sebagai pemegang saham mayoritas tersebut
telah mendorong pengelolaan yang baik pada dipertegas dalam Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) PP
Perseroda bidang perbankan. No. 54 Tahun 2017 yang menyebutkan bahwa
Berbeda dengan Perumda dimana kepala daerah selaku pemegang saham pada
kepala daerah berkedudukan sebagai pemilik Perseroda memiliki kewenangan mengambil
modal, berdasarkan Pasal 3 ayat (1) huruf b keputusan yang menyangkut:40 1) perubahan
PP No. 54 Tahun 2017, kepala daerah pada anggaran dasar; 2) pengalihan aset tetap;
Perseroda mewakili pemerintah daerah 3) kerjasama; 4) investasi dan pembiayaan,
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang termasuk pembentukan anak perusahaan
dipisahkan, berkedudukan sebagai pemegang dan/atau penyertaan modal; 5) penyertaan
saham. Dengan kepemilikan saham paling modal pemerintah daerah bersumber dari
sedikit 51% dan bahkan 100%, maka kepala modal kapitalisasi cadangan, keuntungan
daerah berkedudukan sebagai pemegang revaluasi aset, dan agio saham; 6) pengangkatan
saham mayoritas pada Perseroda. Terkait dan pemberhentian direksi dan komisaris; 7)
dengan kepemilikan saham mayoritas tersebut, penghasilan direksi dan komisaris; 8) penetapan
Rudyanti Dorotea Tobing mengemukakan besaran penggunaan laba; 9) pengesahan
bahwa siapa yang menguasai saham paling laporan tahunan; 10) penggabungan,
banyak dalam suatu PT, maka dialah yang pemisahan, peleburan, pengambilalihan, dan
menentukan kebijakan PT.39 pembubaran Perseroda; dan 11) jaminan aset
Pendapat Rudyanti Dorotea Tobing tersebut berjumlah lebih dari 50% (lima puluh persen)
dapat dipahami karena Pasal 84 ayat (1) UU dari jumlah kekayaan bersih Perseroda dalam
No. 40 Tahun 2007 mengatur setiap saham yang (satu) transaksi atau lebih.
dikeluarkan mempunyai satu hak suara, kecuali Dari kewenangan tersebut terlihat bahwa
anggaran dasar menentukan lain. Setiap pemegang kepala daerah yang mewakili daerah sebagai
saham berhak mengeluarkan suaranya sebanyak pemegang saham mayoritas pada Perseroda,
saham yang dimilikinya di dalam Perseroda. memiliki kewenangan untuk mengangkat
Dengan demikian berdasarkan Pasal 84 ayat (1) organ Perseroda yaitu direksi dan komisaris.
UU No. 40 Tahun 2007, dengan kepemilikan Berdasarkan teori organ, direksi bertugas
saham minimal 51% atau bahkan 100%, maka melakukan pengurusan Perseroda dan memiliki
kepala daerah mewakili daerah sebagai pemegang peran penting untuk mewakili Perseroda
saham mayoritas dan dapat mengambil keputusan baik di dalam maupun di luar pengadilan
dalam RUPS. Berdasarkan Pasal 1 angka 15 PP sesuai dengan anggaran dasar. Sedangkan
No. 54 Tahun 2017, RUPS adalah organ Perseroda komisaris bertugas melakukan pengawasan
yang memegang kekuasaan tertinggi dalam dan memberikan nasihat kepada direksi dalam
Perseroda dan memegang segala wewenang yang menjalankan kegiatan pengurusan Perseroda.
tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris. Mengingat peran pentingnya sebagai organ
Perseroda tersebut, maka direksi dan komisaris
38
Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, Penerapan Good
haruslah orang yang benar-benar profesional
Corporate Governance Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa
Demi Kelangsungan Usaha, Jakarta: Prenada Media Group, yang memenuhi kualifikasi sebagaimana
2006, hal. 26
39
Rudyanti Dorotea Tobing, Aspek-Aspek Hukum Bisnis
Pengertian, Asas, Teori, dan Praktik, Surabaya: LeksBang
40
Pasal 3 ayat (4) PP No. 54 Tahun 2017.
Justitia, 2015, hal. 268.

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 73


dipersyaratkan dalam PP No. 54 Tahun 2017.41 merugikan dirinya dan perseroan. Ini
Oleh karena itu pemilihan dan pengangkatan disebabkan kedudukan pemegang saham
direksi dan komisaris harus dilakukan sesuai mayoritas identik dengan direksi/komisaris
dengan ketentuan peraturan perundang- selaku organ perseroan, baik identik secara
undangan42 dan tidak melalui KKN. fisik maupun kepentingan.
Keputusan yang diambil oleh kepala daerah 2. Prinsip “personan standing in judicio” atau
baik yang terkait dengan pengangkatan direksi “capacity standing in court or in judgment”
dan anggota komisaris maupun hal lainnya yaitu hak untuk mewakili perseroan hanya
sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (3) dan boleh dilakukan oleh organ perseroan yaitu
ayat (4) PP No. 54 Tahun 2017 di atas tidak direksi. Pemegang saham minoritas tidak
boleh merugikan pemegang saham minoritas. boleh melakukan tindakan derivatif.
Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007, pemegang Dalam UU No. 40 Tahun 2007,
saham minoritas adalah pemegang saham pelindungan terhadap pemegang saham
yang memiliki jumlah saham tidak lebih dari minoritas tersebut terdapat dalam Pasal 61
10% (sepuluh persen).43 Berdasarkan pada dan Pasal 62. Berdasarkan pada Pasal 61 UU
prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu No. 40 Tahun 2007, pemegang saham yang
kewajaran, Perseroda harus memperhatikan merasa dirugikan karena tindakan Perseroda
kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan
asas kepatutan dan kewajaran, khususnya wajar sebagai akibat keputusan RUPS, direksi,
kepentingan pemegang saham minoritas. dan/atau dewan komisaris dapat mengajukan
Mengingat kedudukannya yang lemah maka gugatan terhadap Perseroda ke pengadilan
hukum memberikan pelindungan kepada negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
pemegang saham minoritas. Menurut Rachmadi kedudukan Perseroda. Sedangkan berdasarkan
Usman, perlunya pelindungan hukum terhadap Pasal 62 UU No. 40 Tahun 2007, setiap
pemegang saham minoritas disebabkan sebelum pemegang saham berhak meminta kepada
berlakunya undang-undang PT terdapat suatu Perseroda agar sahamnya dibeli dengan harga
kondisi dimana:44 yang wajar apabila yang bersangkutan tidak
1. Berlakunya “prinsip mayoritas” menyetujui tindakan Perseroda yang merugikan
menyebabkan pemegang saham minoritas pemegang saham atau Perseroda berupa:
berada pada posisi yang tidak berdaya a. Perubahan anggaran dasar.
dalam menegakkan kepentingan dan b. Pengalihan atau penjaminan kekayaan
haknya. Kedudukan hukum pemegang Perseroda yang mempunyai nilai lebih dari
saham minoritas lemah dan tidak mampu 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih
menghadapi direksi/komisaris yang perseroda.

41
Syarat untuk menjadi anggota Komisaris diatur dalam Pasal c. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
38 PP No. 54 Tahun 2017. Sedangkan syarat untuk menjadi atau pemisahan.
Direksi diatur dalam Pasal 58 PP No. 54 Tahun 2017.
42
Mekanisme pemilihan dan pengangkatan anggota Meskipun hukum memberikan pelindungan
Komisaris diatur dalam Pasal 39 dan Pasal 40 PP No. 54 terhadap pemegang saham minoritas, jarang
Tahun 2017. Sedangkan pemilihan dan pengangkatan terjadi pemegang saham minoritas Perseroda
Direksi diatur dalam Pasal 58 dan Pasal 59 PP No. 54
yang mengajukan gugatan terhadap Perseroda ke
Tahun 2017.
43
Maya Sari, Abdul Rachmad Budiono, dan Hanif Nur pengadilan negeri atau pun meminta sahamnya
Widhiyanti, “Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Saham dibeli oleh Perseroda karena merasa dirugikan
Minoritas Yang tidak dilibatkan dalam Proses Akuisisi”, oleh tindakan Perseroda. Ada kemungkinan
Yuridika, Vol. 32, No.3, September 2017, hal. 441-463,
hal tersebut disebabkan Perseroda memang
www.e-jounal.unair.ac.id/YDK/arcticle/view/4827/pdf_2.,
diakses tanggal 18 Mei 2018. telah dikelola dengan baik dan tidak merugikan
44
Rachmadi Usman, Dimensi Hukum Perusahaan Perseroan pemegang saham minoritas. Kemungkinan
Terbatas, Bandung: PT. Alumni, 2004, hal. 120-121. lainnya, tidak ada keberanian dari pemegang

74 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


saham minoritas untuk mengajukan gugatan V. PENUTUP
terhadap Perseroda ke pengadilan negeri atau Bentuk hukum BUMD berimplikasi
pun meminta sahamnya dibeli. Ketidakberanian pada pengelolaannya. Pada BUMD yang
tersebut disebabkan pemegang saham minoritas berbentuk Perumda, pengelolaan BUMD
pada Perseroda umumnya adalah pemerintah dirasa berat karena PP No. 54 Tahun 2017
kabupaten/kota yang berada di provinsi yang mengamanatkan untuk memprioritaskan
bersangkutan atau koperasi pegawai negeri. menyelenggarakan kepentingan umum, selain
Sebagai contoh, pemegang saham minoritas juga harus menghasilkan keuntungan. Pada
pada PT. Pusat Rekreasi Promosi dan Perumda, KMP memiliki kewenangan cukup
Pembangunan Jawa Tengah (PT. PRPP Jawa besar sehingga memiliki peran penting dalam
Tengah) adalah kabupaten/kota yang ada di pengelolaan Perumda karena segala keputusan
Jawa Tengah. Contoh lainnya, pemegang saham yang bersifat strategis harus mendapatkan
minoritas pada PT. Sarana Pembangunan Jawa persetujuan dari KMP. Dengan demikian
Tengah (SPJT) dan PT Jamkrida Jawa Tengah visi, misi, dan niat baik KMP berpengaruh
adalah koperasi pegawai. pada perkembangan Perumda. Perumda
Besarnya kewenangan kepala daerah pada akan berkembang dengan baik jika KMP
Perseroda menyebabkan visi, misi, dan itikad memiliki visi, misi, dan niat yang baik untuk
baik kepala daerah dapat mempengaruhi mengembangkannya, begitu pun sebaliknya.
perkembangan Perseroda. Perseroda akan Selain KMP, direksi dan dewan pengawas juga
berkembang dengan baik jika Kepala Daerah berperan penting dalam pengelolaan Perumda
memiliki visi, misi, dan itikad baik untuk karena merekalah yang mewakili Perumda.
mengembangkannya. Sebaliknya Perseroda Direksi dan dewan pengawas harus mandiri dan
sulit untuk berkembang dengan baik jika independen dalam menjalankan tugasnya agar
kurang ada dukungan dari Kepala Daerah. Perumda dapat dikelola dengan baik. Dalam
Pada kondisi yang demikian, Perseroda semakin menjalankan tugas, direksi dan dewan pengawas
sulit untuk berkembang jika pemegang saham membutuhkan dukungan SDM yang handal
minoritas yang diharapkan dapat menjalankan yang dapat diperoleh melalui rekrutmen yang
fungsi kontrolnya terhadap Perseroda dilakukan secara profesional dan sesuai dengan
kurang bisa menjalankan fungsinya tersebut ketentuan peraturan perundang-undangan.
dengan baik. Untuk itu, dalam rangka untuk BUMD yang berbentuk Perseroda
meningkatkan pengawasan akan lebih baik jika berorientasi pada keuntungan. Oleh karena itu
saham Perseroda juga dimiliki oleh masyarakat dibutuhkan organ Perseroda yaitu direksi dan
di daerah yang bersangkutan.45 Dengan komisaris yang handal yang dapat mengelola
kepemilikan saham oleh masyarakat luas maka Perseroda dengan baik sesuai dengan PP No. 56
diharapkan ada banyak pihak yang mengawasi Tahun 2017. Mengingat pentingnya direksi dan
Perseroda sehingga Perseroda dapat dikelola dewan komisaris sebagai organ Perseroda yang
dan berkembang dengan baik. Perseroda yang mewakili Perseroda maka rekrutmen direksi
berkembang dengan baik akan meningkatkan dan komisaris harus dilakukan dengan baik,
value perusahaan dan menaikkan nilai saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Perseroda yang pada akhirnya akan dapat undangan yang berlaku. Pada Perseroda, kepala
menguntungkan daerah itu sendiri. daerah yang berkedudukan sebagai pemegang
saham mayoritas, memiliki kewenangan
mengambil keputusan. Implikasinya kepala
daerah memiliki peran penting dalam
pengelolaan Perseroda sehingga visi, misi kepala
45
Agus (Dosen Hukum Perusahaan Fakultas Hukum
Universitas Airlangga Surabaya), wawancara dilakukan daerah juga berpengaruh pada perkembangan
di Fakultas Hukum Universitas Airlangga pada tanggal 9 Perseroda. Pelaksanaan kewenangan kepala
Agustus 2017.

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 75


daerah tersebut tidak boleh merugikan Budhisulistyawati, Ambar; Yudho Taruno
pemegang saham minoritas yang mendapat Muryanto; dan Anjar Sri CN. “Strategi
pelindungan hukum dalam UU No. 40 Tahun Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah
2007. (BUMD) Persero untuk Mewujudkan
Bentuk hukum BUMD berimplikasi pada Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
pengelolaan BUMD baik yang berbentuk Baik”. Privat Law. Vol. III. No. 2. Juli-
Perumda maupun Perseroda. Agar BUMD Desember 2015. https://media.neliti.com/
dapat dikelola dan berkembang dengan baik media/publications/164361-ID-strategi-
maka: pengelolaan-badan-usaha-milik-d.pdf.
1. Kepala daerah yang memiliki kewenangan Diakses tanggal 9 Januari 2018.
cukup besar untuk mengambil keputusan Harefa, Mandala. “Pengelolaan BUMD/
baik pada Perumda maupun Perseroda Perusahaan Daerah di Provnsi Sumatera
harus memiliki visi, misi, niat baik, dan Barat Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan
keseriusan untuk mengembangkan BUMD. Selatan.” Kajian. Vol. 15 No. 2. Juni 2010.
2. Direksi, dewan pengawas, komisaris, dan
pegawai BUMD haruslah orang-orang Kusumo, Dhimas Tetuko; Munawar Kholis, dan
yang berkualitas yang dapat menjalankan AL. Sentot Sudarwanto. “Kajian yuridis
tugasnya dengan baik dalam pengelolaan Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah
BUMD. Untuk itu rekrutmen direksi, (BUMD) di Bidang Perbankan Pasca
dewan pengawas, komisaris, dan pegawai Berlakunya Undang-Undang Nomor 23
BUMD harus dilakukan sesuai dengan Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah”.
ketentuan perundang-undangan yang Privat Law. Vol. IV. No. 1. Januari-Juni
berlaku. 2016. https://media.neliti.com/media/
3. Direksi, dewan pengawas, dan komisaris publications/164480-ID-kajian-yuridis-
harus independen dan mandiri dalam bentuk-hukum-badan-usaha.pdf. Diakses
menjalankan tugasnya sehingga BUMD tanggal 3 Juni 2018.
dapat dikelola dengan baik. Untuk itu tidak Mardjana, I Ketut. ”Corporate Governance dan
boleh ada paksaan dan ancaman dari siapa Privatisasi.” Jurnal Reformasi Ekonomi. Vol.
pun dan dalam bentuk apa pun terhadap 1. No. 2. Oktober-Desember 2002.
direksi, dewan pengawas, dan komisaris
Muryanto, Yudho Taruno dan Djuwityastuti.
yang tidak sesuai dengan ketentuan
“Model Pengelolaan Badan Usaha Milik
peraturan perundang-undangan.
Daerah (BUMD) dalam Rangka Mewujudkan
Good Corporate Governance”. Yustisia. Vol.3.
No.1. Januari-April 2014. https://jurnal.
uns.ac.id/yustisia/article/view/10136/9044.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses tanggal 2 Mei 2017.
Resen, Made Gde Subha Karma dan Yudho
Taruno Muryanto, “Implikasi Yuridis
Jurnal Diundangkannya Undang-Undang Nomor
Bako, Ronny Sautma Hotma. “Permasalahan 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Hukum Atas Bentuk Badan Hukum pada Daerah terhadap Pengaturan Badan Usaha
Badan Usaha Milik Daerah”. Kajian. Milik Daerah di Indonesia”. Yustisia. Vol.3.
Vol.15 No.4, 2010, https://jurnal.dpr.go.id/ No.3. Edisi 90 September-Desember 2014.
index.php/kajian/article/view/589. Diakses www.portalgaruda.org. Diakses tanggal 5
tanggal 29 Januari 2018. Juni 2018.

76 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


Saefuloh, Asep Ahmad. “Kebijakan Pengelolaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kondisi
Sumber Daya Manusia pada Badan Usaha Keungan Perusda Jatim Periode 31 Desember
Milik Daerah: Studi Kasus di Provinsi 2016. Surabaya: Biro Administrasi
Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat dan Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa
Kalimantan Selatan”. Kajian. Vol. 15 No. Timur. 2017.
10, Maret 2010. Simatupang, Richard Burton. Aspek Hukum
Sari, Maya, Abdul Rachmad Budiono dan Hanif dalam Bisnis. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Nur Widhiyanti. “Perlindungan Hukum Cipta. 2007.
Bagi Pemegang Saham Minoritas Yang Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana.
tidak dilibatkan dalam Proses Akuisisi.” Penerapan Good Corporate Governance
Yuridika. Vol.32. No.3. September 2017. Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi
www.e-jounal.unair.ac.id/YDK/arcticle/ Kelangsungan Usaha. Jakarta: Prenada
view/4827/pdf_2. Diakses tanggal 18 Mei Media Group. 2006.
2018.
Tobing, Rudyanti Dorotea. Aspek-Aspek Hukum
Sjawie, Hasbullah F. “Tanggung Jawab Direksi Bisnis Pengertian, Asas, Teori, dan Praktik.
Perseroan Terbatas Atas Tindakan Ultra Surabaya: LeksBang Justitia. 2015.
Vires”. Jurnal Hukum Prioris. Vol. 6 No.
1. Tahun 2017. https://media.neliti.com/ Usman, Rachmadi. Dimensi Hukum Perusahaan
media/publications/82266-ID-tanggung- Perseroan Terbatas. Bandung: PT. Alumni.
jawab-direksi-perseroan-terbata.pdf. 2004.
Diakses tanggal 18 Mei 2018. Widjaja, Gunawan. Tanggung Jawab Direksi atas
Kepailitan Perseroan. Jakarta: RajaGrafindo
Buku Persada. 2005.
Asikin, H. Zainal dan L. Wira Pria Suhartana.
Pengantar Hukum Perusahaan. Cetakan ke-1.Pustaka dalam Jaringan
Jakarta: Prenadamedia Group. 2016. Himawan, Aditya. “Kontribusi BUMD Masih
Cahyaningrum, Dian. “Perlindungan Konsumen Minim”. 28 Oktober 2015. http://www.
dalam Transaksi Elektronik (E-Commerce) suara.com/bisnis/2015/10/28/181655/
dalam Kerangka Masyarakat Ekonomi kontribusi-bumd-masih-minim. Diakses
ASEAN” dalam Pembangunan Hukum dan tanggal 20 April 2017.
Kebijakan Publik dalam Rangka Menyongsong Hidayat, Avit. 17 Desember 2014. “1360
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jakarta: P3DI BUMD Se-Indonesia Tidak Sehat”, http://
Setjen DPR RI dan Azza Grafika. 2015. www.enciety.co/1360-bumd-se-indonesia-
Fuady, Munir. Perseroan Terbatas Paradigma tidak-sehat/. Diakses tanggal 20 April 2017.
Baru. Bandung: Citra Aditya Bakti. 2003. Komite Nasional Kebijakan Governance.
Garner, Bryan A. Black’s Law Dictionary. Eight “Pengertian Good Corporate Governance”.
Edition. St. Paul: Thomson West. 2004. http://muc-advisory.com/tag/komite-
nasional-kebijakan-governance-knkg/muc-
Kansil, C.S.T. dan Christine S.T.Kansil. Seluk advisory.com. Diakses tanggal 17 April
Beluk Perseroan Terbatas Menurut Undang- 2018.
Undang No. 40 Tahun 2007. Jakarta: Rineka
Cipta. 2009. Warta Ekonomi. 8 Februari 2016. “DPD: Banyak
Masalah di BUMN dan BUMD”.https://
Muhammad, Abdulkadir. Hukum Perusahaan www.wartaekonomi.co.id/read89666/dpd-
Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti. banyak-masalah-di-bumn-dan-bumd.html.
2010. Diakses tanggal 21 April 2017.

DIAN CAHYANINGRUM: Implikasi Bentuk Hukum BUMD terhadap Pengelolaan BUMD 77


Riyandi, Rizma dan Budi Raharjo. 11 April 2017.
“Pengamat: Jumlah BUMD Sakit Lebih
Banyak Dibanding yang Sehat”. http://
www.republika.co.id/berita/koran/dialog-
jumat/15/01/02/ekonomi/makro/17/04/10/
oo733f415-pengamat-jumlah-bumd-
sakit-lebih-banyak-dibanding-yang-sehat.
Diakses tanggal 20 April 2017.

78 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018

You might also like