You are on page 1of 40

Perencanaan Penulangan

Rigid Pavement
AUSTROADS
Pd-T-14-2003
Tujuan Utama Penulangan
• Membatasi lebar retakan
• Memungkinkan penggunaan pelat yang
lebih panjang
• Mengurangi biaya pemeliharaan
• Penulangan Dowel untuk memastikan load
transfer di sambungan melintang
Penulangan Pada Rigid Pavement
• Penulangan pada Perkerasan Beton
Bertulang Bersambung (JRCP)
• Penulangan pada Perkerasan Beton
Bertulang Menerus (CRCP)
– Penulangan Memanjang
– Penulangan Melintang
• Penulangan pada Perkerasan Beton
Bersambung Tanpa Tulangan (JPCP)
Jointed plain concrete pavement
(JPCP).
Jointed reinforced concrete
pavement (JRCP)
Continuously reinforced
concrete pavement (CRCP)
AUSTROADS
Guide to Pavement Technology
Provision of Dowels

• The thickness design procedure provides for the option of


dowelled or undowelled contraction joints. Dowel bars are to
be plain round steel bars of Grade 250N and 450 mm long and
placed at 300 mm centres. Dowels should be straight with the
'expansion/contraction end' free from burrs. Appropriate dowel
diameters are given in Table 9.9.

8
Dowel Bars (1/2)
• Dowel bars are short steel bars that provide a mechanical
connection between slabs without restricting horizontal joint
movement. They increase load transfer efficiency by allowing the
leave slab to assume some of the load before the load is actually
over it. This reduces joint deflection and stress in the approach and
leave slabs
• The purpose of plastic sleeve or debonding agent around dowels
bars in expansion joints is to minimize the frictional resistance
between the bar and its surrounding concrete. This is the reason
why plain round bars are usually used instead of deformed bars
which provide mechanical interlock with concrete and hence it
hinders the free movement of the dowel bar
Dowel Bars (2/2)
• Dowel bars are typically 32 to 38 mm (1.25 to 1.5 inches) in diameter, 460
mm (18 inches) long and spaced 305 mm (12 inches) apart
• In order to prevent corrosion, dowel bars are either coated with stainless
steel (Figure 1) or epoxy (Figure 2). Dowel bars are usually inserted at
mid-slab depth and coated with a bond-breaking substance to prevent
bonding to the PCC.
• Thus, the dowels help transfer load but allow adjacent slabs to expand and
contract independent of one another.

Figure 1 Figure 2
Provision of Tie Bars
• Tie bars prevent separation of the pavement at longitudinal joints,
whilst allowing warping or curling to occur without excessive
restraint. Their design and long-term integrity is of utmost
importance because their failure would create a ‘without-shoulder’
loading condition which could reduce the pavement design life by up
to 50%
• Tie bars are typically 12 mm in diameter, Grade 500N deformed
steel bars, 1 m long, placed centrally in the joint. The spacing is
determined in accordance with the subgrade drag theory (see
Equation 9.6) and is influenced by parameters such as base
thickness, interlayer friction, and distance to the nearest free edge of
pavement

11
Reinforcement of JRCP

Equation 9.6

12
Reinforcement of CRCP
-Longitudinal Reinforcement-

13
Reinforcement of CRCP
-Longitudinal Reinforcement-

14
Crack Spacing

15
Reinforcement of CRCP
-Transverse Reinforcement-

• The required area of transverse reinforcing


steel (As) in continuously reinforced
pavements is consistent with that provided
in jointed pavements and is calculated
using Equation 9.6.

16
Pd-T-14-2003
Perkerasan Beton Bertulang Bersambung
(JRCP)
Tulangan Melintang atau Memanjang
Penulangan pada Perkerasan
Beton Bertulang Menerus (CRCP)
TULANGAN MEMANJANG :
Angka Ekivalensi (n)
Tulangan Melintang (CRCP)
• Sama dengan rumus tulangan (JRCP)
Tabel Luas Tulangan

Diameter Luas (cm2)


10 0.785
12 1.131
16 2.011
19 2.835
32 8.042
Jarak Teoritis antar Retakan
Perhitungan Tulangan
(Dari Analisa Tebal Pelat Bina Marga Pd T 14-2003)
• Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan
– Pemasangan sambungan memanjang ditujukan untuk mengendalikan
terjadinya retak memanjang. Jarak antar sambungan memanjang sekitar 3-4
m. Sambungan memanjang harus dilengkapi dengan batang ulir dengan
mutu minimum BJTU- 24 dan berdiameter 16 mm.

• Diketahui Tebal pelat = 18 cm


• Jumlah lajur setiap arah = 2 lajur
• Lebar tiap lajur = 3,6 meter
• Mutu baja tulangan, direncanakan:
• BJTP 24 (f y : tegangan leleh = 28300 psi)
• BJTD 40 (f y : tegangan leleh = 47500 psi)
• Dicoba Panjang pelat = 5,0 m dan lebar pelat 3,6
m
• Dipilih batang pengikat D-16 mm
Ukuran batang pengikat ruji (batang polos)

• Ukuran batang pengikat dapat digunakan sesuai tebal


pelat beton pada tabel 5

Dengan tebal pelat = 180 mm, didapatkan diameter ruji = 28 mm,


panjang = 450 mm, dan jarak = 300 mm
Perkerasan Beton Bersambung Dengan Tulangan

- Tebal pelat = 18 cm
- Dicoba lebar pelat = 2 x 3,5 m
- Panjang pelat = 15 m
- Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi
bawah = 1,3
- Kuat tarik ijin baja = 240 MPa
- Berat isi beton = 2400 kg/m3
- Gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
Perkerasan Beton Bersambung Dengan Tulangan


Perkerasan Beton Bersambung Dengan Tulangan


Perkerasan Beton Menerus Dengan Tulangan

• Tebal pelat = 18 cm
• Lebar pelat = 2 x 3,5 m
• Kuat tekan beton (fc’) = 350 kg/cm²
• BJTP 24 (f y : tegangan leleh = 28300 psi = 1990 kg/cm2)
• BJTD 40 (f y : tegangan leleh = 47500 psi = 3340 kg/cm2)
• Es/Ec = 6
• Koefisien gesek antara beton dan pondasi bawah μ = 1,3
– fcf = 40 kg/cm²
– Ambil fct = 0,5 fcf = 0,5 x 40 = 20 kg/cm²
• Sambungan susut dipasang setiap jarak 75 m
• Ruji digunakan ukuran diameter 28 mm, panjang 45 cm dan
jarak 30 cm
Perkerasan Beton Menerus Dengan Tulangan


Perkerasan Beton Menerus Dengan Tulangan


Sambungan (Joint)
• Sambungan Muai (Expansion Joint)
– Jenis sambungan melintang yang dibuat untuk
membebaskan tegangan pada perkerasan beton
dengan cara menyediakan ruang untuk pemuaian
• Sambungan Susut (Contraction Joint)
– Jenis sambungan melintang untuk mengendalikan
retak akibat susut beton serta membatasi pengaruh
tegangan lenting yang timbul pada pelat akibat
pengaruh perubahan temperatur dan kelembaban
• Sambungan Pelaksanaan (Construction Joint)
– Jenis sambungan melintang atau memanjang yang
dibuat untuk memisahkan bagian2 yang dicor pada
waktu yang berbeda
Persyaratan Teknis Sambungan
Sambungan pada perkerasan beton semen ditujukan untuk :
•Membatasi tegangan dan pengendalian retak yang disebabkan oleh
penyusutan,
1 Sambungan Memanjang
•Pengaruh lenting serta beban lalu-lintas.
•Memudahkan pelaksanaan.
•Mengakomodasi gerakan pelat.

Jenis Sambungan

Sambungan
3 Isolasi 2 Sambungan Melintang
Sambungan Memanjang
Sambungan memanjang dengan
batang pengikat
Sambungan Pelaksanaan Memanjang
(tie bars)

At = 204 x b x h l = (38,3 x φ) + 75
At = Luas penampang tulangan per meter panjang
sambungan (mm2).
b = Jarak terkecil antar sambungan atau jarak
sambungan dengan tepi perkerasan(m).
h = Tebal pelat (m).
l = Panjang batang pengikat (mm).
φ = Diameter batang pengikat yang dipilih (mm).

Sambungan Susut Memanjang


Sambungan susut memanjang dapat dilakukan
dengan salah satu dari dua cara ini, yaitu menggergaji
atau membentuk pada saat beton masih plastis
dengan kedalaman sepertiga dari tebal pelat.
Sambungan Melintang
Sambungan Susut Melintang Sambungan Pelaksanaan Melintang
Jarak sambungan susut melintang untuk perkerasan beton Sambungan pelaksanaan harus dilengkapi dengan batang
bersambung tanpa tulangan sekitar 4 - 5 m, sedangkan dengan pengikat berdiameter 16 mm, panjang 69 cm dan jarak 60 cm,
tulangan 8 - 15 m. untuk ketebalan pelat sampai 17 cm. Untuk ketebalan lebih dari
Sambungan harus dilengkapi dengan ruji polos panjang 45 cm, jarak 17 cm, ukuran batang pengikat berdiameter 20 mm, panjang 84
antara ruji 30 cm, lurus dan bebas dari tonjolan tajam yang akan cm dan jarak 60 cm.
mempengaruhi gerakan bebas pada saat pelat beton menyusut.
Sambungan Isolasi
Sambungan isolasi memisahkan perkerasan dengan bangunan yang lain,
misalnya manhole, jembatan, tiang listrik, jalan lama, persimpangan dan lain
sebagainya. Contoh persimpangan yang membutuhkan sambungan isolasi
diperlihatkan pada Gambar 10. Sambungan isolasi harus dilengkapi dengan bahan
penutup (joint sealer) setebal 5 – 7 mm dan sisanya diisi dengan bahan pengisi
(Joint Filler) sebagai mana diperlihatkan pada Gambar 11.
Sambungan Isolasi....lanjutan

Sambungan isolasi yang digunakan pada


lubang masuk ke saluran, manhole, tiang
listrik dan bangunan lain yang tidak
memerlukan penebalan tepi dan ruji,
ditempatkan di sekeliling bangunan
tersebut sebagai mana diperlihatkan pada
Gambar 11c, 12 dan 13.
Pola sambungan
Batasan-batasan dalam pola sambungan pada perkerasan beton :

▪ Perbandingan maksimum panjang panel terhadap


lebar adalah 1,25.
▪ Jarak max sambungan memanjang 3 - 4 m, dan
Jarak maksimum sambungan melintang 25 kali
tebal pelat (max 5 m).
▪ Sudut antar sambungan < 60o harus dihindari.
▪ Perkerasan yang berdekatan dengan bangunan
lain ditebalkan 20% dari ketebalan normal dan
berangsur-angsur berkurang sampai ketebalan
normal sepanjang 1,5 meter.
▪ Panel yang tidak persegi empat dan yang
mengelilingi manhole harus diberi tulangan
berbentuk anyaman sebesar 0,15% terhadap
penampang beton semen dan dipasang 5 cm di
bawah permukaan atas.
Penutup sambungan Penutup sambungan dimaksudkan
untuk mencegah masuknya air dan
atau benda lain ke dalam sambungan
perkerasan. Benda-benda lain yang
masuk ke dalam sambungan dapat
menyebabkan kerusakan berupa
gompal dan atau pelat beton yang
saling menekan ke atas (blow up).

You might also like