You are on page 1of 8

Sumarlin et al.

Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda

KANDUNGAN HARA PUPUK ORGANIK CAIR DARI KEONG EMAS DENGAN


INTERVAL FERMENTASI YANG BERBEDA
(Nutrient Content of Liquid Organic Fertilizer From Golden Snails with Different Fermentation
Intervals)

Sumarlin1, Suraedah Alimuddin2, Edy Nuhung2, Jabal Rahmat Ashar2


1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Faperta UMI, Makassar
2
Dosen Program Studi Agroteknologi, Faperta UMI, Makassar
e-mail: sarmarlinalfalah@gmail.com, 2alimuddinsuraedah@yahoo.com, 2nuhungedy632@yahoo.com,
1
2
jabal.ashar@umi.ac.id

ABSTRACT
This study aims to determine the nutrient content of liquid organic fertilizer from golden snails with different
fermentation intervals. The research was conducted in February 2019 at the Faculty of Agriculture, Muslim
University of Makassar, Indonesia. 3 weeks of fermentation 4. Week of fermentation 5 weeks each treatment was
repeated 3 times and each repetition consisted of three samples so that there were 36 units of experimental data
obtained were processed by analysis of variance and further tests using the smallest real difference test with the
highest total n and K2O levels obtained at 4 Weeks fermentation ie 0.604% and 0.4% respectively P2 o5 levels and
the highest CN ratio obtained at two weeks fermentation of 22.4 PPM and 12.4 PPM then the highest organic C
levels obtained at fermentation 3 weeks is 3.76% while the pH is determined ggi is at 5 weeks fermentation namely
4,909 PH liquid organic fertilizer from Keong Mas with 2 weeks fermentation 3 weeks fermentation 4 weeks
fermentation and 5 weeks fermentation meets the quality standard requirements Minister of Agriculture Regulation
No. 70 Permentan/SR.140/10/20. While total organic K2O and C levels are close to liquid organic fertilizer quality
standards
Keywords: Fertilizer Fermentation, Golden Snail, Liquid Organic

PENDAHULUAN menerus akan memberikan dampak negatif


Indonesia merupakan daerah tropis yang pada lingkungan, kesehatan hewan, kesehatan
mendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia dan menurunkan produksi tanaman
tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh dan tanah dari tahun ke tahun. Sedangkan
subur, seperti tanaman hias, tanaman obat, pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari
tanaman perkebunan dan tanaman sayur- bahan-bahan dari alam atau sisa-sisa
sayuran, baik di dataran tinggi maupun dataran pembusukan atau pengomposan dari mahkluk
rendah. hidup yang dapat memperbaiki sifat fisik,
Pupuk dapat berupa pupuk organik dan kimia dan biologi tanah.
pupuk anorganik (kimia) yang ditambahkan Pupuk organik padat maupun pupuk
kepada media tanam atau bisa diberikan organik cair dapat memanfaat bahan-bahan
langsung pada tanaman yang kekurangan yang ada di sekitar kita, salah satunya seperti
unsur hara. Pupuk kimia merupakan pupuk dari keong mas yang kaya akan bahan untuk
berasal dari bahan-bahan anorganik (kimia) nutrisi bagi tanaman, seperti Protein 12,2
buatan pabrik-pabrik sehingga sangat berefek gram, Lemak 0,4 gram, Karbohidrat 6,6 gram,
cepat dan nyata pada pertumbuhan dan Fosfor 61 mg, Sodium 40 mg, Potassium 17
produksi tanaman. Akan tetapi penggunaan mg; Riboflavin 12 mg, dan Niacin 1,8 mg
pupuk anorganik secara berlebihan dan terus (Kusriningrum, 2012).

Jurnal AGrotekMAS 16
Sumarlin et al. Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda

Keong mas dapat kita temukan sesuatu yang dapat mengurangi pengeluaran
keberadaannya di persawahan ketika saat-saat biaya membeli pestisida khususnya pupuk
mulai pengolahan lahan, di tempat persemaian kimia untuk petani-petani kecil yang ada di
bibit tanaman padi, pada saat mulai menanam, Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten
juga di saluran irigasi dan biasanya keong mas Bima dengan melakukan penelitian analisi
berkumpul berkelompok di bawah naungan pupuk organik cair dari pemanfaatan hama
rumput dan dedaunan menghindari panas sinar keong mas.
matahari sambil memakan daun-daun muda Adapun tujuan dan kegunaan dari
tanaman padi yang baru dipindah dari tempat penelitian ini yaitu untuk mengetahui
semai ke tempat tanam. kandungan pupuk organik cair dengan bahan
Keberadaan keong mas yang ada di Desa dasar keong mas pada berbagai lama
Sakuru sangat berpotensi untuk di jadikan fermentasi. Kegunaanya dapat memberikan
sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair, informasi kepada petani tentang pemanfaatan
karena dalam satu petak sawah dapat keong mas sebagai bahan dasar pupuk organik
dikumpulkan keong masnya sebanyak 3-5 kg. cair dengan lama fermentasi yang berbeda.
Keberadaannya ini tidak lepas dari lancarnya Menghasilkan produk yang sehat dan aman
fungsi saluran irigasi setiap tahunnya di desa untuk di konsumsi serta ramah lingkungan.
tersebut, sehingga memberikan suplai air yang
secara keberlanjutan untuk siklus hidup keong METODE PENELITIAN
mas itu sendiri. Penelitian ini dilaksanakan di
Pembuatan pupuk organik dapat Laboratorium Tanah dan Konservasi
dilakukan salah satunya dengan proses Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas
fermentasi. Karena fermentasi merupakan Muslim Indonesia Makassar. Waktu penelitian
suatu proses terjadinya perubahan kimia dilaksanakan dari bulan Februari sampai Juni
sepenuhnya suatu bahan organik melalui 2019. Bahan yang digunakan: Keong mas, air
aktivitas enzim yang dihasilkan oleh cucian beras, gula merah, dedak dan EM4.
mikroorganisme menjadi bahan yang lebih Sedangkan alat yang digunakan: Kompor
mudah diserap dan bermanfaat untuk makhluk listrik, Rice cockie, Ember, Timbangan, Panci,
hidup (Muhiddin dkk, 2001). Sendok, Penggiling daging, Botol aqua
Lama proses fermentasi dan kosentrasi mineral 600 ml, Gunting, Kain berpori, Karet,
bahan dasar yang digunakan mempengaruhi Label, Alat tulis menulis, Camera digital,
kualitas larutan pupuk organik cair. Beberapa Corong, Penyaring dan alat laboratorium
faktor berperan penting dalam proses lainnya. Penelitian ini disusun dengan
fermentasi antara lain media fermentasi, kadar mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
bahan baku atau substrak, pH, temperature dengan perlakukan yaitu :
waktu, bentuk dan sifat mikroorganisme yang F1 = Fermentasi dua minggu
aktif di dalam proses fermentasi dan rasio C/N F2 = Fermentasi tiga minggu
dalm bahan (Suriawiria, 1996). F3 = Fermentasi empat minggu
Dengan melihat permasalahan yang F4 = Fermentasi lima minggu
tersebut, maka penulis mencoba mencari Setiap perlakuan ini diulangi sebanyak
tiga kali dan setiap ulangan terdiri dari tiga

Jurnal AGrotekMAS 17
Sumarlin et al. Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda

sampel, sehingga terdapat 36 unit percobaan.


(1) Persiapan Bahan Pupuk Organik Cair. (2) HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Pupuk Organik Cair (3) Fermentasi Kadar N- Total
(4) Penyaringan (5) Pengambilan sampel. Hasil uji kadar N-total pada kandungan
Parameter Pengamatan, (1) Kadar N- pupuk organik cair dari keong mas dengan
total dengan menggunakan metode Kjeldahl lama fermentasi yang berbeda ditunjukkan
yaitu metode yang menggunakan campuran 1 pada Tabel Lampiran 1a dan sidik ragam pada
gram selenium, 3 ml H2SO4, 50 ml aquades, 3 Tabel Lampiram 1b. Sidik ragam
tetes indicator Conway, NAOH 20 ml menunjukkan bahwa kandungan pupuk
organik cair dari keong mas dengan lama
fermentasi yang berbeda, berbengaruh tidak
nyata terhadap kadar N-total. Gambar 1
dan H2SO4. (2) Kadar P2O5 dengan menunjukkan bahwa kadar N-total yang
menggunakan metode ekstrak HCl 25% yaitu cenderunng tertinggi diperoleh pada
metode yang menggunakan campuran 10 ml fermentasi 4 minggu yaitu sebesar 0,64%,
aquades dan 10 pereaksi pewarna P. (3) Kadar sedangkan kadar N-total yang terendah
K2O dengan menggunakan metode ekstrak diperoleh pada fermentasi 5 mimggu (F4)
HCl 25% yaitu metode yang menggunakan yaitu sebesar 0,26%.
campuran 10 ml aquades dan 10 pereaksi
pewarna P (4) pH dengan menggunakan alat
pH meter (5) Kadar C-Organik dengan
menggunakan alat spektrofometer. (6) Rasio
C/N

0.80 0,64
Kadar N-total (%)

0.60 0,43
0,37
0.40 0,26
0.20
0.00
2(F1) 3(F2) 4(F3) 5(F4)
Lama Fermentasi (Minggu)

Gambar 1: Kadar N-Total Pupuk Organik Cair engan Bahan Dasar Keong Mas Pada Berbagai Lama
Fermentasi.

Kadar P2O5
Hasil uji kadar P2O5 pada kandungan menunjukkan bahwa kandungan pupuk
pupuk organik cair dari keong mas dengan organik cair dari keong mas dengan lama
lama fermentasi yang berbeda ditunjukkan fermentasi yang berbeda, berbengaruh tidak
pada Tabel Lampiran 2a dan sidik ragam pada nyata terhadap kadar P2O5. Gambar 2
Tabel Lampiram 2b. Sidik ragam menunjukkan bahwa kadar P2O5 yang

Jurnal AGrotekMAS 18
Sumarlin et al. Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda

cenderunng tertinggi diperoleh pada pada fermentasi 5 mimggu yaitu sebesar 10,07
fermentasi 2 minggu yaitu sebesar 22,14 ppm, ppm.
sedangkan kadar P2O5 yang terendah diperoleh

25.00 22,14
20,47
Kadar P2O5 (ppm)

20.00
15,33
15.00
10,07
10.00
5.00
0.00
2(F1) 3(F2) 4(F3) 5(F4)
Lama Fermentasi (Minggu)

Gambar 2: Kadar P2O5 Pupuk Organik Cair dengan Bahan Dasar Keong Mas Pada Berbagai Lama Fermentasi.

Kadar K20
Hasil uji kadar K2O pada kandungan nyata terhadap kadar K2O. Gambar 3
pupuk organik cair dari keong mas dengan menunjukkan bahwa kadar K2O yang
lama fermentasi yang berbeda ditunjukkan cenderunng tertinggi diperoleh pada
pada Tabel Lampiran 3a dan sidik ragam pada fermentasi 4 minggu yaitu sebesar 0,04%,
Tabel Lampiram 3b. Sidik ragam sedangkan kadar K2O yang terendah diperoleh
menunjukkan bahwa kandungan pupuk pada masing-masing fermentasi 2 mimggu,
organik cair dari keong mas dengan lama fermentasi 3 mimggu, fermentasi 5 mimggu
fermentasi yang berbeda, berbengaruh tidak yaitu sebesar 0,03%.

0.06 0,04
Kadar K2O (%)

0.04 0,03 0,03 0,03


0.02
0.00
2(F1) 3(F2) 4(F3) 5(F4)
Lama Fermentasi (Minggu)

Gambar 3: Kadar K2O Pupuk Organik Cair dengan Bahan Dasar Keong Mas Pada Berbagai Lama Fermentasi.

pH fermentasi 3 minggu dan fermentasi 4


Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan minggu. Fermentasi 2 minggu berbeda nyata
fermentasi 5 minggu memberikan nilai pH dengan fermentasi 3 minggu dan fermentasi 3
tertinggi yaitu 4,99 dan berbeda nyata dengan minggu tidak berbeda nyata dengan fermentasi
fermentasi 2 minggu, 4 minggu.

Jurnal AGrotekMAS 19
Sumarlin et al. Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda

Tabel 1. Hasil analisis pH pada kandungan pupuk organik cair dari keong mas dengan lama fermentasi yang
berbeda.

Perlakuan Rata-Rata Kadar pH NP BNT


d
F1 3,95
F2 4,04b 0,08
b
F3 4,08
F4 4,99a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada baris (a.b) berati berbeda nyata pada uji BNT (5%).

Kadar C-Organik
Hasil uji kadar C-Organik pada fermentasi yang berbeda, berbengaruh tidak
kandungan pupuk organik cair dari keong mas nyata terhadap kadar C-Organik. Gambar 4
dengan lama fermentasi yang berbeda menunjukkan bahwa kadar C-Organik yang
ditunjukkan pada Tabel Lampiran 4a dan sidik cenderung tertinggi diperoleh pada fermentasi
ragam pada Tabel Lampiram 4b. Sidik ragam 3 minggu yaitu sebesar 3,76%, sedangkan
menunjukkan bahwa kandungan pupuk kadar C-Organik yang terendah diperoleh pada
organik cair dari keong mas dengan lama fermentasi 5 mimggu yaitu sebesar 2,41%.

4.00 3,76
3,12
2,84
C-Organik (%)

3.00 2,41
2.00

1.00

0.00
2(F1) 3(F2) 4(F3) 5(F4)
Lama Fermentasi (Minggu)

Gambar 4: Kadar C-Organik Pupuk Organik Cair dengan Bahan Dasar Keong Mas Pada Berbagai Lama
Fermentasi.

Rasio C/N
Hasil uji rasio C/N pada kandungan fermentasi yang berbeda, berbengaruh tidak
pupuk organik cair dari keong mas dengan nyata terhadap nilai C/N. Gambar 5
lama fermentasi yang berbeda ditunjukkan menunjukkan bahwa rasio C/N yang
pada Tabel Lampiran 5a dan sidik ragam pada cenderung tertinggi diperoleh pada fermentasi
Tabel Lampiram 5b. Sidik ragam 2 minggu yaitu sebesar 12,14, sedangkan rasio
menunjukkan bahwa kandungan pupuk C/N yang terendah diperoleh pada fermentasi 4
organik cair dari keong mas dengan lama mimggu yaitu sebesar 4,76.

Jurnal AGrotekMAS 20
Sumarlin et al. Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda

14.00
12,14
12.00 10, 24
10.00 9, 37
Rasio C/N
8.00
6.00 4,76
4.00
2.00
0.00
2(F1) 3(F2) 4(F3) 5(F4)
Lama Fermentasi (Minggu)

Gambar 5: Rasio C/N Pupuk Organik Cair dengan Bahan Dasar Keong Mas Pada Berbagai Lama Fermentasi.

Kadar N-total
Pada gambar 1. Kadar N-total pupuk minggu terjadi karena N yang berasal dari
organik cair dengan bahan dasar keong mas proses dekomposisi sebagian digunakan oleh
pada berbagai lama fermentasi. Berdasarkan mikroorganisme sebagai nutrisi untuk menjaga
hasil penelitian kandungan pupuk organik cair kelangsungan hidupnya. Fermentasi 5 minggu
dari keong mas dengan lama fermentasi yang membuat bahan organik yang berasal dari
berbeda, menunjukkan bahwa kadar N-total keong mas telah teurai secara sempurna,
pada fermentasi 2 minggu yaitu 0,37%, sehingga mikroorganisme tidak mendapatkan
kemudian fementasi minggu 3 yaitu 0,43%, cadangan nutrisi lagi selain N yang berasal
fermentasi 4 minggu yaitu 0,64% dan kembali dari proses dekomposisi (Buckman dan Brady,
menurun pada fermentasi 5 minggu yaitu 1982). Menurut Hardjowigeno (2003) bahwa
0,26%. Tingginya kadar N-total pada salah satu faktor yang menyebabkan
fermentasi 4 minggu diduga karena berasal kehilangan N digunakan oleh mikroorganisme.
dari daging keong mas. Seperti diketahui
bahwa keong mas mengandung protein yang Kadar P2O5
cukup tinggi 12,2 g/100 g daging keong mas Pada gambar 2. Kadar P2O5 pupuk
(Suharto dan Kurniawati, 2008). Di dalam organik cair dengan bahan dasar keong mas
jaringan N merupakan komponen penyusun pada berbagai lama fermentasi. Berdasarkan
dari banyak senyawa esensial seperti protein, hasil penelitian kandungan pupuk organik cair
asam amino, asam nukleat, nukleotidadan dari keong mas dengan lama fermentasi yang
banyak senywa penting untuk metabolisme. berbeda. Menunjukkan bahwa kadar P2O5
Pada proses dekomposisi protein merupakan pada fermentasi 2 minggu yaitu 22,14 ppm,
senyawa yang cepat terurai. Penguraian ini kemudian diikuti oleh fermentasi 3 minggu
menghasilkan bentuk sederhana senyawa yaitu 20,47 ppm, fermentasi 4 minggu yaitu
nitrogen seperti NH4+, NO2-, NO3- maupun N2. 15,33 ppm dan terendah adalah fermentasi 5
Menurunnya kadar N-total pada fermentasi 5 minggu yaitu 10,07 ppm. Menurunnya kadar

Jurnal AGrotekMAS 21
Sumarlin et al. Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda

P2O5 pada fermentasi 3 minggu, fermentasi 4 Menurut (Kusarpoko, 1994 dalam


minggu dan fermentasi 5 minggu. Hal ini Marsiningsih 2014) , perombakan akan
terjadi karena fosfat dibutuhkan sebagai nutrisi menghasilkan nitrogen dan amonia, sehingga
hara makro untuk pertumbuhan bakteri perombakan ini akan menyebabkan nilai pH
(Ningrum, 2012). menjadi meningkat.

Kadar K2O Kadar C-Organik


Pada gambar 3. Kadar K2O pupuk Pada gambar 4. Kadar C-Organik
organik cair dengan bahan dasar keong mas pupuk organik cair dengan bahan dasar keong
pada berbagai lama fermentasi. Berdasarkan mas pada berbagai lama fermentasi.
hasil penelitian kandungan pupuk organik cair Berdasarkan hasil penelitian kandungan pupuk
dari keong mas dengan lama fermentasi yang organik cair dari keong mas dengan lama
berbeda. Menunjukkan bhwa kadar K2O pada fermentasi yang berbeda, menunjukkan kadar
fermentasi 4 minggu yaitu 0,04%, kemudian C-Organik pada fermentasi 2 minggu yaitu
diikuti oleh fermentasi 2 minggu yaitu 0,03%, 3,12%, kemudian diikuti oleh fermentasi 3
fermentasi 3 minggu yaitu 0,03% dan minggu yaitu 3,76%, fermentasi 4 minggu
fermentasi 5 minggu yaitu 0,03%. yaitu 2,84% dan terendah adalah fermentasi 5
Menurunnya kadar K2O pada fermentasi 2 minggu yaitu 2,41%. Menurunnya kadar C-
minggu, fermentasi 3 minggu, dan fermentasi Organik pada fermentasi 4 minggu dan
5 minggu. Hal ini diduga karena fermentasi 5 minggu. Hal ini terjadi karena
mikroorganisme telah mengurai semua bahan bakteri telah mendegradasi bahan organik
organik dan menggunakan kembali kalium sehingga mengakibatkan penurunan
sebagai sumber makanannya untuk kandungan bahan organik dalam pupuk
mempertahankan siklus hidupnya. Menurut organik cair dari keong mas. Bahan organik
Seni et al (2013), kalium merupakan salah berperan sebagai sumber energi30 dan makanan
satu sumber makanan bagi mikroorganisme mikroba sehingga dapat meningkatkan
ketika bahan organik dan hara lainnya mulai aktivitas mikroba tersebut dalam menyediakan
berkurang. unsur hara (Suriadikarta dan Simanungkalit,
2006:7).
pH
Pada tabel 1. pH pupuk organik cair Rasio C/N
dengan bahan dasar keong mas pada berbagai Pada gambar 5. Rasio C/N pupuk
lama fermentasi. Berdasarkan hasil penelitian organik cair dengan bahan dasar keong mas
kandungan pupuk organik cair dari keong pada berbagai lama fermentasi. Berdasarkan
mas dengan lama fermentasi yang berbeda, hasil penelitian kandungan pupuk organik cair
menunjukkan bahwa terjadi perubahan pH dari dari keong mas dengan lama fermentasi yang
awal sampai akhir fermentasi. Peningkatan pH berbeda, menunjukkan bahwa rasio C/N pada
terjadi pada fermentasi 2 minggu yaitu 3,95, fermentasi 2 minggu yaitu 12,14, kemudian
hingga fermentasi 5 minggu yaitu 4,99. Hal diikuti oleh fermentasi 3 minggu yaitu 10,24,
ini diduga karena adanya unsur N dari bahan. fermentasi 5 minggu yaitu 9,37 dan terendah

Jurnal AGrotekMAS 22
Sumarlin et al. Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda

fermentasi 4 minggu yaitu 4,76. Rasio C/N DAFTAR PUSTAKA


merupakan hasil perbandingan antara Buckman, H.O., Brady, N.C. 1982. Ilmu
karbohidrat dan nitrogen yang terkandung Tanah . Terjemahan Soegiman. Bharata
pada suatu bahan. Semakin tinggi kandungan Karya Aksara. Jakarta.
N-total terbentuk akan menyebabkan Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah dan
terjadinya penurunan nilai C/N sehingga Pedogenesis. Akademika Presindo.
terjadi mineralisasi. Mineralisasi N adalah Jakarta. Hasanudin, 2003. Peningkatan
pembentukan nitrogen anorganik dan nitrogen ketersediaandan serapan N dan P serta
organik dengan proses amonifikasi dan hasil tanaman jagung melalui inokulasi
nitrifikasi (Ni Komang Budiyani, 2016). mikoriza, azotobakter dan bahan
organik pada ultisol. J. Ilmu Pertanian
KESIMPULAN Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian pada
kandungan hara pupuk organik cair dari keong Kusriningrum R.S, 2012, Rancangan
mas dengan lama fermentasi yang berbeda Percobaan, (Surabaya, Airlangga
dapat disimpulkan bahwa kadar N-total dan University Press (AUP), h. 44.
K2O yang tertinggi diperoleh pada fermentasi Muhiddin NH., Juli N., dan Aryantha INP.
4 minggu yaitu masing-masing 0,64% dan 2001.Jurnal Matemátika dan Science.
0,04%. Kadar P2O5 dan rasio C/N yang Vol. 6, No.
tertinggi diperoleh pada fermentasi 2 minggu Ni Komang Budiyani, et al (2016) Analisis
masing-masing 22,14 ppm dan 12,14. Kualitas Larutan Mikroorganisme
Kemudian Kadar C-Organik yang tetinggi Lokal (MOL) Bonggol Pisang.
diperoleh pada fermentasi 3 minggu yaitu Program Studi Agroekoteknologi
3,76%. Sedangkan pH yang tertinggi berada Fakultas Pertanian Universitas
pada fermentasi 5 minggu yaitu 4,99. pH Udayana. Jl. Pb Sudirman Denpasar
pupuk organik cair dari keong mas dengan 80362 Bali.
fermentasi 2 minggu, fermentasi 3 minggu, Ningrum, F. Mustika. 2012. Faktor-faktor
fermentasi 4 minggu dan fermentasi 5 minggu yang Mempengaruhi Pertumbuhan
memenuhi persyaratan standar mutu Peraturan Bakteri, htt://www.scribd.com/doc/
Menteri Pertanian Nomor 94884055/ Faktor-faktor yang
70/Permentan/SR.140/10/20. Sedangkan kadar Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri.
N-total, K2O dan C-Organik mendekati standar Suharto, H., dan Kurniawati, N. 2008. Keong
mutu pupuk organik cair. Mas dari Hewan Peliharaan menjadi
Adapun saran dari penelitian ini Perlu Hama Utama Padi Sawah. Balai Besar
penambahan bahan-bahan hijauan dari Penelitian Tanaman
tanaman dalam pembuatan pupuk organik cair, Padi.http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/i
supaya unsur makro seprti N, P, K, dapat ndex.php/ [30 Juli 2011].
dinaikkan, serta dilakukan penelitian lanjutan Suriawiria, U.1996. Mikrobiologi Air.
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Penerbit alumni, Bandung.

Jurnal AGrotekMAS 23

You might also like