You are on page 1of 21

LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI

E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373


VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

STRATEGI KOMUNIKASI KESEHATAN PENANGANAN COVID-19

Almadina Rakhmaniar
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pasundan
Email : madin.archive@gmail.com

ABSTRACT

The process for handling covid-19 in Indonesia considered ineffective, the


public needs clear information in dealing with the Covid-19 pandemic. Therefore, it
needs a proper and effective health communication strategy carried out by the
government in handling it. The purpose of this research is to provide input or
recommendations to the government on how to develop a health communication
strategy to handle it. The research method used is a literature study by collecting data
and information from various sources or materials, such as from books, studies,
documents and other references. By conducting an integrated and sustainable health
communication campaign about how to prevent the spread of Covid-19 and further
provides guidance regarding steps that need to be taken to overcome or how to treat
if exposed to virus-19; creating and implementing appropriate and effective
communication strategies in handling Covid-19 with regard to the communication
elements which created an effective and targeted communication, such as: choosing
and sorting the right communicator, use an effective message, understand the
communicant who is the target and the expected effect of the conducted health
communication; And then how to choosing the right steps to integrate a health
communication strategy for handling Covid-19 be the level of action and procedural
tactics and techniques appropriately, effectively and efficiently.

Keywords: Health Communication, Covid-19

10
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

I. PENDAHULUAN dinyatakan meninggal dunia.2 Covid-19


(coronavirus disease 2019) adalah
Tahun 2020 dunia dihebohkan
penyakit yang disebabkan oleh jenis
dengan kasus penyebaran virus yang
coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2,
dilaporkan pertama kali ditemukan di
Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala
Kota Wuhan, pada tanggal 31 Desember
gangguan pernafasan akut seperti
2019 lalu, Virus tersebut diberi nama
demam diatas 38°C, batuk dan sesak
Covid-19 (Corona Virus Disease 2019)
nafas bagi manusia. Selain itu dapat
atau lebih sering dikenal dengan virus
disertai dengan lemas, nyeri otot, dan
corona. Virus tersebut dengan cepat
diare. Pada penderita Covid-19 yang
menyebar keseluruh dunia, termasuk ke
berat, dapat menimbulkan pneumonia,
Indonesia. Menurut data real time dari
sindroma pernafasan akut, gagal ginjal
The GISAID Global Initiative on
bahkan sampai kematian.3
Sharing All Influenza Data (by Johns
Covid-19 ini ibarat petir disiang
Hopkins CSSE), setidaknya 69 negara
bolong bagi dunia, semua negara
terus berjuang melawan ancaman virus
termasuk di Indonesia, pemerintah
corona. Dari 69 negara tersebut, per hari
seakan kalang kabut dan tidak siap
ini (Senin, 2 Maret 2020) nama
menghadapi penyebaran informasi
Indonesia masuk ke dalam negara yang
mengenai pandemi Covid-19 di
terjangkit virus corona.
Indonesia, bingung tidak tahu harus
Presiden Joko Widodo
bertindak apa dan apa yang harus
mengumumkan virus corona Wuhan
dilakukan, bahkan diawal kedatangan
menjangkiti dua warga Indonesia,
virus ini, pemerintah Indonesia
tepatnya di kota Depok, Jawa Barat.
menunjukkan ketidaksiapannya,
Kedua orang tersebut merupakan
sehingga menimbulkan kebingungan
seorang ibu (64) dan putrinya (31) yang
dari semua bidang, termasuk bidang
sempat kotak dengan warga Jepang yang
kesehatan untuk menghadapi
positif mengidap Covid-19. Warga
permasalahan ini. Bidang kesehatan di
Jepang tersebut baru
Indonesia terlihat kebingungan dalam
terdeteksi Covid-19 di Malaysia, setelah
mengkomunikasikan virus Covid-19 ini
meninggalkan Indonesia.1
kepada masyarakat. Komunikasi
Berdasarkan informasi yang
kesehatan selain diketahui sebagai
diperoleh dari situs Satgas Penanganan
bagian dari komunikasi massa adalah
Covid-19 www.covid19.go.id, hingga 26
tidak lain dari model komunikasi yang
Oktober 2020 menurut data sebaran
peduli kepada kesehatan masyarakat.
penderita yang bersumber dari WHO,
Komunikasi kesehatan diperlukan untuk
virus ini secara Global menunjukkan
memahami pola penanganan kesehatan
dari 218 Negara yang tertular,
masyarakat dan sebagai panduan untuk
42.966.344 orang terkonfirmasi positif
bertindak melakukan sesuatu dalam
dan 1.152.604 orang meninggal,
masa pandemi ini.
sementara di Indonesia, tercatat 392.934
Covid-19 menjadi realitas penyakit
orang terkonfirmasi positif, 317.672
yang mengubah struktur sosial
orang sembuh, serta 13.411 orang
2
https://covid19.go.id/. Diakses pada tanggal 27
Oktober 2020, pukul 09.40.
3
http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/202
1
https://www.halodoc.com/artikel/kronologi-len 0/04/23/21/hindari-lansia-dari-Covid-19.html.
gkap-virus-corona-masuk-indonesia. Diakses Diakses pada tanggal 27 Oktober 2020, pukul
pada tanggal 27 Oktober 2020, pukul 09.30. 09.38.

11
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

masyarakat. Perilaku sosial berubah, dan siapa lawan yang diajaknya untuk
begitu pun kohesi sosial. Cara (usage), berkomunikasi, harus mampu berbicara
kebiasaan (folkways), tata kelakuan seuai dengan pengetahua, kemampuan
(mores), dan adat istiadat (custom) dan pengetahuannya serta memiliki
dalam kehidupan sosial turut beradaptasi. sikap dan motivasi yang baik sesuai
Masyarakat kesehatan membutuhkan dengan pesan yang akan disampaikan,
informasi yang jelas dalam menghadapi seseorang tidak boleh asal bicara,
pandemi Covid-19 ini. Para praktisi sehingga tidak memberikan informasi
komunikasi kesehatan di Indonesia yang salah kepada orang lain, apalagi
harus sungguh-sungguh memahami untuk permasalahan-permasalahan yang
informasi dan layanan kesehatan secara berkaitan dengan kepentingan umum
bersama. Penyebaran berita bohong atau yang berdampak besar bagi kehidupan
hoaks harus diperangi sehingga banyak orang.
kebutuhan masyarakat akan informasi Saat ini juga terdapat berbagai
dan layanan kesehatan khususnya permasalahan pada manajemen rumah
berkaitan dengan penanganan atau sakit, komunikasi dengan sejawat yang
penanggulangan virus Covid-19 dapat bertugas di pelayanan fungsional
diterima secara utuh. maupun di struktural manajemen.
Virus Covid-19 yang terjadi serta Dengan banyaknya perkembangan
bagaimana penanganan yang dilakukan penyakit yang bisa setiap hari bahkan
pemerintah terhadap virus ini, dapat hingga hitungan menit berubah dengan
menjadi salah satu kajian komunikasi cepat, menimbulkan "kegaduhan" di
kesehatan. Komunikasi kesehatan saat rumah sakit itu sendiri khususnya terkait
pandemi mengalami suatu permasalahan, penanganan virus Covid-19 ini yang
karena banyaknya informasi yang statusnya telah menjadi kejadian luar
datang dan sulit dibendung. Banyak biasa. Komunikasi Kesehatan yang
“noise” dalam berita dan sejak awal dilakukan harus ditangani oleh
pemerintah pun tidak siap untuk komunikator kesehatan tepat dan cepat
menangkalnya. Semua orang berbicara tanggap serta diisi oleh orang-orang
tentang kesehatan dari sekadar yang cakap dan kompeten, karena ketika
meneruskan pesan bahkan berbicara tentang kesehatan, ini
menambahkan pesan tersebut dan berkaitan dengan kepentingan semua
beberapa yang tidak kompeten terutama kalangan, termasuk kalangan medis di
di media sosial seperti pada Twitter, dalamnya, karena mereka saat ini
Facebook, Instagram, Youtube, benar-benar sangat dibutuhkan di
Whatsapp Group maupun media sosial lapangan sebagai garda depan dalam
lainnya, yang dapat menambah masalah pelayanan media sekaligus dalam
baru. Semua orang mendadak ingin penyampaian informasi yang akurat,
berbicara dan menjadi "ahli" tentang cermat dan tepat sesuai dengan
masalah virus ini. keilmuannya kepada masyarakat, maka
Knapp & Vangelisti (2000: 420) artinya komunikasi kesehatan perlu
dalam Putra (2016) mengemukakan ditangani oleh orang-orang yang cakap
bahwa seorang komunikator harus dan paham selain tentang dunia
memiliki empat faktor penting, yaitu kesehatan, tetapi juga paham tentang
pengetahuan, pengalaman, motivasi dan berkomunikasi yang baik dan efektif.
sikap. Hal tersebut menunjukkan, ketika Selain strategi pemilihan
berkomunikasi seharusnya seorang komunikator untuk komunikasi
komunikator mengetahui siapa dirinya kesehatan yang tepat agar penanganan

12
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

virus ini berjalan efektif, strategi salah satu jenis komunikasi antar
selanjutnya untuk membahas manusia tentang bagaimana seorang
permasalahan kesehatan tentunya harus individu dalam suatu
dilakukan dengan menciptakan kelompok/masyarakat menghadapi
komunikasi yang efektif. Tubbs & Moss isu-isu yang berhubungan dengan
dalam Rakhmat (2000) menyatakan kesehatan serta berupaya untuk
bahwa komunikasi yang efektif memelihara kesehatannya, fokus
setidaknya menghasilkan 5 hal, yakni utamanya adalah isu kesehatan serta
Pengertian (Understanding), faktor-faktor yang mempengaruhnya,
Kesenangan (Pleasure, Mempengaruhi diantaranya interaksi antar ahli
sikap (Attitude Influence), Hubungan kesehatan, antara ahli kesehatan dengan
sosial yang baik (Improved pasien dan antara pasien dengan
Relationship), serta Tindakan (Action).4 keluarga pasien (Northouse dalam
Hal tersebut mengindikasikan pellu Notoatmodjo, 2005).
kiranya dilakukan komunikasi yang Penanganan Covid-19 ini tidak
efektif dari semua pihak agar hanya dapat dilakukan melalui
penangangan virus Covid-19 ini berjalan komunikasi kesehatan berskala besar
dengan baik. Diantaranya melalui oleh pemerintah. Tetapi komunikasi
kerjasama, koordinasi dan kolaborasi kesehatan juga dapat dilakukan dimulai
yang baik dari semua pihak termasuk dari skala kecil seperti didalam keluarga,
didalamnya dari pihak pemerintah, antara petugas kesehatan dengan pasien,
pejabat, tenaga kesehatan, aparat, hingga dilingkungan masyarakat. Seperti
pemuka agama dan tokoh masyarakat yang disampikan oleh Rahmadiana
serta seluruh masyarakat Indonesia (2012), Komunikasi kesehatan
untuk bahu membahu dan bergandengan kesehatan dapat dilakukan untuk
tangan untuk bersama-sama menghadapi menjalankan proses penyembuhan serta
dan melewati permasalahan ini dengan menjadi upaya preventif untuk
tidak menyalahkan suatu keadaan dan mencegah penyakit, yang terdiri dari
menghilangkan keegoisan tiga jenis, yaitu komunikasi kesehatan
masing-masing, semua harus satu tekad dengan pasien; komunikasi kesehatan
satu suara dan satu niat untuk dengan pihak keluarga; dan komunikasi
menghadapi dan melewati badai kesehatan untuk masyarakat.
pandemi ini secara bersama-sama. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia
Sehingga akan tercipta rasa aman, melalui Kementrian Kesehatan sebagai
senang dan nyaman, saling pengertian, pihak yang paling berwenang, perlu
perubahan sikap, hubungan baik, serta kiranya membuat strategi komunikasi
tindakan-tindakan yang benar dan tepat kesehatan yang efektif, tepat, akurat, dan
terkait penanganan virus ini dari seluruh cermat dalam rangka penanganan virus
pihak yang berkepentingan dan seluruh Covid-19 ini agar semua pihak dapat
rakyat Indonesia. terlibat dan berperan aktif dalam
Bentuk penanganan yang dilakukan mensukseskan penanganan ini, sehingga
dapat berjalan dengan baik jika adanya wabah ini segera berakhir dan semua
komunikasi kesehatan yang efektif dan aspek kehidupan dapat berjalan normal
baik pula. Komunikasi kesehatan adalah seperti sedia kala.

4
https://www.universitaspsikologi.com/2018/07/j
Covid-19
enis-faktor-dan-komunikasi-efektif.html.Diakses Dalam www.covid19.kemkes.go.id,
pada tanggal 20 Januari 2021, pukul 10.12. web milik Kementrian Kesehatan,

13
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

menyatakan bahwa Coronavirus kita penting untuk menjaga jarak hingga


merupakan penyakit infeksi saluran kurang lebih satu meter dari orang yang
pernapasan, mulai flu biasa hingga sakit. Cara penularan utama penyakit ini
penyakit yang serius seperti Middle East adalah melalui tetesan kecil (droplet)
Respiratory Syndrome (MERS) dan yang dikeluarkan pada saat seseorang
Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe batuk atau bersin.
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis baru yang ditemukan Komunikasi Kesehatan
pada manusia sejak kejadian luar biasa Komunikasi kesehatan merupakan
muncul di Wuhan Cina, pada Desember bagian dari komunikasi antar manusia
2019, kemudian diberi nama Severe yang memiliki fokus pada bagaimana
Acute Respiratory Syndrome seorang individu dalam suatu
Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan kelompok/masyarakat menghadapi
menyebabkan penyakit Coronavirus isu-isu yang berhubungan dengan
Disease-2019 (Covid-19).5 kesehatan serta berupaya untuk
Gejala umum Covid-19 berupa memelihara kesehatannya (Northouse
demam ≥380C, batuk kering, dan sesak dalam Notoatmodjo, 2005). Fokus
napas. Jika ada orang yang dalam 14 utama dalam komunikasi kesehatan
hari sebelum muncul gejala tersebut adalah terjadinya transaksi yang secara
pernah melakukan perjalanan ke negara spesifik berhubungan dengan isu-isu
terjangkit, atau pernah merawat/kontak kesehatan dan faktor-faktor yang
erat dengan penderita Covid-19, maka mempengaruhi transaksi tersebut.
terhadap orang tersebut akan dilakukan Transaksi yang berlangsung antar ahli
pemeriksaan laboratorium lebih lanjut kesehatan, antara ahli kesehatan dengan
untuk memastikan diagnosisnya. Seperti pasien dan antara pasien dengan
penyakit pernapasan lainnya, Covid-19 keluarga pasien merupakan perhatian
dapat menyebabkan gejala ringan utama dalam komunikasi kesehatan.6
termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, Komunikasi kesehatan adalah usaha
dan demam. Sekitar 80% kasus dapat yang sistematis untuk mempengaruhi
pulih tanpa perlu perawatan khusus. secara positif perilaku kesehatan
Seseorang dapat terinfeksi dari individu dan komunitas masyarakat,
penderita Covid-19. Penyakit ini dapat dengan menggunakan berbagai prinsip
menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dan metode komunikasi baik
dari hidung atau mulut pada saat batuk komunikasi interpersonal, maupun
atau bersin. Droplet tersebut kemudian komunikasi massa. Selain itu,
jatuh pada benda di sekitarnya. komunikasi kesehatan juga dipahami
Kemudian jika ada orang lain sebagai studi yang mempelajari
menyentuh benda yang sudah bagaimana cara menggunakan strategi
terkontaminasi dengan droplet tersebut, komunikasi untuk menyebarluaskan
lalu orang itu menyentuh mata, hidung informasi kesehatan yang dapat
atau mulut (segitiga wajah), maka orang mempengaruhi individu dan komunitas
itu dapat terinfeksi Covid-19. Atau bisa agar dapat membuat keputusan yang
juga seseorang terinfeksi Covid-19
ketika tanpa sengaja menghirup droplet
dari penderita. Inilah sebabnya mengapa 6
Metta Rahmadiana. “Komunikasi Kesehatan:
Sebuah Tinjauan”. Jakarta: Jurnal Psikogenesis.
5
covid19.kemkes.go.id. Diakses pada tanggal Vol. 1, No. 1/ Desember 2012, Fakultas
27 Oktober 2020, pukul 15.00. Psikologi, Universitas YARSI. 2012. Hal 89.

14
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

tepat berkaitan dengan pengelolaan pencapaian peningkatan taraf atau


kesehatan (Liliweri, 2008).7 tingkat kesehatan masyarakat.9
Menurut Healthy People (2010) Komunikasi kesehatan meliputi
Komunikasi kesehatan meliputi study informasi tentang pencegahan penyakit,
dan penggunaan dari strategi promosi kesehatan, kebijaksanaan
komunikasi untuk memberikan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis
informasi dan mempengaruhi keputusan, dalam bidang kesehatan yang sejauh
sikap dan prilaku seseorang atau mungkin mengubah dan memperbaharui
kelompok masyarakat untuk kualitas individu dalam suatu komunitas
meningkatkan kesadaran tentang masyarakat dengan mempertimbangkan
kesehatan. Dalam bidang ini mewakili aspek ilmu pengetahuan dan etika.
antara komunikasi dan kesehatan agar Dengan demikian dapat dipahami bahwa
semakin dikenal sebagai elemen yang komunikasi kesehatan merupakan
diperlukan untuk meningkatkan aplikasi dari konsep dan teori
kesehatan pribadi maupun banyak orang. komunikasi dalam transaksi yang
Komunikasi kesehatan berkontribusi berlangsung antar individu/kelompok
dihampir semua aspek pencegahan dari terhadap isu-isu kesehatan. Tujuan
suatu penyakit dan promosi kesehatan.8 pokok dari komunikasi kesehatan adalah
Ada dua perspektif utama yang perubahan perilaku kesehatan dalam
diambil ketika mempertimbangkan rangka meningkatkan derajat
komunikasi kesehatan dalam praktik kesehatan.10
promosi kesehatan saat ini. Beberapa Sejauh ini komunikasi senantiasa
praktisi memandang komunikasi massa berkembang seiring berkembangnya
sebagai proses menyeluruh yang dunia teknologi komunikasi.
membingkai penerapan intervensi Komunikasi yang dahulunya biasa
promosi kesehatan. Praktisi ini dilakukan dengan penyuluhan yang
memandang komunikasi kesehatan secara langsung berhadapan dengan
sebagai strategi atau aktivitas sempit masyarakat dan dilakukan dengan media
seperti publikasi informasi atau sejenis audio/radio sekarang lebih populer
komunikasi. Antar personal yang dengan penyampaian pesan atau
mungkin berlangsung antara pendidik informasi kesehatan melalui media
kesehatan dan kliennya. Kedua internet maupun media cetak dan
pemikiran itu menyebabkan komunikasi elektronik. Tidak hanya bernilai praktis
kesehatan rentan terhadap penafsiran namun mempunyai nilai ekonomis dan
yang luas dan kesalahpahaman. tampilannya lebih menarik. Media yang
Komunikasi kesehatan diperlukan di berkembang tersebut sangat membantu
bidang kesehatan karena komunikasi dalam ketercapaian komunikasi
dalam kesehatan merupakan kunci kesehatan karena tercapai atau tidaknya
komunikasi kesehatan lebih dikarenakan
penggunaan media informasi yang tepat,

7
Metta Rahmadiana. “Komunikasi Kesehatan :
Sebuah Tinjauan”. Jakarta: Jurnal Psikogenesis.
Vol. 1, No. 1/ Desember 2012, Fakultas
9
Psikologi, Universitas YARSI. 2012. Hal 89.. Ibid.
8
Oriza Maya. “Definisi Komunikasi dan 10
Metta Rahmadiana. “Komunikasi Kesehatan :
Komunikasi Kesehatan, menurut Richard K. Sebuah Tinjauan”. Jakarta: Jurnal Psikogenesis.
Thomas”. www.kompasiana.com. Diakses pada Vol. 1, No. 1/ Desember 2012, Fakultas
tanggal 27 Oktober 2020, pukul 11.00. Psikologi, Universitas YARSI. 2012. Hal 89.

15
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

pesan yang sistematis dan mudah tenggelam dalam gaya hidup yang
dimengerti.11 kurang sehat.
Apabila digunakan secara tepat,
Peran Komunikasi Kesehatan komunikasi kesehatan dapat
Komunikasi kesehatan berperan memengaruhi sikap, persepsi, kesadaran,
untuk meningkatkan kesadaran individu pengetahuan, dan norma sosial yang
tentang isu-isu kesehatan, masalah kesemuanya berperan sebagai precursor
kesehatan, resiko kesehatan serta solusi dalam perubahan perilaku. Komunikasi
kesehatan. 12 Intinya bahwa peran kesehatan sangat efektif dalam
komunikasi kesehatan adalah untuk memengaruhi perilaku karena
memberikan pemahaman kepada didasarkan pada psikologi sosial,
individu dalam masyarakat agar pendidikan kesehatan, komunikasi
memiliki perilaku sehat, sehingga perlu massa, dan pemasaran untuk
perlu dilakukan perubahan perilaku agar mengembangkan dan menyampaikan
individu menjadi lebih sehat melalui promosi kesehatan dan pesan pence-
komunikasi kesehatan. gahan-pencegahan.13
Komunikasi kesehatan berkaitan
interaksi antara kesehatan dengan Fungsi Komunikasi Kesehatan
perilaku individu. Individu tersebut Menurut Liliweri (2008),
berada dalam situasi biologis, psikologis komunikasi dapat diartikan sebagai
dan sosial kemasyarakatan. Ketiga pengalihan suatu pesan dari satu sumber
faktor tersebut berpengaruh terhadap kepada penerima agar dapat dipahami.
status kesehatan seorang individu. Proses komunikasi biasanya melibatkan
Melalui komunikasi kesehatan, kita dua pihak, baik antar individu dengan
mempelajari timbal balik antara ketiga individu, individu dengan kelompok
faktor tersebut. Pemahaman ini penting atau antar kelompok dengan kelompok
agar kedepannya dapat dikembangkan yang berinteraksi dengan aturan-aturan
intervensi program kesehatan yang yang disepakati bersama. Adapun fungsi
bertujuan untuk mengubah perilaku komunikasi itu sendiri, yakni:
individu menjadi lebih sehat. Karena 1) Untuk menyampaikan pesan
kecenderungan yang terjadi belakangan (informasi) atau
ini, kebanyakan penyakit termasuk menyebarluaskan informasi
penyakit kronis justru terjadi disebabkan kepada orang lain. Artinya, dari
oleh faktor sosial dan pengaruh perilaku penyebarluasan informasi ini
(behaviour). Banyak gangguan penyakit diharapkan penerima informasi
terlebih penyakit kronis terjadi akan mengetahui apa yang ingin
disebabkan oleh ketidakmampuan diketahui.
individu untuk menjalani hidup sehat 2) Untuk menyampaikan pesan
dan ketidakmampuan individu untuk (informasi) atau
bertanggungjawab atas status menyebarluaskan informasi
kesehatannya sendiri karena telah yang bersifat mendidik orang
lain. Artinya, dari
11
Reni Agustina Harahap dan Fauzi Eka Putra. penyebarluasan informasi ini
“Buku Ajar Komunikasi Kesehatan”. Jakarta: diharapkan penerima informasi
Prenada Media Group. 2019. Hal 116.
12
Metta Rahmadiana. “Komunikasi Kesehatan :
13
Sebuah Tinjauan”. Jakarta: Jurnal Psikogenesis. Reni Agustina Harahap dan Fauzi Eka Putra.
Vol. 1, No. 1/ Desember 2012, Fakultas “Buku Ajar Komunikasi Kesehatan”. Jakarta:
Psikologi, Universitas YARSI. 2012. hal 90. Prenada Media Group. 2019. Hal 115.

16
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

akan menambah pengetahuan Komunikasi Kesehatan untuk


tentang sesuatu yang ingin Masyarakat
diketahui. Komunikasi kesehatan dengan
3) Untuk memberikan instruksi pasien dan keluarga memiliki efek
kepada penerima pesan. langsung dalam penyembuhan penyakit,
4) Untuk mempengaruhi dan komunikasi kesehatan untuk masyarakat
mengubah sikap penerima lebih cenderung pada tindakan preventif
pesan. (pencegahan). Oleh sebab itu, bentuk
komunikasi yang dilakukan biasanya
Jika dikaitkan dengan berupa promosi kesehatan. Promosi
penjelasan dari Liliweri tentang kesehatan dapat diwujudkan dalam
fungsi komunikasi diatas, maka beberapa strategi. Menurut Mubarak dan
dapat disimpulkan bahwa fungsi Chayatin (2009), ada tiga langkah yang
komunikasi kesehatan adalah perlu dilakukan untuk menjalankan hal
sebagai berikut: ini:
1) Advokasi, bentuk kegiatan yang
1) Untuk menyampaikan pesan memberikan bantuan informasi
atau informasi kesehatan atau seputar kesehatan kepada
menyebarluaskan informasi masyarakat melalui pengampu
kesehatan kepada orang lain. kebijakan dalam bidang terkait.
Artinya, dari penyebarluasan 2) Dukungan sosial, berupa
informasi kesehatan ini dukungan yang berasal dari
diharapkan penerima informasi segala elemen masyarakat mulai
akan mengetahui apa yang ingin tokoh informal (tetua adat,
diketahui atau untuk menambah tokoh agama atau orang yang
pengetahuan kesehatan orang dihormati lain) hingga tokoh
lain. formal (petugas pemerintah dan
2) Untuk menyampaikan pesan pejabat pemerintah).
(informasi) atau 3) Pemberdayaan masyarakat,
menyebarluaskan informasi upaya untuk memberikan
yang bersifat mendidik orang edukasi agar masyarakat
lain tentang kesehatan. Artinya, memperoleh kemampuan dalam
dari penyebarluasan informasi menjaga kesehatan dan
kesehatan ini diharapkan meningkatkan kualitas
penerima informasi akan kesehatan hidupnya. Hal paling
menambah pengetahuan tentang umum dilakukan dengan
kesehatan yang ingin penyuluhan.
diketahuinya.
3) Untuk memberikan instruksi II. Metodologi Penelitian
mengenai kesehatan kepada
Metode penelitian yang dilakukan
penerima pesan.
adalah dengan studi literatur atau studi
4) Untuk mempengaruhi dan
pustaka (Library Research). Yaitu
mengubah sikap penerima pesan
melalui pengumpulan data serta
terkait pesan atau informasi
informasi dengan bantuan bermacam
kesehatan.
materi, seperti yang terdapat pada buku,
dokumen, majalah dan sebagainya
(Mardalis: 1999). Studi kepustakaan

17
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

dapat dilakukan pula dengan akses kesehatan pada kelompok


mempelajari referensi-referensi dari tertentu.14
buku serta hasil penelitian sejenis yang Risk and Crisis Communication
telah dilakukan sebelumnya yang Management Theory adalah teori yang
bermanfaat untuk dijadikan landasan diusung oleh Matthew Seeger, biasanya
teori terkait permasalahan yang hendak digunakan untuk menganalisa fenomena
diteliti (Sarwono, 2006). krisis kesehatan seperti penyebaran virus
Prosedur penelitian yang dilakukan menular (Littlejohn, dkk., 2017). Dalam
melalui beberapa langkah, seperti: teori ini, terdapat model fase manajemen
memilih topik, mengeksplorasi krisis (model of the phases of crisis
informasi, penentuan fokus penelitian, management) yang terbagi dalam empat
mengumpulkan sumber data, penyajian tingkatan (Littlejohn, dkk., 2017):
data serta menyusun laporan (Kuhlthau, 1. Prevention (pencegahan),
2002m dalam Mirzaqon & Purwoko, langkah pencegahan yang
2017). meminimalisir risiko.
Kemudian dilakukan analisis data 2. Preparation (persiapan),
berupa Content Analysis, untuk mencakup strategi yang dibuat
memperoleh kesimpulan valid dan untuk menangani krisis.
konteksnya dapat diteliti ulang 3. Response (tanggapan),
(Kripendoff, 1993), Langkah analisis mencakup penanganan krisis
data dilakukan dengan proses pemilihan, yang dilakukan.
membandingkan, penggabungan dan 4. Learning (pembelajaran), tahap
pemilihan berbagai istilah atau terakhir yang terjadi setelah
pengertian hingga diperoleh pengertian krisis selesai.
yang sesuai dengan topik yang diteliti.
(Serbaguna, 2005). Selain merumuskan model fase
manajemen krisis, Seeger juga
Risk and Crisis Communication menciptakan 10 strategi yang dapat
Management Theory digunakan untuk keberhasilan
Komunikasi kesehatan merupakan manajemen krisis, di antaranya
suatu kajian yang mendalam dan (Littlejohn, dkk., 2017):
kompleks karena melibatkan berbagai 1. Komunikator haruslah
elemen mulai dari individu komunikator, pemangku kebijakan dalam
pesan, hubungan personal, hubungan penanganan krisis.
dengan ahli kesehatan, organisasi, media, 2. Membuat perencanaan dengan
budaya dan juga masyarakat (Littlejohn, menimbang risiko dari keadaan
dkk., 2017). Dalam mengkaji fenomena sejenis untuk menyampaikan
komunikasi kesehatan, setidaknya ada krisis itu sendiri dan
beberapa teori komunikasi maupun menciptakan strategi
pendekatan yang membahas berbagai penanganan darurat.
hal mulai dari hubungan pasien dengan 3. Lakukan dialog dengan publik.
ahli kesehatan, proses edukasi informasi 4. Dengarkan masukan dan
kesehatan pada masyarakat, pola kerja keluhan publik untuk
pekerja kesehatan hingga kesenjangan
14
Anggita Inggari. 2020. “Mengenal Teori
Komunikasi Kesehatan”.
www.tambahpinter.com. Diakses pada tanggal
28 Oktober 2020, Pukul 10:35.

18
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

mendapatkan gambaran kondisi dengan praktik dan pada gilirannya,


yang sebenarnya. status kegiatan. Meskipun banyak
5. Komunikasikan krisis dengan profesional yang bekerja di bidang ini
jujur dan keterbukaan data. menarik suatu perbedaan dalam hal
6. Berkoordinasi dan bekerjasama istilah-istilah pendidikan kesehatan;
dengan stakeholder yang komunikasi kesehatan; promosi
kredibel. kesehatan; serta infonnasi, pendidikan,
7. Melakukan komunikasi yang dan komunikasi (IEC, Information,
baik di media agar pesan secara Education, and Communication).
efektif tersampaikan. Komunikator kesehatan tidak hanya
8. Berkomunikasi dengan empati merujuk kepada mereka-mereka yang
dan perhatian. telah dilatih secara khusus dalam
9. Terima ketidakpastian keadaan bidang-bidang ini, melainkan juga bagi
saat krisis. profesional kesehatan tertentu yang
10. Jangan menjanjikan hal yang terlibat dalam pengubahan perilaku
muluk-muluk karena keadaan kesehatan melalui program-program
dapat berubah kapan saja. komunikasi. 15 Komunikasi kesehatan
Berikan informasi yang jelas agar yang efektif merupakan suatu kombinasi
tidak ada kebingungan yang terjadi pada antara seni dan ilmu. Setidak-tidaknya,
masyarakat. Teori ini berpusat pada salah satu dari kunci-kunci keberhasilan
penanganan krisis kesehatan yang terjadi adalah penerapan metodologi
di suatu negara atau daerah dengan komunikasi kesehatan yang ilmiah serta
memanfaatan komunikasi yang efektif sistematis bagi masalah-masalah
dan terbuka. Berkaitan dengan kondisi kesehatan masyarakat. Meskipun pada
saat ini, virus Covid-19 yang menyebar kenyataannya strategi komunikasi
dengan cepat keseluruh dunia, telah kesehatan pada satu negara berbeda
menyebabkan krisis diberbagai negara secara mencolok dengan strategi di
khususnya krisis kesehatan, sehingga negara-negara lain, namun, metodologi
perlu penanganan yang tepat, cepat, yang digunakan adalah sama saja dan
akurat dan efektif, agar krisis ini segara sama-sama penting bagi penyusunan
berakhir. Maka dari itu diperlukan program-program komunikasi yang
manajemen komunikasi kesehatan yang benar-benar mencerminkan kebutuhan
tepat dan efektif untuk dan konteks kultural di tiap-tiap
menanggulanginya dengan negara.16
menggunakan strategi komunikasi Komunikasi kesehatan merupakan
kesehatan yang tepat pula. komunikasi yang dilakukan berkaitan
dengan konteks atau masalah kesehatan.
Maka ketika berbicara mengenai strategi
III. Hasil dan Diskusi komunikasi kesehatan, maka perlu
memperhatikan dan memahami
Strategi Komunikasi Kesehatan
unsur-unsur dalam komunikasi, agar
Penanganan Covid-19 di Indonesia
ketika menyusun strategi komunikasi
Komunikasi kesehatan merupakan
upaya sistematis yang secara positif 15
Reni Agustina Harahap dan Fauzi Eka Putra.
memengaruhi praktik-praktik kesehatan “Buku Ajar Komunikasi Kesehatan”. Jakarta:
populasi-populasi besar. Sasaran utama Prenada Media Group. 2019. Hal 118.
16
komunikasi kesehatan adalah melakukan Reni Agustina Harahap dan Fauzi Eka Putra.
perbaikan kesehatan yang berkaitan “Buku Ajar Komunikasi Kesehatan”. Jakarta:
Prenada Media Group. 2019. Hal 118.

19
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

kesehatan unsur-unsur kesehatannya Hal utama yang perlu dilakukan


dapat terpenuhi dengan baik, sehingga pertama kali sebagai bentuk penanganan
diharapkan strategi komunikasi virus covid-19 adalah memberi
kesehatan dalam penanganan Covid-19 pemahaman dan pengertian tentang
yang dipilih tepat dan efektif. bagaimana cara-cara untuk mencegah
Strategi merupakan suatu cara yang penularannya kepada seluruh
dipilih untuk mencapai tujuan tertentu. masyarakat melalui kegiatan sosialisasi
Cara tersebut muncul tidak sembarangan, dan kampenye komunikasi yang
tetapi melalui proses berfikir yang terintegraasi dan berkelanjutan.
cermat agar cara yang dipilih tersebut Seperti yang dijelaskan sebelumnya,
benar – benar bisa mencapai tujuan yang Covid-19 adalah virus yang ciri utama
sudah ditentukan. Faktor tujuan pada penularannya menyebar melalui tetesan
penyusunan strategi juga sangatlah kecil (droplet) dari hidung atau mulut
penting. Tanpa tujuan yang jelas, maka pada saat batuk atau bersin. Droplet
tidak akan pernah memunculkan strategi tersebut kemudian jatuh pada benda di
yang tepat yang bisa mengantarkan sekitarnya. Kemudian jika ada orang
kepada tujuan tersebut. Tujuan bisa lain menyentuh benda yang sudah
berasal dari bidang apapun, bisa berupa terkontaminasi dengan droplet tersebut,
bidang pemasaran, tujuan bidang politik, lalu orang itu menyentuh mata, hidung
maupun tujuan dalam bidang atau mulut (segitiga wajah), maka orang
komunikasi kesehatan. Dalam konteks itu dapat terinfeksi Covid-19. Atau bisa
penelitian ini, fokusnya adalah pada juga seseorang terinfeksi Covid-19
bidang komunikasi, sehingga yang ketika tanpa sengaja menghirup droplet
dimaksud dengan strategi disini adalah dari penderita.
cara – cara yang dipilih untuk bisa Kunci utama agar terhindar dari
mencapai tujuan komunikasi kesehatan virus Covid-19 ini adalah dengan
yang telah ditetapkan yaitu berkaitan menjada kebersihan tubuh, memakai
dengan penanganan virus Covid-19, agar masker, mencuci tangan, serta menjaga
masyarakat Indonesia sehat terhindar jarak hingga kurang lebih satu meter
dari penyebaran virus tersebut. dari orang yang sakit atau bergejala
Dengan demikian dapat dipahami seperti flu, batuk dan bersin sehingga
bahwa Strategi Komunikasi Kesehatan dapat terhindar dari droplet yang
Penanganan Covid-19 adalah cara-cara mungkin terpercik. Beberapa cara yang
yang dilakukan melalui kegiatan bisa dilakukan untuk mencegah
komunikasi berkaitan dengan tertularnya virus ini adalah:17
masalah-masalah kesehatan yaitu a) Menjaga kesehatan dan
penularan virus covid-19, yang kebugaran agar stamina tubuh
tujuannya agar virus tersebut dapat tetap prima dan sistem imunitas /
ditangani dengan baik dan efektif. kekebalan tubuh meningkat.
b) Mencuci tangan dengan benar
Kampanya Komunikasi yang terigrasi secara teratur menggunakan air
dan berkelanjutan tentang cara dan sabun
mencegah Penularan Virus Corona atau hand-rub berbasis alkohol.
atau Covid-19 dan bagaimana Mencuci tangan sampai bersih
langkah penanganan yang perlu selain dapat membunuh virus
dilakukan apabila terkena Virus
Corona atau Covid-19 17
covid19.kemkes.go.id. Diakses pada tanggal
27 Oktober 2020, pukul 15.00.

20
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

yang mungkin ada di tangan kita, kontak erat dengan orang yang
tindakan ini juga merupakan memiliki gejala yang sama. Ikuti
salah satu tindakan yang mudah arahan dari petugas kesehatan
dan murah. Sekitar 98% setempat.
penyebaran penyakit bersumber
dari tangan. Karena itu, menjaga Langkah selanjutnya setelah
kebersihan tangan adalah hal memberikan sosialisasi tentang cara
yang sangat penting. mencegah penularan virus covid-19
c) Ketika batuk dan bersin, tutup adalah memberikan panduan mengenai
hidung dan mulut Anda dengan langkah-langkah yang perlu dilakukan
tisu atau lengan atas bagian untuk menanggulangi atau mengobati
dalam (bukan dengan telapak jika terkena virus-19. Hal-hal teknis
tangan). seperti ini tentu saja memerlukan tim
d) Hindari kontak dengan orang ahli kesehatan atau medis untuk
lain atau bepergian ke tempat menyusunnya.
umum.
e) Hindari menyentuh mata, hidung Strategi Komunikasi Kesehatan
dan mulut (segitiga wajah). Penanganan Covid-19
Tangan menyentuh banyak hal Strategi pada hakekatnya
yang dapat terkontaminasi virus. merupakan perencanaan (planning) dan
Jika kita menyentuh mata, manajemen (management) untuk
hidung dan mulut dengan tangan mencapai suatu tujuan (Effendi
yang terkontaminasi, maka virus (1993:301). Menurut Littlemore
dapat dengan mudah masuk ke (2003:1) dalam The Communicative
tubuh kita. Effectiveness of Diferent Types of
f) Gunakan masker dengan Communication Strategy menjelaskan
benar hingga menutupi mulut bahwa strategi komunikasi merupakan
dan hidung ketika Anda sakit langkah-langkah yang harus diambil di
atau saat berada di tempat dalam meningkatkan efektifitas
umum. komunikasi. Sedangkan menurut Effendi
g) Buang tisu dan masker yang (1993: 301) strategi komunikasi adalah
sudah digunakan ke tempat paduan dari perencanaan komunikasi
sampah dengan benar, lalu (communication planning) dan
cucilah tangan Anda. manajemen komunikasi (communication
h) Menunda perjalanan ke daerah/ management) untuk mencapai suatu
negara dimana virus ini tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut
ditemukan. strategi komunikasi harus dapat
i) Hindari bepergian ke luar rumah menunjukan bagaimana operasionalnya
saat Anda merasa kurang sehat, secara taktis harus dilakukan, dalam arti
terutama jika Anda merasa kata bahwa pendekatan (approach) bisa
demam, batuk, dan sulit bernapas. berbeda sewaktu-waktu bergantung pada
Segera hubungi petugas situasi dan kondisi.
kesehatan terdekat, dan mintalah Maka kesimpulannnya adalah
bantuan mereka. Sampaikan strategi komunikasi kesehatan
pada petugas jika dalam 14 hari merupakan paduan dari perencanaan dan
sebelumnya Anda pernah manajemen komunikasi yang dilakukan
melakukan perjalanan terutama oleh organisasi untuk mencapai tujuan
ke negara terjangkit, atau pernah bersama. Adapun tujuan strategi

21
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

komunikasi yang dilakukan adalah peranan yang sangat penting. Istilah


untuk menangani dan menanggulangi kredibilitas ini adalah suatu istilah yang
masalah kesehatan yaitu berkaitan menunjukan nilai terpadu dari keahlian
dengan krisis penyebaran virus corona dan kelayakan dipercaya. Seorang
atau Covid-19. komunikator memilih kredibilitas
Didasarkan pada konsep strategi disebabkan etos pada dirinya, yaitu apa
komunikasi yang dijelaskan oleh Harold yang dikatakan oleh Aristoteles dan
D. Laswell (2007: 216) seperti dikutip yang hingga kini dijadikan pedoman
oleh Effendi (1986: 37), bahwa untuk adalah good sense, good moral, and
bisa memahami strategi komunikasi good character dan kemudian oleh
maka harus mampu menjawab cendikiawan modern diformulasikan
pertanyaan-pertanyaan berikut, yaitu menjadi itikad baik (good intensions),
siapakah komunikatornya, pesan apa kelayakan untuk dipercaya,
yang dinyatakannya, media apa yang (trustworthinnes) serta kecakapan atau
digunakannya, siapa komunikannya keahlian (competence or expertness)
serta efek apa yang diharapkan. Dan (Effendi, 1998: 37).
keseluruhnya itu merupakan unsur-unsur Komunikator mempunyai peranan
dalam komunikasi. Maka dari itu, yang penting komunikasi. Seorang
berikut ini adalah strategi komunikasi komunikator harus memiliki faktor yang
kesehatan yang dapat dilakukan terkait penting dalam dirinya ketika
penanganan Covid-19 di Indonesia. melancarkan komunikasi, Faktor
Antara lain: pertama yaitu sumber daya tarik,
seorang komunikator akan berhasil
Komunikator dalam Komunikasi dalam komunikasi, dia akan mampu
Kesehatan Penanganan Covid-19. merubah sikap, opini dan perilaku
R. Wayne Pace, Brent D. Peterson komunikan melalui mekanisme daya
dan M. Dallas Burnet dalam bukunya tarik, jika pihak komunikan merasa
Techniques for effective Communication bahwa komunikator ikut serta
sebagaimana dikutip oleh Effendi dengannya. Dengan lain perkataan,
(1993:35) menyatakan bahwa tujuan komunikan merasa ada kesamaan antara
sentral dari kegiatan komunikasi terdiri komunikator dengannya, sehingga
dari tiga tujuan utama yaitu: to secure komunikan bersedia taat pada isi pesan
understanding, to estabilsh acceptance, yang dilancarkan komunikator (Effendi,
dan to motivate action. 1998: 44).
Faktor pertama adalah “to secure Faktor kedua adalah sumber
understanding” memastikan bahwa kepercayaan, kepercayaan komunikan
komunikan mengerti pesan yang ia kepada komunikator menjadi faktor
terima. Andaikata ia sudah dapat yang dapat menyebabkan komunikasi
mengerti dan menerima, maka berhasil. Kepercayaan ini banyak
penerimanya itu harus dibina “to bersangkutan dengan profesi atau
establish acceptance”. Pada akhirnya keahlian yang dimiliki seorang
kegiatan dimotivasikan “to motivate komunikator. Seorang dokter akan
action” Dengan demikian, orang yang mendapat kepercayaan jika ia
menyampaikan pesan yaitu komunikator menerangkan soal kesehatan (Effendi,
ikut menentukan berhasilnya 1998:45).
komunikasi. Berdasarkan dua faktor tersebut,
Dalam hubungan ini faktor source seorang komunikator dalam menghadapi
credibility komunikator memegang komunikan harus bersikap empatik.

22
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

Dengan lain perkataan dapat merasakan diperhatikan dan diarahkan pada tujuan
apa yang dirasa orang lain. Seorang akhir dari komunikasi.
komunikator harus bersikap empatik Pesan komunikasi mempunyai
ketika ia berkomunikasi dengan tujuan tertentu. Ini menentukan teknik
komunikan yang sibuk, marah, bingung, yang harus diambil, apakah teknik
sedih, sakit, kecewa dan sebagainya. informasi, teknik persuasi, atau teknik
(Effendi, 1998: 45). instruksi. Pesan komunikasi terdiri dari
Kesimpulannya adalah dalam isi pesan dan lambang. Isi pesan
strategi komunikasi kesehatan komunikasi bisa satu tapi lambang yang
penanganan Covid-19, maka pemerintah digunakan bermacam-macam. Lambang
harus memilih sosok komunikator yang tersebut diantaranya bahasa, gambar,
tepat. Jika didasarkan pada penjelasan gesture (kial), warna dan sebagainya.
diatas, maka kriteria yang dapat dipilih Lambang yang paling banyak digunakan
untuk menentukan komunikator dalam komunikasi adalah bahasa, karena
kesehatan penanganan Covid-19 antara hanya bahasalah yang dapat
lain mempunyai good sense, good moral, mengungkapakan pikiran dan perasaan
and good character dan kemudian oleh fakta dan opini hal yang konkrit dan
cendikiawan modern diformulasikan abstrak, pengalaman yang sudah lalu
menjadi itikad baik (good intensions), dan kegiatan yang akan datang dan lain
kelayakan untuk dipercaya, sebagainya. Karena itu dalam
(trustworthinnes) serta kecakapan atau komunikasi bahasa memegang peranan
keahlian (competence or expertness). yang sangat penting. Tanpa penguasaan
bahas, hasil pemikiran yang
Pesan dalam Komunikasi Kesehatan bagaimanapun baiknya tak akan dapat
Penanganan Covid-19 dikomunikasikan kepada orang lain
Pesan dalam Strategi Komunikasi secara tepat (Effendi, 1998: 44).
Kesehatan Penanganan Covid-19 ini Dalam komunikasi kesehatan
sangat jelas, yaitu pesan kesehatan untuk penanganan Covid-19 ini, tujuan
menghindari penyebaran atau penularan utamanya adalah bagaimana pesan
virus corona atau Covid-19. Maka tersebut tepat sasaran sehingga mampu
pesan-pesan yang disusun adalah difahami dan dimengerti oleh
bagaimana seorang komunikator masyarakat Indonesia serta pada
memberikan pesan-pesan tentang hal-hal akhirnya mampu mengubah sikap dan
yang harus dilakukan serta hal-hal yang perilaku masyarakat agar hidup sehat
tidak boleh dilakukan untuk mencegah terhindar dari virus ini. Menurut
atau terhindar dari virus ini. seperti Suryanto (2015:177) agar pesan yang
pakai masker, cuci tangan menggunakan disampaikan tepat dan mengenai sasaran,
sabun, jaga jarak dan tidak boleh maka memenuhi syarat-syarat sebagai
berkerumun. berikut:
Pesan adalah keseluruhan dari apa 1) Pesan harus direncanakan
yang disampaikan oleh komunikator dengan baik (disiapkan) serta
kepada penerima atau komunikan sesuai dengan kebutuhan.
(Sastropoetro, 1991:87). Pesan 2) Pesan menggunakan bahasa
hendaknya berisi inti pesan (tema) yang dapat dimengerti oleh
sebagai pengaruh didalam mencoba kedua belah pihak.
mengubah sikap dan tingkah laku 3) Pesan itu harus menarik minat
komunikan. Pesan dapat disampaikan dan kebutuhan pribadi penerima
secara panjang lebar, namun perlu serta menimbulkan kepuasan.

23
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

gabungan dari beberapa media,


Selanjutnya pesan-pesan tersebut tergantung dari tujuan yang akan dicapai,
harus juga informatif, persuasif dan pesan yang akan disampaikan dan teknik
koersif. Informatif yaitu pesan yang yang akan dipergunakan. Jika berbicara
ditujukan untuk memberikan keterangan media mana yang baik, maka
fakta dan data kemudian komunikan jawabannya adalah tidak dapat
mengampil kesimpulan dan keputusan dipastikan, karena masing-masing media
sendiri. Persuasif yaitu pesan yang mempunyai kelebihan dan kekurangan
ditujukan untuk membangkitkan masing masing.
pengertian dan kesadaran manusia Bisa menggunakan media cetak,
bahwa yang disampaikan akan media elektronik, maupun media
mengubah sikap penerima pesan, internet atau media sosial. Bisa pula
perubahan ini diterima bukan karena media berbentuk visual, audio, atau
paksaan melainkan atas kesadaran dan audiovisual (iklan), bisa gambar, foto,
keterbukaan. Koersif yaitu pesan yang video, media luar ruangan seperti
bersifat memaksa dan menggunakan spanduk, baligho, poster, banner
sanksi-sanksi. Koersif berbentuk maupun bentuk lainnya. Contoh pesan
perintah atau instruksi untuk melalui media tulisan/cetakan dan media
penyampaian suatu target (Suryanto, visual memiliki keunggulan, yaitu dapat
2015: 182). dikaji berulang-ulang dan disimpan
sebagai dokumentasi. Sementara Pesan
Media dalam Komunikasi Kesehatan melalui media audio dapat didengarkan
Penanganan Covid-19 pada saat mata dan tangan dipergunakan
Pemilihan media komunikasi untuk melakukan hal-hal lain, seperti
kesehatan dalam penanganan Covid-19 mendengarkan berita radio ketika
merupakan hal yang sangat penting, sedang mengemudikan mobil.
media berkaitan dengan bagaimana Sedangkan pesan melalui media
pesan kesehatan tentang penanganan audio-visual dapat ditangkap secara
Covid-19 ini dapat mencapai sasaran lengkap, dapat dilihat dan didengarkan.
dan diterima serta dipahami oleh (Effendi, 1998: 43).
masyarakat Indonesia. Terlebih negara Maka dari itu dalam memilih media
kita memiliki wilayah yang luas, maka komunikasi kesehatan penanganan
pertu pertumbangan matang untuk Covid-19 ini harus memperhatikan
memilih media apa yang tepat yang hal-hal tersebut diatas, sepeti tujuan
dapat digunakan. Disesuaikan pula yang ingin dicapai, target sasaran, serta
dengan pola perilaku, sikap dan budaya mempertimbangkan kelebihan dan
tiap daerah. kekurangan dari media yang akan
Sebagai contoh didaerah perkotaan digunakan.
yang masyarakatnya cenderung melek
akan media sosial, maka pemiliha media Komunikan dalam Komunikasi
sosial sebagai medium komunikasi dapat Kesehatan Penanganan Covid-19
dipertimbangkan, namun bagi Komunikan adalah yang menjadi
masyarakat yang berusia lanjut hal target sasaran komunikasi, pihak yang
tersbut belum tentu tepat, maka melalui menjadi penerima pesan dalam sebuah
media konvensional dapat menjadi komunikasi yang sekaligus adalah
pilihan. tujuan komunikasi, yaitu bagaimana
Dalam pemilihan media, kita dapat komunikan mengerti dan memahami
memilih salah satu atau bahkan memilih pesan apa yang diharapkan oleh

24
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

komunikator, sehingga komunikasi yang Komunikan dalam komunikasi


dilakukan dapat berhasil serta sesuai kesehatan penanganan Covid-19 ini
dengan apa yang harapkan. Dan yang adalah seluruh rakyat atau masyarakat
menjadi komunikan dalam komunikasi Indonesia. Maka dari itu komunikator
kesehatan penanganan Covid-19 ini dalam komunikasi kesehatan
adalah seluruh rakyat Indonesia. penanganan Covid-19 yaitu Pemerintah
Penerima pesan dapat digolongkan Indonesia, harus mampu memperhatikan
dalam tiga jenis, yakni personal, faktor-faktor tersebut, terlebih negara
kelompok, dan massa. (Suryanto, 2015: Indonesia terdiri dari berbagai suku,
192-194). Bahasa, dan budaya, serta adat
Mempelajari siapa yang akan kebiasaan yang beragam dan berbeda
menjadi sasaran komunikasi adalah hal satu sama lain sehingga perlu
yang penting dan disesuaikan dengan pendekatan yang berbeda-beda pula satu
tujuan komunikasi yang dilakukan. dengan yang lainnya. Agar harapannya
Apakah bersifat informatif, persuasif pesan komunikasi kesehatan ini berjalan
ataupun koersif. Pesan Informatif yaitu efektif, berhasil dan tepat sasaran,
pesan yang ditujukan untuk memberikan sehingga dapat diterima, dimengerti,
keterangan fakta dan data kemudian dipahami serta dilaksanakan dengan
komunikan mengampil kesimpulan dan baik oleh masyarakat, sehingga pada
keputusan sendiri, persuasif yaitu pesan akhirnya pandemi Covid-19 ini segera
yang ditujukan untuk membangkitkan berakhir.
pengertian dan kesadaran manusia
bahwa yang disampaikan akan Efek yang diharapkan dari
mengubah sikap penerima pesan, Komunikasi Kesehatan Penanganan
perubahan ini diterima bukan karena Covid-19
paksaan melainkan atas kesadaran dan Efek utama yang diharapkan dari
keterbukaan sedangkan koersif yaitu Komunikasi Kesehatan Penanganan
pesan yang bersifat memaksa dan Covid-19 adalah perubahan perilaku dari
menggunakan sanksi-sanksi. koersif masyarakat Indonesia agar memilki
berbentuk perintah atau instruksi untuk perilaku hidup sehat dagar terhindar dari
penyampaian suatu target (Suryanto, penyebaran virus Covid-19 ini. karena
2015: 182). virus ini mudah menyebar melalui
Faktor yang perlu diperhatikan percikan droplet (cairan) dari bersin atau
mengenai komunikan sebagai sasaran batuk maka cara yang dapat dilakukan
komunikasi, antara lain faktor untuk menghindari penularan virus ini
kerangka/bingkai referensi atau adalah mencuci tangan pakai sabun,
kerangka pemikiran (frame of reference) memakai masker, jaga jarak, jauhi
dan bidang pengalaman (field of tempat kerumunan dan keramaian, serta
experience), faktor kerangka/bingkai yang paling penting adalah
referensi adalah berkaitan dengan latar membiasakan untuk berperilaku hidup
belakang yang berhubungan dengan sehat agar imunitas tubuh kuat dan
pengetahuan, pendapat-pendapat tertentu, terhindar dari Covid-19.
dan pendidikan seseorang. Sedangkan Untuk mengubah perilaku
bidang pengalaman merujuk pada komunikan dalam hal ini masyarakat
bidang pengalaman seseorang. atau latar Indonesia untuk dapat mengikuti
belakang pengalaman yang dimiliki oleh protokol kesehatan agar terhindar dari
orang-orang yang terlibat dalam penyebaran Virus Covid-19 ini, maka
kegiatan berkomunikasi. perlu dilakukan komunikasi kesehatan

25
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

yang efektif, tentunya dengan banyak orang dijalur


memperhatikan faktor penunjang dan komunikasi yang panjang.
faktor penghambat dari komunikasi Symbol telah dipakai sejak awal
efektif tersebut seperti pemenuhan sejarah untuk memadatkan dan
unsur-unsur komunikasi yang telah menyampaikan pesan yang
dijabarkan. kompleks.
Semoga melalui strategi komunikasi 4. Rintangan dan stereotip,
kesehatan yang tepat dan efektif, hambatan untuk menjelaskan
masyarakat Indonesia terhindar dari pesan ada dipihak komunikator
penyebaran Covid-19 sehingga negara dan audiennya. Seperti dicatat
kita dapat segera pulih dari krisis Lippmann, setiap orang tinggal
kesehatan ini. didalam lindungan (kepompong)
lingkungannya sendiri-sendiri.
Komponen Strategi Komunikasi Kepompong ini menyekat
Agar lebih mudah dalam melakukan individu dari serbuan informasi
dan mempraktikan strategi komunikasi, yang tak ada hentinya dan
maka kita harus mengetahui langkah semakin meningkat
taktis strategi komunikasi supaya intensitasnya. Ada rintangan
mencapai tujuan yang diinginkan (Cutlip, sosial, rintangan usia, rintangan
2007: 392-407) menegaskan bahwa. bahasa atau kosakata, serta
Berikut ini langkah-langkah tersebut: rintangan ekonomi dan politik.
1. Membingkai pesan, prinsip Ada rintangan ras; rintangan
pertama dari pembingkaian isi dan distorsi yang menutup
pesan untuk komunikasi adalah komunikasi tampak jelas dalam
mengetahui dari dekat perbedaan antar kelompok etnis
pandangan klien atau karyawan dan ras di masyarakat Amerika
dan situasi problem. Prinsip yang multicultural. Sama halnya
kedua adalah mengetahui di Indonesia tentunya yang juga
kebutuhan, kepentingan, dan memeiliki keanekaragaman
perhatian dari publik sasaran. suku ras dan kepercayaan. Juga
Komunikasi yang efektif harus ada rintangan yang sering
didesain agar sesuai dengan dilupakan yakni, kemampuan
situasi, waktu, tempat dan atau kesediaan audien untuk
audien. menyerap pesan. Terakhir ada
2. Semantic, adalah ilmu tentang persaingan untuk mendapatkan
arti kata-kata. Bahasa senantiasa perhatian orang di arena publik.
berubah, untuk itu dalam Dalam komunikasi, tak ada
berkomunikasi kita harus yang lebih menyulitkan
senantiasa memahami makna ketimbang kenyataan bahwa
kata yang akan digunakan untuk kebanyakan audien media massa
menyampaikan pesan agar punya akses terbatas terhadap
mudah dipahami. fakta. Dengan akses yang
3. Simbol, komunikasi bukan terbatas dan dengan beberapa
sekedar semantic, komunikasi informasi yang membingungkan
juga menggunakan symbol dan ketimbang menjelaskan, orang
stereotip. Simbol menawarkan sangat mengandalkan pada
cara dramatis dan langsung stereotip. Kesan spesifik dan
untuk berkomunikasi dengan

26
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

signifikan menjadi sesuatu yang efisiensi disemua pihak diketiga


sangat umum atau digeneralisir. elemen itu. Komunikator harus
5. Memasukan semuanya ke dalam punya informasi yang memadai.
kampanye, Hyman dan Komunikator harus punya
Sheatesley menyebutkan alasan kredibilitas dimata penerima.
utama mengapa banyak Komunikator harus mampu
kampanye organisasi batal. menyampaikan informasi
Alasan itu antara lain: dengan cara yang dapat
1) Ada orang yang tidak tahu dipahami penerima.
apa-apa tapi keras kepala. Komunikator harus
Orang-orang ini sulit diajak menggunakan saluran yang akan
bicara, bahkan dengan menyampaikan pesan kepada
informasi yang kuat penerima. Pesan harus sesuai
sekalipun. kapasitas pemahaman penerima
2) Yang banyak mendapatkan dan relevan dengan kepentingan
informasi adalah atau kebutuhan penerima. Pesan
orang-orang yang berminat harus memotivasi kepentingan
pada informasi tersebut. penerima dan menimbulkan
3) Orang mencari informasi respon.
yang sesuai dengan sikap
mereka dan menghindari Guna memudahkan dalam
informasi yang tidak sesuai memahami strategi perlu kiranya
dengan sikap mereka. dijelaskan beberapa istilah kata yang
4) Informasi tidak selalu identik dengan strategi diantaranya ialah,
merubah sikap. Perubahan metode dan taktik. Metode ialah cara
pandangan atau perilaku yang teratur dan sistematis untuk
setelah mendapat informasi pelaksanaan suatu cara kerja agar
pesan mungkin dipengaruhi tercapai hasil yang diharapkan.
predisposisi individual. Sedangkan taktik ialah tahap-tahap atau
5) Menyebarkan pesan, usaha langkah-langkah tertentu yang dipakai
agar ide atau inovasi untuk melaksanakan strategi. Jika
diterima bukan hanya manajemen sudah merumuskan tujuan
memberikan informasi dan strateginya, maka ia berada dalam
kepada audien melalui posisi untuk menentukan taktik.18
media massa atau publikasi Dengan demikian maka dapat
internal. Komunikasi harus dipahami bahwa metode ruang
diarahkan kepada sasaran lingkupnya lebih luas dibandingkan
yang tepat, bukan dengan strategi. Hal ini dikarenakan
disebarkan kesegala arah. strategi sudah masuk pada wilayah
6. Mempertimbangkan kembali perencanaan yang didukung dengan
proses, tiga elemen yang ada manajemen, sedangkan metode baru
untuk semua upaya komunikasi pada wilayah pembuatan cara yang
adalah sumber pengirim, pesan tersistematis. Oleh karena itu dapat
dan tujuan atau penerima. dikatakan bahwa metode sebagai
Kegagalan komunikasi dapat kerangka besar sedangkan strategi
melibatkan satu atau lebih dari
ketiga elemen ini. Komunikasi 18
http://artipengetahuan. blogspot.com/2013.
yang efektif membutuhkan diakses pada 28 Oktober 2020, pukul 14.27.

27
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

adalah bentuk turunan dari kerangka dapat mengikuti berperilaku hidup sehat
besar tersebut. mengikuti protokol kesehatan seperti
Adapun taktik lebih bersifat spesifik mencuci tangan pakai sabun, memakai
karena sudah pada tataran praktik atau masker, jaga jarak dan menghindari
pelaksanaan sebuah strategi. Artinya keramaiaan atau kerumunan demi
metode dan strategi cenderung bersifat terhindar dari penyebaran virus
permanen sedangkan taktik bisa Covid-19.
berubah-ubah sesuai dengan situasi dan Strategi komunikasi merupakan
kondisi tapi tanpa keluar dari kerangka langkah-langkah yang harus diambil di
besar metode dan strategi. Menurut dalam meningkatkan efektifitas
peneliti hal ini dikarenakan metode komunikasi. Dalam hal ini, maka
memiliki target tujuan secara umum, diperlukan sebuah strategi komunikasi
sedangkan strategi sebagai tahapan kesehatan berupa perencanaan
langkah untuk mewujudkannya, adapun komunikasi kesehatan dan manajemen
taktik sebagai sebuah langkah akhir kesehatan yang tepat dan efektif agar
dalam pelaksanaan sebuah rencana akan penanganan Covid-19 dapar berjalan
tetapi pada ruang lingkup yang lebih baik, efektif dan berhasil. Keberhasilan
kecil namun menunjang keberhasilan ini tentunya akan berjalan lancar ketika
dalam mencapai tujuan besar atau seluruh lapisan masyarakat dapat
umum. bersinergi dalam upaya hidup sehat.
Sebelumnya telah dijelaskan tentang Penulis juga memberikan saran
strategi komunikasi kesehatan tentang perlu adanya sosialisasi pada
penanganan Covid-19, maka tugas seluruh lapisan masyarakat mengenai
selanjutnya adalah menurunkan strategi perlunya perilaku hidup sehat dalam
komunikasi kesehatan tersebut kedalam menghadapi pandemi Covid-19. Upaya
taktit yang masuk kedala tataran praktek. ini dapat dilakukan melalui strategi
Taktik komunikasi kesehatan yang komunikasi kesehatan oleh pihak-pihak
dilakukan terkait penanganan Covid-19 yanng bertugas sehingga dapat
lebih kepada teknis tindakan dan memberikan informasi dan
prosedural kesehatan yang perlu mempengaruhi keputusan, sikap dan
dilakukan dan hal tersebut bisa mengacu, prilaku seseorang atau kelompok
mencontoh atau mengadaptasi dari masyarakat untuk meningkatkan
kesuksesan negara lain dalam kesadaran masyarakat Indonesia untuk
penanganan Covid-19, seperti misalnya dapat mengikuti berperilaku hidup sehat
kesuksesan penanganan Covid-19 yang mengikuti protokol kesehatan seperti
dilakukan Vietnam dan Selandia Baru. mencuci tangan pakai sabun, memakai
masker, jaga jarak dan menghindari
keramaiaan atau kerumunan demi
terhindar dari penyebaran virus
IV. Kesimpulan Covid-19 sehingga akhirnya melalui
strategi komunikasi kesehatan dalam
Strategi komunikasi kesehatan
penanganan yang tepat dan efektif
dalam penanganan Covid-19 dibuat
dicapai hasil yaitu Indonesia segera
bertujuan untuk memberikan informasi
terhindar dari Covid-19 dan kehidupan
dan mempengaruhi keputusan, sikap dan
kembali berjalan dengan normal.
prilaku seseorang atau kelompok
Adapun Strategi komunikasi
masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan dalam penanganan Covid-19
kesadaran masyarakat Indonesia untuk

28
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

dapat dilakukan melalui hal berikut, komunikasi kesehatan dalam rangka


yaitu: penanganan covid-19, selanjutnya
1. Kampanye Komunikasi kesehatan harus dapat menurunkannya kepada
harus dilakukan secara terintegrasi tataran taktik dan teknis tindakan
dan berkesinambungan tentang dan prosedural yang tepat, efektif
bagaimana cara Mencegah dan efisien pula.
Penularan Virus Corona atau
Covid-19 sebagai tindakan
pencegahan selanjutnya Referensi
memberikan panduan mengenai
langkah-langkah yang perlu Brannan, Tom. 2005. Integrated
dilakukan untuk menanggulangi Marketing Communications. Jakarta:
atau mengobati jika terkena PPM.
virus-19. Dengan melibatkan tim Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu,
ahli kesehatan atau medis dalam Teori dan Filsafat Komunikasi.
rangka menyusunnya. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
2. Menciptakan dan menerapkan
strategi komunikasi yang tepat dan Goldsmith, Daena J. & Albrecht,
efektif dalam penanganan Covid-19, Terrance L. 2011. “Social Support,
salah satunya dengan Social Networks, and Health.”
memperhatikan unsur-unsur dalam The Handbook of Health
komunikasi agar komunikasi yang Communication, 2nd edition.
dijalankan efektif dan tepat sasaran, Harahap, Reni Agustina dan Fauzi Eka
seperti: memilih dan memilah Putra. 2019. Buku Ajar Komunikasi
komunikator sebagai sumber pesan Kesehatan. Jakarta: Prenada Media
yang tepat; pemilihan dan Group.
penggunaan pesan yang efektif;
memilih media komunikasi yang Inggari, Anggita. 2020. Mengenal Teori
efektif dan tepat sasaran; Komunikasi Kesehatan.
memahami komunikan yang www.tambahpinter.com.
menjadi sasaran komunikasi Krippendoff, Klaus. 1993. Analisis Isi:
kesehatan yakni masyarakat Pengantar Teori dan Metodologi.
Indonesia, misalnya dengan dengan Jakarta: Citra Niaga Rajawali Press.
memperhatikan kultur, psikologis,
Knapp, Mark L. dan Anita L. Vangelisti.
kerangka pemikiran (frame of
reference) dan bidang pengalaman 2000. Interpersonal Communication and
(field of experience) serta keunikan Human Relationships, Fourth Edition.
lainnya, karena rakyat Indonesia Needham Heights, MA: Allyn & Bacon.
terkenal dengan keragamannya
belum lagi faktor demografis dan Liliweri, Alo. 2008. Dasar-Dasar
geografis, hal-hal tersebut mutlak Komunikasi Kesehatan. Jakarta:
harus menjadi pertimbangan; serta Pustaka Pelajar.
efek yang diharapkan yaitu Littlejohn, Stephen W., dkk. 2017.
perubahan sikap dan perilaku Theories of Human Communication:
masyarakat dalam mencegah Eleventh Edition. Illinois: Waveland
penularan covid-19, Press, Inc.
3. Untuk melakukan dan
mengimplementasikan strategi

29
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 1, JANUARI, 2021

L.Tubbs, Stewart & Moss, Sylvia.2008. Jonathan, Sarwono. 2006. Metode


Human Communication: Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Prinsip-prinsip Dasar. Bandung: PT. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Remaja Rosdakarya. Sastropoetro, Santoso R.A. 1991.
Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendapat Publik, Pendapat Umum
Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi. dan Khalayak Dallam Komunikasi
Aksara. Sosial. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Maya, Oriza. Definisi Komunikasi dan
Komunikasi Kesehatan, menurut Suryanto. (2015). Pengantar Ilmu
Richard K. Thomas. Komunikasi. Bandung: CV Pustaka
www.kompasiana.com. Setia.

Mirzaqon. T, A dan Budi Purwoko.


(2017). Studi Kepustakaan
Mengenai Landasan Teori dan Website:
Praktik Konseling Expressive
Writing. Jurnal BK Unesa, 8(1): https://www.halodoc.com/artikel/kronol
1-8. ogi-lengkap-virus-corona-masuk-indone
sia.
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, https://covid19.go.id/.
Nurul. 2009. Ilmu Kesehatan http://www.padk.kemkes.go.id/article/re
Masyarakat: Teori dan ad/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-Co
Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba vid-19.html.
Medika. https://covid19.kemkes.go.id/
http://artipengetahuan.blogspot.com/201
Pawit, M. Yusuf. 2009. Ilmu Informasi, 3. diakses pada 28 Oktober 2020, pukul
Komunikasi, dan Kepustakaan. Ed.1. 14.27.
Jakarta: Bumi Aksara. https://www.universitaspsikologi.com/2
018/07/jenis-faktor-dan-komunikasi-efe
Putra, Nirwansyah. 2016. Karakteristik ktif.html.Diakses pada tanggal 20
Komunikator Efektif dalam Januari 2021, pukul 10.12.
Komunikasi Antar Pribadi. Medan:
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik. Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.

Rahmadiana Metta. 2012. Komunikasi


Kesehatan: Sebuah Tinjauan.
Jakarta: Jurnal Psikogenesis. Vol. 1,
No. 1/ Desember 2012, Fakultas
Psikologi, Universitas YARSI.
Rakhmat, Djalaluddin. 2000. Psikologi
Komunikasi edisi revisi. Bandung:
Penerbit Remaja Rosdakarya.

30

You might also like