You are on page 1of 20

Evaluasi Pengajaran

Pendahuluan

Ekohariadi

FT Unesa
Asesmen, Tes, Pengukuran, dan Evaluasi

Asesmen (penilaian) adalah suatu metode sistematis


untuk memperoleh informasi dari tes dan sumber-
sumber lain, yang digunakan untuk mengambil
kesimpulan tentang karakteristik orang, obyek
maupun program (AERA, APA & NCME, 1999).
Assessment. Educational assessment involves
collecting information to make decisions
about learners, programs, and educational policies.
2
(Oermann, p3)
Asesmen, Tes, Pengukuran, dan Evaluasi

Tes adalah instrumen formal yang digunakan untuk


menilai kemampuan kognitif siswa, kinerja
psikomotorik siswa, dan karakterisitik siswa (sikap,
emosi, minat, dan nilai). Tes biasanya terdiri dari
serangkaian pertanyaan, pernyataan, maupun tugas-
tugas yang diberikan ke siswa.
Test: A test is a set of items to which students respond
in written or oral form, typically during a fixed period
of time. (Oermann, p 6).
Tes, Asesmen, Pengukuran, dan Evaluasi

Pengukuran adalah proses penentuan bilangan untuk


mempresentasikan prestasi atau kinerja siswa
menurut aturan tertentu. Pengukuran menjawab
pertanyan “berapa?”.
Measurement is the process of assigning numbers to
represent student achievement or performance
according to certain rules, for instance, answering 85
out of 100 items correctly on a test. The numbers or
scores indicate the degree to which a learner
possesses a certain characteristic or trait. (Oermann,
p 7)
Tes, Asesmen, Pengukuran, dan Evaluasi

Evaluasi adalah penggunaan pengukuran untuk


mengambil suatu keputusan atau menentukan nilai
suatu obyek maupun orang. Evaluasi adalah langkah
yang mengikuti pengukuran.
Evaluation:
Evaluation is the process of making judgments about
student learning and achievement, clinical
performance, employee competence, and
educational programs, based on assessment data
(Oermann, p 9).
Evaluasi Formatif

Formative evaluation judges students’ progress in


meeting the desired outcomes and developing clinical
competencies. With formative evaluation the teacher
judges the quality of the achievement while students
are still in the process of learning. Formative
evaluation occurs throughout the instructional
process(Oermann, p 9)
Evaluasi Sumatif

Summative evaluation is end-of-instruction evaluation


designed to determine what the student has learned.
With summative evaluation the teacher judges the
quality of the student’s achievement in the course,
not the progress of the learner in meeting the
outcomes.
As such, summative evaluation occurs at the end of
the learning process, for instance, the end of a course,
to determine the student’s grade and
competencies.(Oermann, p 10)
Penafsiran Skor
Penafsiran Acuan Norma (NR=Norm-
Referenced) dan Acuan Kriteria (CR=Criterion
Referenced)
In norm-referenced interpretation, test scores and
other assessment data are compared to those of a
norm group. Norm-referenced interpretation
compares a student’s test scores with those of others
in the class or with some other relevant group. The
student’s score may be described as below or above
average or at a certain rank in the class (Oermann, p
7)
Penafsiran Skor
Penafsiran Acuan Norma (NR=Norm-
Referenced)

Cara penafsiran ini adalah membandingkan skor


sorang siswa dengan skor siswa lain yang mengambil
tes yang sama. Dengan penafsiran acuan-norma, kita
membandingkan skor seorang siswa pada suatu tes
dengan skor siswa lain dari kelompok norma.
Penafsiran Skor
Penafsiran Acuan Norma (NR=Norm-
Referenced)
Gambar samping
memperlihatkan distribusi
frekuensi duapuluh orang
yang mengambil tes.
Rentang skor terletak di
sumbu horisontal; jumlah
orang yang memperoleh
skor terletak di sumbu
vertikal. Lima orang
mendapat skor 50, dua
orang mendapat skor 20
dan 80.
Penafsiran Skor
Penafsiran Acuan Norma (NR=Norm-
Referenced)

Sebagian besar NR
mempunyai distribusi yang
mirip seperti gambar
samping. Gambar tersebut
adalah bentuk klasik dari
dstribusi NR, yang disebut
“kurva bel” atau “distribusi
normal”. Orang cenderung
mengelompok di rentang
tengah.
Penafsiran Skor
Penafsiran Acuan Kriteria (CR= Criterion-
Referenced)

Criterion-referenced interpretation, on the other


hand, involves interpreting scores based on preset
criteria, not in relation to the group of learners.
With this type of measurement, an individual score is
compared to a preset standard or criterion. The
concern is how well the student performed and
what the student can do regardless of the
performance of other learners (Oermann, p 8).
Penafsiran Skor
Penafsiran Acuan Kriteria (CR= Criterion-
Referenced)

Cara penafsiran skor tes yang lain adalah


membandingkan setiap skor siswa dengan standar
yang sudah ditetapkan atau kriteria. Ini dikenal
sebagai penafsiran acuan-kriteria. Penafsiran CR
mendefinisikan sukses adalah dapat melakukan tugas
tertentu maupun sekumpulan kompetensi. Tidak ada
batasan berapa banyak orang yang sukses.
Penafsiran Skor
Penafsiran Acuan Kriteria (CR= Criterion-
Referenced)
Sering distribusi frekuensi
seperti di gambar samping.
Distribusi tersebut sering
disebut “kurva penguasaan
(mastery curve)”. Butir tes
didasarkan pada kompetensi
tertentu. Jika banyak peserta
mengerjakan tes dengan baik,
distribusi mengelompok
dekat ujung atas.
Keuntungan Acuan Norma

Salah satu keuntungan pendekatan acuan-norma


adalah bahwa siswa tidak dirugikan oleh
pembelajaran yang jelek. Jika setiap siswa dalam
suatu kelas memperoleh skor rendah disebabkan
materi tidak diajarkan secara baik, siswa masih dapat
memperoleh skor yang layak.
Keterbatasan Acuan Norma

Satu keterbatasan pendekatan acuan-norma adalah


bahwa ia didasarkan pada kompetisi. Tidak
memandang seberapa baik penguasaan siswa
terhadap pelajaran di kelas, hanya siswa terpandai
yang akan mendapatkan nilai baik.
Keuntungan Acuan Kriteria

Salah satu keuntungan pendekatan acuan-kriteria


adalah bahwa ketika pendekatan tersebut diterapkan
secara tepat, skor siswa merupakan cerminan level
penguasaan materi. Karakteristik inilah yang telah
membuat pendekatan acuan-kriteria sangat populer
selama empat puluh tahun.
Keterbatasan Acuan Kriteria

Salah satu keterbatasan pendekatan ini adalah bahwa


siswa dapat dirugikan karena pembelajaran yang jelek.
Jika guru mengajarkan materi dengan tidak memadai,
lalu siswa mungkin mengerjakan tes dengan jelek,
yang menyebabkan nilai siswa rendah.
Hubungan Evaluasi dan Pembelajaran
Tugas (Minggu Depan)

1. Carilah silabus SMK kompetensi keahlian


Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik Komputer dan Jaringan
Multimedia
2. Tulislah Kompetensi Dasar (minimal 3 item) dan
Indikator yang sesuai dengan kompetensinya.
Misal:
Kompetensi Dasar : Mengaktifkan dan mematikan
komputer sesuai dengan prosedur
Indikator: Mendemonstrasikan cara merangkai
console/system unit, monitor, keyboard dan
mouse dengan benar.
Format file: 20050974001_Hoirotun Nafiah.doc

You might also like