You are on page 1of 8

JURNAL AKADEMI FARMASI PRAYOGA,4(1), 2019

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga


ISSN-Online : 2548-141X
Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang
http:// jurnal.akfarprayoga.ac.id

Aplikasi Etil Selulosa sebagai Polimer pada Formulasi Mikrokapsul


Papain dengan Metode Penguapan Pelarut

Yahdian Rasyadi1*, Farida Rahim1, Nadya Fitri Handayani1


1
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang
*corresponding author, email: yahdianrasyadi@gmail.com

ABSTRACT

Papain is an enzyme obtained from the sap of papaya which has proteolytic power, easily
damaged by air both during manufacture and storage. This study aims to see whether
microencapsulation of papain using ethyl cellulose by solvent evaporation method can
protect papain from damage. Papain microcapsules are made with papain and ethyl cellulose
polymers with their respective ratios F1 (1:1), F2 (1:2), F3 (1:3) using solvent evaporation
methods. Evaluation of papain microcapsules with ethyl cellulose as a polymer includes
organoleptis, particle size average, % recovery, surface morphology of microcapsules using
Scanning Electron Microscope (SEM). From the evaluations of organoleptic F1, F2, and F3,
three formulas were formed in the form of crystalline powder, yellowish white, distinctive
smell. Particle size average of F1; F2; and F3 each of which is 14.68 µm; 42.84 µm; and
70.98 µm. Recovery from F1, F2, and F3 were 85.50%, 93.24% and 95.50% respectively.
The results of SEM showed that ethyl cellulose had covered the surface of papain in F1, F2,
and F3. The particle size and % recovery show that F3 is the best formula. Papain
microencapsulation using ethyl cellulose by solvent evaporation method can provide
protection against papain from damage.
Keywords: microencapsulation; papain microcapsules; ethyl cellulose; solvent evaporation
method

PENDAHULUAN

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan penduduk bumi. Batang, daun, dan buah
tanaman yang berasal dari Amerika tropis. pepaya muda mengandung getah berwarna
Buah pepaya tergolong buah yang popular putih. Getah ini mengandung suatu enzim
dan digemari oleh hampir seluruh pemecah protein atau enzim proteolitik
Aplikasi Etil Selulosa Sebagai Polimer Pada Formulasi
Mikrokapsul Papain Dengan Metode Penguapan Pelarut Rasyadi Y

yang disebut papain (Kalie, 1999). farmasi yang bertujuan untuk menjaga
Papain adalah suatu zat (enzim) yang aktivitas dan kestabilan dari papain, salah
diperoleh dari getah tanaman pepaya dan satunya mikroenkapsulasi.
buah pepaya. Dalam getah papaya yang Mikroenkapsulasi adalah suatu proses
masih muda terdapat tiga jenis enzim yaitu penyalutan bahan inti baik berupa padatan,
enzim papain, kimopapain, dan lisozim. cairan atau gas dengan suatu polimer
Dari ketiga enzim yang terkandung dalam sebagai dinding pembentuk mikrokapsul
getah pepaya, papain memiliki daya (Lachman et al, 1994). Mikroenkapsulasi
proteolitik yang paling besar (Jean, 2015). merupakan sistem yang stabil disebabkan
Dalam industri makanan dan minuman adanya pelapisan bahan yang memberikan
papain digunakan untuk pelunak daging, perlindungan secara fisik dan membentuk
stabilizer dalam pembuatan jelly, suatu penghalang bagi adanya oksigen
pengental dalam pembuatan sirup dari sari maupun molekul kecil lainnya (Klein et
buah, dan penggumpal susu dalam al., 2015). Zat yang tidak tahan terhadap
pembuatan keju (Sutoyo, 2015). Dalam pengaruh lingkungan, seperti protein dan
bidang kefarmasian papain digunakan enzim dapat dipertahankan stabilitasnya
sebagai pelancar pencernaan, luka infeksi, dengan mikroenkapsulasi (Sharma et al.,
mengurangi penggumpalan darah sebelum 2011).
operasi serta meningkatkan penyembuhan Untuk membentuk suatu mikrokapsul
inflamasi akut (Silaban et al, 2012). Dalam dibutuhkan suatu polimer yang dapat
sediaan kosmetik, papain banyak membentuk dinding pelindung zat aktif
digunakan untuk wajah dan kulit. Papain yang akan di salut. Mikrokapsul dalam
berguna untuk melarutkan sel kulit yang penelitian ini dibuat dalam tiga formula
telah mati, mengobati jerawat, luka bakar, dengan variasi polimer untuk FI 1 : 1, FII
ketombe, jamur dan kutil (Muhidin, 2001). 1 : 2, dan FIII 1 : 3. Variasi polimer
Papain merupakan zat yang mudah tersebut bertujuan untuk mencari
rusak karena oksidasi udara baik selama mikrokapsul yang dapat menyalut zat aktif
pembuatan maupun penyimpanan. dengan baik sehingga mikrokapsul yang
Aktivitas enzimatik papain dapat dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sediaan farmasi.
seperti suhu, cahaya, oksigen, kelembaban, Polimer yang digunakan dalam
dan kemasan (Muhidin, 2001). Oleh pembuatan mikrokapsul pada penelitian ini
karena itu dibutuhkan suatu teknologi adalah etil selulosa. Etil selulosa

57 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 4 No 1, 2019


Aplikasi Etil Selulosa Sebagai Polimer Pada Formulasi
Mikrokapsul Papain Dengan Metode Penguapan Pelarut Rasyadi Y

merupakan polimer yang tidak larut dalam Prosedur Kerja


air, dapat larut dalam berbagai pelarut Pembuatan Formula Mikrokapsul Papain
organik, tidak berbau, tidak berwarna, Formula pada pembuatan mikrokapsul

tidak memiliki rasa dan stabil. Polimer ini papain pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 1.
bersifat non-toksik dan biocompatible,
Tabel 1. Formula Mikrokapsul Papain
sehingga dapat digunakan sebagai penyalut
untuk menutupi rasa yang tidak enak,

n-Heksan
cair (mL)

Tween 80
Formula

Paraffin
Selulosa
Papain
(gram)

(gram)

Aseton
murni

(mL)

(mL)

(mL)
Etil
menjaga kestabilan zat aktif, dan dapat
pula digunakan untuk memodifikasi
FI 1 1 30 30 1,2 30
pelepasan obat (Febriyenti et al, 2013).
FII 1 2 30 30 1,2 30
Metode yang digunakan untuk
FIII 1 3 30 30 1,2 30
membentuk mikrokapsul pada penelitian
ini ialah metode penguapan pelarut yang
Pembentukan Mikrokapsul
prinsipnya adalah melarutkan polimer di
Mikrokapsul dibuat dengan metode
dalam pelarut yang mudah menguap,
emulsifikasi penguapan pelarut
kemudian zat aktif didispersikan atau
menggunakan alat homogenizer.
dilarutkan dalam larutan polimer (Fitriani,
Pembuatan mikrokapsul dimulai dengan
et al, 2010).
melarutkan etil selulosa dalam aseton
METODE PENELITIAN
terlebih dahulu, kemudian ditambahkan
Alat dan Bahan
papain. Sebagai pembentuk emulsi,
Alat yang digunakan pada penelitian ini
paraffin cair yang telah ditambahkan
adalah alat – alat gelas, spatel, timbangan
tween 80 dicampurkan kedalam larutan
digital, homogenizer, seperangkat alat
papain dan etil selulosa dalam beaker glass
Scanning Electron Microscope,
500 mL. selanjutnya, beaker glass
seperangkat alat Optilab Microscope
dipasang pada alat dan putaran alat diatur
Camera, Moisture Balance, pH meter
700-1000 rpm selama 30 menit.
(iSTEK),
Mikrokapsul papain yang terbentuk
Bahan yang digunakan pada penelitian
akan mengendap kedasar beaker glass,
ini adalah Papain murni dari CV. Delta
sedangkan pelarut (aseton) akan menguap.
Laboratorium, Malang. Etil selulosa dari
Mikrokapsul yang terbentuk, dicuci
PT. Asian Farmasi, Semarang, paraffin
dengan n-heksan sebanyak 3x untuk
cair, aseton, Tween 80, n-heksan.
membersihkan mikrokapsul dari parafin

58 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 4 No 1, 2019


Aplikasi Etil Selulosa Sebagai Polimer Pada Formulasi
Mikrokapsul Papain Dengan Metode Penguapan Pelarut Rasyadi Y

cair yang tersisa. Mikrokapsul papain yang Mikrokapsul yang sudah disiapkan
telah bersih dikeringkan di atas kertas didispersikan ke dalam medium paraffin
saring selama 3 jam. cair. Setelah itu dilakukan pengambilan
Evaluasi dan Karakterisasi Mikro- gambar dan selanjutnya partikel yang
kapsul tercitra diukur dengan menggunakan
Pemeriksaan Organoleptis aplikasi image raster (Tewa et al., 2007).
Pemeriksaan organoleptis ini dilakukan Penentuan susut pengeringan
dengan menggunakan panca indra yang Susut pengeringan ditentukan dengan
bertujuan untuk pengenalan awal sediaan menggunakan alat moisture balance. Alat
yang meliputi bentuk, bau, dan warna dipanaskan terlebih dahulu selama kurang
(DepKesRI., 1995). lebih 10 menit. Parameter dan suhu pada
Perolehan Kembali alat diatur menjadi 105ºC. Mikrokapsul
Perolehan kembali dihitung berdasarkan ditimbang sebanyak 1 g dan diletakkan di
perbandingan antara bobot mikrokapsul atas wadah aluminium secara merata
yang diperoleh terhadap bobot bahan dalam alat. Alat kemudian dinyalakan dan
pembentuk mikrokapsul yang digunakan nilai susut pengeringan akan terbaca pada
(Tewa et al., 2007). alat (Tewa et al., 2007).
Penentuan bentuk dan morfologi HASIL DAN PEMBAHASAN
mikrokapsul Penelitian ini bertujuan untuk
Bentuk dan morfologi mikrokapsul memformulasi papain kedalam bentuk
diamati menggunakan alat Scanning mikrokapsul dengan polimer etil selulosa
Electron Microscope (SEM). Mikrokapsul menggunakan metode penguapan pelarut.
dilapisi dengan logam emas dan palladium Papain yang digunakan dalam
menggunakan Ion Sputter pada kondisi penelitian ini adalah papain murni yang
vakum dan sampel diperiksa menggunakan diperoleh dari CV. Delta Laboratorium,
Scanning Electrone Microscope dengan Malang. Etil selulosa yang digunakan
prinsip pembacaan electron yang terpantul sebagai polimer diperoleh dari PT. Asian
dari tembakan sinar electron terhadap Farmasi, Semarang. Penelitian dimulai
sampel (Tewa et al., 2007). dengan membuat mikrokapsul papain
Penentuan distribusi ukuran partikel terlebih dahulu dengan metode penguapan
Penentuan distribusi ukuran partikel pelarut, metode ini dipilih karena mudah
dari mikrokapsul dilakukan menggunakan dalam aplikasi dan cocok untuk bahan inti
alat Optilab Microscope Camera. yang digunakan. Mikroenkapsulasi papain

59 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 4 No 1, 2019


Aplikasi Etil Selulosa Sebagai Polimer Pada Formulasi
Mikrokapsul Papain Dengan Metode Penguapan Pelarut Rasyadi Y

dibuat dalam tiga formula, ketiganya mikrokapsul yang diperoleh terhadap total
dibedakan oleh konsentrasi etil selulosa bahan pembentuk mikrokapsul (Kumar et
yang digunakan. Perbandingan papain al, 2011). Nilai perolehan kembali
dengan polimer etil selulosa dalam mikrokapsul papain untuk FI, FII, dan FIII
masing-masing formula adalah FI = 1:1; berturut – turut adalah 85,50% ; 93,24% ;
FII = 1:2, dan FIII = 1:3. Perbandingan ini dan 95,50%. Data yang diperoleh
bertujuan untuk menemukan formula yang menunjukkan nilai perolehan kembali
dapat menghasilkan mikrokapsul papain mendekati 100%. Hal ini dikarenakan
yang terkapsul dengan baik. Formula bahwa semua bahan pembentuk
mikrokapsul papain yang diinginkan mikrokapsul berpadu dalam pembentukan
tersebut dapat diperoleh dari hasil evaluasi mikrokapsul papain dan membuktikan jika
yang dilakukan terhadap mikrokapsul metode penguapan pelarut dapat
papain yang telah dibuat. Evaluasi membentuk mikrokapsul dengan bobot
mikrokapsul papain meliputi organoleptis, yang hampir sama dengan total bahan
nilai perolehan kembali, morfologi dan pembentuk.
karakterisasi mikrokapsul, distribusi Pengamatan morfologi dan karakterisasi
ukuran partikel, dan penentuan kadar air. mikrokapsul dilakukan menggunakan alat
Pemeriksaan organoleptis dari Scanning Electron Microscope (SEM)
mikrokapsul papain pada formula FI, FII, dengan pembesaran 100x di Lembaga Ilmu
dan FIII menghasilkan mikrokapsul papain Penelitian Indonesia (LIPI) Bandung
dengan bentuk butir – butir kristal seperti (Gambar 2). Mikrokapsul papain FI
kristal gula dengan warna putih memiliki morfologi tidak sferis
kekuningan (Gambar 1) serta memberikan dikarenakan bentuk morfologi papain
bau yang khas. Bau khas tersebut berasal mendominasi pada morfologi mikrokapsul
dari papain yang digunakan sebagai zat papain FI.
aktif. Morfologi mikrokapsul papain FII
sedikit sferis dan terlihat bertumpuk antar
mikrokapsulnya Penumpukan yang terlihat
diakibatkan karena masih adanya
a b c mikrokapsul yang saling melekat saat
Gambar 1. Organoleptis mikrokapsul
papain a)FII, b) FII, c) FIII dilakukan penyiapan untuk pengamatan,
Perhitungan nilai perolehan kembali sehingga mempengaruhi pengamatan.
didapatkan dengan membandingkan total

60 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 4 No 1, 2019


Aplikasi Etil Selulosa Sebagai Polimer Pada Formulasi
Mikrokapsul Papain Dengan Metode Penguapan Pelarut Rasyadi Y

Mikrokapsul papain FIII memiliki bertujuan untuk mendapatkan hasil yang


bentuk morfologi seperti etil selulosa, lebih spesifik (Swarbick & Boylan, 1991).
yaitu sferis memanjang dan sedikit lebih Sampel yang dihitung ukuran
besar volumenya dari etil selulosa. partikelnya adalah mikrokapsul papain FI,
Perbandingan papain : etil selulosa pada FII, FIII dan papain. Perhitungan ukuran
formula mikrokapsul papain FIII adalah partikel papain dilakukan untuk
1:3. membandingkan ukuran zat aktif dengan
mikrokapsul yang dibuat. Hasilnya ukuran
rata-rata partikel mikrokapsul papain FI
adalah 14,68 µm. Ukuran rata-rata partikel
a b mikrokapsul papain FII adalah 42,84 µm.
Sedangkan ukuran rata-rata partikel
mikrokapsul papain FIII 70,98 µm. Ukuran
rata-rata partikel papain diperoleh adalah
6,14 µm (Gambar 3).
c d

e
Gambar 2.Hasil Scanning Electron Microscope:
a)FI, b) FII, c)FIII, d)Papain, e)Etil
Selulosa a
Evaluasi mikrokapsul selanjutnya
adalah penentuan distribusi ukuran partikel
menggunakan mikroskop yang
dihubungkan dengan perangkat digital
optilab dan laptop. Kamera dari optilab
disambungkan pada mikroskop, kemudian b
ditentukan perbesaran yang akan
digunakan yaitu 4x, 10x, 40x dan diamati
partikelnya serta diukur partikel yang
tercitra dengan aplikasi image raster pada
laptop sebanyak 300 partikel yang
c

61 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 4 No 1, 2019


Aplikasi Etil Selulosa Sebagai Polimer Pada Formulasi
Mikrokapsul Papain Dengan Metode Penguapan Pelarut Rasyadi Y

Gambar 3. Diagram Distribusi Ukuran diperbolehkan untuk mikrokapsul adalah


Partikel Mikrokapsul
10% (Nugraheni, et al., 2015) sehingga
Papain a) FI, b) FII, c) FIII
mikrokapsul papain yang telah dibuat
Dari hasil tersebut, terlihat jika
memenuhi syarat kadar air suatu
mikrokapsul papain memiliki ukuran yang
mikrokapsul.
lebih besar dari papain, namun ukuran
Tabel 2. Hasil Kadar Air Mikrokapsul
partikel papain memiliki ukuran kecil yang Papain
seragam bila dibandingkan dengan
No Mikrokapsul % Kadar Air
mirokapsul papain. Menurut Liebermann
1 FI 7,6 %
1994, ukuran partikel mikrokapsul dengan
2 FII 8,5 %
metoda penguapan pelarut berkisar antara
3 FIII 9,1 %
5 - 5000µm. Ukuran mikrokapsul dalam
penelitian ini berada dalam rentang yang
KESIMPULAN
telah disebutkan dalam standar, sehingga
Dari ukuran partikel dan % perolehan
mikrokapsul papain yang telah dibuat
kembali menunjukkan bahwa F3
memenuhi ukuran yang sesuai standar
merupakan formula yang paling baik.
ukuran mikrokapsul.
Mikroenkapsulasi papain menggunakan
Evaluasi mikrokapsul papain terakhir
etil selulosa dengan metode penguapan
adalah penetapan kadar air yang bertujuan
pelarut dapat memberikan perlindungan
untuk mengetahui kandungan air yang
terhadap papain dari kerusakan.
terdapat pada mikrokapsul papain yang
telah dibuat. Penetapan kadar air ini DAFTAR PUSTAKA
dilakukan karena dalam pembuatannya
Departemen Kesehatan RI. 1995.
terdapat etil selulosa yang bersifat Farmakope Indonesia, Edisi IV.
Jakarta. Dirjen POM.
higroskopis, sehingga memungkinkan
adanya air yang terjerat saat proses Febriyenti., Ben, E.S., Prima. T. 2013.
Formulasi Mikrokapsul Glikuidon
pembuatan. Menggunakan Penyalut Etil Selulosa
Penentuan kadar air mikrokapsul papain Dengan Metode Emulsifikasi
Penguapan Pelarut, Jurnal Farmasi
menggunakan alat moisture balance, 324–336.
dengan suhu 105°C selama 10 menit. Nilai
Fitriani, L., Heni, R., Tri,S. 2010.
persentasi kadar air didapatkan pada FI Formulasi Mikroenkapsulasi Protein
sebesar 7,6%, FII 8,5%, dan FIII 9,1% Dalam Poli (D,L-Laktida) Dengan
Teknik Penguapan Pelarut. Jurnal
(Tabel 2). Syarat kadar air yang Sains dan Teknologi Farmasi Vol.15,

62 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 4 No 1, 2019


Aplikasi Etil Selulosa Sebagai Polimer Pada Formulasi
Mikrokapsul Papain Dengan Metode Penguapan Pelarut Rasyadi Y

No.1. Bandung. ITB Rimpang Temulawak (Curcuma


Xanthorrhiza Roxb.) Dengan Penyalut
Jean, Luckie. 2015. Uji Stabilitas Aktivitas Berbasis Air. Jurnal Kefarmasian
Proteolitik dan Potensi Daya Hambat Indonesia. Vol 5. No 2. Badan
Mikroba Sediaan Emulgel Serbuk Penelitian dan Pengembangan
Kasar Papain. Depok. Fakultas Kesehatan. Kementrian Kesehatan
Farmasi, Universitas Pancasila. Indonesia.

Kalie. M. Baga. 1999. Bertanam Pepaya. Sharma M., Sharma V., Panda AK.,
Jakarta : PT.Penebar Swadaya Majumdar DK. 2011. Enteric
Microsphere Formulations Of Papain
Klein, Traudi, Renata, L, Bruschi, M. L , For Oral Delivery. Dalam Yakugaku
Joao C.P.D.M. 2015. Microparticles Zasshi. Japan. The Pharmaceutical
Containing Guarana Extract Obtained Society Of Japan
By Spray-Drying Technique :
Development And Characterization. Silaban, R., Panggabean, F.T., Rahmadani,
Brazil. Elveiser Revista Brasileira De M,. 2012. Kajian Pemanfaatan Enzim
Farmacognosia 25 : 292-300. Papain Getah Buah Pepaya Untuk
Melunakkan Daging. Medan.
Kumar, B.P, Chandiran, L., Sarhat, Universitas Negeri Medan, Program
Bhavya L, Sindhur, M. 2011. Pascasarjana.
Microparticulate Drug Delivery
System : A Review. Departement of Sutoyo, A. 2015. Isolasi Enzim Papain
Pharmaceutical. India Dari Getah Pepaya Muda (Carica
papaya). Bandung.ITB Press.
Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig,
J.L., 1994, The Theory and Practice of Swarbrick, J., & Boylan, J.C. 1991.
Industrial Pharmacy,2nd ed., Lea and Encyclopedia of Pharmaceutical
Febiger, Philadelphia. Jakarta : UI Technology.Volume 5. New York
press. and Bassel : Marcell Dekker Inc

Muhidin, D. 2001. Papain Dan Peptin. Tewa,P., Briançon, S., Fessi, H. 2007.
Edisi 3. Jakarta : Penerbit Penebar Preparation of Redispersible Dry
Swadaya. Nanocapsules by Means of Spray-
drying Development and
Nugraheni, A., Yunarto, N., Characterisation. European Journal
Sulistyaningrum, N. 2015. Optimasi of Pharmaceutical Sciences Vol. 30,
Formula Mikroenkapsulasi Ekstrak Issue 2, Pages 124-135

63 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 4 No 1, 2019

You might also like