You are on page 1of 8

Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664

EISSN: 2654 – 3249

LITERATUR RIVIEW: SISTEM PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN


PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI PUSKESMAS

LITERATURE REVIEW: AN IMPLEMENTATION OF HEALTH INDONESIAN PROGRAM WITH


FAMILY APPROACH AT PUBLIC HEALTH CENTRE
Oleh:
Budi Hartono , Nova Setianie , Iis Suryani3, Anisa Amalia4, Mulya Wijaya5
1 2
1 Dosen Megister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
2,3,4,5 Mahasiswa Megister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Email: iissuryani0202@gmail.com

ABSTRACT
The implementation of the Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK) focuses on both public
and individual health sectors which cover all families within the work area of the local public health
centre. Despite the ambitious target set by the program, very few attempts to understand whether the
program is really effective. This current paper aims to investigate the effectiveness of the PIS-PK using
literature review approach. The author sorted the collection of articles that have been published in the
last three years (2018-2020) using keywords of the Healthy Indonesia Program with a Family Approach
(PIS-PK) at public health centre.. The results of a literature analysis were the implementation of PIS-PK
in health centers has been carried out but was not running optimally. In the process elements of the
implementation of PIS-PK, good communication, joint coordination across related sectors and
monitoring and evaluation of programs are necessary. The results of the data collection on the Healthy
Family Index (IKS) obtained in the implementation of PIS-PK affect the quality of the results produced
(output) data utilization in the future (outcome). Therefore, it can be concluded that public health centre.
that have not achieved optimum target.

Kata Kunci: Healthy Indonesia Program, a Family Approach (PIS-PK)

ABSTRAK

Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) berfokus pada sektor kesehatan
masyarakat dan perorangan yang mencakup semua keluarga di dalam wilayah kerja puskesmas setempat.
Terlepas dari target yang ditetapkan oleh program, sangat sedikit upaya untuk memahami apakah program
tersebut benar-benar efektif. Artikel ini bertujuan untuk menyelidiki efektivitas PIS-PK dengan menggunakan
pendekatan tinjauan literatur. Penulis memilah kumpulan artikel yang telah terbit dalam tiga tahun terakhir (2018-
2020) dengan menggunakan kata kunci Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di
Puskesmas. Hasil analisis literatur menunjukan pelaksanaan PIS-PK di puskesmas sudah dilakukan tetapi belum
berjalan secara maksimal. Pada proses pelaksanaan PIS-PK perlu adanya komunikasi yang baik, koordinasi
bersama lintas sektor terkait serta monitoring dan evaluasi program. Hasil pendataan Indeks Keluarga Sehat
(IKS) yang diperoleh dalam pelaksanaan PIS-PK berpengaruh terhadap kualitas hasil (output) pemanfaatan data
di masa yang akan datang (outcome), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat puskesmas yang
belum mencapai target yang optimal.

Kata Kunci: Program Indonesia, Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

LATAR BELAKANG setiap orang agar terwujud derajat kesehatan


Pembangunan kesehatan pada masyarakat yang setinggi-tingginya. Salah satu
hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan program utama dalam pembangunan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang kesehatan saat ini adalah Program Indonesia
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi (Kepmenkes RI, 2015).

218 Vol. 15, No. 3, Desember 2020 : 158 – 224 |


Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

Menurut Permenkes RI (2016) PIS-PK pembiayaan serta sarana dan prasarana


merupakan salah satu program dari agenda ke termasuk program UpayaKesehatan
lima Nawa Cita yaitu meningkatkan kualitas Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
hidup manusia Indonesia. Dalam rangka Perorangan (UKP) yang mencakup seluruh
pelaksanaan PIS-PK telah disepakati adanya keluarga dalam wilayah kerja puskesmas
12 indikator utama untuk penanda status dengan memperhatikan manajemen
kesehatan sebuah keluarga puskesmas yaitu P1 (perencanaan), P2
Puskesmas merupakan ujung tombak (penggerakan pelaksanaan) dan P3
dalam pelaksanaan kebijakan yang terbentuk, (pengawasan pengendalian-penilaian)
termasuk dalam pelakanaan kegiatan Program (Kemenkes RI, 2017).
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Perencanaan PIS-PK di puskesmas
(PIS-PK). Oleh karena itu, penting bagi dilakukan dengan membentuk tim PIS-PK
puskesmas dalam melakukan penguatan yang dengan rangkaian kegiatan yang dibahas
lebih optimal guna terlaksananya suatu dalam lokakarya mini dan masuk ke dalam
program dengan baik (Permenkes, 2014). RUK dan RPK puskesmas. Pengorganisasian
Program Indonesia Sehat dengan dilakukan dengan memberikan pembebanan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang tugas kepada masing-masing staf, monitoring
dilaksanakan di puskesmas dilakukan secara dan evaluasi dilihat dari IKS keluarga
bertahap. Diawali pada tahun 2016 dengan kemudian dilakukan kunjungan kembali untuk
fokus di 470 puskesmas yang ada di 64 pendataan ulang (Febriawati, et al, 2020).
kabupaten/kota di 9 provinsi. Pada tahun 2017 Menurut Azwar (2010) pelayanan
kegiatan PIS-PK dilakukan di 2.926 puskesmas kesehatan yang baik merupakan kesatuan
yang ada di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi. terpadu yang disebut dengan sebuah sistem.
Pada tahun 2018 PIS-PK dilaksanakan 5.852 Untuk itu, mengingat pentingnya kegiatan-
puskesmas (Sakti, 2017). kegiatan PIS-PK yang harus diintegrasikan
Cakupan kunjungan keluarga dalam kedalam manajemen puskesmas, maka pada
pelaksanaan PIS-PK tahun 2018 di Indoneisa penelitian ini penulis melakukan literatur review
adalah sebesar 26,80%. Persentase tertinggi terkait pelaksanaan Program Indonesia Sehat
berada pada Provinsi Sulawesi Barat (62,92%) dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di
dan Provinsi DKI Jakarta berada pada puskesmas yang ditinjau dari unsur sistem
persentase terendah (2,17%). Rata-rata Indeks meliputi input, process dan output.
Keluarga Sehat (IKS) di Indonesia sebesar
0,165%, pencapaian IKS tertinggi berada di METODE
Provinsi DKI Jakarta (0,339%) dan terendah di Desain yang digunakan dalam penelitian
Provinsi Maluku (o,081%) (Trihono, 2018). ini adalah literatur review. Menurut Denney dan
Berdasarkan hasil penelitian yang Tweksbury (2013) literatur review merupakan
dilakukan oleh Sumarjono (2018) menyatakan ikhtisar komprehensif tentang penelitian yang
bahwasannya pendataan kunjungan rumah sudah dilakukan mengenai topik yang spesifik.
merupakan langkah pertama dalam rangkaian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Desember 2020 dengan teknik pengumpulan
Keluarga. Pendataan terhadap status artikelyang telah dipublish oleh peneliti dalam
kesehatan keluarga sangat diperlukan karena tiga tahun terakhir (2018-2020) melalui
digunakan sebagai bahan untuk merancang, pencarian kata kunci Program Indonesia Sehat
menerapkan dan mengevaluasi program dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di
pencegahan kesehatan masyarakat yang puskesmas. Terdapat 10 artikel yang diperoleh
sesuai dan tepat sasaran. dan 5 artikel dianalisis melalui kesesuaian
Pelaksanaan PIS-PK ditekankan pada topik, analisis tujuan, metodologi penelitian
integrasi pendekatan akses pelayanan yang digunakan dan hasil dari setiap artikel.
kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan,

| Sistem Pelaksanaan Program……( Budi Hartono, Nova Setianie, Iis Suryani, Anisa 219
Amalia, Mulya Wijaya)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

HASIL LITERATUR REVIEW


Tabel 1. Article Review
Penulis Judul Jurnal Metode Hasil Penelitian
Pujosiswanto, Faktor-faktor yang Kualitatif Pelaksanaan PIS-PK dipuskesmas Kabupaten
dkk (2020) mempengaruhi deskriptif Polewali Mandar sudah terlaksana namun belum
implementasi berjalan dengan maksimal. Adanya keterbatasan
Program sarana prasarana program, pendanaan serta
Indonesia Sehat belum terbentuknya koordinasi berjenjang antara
dengan dinas kesehatan dan puskesmas menjadi
Pendekatan permasalahan dalam pelaksanaan PIS-PK. Untuk
Keluarga (PIS-PK) itu komunikasi menjadi faktor penting dalam
dipuskesmas pelaksanaan kegiatan PIS-PK terutama terkait
Kabupaten sosialisasi PIS-PK pada tingkat iternal maupun
Polewali Mandar eksternal.
Asri dan Pelaksanaan Kualitatif Kegiatan pelatihan keluarga sehat untuk
Budiono program deskriptif pelaksanaan PIS-PK telah dilaksanakan namun
(2019) indonesia sehat masih terdapat kendala dalam proses
dengan pengentrian data dan pelaporan. Untuk analisis
pendekatan IKS awal telah dilakukan dan hasilnya digunakan
keluarga di sebagai pengambilan keputusan rencana tindak
puskesmas. lanjut. Kegiatan intervensi sudah dilakukan
namun tidak terdapat perubahan IKS yang
signifikan.
Fauzan, dkk Implementasi Kualitatif Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
(2019) Program deskriptif pelaksanaan PIS-PK puskesmas masih kurang
Indonesia Sehat memadai, sehingga beban kerja yang dimiliki
dengan menjadi berlebih. Terkiat penganggaran yang
Pendekatan sudah drencanakan oleh puskesmas, masih
Keluarga (PIS-PK) banyak hal yang tidak tercover dalam
di puskesmas penganggaran tersebut. Untuk sarana dan
Mulyaharja prasarana dalam pelaksanaan PIS-PK sudah
Kota Bogor tahun memadai, akan tetapi masih ada yang belum
2018 terpenuhi yaitu dalam pengadaan tensi dan
pembelian gadget masih kurang memadai. Pada
pelaksanaan kegiatan PIS-PK masih ditemukan
penolakan dari masyarakat untuk pendataan PIS-
PK, hal ini yang menjadikan kurang maksimalnya
kegiatan pendataan PIS-PK.
Rusdianah dan Evaluasi Program Kualitatif Kegiatan PIS-PK sudah terlaksana namum masih
Widiarini Indonesia Sehat deskriptif ditemukan permasalahan berupa adanya tugas
(2019) dengan tambahan bagi seluruh karyawan puskesmas baik
Pendekatan medis maupun non-medis sebagai surveyor,
Keluarga (PIS- belum ada SOP pelaksanaan survei PIS-PK
PK): studi kasus danbelum maksimalnya SK yang dibuat serta
di tingkat persepsi Definisi Operasional (DO) yang belum

220 Vol. 15, No. 3, Desember 2020 : 158 – 224 |


Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

puskesmas sama baik dalampemahaman maupun kesamaan


standar DO.
Virdasari, dkk Analisis kegiatan Kualitatif Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan
(2018) pendataan deskriptif PIS-PK yang ditinjau dari unsur input, proses dan
keluarga program output. Pada unsur input ketersediaan Sumber
Indonesia sehat Daya Manusia (SDM) sudah cukup, tetapi
dengan terkendala pada kompetensi dan beban kerja
pendekatan petugas, dana, infrastruktur serta pengunaan
keluarga di kebijakan. Pada unsur process terlihat ada
puskesmas Kota ketidaksesuaian antara pedoman dan rencana,
Semarang (Studi karena sosialisasi yang dilakukan tidak merata,
Kasus pada distribusi tidak sesuai dan supervisi tidak
Puskesmas Mijen) terjadwal. Pada unsur output terlihat pelaporan
kegiatan tidak sesuai dengan jadwal dan target
yang telah ditentukan, diketahui bahwa
pendataan keluarga masih 69% dari target 100%.
Meski demikian, hasil kegiataan pendataan PIS-
PK sudah terlaksanakan cukup baik dengan
sumber daya yang terbatas.
.
PEMBAHASAN memadai mengakibatkan belum terpenuhinya
Berdasarkan hasil literatur review yang sarana dan prasarana yang digunakan dalam
dilakukan terhadap lima jurnal penelitian yang pelaksanaan pendataan keluarga sehat pada
telah di publish mengenai Program Indonesia PIS-PK.
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Implementsi PIS-PK perlu
di puskesmas, penulis menemukan memperhatikan kemampuan sumber daya
bahwasannya implementasi program sudah puskesmas atau komponen masukan (input)
terlaksana namun masih belum berjalan guna membantu mengatur pengambilan
maksimal. Berikut ini adalah pelaksanaan keputusan dan pemanfaatan sumber daya
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan berupa tenaga, dana, sarana dan metode guna
Keluarga (PIS-PK) di puskesmas yang ditinjau mencapai tujuan program dengan baik (Azwar,
dari unsur sistem yang dijabarkan sebagai 2010).
berikut: Penulis menyimpulkan bahwasannya
elemen input berpengaruh terhadap
INPUT pelaksanaan kegiatan PIS-PK melalui
Pada elemen input terlihat masih pengambilan data berupa survei keluarga
terdapat beberapa permasalahan dalam sehat. Pendataan yang diperoleh berpengaruh
pelaksanaan kegiatan PIS-PK di puskesmas. pula pada kualitas capaian yang dihasilkan
Hasil kajian literatur review menunjukan (output) dan pemanfaatan data dikemudian hari
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan (outcome).
faktor penting terlaksananya suatu program. Hasil kajian literatur review ini sejalan
SDM yang kurang memadai berdampak pada dengan penelitian yang dilakukan oleh Afriyanti
beban kerja petugas, sebab pada kegiatan dan Pujiyanto (2019) yang menunjukan
PIS-PK petugas medis maupun non medis pelaksanaan PIS-PK sering kali mengalami
memiliki tugas tambahan yaitu sebagai kendala. Jumlah petugas PIS-PK tidak
surveyor. Permasalahan lain yang ditemukan mencukupi dibandingkan dengan jumlah
yaitu terkait pendanaan. Keterlambatan keluarga di setiap wilayah kerja, permasalahan
pencairan dan jumlah dana yang kurang lain yang ditemui adalah dalam proses

| Sistem Pelaksanaan Program……( Budi Hartono, Nova Setianie, Iis Suryani, Anisa 221
Amalia, Mulya Wijaya)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

penginputan data, kurangnya fasilitas, kerjasama dengan lintas sektor untuk


keterlambatan pencairan dana dan kurangnya meningkatkan pemahaman dan kerjasama
kerja sama terhadap lintas sektoral. terhadap masyarakat.
Menurut Alam, dkk (2019) dalam
penelitiannya menunjukan pembagian tugas PROCESS
yang tumpang tindih mengakibatkan kinerja Ditinjau dari elemen process,
petugas yang tidak optimal dalam pelaksanaan berdasarkan literatur review diketahui
PIS-PK. Membuat pembagian jobdesk dan bahwasannya tujuan dari pendataan keluarga
rancangan pelaksanan kegiatan dapat sehat pada Program Indonesia Sehat dengan
membantu agar pelaksanaan kegiatan lebih Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah untuk
terstruktur dan terpantau dengan baik. mengetahui permasalahan kesehatan
Pelaksanaan PIS-PS sering kali masyarakat di wilayah kerja masing-masing
terkendala dalam hal pendanaan. Menurut puskesmas. Dari hasil pendataan akan
Laelasari (2017) keterbatasan dana dapat diketahui Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada
berakibat pada keterbatasan semua komponen tingkat keluarga, RT, RW, kelurahan,
yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan Kecamatan bahkan Kota yang nantinya akan
seperti anggaran sosialisasi, transport petugas, digunakan sebagai pengambilan keputusan
penggandaan kuisioner, komputer, laptop, dan untuk menentukan rencana tindak lanjut.
sinyal. Semua komponen tersebut merupakan Permasalahan yang ditemukan pada
beberapa sarana dan prasarana yang kajian literatur review terkait pelaksanaan
digunakan dalam pelaksanaan pendataan kegiatan PIS-PK adalah kurang meratanya
keluarga sehat pada PIS-PK. sosialisasi PIS-PK baik internal maupun
Menurut Agustina, dkk (2019) dalam eksternal, koordinasi antara dinas kesehatan
melaksanakan sebuah intervensi Program dan puskesmas yang masih kurang serta
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga masih terdapatnya penolakan dari masyarakat
(PIS-PK) dibutuhkan kerja sama antara lintas terhadap petugas puskesmas untuk kegiatan
program dan lintas sektor terkait program pendataan PIS-PK.
tersebut. hal ini guna mendapatkan dukungan Menurut Ahcmadi (2013) elemen
dalam pelaksanaan program dalam mecapai process merupakan langkah-langkah yang
sasaran. Pendapat senada juga disampaikan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
oleh Sari, dkk (2019) dalam penelitiannya yang ditetapkan meliputi perencanaan,
penyatakan pengoptimalan koordinasi antar pengorganisasian, pelaksanaan dan pemilaian.
lintas sektor merupakan peranan penting Penulis menyimpulkan bahwasannya
dalam melakukan proses pendaatan PIS-PK. dalam pelaksanaan kegiatan PIS-PK
Sejalan dengan hasil penelitian Roeslie diperlukan kerjasama terhadap lintas sektor
(2018) yang menyatakan bahwasannya guna pemerataan sosialisasi PIS-PK,
keberhasilan impelementasi Program pentingnya koordinasi dan menjalin komunikasi
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang baik antar petugas, pembentukan
dapat tercapai apabila melakukan perbaikan pengorganisasian internal oleh pihak
dari kekurangan, baik dari sisi komunikasi, puskesmas yang memberikan tanggung jawab
sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi pada masing-masing petugas sehingga
dan hambatan program yang ada bisa diatasi mengarahkan pelaksanaan PIS-PK sesuai
dengan tersedianya pendanaan yang cukup. dengan rencana yang sudah dijadwalkan, serta
Berdasarkan hasil penlitian Agni (2018), melakukan monitoring dan evaluasi.
ditinjau dari elemen input menunjukan Kegiatan pendataan dalam pelaksanaan
bahwasannya dalam pelaksanaan PIS-PK PIS-PK menunjukan masih terdapat penolakan
dibutuhkan kesiapan SDM, peralatan medis, dari masyarakat. Hal ini dikarenakan
dan aplikasi memasukkan data serta perlunya masyarakat yang belum memahami tujuan dari

222 Vol. 15, No. 3, Desember 2020 : 158 – 224 |


Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

pelaksanaan PIS-PK. Oleh karena itu, Berdasarkan hasil kajian literatur reviewt
sosialisasi ekternal sangat dibutuhkan guna erkait pelaksanaan Program Indonesia Sehat
mendapatkan dukungan dari para pemangku dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di
kepentingan baik itu dari camat, kepala desa puskesmas yang ditinjau dari unsur sistem,
maupun sejajarnya guna membantu dalam hal dapat disimpulkan:
keperluan listing rumah tangga yang ada di Input: Elemen input yang meliputi
suatu desa atau wilayah dan sosialisasi kepada tenaga, dana, sarana dan metode berpengaruh
masyarakat terkait pendataan keluarga oleh terhadap pelaksanaan kegiatan PIS-PK melalui
petugas kesehatan sehingga diharapkan tidak pengambilan data berupa survei keluarga
ada lagi penolakan mayarakat terhadap sehat. Pendataan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
kehadiran petugas (Balitbangkes, 2017). yang diperoleh berpengaruh pula pada kualitas
capaian yang dihasilkan (output) dan
OUTPUT pemanfaatan data dikemudian hari (outcome).
Dari hasil kajian literatur review ditinjau Process: Pelaksanaan kegiatan PIS-PK
dari elemen output diketahui masih terdapat dipuskesmasdapat berjalan dengan baik jika
kendala dalam penginputan data Indeks adanyakomunikasi, kerjasama antara pihak
Keluarga Sehat (IKS) yang diperoleh, puskesmas dan lintas sektor terkait,
meskipun petugas puskesmas telah pembentukan pengorganisasian internal oleh
mendapatkan pelatihan keluarga sehat dari pihak puskesmas, monitoring dan evaluasi.
pihak dinas kesehatan setempat. Output: Puskesmas melalui Program
Permasalahan lain yang ditemukan adalah Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
masih terdapat puskesmas yang belum (PIS-PK) telah berupaya untuk meningkatkan
mencapai target pendataan PIS-PK (100%). jangkauan sasaran pelayanan kesehatan
Hal tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi dengan melalukan kunjungan/pendataan
PIS-PK yang menimbulkan kurangnya keluarga sehat. Meskipun masih terdapat
pengetahuan masyarakat sehingga enggan puskesmas yang belum mencapai target
untuk dilakukannya pendataan keluarga sehat. pendataan PIS-PK (100%).
Puskesmas telah berupaya untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan DAFTAR PUSTAKA
melakukan akses pelayanan kesehatan Achmadi, Umar Fahmi. 2013. Kesehatan
dengan tidak hanya menyelenggarakan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta:
pelayanan kesehatan didalam gedung saja, PT. Raja Grafindo Persada
melainkan juga dengan mendatangi keluarga di Afrianti, Fitri., Pujiyanto. 2019. Obstacles of the
wilayah kerja puskesmas (Permenkes, 2016). Implementation of the Healthy Indonesia
Pendataan Indeks Keluarga Sehat (IKS) Program with Family Approach (PIS-PK).
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Advances in Health Sciences Research.
Keluarga (PIS-PK) harus dilaksanakan secara Vol. 25
menyeluruh pada semua anggota keluarga di Agni, Markus G.K. 2018. Kesiapan Daerah
wilayah kerja puskesmas. Namun, apabila Istimewa Yogyakarta dalam Penerapan
terdapat keterbatasan baik SDM, pendanaan Program Indonesia Sehat dengan
maupun fasilitas maka kegiatan pendaatan Pendekatan Keluarga. Jurnal Formil
dapat dilaksanakan disemua keluarga dalam (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Vol. 3.
satu desa terlebih dahulu kemudian No. 1
melanjutkan ke desa selanjutnya (Kemenkes Agustina, dkk 2019. Implementasi Program
RI, 2017). Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS PK) Menggunakan
KESIMPULAN Tenaga Kontrak di Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2018. Jurnal Kebijakan

| Sistem Pelaksanaan Program……( Budi Hartono, Nova Setianie, Iis Suryani, Anisa 223
Amalia, Mulya Wijaya)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

Kesehatan Indonesia : JKKI. Vol.08. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat


No.03 Kesehatan Masyarakat
Alam, dkk. 2019. Faktor Organisasi pada Permenkes RI. 2016.Peraturan Menteri
Analisis Kinerja Petugas Pendataan Kesehatan Republik Indoenesia Nomor
ProgramIndonesia Sehat dengan 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pendekatan Keluarga di Kota Semarang. Penyelenggaraan Program Indonesia
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 7. Sehat dengan Pendekatan Keluarga
No. 4 Pujisiswanto, dkk. 2020. Faktor-Faktor yang
Asri, Audiva Cahya., Budiono, Irwan. 2019. Mempengaruhi Implementasi Program
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat Indonesia Sehat dengan Pendekatan
dengan Pendekatan Keluarga di Keluarga (PIS-PK) di Puskesmas
Puskesmas. Higeia Journal Of Public Kabupaten Polewali Mandar. JKMM. Vol.
Health Research And Development. p 3. No.1
ISSN 1475-362846 e ISSN 1475-222656 Roeslie,E., Bachtiar, A. 2018. Analisis
Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Persiapan Implementasi Program
Kesehatan (Edisi ke Tiga). Jakarta: Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Binarupa Aksara Publisher Keluarga (Indikator 8: Kesehatan Jiwa)
Balitbangkes. 2017. Program Indonesia Sehat di Kota Depok Tahun 2018. Jurnal
dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Kebijakan Kesehatan Indonesia. Vol 07.
sebagai Wahana Integrasi Program. In No. 02
Kompilasi Policy Brief Hasil Litbangkes Rusdianah, Eva., Widiarini, Retno. 2019.
2017. Jakarta: Badan Penelitian dan Evaluasi Program Indonesia Sehat
Pengembangan Kesehatan. p. 23-35. dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK):
Denney, A. S., & Tewksbury, R. 2013.How to Studi Kasus Di Tingkat Puskesmas.
write a literature review. Journal of Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia.
criminal justice education, 24(2), 218- Vol. 8. No. 4
234 Sakti, Gita maya K. 2017.Mewujudkan
Febriawati, et al. 2020. Analysis of Indonesian Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Health Program Through Family Keluarga. Jakarta: Pusdatin Kemenkes
Approach (PIS-PK) in the Working Area RI
of Public Health Center of Jalan Gedang. Sari, dkk. 2019. Evaluasi Pelaksanaan
Pakistan Journal of Medical & Health Program Indonesia Sehat dengan
Sciences (PJMHS). Vol. 14. No. 1 Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada
Kemenkes RI. 2017. Pedoman Monitoring dan Indikator TB Paru di Kabupaten Pati
Evaluasi Pelaksanaan Program (Studi Kasus pada Puskesmas Tayu II).
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 7.
Keluarga. Jakarta: Kemenkes RI No. 4
Kepmenkes RI. 2015. Keputusan Menteri Sumarjono. 2018. Program Indonesia Sehat
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: dengan Pendekatan Keluarga:
HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Implementasi di Puskesmas Temon I.
Rencana Strategis Kementerian UGM Public Health Journal. Vol. 4. No. 6
Kesehatan Tahun 2015-2019 Trihono. 2018. Perkembangan PISPK (Pogram
Laelasari, dkk. 2017. Evaluasi Kesiapan Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat Keluarga). Jakarta: Setjen Kemkes
dengan Pendekatan Keluarga. Jurnal Virdasari, dkk. 2018. Analisis Kegiatan
Ekologi Kesehatan. Vol. 16. No. 2 Pendataan Keluarga Program Indonesia
Permenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Sehat dengan Pendekatan Keluarga di
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Puskesmas Kota Semarang (Studi

224 Vol. 15, No. 3, Desember 2020 : 158 – 224 |


Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

Kasus Pada Puskesmas Mijen). Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 6. No. 5

| Sistem Pelaksanaan Program……( Budi Hartono, Nova Setianie, Iis Suryani, Anisa 225
Amalia, Mulya Wijaya)

You might also like