You are on page 1of 27

Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap

Perkembangan Pendidikan Islam

EKSISTENSI DAN PERANAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH TERHADAP


PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM
(Persyarikatan Existence and Role of Development of Islamic Education Muhammadiyah)

Kamaruddin
kamaruddin@gmail.com
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Enrekang

Mahsyar Idris
mahsyarnurhayati@gmail.com
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare

Astract: This study discusses the existence of Persyarikatan Muhammadiyah and its role in the development of
Islamic religious education in Enrekang. The main problem discussed is how the existence and role of Muhammadiyah
to the development of Islamic religious education in Enrekang. (Persyarikatan Muhammadiyah Muhammadiyah
hereinafter often written only in accordance letters / official writings Persyarikatan Muhammadiyah). This study aims
to describe how the presence, creativity and Muhammadiyah in pioneering activities, managing and developing the
Islamic education in Enrekang viewed from the perspective of history. The results of this study indicate, presence
Persyarikatan Muhammadiyah in the district Enrekang with the mission tajdid through Islamic education, (informal,
formal and non-formal), received a positive response community, and gradually have appeared amend thought patterns
and behavior of Muslims from the traditional to the behavior berkemajuan, of understanding of the religion that
pertained to understand Tawheed shirk, of the ordinances of worship with a full heresy to the ordinances of worship
following the sunnah of the Prophet (Ittiba to the Prophet Muhammad).
Keywords : Persyarikatan Muhammadiyah, Islamic religious education
Penelitian ini membahas tentang keberadaan Persyarikatan Muhammadiyah dan peranannya
terhadap perkembangan pendidikan agama Islam di Kabupaten Enrekang. Permasalahan pokok yang
dibahas adalah bagaimana eksistensi dan peranan Muhammadiyah terhadap perkembangan
pendidikan agama Islam di Kabupaten Enrekang. (Persyarikatan Muhammadiyah selanjutnya sering di tulis
Muhammadiyah saja sesuai berbagai surat/tulisan resmi Persyarikatan Muhammadiyah). Penelitian ini
bertujuan menggambarkan bagaimana keberadaan, kreatifitas dan aktifitas Muhammadiyah dalam
merintis, mengelola dan mengembangkan pendidikan Islam di Kabupaten Enrekang dipandang dari
sudut kesejarahan. Hasil penelitian ini menunjukkan, Kehadiran Persyarikatan Muhammadiyah di
kabupaten Enrekang dengan misi tajdid melalui pendidikan Islam, (informal, formal dan non
formal), mendapat respon positif masyarakat, dan secara bertahap telah nampak merobah pola fikir
dan perilaku ummat Islam dari tradisional ke perilaku berkemajuan, dari paham agama yang
tergolong syirik ke paham Tauhid, dari tata cara beribadah dengan penuh bid’ah ke tata cara
beribadah mengikuti sunnah Rasulullah (ittiba kepada Rasulullah Muhammad saw).

PENDAHULUAN agama telah merupakan darah daging bagi


Bangsa Idonesia adalah bangsa yang masyarakat Indonesia.
religius, sikap hidup religius ini telah dimiliki Untuk merealisasikan sikap beragama itu
oleh Bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Sejak sebagai tanggung jawab formal pemerintah maka
kepercayaan animisme, dinamisme, berkembang pada Tanggal 3 Januari 1946 dibentuklah
di Indonesia, kemudian masuk agama Hindu Departemen Agama1 Tugas pokok Departemen
dan Budha ke Indonesia diiringi dengan Agama adalah mengurus hal-hal yang
masuknya agama Islam, terakhir masuk agama berhubungan dengan kehidupan beragama bagi
Kristen, membuktikan bahwa masyarakat
Indonesia adalah masyarakat beragama. Dengan
1Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan
demikian tidak salah kalau dikatakan bahwa
Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia, (Cet., II, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 155.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 217


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

seluruh masyarakat Indonesia, dan yang khusus Periode ketiga, pendidikan Islam telah
mengurus bidang pendidikan agama Islam terintegrasi ke dalam sistem pendidikan nasional
dibentuk Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. sejak lahirnya Undang Undang Nomor 2 Tahun
Tercatat dalam sejarah bahwa sebelum 1989 dilanjutkan dengan Undang Undang
Indonesia merdeka, bahkan sejak masuknya Nomor 20 Tahun 2003.4
agama Islam di Indonesia pendidikan agama Pada awal abad keduapuluh beberapa
Islam telah berlangsung. Pendidikan itu pada organisasi Islam yang berdiri di Jawa, terlibat
tahap awal terlaksana atas adanya kontak antara dengan mendirikan madrasah, misalnya
pedagang atau muballigh dengan masyarakat Persyarikatan Muhammadiyah (dalam pembahasan
sekitar, bentuknya lebih mengarah kepada selanjutnya sering ditulis Muhammadiyah saja
pendidikan informal. Setelah berdiri kerajaan- sesuai tulisan-tulisan resmi persyarikatan
kerajaan Islam di Indonesia maka pendidikan Muhammadiyah) yang didirikan oleh K.H Ahmad
Islam tersebut berada dibawah tanggung jawab Dahlan pada Tahun 1912, disamping
kerajaan Islam. Dan pendidikan tidak hanya mendirikan sekolah umum yang mengambil
berlangsung di langgar-langgar atau masjid, nama dari sekolah Belanda, organisasi ini juga
tetapi ada yang telah dilaksanakan di lembaga mendirikan madrasah.5
pendidikan pesantren.2 Salah satu faktor pendorong K.H.
Dalam Undang Undang No. 20 Tahun Ahmad Dahlan mendirikan persyarikatan
2003 ditegaskan bahwa Madrasah sebagai Muhammadiyah adalah Firman Allah swt (Q.S.
lembaga pendidikan Islam dicantumkan dengan al-Imran/3: 104)
jelas dan tegas dalam batang tubuh Undang
Undang tersebut, yakni pada Pasal 17 tentang       
Pendidikan Dasar: Pendidikan Dasar berbentuk
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
      
(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain  
yang sederajat, dan Pasal 18 tentang Pendidikan
Menengah. Berbentuk Sekolah Menengah Atas Terjemahan:
(SMA), Madrasah Aliyah (MA) Sekolah Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
sederajat.3 munkar merekalah orang-orang yang beruntung.6
Perjalanan sejarah pendidikan Islam di Kelahiran dan kehadiran
Indonesia hingga sekarang ini telah melalui tiga Muhammadiyah dalam sejarah umat Islam
periode. Pertama, periode awal sejak datangnya maupun bangsa Indonesia di belakang hari
agama Islam ke Indonesia sampai masuknya ide- diakui telah memberikan sumbangan yang
ide pembaruan pemikiran Islam awal abad ke sangat berharga. Muhammadiyah telah berhasil
dua puluh. Periode kedua, periode ini telah membangkitkan semangat dan memurnikan
dimasuki oleh ide-ide pembaruan pemikiran paham keagamaan di lingkungan umat Islam
Islam pada awal abad kedua puluh. Periode ini sehingga mampu mendobrak kebekuan dan
ditandai dengan lahirnya madrasah, sebagai menawarkan tajdid atau pembaruan yang
lembaga-lembaga pendidikan Islam yang telah dilakukan Muhammadiyah, diwujudkan dengan
memasukkan pelajaran umum ke dalam program pembaruan di bidang pendidikan Islam, dengan
kurikulum mereka, dan juga telah mengadopsi memperkenalkan sistem pendidikan modern.
sistem pendidikan modern, seperti metode, Gerakan pembaruan juga diwujudkan kedalam
kurikulum, managerial, klasikal dan sebagainya.
4LihatHaidar Putra Daulay, op. cit., h. 7
2Ibid.,
h. 159-160. 5Ibid.,
h. 55
3Lihat Undang Undang Sistem Pendidikan 6Departemen Agama RI. Al-Quran dan
Nasional, (Cet. IV, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. Terjemhnya, (Cet. II, Bandung: CV. Diponegoro, 2012), h.
14-15. 63.

218
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

kegiatan sosial kemasyarakatan. Dengan gagasan pendiri Muhammadiyah dalam merintis


semangat keagamaan Muhammadiyah dan membangun pendidikan Muhammadiyah.
melakukan advokasi sosial dengan pengentasan Di Sulawesi Selatan dinyatakan
keterbelakangan umat. momentum historis berdirinya Muhammadiyah
Dengan watak dasar dan kesejarahan secara resmi pada malam Ahad Tanggal 15
yang dilaluinya, Muhammadiyah sebagai gerakan Ramadhan 1346 H/30 Maret 1926 M. ketua dan
Islam merumuskan dan mendefinisikan dirinya sekretaris yang pertama masing-masing H.Yusuf
sebagaimana termaktub dalam Matan Keyakinan Dg. Mattiro (ketua) dan H. Nuruddin Dg.
dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah dikatakan: Magassing (sekretaris).9 Sumber lain diperoleh
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan keterangan bahwa: Pada tahun 1926, atas
Da’wah amar makruf nahi mungkar, beraqidah inisiatif Mansyur al-Yamany seorang keturunan
Islam dan bersumber pada Al-Quran dan Arab, pedagang batik dari Surabaya bersama
Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk K.H. Abdullah mendirikan Muhammadiyah,
terwujudnya masyarakat utama, adil dan K.H. Abdullah ditetpkan asebagai ketua dan
makmur yang diridloi Allah subhana hu wata’ala Mansyur al-Yamany sebagai wakil ketua.
untuk melaksanakan fungsi dan missi manusia Gerakan ini didirikan di Makassar10
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi7 Data di atas menunjukkan hanya selang
Muhammadiyah dalam mengamalkan 14 tahun dari lahirnya Muhammadiyah di
Islam mendasarkan diri pada al-Quran dan Yogyakarta yaitu tahun 1912, Muhammadiyah
Sunnah Rasul dengan menggunakan akal fikiran telah berada dan berkembang di Sulawesi
sesuai dengan jiwa ajaran Islam, dengan bekerja Selatan. Tercatat nama Mansyur al-Yamany
keras untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam selaku pembawa dan perintis persyarikatan
yang meliputi aqidah, ibadah, akhlaq dan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan.
muamalat duniawiyah dalam kehidupan. Muhammadiyah masuk ke Kabupaten
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan Enrekang diperkirakan Tahun 1933 dengan
Bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia nama Group Muhammadiyah Enrekang, bagian
Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber- dari Muhammadiyah Rappang Kabupatern
sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Sidenreng Rappang. Kehadiran dan
Negara Republik Indonesia yang berdasarkan terbentuknya Group Muhammadiyah Enrekang
Panca Sila dan Undang Undang Dasar 1945, adalah atas kepeloporan dan pimpinan tiga
untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu orang pedagang dan hartawan Massenrempulu
negara yang adil dan makmur dan diridloi Allah yaitu; Haji Ibrahim, Haji Ismail Ambo Sakki dan
swt. “Baldatun Thaiyyibatun wa Rabbun Ghafur”8 Ibrahim.11
Muhammadiyah menjadikan Sebagaimana karakter dan jati diri
pendidikan sebagai salah satu dari bentuk dan warga Muhammadiyah yaitu senantiasa
jenis amal usaha terpenting, yang struktur menda’wahkan ajaran agama Islam kapan dan
kelembagaannya bersifat formal, berjenjang dari dimanapun, warga Muhammadiyah di
tingkat pendidikan anak usia dini hingga Kabupaten Enrekang mulai merintis berbagai
perguruan tinggi. Semua tingkatan itu amal usaha terutama bidang pendidikan dengan
merupakan perwujudan dari pengembangan misi mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
Muhammadiyah khususnya dalam bidang formal, lembaga pendidikan formal itu lebih
pendidikan, yang terkait secara substansial banyak yang berbentuk Madrasah.
dengan pendidikan Islam yang berlandaskan al-
Quran dan Sunnah, sebagaimana menjadi faham
9Husni Yunus dan Umar Sadik, Buku Panduan
agama dalam Muhammadiyah, maupun secara
kesejahteraan terkait pula dengan gagasan- Musyawarah ke-38 Muhammadiyah Sulawesi Selatan,
(Makassar, 2010), h. 34.
10Abd. Rahman Getteng, Pendidikan Islam di

Sulawesi Selatan (Tinjauan Historis dari Tradisional ke Modern),


7Haedar Nashir et al.,. Materi Induk Perkaderan Cet. I, Yogyakarta: Graha Guru, 2005), h. 90
Muhammadiyah, (Cet. I, Yogyakarta: Badan Pendidikan 11Lihat H.A. Wahab Radjab, Lintasan
Kader PP Muhammadiyah, 1994), h. 116 Perkembangan dan Sumbangan Muhammadiyah di Sulawesi
8Lihat ibid, h. 117 Selatan, (Cet. I, Jakarta: IPPSDM-WIN, 1999), h. 58.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 219


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Pendidikan non formal dilaksanakan menyeluruh maka penulis menguraikan secara


diberbagai majlis ta’lim, pembinaan TK-TPA singkat sejarah pergerakan Muhammadiyah sejak
atau TPQ yang dibina oleh Muhammadiyah dan lahir dan dari tempat kelahirannya hingga masuk
Ortom (Organisasi Otonom), juga melalui di Kabupaten Enrekang.
Tabligh dan Da’wah yang disampaikan oleh para Penetapan tanggal berdirinya
Muballigh dan Da’i Muhammadiyah mulai dari Muhammadiya dapat dilihat pada Muqaddimah
tingkat Daerah sampai Ranting. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumag Tangga
Adapun pendidikan informal, Muhammadiyah, lengkapnya; Pada tanggal 8
Muhammadiyah melaksanakan di rumah tangga Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 November
warga Muhammadiyah. Muhammadiyah di 1912 Miladiyah, oleh almarhum KHA. Dahlan
Kabupaten Enrekang melalui pendidikan baik didirikan suatu persyarikatan sebagai “gerakan
formal maupun non formal dapat dikatakan Islam” dengan nama “MUHAMMADIYAH”
secara bertahap, telah berhasil merobah pola yang disusun dengan Majelis-Majelis (Bahagian-
pikir, sikap dan tindakan masyarakat muslim, bahagian)-nya, mengikuti peredaran zaman serta
terutama yang menyangkut aqidah, ibadah, berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh hikmah
muamalat dan perbuatan-perbuatan yang banyak kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
diwarnai oleh tahyul dan berbagai bentuk Muktamar.12
kemusyrikan. Upaya tersebut dilakukan dengan KHA. Dahlan dilahirkan di kampung
cara 1) Persyarikatan Muhammadiyah di Kauman Yogyakarta pada tahun 1868 dengan
Kabupaten Enrekang berupaya untuk nama Muhammad Darwis ayahnya bernama
mengembalikan citra umat Islam kepada Kiyai Haji Abu Bakar bin Kiyai Sulaiman, khatib
kemurnian cita-cita ajaran Islam dengan di Masjid besar kesultanan di kota itu, yang
memerangi kepercayaan tradisional berupa apabila dilacak silsilahnya sampai kepada
tahyul, bid’ah, khurafat dan bentuk/macam Maulana Malik Ibrahim. Ibunya bernama Siti
kemusyrikan lainnya. 2) Persyarikatan Aminah. Orangtua Muhammad Darwis adalah
Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang keturunan ulama.13
berusaha merubah pandangan dan sikap hidup K.H. Ahmad Dahlan mendirikan
masyarakat yang beku, statis, kemudian Muhammadiyah, didorong oleh dua faktor.
menciptakan sistem berfikir yang bebas dari Adaby Darban dan Musthafa Kamal Pasha
ikatan-ikatan tradisional, kolonialisme, dan menyebutkan faktor subyektif dan faktor
feodalisme. 3) Persyarikatan Muhammadiyah obyektif.14 Uraian secara singkat faktor-faktor
sebagai organisasi sosial keagamaan dan tersebut adalah sebagai berikut:
kemasyarakatan dalam mengadakan 1) Faktor Subyektif.
pembaharuan dan pemurnian melalui berbagai K.H. Ahmad Dahlan sejak kecil
kegiatan dalam bidang da’wah, pendidikan dan mendapatkan pendidikan keagamaan dari
kemasyarakatan sesuai dengan tuntutan dan ayahnya K.H. Abubakar, dan setelah dewasa
kehendak zaman. melanjutkan pendidikiannya ke Makkah, dan
Berdasarkan uraian latar belakang tercatat beliau dua kali ke Makkah untuk
masalah maka yang menjadi masalah pokok mendalami ilmu agama. Di Makkah K.H.Ahmad
dalam penelitian ini adalah bagaimana Eksistensi
dan Peranan Persyarikatan Muhammadiyah 12Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran
terhadap Perkembangan Pendididkan Islam di Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, (Cet. IV,
Kabupaten Enrekang. Yogyakarta: Surya Sarana Grafika, 2009), h. 7. Lihat
Musthafa Kamal Pasha dan Muhammad Adabi Darban,.
PEMBAHASAN Dalam “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam” h. 97. Lihat
A. Kajian Umum TentangMuhammadiyah pula Deliar Nur dalam “Gerakan Moderen Islam di Indonesia
1. Sejarah Pergerakan Muhammadiyah 1900 – 1942, h. 84
a. Muhammadiyah dari Tempat Kelahirannya. 13Muhammad Damami, Akar Gerakan
Pokok pembahasan dalam penelitian Muhammadiyah, (Cet. I, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru,
2000), h. 81
ini adalah keberadaan dan peranan 14Lihat Mustafa Kamal Pasha dan Muhammad
Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang, Adaby Darban, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, (Cet.
namun agar uriannya lebih terarah dan II, Yogyakarta: Pustaka SM, 2009), h. 100-106

220
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Dahlan bersentuhan dengan pemikiran


pemaharuan dalam Islam yang dipelopori oleh        
Abdullah bin Abdul Wahab dan pemikiran para
pembaharu dari Mesir yaitu Jamaluddin al-
   
Afgani, Muhammad Abduh dan Muhammad
Rasyid Ridha. Setelah menelaah pemikiran para
pembaharu tersebut K.H.Ahmad Dahlan Terjemah:
berkesimpulan bahwa penyebaran ajaran Agama Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al
Islam harus dilaksanakan dengan perjuangan. Quran ataukah hati mereka terkunci?
Setelah kembali ke tanah air K.H.Ahmad Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke
Dahlan mengajak teman-temannya untuk belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu
melaksanakan ide-idenya yang lalu yaitu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka
memperjuangkan agar ajaran Islam dilaksanakan mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-
oleh umat Islam secara murni.15 angan mereka.17
Selain hasill pengkajian dan Demikian pula ketika K.H. Ahmad Dahlan
pendalaman K.H. Ahmad Dahlan terhadap al- mengkaji Q.S. al-Imran/5: 104
Quran yang dilakukan dengan sangat teliti,
mempertanyakan juga sebab-sebab yang menjadi
sesuatu ayat diturunkan (asbabun nuzul),       
dipertanyakan apakah yang mesti dilakukan.
Melakukan tadabbur atau memperhatikan dan
mencermati dengan penuh ketelitian terhadap       
apa yang tersirat dalam setiap ayat. Ayat-ayat
yang ditadabburi, anatar lain Q.S. an-Nisa/4:84 
         Terjemah
dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
     umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
Terjemah : munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.18
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari b. Muhammadiyah di Sulawesi Selatan.
sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan Kota Makassar adalah tempat yang
yang banyak di dalamnya.16 mula-mula dimasuki Persyarikatan
Q.S. Muhammad/ 47 : 24-25 Muhammadiyah. A. Wahab Radjab19 dalam
bukunya Lintasan Perkembangan dan
       Sumbangan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan
menulis antara lain; Sekitar tahun 1922 seorang
      
17Ibid., h. 509.
18
Ibid., h. 63
19A.Wahab Radjab Lahir di dusun Ballatabbua,

desa Mandallae, Kecamatan Bajeng-Limbung Kabupaten


Gowa pada tangga l 27 Rajab bertepatan dengan bulan
Januari 1928. Pendidikan Formalnya dilalui sejak zaman
Belanda hingga kemerdekaan tepatnya sejak tahun 1934 –
1952. Meniti karier di Muhammadiyah mula-mula sebagai
15PP Muhammadiyah, Materi Induk Perkaderan sekretris Ranting (Group) Bone-Limbung tahun 1948-
Muhammadiyah, (Cet. I, Yogyakarta: Badan Pendidikan 1949 hingga menjadi Ketua Pimpinan Daerah
Kader PP Muhammadiyah, 1990), h. 111 Muhammadiyah Sulawesi Selatan Tenggara pada tahun
16Departemen Agama RI, Al-Quran dan 1968- 1971. Jabatan terakhir di Muhammadiyah adalah
Terjemahnya, (Cet. II, Bandung: CV. Diponegoro, 2012), h. Penasehat Pimpinana Wilayah Muhammadiyah Sulawesi
91 Selatan periode 1990-1995.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 221


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

anggota Muhammadiyah berprofesi pedagang mencurahkan seluruh waktu dan perhatiannya


batik yang bernama Mansyur Yamani berasal mengembangkan dan mengajarkan cita-cita dan
dari Sumenep (Madura) datang membuka usaha faham Muhammadiyah, dengan menggelar
dagangnya di Makassar. Dalam mencari relasi pengajian-pengajian yang dilaksanakan di rumah
dagangnya, beliua bergaul dengan baik dan para pimpinan. Tema-tema mengenai
menjalin hubungan dengan pemuka-pemuka keorganisasian disampiakan oleh Mansyur
As-Shiratal Mustaqiem, sebuah organisasi Yamani dan yang mengenai faham keagamaan
keagamaan di Makassar yang ketuanya H.Abdul disampaikan oleh K.H. Abdullah. Mereka silih
Razak dan Sekretaris Muhammad Said, yang berganti dengan berbagi tugas untuk
juga pada umumnya adalah pedagang. mensosialisasikan Muhammudiyah kepada para
Setelah jelang tiga tahun keakraban jama’ahnya. Dua kajian utama yang
hubungan sebagai relasi usaha dagang dan dikembangakan adalah kajian keorganisasian dan
sebagai kawan sepaham dalam mengembangkan kajian kegamaan dalam arti mengembalikan
Agama Islam, akhirnya pada tanggal 17 substansi ibadah sesuai dengan ajaran Nabiullah
Ranmadan 1345 H atau Tanggal 1 April 1926, Muhammad saw.
diadakan rapat oleh as-Shiratal Mustaqiem di Muhammadiyah Cabang Makassar yang
rumah H.M. Yusuf Dg. Mattiro salah seorang diberi wewenang oleh Pimpinan Pusat
pedagang hasil bumi. Dalam musyawarah yang Muhammadiyah untuk mengembangkan
berlokasi di daerah pelabuhan Makassar waktu Muhammadiyah di seluruh Sulawesi Selatan dan
itu, diputuskan mendirikan organisasi juga ke daerah-daerah sekitarnya. Hal ini
Muhammadiyah di kota Makassar dengan dilakukan dengan cara; mengirim muballigh
mengalihkan perkumpulan as-Shiratal Muhammadiyah ke luar daerah, dan lewat para
Mustaqiem menjadi Muhammadiyah Group relasi dagang yang semula telah membangun
(Ranting) Makassar. Musyawarah memutuskan hubungan melalui usaha dagang, dan akhirnya
susunan pengurus Muhammadiyah Group para pedagang itulah yang mengembangkan
Makassar yang pertama, Muhammadiyah di daerahnya masing-masing.
Musyawarah itu pula memutuskan c. Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang.
Mansyur Yamani diutus ke Yogyakarta Sebagaimana diberitakan oleh
20
melaporkan terbentuknya Group Muhammad Tala bahwa Muhammadiyah
Muhammadiyah di Makassar dan mengundang menancapkan kakinya di Kabupaten Enrekang
Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke Makassar pada tahun 1933 dengan status Group
guna memberikan bimbingan-bimbingan. Muhammadiyah Enrekang dibawah pembinaan
Sekitar tiga bulan kemudian Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cabang Rappang. Lahirnya
Muhammadiyah mengutus Haji Muhammad Group Muhammadiyah Enrekang tidak lepas
Yunus Anis ke Makassar untuk memberikan dari kepeloporan tiga orang tokoh pedagang
tuntunan berorganisasi dan penerangan- dan hartawan Massenrempulu, yaitu; Haji
penerangan kepada masyarakat tentang Ibrahim, Haji Ismail Ambo Sakki dan Ibrahim.21
Muhammadiyah. Uraian selanjutnya mengenai Muhammadiyah di
Beberapa bulan setelah Haji Kabupaten Enrekang akan dibahas pada bab IV.
Muhammad Yunus Anis berkunjung ke HASIL PENELITIAN DAN
Makassar yaitu akhir tahun 1926, PEMBAHASAN
Muhammadiyah Group Makassar ditingkatkan
statusnya menjadi Muhammadiyah Cabang
Makassar. Pimpinan Cabang yang pertama yaitu;
20Drs. Muhammad Tala, adalah dosen Fakultas
K.H.Abdullah sebagai ketua, H.Nuruddin
Daeng Magassing sebagai sekretaris, didampingi Sospol UNHAS, tokoh perintis Muhammadiyah di
Kabupaten Enrekang, rumahnya di kota Enrekang di
oleh tokoh-tokoh lainnya yang telah menjadi waqafkan kepada Muhammadiyah, biliau salah seorang
pengurus sejak didirikannya Muhammadiyah tokoh perintis berdirinya Kabupaten Enrekang dan
Group Makassar. pencipta logo (lambing) Kabupaten Enrekang.
21 Lihat A.Wahab Radjab, Lintasan Perkembangan
Sejak berdirinya Muhammadiyah
Cabang Makassar, para pimpinannya dan Sumbangan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan, (Cet. I,
Jakarta: IPPSDM-WIN, 1999), h. 58

222
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

A. Profil Lokasi Penelitian (Kabupaten Arung Letta’ 7) Kerajaan Baringin dipimpin oleh
Enrekang) Arung Baringin. 8) Sekitar abad ke-VII
1. Identitas Kabupaten Enrekang Massenrenpulu berubah menjadi 5 (lima)
Nama resmi ialah Kabupaten Enrekang Massenrempulu karena Kerajaan Baringin dan
ibu kotanya Enrekang. Luas wilayah 1.784,93 Kerajaan Letta’ memisahkan diri dari federasi
Km2, terbagi atas 12 Kecamatan, 17 Kelurahan Massenrempulu’. Pada tahun 1905 Pemerintah
dan 95 desa. Batas wilayah: Belanda melalui politik Devide et Impera memecah
Sebelah Utara : Kabupaten Tana Toraja daerah ini melalui Surat Keputusan dari
Sebelah Selatan : Kabupaten Sidenreng Rappang Pemerintahan Kerajaan Belanda (Korte Verkaling)
Sebelah Timur : Kabupaten Luwu dimana Kerajaan Kassa dan Kerajaan Batu
Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang22 Lappa’ dimasukkan ke Sawitto. Untuk tetap
2. Sejarah singkat Kabupaten Enrekang. pada keadaan Lima Massenrempulu maka
Sejak abad XIV, daerah ini disebut kerjaan-kerajaan yang ada di dalamnya dipecah.24
Massenrempulu yang artinya meminggir gunung B. Eksistensi Muhammadiyah di
atau menyusur gunung. Sebutan Enrekang dari Kabupaten Enrekang
kata ‘Endeg’ yang artinya ‘naik dari’ atau ‘panjat’ 1. Masa Perintisan (1933-1946)
dari sinilah asal mula sebutan Endekan. Dalam Masyarakat Kabupaten Enrekang
versi Bugis disebut ‘Enrekang’. Pengertian sebelum memeluk agama Islam, telah menganut
Enrekang yaitu naik dari atau panjat, mendekati agama Hindu, Buda, dan keyakinan animism
kebenaran sebab Kabupaten Enrekang adalah dan dinamisme, bahkan paham agama dan
daerah pegunungan. Luas Kabupaten Enrekang kayakinan ini tetap dipertahankan meskipun
seluruhnya 1.786,01 Km2, 85 % terdiri dari sudah memeluk agama Islam. Usaha
pegunungan, pada tahun 2008 jumlah penduduk memurnikan dan memisahkan ajaran Islam dari
sekitar 186.810 jiwa 23 paham agama dan isme-isme tersebut, mula-
Pada mulanya Kabupaten Enrekang mula dilakukan oleh persyariakatan
merupakan sebuah kerajaan besar yang bernama Muhammadiyah.
“Malepong Bulan” dengan sebuah federasi yang Simpatisan Muhammadiyah
menggabungkan tujuh kawasan/kerajaan yang Kabupaten Enrekang sudah ada sejak zaman
dikenal dengan federasi “Pitu Massenrempulu” penjajahan Belanda. Drs. H .Muhammad Thala25
yaitu 1) Kerajaan Endekan yang dipimpin oleh menuturkan; Muhammadiyah telah
Arung/Puang Endekan 2) Kerajaan Kassa mengembangkan misinya di Kabupaten
dipimpin oleh Arung Kassa 3) Kerajaan Enrekang sejak tahun 1933. Data (informasi)
Batulappa’ dipimpin oleh Arung Batulappa’ 4) yang penulis peroleh dari tokoh-tokoh
Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri) yang Muhammadyah di Kabupaten Enrekang
merupakan gabungan dari Buntu Batu, Malua menyatakan; Daerah (tempat) yang mula-mula
dan Alla, masing-masing dipimpin oleh menerima paham Muhammadiyah di Kabupaten
Arung/Puang. 5) Kerajaan Maiwa dipimpin oleh Enrekang, yaitu; Pasui, Kalosi, Buntu Lamba
Arung Maiwa 6) Kerajaan Letta’ dipimpin oleh dan Enrekang. Daerah-daerah itu menerima
Muhammadiyah dengan sebab-sebab yang
berbeda. Enrekang dan Kalosi adalah daerah
22Lihat Badan Pusat Statistik Kabupaten lalulintas para pedagang yang berasal dari daerah
Enrekang, Kabupaten Enrekang dalam angka, 2012, h. 51,
lihat juga, Wibsite:http//new.enrekangkab.go.id Bugis yaitu Rappang, menuju Tana Toraja
23Enrekang melalui Enrekang dan Kalosi, hal mana Kalosi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten Enrekang, adalah salah satu kota perdagangan berbagai
diakses tanggal 20 April 2013. Lihat H.A.M. Mappasanda, hasil bumi di jantung Massenrempulu sejak
Budaya Masyarakat Massenrempulu, dibawakan pada zaman Belanda. Para pedagang yang sudah
Kongres Budaya Sulawesi Selatan dalam rangka hari jadi
Sulawesi Selatan ke-333 tahun 2002 di Makassar. Lihat
pula Massenrempulu Menurut Catatan D.F.Van Braam 24Enrekang.http://id.wikipedia.org/wiki/Kabup

Morris diterjemahkan oleh H.A.M. Mappasanda, aten Enrekang, op cit


diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 25A.Wahab Radjab, Lintasan Perkembangan dan

Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Kajian Sejarah dan Sumbangan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan, (Cet. I,
Nilai Tradisional, Ujungpandang, 1991/1992 Jakarta: IPPSDM-WIN, 1999), h. 58.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 223


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

menjadi anggota dan simpatisan Muhamadiyah tetapi masih bagian dari Muhammadiyah Cabang
di Rappang singgah di Enrekang dan Kalosi Rappang, yaitu:
sambil berdagang juga mengembangkan dan a. Ranting/Grup Muhammadiyah Kalosi.
mengajak para relasi dagangnya di Enrekang dan Menurut Munawarah Madani28, sejak
Kalosi untuk mengikuti paham Muhammadiyah. tahun 1934 agama Islam sesuai paham
Tercatat bebearpa orang di Kalosi yang mula- Muhammadiyah mulai berkembang di Kalosi
mula menganut paham Muhammadiyah antara dan membentuk grup Muhammadiyah bagian
lain; Manrudda, H. Dara, H. Lanta (Puang dari Muhammadiyah Rappang, meskipun baru di
Paita), Sahali, Ambe Dama, Liba (Ambe Suba), kalangan orang tertentu, antara lain Manrudda,
M. Darmawi, H. Lajamma, Muhammad Dewa’, (ayah almarhum Ustdz Muhammad Madani), H.
H. Madani, Burhanuddin, Puang Barahia.26 Dara (ayah almarhum Ustadz Muhammad
Sekitar tahun 1936 beberapa pemuda Hanafie DAS). Mereka inilah yang kemudian
simpatisan Muhammadiyah diutus mengikuti mengutus putra-putranya ke Sengkang dan
pendidikan di MAI (Madrasah Arabiyah Rappang untuk belajar agama Islam menurut
Islamiyah) Sengkang dan Madrasah Muallimin paham Muhammadiyah.
Muhammadiyah Rappang. Mereka adalah : b. Ranting/Grup Muhammadiyah Pasui.
Muhammad Hanafie DAS, dan Muhammad Asal mula Muhammadiyah di Pasui;
Madani, ke Sengkang menuntut ilmu di Sebagaimana di tuturkan oleh Muhammad
Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) yang Rifai29, tahun 1946 beberpa tokoh agama Pasui
didirikan pada bulan Zulhijjah 1348 H/ Mei antara lain; Palangi, Usman (Iekna Lahi),
1930 M oleh K.H. Muhammad As’ad27 Malang, Sialla, berangkat ke Rappang meminta
Bunyamin, Panji, Yusuf dan Hanafi (Hanafi kepada pimpinan Muhammadiyah Cabang
tidak tamat). ke Rappang menuntut ilmu di Rappang agar mendirikan organisasi
Madrasah Muallimin Muhammadiyah Rappang. Muhammadiyah di Pasui. Harapan para tokoh
Setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka agama Pasui disambut baik oleh pimpinan
kembali ke Kalosi mendirikan sekolah. Muhammadiyah Cabang Rappang. Sebagai
Pasui dan Buntu Lamba yang tidak tindak lanjut uapaya tersebut, H. Zaini ketua
menjadi lalulintas para pedagang, mereka Muhammadiyah Cabang Rappang ke Pasui dan
mengutus warganya ke Rappang untuk bersama-sama dengan BS Barantik membentuk
mempelajari ajaran Islam menurut paham Ranting Muhammadiyah Pasui Cabang
Muhammadiyah dan sekaligus mempelajari Rappang, dengan susunan pengurus sebagai
mekanisme organisasi Muhammadiyah berikut: (Surat Keputusan Pengerus tidak
kemudian merintis Muhammdiyah di daerah ditemukan).
asalnya Pasui dan Buntu Lamba Penasehat : Sialla (Ambe Marahiba) ayah
2. Masa Pembinaan (1946-1969) Drs. H. Zainuddin Sialla (salah seorang
Yang dimaksudkan masa pembinaan penasehat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
disini ialah Persyarikatan Muhammadiyah secara Sulawesi Selatan periode 2010-2015)
resmi telah berdiri di Kabupaten Enrekang, Ketua : dijabat oleh Palangi
meskipun masih merupakan bagian dari Wakil ketua: Malang (Ambe Lahuseng)
Muhammadiyah Rappang. Uraian berikut ini Sekretaris : Usman (Iyekna Lahi)
adalah keberdaan Muhammadiyah secara Pembantu :
organisasi di Kabupaten Enrekang dan tempat- 1. Muhammad Ali (Ambe Suha) bertugas
tempat yang mula-mula mendirikan mengembangkan Muhammadiyah ke Buntu
persyarikatan Muhammadiyah secara resmi, Lamba.

26Husain Salam (Tokoh dan Pendidik 28Munawaran Madani usia 67 tahun cucu
Muhammadiyah Kalosi), “Wawancara” di Kalosi, tanggal Manrudda (salah seorang yang mula-mula simpatisan
12 Mei 2013 Muhammadiyah di Kalosi) “Wawancara” di Kalosi,
27Muhammad Ruslam dan Waspada Santing, tanggal 28 Mei 2013.
Ulama Sulawesi Selatan, Biografi, Pendidikan dan Dakwah, 29Muhammad Rifai, usia sekitar 70 tahun (tokoh

(Cet. I, Makassar: Komisi Informasi dan Komunikasi Muhammadiyah di Pasui) “Wawancara” di Pasui, tanggal 3-
MUI Sulawesi Selatan, 2007), h. 247 11-2012

224
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

2. Sialla, mengembangkan Muhammadiyah ke Terbentuknya Pimpinan Daerah


Matarin Muhammadiyah Enrekang.
3. Ambe Padang, mengembangkan Seiring dengan perkembangan dan
Muhammadiyah ke Bonebone dan sekitarnya. kemajuan persyarikatan Muhammadiyah,
c. Ranting/Grup Muhammadiyah dimaman Muhammadiyah Sulawesi Selatan
Enrekang sudah meningkat dari status Daerah Sulawesi
Daming Manyampak30 menuturkan Selatan Tenggara menjadi Wilayah Sulawesi
Tahun 1957 terbentuk Ranting Muhammadiyah Selatan Tenggara, maka tercatat mulai tanggal 4
Enrekang Cabang Rappang Daerah Sulawesi Oktober 1969 terbentuk pula Pimpinan
Selatan Tenggara, namun dokumen SK Muhammadiyah Daerah Enrekang Wilayah
pengurus tidak ditemukan lagi. Tercatat Sulawesi Selatan Tenggara.
beberapa nama simpatisan Muhammadiyah yang a. Pengembangan Struktur Organisasi.
pertama di Enrekang; yaitu: Ambo Sakki, Syarat-syarat berdirinya sebuah
Muhammad Tala, Latonro, Lasok (ayah Mannan Pimpinan Daerah Muhammadiyah ialah adanya
Tuppu)31 cabang-cabang Muhammadiyah sebagai
d. Terbentuknya Cabang Muhammadiyah pendukung yang berada dalam satu kota atau
Enrekang. Kabupaten33
Organisasi Muhammadiyah Enrekang Adapun cabang-cabang
secara resmi melepaskan diri dari Cabang Muhammadiyah yang pertama setelah
Muhammadiyah Rappang, tertanggal 15 Mei terbentuknya Pimpinan Muhammadiyah Daerah
1963, dengan nama Cabang Muhammadiyah Enrekang ialah:
Enrekang Daerah Sulawesi Selatan Tenggara, 1) Muhammadiyah Cabang Enrekang Ketua H.
yang diketuai oleh H. Arifin Ali dibantu oleh H. Arifin Ali
Sulaiman, M. Bone Kosong, H.M. Yasin dan 2) Muhammadiyah Cabang Kalosi Ketua
Lahida Kosman. Burhanuddin Sekretaris Abdul Rahman
Sebagai syarat berdirinya sebuah Yunus
Cabang Muhammadiyah Enrekang maka dirintis 3) Muhammadiyah Cabang Cakke, Ketua
beberapa amal usaha; yaitu Masjid Taqwa Bukhari Razak, sekretaris Abdul Rahim
Muhammadiyah Enrekang (kini berdiri megah di (Puang Badallo), para wakil ketua; Ibrahim
jantung kota Enrekang), Taman Kanak-Kanak Lamada, Abdul Gaffar Santa, Muhmmad
Aisyiyah Bustanul Athfal (TK-ABA) dan Panti Daud Aldi.34
Asuhan Ridha Muhammadiyah Enrekang, ketiga 4) Muhammadiyah Cabang Pasui, Ketua H.
amal usaha tersebut berada pada satu kompleks, Malang Sekretaris M. Ilyas
dibangun diatas tanah waqaf tiga orang 5) Muhammadiyah Cabang Maroangin.
bersaudara yaitu H.M. Yasin, M. Bone Kosong Terbentuknya Pimpinan
dan Lahida Kosman.32 Muhammadiyah Daerah Enrekang merupakan
3. Masa Pengembangan (1969 sampai langkah maju bagi persyarikatan
sekarang) Muhammadiyah, dan memberi peluang
khususnya kepada warga Muhammadiyah
Kabupaten Enrekang untuk mengembangkan
30Daming Manyampak salah seorang tokoh yang dakwah Islam sampai ke pelosok desa dan
banyak berperan dalam pengembangan persyarikatan
Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang, beliau lahir di
Selayar tanggal 12 September 1945. Beliau datang ke 33PP Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan
Enrekang pada tahun 1978 atas panggilan Ustadz Hanafie Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah (Cet. IV,
DAS untuk mengajar di Pondok Pesantren Darul Falah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2009), h. 11
dan kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengembangkan 34Ahmad Deri (Tokoh Muhammadiyah di
persyarikatan Muhammadiyah Cakke, ketua PDM Enrekang periode 2000-2005)
31Rassangan (Tokoh dan Pendidik “Wawancara” tanggal 23 Mei 2013. Menurut beliau
Muhammadiyah Enrekang) “Wawancara” di Enrekang, Cabang Muhammadiyah Cakke mulai dirintis pada tahun
tanggal 6 Mei 2013 1962 oleh Bukhari Razak, Abdul Rahim, Abdul Gaffar
32Daming Manyampak “Wawancara”, tanggal 25 Santa, M. Daud Aldi, Ibrahim Lamada, dan berada
Mei 2013 di Enrekang dibawah binaan Muhammadiyah Rappang.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 225


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

merintis berdirinya cabang dan ranting 3) Cabang Muhammadiyah Lekkong


Muhammadiyah di kecamatan dan desa yang berdiri tahun 1982. Ketua yang pertama,
sudah memenuhi syarat, dan juga merintis Dualamada Sekretaris Muhammad Zakariah
berbagai amal usaha terutama lembaga-lembaga Sima. Pada periode 2010-2015, Hamka S.Pd
pendidikan formal. terpilih menjadi ketua cabang.
Para ketua Pimpinan Daerah 4) Cabang Muhammadiyah Banca berdiri
Muhammadiyah Enrekang sejak terbentuknya tahun 1984 Ketua pertama M. Djunaid, periode
hingga sekarang ( 1969 sampai 2013), berturut- 2010-2015 ketua dijabat oleh Mardin, BA.
turut sebagai berikut: 5) Cabang Muhammadiyah Baraka berdiri
1) Periode 1969 – 1974, ketua H. Arifin Ali, tahun1990 Drs. Ahmad Djamil, Sekretaris Drs.
sekretaris M. Bone Kosong Alimin. Periode 2010-2015 ketua Drs. Anwar
2) Periode 1975 – 1979, ketua M. Bone Kosong Sadat
sekretaris Pawakkari, BA. 6) Cabang Muhammadiyah Banti berdiri
3) Periode 1979 – 1985, ketua Khamis Saraka, tahun 1994, Ketua Pudu, Sekretaris Ali Imran,
sekretaris Daming Manyampak periode 2010-2015 ketua Drs, Badaruddin.
4) Periode 1985 – 1990, ketua Pawakkari, BA, 7) Cabang Muhammadiyah Baroko berdiri
sekretaris Daming Manyampak tahun 1996 Ketua Drs. Kamaruddin Sita,
5) Periode 1990 – 1995, ketua Pawakkari, BA, Sekretaris Drs. M. Nurdin B. periode 2010-2015
sekretaris Syamsu Buata ketua Hasan Sanda, SE.
6) Periode 1995 - 2000, ketua Drs. Abd. Kadir 8) Cabang Muhammadiyah Minanga berdiri
Mansyur, sekretaris Drs. Hamzah Mundi. tahun 2003 Ketua Drs. Badaruddin, Sekretaris
Drs. Nasrun Rombe. Ketua dan sekretaris masih
7) Periode 2000 – 2005, ketua Drs. Ahmad Deri
menjabat hingga periode 2010-2015.
MM, sekretaris Drs. M. Yusrifai Yunus, M.Si
9) Cabang Muhammadiyah Curio Berdiri
8) Periode 2005 – 2010, ketua Drs.H.Muslimin
tahun 2005, ketua Buhari Pallao, sekretaris, M.
Bando, M.Pd, sekretaris Drs. Sudin, M.Pd
Jufri, periode 2010-2015 diketuia oleh Drs.
9) Periode 2010 – 2015, ketua Drs. Kamaruddin Yunus Busa, M.Si
Sita, sekretaris Agus Sallangan, S.Ag.35 10) Cabang Muhammadiyah Masalle berdiri
Cabang-cabang Muhammadiyah yang tahun 2007 Ketua Misran S.Pd, Sekretaris
lahir sesudah terbentuknya Pimpinan Daerah Rusman Sitonda, SE. periode 2010-2015 ketua
Muhammadiyah Enrekang, berturut-turut Rahmat, S.Ag.
sebagai berikut: 11) Cabang Muhammadiyah Matarin berdiri
1) Cabang Muhammadiyah Malua, tahun 2009 ketua, Drs. Ahmad Dawira,
diresmikan pada Tanggal 24 Dzulqaidah 1402 sekretaris Muhajir, dan masih menjabat ketua
H/ 12 Oktober 1982 oleh Ketua Pimpinan dan sekretaris pada periode 2010-2015
Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan K.H. 12) Cabang Muhammadiyah Belajen berdiri
Muhammad Sanusi Maggu dan melantik tahun 2010 ketua Drs. H. Suardi, Sekretaris Drs.
pimpinan Cabang Muhammadiyah Malua yaitu: H. Sampe Lemang, M.Pd.
Ketua : M. Lego 13) Cabang Muhammadiyah Bontongan
Wakil : Abd. Salam berdiri tahun 2012 ketua Drs. Abdul Wahid,
Sekretaris : Ahmad R sekretaris Arif Candik, S.Pd., M.Pd.
Bendahara : Muhammad Isa, 14) Cabang Muhammadiyah (Persiapan)
Anggota : Dalle, Riasa, Ahsan R, Umar, Dante Koa berdiri 29 Rajab 1434 H/ 8 Juni
Waspada. 2013, ketua Drs. Samping, M.Pd, anggota Drs.
2) Cabang Muhammadiyah Buntu Lamba Lamban Tola, Syahrir ST, Nur Edisyam, S.Sos,
ketua pertama Abdul Salam pada periode 2010- Nasrullah, S.Pd.I, Rosdiana, S.Pd.
2015 diketuai oleh H. Mustafa, S.Pd. Muhammadiyah Daerah Kabupaten
Enrekang sampai tahun 2013, mempunyai 19
Cabang dan 124 Ranting yang tersebar di 11
35Catatan Harian, dilengkapi dengan Kecamatan dari 12 Kecamatan di Kabupaten
“Wawancara” demgan Daming Manyampak, tanggal 21
Mei 2013

226
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Enrekang. Kecamatan yang belum ada Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
Muhammadiyah yaitu Kecamatan Bungin. Daerah Enrekang diresmikan dan pelantikan
b. Pembentukan dan Pengembangan pengurusnya pada tahun 1980 oleh ketua IPM
Organisasi Otonom (Ortom) Wilayah Sulawesi Selatan Drs. Mansyur Idrus.
Organisasi Otonom (Ortom) adalah Pimpinan IPM daerah Enrekang yang pertama,
suatu organisasi yang dibentuk oleh yaitu:
Muhammadiyah guna membina warga Ketua Umum : Muhlis S, BA
Muhammadiyah dan kelompok masyarakat Sekretaris Umum : Waspada Santing (saat
tertentu sesuai bidang-bidang kegiatan yang itu baru kelas II Madrasah Aliyah
diadakannya dalam rangka mencapai maksud Muhammadiyah Enrekang.39
dan tujuan Muhammadiyah36 4) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM)
Organisasi otonom (ortom) yang Kepengurusan Ikatan Mahasiswa
terbentuk setelah terbentuknya Pimpinan Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Enrekang
Daerah Muhammadiyah Enrekang, berturut- lahir pada tahun 1985, pada saat Drs. Abdul
turut sebagai berikut: Kadir Mansyur menjabat ketua Sekolah Tinggi
1) Aisyiyah Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Muhammadiyah Enrekang. Ketua IMM STKIP
Enrekang terbentuk bersamaan dengan Muhammadiyah Enrekang yang pertama
terbentuknya Pimpinan Daerah Muhammadiyah dipercayakan kepada Daeng Manaro (putra
yaitu pada tahun 1969. Ketua Pimpinan Daerah Selayar berdomosili di Enrekang)40
Aisyiyah Enrekang sejak berdirinya hingga 5) Nasyiyatul Aisyiyah
sekarang, berturut-turut: 6) Tapak Suci Putra Muhammadiyah
Pertama : Ny. Roslina Arifin Ali Tapak Suci Putra Muhammadiyah
Kedua : Ny. Mukminah Tjae mulai dirintis di Kabupaten Enrekang pada
Ketiga : Ny. Chami Saraka 1978-1981 tahun 1986, ketua yang pertama di amanahkan
Keempat : Ny. Emmy Bone Kosong, 1981- kepada Drs. Sudin41. Kini Tapak Suci Putra
1990 (dua periode) Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang telah
Kelima : Ny. Fatimah Muhammad, 1990- berkembang, hampir semua lembaga pendidikan
2000 (dua periode) milik Muhammadiyah membuka Cabang Tapak
Keenam : Ny. Dasmawati, 2000-2010 (dua Suci, bahkan sekolah selain Muhammadiyah
periode) juga membuka Cabang Tapak Suci, yaitu
Ketujuh : Ny. Nurjannah Muhammad, SMKN 1 Enrekang dan Madrasah Aliyah Negeri
2010-sekarang.37 Baraka. Hingga sekarang, Tapak Suci Putra
2) Pemuda Muhammadiyah Muhammadiyah Daerah Enrekang dipimpin
Organisasi otonom Pemuda oleh Drs. Alimin, M.Pd.
Muhammadiyah Daerah Enrekang berdiri c. Perkembangan Anggota Muhammadiyah
seiring dengan terbentuknya Pimpinan Daerah di Kabupaten Enrekang.
Muhammadiyah Enrekang, yaitu pada tahun Perkembangan anggota Muhammadiyah
1969. Sebagai ketua yang pertama adalah di Kabupaten Enrekang, di dukung oleh dua
Muhammad Bone Kosong38 faktor yaitu:
3) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) 1. Pengaruh gerakan DI/TII
Pada tahun 1950 an gerakan DI/TII
pimpinan Kahar Muzakkar berjuang hendak
mendirikan Darul Islam (Negara Islam)
36PP Muhammadiyah Anggaran Dasar, op cit., h.
47
37Dikutip dari Dokumen Pimpinan Daerah 39Wasapada Santing, “Wawancara” di Enrekang,

Aisyiyah Kabupten Enrekang, dilengkapi wawancara tanggal 27 Juni 2013


dengan Ny. Nurjannah Muhammad ketua PDA Enrekang 40Daming Manyampa dan Lamir Dacing,
periode 2010-2015 “wawancara” di Enrekang tanggal 27 Juni 2013
38Daming Manyampak “Wawancara” tanggal 25 41Drs. Sudin, “Wawancara” di Enrekang, tanggal

Mei di Enrekang 28 Juni 2013

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 227


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

gerakannya berpusat di Kabupaten Enrekang tanah air Indonesia mempunyai tantangan yang
khususnya di Tanah Duri. Paham agama Islam sama, yaitu yang bersumber dari dalam (internal)
(aqidah, ibadah dan muamalah) yang dan dari luar (eksternal). Tantangan internal
diperjuangkan adalah kembali kepada al-Quran diklasipikasi atas dua sumber, yaitu yang
dan Hadis dengan cara refolusi, memberantas datangnya dari sesama umat Islam dan
segala pelanggaran agama (kemungkaran) datangnya dari kalangan warga Muhammadiyah
dengan kekuatan senjata, sehingga umat Islam sendiri.
mudah mengikuti, meskipun hanya terpaksa 1. Tantangan internal.
karena pengetahuan agama Islam bagi umat Tantangan internal (dari sesama umat
Islam waktu itu masih sangat terbatas. Islam dan dari warga Muhammadiyah).
Ketika gerakan DI/TII berakhir, dan Tantangan dari sesama umat Islam yaitu:
Persyarikatan Muhammadiyah kembali aktif a) Kaum tradisional.
memainkan perannya sesuai jati diri Kondisi keberagaan umat Islam
Muhammadiyah yaitu gerakan Dakwah Islam sebelum lahirnya Muhammadiyah ternyata
Amar Makruf Nahi Mungkar berdasarkan Quran banyak terkontaminasi dengan ajaran agama lain
dan Hadis, yang ditujukan kepada perseorangan (Hindu, Buda) dan berbagai paham animisme
dan kelompok, dalam berbagai dimensi dan dinamisme. Kondisi umat Islam semacam
kehidupan keagamaan, terutama masalah aqidah, ini menjadi perhatian serius oleh
ibadah, dan muamalah, maka umat Islam di Muhammadiyah untuk dimurnikan. Upaya
Kabupaten Enrekang dengan mudah Muhammadiyah dalam hal ini tidak sedikit
menerimanya karena hal sama sudah pernah mendapat respon negatif dari umat Islam,
dilihat dan dirasakan pada zaman DI/TII, dengan dalih Muhammadiyah membawah agama
2. Hasil usaha Muhammadiyah. baru berbeda dengan ajaran agama yang diterima
Muhammadiyah dalam dari generasi pendahulunya.
mengembangkan dan melebarkan sayapnya, b) Jamaah Tabligh.
melalui dakwah dalam berbagai dimensi Jamaah Tabligh (kelompok penyampai)
kehidupan umat dan melalui pendidikan formal. adalah gerakan transnasional dakwah Islam yang
Melalui dakwah, para da’i Muhammadiyah aktif didirikan pada tahun 1926 oleh Muhammad
memberikan pencerahan pada bebagai majlis Ilyas di India,42 kemudian menyebar ke berbagai
taklim, baik majlis taklim binaan resmi negara. Pada sekitar tahun 1987 Aman Baranti43
Muhammadiyah maupun majlis taklim binaan salah seorang tokoh Jamaah Tabligh mulai
ormas lain; misalnya al-Hidayah, Darma wanita masuk ke kabupaten Enrekang melakukan
dan PKK. Melalui pendidikan formal, dakwah sesuai manhaj Jamaah Tabligh dan tidak
Muhammadiyah Kabupaten Enrekang memiliki sedikit simpatisan Muhammadiyah pindah
lembaga pendidikan mulai TK-ABA/PAUD menjadi anggota aktif Jamaah Tabligh. Kegiatan
sampai Perguruan Tinggi. Melalui amal usaha Jamaah Tabligh berpusat di Masjid termasuk
sebagaimana tersebut di atas, Muhammadiyah Masjid Muhammadiyah. Untuk kepentingan
dapat menambah dan memperbanyak anggota Islam yang lebih besar dan tetap memelihara
dan calon anggotanya (simpatisan). ukhuwah Islamiyah dengan perinsip “Fastabiqul
Namun demikian sampai saat ini belum Khairat” namun tetap menjaga eksistensi amal
ada data pasti tentang jumlah anggota usaha Muhammadiyah dari intervensi kelompok
Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang, baik Islam lain, maka pada tahun 2012 Pimpinan
yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota Daerah Muhammadiyah Kabupaten Enrekang
Muhammadiyah (KTAM) maupun yang belum
atau baru calon anggota (simpatisan)
42http://id.wikipedia.org/wiki/Jamaah_Tabligh,
Muhammadiyah.
diakses tanggal 12-11-2013
d. Tantangan Muhammadiyah di 43Aman Baranti, adalah salah seorang kader
Kabupaten Enrekang. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Cabang Mamajang Kota
Secara umum Muhammadiyah sejak Makassar, yang aktif melakukan perkaderan IPM sampai
kelahirannya sampai sekarang dan dari tempat ke daerah termasuk daerah Enrekang, kemudian
lahirnya hingga berkembang ke seluruh pelosok meninggalkan Muhammadiyah dan aktif di Jamaah
Tabligh

228
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

mengeluarkan pernyataan yang isinya tidak anggota dan simpatisan Muhammadiyah, bahkan
mengizinkan kelompok Islam lain menggunakan yang menjadi pengurusnya adalah mantan kader
amal usaha (Masjid) milik Muhammadiyah untuk Ortom Muhammadiyah.
tempat mengembangkan idiologinya. Jamaah Tabligh kiranya mempunyai
c) Wahdah Islamiyah kemampuan dan kelebihan dari segi metodologi
Organisasi ini pertama didirikan pada dakwah sehingga mampu menyadarkan para
tanggal 18 Juni 1988 di Makassar 44oleh pelaku kemaksiatan menjadi orang muslim yang
beberapa angkatan Muda Muhammadiyah taat beribadah (khususnya ibadah salat), dan juga
binaan K.H. Fathul Muin Daeng Magading dapat mempengaruhi anggota dan simpatisan
(ulama dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Muhammadiyah masuk ke kelompoknya.
Sulawesi Selatan) yang memiliki karakter tegas Adapun Wahdah Islamiyah kelihatannya hanya
dalam berdakwah, tanpa kompromi terhadap mampu mendakwahi “memindahkan” orang
pendapat atau paham yang berbeda dengan yang telah mempunyai dasar-dasar keislaman
paham Muhammadiyah. Sepeninggal beliau, para tetapi belum matang kedalam organisasinya.
pemuda binaannya mendirikan organisasi Disnilah banyak kader dan simpatisan
dengan nama Yayasan Fathul Muin (YFM). Muhammadiyah di rekrut.
Untuk menghindari kultus individu terhadap Tantangan internal Muhammadiyah.
K.H. Fathul Min Daeng Magading, maka pada a. Masalah kualitas anggota.
tanggal 19 Februari 1998 nama YFM berobah Hal ini lebih dominan pada orang yang
menjadi Yayasan Wahdah Islamiyah (YWI) yang bertugas di amal usaha pendidikan
berarti Persatuan Islam. Melihat Muhammadiyah (guru yang dipekerjakan oleh
perkembangannya yang semakin pesat maka pemerintah) sebelumnya belum pernah
pada tanggal 14 April 2002 Yayasan Wahdah tersentuh paham dan pemikiran
Islamiyah berobah menjadi Ormas dengan nama Muhammadiyah, sehingga sering melakukan hal-
yang sama yaitu Wahdah Islamiyah (WI). hal yang tidak sesuai dengan perinsip
Wahdah Islamiyah mendasarkan pemahaman Muhammadiyah, baik dalam masalah aqidah,
dan amaliyahnya pada al-Quran dan Sunnah ibadah maupun muamalat duniawiyah.
sesuai pemahaman as-Salaf ash-Shaleh (Manhaj b. Krisis kader.
Ahlussunnah wal Jamaah). Kader Muhammadiyah di Kabupaten
Organisasi Wahdah Islamiyah Enrekang secara kuantitas setiap tahun
berkembang di Kabupaten Enrekang dan telah bertambah terutama lewat pendidikan
mendirikan beberapa amal usaha pendidikan, Muhammadiyah (luaran sekolah
yaitu Pendidikan Anak Usia Dini dengan nama Muhammadiyah), namun kualitas, prinsip dan
Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TK-IT) wawasan kemuhammadiyahannya masih minim.
dan sebuah Pondok Pesantren dengan nama Kader militan Muhammadiyah terasa berkurang,
Pondok Pesantren Umar bin Abdul Aziz di hal ini nampak pada semakin berkurangnya da’i
Rumbo Kecamatan Baraka. Selain itu Wahdah dan muballigh Muhammadiyah, juga nampak
Islamiyah juga aktif menggalang dana dari Timur pada adanya pengurus Muhammadiyah dan
Tengah untuk pembangunan Masjid. Ortom yang tidak sepenuh hati melaksanakan
Kedua organisasi Islam tersebut di atas tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
(Jamaah Tabligh dan Wahdah Islamiyah) 2. Tantangan Eksternal.
terhadap Persyarikatan Muhammadiyah di Muktamar satu abad Muhammadiyah
Kabupaten Enrekang dari satu sisi sebagai (Muktamar ke-46 di Yogyakarta) pada tahun
partner Muhammadiyah mengembangkan 2010, dalam rumusan program 2010-2015
dakwah Islam, namun dari sisi organisasi, menyebutkan tantangan Muhammadiyah sebagai
merugikan Persyarikatan Muhammadiyah karena dampak negatif arus globalisasi yaitu:
pada umumnya yang direkrut menjadi a. Arus sekularisme, materialisme
anggotanya adalah umat Islam yang dulunya yang tenga melanda dunuia menjadi godaan
sekaligus tantangan yang besar jubagi warga
Muhammadiyah untuk dapat tetap memegang
44www.islamedia.web.id/2012/09/mengenal-
teguh komitmennya dalam bermuhammadiyah
lebih-dekat-wahdah-islamiyah-htm, diakses 12-10-2013

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 229


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

dan menjadikan Islam sebagai agama rahmatan adalah bidang pendidikan. Berikut ini akan
lil-‘alamin dikemukakan secara berurut amal usaha
b. Kecenderungan-kecenderungan pendidikan yang dirintis oleh Muhammadiyah di
radikal dalam gerakan-gerakan sosial politik dan Kabupaten Enrekang dari period eke periode:
keagamaan yang melahirkan komplik dan Periode Pertama (Era Orde Lama 1945-1966)
kekerasan, menjadi tantangan bagi 1. Amal Usaha Pendidikan Muhammadiyah di
Muhammadiyah dalam menawarkan gerakan Kalosi.
Islam yang membawa pada perdamaian, Setelah putra-putra Kalosi yang
pencerahan, dan rahmat bagi alam semesta. menuntut ilmu di Sengkang dan Rappang, telah
c. Cengkraman kapitalisme global yang kembali, mereka segerah membuka lembaga
berdampak pada pembangunan dan orientasi pendidikan. Pada tahun 1948 berdiri sekolah di
kehidupan yang serba berlandaskan profit, Kalosi dengan nama Sekolah Arab yang
eksploitasi dan memuja materi serta kesenangan dipimpin oleh Muhammad Hanafie DAS.
duniawi dalam kehidupan masyarakat, sehingga Murid-murid angkatan pertama, antara lain:
berpengaruh pula terhadap pengembangan amal Husain Salam, M. Syahadat Manga, Zainuddin
usaha Muhammadiyah yang cenderung Sialla, Badduha, Taru, Yaharing, Jafar Syam.
berorientasi profit dan menjauh dari Karena keadaan tidak kondusif, gerkan DI/TII
teologi/ideologi al-Ma’un sebagaimana gerakan sudah mulai bergejolak, Muhammad Hanafie
awal penolong kesengsaraan umum (PKU). DAS selaku pimpinan sekolah bergabung
d. ASEAN Charter dan bergesernya dengan gerakan DI/TII pimpinan Kahhar
titik berat gravitasi geo-politik, geo-ekonomi, Mudzakkar, mengakibatkan Sekolah Arab itu
dan geo-sosial budaya dari Eropa dan Amerika bubar.46
Utara ke Asia khususnya Cina dapat menjadi Sekolah Arab pimpinan Muhammad
ancaman sekaligus tantangan bagi Hanafie DAS ini belum secara resmi di namai
Muhammadiyah apabila tidak ditanggapi oleh sekolah Muhammadiyah, namun pemikiran dan
Muhammadiyah secara konkret, dalam hal ini paham agama yang di kembangkan di dalamnya,
ada ancaman Muhammadiyah dapat menjadi sudah sesuai dengan pemikiran dan paham
organisasi yang out-datet45 agama menurut Muhammadiyah.
Menyikapi permasalahan di atas, Amal Usaha pendidikan yang resmi
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten milik persyarikatan Muhammadyah di
Enrekang periode 2010-2015, menjadikan Kabupaten Enrekang, secara berutut sebagai
program perkaderan anggota dan pimpinan berikut:
sebagai program utama, dengan berpedoman 2. SMP Muhammadiyah Kalosi didirikan pada
kepada sistem dan mekanisme perkaderan Tahun 1957.
Muhammadiyah dan Ortom. Amal usaha pendidikan yang pertama-
C. Perkembangan Amal Usaha tama menggunakan label (nama)
Muhammadiyah Bidang Pendidikan di Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang adalah
Kabupaten Enrekang Dari Periode ke SMP Muhammadiyah Kalosi Menurut
Periode. Muhammad Yusuf L47 sekolah ini didirikan pada
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai tahun 1957 yang dipimpin oleh Muchlis Salim
gerakan Islam yang bergerak di bidang da’wah, Manrudda, dibantu beberapa orang guru yaitu:
pendidikan dan sosial, maka kapanpun dan Muhammad Abdu Liba, Muhammad Arifin,
dimanapun Muhammadiyah itu Tasdir Tada, Kanda, Kurasi, dan Siti Rawasiah
mengembangkan dirinya baik status Cabang atau Manga. Siswa angkatan pertama berjumlah 48
Ranting, selalu disertai dengan merintis amal
usaha bidang pendidikan. Demikian halnya 46Husain Salam (Tokoh dan Pendidikan
tatkala Muhammadiyah masuk di Kabupaten Muhammadiyah) “Wawancara” di Kalosi, tanggal 12 Mei
Enrekang amal usaha yang mula-mula dirintis 2013
47Muhammad Yusuf L adalah salah seorang

siswa angkatan pertama SMP Muhammadiyah Kalosi,


45Lihat PP Muhammadiyah, Berita Resmi guru SMA sampai purna bakti, salah seorang inisiator
Muhammadiyah, no .01/2010-2015, h. 68 berdirinya SMA Muhammadiyah Kalosi di Belajen.

230
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

orang, antara lain: Muhammad Yusuf (Informan berganti nama menjadi Pendidikan Guru Agama
data ini), Munirah, Nurdia, Muhammad Tahir, (PGA) Muhammadiyah Kalosi, yang terdiri atas
Muhammad Aras, Baco Tiga, Sappa, Amir PGAP 4 Thn (setingkat SLTP) dan PGAA 2
Banda, Rawe, Bagia, Kussang, Abdul Rahim dan Thn (setingkat SLTA), dan memperoleh Piagam
Taming. Pendirian Perguruan Muhammadiyah dari
Amal usaha pendidikan milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majlis
Muhammadiyah ini juga tidak berlangsung lama, Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan
disebabkan Persyarikatan Muhammadiyah di tertanggal 1 Januari 1967, saat itu pula mulai
Kalosi bahkan di Kabupaten Enrekang belum menempati gedung baru sampai sekarang.
terorganisir dengan baik (PMD Enrekang belum Setelah Perguruan Muhammadiyah ini
terbentuk). Orang-orang yang kurang simpati berganti nama menjadi PGA (Pendidikan Guru
terhadap Muhammadiyah memegang Agama), pimpinannya dipercayakan kepada
kekuasaan, akhirnya pada tahun 1963 SMP Husain Salam, dibantu oleh guru-guru yaitu:
Muhammadiyah Kalosi dirobah menjadi SMP Abdur Rahman Wahab, Sukiman, Muhammad
Negeri Kalosi (kini SMPN 3 Alla). Madani, Bunyamin, M. Syahadat Manga, Siti
3. Sekolah Menemgah Islam (SMI) Yayasan Rawasiah Manga, Tasdir Tada, Nurhan, Abdul
Muhammadiyah Kalosi. Kadir D, Hadijah Dawallang, Dahaling Laogi,
Menurut Tajuddin48 Sekolah Menengah Arsyad Liku.
Islam (SMI) Yayasan Muhammadiyah Kalosi Mengacu kepada SKB Tiga Menteri
pada saat berdirinya pada yahun 1963 bernama 1975 yaitu Menteri Agama (H.A.Mukti Ali),
SMI Yayasan Masjid Jami’ kemudian pada tahun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (H.Syarif
1965 berubah nama menjadi SMI Yayasan Thayeb) dan Menteri Dalam Negeri (H.Amir
Muhammadiyah Kalosi. Tokoh-tokoh Mahmud) tentang Peningkatan Mutu
pendirinya adalah tokoh Muhammadiyah di Pendidikan pada Madrasah, Menteri Agama
Kalosi, antara lain: Burhanuddin, Abdul mengubah status Pendidikan Guru Agama
Rahman Yunus, Husain Salam, Andi Paraba, H. (PGA) 4 tahun menjadi Madrasah Tsanawiyah
Dawallang, Siatang, H. Lanya, Sinnong (Ambe dan PGA 6 tahun menjadi Madrasah Aliyah50
Mariana), Uwa’ Tahera, H. Hanafi, H. Panji, maka PGA Muhammadiyah Kalosi segerah
Salamatang. Pimpinan Sekolah yang pertama menyesuaikan diri, dengan nama Madrasah
dijabat oleh Burhanuddin, dibantu oleh guru- Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah (MTs dan
guru antara lain; Husain Salam, Muhammad MA) Muhammadiyah Kalosi. Pada saat masih
Madani, Bunyamin, Siti Rawasiah Manga. bernama PGA Muhammadiyah, dipimpin oleh 1
Siswa angkatan pertama sekitar 45 (satu) kepala sekolah, tetapi setelah menjadi
orang49 antara lain: Tajuddin, Ikbal Mas, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah,
Dahaling Laogi, Hadijah Dawallang, Syarifuddin masing-masing mempunyai kepala Madrasah.
DAS, Isa Ansari, Dira, Hafsah, Heriah, Rugaiya, Keadaan ini berlangsung sampai sekarang (tahun
Muntaha, Hakim, Nurdin Dago, Sadar 2013)
Marumpu, Saleh Liwangka, Hatijah, Suarsi, 4. Perguruan Muhammadiyah Malua.
Sanaria, Arsyad Lanya, Ismail Saat, Uccang, Keterangan yang diperoleh dari H.
Husain Biu, Nurhayati, Nurliana, Nursia, Abdul Ahmad Madisa51 Perguruan Muhammadiyah
Kadir D, Jamaria, Kadir B, Usman Hamma, Malua berdiri tahun 1954 bernama Sekolah
Kasim. Menengah Islam (SMI) dipimpin oleh Muhiddin
Seiring dengan perkembangan dan dan Burhanuddin. Nama Muhammadiyah belum
kemajuan dunia pendidikan maka pada tahun dilekatkan pada sekolah ini karena saat itu
1967 SMI Yayasan Muhammadiyah Kalosi sedang bergejolak gerakan DI/TII, tetapi para

48Tokoh Agama dan Pendidik di Kalosi 50Lihat Marwan Saridjo, Pendidikan Islam Dari

(Kecamatan Alla) salah seorang siswa angkatan pertama Masa ke Masa, (Cet. II, Bogor: Yayasan Ngali Aksara dan
SMI Muhammadiyah Kalosi. al Manar Press, 2011), h. 103
49Tajuddin (Tokoh Agama dan Pendidik) salah 51Ahmad Madisa (Ketua Cabang Muhammadiyah

seorang siswa angkatan pertama “Wawancara” di Belajen, Malua) salah seorang murid angkatan pertama Perguruan
tanggal 11 Mei 2013 Muhammadiyah Malua.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 231


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Pembina sekolah itu adalah tokoh-tokoh oleh M. Arsyad Liku, dibantu oleh Sukiman,
Muhammadiyah. Umar Saddia dan Uccang.
Tahun 1957 SMI Malua berganti nama Pada tahun 1978 sekolah ini berganti
menjadi PGA terdiri dari PGA 4 tahun dan nama dari Sekolah Dasar Islam (SDI) menjadi
PGA 6 tahun Malua dipimpin oleh Muhammad Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah
Djamil. Tahun 1967 H. Arifin Ali selaku Kalosi dibawah pembinaan Pimpinan Cabang
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Enrekang Muhammadiyah Kalosi. Pada tahun 1997 MI
Daerah Sulawesi Selatan Tenggara berkunjung Muhammadiyah Kalosi mendapat pengakuan
ke Malua meresmikan PGA Malua menjadi dari pemerintah melalui Departemen Agama
PGA Muhammadiyah Malua dan menyatakan Kabupaten Enrekang dengan Nomor Statistik
sebagai amal usaha bidang pendidikan binaan Madrasah (NSM) 112191165023052 keadaan ini
Muhammadiyah Cabang Enrekang. berlangsung sampai sekarang (tahun 2013).
Seperti halnya dengan PGA lainnya, Periode Kedua (Era Orde Baru 1967-1998)
maka pada tahun 1978 PGA Muhammadiyah 1. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah
Malua mengikuti SKB tiga Menteri tentang Buntu Lamba.
perubahan nama sekolah, maka PGA 4 tahun Madrasah ini berdiri pada tahun 1967
menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan PGA dengan nama Madrasah Diniyah. Tokoh-tokoh
6 tahun mejadi Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Buntu Lamba yang
Muhammadiyah Malua, dan keadaan ini mempelopori berdirinya Madrasah ini, antara
berlangsung sampai sekarang (tahun 2013). lain; Muhammad Ali (Ambe Suha)53, Abdul
Perguruan Muhammadiyah Malua sekarang Salam, Muhammad Said, Abubakar. Pada tahun
berada pada satu kompleks, membina 1979 Madrasah ini berubah nama menjadi
pendidikan mulai TK-ABA, MI, MTs. dan MA Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah
Muhammadiyah. Buntu Lamba.
5. Perguruan Muhammadiyah Enrekang (di 2. Perguruan Muhammadiyah Pasui.
Kota Enrekang) Perguruan ini berdiri pada tahun 1972
Perguruan Muhammadiyah di Kota dengan nama Pendidikan Guru Agama Pertama
Enrekang mulai dirintis pada tahun 1962 di (PGAP) Pasui. Meskipin perguruan ini dirintis
pelopori oleh tokoh Muhammadiyah asal oleh para tokoh Muhammadiyah Pasui, tetapi
Sumatera Barat (Minangkabau) yaitu H. Arifin pada saat itu belum menggunakan
Ali Muhammadiyah sebagai label perguruan. Tahun
6. Sekolah Dasar Islam (SDI) Muhammadiyah 1978 PGAP Pasui menyesuaikan SKB tiga
Kalosi. Menteri, yaitu PGAP berganti nama menjadi
Sekolah ini didirikan pada tahun 1966 Madrasah Tsanawiyah (MTs) ketika itu nama
oleh para pengusaha sekaligus tokoh Muhammadiyah mulai digunakan sehingga
Muhammadiyah di Kalosi bekerja sama dengan menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs)
54
para tokoh pendidikan yang sebelumnya telah Muhammadiyah Pasui Madrasah ini sejak
mendirikan Sekolah Menengah, yaitu SMP didirikan tahun 1972 sampai 1 Januari 2005
Muhammadiyah, SMI atau PGA dipimpin oleh M. Ilyas dibantu oleh guru-guru
Muhammadiyah Kalosi. Para pengusaha dan antara lain: Hj. Hanong, Tudarmiati, Tarata,
tokoh Muhammadiyah yang menjadi sponsor Pada tahun 2012, Pimpinan Daerah
pendirian sekolah ini, antara lain; Sumule Muhammadiyah Enrekang melantik Nurdiman,
(H.Ambe Piana), Sumang (H.Ambe Coma),
Sinnong (H.Ambe Mariana), M. Darmawi, H.
Abdul Rahman Yusuf (H.Ambo Dira),
52Sumber, Dokumen MI Muhammadiyah Kalosi,
H.Dawallang.
di catat tanggal 16 Mei 2013.
Adapun tokoh pendidikan yang 53Menurut keterangan dari Muhammad Rifai di
bersama-sama dengan para pengusaha Pasui, Muhammad Ali (Ambe Suha) yang mula-mula
mendirikan sekolah ini, antara lain; Husain mengembangkan paham agama menurut Muhammadiyah
Salam, Burhanuddin, Muhammad Madani, di Buntu Lamba dan sekitarnya.
54M. Ilyas, Kepala MTs. Muhammadiyah Pasui
Bunyamin. Kepala sekolah yang pertama dijabat
(Purna Bakti), “Wawancara” di Pasui tanggal 12 Mei 2013

232
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

S.Ag sebagai kepala M.Ts Muhammadiyah Pasui sering di laksanakan di SMA Muhammadiyah
periode 2012-2016. Kalosi.
3. SMA Muhammadiyah Enrekang. Pada tahun 2012 Badan Akreditasi
SMA Muhammadiyah Enrekang berdiri Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM)
tanggal 16 Juli 1979 atas prakarsa para tokoh menetapkan SMA Muhammadiyah Kalosi
Muhammadiyah di Enrekang; antara lain: Drs. memperoleh nilai B.
Abdul Kadir Mansur, H. Rassangan, BA, 5. Madrasah Tsanawiyah (M.Ts)
Pawakkari, BA. Drs. Ibrahim Lamada, Daming Muhammadiyah Tongko.
Manyampa, Drs. Ahsan Ledeng. Kepala sekolah Menurut keterangan dari salah seorang
yang pertama dijabat oleh Drs. Abdul Kadir guru (Nami) Madrasah Tsanawiyah
Mansyur, merangkap kepala SMA Negeri Muhammadiyah Tongko berdiri pada tahun
Enrekang dan .mendapat Piagam Pendirian dari 198955, status kelas jauh dari Madrasah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majlis Tsanawiyah Muhammadiyah Kalosi. Madrasah
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan pada ini diprakarsai oleh warga dan simpatisan
tahun 1983. Muhammadiyah serta masyarakat peduli
SMA Muhammadiyah Enrekang sejak pendidikan di desa Tongko (ketika itu masih
lahir menunjukkan perkembangan yang bagian dari desa Baroko) dan desa Benteng Alla.
signifikan, dibawa kepemimpinan Drs. Sudin, Mereka itu antara lain; Tjanggi, B. Syarif,
M.Pd., SMA Muhammadiyah Enrekang pada Baharuddin (Ambe Endang), Drs. M. Nurdin B,
akreditasi terakhir memperoleh nilai B. Nami, Drs. Dahaling Laogi (waktu itu sebagai
4. SMA Muhammadiyah Kalosi di Belajen. kepala M.Ts. Muhammadiyah Kalosi), Husain
SMA Muhammadiyah Kalosi berdiri Salam (Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah
pada tanggal 6 Mei 1980, atas prakarsa tokoh- Kalosi), Drs. Abubakar Siddiq (Penilik Pendais
tokoh Muhammadiyah dan tokoh-tokoh ketika itu).
pendidik di Kalosi dan Belajen, antara lain Drs. Selama kurang lebih tiga tahun
Muslimin Bando, Hamzah, BA, Sapada, BA, M. Madrasah ini menyelenggarakan proses
Yusuf L, BA, Abdul Rahman Wahab, BA, Drs. pembelajaran dalam kolom rumah, menunggu
Taswin, Husain Salam, Drs. Dahaling Laogi. selesainya pembangunan gedung yang di bangun
Kepala sekolah pertama dijabat oleh Drs. secara suadaya oleh warga Muhammadiyah
Muslimin Bando. SMA Muhammadiyah Kalosi bersama pemerintah desa dan masyarakat di
memperoleh Piagam Pendirian Perguruan desa Tongko. Tahun 1993 pembangunan
Muhammadiyah dari Pimpinan Pusat gedung empat lokal sudah rampung dengan
Muhamadiyah Majlis Pendidikan Pengajaran dan kualitas semi permanen, dan mulailah saat itu
Kebudayaan Nomor 1027/II- proses pembelajaran di selenggarakan di gedung
081/S.W.S.81/1983 tanggal 2 Dzulhijjah 1403 milik Madrasah.
H atau 10 September 1983. Tahun pajaran 1997/1998 Madrasah
Dibawah kepemimpinan Drs. H. Tsanawiyah Muhammadiyah Tongko
Muslimin Bando, M.Pd, SMA Muhammadiyah melepaskan diri dari induknya Madrasah
Kalosi mengalami perkembangan yang sangat Tsanawiyah Muhammadiyah Kalosi, ketika itu
pesat, pebangunan pisik berupa sarana dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Enrekang
prasarana belajar, maupun perkembangan Majlis Dikdasmen mengamahkan kepada Drs.
jumlah siswa yang semakin meningkat setiap Kamaruddin Sita (wakil ketua PDM Enrekang)
tahun. Tahun 2013 siswa berjumlah 700 lebih, sebagai pelaksana kepala Madrasah. Tahun 2001
menempati gedung yang cukup megah, Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten
diantaranya ada yang berlantai tiga berlokasi di Enrekang mengangkat Drs. Musa menjadi
pinggir jalan poros Makassar Toraja di Belajen, kepala Madrasah definitif menggantikan
dan termasuk amal usaha pendidikan milik pelaksana tugas kepala Madrasah sebelumnnya.
Muhammadiyah yang paling maju di Kabupaten
Enrekang. Kegiatan-kegiatan Muhammadiyah
55Nami salah seorang perintis dan pendidik
dan Ortom Muhammadiyah baik yang berskala
Daerah (Kabupaten) maupun Wilayah (Provinsi) Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Tongko
“Wawancara” di Tongko, tanggal 24 Mei 2013.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 233


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

6. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan bekerja sama dengan masyarakat
Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Desa Sumillan. Mereka itu antara lain; M.
Enrekang. Hasyim Tawakkal, M. Saing B, Sampe, BA, Dra.
Pada mulanya STKIP Muhammadiyah Sumarni Kaso’, (kalangan pendidik). Tokoh
Enrekang56 adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu masyarakat antara lain: Kaso’ (Ambe Udding),
Pendidikan jurusan Pendidikan Sosial (Pensos) MT. Rahman (Papa Enceng), Minggu.
UNISMUH Makassar yang membuka Pimpinan Madrasah yang pertama
perkuliahan di Cakke pada tahun 1971 atas dipercayakan kepada Drs. Kamaruddin Sita,
prakarsa Drs. Muhammad Tala dan Drs. dibantu beberapa guru yaitu; Dra. Sumarni,
Zainuddin Sialla, Tahun 1979 pindah ke Sadar Marumpu, Fatmawati Saing, Marita,
Enrekang, dan tahun 1984 berubah menjadi Nurhayati, Abdul Latif Noni, Cia, A.Ma. Sejak
prodi Pendidikan Luar Sekolah jenjang strata berdirnya Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
satu (S1) Cece, telah duakali mengalami pergantian kepala
Periode Ketiga (Era Reformasi 1998 sampai Madrasah, yaitu Drs. Kamruddin Sita diganti
sekarang) oleh Sudirman, S.Pd.I dan Dra. Sumarni
1. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah menggantikan Sudirman S.Pd.I.
Cece. 2. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiayh
Madrasah ini diresmikan berdirinya Buntu Barana.
oleh kepala Kantor Departemen Agama Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Kabupaten Enrekang Drs. H. Darwis Hamzah, Buntu Barana didirikan pada tahun 2007 atas
M.Pd pada tanggal 23 Juli 2003. Pada awal inisiatif pimpinan Cabang Muhammadiyah dan
berdirinya, Madrasah ini selama satu semester pimpinan Cabang Aisyiyah Minanga bersama
menempati kolom rumah untuk melangsungkan pemerintah Desa Buntu Barana dan masyarakat
proses pembelajaran, dengan sarana Islam di Rantelimbong. dengan status kelas jauh
pembelajaran yang serba sederhana. Berkat kerja dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Cece.
sama pihak warga Muhammadiyah dengan Kepala Madrasah peratma diamanhkan kepada
masyarakat dan pemerintah desa Sumillan Dra. Nurheda, dibantu beberapa guru antara lain
membangun gedung baru, maka mulai Januari Fais Asbar, S.Ag, .Tahun 2011 Madrasah
2004 pembangunan gedung sudah selesai tiga Ibtidaiyah Buntu Barana diresmikan berdiri
lokal, di atas tanah milik Muhammdiyah, waqaf sendiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
dari Kaso (Ambe Udding)57 Kabupaten Enrekang Drs. H. Mudassir, S.
Madrasah ini berdiri atas prakarsa M.Ag, dan mengukuhkan Dra. Nurheda sebagai
warga Muhammadiyah dan Aisyiyah yang peduli Kepala Madrasah depinitif. Tahun 2013
melakukan penamatan yang pertama sebanyak
14 orang.
56Ahmad Deri salah seorang alumni pertama 3. Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah
Sarjana Muda Pensos UNISMUH Makassar di Cakke,
“Wawancara”, tanggal 25 Mei 2013 Dante Koa.
57Kaso (Ambe Udding) tokoh masyarakat Madrasah Aliyah (MA)
kelahiran tahun 1933, pada zaman DI/TII aktif Muhammadiyah Dante Koa didirikan pada
membantu perjuangan yang dipimpinn Kahar Muzakkar, tahun 2007 atas prakarsa anggota dan simpatisan
saat itu beliau bersentuhan dengan paham pembaharuan Muhammadiyah di desa Pepandungan dan
dalam Islam (paham Muhammadiyah) oleh karena misi
yang diemban oleh gerakan DI/TII sama dengan misi sekitarnya bersama-sama dengan pemerintah
Muhammadiyah. Pada tahun 1963-1965 ketika TNI desa dan tokoh masyarakat, setelah mendapat
pimpinan Kodam Siliwangi bergerak menumpas gerkan petunjuk dan bimbingan dari Pimpinan Daerah
DI/TII dan menguasai Tanah Duri, beliau berada Muhammadiyah Majlis Dikdasmen. Mereka itu
ditengah-tengah membela rakyat. Siang hari bersama TNI antara lain; Drs. Samping, M.Pd., Mardin, BA
Kodam Siliwangi, dan pada malam hari bersama-sama
dengan temannya anggota pasukan DI/TII. Ketika gerkan (Kepala Desa), Abdul Rahman, Nurdin, Abdul
DI/TII berhenti dan dakwah Muhammadiyah mulai Halim, Baharuddin, Rontak, Rumbuk, Rani,
berkembang, maka dengan senang hati beliau mendukung Sahali.
dan mempasilitasi dakwah Muhammadiyah, bahkan Drs. Samping, M.Pd kepala Madrasah
mewaqafkan sebagian tanah perkebunannya untuk tempat Tsanawiyah (M.Ts) Guppi Dante Koa di
membangun amal usaha Muhammadiyah

234
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

percayakan menjabat Kepala Madrasah Aliyah Tahun 1982 ketika penulis mengadakan
(MA) Muhammadiyah Dante Koa sejak penelitian untuk menyusun Skripsi Sarjana S1
berdirinya hingga sekarang (2013). Fakultas Tarbiyah IAIN “Alauddin”
Pembahasan di atas hanya Ujungpandang (sekarang UIN “Alauddin),
menguraikan lembaga pendidikan formal yang penulis memperoleh informasi dari seorang
dirintis oleh Muhammadiyah, belum tokoh di Kalosi bernama Puang Syamsiah
mencantumkan pendidikan informal dan non (sekarang almarhum). Beliau mengatakan agama
formal, dan juga belum mencantumkan lembaga Islam masuk ke Tana Duri diperkirakan tahun
pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Taman 1680, dibawah oleh orang-orang Bone yang
Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK- mengadakan ekspansi (perluasan pengaruh dan
ABA) binaan Pimpinan Daerah dan Pimpinan kekuasaannya) sampai ke Tana Duri. Setelah itu
Cabang Aisyiyah Majlis Dikdasmen. dengan cepat agama Islam menyebar di kalangan
Berdasarkan catatan pada Majlis masyarakat Tana Duri. Begitu banyaknya orang
Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang serentak masuk agama Islam, hal mana
dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten keyakinan mereka bahwa masuk agama Islam
Enrekang, jumlah amal usaha pendidikan milik diawali dengan dimandikan oleh guru (ulama)
Muhammadiyah dari jenjang TK (PAUD) sementara guru (ulama) sangat kurang, sehingga
sampai Perguruan Tinggi, sebagai berikut: TK- sungai yang membentang dari arah gunung
ABA (PAUD) berjumlah 86 buah, Madrasah Latimojong menuju Tontonan (sekarang masuk
Ibtidaiyah (MI) 5 buah, Madrasah Tsanawiyah wilayah kecamatan Anggeraja), di hulu sungai itu
(M.Ts) 5 buah, Madrasah Aliyah (MA) 4 buah, ditaburi daun jeruk yang sudah ditumbuk dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 buah dan dihimbau masyarakat di sepanjang aliran sungai
Perguruan Tinggi 1 buah, selengkapnya dapat itu yang hendak memeluk agama Islam turun ke
dilihat pada tabel dibawah ini.58 sungai mandi dan itulah yang dianggap sudah
D. Peranan Muhammadiyah Terhadap dimandikan sebagai tanda awal memeluk agama
Perkembangan Pendidikan Islam di Islam.
Kabupaten Enrekang Meskipun mereka sudah beragama
Untuk mendapatkan gambaran sejauh Islam tetapi tetap melakukan kebiasaannya
mana peranan Muhammadiyah terhadap sebelum memeluk agama Islam, antara lain
perkembangan pendidikan Islam di Kabupaten masih beternak babi. Masjid masih sangat
Enrekang, terlebih dahulu digambarkan secara kurang, sehingga untuk melaksanakan salat
singkat tentang Islam dan umat Islam di Jumat bagi satu kampung, cukup diwakili satu
Kabupaten Enrekang sebelum datangnya dua orang saja. Demikianlah gambaran umat
Muhammadiyah. Islam di Tana Duri sebelum datangnya para
Mohammad Natsir Sitonda, dalam ulama Muhammadiyah dan gerakan refolusi
bukunya ‘Sejarah Massenrempulu Jilid I setelah DI/TII pimpinan Kahhar Muzakkar.
menganalisa beberapa sumber ,menyimpulkan: Masyarakat Kabupaten Enrekang
Pengaruh Arung Palakka di Federasi dikenal sebagai masyarakat religius, masyarakat
Massenrempulu tahun 1685 dapat diidentikkan yang punya kepedulian yang tinggi terhadap
dengan penerimaan Islam di Massenrempulu urusan keagamaan terutama masalah pendidikan
termasuk di kerajaan Enrekang dan diperkuat Islam. Berbagai keterangan tentang
oleh sumber Lontarak Bilang Raja Gowa-Tallok perkembangan pendidikan Islam yang
yang menyebut angka tahun 1687 diterimanya dihimpun di atas, menunjukkan besarnya
Agama Islam di Duri (kerajaan-kerajaan Duri peranan Muhammadiyah terhadap
Tallu Batupapn, Allaq, Malua dan Buntu Batu)59 perkembangan pendidika Islam di Kabupaten
Enrekang, dimana jauh sebelum Indonesia
merdeka dan terbentuknya Kabupaten
58Dokumen Majlis Dikdasmen PDM dan PDA Enrekang, Muhammadiyah telah banyak
Enrekang, diperoleh tanggal 25 Mei 2013. berkiprah di bidang pendidikan dengan merintis
59Lihat Mohammad Natsir Sitonda, Sejarah
lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari tingkat
Massenrempulu, Jilid I, ( Cet. I, Makassar: Yayasan dasar hingga perguruan tinggi.
Mohammad Natsir, 2012), h. 131-134.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 235


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Pembahasan selanjutnya tentang sejauh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
mana peranan Muhammadiyah terhadap kamu kerjakan.61
perkembangan pendidikan Islam di Kabupaten Dipahami dari Q.S.al-Tahrim ayat 6
Enrekang, dapat dilihat pada berbagai aktifitas ialah kewajiban seorang muslim menjaga dirinya
pendidikan, baik melalui jalur pendidikan dan keluargannya dari berbagai kesulitan hidup.
informal, formal dan non formal. Kesulitan hidup di dunia akibat dari
1. Melalui Pendidikan Informal. keterbatasan kemampuan ilmu pengetahuan,
Pendidikan informal dilakukan oleh kelemahan ekonomi. Kesengsaraan hidup di
warga Muhammadiyah di rumah tangga masing- akhirat akibat kelemahan pengetahuan agama
masing dengan sasaran utama seluruh anggota yang menyebabkan amalan-amalanya tidak
keluarga, dengan materi utama pendidikan sesuai dengan syariat Islam.
dasar-dasar keagamaan meliputi; masalah aqidah, Q.S. Ash-Shaff ayat 2 dan 3
ibadah, akhlak dan muamalah, tentu yang sebagaimana di atas, membangkitkan kesadaran
terutama di sini adalah keteladanan yang dan keyakinan warga Muhammadiyah terhadap
diperlihatkan oleh kepala rumah tangga kebenaran ajaran Agama Islam menurut
Muhammadiyah. Hal ini di lakukan mengacu pemahaman Muhammadiyah, sehingga
pada firman Allah swt. Q.S al-Tahrim/66:6 senantiasa berusaha memperdalam pengetahuan
agamanya, dan mendorong, mengarahkan
       anggota keluarganya mendalami ajaran agama
Islam sesuai paham Muhammadiyah. Ini sesuai
dengan prinsip regenerasi Muhammadiyah
     
dalam rumah tangga yaitu; bapak
Muhammadiyah, ibu Aisyiyah dan anak-anak
        menjadi angkatan muda Muhammadiyah.
Persyarikatan Muhammadiyah
menjadikan keluarga sebagai basis perkaderan
 Muhammadiyah yang pertama dan utama. Orang
tua Muhammadiyah menjadi teladan bagi anak-
Terjemah.
anak dalam mengamalkan syariat Islam sesuai
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
Al-Quran dan Sunnah Nabi, selain itu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan
mengajarkan dasar-dasar ajaran agama Islam,
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
misalnya mengajar anak-anak membaca A-Quran
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
sejak usia dini, mengajar dan membimbing
mendurhakai Allah terhadap apa yang
melaksanakan ibadah salat.
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
Di rumah tangga anak-anak pertama-
mengerjakan apa yang diperintahkan.60
tama menyaksikan perilaku-perilaku terpuji,
Q.S Ash-Shaff/61:2-3
tutur kata yang santun, contoh-contoh
       prikehidupan yang berlandaskan norma-norma
agama dari kedua orang tua. Di sinilah arti
pentingnya pendidikan informal terhadap anak,
        yang selanjutnya menjadi modal dasar bagi anak-
anak untuk mengembangkan dirinya hingga
mencapai kedewasaan.
    2. Pendidikan Formal.
Terjemah: Amal usaha Muhammadiyah dibidang
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah pendidikan formal mulai TK-ABA/PAUD
kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu sampai Perguruan Tinggi sebanyak 95 buah
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah dengan jumlah Murid dan Mahasiswa 5235
orang yang dibina oleh 531 tenaga Guru dan

60Departemen Agama, op cit., h. 560 61Ibid., h. 552

236
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Dosen Yayasan (Surat Keputusannya diterbitkan otonom, dan amal usaha yang berada dibawah
oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan naungan Muhammadiyah. Seluruh kegiatan
Aisyiyah Kabupaten Enrekang serta Majelis perkaderan yang dilakukan oleh institusi-
DIKTI PP Muhammadiyah) ditambah dengan institusi tersebut di atas harus berpedoman
96 tenaga guru yang dipekerjakan oleh kepada Sistem Perkaderan Muhammadiyah,
Pemerintah dari Kementerian Agama dan Dinas tanpa mengabaikan kekhasan serta fungsi
Dikpora Kabupaten Enrekang. khusus yang dimiliki masing-masing.62 Adapun
Data tersebut menggambarkan jenis-jenis Perkaderan Muhammadiyah
keadaan tahun pelajaran 2012/2013, dimana sebagaimana diatur dalam Sistem Perkaderan
Persyarikatan Muhammadiyah telah membina Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
lembaga pendidikan formal sejak masa Orde a) Perkaderan Utama.
Lama. Data ini pula menggambarkan betapa Perkaderan utama, yaitu kegiatan
peran serta dan kontribusi Muhammadiyah kaderisasi pokok yang dilaksanakan dalam
dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa bentuk pendidikan atau pelatihan untuk
lewat pendidikan formal di Kabupaten menyatukan visi dan pemahaman ideologis serta
Enrekang. aksi gerakan yang diselenggarakan oleh
3. Pendidikan Non Formal. pimpinan persyarikatan atau MPK (Majlis
Peranan Muhammadiyah terhadap Pendidikan Kader) di setiap struktur pimpinan.
perkembangan pendidikan Islam di Kabupaten Perkaderan ini dilaksanakan dengan standar
Enrekang melalui pendidikan non formal, mulai kurikulum yang baku dan waktu
sejak adanya persyarikatan Muhammadiyah di penyelenggaraannya dalam satuan waktu
Kabupaten Enrekang dengan menempuh tertentu yang telah ditetapkan. Kaderisasi yang
beberapa bentuk, antara lain: termasuk kategori perkaderan utama adalah
d) Majlis Taklim. Darul Arqam dan Baitul Arqam.
Majlis Taklim (kelompok pengajian) (1) Darul Arqam.
Muhammadiyah dan Aisyiyah. Setelah penulis Darul Arqam merupakan bentuk
memperhatikan data majlis taklim pada seksi PK kegiatan kaderisasi yang khas dan utama dalam
Pontren Kantor Kementerian Agama system perkaderan Muhammadiyah yang
Kabupaten Enrekang dan mengadakan bertujuan untuk membentuk cara berfikir dan
pemantauan dan mengiventarisasi kelompok sikap yang sama tentang Muhammadiyah
pengajian (majlis taklim) binaan Persyarikatan sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah amar
Muhammadiyah dan Aisyiyah baik tingkat ma’ruf nahi mungkar, dan gerakan tajdid bagi
Cabang maupun Ranting, maka diperoleh data setiap anggota dan pimpinan persyarikatan.
sebagaimana dalam tabel 3 Tentang Keadaan Penyelenggaraan Darul Arqam dapat
Majlis Taklim Binaan Muhammadiyah/Aisyiyah dilaksanakan pada tingkat Pimpinan Pusat,
Daerah Kabupaten Enrekang. Wilayah, Daerah, Cabang, Darul Arqam terpadu
e) Perkaderan Muhammadiyah dan Ortom. untuk AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah)
Perkaderan Muhammadiyah dan dan Darul Arqam bagi amal usaha
ortom, yaitu; Baitul Arqam dan Darul Arqam Muhammadiyah. Perbedaan pada tingkatan
Pimpinan anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut adalah mengenai cakupan keluasan
serta karyawan amal usaha Muhammadiyah juga materi, segmentasi dan kualifikasi peserta.
penrkaderan Organisasi Otonom Peserta Darul Arqam diperioritaskan untuk
Muhammadiyah, yaitu; TM I, TM II, TM III Pimpinan Persyarikatan, unsur pembantu
dan LI bagi IPM, DAD , DAM DAP bagi Pimpinan, Pimpinan Ortom dan Pimpinan amal
IMM, Baitul Arqam bagi Pemuda usaha Muhammadiyah.
Muhammadiyah dan Nasyiyatul Aisyiyah. (2) Baitul Arqam.
1). Perkaderan Muhammadiyah mencakup
seluruh proses dan kegiatan kaderisasi yang
dilaksanakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah
62MPK PP Muhammadiyah, Sistem Perkaderan
serta diselenggarakan oleh unsur pembantu
Muhammadiyah, (Cet. II, Yagyakarta: PP Muhammadiyah,
pimpinan (Majlis dan Lembaga), organisasi 2008), h. 59.

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 237


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Baitul Arqam merupakan modifikasi Pelatihan Instruktur dilakukan untuk


dan penyederhanaan dari Darul Arqam yang meningkatkan kemampuan kader
sasarannya adalah simpatisan, anggota, pimpinan Muhammadiyah sebagai pelatih (instruktur)
Muhammadiyah, pimpinan Ortom, serta dalam mengelola dan melaksanakan berbagai
karyawan amal usaha Muhammadiyah. bentuk kegiatan kaderisasi di lingkungan
Modifikasi dan penyederhanaan dilakukan dari Persyarikatan Muhammadiyah, ortom dan AUM
sisi waktu penyelenggaraan serta kurikulumnya, (Amal Usaha Muhammadiyah).
dimaksudkan agar kegiatan kaderisasi dapat (3) Pelatihan yang diselenggarakan oleh
menjangkau peserta yang lebih luas terutama Majlis dan Lembaga. Misalnya; Pelatihan
para anggota, simpatisan dan pimpinan yang Muballigh, pelatihan kader hisab dan falak,
tidak dapat mengikuti kegiatan Darul Arqam pelatihan kewirausahaan, pelatihan politik dan
dalam waktu yang relatif lama karena berbagai lain-lain.
kendala.63 (4) Pengajian Pimpinan.
b). Perkaderan Fungsional. Pengajian pimpinan merupakan
Perkaderan Fungsional yaitu kegiatan kegiatan terbatas bagi pengembangan wawasan
kaderisasi yang dilaksanakan dalam bentuk dan pendalaman nilai-nilai ideologi gerakan
pendidikan, pelatihan, kursus atau kegiatan Muhammadiyah yang diikuti oleh pimpinan
intensif yang terstruktur namun tidak ditetapkan Persyarikatan dan Ortom, serta tokoh-tokoh
standar kurikulumnya secara baku untuk Muhammadiyah, deselnggarakan secara berkala
mencukupi kebutuhan dan fungsi tertentu dari disertai dengan kurikulum yang terstruktur dan
majlis atau lembaga. Kurikulumnya dapat berkesinambungan.
dikembangkan secara fleksibel sesuai jenis (5) Pengajian Khusus.
pelatihan serta kebutuhan dan kreatifitas Bentuk pengajian ini dirancang dan
masing-masing penyelenggara. Bentuk kegiatan diselenggarakan secara khusus sebagai media
kaderisasi jenis ini antara lain: internalisasi dan peneguhan paham agama dan
(1) Sekolah Kader. ideologi gerakan Muhammadiyah bagi segenap
Sekolah Kader merupakan lembaga warga persyarikatan di lingkungan masing-
pendidikan di lingkungan Muhammadiyah yang masing.
memiliki kriteria dan tujuan khusus serta (6) Pelatihan Tata Kelola Organisasi.
diprogram secara formal sebagai tempat Pelatihan ini dilaksanakan untuk
pendidikan kader (pelajar dan mahasiswa). memberikan bekal kemampuan manajerial dan
Lembaga pendidikan yang termasuk Sekolah administratif bagi pimpinan persyarikatan serta
Kader Muhammadiyah sekarang ini adalah: pengelola amal usaha Muhammadiyah agar
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di dapat menjalankan amanah kepemimpinan dan
Yogyakarta, Madrasah Mu’allimat pengelolaan secara profesional dan dinamis
Muhammadiyah di Yogyakarta, Pondok-pondok dengan tetap berpijak pada visi dan misi
Pesantren Muhammadiyah (Darul Arqam Garut Muhammadiyah.
Jawa Barat, Darul Arqam Sipirok Sumatra Utara, (7) Diklat Khusus.
Ponok Pesantren Karangasem, Pacitan Pendidikan dan pelatihan ini
Lamongan Jawa Timur dan Darul Arqam berorientasi pada pengembangan sumber daya
Gombara Sulawesi Selatan) untuk tingkat kader dan pemekaran potensinya, sehingga bisa
menengah SMP dan SMA. Sedangkan untuk mendukung peran kader diluar persyarikatan
tingkat Perguruan Tinggi, adalah Pendidikan dan menjadi pintu masuk bagi simpatisan dan
Ulama Tarjih Muhammadiyah di Yogyakarta, calon kader Muhammadiyah. Diantara bentuk
Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UM Surakarta. diklat khusus ini adalah: Pelatihan Jurnalistik,
Ketentun untuk penetapan dan pendirian Pelatihan Pengembangan Kecerdasan
Sekolah Kader hanya bisa dilakukan atas dasar Emosional dan Spiritual, Outbound Training,
rekomendasi PP Muhammadiyah. dan sebagainya.64
(2) Peltihan Instruktur. c) Materi Perkaderan.

63Ibid., h. 60-61 64Ibid, h. 61-65

238
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Materi perkaseran dalam Sistem Adapun pokok-pokok materi yang diajarkan di


Perkaderan Muhammadiyah meliputi tiga Taruna Melati Ikatan Pelajar Muhammadiyah
kelompok utama, yaitu: antara lain: Konsep diri, Ibadah Praktis, Akhlak
(1) Kelompok materi Keislaman, meliputi: peribadi dan sosial, Syirah Nabawiyah, Metode
Hakikat Islam, Metodologi Pemahaman dan Baca Al-Quran, Ketauhidan, Psikologi pelajar,
pengamalan Islam, Dinamika Gerakan Kemuhammadiyahan, Keorganisasian, Retorika
Pembaruan dan Pemikiran dalam Islam (Klassik, dan Keprotokoleran, serta Metode
66
Tengah dan Kontemporer), Apresiasi Peradaban Persidangan.
Islam, serta ibadah Mahdhah dan Nafilah (b). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(Tadarrus Al-Quran, Shalat Lail, Kultum, (IMM).
Muhasabah dan lain-lain). Darul Arqam Dasar (DAD) dan Darul
(2) Kelompok materi Kemuhammadiyahan Arqam Menengah (DAM), Latihan Instruktur
yang meliputi: Muhammadiyah sebagai Gerakan (LI), serta Darul Arqam Paripurna (DAP) adalah
Islam, Paham Agama dalam Muhammadiyah, nama Perkaderan Ikatan Mahasiswa
Perinsip-perinsip dasar dalam Muhammadiyah, Muhammadiyah ((IMM). Sasaran perkaderan ini
Strategi Perjuangan Muhammadiyah, dan adalah mahasiswa baik mahasiswa perguruan
Idiologi Gerakan Muhammadiyah. tinggi Muhammadiyah maupun perguruan tinggi
Kelompok Materi Pengembangan lain, dengan materi-materi pokok yaitu: Aqidah
Wawasan dan Keterampilan (Kapita Selekta), dan Tauhid, Ibadah, Tartil dalam membaca Al-
seperti: Kepemimpinan, Manajemen Organisasi Quran, Idiologi Muhammadiyah, Muqaddimah
dalam Muhammadiyah, Administrasi Organisasi Anggaran Dasar Muhammadiyah dan Matan
Muhammadiyah, Komunikasi dan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH),
Pengembangan Jaringan, Politik dan Kebijakan Keimanan, Capita selekta, Filsafat manusia,
Publik, Sejarah dan Dinamika Politik Umat Kepemimpinan dan Struktur organisasi ikatan,
Islam, serta materi-materi lain yang dianggap Managemen komplik, Managemen aksi,
penting.65 Managemen diri, Issu globalisasi, gender,
2) Perkaderan Ortom. Analisa sosial.67
(a) Ikatan Pelajar Muhammadiyah Tujuan Darul Arqam IMM.
(IPM). Perkaderan Darul Arqam ditujukan
Taruna Melati Pertama (TM I), Taruna dalam rangka membentuk karakter dan
melati Kedua (TM II), Taruna Melati Ketiga meningkatkan mutu kader sehingga tercapai
(TM III), dan Latihan Instruktur (LI) serta kualitas kualifikasi profil kader ikatan dengan
Taruna Melati Paripurna (TMP), adalah bentuk wawasan tertentu sesuai dengan jenjang
perkaderan Ikatana Pelajar Muhammadiyah stratifikasinya.
secara Nasional, namun yang selalu dilaksanakn Perkaderan Darul Arqam IMM,
oleh Pimpinan Daerah Ikatana Pelajar mempunyai jenjang dan tujuan masing-masing
Muhammadiyah Kabupaten Enrekang baru jenjang, sebagai berikut:
sampai Taruna Melati Kedua, karena hanya Tingkat dasar, yaitu Darul Arqam
sampai Taruna Melati Kedua yang menjadi Dasar (DAD) bertujuan: Membentuk watak
kewenangan Pimpinan Daerah IPM., dengan dan keperibadian serta mutuh anggota sehingga
melibatkan para peserta didik tingkat SLTP dan mencapai kualifikasi kader IMM yang
SLTA, baik siswa sekolah Muhammadiyah mempunyai wawasan tingkat Komisariat dan
maupun sekolah Negeri dan Suasta lainnya. Cabang serta internalisasi dasar-dasar Islam dan
Pada umumnya dilaksanan pada waktu liburan meletakkan dasar pemahaman intelektualitas
sekolah atau bulan Ramadan. Melalui dan sebagai bentuk gerakan cendekiawan
perkaderan ini para peserta didik memperoleh berpribadi dengan ilmu amaliah dan amal ilmiah.
tambahan pengetahuan agama, berbagai
keterampilan agama dan dasar-dasar
kepemimpinan serta sosial kemasyarakatan.
66Sumber; Pedoman Pelaksanaan Perkaderan
IPM (IPM Sulawesi Selatan)
65Ibid., h. 70-71 67Sumber; Pedoman Perkaderan IMM

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 239


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Tingkat menengah, yaitu Darul pendidikan (informal, formal dan non formal)
Arqam Menengah (DAM) bertujuan; sebagaimana uraian di atas, diakui telah terbukti
Mengembangkan karakter dan keperibadian merobah pola fikir dan pengamalan beragama
cendekiawan serta mutu anggota hingga masyarakat dari tradisional ke kehidupan yang
mencapai kualifikasi kader IMM yang berkemajuan, dan pengamalan agama yang
mempunyai wawasan tingkat Daerah dan semula banyak bercampur dengan paham agama
Nasional sebagai pimpinan umat. dan kepercayaan lain, baik yang berhubungan
Tingkat akhir, yaitu Darul Arqam dengan akidah maupun ibadah. Muhammadiyah
Paripurna (DAP) bertujuan; Menegakkan memurnikan akidah dari perbuatan syirik, tahyul
gerakan pencerahan umat dalam pergulatan dan khurafat, dan memurnikan ibadah dari
kebangsaan dan kemanusiaan sebagai gerakan pengaruh bid’ah.68
inti seluruh masyarakat. Senada dengan pernyataan di atas H.
Upaya peningkatan pendidikan Islam Rassangan, BA69 berkomentar; sebelum
yang dilaksanakan oleh Persyarikatan persyarikatan Muhammadiyah mengembangkan
Muhammadiyah Kabupaten Enrekang melalui misinya di Kabupaten Enrekang, pengamalan
pendidikan non formal sebagaimana agama umat Islam di kota Enrekang tidak bisa
dikemukakan di atas adalah penjabaran program dipisahkan dari tradisi tomanurung (semacam
perkaderan Pimpinan Pusat dan Pimpinan pesta adat tahunan yang berpusat di Kaluppini
Wilayah Muhammadiyah dan menjadi program Kecamatan Enrekang), penyembahan dan
tetap, berlangsung dari periode ke periode. pemujaan terhadap benda-benda tertentu, pesta
Program tersebut ada yang diselenggarakan oleh kematian, yang menurut ketentuan aqidah Islam
Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah termasuk syirik. Setelah Muhammadiyah
sesuai kewenangan masing-masing. mengembangkan dakwah Islam berdasarkan al-
Kegiatan persyarikatan Muhammadiyah Quran dan Sunnah dengan semangat tajdid
dibidang pendidikan non formal terasa bagi (pemurnian dan pembaruan) Islam dengan
ummat Islam. Dalam tempo sekitar enam bulan metode hikmah, bijaksana, dan berdialog dan
(Januari sampai Juni 2013) tercatat 1254 orang keteladanan maka secara berangsur-angsur
terdiri dari kaum remaja, pemuda dan orang keadaan umat Islam berubah menjadi Islam
dewasa mendapatkan pencerahan melalui berkemajuan dalam aspek aqidah, ibadah dan
pendidikan non formal yang diselenggarakan muamalah berdasarkan al-Quran dan Sunnah.
oleh persyarikatan Muhammadiyah. Kegiatan Data tentang kondisi umat Islam di
pendidikan non formal Muhammadiyah seperti Kabupaten Enrekang yang dihimpun penulis di
tersebut di atas, merupakan program tetap berbagai tempat dan keterangan dari para
Muhammadiyah dan Ortom setiap periode. informan, menunjukan keadaan yang sama, yaitu
a) Melalui Dakwah (Khutbah Jumat, Khutbah umat Islam mengalami kemajuan dalam berbagai
‘Idain, Pengajian, Nasehat Pernikahan, bidang kehidupan setelah persyarikatan
Diskusi Keagamaan). Muhammadiyah mengadakan tajdid melalui amal
Para Muballigh Muhammadiyah dan usaha pendidikan Islam baik informal, formal
Aisyiyah Kabupaten Enrekang aktif memberi maupun non formal.
pencerahan pada setiap kegiatan masyarakat dan PENUTUP
umat Islam, meskipun kegiatan ini sulit diukur Kehadiran dan keberadaan
kuantitas dan kualitasnya, namun Majlis Tabligh Persyarikatan Muhammadiyah di Kabupaten
Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang Enrekang mendapat respons positif kaum
Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten muslimin, terbukti dengan mudah Persyarikatan
Enrekang memobilisasi para Muballigh dan
komitmen melayani kebutuhan dakwah 68Tajuddin usia 75 tahun (salah seorang siswa
masyarakat kapan dan dimanapun di seluruh angkatan pertama SMI Muhammadiyah Kalosi)
pelosok desa. ‘Wawancara” di Belajen, 20 Mei 2013.
69Tokoh Agama dan Pendidik, aktifis dan
Aktifitas Muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan Islam di Pimpinan Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang sejak
tahun 70 an.
Kabupaten Enrekang melalui tiga pusat

240
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Muhammadiyah mengembangkan cabang dan Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis
ranting sampai ke pelosok desa dan perintisan dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
amal usaha pendidikan mulai dari tingkat Interdisipliner. Cet.V, Jakarta: PT. Bumi
PAUD/TK sampai Perguruan Tinggi, juga Aksara, 2011
semakin bertambahnya jumlah anggota dan --------, Kapita Selekta Pendidikan Islam. Cet. IV,
simpatisan Muhammadiyah, meskipun sampai Jakarta: Bumi Aksara, 2009
saat ini belum ada data pasti tentang jumlah Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan
anggota Muhammadiyah di Kabupaten Modernisasi Menuju Milenium Bar., Cet. V,
Enrekang. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002.
1. Amal usaha Muhammadiyah bidang Badaruddin, Kemas. Filsafat Pendidikan Islam
pendidikan di Kabupaten Enrekang mengalami (Analisis Pemikiran al- Attas. Cet.II,
perkembangan yang pesat, terutama pada Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
pendidikan anak usia dini dan Madrasah Bukhari. Shahih Bukhari. Kitab al-Janaiz, Bab Ma
Ibtidaiyah. qila fi auladi al-Musyrikin, no. 1296
2. Kehadiran Persyarikatan Damami, Mohammad. Akar Gerakan
Muhammadiyah menyelenggarakan pendidikan Muhammadiyah. Cet. I, Yogyakarta:
Islam di Kabupaten Enrekang telah behasil Fajar Pustaka Baru, 2000.
merubah sikap beragama dan keyakinan Darajat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. VIII,
sebahagian ummat Islam dari tradisional yang Jakarta: Bumi Aksara, 2009
diwarnai oleh tradisi hinduisme, animisme dan Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan
dinamisme (syirik) ke keyakinan Tauhid. Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Cet., II, Jakarta: Kencana , 2009.
A Baki, Nasir. Konsep Ta’lim dalam Al-Quran. Cet. Departemen Agama RI., Al-Quran dan
I, Makassar: Alauddin University Press, Terjemahnya. Cet. II, Bandung: CV.
2011 Diponegoro, 2012
Abu Daud. Sunan Abi Daud. Kitab Salat, Bab Djamas, Nurhayati. Dinamika Pendidikan Islam di
Kapan Anak diperintahkan salat, Hadis Indonesia Pascakemerdekaan. Jakarta: PT.
nomor 418 Raja Grafindo Persada, 2009.
Abdurahman, Dudung. Metodologi Penelitian Emzir. Metodologi Penelitian Pen didikan Kualitatif
Sejarah. Cet., I, Yogyakarta: Ar-Ruzz dan Kuantitatif. Cet. Ke-5, Jakarta: PT.
Media, 2007 Rajagrafindo Persada, 2011.
Ahmad, Hamzah dan Ananda Santoso. Kamus Gassing, A. Qadir dan Wahyuddin Halim.
Pintar Bahasa Indonesia dilangkapi EYD Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
(Ejaan Yang Disempurnakan). Surabaya: Makalah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Cet.
Fajar Mulia, 1996. II, Makassar: Alauddin Press, 2009.
Ahmad Tafsir. Filsafat Pendidikan Islami. Cet. IV, Getteng, Abd. Rahman. Menjadi Guru Profesional
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010 dan Ber-Etika. Cet. VII, Yogyakarta:
Ali, Siti Nurhayati et al., Pedoman Penulisan Tesis. Graha Guru, 2012
Cet. I, Parepare: UMPAR PRESS, 2012 --------, Pendidikan Islam di Sulawesi Selatan
Ali, Zainuddin. Pendidikan Agama Islam. Cet. IV, Tinjauan Historis dari Tradisional hingga
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011. Modern. Cet. I, Yogyakarta: Graha Guru,
Al-Toumy Al-Syaibany, Omar Mohammad. 2005.
‫ﻓﻠﺴﻔﺔ اﻟﺘﺮﺑﯿﺔ اﻻﺳﻼﻣﯿﺔ‬. Diterjemahkan oleh Hambali, Hamdan. Ideologi dan Strategi
Dr. Hasan Langgulung, dengan judul Muhammadiyah. Cet. Ke-7, Yogyakarta:
“Falsafah Pendidikan Islam”, Cet. I, Suara Muhammadiyah, 2011.
Jakarta: Bulan Bintang, 1979 Hamiruddin. Reformulasi Konsep Pendidikan Islam
Antonio, Muhammad Syafii Et al., Ensiklopedia di Tengah Pluralitas Agama. Edisi 2, Cet.
Leadership & Manajemen Muhammad SAW II, Makassar: PT. Guna Darma, 2008
“The Super Leader Super Manajer” Sang Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Cet. X,
Pembelajar dan Guru Peradaban. Jilid 6, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012
Cet. I, Jakarta: Tazkia Publishing, 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Jamaah_Tabligh,

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 241


Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Ibnu Rusn, Abidin. Pemikiran Al-Gazali Tentang Safwan dan Sutrisno Kusumo,
Pendidikan. Cet., II, Yogyakarta: Pustaka (Ujungpndang, Departemen Pendidikan
Pelajar, 2009. dan Kebudayaan, 1981
Idris, Mahsyar. Studi Tentang Muhammadiyah. Cet. Peacock, James L. Purifying The Faith: The
II, Parepare, Umpar Press Parepare, Muhammadiyah Movement in Indonesia Islam.
2010. Diterjemahkan oleh Staf Ahli Cipta
Jalaluddin, H. Teologi Pendidikan. Cet. III, Jakarta: Kreatif, dengan judul “Gerakan
PT. Raja Grapindo Persada, 2003 Muhammadiyah Memurnikan Ajaran Islam
Kamal Pasha, Musthafa dan Ahmad Adaby di Indonesia”, Cet. I, Jakarta: Cipta
Darban. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Kreatif, 1986
Islam. Cet. II, Yogakarta: PUSTAKA Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anggaran Dasar
SM, 2009 dan Anggaran Rumah Tangga
Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Edisi Kedua, Muhammadiyah. Cet.IV, Yogyakarta:
Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 2003 Surya Sarana Grafika, 2009.
Langgulung, Hasan. Beberapa Pemikiran tentang --------, Berita Resmi Muhammadiyah. Edisi Khusus
Pendidikan Islam. Cet.I, Bandung: PT. No. 01/2005 Tanfidz Keputusan
Almaarif, 1980 Muktamar Muhammadiyah ke 45 di
Mahmud dan Tedi Priatna. Pemikiran Pendidikan Malang.
Islam. Cet. I, Bandung: Sahifa, 2005 --------, Berita Resmi Muhammadiyah. Edisi
MPK PP Muhammadiyah. Sistem Pengkaderan Khusus, No. 01/2010-2015 Tanfidz
Muhammadiyah. Cet, II, Yogyakarta: Keputusan Muktamar Satu Abad
MPK PP Muhammadiyah, 2008 Muhammadiyah (Muktamar
Muhaimin. Nuansa Baru Pendidikan Islam Muhammadiyah ke 46) di Yogyakarta.
Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan. --------, Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.
Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006 Edisi Khusus, Yogyakarta: Suara
Mudzhar, Atho. Pendekatan Studi Islam Dalam Muhammadiyah, 2011
Teori dan Praktek. Cet. V, Yogyakarta: --------, Pedoman Hidup Islami Warga
Pustaka Pelajar, 2004. Muhammadiyah. Cetakan Edisi Revisi,
Muliana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
Cet. Ke-6, Bandung: PT. Remaja 2009.
Rosdakarya, 2008. --------, Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah.
Nasir, Haedar. Manhaj Gerakan Muhammadiyah Disampaikan pada Mukatamar Satu
Ideologi, Khittah dan Langkah. Yogyakarta: Abad Muhammadiyah (Muktamar
Suara Muhammadiyan, 2012 Muhammadiyah ke 46) Yogyakarta.
--------, Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan. Cet. PP IMM, Sistem Perkaderan IMM,
I, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa
2010 Indonesia. Cet. VII, Jakarta: PN. Balai
Nasution, S. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Pustaka, 1984.
Cet. Ke-12, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 Rahim, Husni. Arah Baru Pendidikan Islam di
Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Indonesia. Cet. I, Jakarta: PT. Logo
Pembelajaran Cet. Ke-2, Jakarta: Kencana Wacana Ilmu, 2001
Prenada Media Group, 2011. Radjab, A. Wahab. Lintasan Perkembangan dan
Nizar, Syamsul dan Zainal Efendi Hasibuan. Sumbangan Muhammadiyah di Sulawesi
Hadis Tarbawi Membangun Kerangka Selatan. Cet. I, Jakarta: IPPSDM-WIN,
Pendidikan Ideal perspektif Rasulullah. Cet. 1999.
I, Jakarta: Kalam Mulia, 2011 Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajara.
--------, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Cet.ke-9, Bandung: Alfabeta, 2011
Pendidikan di Indonesia. Cet. IV, Jakarta: Santana K, Septiawan. Menulis Ilmiah Metode
Kencana Prenada Media Group, 2010 Penelitian Kualitatif. Edisi Pertama,
Pawiloy, Sarita et al., Sejarah Pendidikan Daerah Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007.
Sulawesi Selatan. Editor; Mardanas

242
Volume III Nomor 1 September 2015 ISTIQRA
Kamaruddin/Mahsyar Idris, Eksistensi Peranan Persyarikatan Muhammadiyah Terhadap Perkembangan
Pendidikan Islam

Sarijo, Marwan. Pendidikan Islam Dari Masa ke


Masa Tinjauan Kebijakan Publik Terhadap
Pendidikan Islam di Indonesia. Cet. II,
Bogor: Yayasan Ngali Aksara, 2011
Shihab, M.Quraisy. Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan
dan Keserasian al-Quran. Jilid II,
Tangerang: Lentera Hati, 2002.
Sitonda, Mohammad Natsir. Sejarah
Massenrempulu. Jilid I, Cet. I, Makassar:
Yayasan Pendidikan Mohammad Natsir,
2012
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Cet. Ke-
13, Bandung: Alfabeta, 2011
Sjamsuddin, Helius. Metodologi Sejarah. Cet. II,
Yogyakarta: Ombak, 2012
Suwito dan Fauzan. Sejarah Sosial Pendidikan
Islam. Cet. II, Jakarta: Kencana, 2005.
Tim Akademik Prodi PAI. Pedoman Penulisan
Tesis. Cet. I, Parepare: UMPAR PRES,
2012
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Cet.I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
‘Ulwan, Abdullah Nashih. ‫اﻷوﻻد ﻓﻲ اﻷﺳﻼم‬
‫ﺗﺮﺑﯿﺔ‬. diterjemahkan oleh Arif Rahman
Hakim Lc dan Abdul Halim Lc, dengan
Judul “Pendidikan Anak dalam Islam” Cet.
I, Solo: Insan Kamil, 2012.
Wan Daud, Wan Mohd Nor. The Educational
Philosophy and Practice of Syed Muhammad
Naquib Al-Attas. diterjemahkan oleh;
Hamid Fahmy, M.Arifin Ismail, dan
Iskandar Amel, dengan judul “Filsafat
dan Praktik Pendidikan Islam Syed M.
Naquid Al-Attas”, Cet. I, Bandung:
Mizan, 2003
Zubaedi. Pendidikan Berbasis Masyarakat Upaya
Menawarkan Solusi terhadap Berbagai
Problem Sosial. Cet. V, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009.
www.islamedia.web.id/2012/09/mengenal-
lebih-dekat-wahdah-islamiyah-htm,
diakses 12-10-2012

ISTIQRA’ Volume III Nomor 1 September 2015 243

You might also like