Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This research is motivated by a waste issues in RW 03 and RW 06 Sunter Agung, North Jakarta. There are
different views of the community in looking at the waste issues they experienced. This study aims to encourage
community participation in development programs by departing from participatory communication studies.
Researchers initiate it by creating a dialogue between community groups and stakeholders to facilitate them
in coordination by using coordinated management of meaning (CMM) model. Researchers use qualitative
methods, type of participatory action research (research action research), with group data collection
techniques, in-depth interviews, observation, and literature study. The results showed that the community in
RW 03 and RW 06 Sunter Agung had increased the level of participation from before the implementation of
the dialogue until the implementation of a dialogue between community groups and stakeholders. In the
dialogue, community groups and stakeholders undertake a process of coordinating, especially in the process
of meaning related to the view of waste issues.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah permasalahan sampah yang ada di lingkungan RW 03 dan RW 06
Sunter Agung, Jakarta Utara. Terdapat perbedaan pandangan masyarakat dalam melihat permasalahan sampah
yang mereka alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat pada program
pembangunan dengan berangkat dari kajian komunikasi partisipatoris. Peneliti menginisiasikannya dengan
membuat dialog antara kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan agar memudahkan mereka dalam
hal koordinasi dengan menggunakan model coordinated management of meaning (CMM). Peneliti
menggunakan metode kualitatif, jenis penelitian tindakan partisipatori (participation action research), dengan
teknik pengumpulan data diskusi kelompok, wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil
penelitian menunjukan bahwa masyarakat di lingkungan RW 03 dan RW 06 Sunter Agung mengalami
peningkatan level partisipasi dari sebelum terlaksananya dialog sampai terlaksananya sebuah dialog antara
kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan. Dalam dialog tersebut kelompok masyarakat dan
pemangku kepentingan melakukan proses koordinasi, khususnya pada proses pemaknaan pesan yang
berkaitan dengan pandangan mengenai persoalan sampah.