Professional Documents
Culture Documents
124
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
123
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
untuk membina dan mengasuh peserta 3. Pendidikan atau Guru Pendidikan Agama
didik agar senantiasa dapat memahami Islam (GPAI) yang melakukan kegiatan
ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu bimbingan, pengajaran dan/atau
menghayati tujuan, yang pada akhirnya pelatihan secara sadar terhadap peserta
dapat mengamalkan serta menjadikan Islam didiknya untuk mencapai tujuan
sebagai pandangan hidup. Mata pelajaran pendidikan agama Islam.
pendidikan agama Islam secara 4. Kegiatan (pembelajaran) Pendidikan
keseluruhannya dalam lingkup Al-Qur’an Agama Islam diarahkan untuk
dan Al-hadits, keimanan, akhlak, fiqh/ meningkatkan keyakinan, pemahaman,
ibadah, dan sejarah, sekaligus penghayatan dan pengamalan ajaran
menggambarkan bahwa ruang lingkup agama Islam dari peserta didik, yang
pendidikan agama Islam mencakup disamping untuk membentuk kesalehan
perwujudan keserasian, keselarasan dan pribadi, juga sekaligus untuk
keseimbangan hubungan manusia dengan membentuk kesalehan sosial.(Salim,
Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, 2014)
makhluk lainnya maupun lingkungannya Pendidikan agama Islam di sekolah/
(hablun minallah wa hablun madrasah bertujuan untuk menumbuhkan
minannas).(Daradjat, 2016) dan meningkatkan keimanan melalui
Jadi pendidikan agama Islam pemberian dan pemupukan pengetahuan,
merupakan usaha sadar yang dilakukan penghayatan, pengamalan, serta
pendidik dalam rangka mempersiapkan pengalaman peserta didik tentang agama
peserta didik untuk meyakini, memahami, Islam sehingga menjadi manusia muslim
dan mengamalkan ajaran Islam melalui yang terus berkembang dalam hal
kegiatan bimbingan, pengajaran atau keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan
pelatihan yang telah ditentukan untuk bernegara, serta untuk dapat melanjutkan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. pada jenjang yang lebih tinggi.(Indrawan,
Dari pengertian tersebut dapat ditemukan 2016)
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Oleh karena itu, berbicara
pembelajaran pendidikan agama islam, pendidikan agama islam, baik makna
yaitu berikut ini : maupun tujuannya haruslah mengacu pada
1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha penanaman nilai-nilai Islam dan tidak
sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, ibenarkan melupakan etika sosial atau
pengajaran dan/atau latihan yang moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini
dilakukan secara berencana dan sadar juga dalam rangka menuai keberhasilan
atas tujuan yang hendak dicapai. hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik
2. Peserta didik yang hendak disiapkan yang kemudian akan mempu membuahkan
untuk mencapai tujuan, dalam arti ada kebaikan (hasanah) di akhirat kelak. tujuan
yang dibimbing, diajari dan/atau dilatih utama dari Pembelajaran PAI adalah
dalam peningkatan keyakinan, pembentukan kepribadian pada diri siswa
pemahaman, penghayatan, dan yang tercermin dalam tingkah laku dan pola
pengamalan terhadap ajaran Islam. pikirnya dalam kehidupan sehari-
hari.(Ainiyah, 2013)
124
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
125
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
126
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
127
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
128
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
129
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
kuliah lain. Begitu juga dosen untuk arti ada yang cukup puas dengan pola
mata kuliah pendidikan agama Islam. horizontal lateral (independent),
Namun skill ini masih sulit didapat. yakni bidang studi (non-agama)
b. Pola Pembelajaran Yang kadang-kadang berdiri sendiri tanpa
Berkelanjutan. dikonsultasikan dan berinteraksi
Perlunya menjabarkan dengan nilai-nilai agama, dan ada
pendidikan agama di perguruan yang mengembangkan pola relasi
tinggi, sebagai kelanjutan dari materi lateral-sekuensial, yakni bidang studi
pendidikan agama dari TK sampai (non agama) dikonsultasikan dengan
dengan SLTA. Apabila pada tingkat nilai-nilai agama. Ada pula yang
TK materi pendidikan agama mengembangkan pola vertical linier,
tekanannya kepada akhlak, tingkat mendudukkan agama sebagai sumber
SD kepada ibadah, tingkat SLTP nilai atau sumber konsultasi dari
kepada muamalat, tingkat SLTA berbagai bidang studi. Namun
kepada munakahat, maka pada demikian, pada umumnya
perguruan tinggi materi pendidikan dikembangkan ke pola horizontal-
agama diarahkan kepada pengenalan lateral (independent), kecuali bagi
terhadap perkembangan pemikiran lembaga pendidikan tertentu yang
dalam Islam. Penyusunan program memiliki komitmen, kemampuan,
seperti ini secara berkelanjutan dapat atau political will dalam mewujudkan
pula disusun pada mata kuliah agama relasi/hubungan lateral-sekuensial
lain.(Amin & others, 2015) dan vertical linier.(Sanusi, 2019) Dari
Namun pola ini lah yang kutipan di atas dapat dinyatakan
belum muncul, bahkan terkadang kita bahwa masih banyak perguruan
jumpai ada tenaga pendidik yang tinggi umum yang menjadikan PAI
menganggap pembelajaran sebagai mata kuliah yang berdiri
pendidikan agama islam itu ya itu-itu sendiri. Tidak terintegrasi dengan
saja dari SD sampai perguruan tinggi. mata kuliah yang lain. Ibarat syair
Paradigma tenaga pendidik yang lagu “Kau di sana, dan aku di sini”.
seperti ini menunjukkan betapa PAI d. Tenaga Pendidik/dosen Agama Islam.
cenderung dinilai dari segi simbolis- Faktor inilah yang
kuantitatif, dan bukan substansial- memegang central core (intinya)
kualitatif. Hal ini menunjukkan pelaksanaan pelajaran agama Islam di
bahwa tenaga pendidiknya pun belum Perguruan Tinggi. Bagaimanapun
mampu menumbuhkan dosen yang mengajar di Perguruan
kesinambungan pendidikan itu. Tinggi harus sarjana dari suatu
c. Pola Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi Islam. Hal ini
Agama Islam menyangkut kewibawaan di mata
Fenomena pengembangan mahasiswa.
pendidikan agama Islam di sekolah Selain dari itu, kesediaan
atau Perguruan Tinggi Umum dari para pengasuh pendidik agama di
tampaknya sangat bervariasi. Dalam perguruan tinggi untuk
130
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
131
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
bentuk kurikulum dan nilai rapor atau umumnya, maka semakin tinggi pula
nilai mata kuliah, namun jauh dari sikap elitisme tersebut. Elitisme yang
implementasinya. Perlu juga kita bersumber dari sekolah ini kemudian
cermati, semata-mata menyalahkan memunculkan elitisme “terpisah” dari
(menganggap gagal) pendidikan masyarakat; tetapi pada saat yang
agama untuk kasus seperti ini adalah bersamaan, mereka memegangi
tidak bijak. Tetapi itulah image yang pendapat bahwa dengan keunggulan
terkadang hadir di masyarakat. dan priveleges yang mereka miliki,
f. Lingkungan Kampus. mereka mempunyai “hak” alamiah
Lingkungan perguruan untuk memerintah masyarakat.
tinggi berada harus juga dijadikan (Ramdhani, 2017)
perhatian pendidik yang bersangkutan Mengacu pada beberapa
dalam arti lingkungan sosio- kutipan di atas, lingkungan kampus
kulturilnya; yang menjadi persoalan juga mendukung keberhasilan
dalam hubungan ini ialah: apakah pendidikan agama Islam di perguruan
dosen dan mahasiswa harus tinggi umum. Lingkunga yang
menyesuaikan diri secara alloplastis dimaksud bukan hanya dari segi
atau secara autoplastis? Juga masih hardware, tetapi juga software.
dalam masalah lingkungan yaitu yang Beberapa masalah yang dipaparkan di
langsung berpengaruh pada atas hanyalah segelintir dari berbagai
mahasiswa dalam kampus, atau problem kompleks yang ada.
bahkan dalam kelas perlu diciptakan Peluang dan Tantangan Pendidikan
religious environment seperti adanya Agama Islam Pada Perguruan Tinggi
musholla dalam kampus, peringatan- Umum.
Berdasarkan pada beberapa
peringatan hari besar Islam, tatasusila
permasalahan yang telah dipaparkan
dalam pergaulan, berpakaian,
di atas maka mendorong pihak-pihak
bertingkah laku sopan, dan
yang peduli akan pendidikan untuk
sebagainya.
melakukan terobosan baru yang dapat
Sehubungan dengan hal ini
mencerahkan prospek pendidikan
Azyumardi Azra juga mengemukakan
agama di perguruan tinggi umum.
bahwa pendidikan memberikan
Beberapa terobosan tersebut antara
kepada anak didik dorongan dan rasa
lain:
berprestasi melalui penguasaan
a. Paradigma Baru Dalam
pelajaran dengan sebaik-baiknya.
Pembelajaran Pendidikan Agama.
Prestasi akademis yang mereka capai,
Muhaimin dalam Rekon-
pada gilirannya, juga mendorong
struksi Pendidikan Islam
munculnya rasa elitisme, yang
memaparkan tentang perbedaan
kemudian memunculkan sikap dan
model-model pengembangan PAI
gaya hidup tersendiri, termasuk
di perguruan tinggi umum.
dalam kehidupan politik. Semakin
Perbedaan model ini muncul
terpisah lingkungan sekolah dari
karena adanya perbedaan
lingkungan masyarakat pada
132
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
133
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
134
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
135
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Problematika, Tantangan dan Peluang
Volume 3 Nomor 1 , Januari-Juni 2020 Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
E-ISSN 2621-8348 Perguruan Tinggi di Era Globalisasi
Pasmah Chandra
136