You are on page 1of 8

Journal of Holistic Nursing and Health Science

Volume 4, No. 1, 1 Juni 2021 (Hal. 8-15)


Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan Penatalaksanaan


Pembidaian Pasien Fraktur di RS X Sulawesi Tenggara
Nina Nurnaningsih1, I Wayan Romantika1, Diah Indriastuti1*
1
Prodi Sarjana Keperawatan, STIKes Karya Kesehatan, Indonesia

nsdiahindri@gmail.com

Abstract
Introduction: Fracture management is performed by splinting to immobilize the part of the body that is
fractured by using a device that aims to reduce and eliminate pain, prevent movement of the fracture
that can cause damage to the surrounding soft tissue. The pilot study showed that nurses’ knowledge
was not related with attitude in managing patients with fractures. This study aims to determine the
relationship between knowledge and attitudes of nurses and the management splint of fracture patients
in the emergency room, Southeast Sulawesi Province in 2020.
Methods: The study was conducted using a cross sectional design method. The population were 34
nurses in a emergency room at Hospital X Southeast Sulawesi Province. A total of 34 samples were
taken by total sampling.
Results: The results showed that most of the respondents had good knowledge (50.0%), most of the
respondents had good attitudes (88.2%). There was a strong relationship between knowledge and the
management of fracture patients (p value = 0.001 and p = 0.569), there was a strong relationship
between attitude and the management of fracture patients (p value = 0.000 and p = 0.622).
Conclusion: Researchers suggest to nurses in emergency room always improving their knowledge,
education, skills and maintain motivation in providing emergency services to patients who have
fractures.

Keywords: Attitude, Fracture, Knowledge, Splinting Management.

Abstrak
Pendahuluan: Pemahaman berupa pengetahuan dan sikap mengenai penanganan fraktur sangat
diperlukan dalam penanganan fraktur untuk menyelamatkan nyawa dan mempertahankan fungsi organ
dari pasien. Studi pendahuluan menunjukkan pengetahuan perawat tidak berbanding lurus dengan sikap
perawat saat memberikan penanganan fraktur. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap perawat dengan penatalaksanaan
pembidaian pasien di RS X Sulawesi Tenggara.
Metode: Penelitian dilaksanakan dengan metode cross-sectional design. Populasi dalam penelitian ini
adalah perawat IGD Rumah Sakit X di Sulawesi Tenggara yang berjumlah sebanyak 34 orang. Sampel
berjumlah 34 diambil secara total sampling.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (50%),
sebagian besar responden memiliki sikap baik (88,2%). Terdapat hubungan kuat antara pengetahuan
dengan penatalaksanaan pembidaian pasien fraktur (p value = 0,001 dan p = 0,569), ada hubungan kuat
antara sikap dengan penatalaksanaan pembidaian pasien fraktur (p value = 0,000 dan p = 0,622).
Kesimpulan: Peneliti menyarankan kepada perawat IGD RS X untuk senantiasa meningkatkan
pengetahuan, pendidikan, keterampilan dan menjaga motivasi dalam memberikan pelayanan
kegawatdaruratan kepada pasien yang mengalami fraktur.

Kata kunci: Fraktur, Pengetahuan, Penatalaksanaan Pembidaian, Sikap.

Nina Nurnaningsih, dkk, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawatan… 8


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, 1 Juni 2021 (Hal. 8-15)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

PENDAHULUAN sebanyak 324 kasus (Direktorat Lalu Lintas


Peningkatan aktivitas dan mobilitas Polda Sultra, 2018).
manusia sering mengakibatkan Pelayanan kegawatdaruratan yang
peningkatan kecelakaan dimana dilakukan pada kasus fraktur adalah
kecelakaan kerja dan lalu lintas merupakan pembidaian yang merupakan tindakan
penyebab utama terjadinya luka dan patah keperawatan untuk mengistirahatkan
tulang (Yudhantoro & Ismiarto, 2018). The (immobilisasi) bagian tubuh yang
Global Report on Road Safety 2018 yang mengalami fraktur dengan menggunakan
diterbitkan oleh World Health suatu alat yang bertujuan untuk
Organization (WHO) menyatakan bahwa mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri,
pada tahun 2016 insiden fraktur terbuka mencegah gerakan patah tulang yang dapat
dilaporkan sebesar 30,7 per 100.000 orang mengakibatkan kerusakan jaringan lunak
akibat cedera dengan energi tinggi sekitarnya (Smeltzer & Bare, 2013).
seperti crush injury (39,5%) diikuti oleh Penanganan yang baik diperlukan
kecelakaan lalu lintas (34,1%) dan sekitar untuk dapat mencegah kejadian cedera
1,35 juta orang atau 18,2 per 100.000 lebih berat pada sistem muskuloskeletal
populasi di dunia meninggal dunia akibat (Warouw, Kumaat, & Pondaag, 2018).
kecelakaan lalu lintas dan negara Afrika Pemahaman penolong sangat sangat
dan Asia Tenggara paling tinggi yakni 26,6 diperlukan untuk dapat menolong korban
dan 20,7 per 100.000 (World Health baik secara primer untuk menyelamatkan
Organization, 2018). nyawa maupun sekunder guna
Di Indonesia berdasarkan data mempertahankan fungsi organ yang
Riskesdas 2018, jenis trauma yang dapat mengalami fraktur (Parahita &
menyebabkan fraktur antara lain Kurniyanta, 2013)
kecelakaan lalu lintas dengan kategori Penelitian sebelumnya menunjukkan
mengendarai sepeda motor yang paling bahwa pengetahuan tentang pembidaian
tinggi yakni sebesar 72,7% yang sangat penting dimiliki oleh perawat
didominasi kelompok umur 15-24 tahun sehingga dapat meminimalkan risiko
sebesar 4,9% dan lebih banyak terjadi pada kerusakan, sementara sikap akan
jenis kelamin laki-laki dan daerah menentukan bagaimana perawat
perkotaan dan Sulawesi Utara adalah memberikan tata laksana pembidaian
provinsi paling tinggi terjadi kecelakaan kepada pasien fraktur, sikap positif akan
lalu lintas dan paling terendah adalah Jambi membentuk tindakan positif sehingga
(Kementerian Kesehatan Republik pelaksanaan tindakan pembidaian dapat
Indonesia, 2018). dilakukan dengan baik (Fakhrurrizal, 2015;
Provinsi Sulawesi Tenggara urutan Saputri, 2017). Semakin baik pengetahuan
ke 4 secara nasional terjadinya kecelakaan perawat mengenai pembidaian dan semakin
lalu lintas ( Kementerian Kesehatan positif sikap perawat dalam memberikan
Republik Indonesia, 2018). Angka penanganan maka semakin baik kondisi
kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Tenggara pasien (Mardiono & Putra, 2018; Saputri,
pada tahun 2018 terdapat 1735 kasus 2017).
kecelakaan dan jumlah meninggal
Nina Nurnaningsih, dkk, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawatan… 9
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, 1 Juni 2021 (Hal. 8-15)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Survey pendahuluan yang dilakukan dengan mengambil jumlah seluruh


peneliti di IGD Rumah Sakit X tentang populasi untuk dijadikan sampel (Arikunto,
pembidaian kepada 5 orang perawat 2013).
diketahui bahwa 3 orang diantaranya Instrumen penelitian berupa lembar
melakukan pembidaian karena bagian yang kuisioner untuk mengukur pengetahuan
mengalami fraktur adalah ektremitas bawah dengan menggunakan skala Gutmann dan
akibat kecelakaan lalu lintas. Dua orang mengukur sikap dengan menggunakan
perawat lainnya tidak melakukan skala Likert. Untuk mengukur
pembidaian karena fraktur yang terjadi pada penatalaksanaan pembidaian dilakukan
jari dan dianggap tidak masalah karena akan dengan menggunakan lembar observasi,
segera di bawa ke ruang operasi serta dijaga dimana item penilaian menggunakan SOP
selama perjalanan dari IGD ke ruang pembidaian dari RS X. Analisa univariat
operasi. Lima perawat menyatakan bahwa digunakan untuk frekuensi, distribusi dan
balut bidai atau pembidaian dilakukan pada proporsi dan analisa bivariate
pasien dengan kasus fraktur akibat menggunakan uji Kendall’s Tau-b.
kecelakaan, pembidaian ini dilakukan Penelitian ini mendapatkan izin dari Badan
bertujuan menjaga agar tidak terjadi Penelitian dan Pengembangan Provinsi
deformitas pada tulang. Pengetahuan Sulawesi Tenggara dengan nomor
perawat tidak berbanding lurus dengan 070/1356/Balitbang/2020.
sikap perawat saat memberikan penanganan
fraktur. Tiga perawat tersebut menyatakan HASIL
bahwa pembidaian harus dilakukan pada
Karakteristik Responden
semua jenis fraktur, sementara tiga perawat
lainnya mengatakan tergantung jenis Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Karakteristik Responden di IGD RS X
frakturnya.
Tahun 2020
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dan Karakteristik
f %
sikap perawat dengan penatalaksanaan Responden
Umur (Tahun)
pembidaian pada pasien fraktur pada 21-25 1 2.9
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit X 26-30 9 26.5
Provinsi Sulawesi Tenggara. 31-35 16 47.1
36-40 8 23.5
Jenis Kelamin
METODE Laki-Laki 14 41.2
Rancangan penelitian ini cross Perempuan 20 58.8
Pendidikan
sectional study. Populasi dalam penelitian DIII 19 55.9
ini adalah perawat IGD Rumah Sakit X di S1 Ners 15 44.1
Sulawesi Tenggara yang berjumlah
sebanyak 34 orang. Jumlah sampel dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa
penelitian ini adalah sebanyak 34 orang. sebagian besar responden berusia 31-35
Teknik pengambilan sampel dalam tahun (47,1%), berjenis kelamin
penelitian ini menggunakan teknik total perempuan (55,8%) dan berpendidikan
sampling yaitu teknik pengambilan sampel

Nina Nurnaningsih, dkk, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawatan… 10


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, 1 Juni 2021 (Hal. 8-15)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

DIII Keperawatan sebanyak 19 orang demikian dapat disimpulkan bahwa ada


(55.9%). hubungan kuat antara pengetahuan dengan
penatalaksanaan pembidaian pasien fraktur
Distribusi Frekuensi Berdasarkan di ruang IGD Rumah Sakit X Sulawesi
Variabel Penelitian Tenggara.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Variabel Penelitian di IGD RS X Sulawesi Hubungan Sikap dengan Pemasangan
Tenggara Tahun 2020 Bidai di IGD RS X Sulawesi Tenggara
Tabel 4. Distribusi Hubungan Sikap
Variabel Penelitian f %
Pengetahuan dengan Pemasangan Bidai di IGD RS X
Baik 17 50.0 Sulawesi Tenggara Tahun 2020
Cukup 12 35.3
Kurang 5 14.7 Pemasangan Bidai p koefisien
Total %
Sikap Baik Kurang value korelasi
Sikap n % n %
Baik 30 88.2 Baik 28 82,4 2 5,9 30 88,2
Kurang 4 11.8 Kurang 1 2,9 3 8,8 4 11,8 0,000 0,622
Pemasangan Bidai Total 29 85,3 5 14,7 34 100
Baik 29 85.3
Kurang 5 14.7
Hasil uji Kendall’s Tau-b diperoleh
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai p value = 0,000 < α = 0,05 yang
sebagian besar responden memiliki menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak
pengetahuan baik yaitu sebanyak 27 orang dan nilai koefisien korelasi = 0,622 yang
(50.0%), sebagian besar responden menunjukkan hubungan kuat. Dengan
memiliki sikap baik (88,2%), dan sebagian demikian dapat disimpulkan bahwa ada
besar responden melakukan pemasangan hubungan kuat antara sikap dengan
bidai dengan baik (85,3%). penatalaksanaan pembidaian pasien fraktur
di ruang IGD Rumah Sakit X Provinsi
Hubungan Pengetahuan dengan Sulawesi Tenggara.
Pemasangan Bidai di IGD RS X
Sulawesi Tenggara PEMBAHASAN
Tabel 3. Hubungan Pengetahuan dengan Pengetahuan perawat terhadap
Pemasangan Bidai di IGD RS X Sulawesi penatalaksanaan pembidaian pada
Tenggara Tahun 2020 pasien fraktur
Pemasangan Bidai
Total %
p koefisien Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengetahuan Baik Kurang value korelasi
n % n % sebagian besar responden memiliki
Baik 17 50,0 0 0 17 50,0 pengetahuan baik. Hal ini karena sebagian
Cukup 11 32,3 1 2.9 12 35,3
0,001 0,569
Kurang 1 2,9 4 11,8 5 14,7 besar responden memahami dengan baik
Total 29 85,3 5 14,7 34 100
konsep pembidaian pasien fraktur dengan
Hasil uji Kendall’s Tau-b diperoleh tepat sehingga pelaksanaannya akan
nilai p value = 0,001 < α = 0,05 yang dilandasi dengan pengetahuan yang
menunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak mumpuni. Responden juga mengikuti
dan nilai koefisien korelasi 0,569 yang pelatihan kegawatdaruratan seperti Basic
menunjukkan hubungan kuat, dengan Trauma Life Skill Support (BTCL),
Nina Nurnaningsih, dkk, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawatan… 11
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, 1 Juni 2021 (Hal. 8-15)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

advance trauma life support (ATLS) yang mempengaruhi sikap dalam


harus dimiliki oleh responden yang penatalaksanaan bidai pada pasien fraktur.
bertugas di IGD yang dapat menunjang Sikap memiliki hubungan yang erat
pengetahuan dan keterampilan responden. dengan pengetahuan seseorang, dimana
Semakin banyak seseorang pengetahuan yang baik akan meningkatkan
menerima informasi maka semakin banyak kepercayaan diri individu dalam menolong
pula pengetahuan pada seseorang tersebut korban fraktur (Azwar, 2013).
(Wawan & Dewi, 2010). Saat individu Terbentuknya sikap dipengaruhi oleh dua
memiliki pengetahuan yang baik maka faktor yakni faktor internal (individu itu
akan membuat individu tersebut mampu sendiri) adalah cara individu dalam
menghadapi masalah yang terjadi pada diri menanggapi dunia luar dengan selektif dan
mereka. Selain itu, responden sebagian faktor eksternal yang distimulus dari
besar adalah berusia 31-35 tahun (47,1%) keadaankeadaan luar untuk membentuk
yang merupakan usia produktif sehingga dan mengubah sikap seseorang (Saputri,
dapat dengan baik dalam menerima 2017). Penelitian ini sejalan dengan
informasi dan meningkatkan keterampilan. penelitian yang menunjukkan bahwa sikap
Semakin bertambahnya usia maka daya baik lebih besar dari sikap kurang terhadap
tangkap dan pola berfikir individu akan pertolongan pertama pada fraktur (Saputri,
berkembang, sehingga penerimaan 2017).
informasi pada individu tersebut juga akan
semakin meningkat (Notoatmodjo, 2012). Hubungan pengetahuan perawat dengan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian penatalaksanaan pembidaian pasien
yang menunjukkan bahwa responden fraktur
memiliki pengetahuan baik lebih banyak Hasil uji statistik diperoleh bahwa
dibandingkan responden memiliki ada hubungan kuat antara pengetahuan
pengetahuan kurang tentang tentang dengan penatalaksanaan pembidaian pasien
pertolongan pertama pada pasien di IGD fraktur di ruang IGD Rumah Sakit X
(Putra, 2018). Provinsi Sulawesi Tenggara. Adanya
hubungan pengetahuan dengan
Sikap perawat terhadap pelaksanaan pembidaian pasien fraktur
penatalaksanaan pembidaian pada didukung oleh pengetahuan responden
pasien fraktur yang sebagai besar baik dan cukup dan
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ini yang mendorong
sebagian besar responden memiliki sikap responden untuk melakukan
baik. Responden sebagian besar penatalaksanaan pembidaian pasien fraktur
menyatakan setuju dan sangat setuju dengan baik. Selain itu, adanya clinical
dengan pernyataan-pernyataan pada pathway pada pasien fraktur sebagai
kuisioner, karena dipengruhi oleh pedoman dalam pelaksanaan pemberian
pengetahuan responden. Pengetahuan pelayanan yang melibatkan profesi lain
responden tentang balut bidai yang secara tim sebagai bentuk pelayanan
sebagian besar adalah baik akan kesehatan yang terintegrasi, yang
mendorong responden memahami dengan

Nina Nurnaningsih, dkk, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawatan… 12


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, 1 Juni 2021 (Hal. 8-15)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

baik tindakan keperawatan secara Hasil penelitian menunjukkan bahwa


komprehensif kepada pasien fraktur ada hubungan kuat antara sikap dengan
tersebut. penatalaksanaan pembidaian pasien fraktur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di ruang IGD Rumah Sakit X Provinsi
sebagian besar responden menjawab benar Sulawesi Tenggara. Adanya hubungan
pada pernyataan tentang defisini balut sikap dengan penatalaksanaan bidai karena
bidai, penggunaan mitela dalam didukung oleh sebagian besar responden
pembidaian serta komplikasi dalam memiliki sikap baik sesuai SOP secara
pembidaian. Pemahaman responden ini individu maupun secara tim berdasarkan
diperoleh melalui pelatihan clinical pathway yang telah ditetapkan.
kegawatdaruratan yang pernah diikuti oleh Selain itu, responden juga sebagian besar
responden, karena bertugas di IGD berpengetahuan baik tentang
responden wajib harus mengikuti pelatihan penatalaksanaan bidai yang turut
kegawatdaruratan seperti BTCLS, ATLS, mendorong pembentukan sikap yang baik
dan sebagainya. Pelatihan dapat pula terhadap pelaksanaan bidai pada
meningkatkan keterampilan dan pasien fraktur di IGD. Sebagian besar
kemampuan dasar seseorang agar perawat yang memiliki sikap baik sudah
menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai melakukan pelaksanaan bidai dengan baik.
dengan lebih cepat (Listiana, Effendi, & Hasil penelitian sesuai dengan teori yang
Oktarina, 2019). menyatakan bahwa sikap merupakan faktor
Pengalaman kerja responden juga yang mempengaruhi perilaku seseorang
dapat mempengaruhi pengetahuan dan seseorang yang mempunyai sikap
responden. Pengalaman memiliki peran positif seharusnya dapat bersikap baik
penting dalam mendidik seseorang untuk (Sarwono, 2012). Pemahaman perawat
berpikir dan bertindak sesuai dengan apa tentang teknik pembidaian yang benar akan
yang pernah terjadi sebelumnya. Seseorang sangat berpengaruh dalam pelaksanaan
memiliki pengalaman yang kurang maka pembidaian di lapangan atau di rumah sakit
pengetahuan yang dimiliki juga akan (Saputri, 2017).
kurang. Perawat harus mempunyai dorongan
Penelitian ini sejalan dengan untuk mengerti dengan suatu tindakan,
penelitian yang menunjukkan bahwa dengan pengalamannya untuk memperoleh
terdapat hubungan pengetahuan dengan pengetahuan. Elemen-elemen dan
pelaksanaan pembidaian pada pasien pengalaman yang tidak konsisten dengan
fraktur (Mardiono & Putra, 2018). apa yang diketahui perawat akan disusun
Pengetahuan dan keterampilan balut bidai kembali dan diubah sedemikian rupa untuk
dapat ditingkatkan melalu pendidikan menjadi konsisten. Ini menunjukkan
kesehatan (Listiana et al., 2019; Sentoso, tentang pengetahuan tindakan perawat
Ibnu, & Windartik, 2018). terhadap sikap perawat karena sikap
merupakan reaksi atau respon yang masih
Hubungan sikap perawat dengan tertutup dari seseorang terhadap suatu
penatalaksanaan pembidaian pasien stimulus atau objek (Azwar, 2013;
fraktur Notoatmodjo, 2012).

Nina Nurnaningsih, dkk, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawatan… 13


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, 1 Juni 2021 (Hal. 8-15)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Penelitian ini sejalan dengan Daerah A. M. Parikesit Tenggarong.


penelitian yang dilakukan oleh Saputri Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), 1-10. doi:
(2017) yang menunjukkan bahwa ada 0.1017/CBO9781107415324.004.
hubungan sikap dengan pertolongan Kementerian Kesehatan Republik
pertama fraktur. Mardiono dan Putra Indonesia. (2018). Hasil utama riset
(2018) menunjukkan bahwa ada hubungan kesehatan dasar. Diperoleh dari
sikap perawat dengan penatalaksaan https://kesmas.kemkes.go.id/assets/up
pembidaian pada pasien fraktur. load/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil
-riskesdas-2018_1274.pdf.
KESIMPULAN DAN SARAN Listiana, D., Effendi, & Oktarina, A. R.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa (2019). Pengaruh pelatihan balut bidai
terdapat hubungan kuat antara pengetahuan terhadap pengetahuan dan
dan sikap dengan penatalaksanaan keterampilan siswa/i Palang Merah
Remaja (PMR) di SMA N. 4 Kota
pembidaian pasien fraktur di ruang IGD
Bengkulu. CMHK Nursing Scientific
Rumah Sakit X Provinsi Sulawesi Journal, 3(2), 145-156.
Tenggara. Peneliti menyarankan kepada
pihak RS X agar dapat senantiasa selalu Mardiono, S., & Putra, H. T. (2018).
meningkatkan keterampilan perawat IGD Hubungan pengetahuan dan sikap
perawat dalam penatalaksanaan
dengan cara memfasilitasi pelatihan-
pembidaian pasien fraktur di RS
pelatihan kegawatdaruratan demi Bhayangkara Palembang 2018. Jurnal
terciptanya pelayanan gawat darurat yang Kesehatan Saelmakers Perdana, 1(2),
professional, efisien dan efektif khususnya 64–70.
pelayanan gawat darurat pasien fraktur dan
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan
kepada perawat IGD RS X untuk
dan perilaku kesehatan. Jakarta:
senantiasa meningkatkan pengetahuan, Rineka Cipta.
pendidikan, keterampilan dan menjaga
motivasi dalam meningkatkan pelayanan. Parahita, P. S., & Kurniyanta, P. (2013).
Penatalaksanaan kegawatdaruratan
DAFTAR PUSTAKA pada cedera fraktur ekstrimitas. E-
Jurnal Medika Udayana, 2(9), 1597–
Arikunto, S. (2013). Metodologi penelitian,
suatu pengantar pendidikan. Jakarta: 1615.
Rineka Cipta. Putra, G. M. (2018). Hubungan
pengetahuan dan lama kerja perawat
Azwar, S. (2013). Sikap manusia teori dan
dengan penatalaksanaan pertolongan
pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
pertama pada pasien vulnus laceratum
Pelajar.
di IGD Puskesmas Maek Kecamatan
Direktorat Lalu Lintas Polda Sultra. (2018). Bukik Barisan Kabupaten Lima Puluh
Data kecelakaan lalu lintas tahun Kota. Stikes Perintis Padang.
2018. Kendari: Tidak dipublikasikan.
Saputri, R. (2017). Hubungan tingkat
Fakhrurrizal, A. (2015). Pengaruh pengetahuan balut bidai dengan sikap
pembidaian terhadap penurunan rasa pertolongan pertama fraktur pada
nyeri pada pasien fraktur tertutup di mahasiswa keperawatan. Universitas
Ruang IGD Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Yogyakarta.

Nina Nurnaningsih, dkk, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawatan… 14


Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 4, No. 1, 1 Juni 2021 (Hal. 8-15)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Sarwono, S. W. (2012). Psikologi umum.


Jakarta: Rineka Cipta.
Sentoso, A. B., Ibnu, F., & Windartik, E.
(2018). Pengaruh pendidikan
kesehatan tentang balut bidai terhadap
pengetahuan siswa dalam melakukan
pembalutan dan pembidaian di SMPN
1 Bangsal Kabupaten Mojokerto.
Jurnal Penelitian S1 Keperawatan, 1–
7.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku
ajar keperawatan medical bedah.
Jakarta: EGC.
Warouw, J. A., Kumaat, L. T., & Pondaag,
L. (2018). Pengaruh pendidikan
kesehatan dan simulasi terhadap
pengetahuan tentang balut bidai
pertolongan pertama fraktur tulang
panjang pada siswa Kelas X SMK
Negeri 6 Manado. Ejournal
Keperawatan, 6(1), 1-8.
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan
pengukuran pengetahuan, sikap dan
perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika.
World Health Organization. (2018). Global
status report on road. Diperoleh dari
https://www.who.int/publications/i/ite
m/9789241565684
Yudhantoro, L., & Ismiarto, Y. D. (2018).
Gambaran angka kejadian cedera
penyerta pada fraktur skapula di RS Dr
Hasan Sadikin Bandung periode
Januari 2014 - Desember 2018. Jurnal
Kesehatan Mesencephalon, 4(38),
154–158.

Nina Nurnaningsih, dkk, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawatan… 15

You might also like