Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Ditte Ayu Suntara1), Nelli Roza2) & Aprillia Rahmah3)
1,2,3Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam
Email: 3Aprilliarahmah23@gmail.com
Abstract
Stroke Prevalence Globally, based on the Stroke Forum (2015), 15 million people have a stroke
each year, one third die and the rest have permanent disabilities. In Indonesia, stroke ranks third
after asthma and cancer. The results of Riskesdas 2018, the percentage of stroke presentations was
4.4%. Batam City has elderly with 2,085 cases and the most in Sekupang Health Center with 242
cases. One of the risk factors for stroke is hypertension. This study aims to determine the
relationship between hypertension and the incidence of stroke in the elderly with a case control
design. The number of respondents in this study were 23 elderly in each group with consecutive
sampling. The results of the study were obtained from 23 elderly in the case group, it was found
that 21 elderly with hypertension (45.7%) and only 2 elderly (8.7%) without hypertension had a
stroke, while 23 elderly in the control group found 8 elderly people with hypertension. had
hypertension (34.8%) and 15 elderly who did not have hypertension (65.2%). The results of the chi
square statistical test showed the relationship between hypertension and the incidence of stroke (p
value = 0.000 with α 0.05) and OR = 19.68.
Kata Kunci: Hipertensi, Stroke & Lansia
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2179
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
c. Bagi lansia penderita stroke dalam penelitian sampaikurun waktu
Penelitian ini dapat di gunakan untuk tertentu,sehingga jumlah responden dapat
menambah pengetahuan tentang stroke terpenuhi(Nursalam, 2003). Teknik
khusunya tentang faktor yang menyebabkan pengumpulan data dalam penelitian ini
terjadinya stroke menggunakan data sekunder dan kuesioner
d. Bagi tenaga kesehatan NIHSS.
Penelitian ini dapat di gunakan sebagai
bahan masukan dalam peningkatan upaya HASIL DAN PEMBAHASAN
promotif, preventif, dan rehabilitatif dalam Tabel 1. Karakteristik Umum Lansia Pada
proses pelayanan kesehatan. Kelompok Kasus (Stroke) Dan Kontrol
(Tidak Stroke) Di Wilayah KerjaPuskesmas
LANDASAN TEORI Sekupang Kelurahan Tanjung Riau Kota
Lansia adalah seseorang yang mengalami Batam
tahap akhir dalam perkembangan kehidupan
manusia.UU No.13/Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lansia disebutkan bahwa lansia
adalah seseorang yang berusia lebih dari 60
tahun. Proses menua adalah proses alamiah
kehidupan yang terjadi mulai dari awal
seseorang hidup, dan memiliki beberapa fase
yaitu anak, dewasa, dan tua (Kholifah, 2016).
Stroke adalah syndrome yang awal
timbulnya mendadak, progresif cepat, berupa
deficit neurologis fokal atau global yang
langsung 24 jam atau lebih atau langsung Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
menimbulkan kematian, dan semata mata usialansia berdasarkan Departemen Kesehatan
disebabkan oleh gangguan peredaran otak non Tahun 2011,pada kelompok kasus di Wilayah
traumatic (Mansjoer, 2000 dalam Aspiani KerjaPuskesmas Sekupang Kelurahan Tanjung
2014). Riau sebagian besar berusia45-59 tahun dengan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana jumlah 17 lansia(73,9%).Sedangkanusia
seseorang mengalami peningkatan tekanan lansiapada kelompok kontrol sebagian besar
darah di atas normal yang mengakibatkan berusia 45-59 tahundengan jumlah 16 lansia
peningkatan angka kesakitan (Morbiditas) dan (69,6%).
angka kematian (Mortalitas).(Kushariyadi, Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
2008). lansia pada kelompok kasus di Wilayah Kerja
Pengembangan hipotesis Ha : Ada Puskesmas SekupangKelurahan Tanjung Riau
Hubungan Hipertensi DenganKejadian Stroke sebagian besar berjenis kelamin
Pada Lansia. perempuansebanyak 21 lansia (91,3%).
Sedangkan lansia pada kelompok kontrol
METODE PENELITIAN sebagian besar berjenis kelamin laki-laki
Penelitian ini merupakanpenelitian sebanyak 14 lansia (60,9%).
analitikdengan rancangan Case Control. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
Populasi dalam penelitian ini adalah 23 lansia lansia pada kelompok kasus di Wilayah Kerja
penderita stroke dan 23 lansia tanpa stroke. Puskesmas SekupangKelurahan Tanjung Riau
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini sebagian besar tidak bekerja sebanyak 23 lansia
adalah Consecutive sampling.yaitupemilihan (100%).Sedangkan lansia pada kelompok
sample dengan menetapkan subjekyang kontrol sebagian besar bekerja sebanyak 14
memenuhi kriteria penelitian dimasukkan lansia (60,9%).
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2180 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hipertensi
Pada Lansia Kelompok Kasus (Stroke) Dan
Kontrol (Tidak Stroke) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sekupang Kelurahan Tanjung
Riau Kota Batam
Berdasarkantabel 4 menunjukan bahwa
sebanyak 21lansiahipertensi (45,7%) yang
mengalami stroke dan hanya 8 lansia (17,4%)
yang tidak mengalami stroke. Sebanyak 2
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa lansia lansia (4,3%) yang tidak hipertensi mengalami
pada kelompok kasus di Wilayah Kerja stroke dan 15 lansia (32,6%) yang tidak
Kelurahan Tanjung Riau Puskesmas Sekupang hipertensi tidak mengalami stroke. Hal ini
sebagian besar dengan hipertensi berjumlah 21 menunjukan bahwa lansia yang mengalami
Lansia (91,3%). Sedangkan pada hipertensi lebih banyak pada kelompok kasus.
kelompok kontrol sebagian besar tidak Berdasarkan tabel diatas uji chi-square
mengalami hipertensi berjumlah 15 didapatkan hasil P value = 0,000, atau nilai
lansia(65,2%). P<0,05, sehingga H0 ditolak dan Hα diterima.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Stroke Pada Maka disimpulkan ada Hubungan Hipertensi
Lansia Kelompok Kasus (Stroke) Dan Dengan Kejadian Stroke Di Wilayah
Kontrol (Tidak Stroke) Di Wilayah Kerja KerjaPuskesmas Sekupang Kelurahan Tanjung
Puskesmas Sekupang Kelurahan Tanjung Riau Kota Batam Tahun 2020. Dengan hasil
RiauKota Batam Odd Ratio yaitu 19,688 hal ini menunjukkan
lansia dengan hipertensi memiliki resiko 19 kali
lebih besar untuk mengalami stroke.
Pembahasan
Distribusi Frekuensi Hipertensi pada
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui lansia di Wilayah Kerja Kelurahan Tanjung
bahwalansia pada kelompok kasusdi Wilayah Riau Puskesmas Sekupang Kota Batam
Kerja Kelurahan Tanjung Riau Puskesmas Penelitian ini telah dilakukan diWilayah
Sekupangsebagian besar dengan stroke Kerja Kelurahan Tanjung Riau Puskesmas
berjumlah 23 lansia(100%). Sedangkan pada Sekupang Kota Batam Tahun 2020 pada
kelompok kontrol sebagian besar tidak tanggal 6s/d 13 Agustus 2020 dengan jumlah
mengalami stroke dengan jumlah 23 lansia23 kasus dan 23 kontrol. Penelitian ini
lansia(100%). dilakukan melalui analisis data sekunder yang
terdiri dari nama lansia, alamat, usia, dan
tekanan darah, serta data stroke untuk
mengidentifikasi distribusi frekuensi hipertensi
pada lansia dengan kejadian stroke dengan
membagi lansia dengan menjadi dua kelompok.
Didapatkan hasil dari 23 lansia pada kelompok
kasus terdapat 21 lansia (45,7%) dengan
Tabel 4. HasilDistribusi Hubungan hipertensi. Sedangkan pada kelompok kontrol
Hipertensi Dengan Kejadian Stroke Pada sebagian besar lansia tidak mengalami
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas hipertensi yakni sebanyak 15 lansia (32,6%).
Sekupang Kelurahan Tanjung Riau Kota Hasil penelitian ini sejalan dengan
Batam penelitian yang dilakukan oleh Erawantini &
Lia Chairani (2016), dengan Judul Hipertensi
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2181
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Terhadap Kejadian Strokedi RS Jember Sedangkan sisanya tidak mengalami stroke
Klinik,di dapatkan hasildari 137 responden berjumlah 8 orang (10,4%). Hal ini disebabkan
sebanyak 136 responden (99,27%)memiliki banyaknya faktor risiko yang memungkinkan
riwayat hipertensi. seseorang lebih rentan terkena stroke seperti
Hasil penelitian yang sama dikemukakan gaya hidup, umur, jenis kelamin, merokok,
oleh Wayunah dan Saefulloh (2016), dengan konsumsi alkohol, serta penyakit kronis
judul Analisis Faktor Yang Berhubungan misalnya hipertensi, jantung, DM,
Dengan Kejadian Stroke Di RSUD Indramayu. hiperkolesterolemia, dan lain-lain.
Didapatkan hasil dari 103 responden sebanyak Berdasarkan hasil penelitian diatas
75 responden memiliki riwayat penyakit peneliti menyimpulkan kejadian stroke dapat
hipertensi (72,8 %). disebabkan oleh beberapa faktor, yakni
Hasil penelitian yangsama juga hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
dikemukakan oleh Ikhwan, dkk (2017), dengan jantung/kardiovaskular, kontrasepsi oral,
judul Hubungan Faktor Pemicu Hipertensi penurunan tekanan darah yang berlebihan,
Dengan Kejadian HipertensiDi RSUDdr. H. penyalahgunaan obat dan konsumsi alkohol.
Soewondo Kendal. Didapatkan hasil dari 78 Kejadian stroke merupakan salah satu
responden sebanyak 35responden bekerja penyebab kematian dan kecacatan jika tidak
sebagai petani (44,9%), pedagang 20 responden ditangani.
(25,6%), IRT 23 responden (29,5). Pekerjaan Hubungan Hipertensi Dengan Kejadian
berpengaruh kepada aktifitas fisik orang. Orang StrokePada Lansia di Wilayah Kerja Kelurahan
yang tidak bekerja aktifitasnya tidak banyak Tanjung Riau Puskesmas Sekupang Kota
sehingga dapat meningkatkan kejadian Batam
hipertensi (Kristanti, 2010). Didapatkan hasil dari 46 lansia sebanyak
Peneliti berasumsi hipertensi dapat terjadi 21 lansia hipertensi (45,7%) yang mengalami
karena beberapa faktor seperti usia, jenis stroke dan hanya 8 lansia (17,4%) yang tidak
kelamin, pekerjaan dan riwayat keturunan. mengalami stroke. Sebanyak 2 lansia (4,3%)
hipertensi dapat meningkatkan kejadian stroke. yang tidak hipertensi mengalami stroke dan 15
Hal ini dikarenakan jika di otak mengalami lansia (32,6%) yang tidak hipertensi tidak
pecahnya atau menyempitnya pembuluh darah mengalami stroke. Hal ini menunjukan bahwa
akan menimbulkan perdarahan di otak dan lansia yang mengalami hipertensi lebih banyak
apabila pembuluh darah di otak menyempit, pada kelompok kasus.
aliran darah keotak akan terganggu dan sel otak Telah dilakukan analisa data melalui
akan mengalami kematian dan dapat dengan menggunakan uji statistik chi square
mengakibatkan stroke. untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan
Distribusi Frekuensi Kejadian kejadian stroke, diperoleh P value= 0,000<
StrokePada Lansia di Wilayah Kerja Kelurahan 0,05. Maka Ha diterima sedangkan Ho ditolak,
Tanjung Riau Puskesmas Sekupang Kota hal ini berarti ada hubungan yang bermakna
Batam antara hubungan hipertensi dengan kejadian
Didapatkan dari 46 lansia didapatkan 23 strokepada lansia di wilayah kerja kelurahan
lansiapenderita stroke (case) (50,0%) dan 23 tanjung riau puskesmas sekupang kota batam
lansia bukan penderita stroke (control) (50,0%). tahun 2020.Juga didapatkan hasil Odd Ratio
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (OR) sebesar 19,688 hal ini menunjukkan
yang dilakukan olehSukmawati, dkk tahun lansia dengan hipertensi memiliki resiko 19 kali
(2011), yang berjudul Analisis Faktor Risiko lebihbesar untuk mengalami stroke.
Kejadian Stroke Di Rumah Sakit Umum Pusat Sejalan dengan hasil penelitian yang
Dr. Kariadi Semarang, didapatkan hasil dari 77 dilakukan olehKesuma tahun (2018), yang
respondensebagian besar mengalami stroke berjudul Gambaran faktor risiko dan tingkat
dengan jumlah 69 orang pasien (89,6%). risiko stroke iskemik berdasarkan stroke risk
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2182 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
scorecard di RSUD Klungkung, didapatkan dilaksanakan di Wilayah Kerja Kelurahan
hasil dari 65 responden faktor IMT, riwayat Tanjung Riau Puskesmas Sekupang Kota
merokok dan tekanan darah sebanyak 51 orang Batam tahun 2020, dapat diambil kesimpulan
(78,5%) memiliki risiko tinggi, 9 orang (13,8%) bahwa:1. Didapatkan bahwa lansiakelompok
memiliki risiko sedang, dan 5 orang (7,7%) case (Stroke) dengan hipertensi berjumlah
memiliki risiko rendah.Hasil uji statistik 21lansia (45,7%), dan tidak hipertensi
menunjukkan, terdapat hubungan yang berjumlah 2lansia (4,3%) dan untuk kelompok
signifikan antara indeks massa tubuh dengan control(Tidak Stroke) dengan hipertensi
tingkat risiko stroke iskemik dengan nilai sebanyak 8lansia (17,4%) dan tidak hipertensi
p=0,0001 (p < 0,05) , riwayat merokok p=0,031 berjumlah 15lansia (32,6%). 2. Didapatkan
(p < 0,05) tekanan darah p=0,0001 (p < 0,05) bahwa lansia dengan kelompok case(Stroke)
yang berarti terdapat hubungan. berjumlah23lansia (50,0%) dan lansia dengan
Hasil penelitian yang sama juga kelompok control(Tidak Stroke) berjumlah
dilakukan oleh Erawantini & Lia Chairani 23lansia (50%). 3. Terdapat hubungan yang
(2016), dengan Judul Hipertensi Terhadap signifikan antara Hubungan Hipertensi Dengan
Kejadian Strokedi RS Jember Klinik, dari 137 Kejadian StrokePada Lansia Di Wilayah Kerja
dokumen rekam medis pasien stroke di RS Kelurahan Tanjung Riau Puskesmas Sekupang
Jember Klinik periode 2015. Observasi Kota Batam Tahun 2020, dimana didapatkan
menghasilkan data 99,27% penderita stroke di hasil bahwa P value (0,000) p = < 0,05, dengan
RS Jember Klinik adalah Hipertensi. Analisis odd ratio19,68.
regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 5%
menunjukan hasil Hipertensi berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
terhadap kejadian sroke dengan signifikansi [1] Aspiani.R.(2014). Buku ajar asuhan
0,000.Sehingga dapat disimpulkan bahwa keperawatan gerontik jilid 2.Jakarta: EGC
riwayat Hipertensi berpengaruh signifikan [2] Cahyaningrum, i made indra p. & ika.
terhadap kejadian stroke. (2019). CARA MUDAH MEMAHAMI
Teori yang dikemukakan oleh Jusman & METODOLOGI PENELITIAN (pertama).
Koto (2011) dalam Masriadi(2019) bahwa, grup penerbitan CV BUDI UTAMA.
hipertensi merupakan keadaan peningkatan [3] Dinas Kesehatan Kepulauan
tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, Riau.(2017).Data jumlah lansia di seluruh
yaitu sama atau lebih dari 140/90. Hipertensi kepulauan riau tahun 2017. Statistik
(tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) merupakan Penduduk Lansia Provinsi Kepri.
faktor resiko stroke dengan besar resiko 6,905 [4] Dinas Kesehatan Kota Batam.(2019 ). Data
kali lebih besar dibandingkan yang tidak jumlah kelompok lanjut usia di seluruh
hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg). puskesmas kota batam. Kota Batam Dinas
Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya Kesehatan.
maupun menyempitnya pembuluh darah otak. [5] Dinas Kesehatan Kota Batam.(2019 ). Data
Apabila pembuluh darah otak pecah, maka jumlah stroke pada lanjut usia di seluruh
timbulah perdarahan di otak dan apabila puskesmas kota batam. Kota Batam Dinas
pembuluh darah otak menyempit, maka aliran Kesehatan.
darah keotak akan terganggu dan sel otak akan [6] Donsu, Jenita Doli Tine.(2017).
mengalami kematian. Metodologi Penelitian Keperawatan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
PENUTUP [7] Jojang, H., Runtuwene, T., & P.S., J. M.
Kesimpulan (2016). Perbandingan NIHSS pada pasien
Berdasarkan hasil penelitian dan stroke hemoragik dan non-hemoragik yang
pembahasan data, dari penelitian yang telah rawat inap di Bagian Neurologi RSUP
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.10 Maret 2021 2183
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. E-CliniC,
4(1), 3–6.
https://doi.org/10.35790/ecl.4.1.2016.1211
1
[8] Kholifah.(2016).Geriatri:Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut. Jakarta: EGC
[9] Kemenkes, R.I 2013.Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes
RI.
[10] Kemenkes, R.I 2017.Pusat Data Dan
Informasi Tahun 2017. Jakarta: Kemenkes
RI.
[11] Maramis.(2016). Buku Ajar Keperawaan
Gerotik. Jakarta: EGC
[12] Masriadi, H. (2016). Epidemiologi
penyakit tidak menular tahun 2016.
Jakarta: Trans Info Media
[13] Nasrullah D.(2016). Buku ajar
keperawatan gerontik jilid 1 dengan
pendekatan asuhan keperawatan NANDA,
NIC dan NOC.Jakarta : EGC.
[14] Nugroho.(2014). Keperawatan Gerontik
Dan Geriatric. Jakarta: EGC
[15] Padila.(2013).Keperawatan gerontik edisi
1. Nuha Medika. Yogyakarta.
[16] Priyoto.(2015).Nursing Intervention
Classification(NIC) dalam keperawatan
gerontik. Jakarta : Salemba Medika.
[17] Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas).(2018).Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian RI
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2184 Vol.1 No.10 Maret 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)