You are on page 1of 10

Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS)

Volume 01 Nomor 02 Tahun 2019 (Hal : 126-135)


DOI : 10.35310/jass.v1i02.232
https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/jass/
ISSN 2685-8347 (Print) ISSN 2685-8355 (Online)

THE EFFECT OF INTERNAL AUDIT ON FRAUD PREVENTION AT


PT POS INDONESIA
Teddy Rustandy1, Ihsan Nasihin2, M. Arya Lokamandala3 , Muhtadin Mubin4
Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia
teddyrustandy@yahoo.co.id

INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACT


Histori Artikel : To be able to manage and manage company assets
Tgl. Masuk : 31 Oktober 2019 efficient, then management requires the function or role of
Tgl. Diterima : 26 November 2019 checking diamonds or more known as internal audit. In
Tersedia Online : 23 Desember 2019
addition, to get company property / wealth from cheating.
Keywords:
Fraud is something that must be prevented by the company
Internal Audit, Fraud Prevention
so that it does not happen, for that role is needed internal
audit in saving company assets from fraud. This research
tries to Knowing the implementation of internal audits,
overcoming fraud (fraud), and the role of the audit internal
fraud preven/tion efforts (Fraud) at PT Pos Indonesia
(Persero) Office Center of Bandung. The method used in
this research is survey method. Analysis Descriptive data of
research results using continuum analysis. Data analysis
using contrary to Product Moment. Hypothesis testing using
t test. Based on test results Obtained from the conclusion
that the implementation of internal audit is good, and the
conclusion cheating (fraud) is good. The results of the audit
assessment coefficient values when internal with variables
overcoming fraud (fraud) of 0.583, included in the category
of "moderate" (0.4 - 0.599). T test results indicate that
tcount> t table (4,054> 2,037) or hypothesis is accepted.
With thus it can be concluded that "Internal Audit has a
significant role Fraud prevention efforts (fraud) at PT Pos
Indonesia (Persero) Bandung.

PENDAHULUAN Masalah internal perusahaan berupa


kurangnya modal usaha, teknologi atau
Memasuki revolusi industri generasi peralatan yang kurang mendukung,
keempat, teknologi informasi mengalami hubungan baik dengan para
kemajuan yang sangat pesat dan telah stakeholdernya (investor, supplier,
menjadi basis dalam kehidupan manusia kreditur, karyawan, pelanggan), sistem
(Leni Rohida, 2018), sehingga menjadi informasi akuntansi, kecurangan atau
sebuah keuntungan dan kerugian bagi fraud yang dilakukan karyawan ataupun
perusahaan sektor industri, perdagangan, peran audit internal perusahaan yang
maupun jasa dalam menunjang masih belum baik dan memadai.
kelancaran kegiatan usaha bisnisnya. Sedangkan pada masalah eksternal
Namun saat ini permasalahan yang perusahaan dapat berupa kenaikan harga
muncul pun semakin luas dan kompleks. atau inflasi, meningkatnya tingkat suku
Permasalahan tersebut berupa masalah bunga, persaingan yang semakin ketat
yang berada di internal perusahaan
maupun eksternal perusahaan.
2019 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 127

dengan para pesaingnya dan lain menerapkan program anti fraud yang
sebagainya. berupa pengendalian internal,
pengendalian internal merupakan proses
Melihat permasalahan tersebut maka seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan
perusahaan dalam melakukan kegiatan oleh perusahaan atau organisasi (Ony
usaha bisnisnya, harus memahami segala Widilestariningtyas, 2014). Aktivitas
dampak dan risiko yang akan diterimanya pengendalian internal merupakan
serta mencari berbagai macam cara dan kegiatan atau aktivitas yang sangat
strategi agar dapat menghadapi segala penting dalam suatu perusahaan. Apabila
risiko dan permasalahan internal maupun pengendalian internal dilakukan kurang
eksternal, sehingga dapat menunjang optimal akan menyebabkan
kelangsungan hidup perusahaan. penyimpangan atau kerugian bagi
Pada dasarnya, tujuan perusahaan perusahaan (Himmatul Khoiro, et al,
didirikan adalah untuk memperoleh laba 2017). Untuk menghindari terjadinya
penyimpangan tersebut maka diperlukan
yang semaksimal mungkin dan tetap
mempertahankan eksistensi kegiatan audit internal yang membantu manajemen
usaha bisnisnya dalam situasi apapun, dalam mengawasi pelaksanaan
serta diharapkan dapat berkembang pengendalian internal (Duma Megaria
Elisabeth, 2019). Dengan adanya audit
dengan pesat untuk kedepannya. Untuk
dapat mewujudkan tujuan perusahaan internal yang memadai, segala tindakan-
tersebut, maka salah satu caranya adalah tindakan yang merugikan perusahaan
perusahaan harus dapat mengelola harta akan dapat dikurangi (Ony
Widilestariningtyas, 2014).
atau kekayaan secara efektif dan efisien
serta menjaganya dari segala bentuk Selain itu, untuk menjaga harta atau
kecurangan yang dilakukan oleh kekayaan perusahaan dari tindakan
karyawannya. Pengertian fraud itu sendiri kecurangan atau fraud maka diperlukan
menurut (Sukanto, 2009:16) merupakan adanya upaya pencegahan kecurangan.
penipuan yang sengaja dilakukan, yang Kecurangan adalah sesuatu yang harus
menimbulkan kerugian pihak lain dan dicegah oleh perusahaan agar tidak
memberikan keuntungan bagi pelaku terjadi, untuk itu diperlukan peran audit
kecurangan dan atau kelompoknya. Fraud internal dalam menjaga harta perusahaan
dengan segala bentuk penipuan yang dari kecurangan. Dalam perusahaan,
dilakukan telah membawa dampak buruk internal audit harus memastikan seberapa
dan kerugian kepada organisasi bisnis jauh perusahaan dapat terlindungi dari
(Rita Anugerah, 2014). kemungkinan terjadinya segala bentuk
Fraud atau kecurangan dapat berupa kecurangan, pencurian maupun
penipuan yang secara sengaja dilakukan penyalahgunaan harta atau aset
perusahaan.
untuk mengambil hak atapun harta dari
orang lain. Bentuk-bentuk dari Di Indonesia istilah fraud atau yang
kecurangan (fraud) yang terjadi di suatu lebih dikenal dengan sebutan korupsi,
perusahaan ataupun organisasi antara lain berkembang begitu pesat dan menyebar di
penyalahgunaan aset, pernyataan palsu, segala sektor, baik pemerintahan, BUMN
dan korupsi (Yulina Eliza, 2015) maupun swasta. Di sektor BUMN, salah
Upaya untuk mencegah terjadinya satu perusahaan BUMN Indonesia yang
telah mengalami tindakan fraud atau
fraud, perusahaan atau organisasi harus
128 Volume 01 No. 02 – Desember 2019

kecurangan adalah PT. Pos Indonesia (CCTV) di ruang kasir Kantor Pos Bungo
(Persero). Satu dari sekian banyak (Hamid, 2016).
perusahaan BUMN di Indonesia yang
telah terjadi kasus fraud adalah PT. Pos Selain itu pada bulan mei tahun 2019
Indonesia (Persero). Mantan SVP terbongkar kasus korupsi materai senilai
Operasi, VP Pengendalian Sistem Operasi Rp. 2.094 miliar yang dilakukan oleh staf
dan mantan VP Kolekting dan Antaran PT keuangan kantor pos medan. Pegawai
Pos Indonesia dituntut hukuman penjara Kantor Pos Medan tersebut telah
sekitar 18 bulan oleh jaksa penuntut umum melakukan penjualan ribuan materai 6.000
dikarenakan ketiga pegawai tersebut telah secara langsung kepada masyarakat,
terbukti melakukan penyalahgunaan dana namun uang dari hasil penjualan tersebut
tambahan pengiriman Kartu Perlindungan tidak dilakukan penyetoran secara penuh
Sosial (KPS) di PT Pos Indonesia sebesar kepada kasir (Caroline, 2019).
Rp 2,4 miliar (Supriadi, 2017). Kasus tersebut di atas adalah kasus
Pada tahun 2015 juga kejaksaan kecurangan yang terjadi di salah satu
agung telah membongkar kasus korupsi perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam
pengadaan alat portable data terminal konsep segitiga kecurangan atau dikenal
(PDT) di kantor pusat PT Pos Indonesia dengan sebutan fraud triangle, dijelaskan
(Persero), Kota Bandung. Dari sejumlah bahwa faktor penyebab terjadinya kasus
1725 alat yang dibeli, hanya sejumlah 50 kecurangan yaitu disebabkan oleh faktor
alat PDT yang dapat berfungsi dan alat tekanan (pressure), kesempatan
tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi (opportunity), dan rasionalisasi
yang tertera kontrak. Alat tersebut (rationalization). Faktor tekanan adalah
bentuknya menyerupai handphone yang dorongan yang menyebabkan seseorang
akan digunakan oleh kurir pos untuk melakukan kecurangan yang diakibatkan
mengirimkan data pengiriman barang karena kebutuhan atau masalah finansial.
yang telah diterima pelanggan ke server Kedua, faktor kesempatan terjadi karena
pusat. Menurut BPKP, proyek tersebut kurang efektifnya pengendalian internal.
diduga menyebabkan kerugian negara Dan ketiga, faktor rasionalisasi dimana
hingga Rp. 9,56 miliar (Rahman, 2016). sikap pembenaran yang dilakukan oleh
pelaku dengan merasionalkan bahwa
Kemudian pada tahun 2016 terdapat tindakan kecurangan adalah sesuatu yang
kasus korupsi yang dilakukan oleh wajar. (Tuanakotta, 2007).
pegawai Kantor Pos Cabang Muara
Bungo, Kota Jambi. Pegawai tersebut Menurut laporan “2002 Report to
yang menjabat sebagai kasir terbukti Nation on Occupational Fraud and
melakukan penggelapan sekitar Rp 1,8 Abuses” menyatakan bahwa aktivitas
miliar uang negara. Bukti-bukti kasus internal auditor dapat menekan 35%
penggelapan uang negara yang dilakukan terjadinya fraud. Oleh karena itu,
pegawai tersebut antara lain terbukti dari manajemen perusahaan harus
hasil perhitungan uang yang dilakukan mengoptimalkan peranan audit internal
oleh petugas kasir, dan surat pernyataan perusahaan sehingga audit internal
perhitungan uang oleh petugas kasir yang mampu membantu manajemen untuk
diperiksa kepala kantor Pos serta menjalankan aktivitas bisnis
berdasarkan rekaman kamera pemantau perusahaannya secara efektif dan efisien
serta dapat mencegah terjadinya
2019 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 129

kecurangan. Internal audit adalah suatu Pressure/incentive), faktor tekanan yang


penilaian, yang dilakukan oleh pengawas dapat mengakibatkan kecurangan berasal
perusahaan yang terlatih mengenai dari keserakahan, kondisi ekonomi, dan
ketelitian, dapat dipercaya, efisiensi dan faktor emosional, (2) peluang atau
kegunaan catatan-catatan (akuntansi) kesempatan (perceived opportunity),
perusahaan, serta pengendalian intern merupakan kondisi yang dimanfaatkan
yang terdapat dalam perusahaan. untuk melakukan kecurangan. Peluang
Tujuannya adalah untuk membantu tersebut muncul akibat lemahnya
manajemen dalam melaksanakan pengendalian internal, (3) rasionalisasi
tanggungjawabnya dengan memberikan (rationalization), merupakan kondisi pada
analisa, penilaian, saran, dan kegiatan saat pelaku fraud tidak melakukan
yang diaudit (Soeharmoro, 2012). kecurangan. Padahal sebelumnya telah
melakukan kecurangan.
KERANGKA TEORITIS DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Internal audit (pemeriksaan intern)
adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
Jensen & Meckling (1976)
bagian internal audit perusahaan,
mendefinisikan teori agensi sebagai
terhadap laporan keuangan dan catatan
hubungan antara agen (manajemen) dan
akuntansi perusahaan maupun ketaatan
principal (pemilik), manajemen sebagai
terhadap kebijakan manajemen puncak
agen yang bertanggung jawab untuk
yang telah ditentukan dan ketaatan
mengoptimalkan keuntungan para pemilik
terhadap peraturan pemerintah dan
(principal). Permasalahan keagenan
ketentuan- ketentuan dari ikatan profesi
(agency problems) terjadi ketika adanya
yang berlaku. Peraturan pemerintah
pemisahan fungsi kepimilikan dan
misalnya peraturan di bidang perpajakan,
pengelolaan perusahaan dimana pemilik
pasar modal, lingkungan hidup,
perusahaan (principal) memberikan tugas
perbankan, perindustrian, investasi, dan
dan tanggung jawab kepada para agen
lain-lain (Sukrisno Agoes, 2012). Internal
untuk mengelola perusahaan, sedangkan
audit atau pemeriksaan internal juga dapat
para manajer (manajemen) memiliki
dikatakan sebagai suatu fungsi penilaian
kepentingan untuk mendapatan bonus
yang independen dalam suatu organisasi
atau insentif atas pengelolaan perusahaan
untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan
yang telah dilakukannya (Eka Ariaty Arfah,
organisasi yang dilaksanakan (Hiro
2011). Manajer dalam hal ini dapat
Tugiman, 2011).
melakukan tindakan kecurangan (fraud)
untuk memanipulasi laba, agar insentif
Peranan auditor internal dalam
atau bonus yang diberikan oleh principal
perusahaan (Sawyer, 2009) adalah
semakin besar. Tindakan-tindakan
sebagai berikut :
memanipulasi laba tersebut yang
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang
memerlukan adanya pengendalian
tidak dapat diawasi sendiri oleh
internal atau audit internal (Wibowo et al.,
manajeman puncak.
2013).
2. Mengidentifikasi dan meminimalkan
risiko
Cressey (1953) dalam teori fraud
3. Memvalidasi laporan ke manajemen
triangle mengemukakan ada tiga hal yang
senior
dapat mengakibatkan kecurangan, (1)
4. Membantu manajemen pada bidang-
tekanan (Unshareable
bidang teknis.
130 Volume 01 No. 02 – Desember 2019

dapat memberikan saran-saran yang


Fraud dapat diistilahkan sebagai bermafaat kepada manajemen untuk
kecurangan yang mengandung makna mencegah terjadinya kecurangan.
suatu penyimpangan dan perbuatan 5. Menciptakan struktur penggajian yang
melanggar hukum (illegal act), yang wajar dan pantas.
dilakukandengan sengaja untuk tujuan 6. Mengadakan rotasi dan kewajiban bagi
tertentu misalnya menipu atau memberikan pegawai untuk mengambil hak cuti.
gambaran keliru (mislead) kepada pihak- 7. Memberikan sanksi yang tegas kepada
pihak lain, yang dilakukan oleh orang- orang yang melakukan kecurangan dan
baik dari dalam maupun dari luar organisasi. berikan penghargaan kepada mereka
Kecurangan di rancang untuk yang berprestasi.
memanfaatkan peluang-peluang secara 8.Membuat program bantuan kepada
tidak jujur, yang secara langsung maupun pegawai yang mendapatkan kesulitan
tidak langsung merugikan pihak lain baik dalam hal keuangan maupun non
(Karyono,2013). Fraud juga dapat dikatakan keuangan.
sebagai suatu pengertian umum dan 9. Menetapkan kebijakan perusahaan
mencakup beragam cara yang dapat terhadap pemberian-pemberian dari
digunakan oleh kecerdikan manusia, yang luar harus diinformasikan dan dijelaskan
digunakan dengan cara kekerasan oleh pada orang-orang yang dianggap perlu
seseorang, untuk mendapatkan suatu agar jelas mana yang hadiah dan mana
keuntungan dari orang lain melalui yang berupa sogokan dan mana yang
perbuatan yang tidak benar (Tunggal, resmi.
2012). 10. Menyediakan sumber-sumber
tertentu dalam rangka mendeteksi
Kecurangan yang mungkin terjadi kecurangan karena kecurangan sulit
harus dicegah antara lain dengan cara – ditemukan dalam pemeriksaan yang
cara berikut (Amrizal, 2004:5-11) : biasa-biasa saja.
1. Membangun struktur pengendalian 11. Menyediakan saluran saluran untuk
yang baik. melaporkan telah terjadinya
2. Mengefektifkan aktivitas engendalian kecurangan hendaknya diketahui oleh
a. Review kinerja staf agar dapat diproses pada jalur
b. Pengolahan informasi yang benar.
c. Pengendalian fisik
d. Pemisahan tugas Menurut Sugiyono (2015:93)
3. Meningkatkan kultur organisasi pengertian hipotesis adalah sebagai
Meningkatkan kultur organisasi dapat berikut :
dilakukan dengan cara melakukan ”Hipotesis merupakan jawaban sementara
implementasi prinsip-prinsip Good terhadap rumusan masalah penelitian,
Corporate Governance (GCG). oleh karena itu rumusan masalah
4. Mengefektifkan fungsi internal audit penelitian biasanya disususn dalam
Walaupun internal auditor tidak dapat bentuk kalimat pertanyaan”.
menjamin bahwa kecurangan tidak akan Berdasarkan uraian tersebut, maka
terjadi, namun ia harus menggunakan penulis mengemukakan hipotesis
kemahiran jabatannya dengan seksama penelitian sebagai berikut: ”Audit internal
sehingga diharapkan mampu memiliki pengaruh dalam upaya
mendeteksi terjadinya kecurangan dan pencegahan kecurangan (fraud) pada PT
2019 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 131

Pos Indonesia (Persero) Kantor Pusat Dalam teknik pengumpulan data yang
Bandung. dilakukan dalam penelitian ini adalah
Hipotesis yang dimunculkan dalam penelitian lapangan yang terdiri atas
penelitian ini yaitu: penyampaian kuesioner, wawancara, dan
H0 : Audit internal (X) tidak memiliki observasi. Juga dilakukan studi
pengaruh dalam upaya pencegahan kepustakaan. data yang dipergunakan
kecurangan (Y) pada PT Pos merupakan sumber data primer dan
Indonesia (Persero) Kantor Pusat sumber data sekunder. sumber data
Bandung. primer berasal dari sumber pertama dan
Ha : Audit internal (X) memiliki pengaruh sumber sekunder didapatkan dari studi
dalam upaya pencegahan kepustakaan.
kecurangan (Y) pada PT Pos Dalam teknik analisis data
Indonesia (Persero) Kantor Pusat dipergunakan analisis deskriptif yang
Bandung. berasal dari pengumpulan data melalui
kuesioner tertutup dan alternatif jawaban
dengan skala likert. Sedangkan untuk
METODOLOGI PENELITIAN menganalisa data mempergunakan
regresi linear sederhana dengan
Objek dalam peneltian ini adalah
persamaan: Y = α+βx.
peranan audit internal dan pencegahan
Untuk pengujian hipotesis digunakan
fraud yang dilakukan pada Kantor Pusat
adalah uji t. Dimana : 1. Ho ditolak,
PT. Pos Indonesia (Persero) Kota
Ha diterima: apabila -t tabel > -t hitung atau
Bandung. Metode dalam penelitian ini
t hitung > t tabel.
adalah metode survey dengan pendekatan
2. Ho diterima, Ha ditolak: apabila -t tabel
metode deskriptif.
< -t hitung atau t hitung < t tabel
Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan Kantor Pusat PT Pos Indonesia
(Persero) sebagai berikut : HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Bagian Satuan Pengawasan Intern Secara keseluruhan pada variabel
(SPI) sebanyak 12 orang. Pelaksanaan Audit Internal dengan jumlah
2. Bagian Governance, Risk, dan item pernyataan 10 butir, diperoleh total
Compliance sebanyak 7 orang. skor sebesar 1408 dan nilai rata- rata
3. Bagian Hukum sebanyak 10 orang. hitung sebesar 4.14. Sehingga dapat
4. Bagian Penelitian & Pengembangan 5 diketahui bahwa tanggapan responden
orang. tehadap 10 butir pernyataan yang diajukan
Sehingga jumlah Populasi sebanyak mengenai Pelaksanaan Audit Internal
34 orang. Sedangkan yang menjadi termasuk dalam kategori baik. Hal ini
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh menunjukkan bahwa pemeriksaan yang
anggota populasi, dikarenakan jumlah dilakukan oleh bagian internal audit di PT
populasi dalam penelitian ini sedikit Pos Indonesia (Persero) Kantor Pusat
sehingga jumlah sampel sama dengan Bandung dinilai baik dalam laporan
jumlah populasi yaitu sebanyak 34 orang. keuangan dan catatan akuntansi maupun
Sedangkan untuk teknik analisis data ketaatan terhadap kebijakan manajemen
yang digunakan dalam penelitian ini puncak, ketaatan terhadap peraturan
adalah analisis deskriptif, uji normalitas pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari
dan uji beda. ikatan profesi yang berlaku.
132 Volume 01 No. 02 – Desember 2019

Secara keseluruhan pada variabel menciptakan struktur penggajian yang


Pencegahan Kecurangan dengan jumlah wajar & pantas, mengadakan rotasi &
item pernyataan 10 butir, diperoleh total kewajiban bagi pegawai untuk mengambil
skor sebesar 1.295 dan nilai rata-rata hak cuti dan memberikan sanksi yang
hitung sebesar 3.81. Sehingga dapat tegas kepada pegawai yang melakukan
diketahui bahwa tanggapan responden kecurangan & memberikan penghargaan
tehadap 10 butir pernyataan yang diajukan kepada mereka yang berprestasi yang
mengenai Pencegahan Kecurangan mendapatkan skor rekapitulasi atas
termasuk dalam kategori baik. Hal ini tanggapan responden sebesar 1.295
menunjukkan bahwa pecegahan dengan nilai rata-rata hitung sebersar 3.81
kecurangan yang dilakukan dengan sehingga masuk dalam kategori baik.
sengaja untuk tujuan tertentu yang Dengan tanggapan yang dimunculkan
dilaksanakan untuk mengevaluasi oleh responden sedemikian rupa maka
efisiensi dan efektivitas dari aktivitas terlihat bahwa terdapat kesadaran adanya
perusahaan yang telah dilaksanakan pada potensi kecurangan yang dapat terjadi di
periode waktu tertentu PT Pos Indonesia dalam suatu perusahaan. Maka dengan
(Persero) Kantor Pusat Bandung menurut adanya kesadaran atas potensi
responden dinilai baik. kecurangan tersebut dilakukan langkah-
langkah untuk mencegah munculnya
Hal ini terlihat dari pelaksanaan unsur- kecurangan tersebut. langkah-langkah
unsur standar professional audit internal tersebut sebagaimana disebutkan diatas
yaitu independensi, kemampuan seperti membangun struktur
profesional, lingkup pekerjaan, pengendalian, meningkatkan kultur
pelaksanaan tugas audit internal dan organisasi, menciptakan struktur
manajemen audit internal yang penggajian yang wajar & pantas,
mendapatkan skor rekapitulasi atas mengadakan rotasi & kewajiban bagi
tanggapan responden sebesar 1.408 pegawai untuk mengambil hak cuti dan
dengan nilai rata-rata hitung sebesar 4.14 memberikan sanksi yang tegas kepada
sehingga masuk dalam kategori baik. pegawai yang melakukan kecurangan &
Adanya tanggapan responden yang memberikan penghargaan kepada mereka
memberikan nilai sebesar 1.408 dengan yang berprestasi
nilai rata-rata hitung 4.14 menunjukkan terkait dengan pengujian hipotesi
suatu pemenuhan unsur-unsur standar maka berdasarkan perhitungan hasil uji t,
profesional audit internal. Setiap nilai t hitung (4.054) lebih besar dari t kritis
komponen audit internal di PT. Pos (2.037) dan berada pada daerah
Indonesia memiliki kesadaran untuk penolakan. Karena nilai thitung lebih besar
melakukan kegiatan audit dengan dibanding kritis dan nilai p-value (Sig.)
dilandasai unsur-unsur standar yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil
profesional audit internal yang ada. dari 0,05 (α=5%) maka H0 ditolak dan Ha
Pencegahan Kecurangan (fraud) diterima. Dengan demikian maka hipotesis
pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia alternatif yang menyatakan bahwa Audit
(Persero) telah dilaksanakan dengan baik. internal (X) memiliki peranan dalam upaya
Hal ini terlihat dari unsur-unsur pencegahan kecurangan (Y) pada PT Pos
pencegahan kecurangan yaitu Indonesia (Persero) Kantor Pusat
membangun struktur pengendalian, Bandung dapat diterima yang memiliki
meningkatkan kultur organisasi, makna bahwa audit internal yang
2019 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 133

dijalankan dalam suatu perusahaan akan pelaksanaan audit internal lainnya.


memberikan dampak positif dalam Oleh Karena itu, Pihak Kantor Pusat PT
pencegahan kecurangan. dampak positif Pos Indonesia Bandung harus lebih
ini dapat terjadi jika unsur-unsur standar memperhatikan dengan baik dan
profesionalitas audit internal dan unsur- mengevaluasi kembali indikator audit
unsur pencegahan kecurangan (fraud) internal dalam segi pelaksanaan tugas
terpenuhi dengan baik audit internal guna meningkatkan
efektifitas pelaksanaan audit internal di
Kantor Pusat PT Pos Indonesia
KESIMPULAN Bandung.
2. Pada indikator mengadakan rotasi dan
Berdasarkan hasil penelitian dan kewajiban bagi pegawai untuk
pembahasan masalah pada uraian mengambil hak cuti termasuk dalam
sebelumnya, maka penulis dapat kategori baik, meskipun demikian,
memberikan kesimpulan bahwa: jumlah skor dan nilai rata-rata tersebut
1. Audit internal pada Kantor Pusat PT juga paling kecil diantara indikator
Pos Indonesia (Persero) telah
pencegahan kecurangan lainnya. Oleh
dilaksanakan dengan baik. Hal ini
terlihat dari pelaksanaan unsur-unsur karena itu, Kantor Pihak Pos Indonesia
standar professional audit internal di Bandung harus lebih memperhatikan
PT. Pos Indonesia yang memberikan dengan baik dan mengevaluasi kembali
nilai tanggapan responden dengan indikator pencegahan kecurangan
kategori baik dalam segi mengadakan rotasi dan
2. Pencegahan Kecurangan (fraud) pada kewajiban bagi pegawai untuk
Kantor Pusat PT Pos Indonesia
mengambil hak cuti guna meningkatkan
(Persero) telah dilaksanakan dengan
baik. Hal ini terlihat dari unsur-unsur efektifitas pencegahan kecurangan di
pencegahan kecurangan internal di PT. Kantor Pusat PT Pos Indonesia
Pos Indonesia yang memberikan nilai Bandung.
tanggapan responden dengan kategori
baik IMPLIKASI DAN
3. Berdasarkan nilai uji t yang
menghasilkan nilai t hitung lebih besar
KETERBATASAN
dari nilai t kritis maka H0 ditolak dan Ha
diterima sehingga hipotesis alternatif Penelitian ini menguji Pengaruh Audit
yang menyatakan bahwa Audit internal Internal terhadap Pencegahan Fraud Pada
(X) memiliki pengaruh dalam upaya PT Pos Indonesia. Hasil Penelitian
pencegahan kecurangan (Y) pada PT menunjukkan bahwa pelaksanaan audit
Pos Indonesia (Persero) Kantor Pusat internal dan pencegahan kecurangan
Bandung dapat diterima pada perusahaan sudah termasuk dalam
kategori baik, Sehingga dapat disimpulkan
Saran bahwa Audit Internal memiliki peranan
Berdasarkan hasil penelitian dan dalam Upaya Pencegahan Kecurangan
kesimpulan diatas maka saran dalam (fraud) pada Kantor Pusat PT. Pos
penelitian ini adalah: Indonesia (Persero) Bandung.
1. indikator pelaksanaan tugas audit Meski demikian, Penelitian ini memiliki
internal di PT. Pos Indonesia termasuk keterbatasan penelitian yang dapat
dalam kategori baik. Meski demikian mempengaruhi hasil penelitian, adalah
jumlah skor dan nilai rata-rata paling sebagai berikut:
kecil jika dibandingkan indikator
134 Volume 01 No. 02 – Desember 2019

1. PT. Pos indonesia merupakan suatu diakses pada Sabtu 19 Oktober 2019
perusahaan BUMN terbesar dengan jam 16:00.
cakupan wilayah kerja dan kantor
Elisabeth, Duma Megaria (2019). Analisis
cabang yang tersebar di seluruh
Fungsi dan Tujuan Internal Auditor
Indonesia sehingga terdapat
dalam Pelaksanan Pengendalian
keterbatasan dari peneliti untuk dapat
Intern Untuk Memaksimalkan Kinerja
melakukan penelitian atas proses audit
Perusahaan (Studi Kasus pada Salah
internal dan pencegahan fraud di
Satu BUMN di Kota Medan). Jurnal
seluruh cabang PT. Pos Indonesia.
Akuntansi dan Keuangan Methodist.
2. Berhubung PT Pos Indonesia
Vol. 2 No.2, 2019, 131-140. ISSN
merupakan salah satu perusahaan
2599-0136
BUMN Terbesar di Indonesia,
Penelitian selanjutnya di harapkan Eliza, Yulina. (2015). Pengaruh Moralitas
meneliti kembali kasus kecurangan Individu dan Pengendalian Internal
yang ada di PT Pos Indonesia di luar Terhadap Kecenderungan
Kantor Pusat Bandung. Hal ini Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris
disebabkan karena banyak kasus Pada SKPD di Kota Padang, Jurnal
kecurangan terjadi di luar lokasi Akuntansi, Vol. 4, No. 1, Oktober 2015
penelitian. : 86-100. ISSN 2337-4314

DAFTAR PUSTAKA Hamid (2016), Polres Bungo Tahan


Karyawan Kantor Pos Tersangka
Kasus Dugaan Korupsi
Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing https://metrojambi.com/read/2016/01/
Petunjuk Praktis Pemeriksaan 08/6714/polres-bungo-tahan-
Akuntan oleh Akuntan Publik Jilid I karyawan-kantor-pos-tersangka-
Edisi Keempat. Salemba Empat, kasus-dugaan-korupsi- diakses pada
Jakarta Sabtu 19 Oktober 2019 jam 18:40.
Amrizal (2004). Pencegahan dan Jensen, M.C., & Meckling, W.H., (1976).
Pendeteksian Kecurangan oleh Theory of The Firm: Managerial
Internal Audit. BPKP, Jakarta. Behavior, Agency Costs, and
Anugerah, Rita (2014). Peranan Good Ownership Structure. Journal of
Corporate Governance dalam Financial Economics, 3, 305-360.
Pencegahan Fraud, Jurnal Akuntansi, Karyono. (2013). Forensic Fraud. Penerbit
Vol 3, No.1, Oktober 2014 : 101 – 113. ANDI : Yogyakarta.
ISSN 2337-4314
Khoiro, Himmatul, (2017). Peranan Audit
Cressey, D.R. (1953). Other People’s Internal Terhadap Kepatuhan
Money: a study in the social Manajemen Perusahaan Pada PT.
psychology of embezzlement. Hero Supermarket Tbk. Waru
Glencoe, IL: The Free Press. Sidoarjo, Jurnal Ekonomi Akuntansi
Damanik, Caroline. (2019) Vol 3. Issue. 3 2017.
https://medan.kompas.com/read/201 Rahman, Ainur (2016), Mengungkap
9/05/06/12265341/pegawai-kantor- Borok Korupsi PT Pos Indonesia
pos-diduga-korupsi-materai-rp-2- http://www.gresnews.com/berita/huku
miliar-beraksi-dua-tahun?page=all m/108710-mengungkap-borok-korupsi-
2019 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 135

pt-pos-indonesia/ diakses pada Sabtu Tugiman, Hiro (2011). Pandangan Baru


19 Oktober 2019 jam 18:50. Internal Auditing. Kanisius,
Yogyakarta.
Rohida, Leni. (2018). Pengaruh Era
Revolusi Industri 4.0 terhadap Tunggal, Amin Widjadja. (2013). The
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Fraud Audit: Mencegah dan
Vol.6 Nomor 1, Jurnal Manajemen Mendeteksi Kecurangan Akuntansi,
Bisnis Indonesia. Harvarindo, Jakarta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Widilestariningtyas, Ony. (2014).
Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Pengaruh Audit Internal Terhadap Risiko
Kualitatif dan R&D. Alfabeta Bandung. Fraud (Survey Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia di Wilayah Bandung), Jurnal
Supriadi, Yedi (2017). Korupsi Bersama-
Riset Akuntansi, Vol VI, No 1. April 2014.
sama Para Mantan Pejabat PT Pos
ISSN : 2086-0447
Dituntut 18 Bulan Penjara. Sumber:
https://www.pikiran-
rakyat.com/bandung-
raya/2017/06/05/korupsi-bersama-
sama-para-mantan-pejabat-pt-pos-
dituntut-18-bulan-penjara diakses
pada Sabtu 19 Oktober 2019 jam
17:05.
Sukanto, Eman. (2009). Perbandingan
persepsi Auditor Internal, Akuntan
Publik, dan Auditor Pemerintah
terhadap Penugasan Fraud Audit dan
Profil Fraud Auditor. Fokus Ekonomi:
Vol 4. No. 1 Juni 2009.
Soeharmoro, (2012). Peran Internal
Auditor Dalam Pendekteksian dan
Pencegahan Kecurangan. Jurnal
Berkala Ilmiah Akuntansi. Vol 1 No.3
Mei 2012. 7-11.
Sawyer, Lawrence B, Dittenhofer Mortimer
A, Scheiner James H, (2009). Internal
Auditing, Diterjemahkan oleh: Desi
Adhariani, Jilid 1, Edisi 5, Salemba
Empat, Jakarta.
Tuanakotta, Theodorus. (2007). Akuntansi
Forensik dan Audit Investigatif. Edisi
II, Salemba Empat, Jakarta.

You might also like