You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324150564

EVALUASI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI


DI SEKOLAH DASAR

Article  in  Jurnal Basicedu · October 2017


DOI: 10.31004/basicedu.v1i2.2

CITATIONS READS

4 5,927

3 authors, including:

Rizki Ananda Fadhilaturrahmi Fadhilaturrahmi


University of Indonesia Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
7 PUBLICATIONS   35 CITATIONS    24 PUBLICATIONS   73 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fadhilaturrahmi Fadhilaturrahmi on 02 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Basicedu Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 Halaman 12-21
JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Teacher Education
http:// stkiptam.ac.id/indeks.php/basicedu

EVALUASI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS TAKSONOMI BLOOM


DUA DIMENSI DI SEKOLAH DASAR

Rizki Ananda1, Fadhilaturrahmi2


1
PGSD, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Jalan Tuanku Tambusai No.23
rizkiananda.mhs.upi@gmail.com
2
PGSD, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Jalan Tuanku Tambusai No.23
arkhan88fadhila@gmail.com

Abstract
This study aims to develop and produce a viable evaluation tool for elementary students. This development
research will be tested by using two dimensional Bloom taxonomy to produce test grains. The method used in
this research is R & D method (Research and Development) or research and development method. Evaluation
tool developed in this research is about test description, answer key and scoring guidance. The stages in this
study begin with literature study, grating making, test item writing, expert test (content validity), revision
phase 1, limited test consisting of: item validity, reliability test, level of difficulty and differentiation. Then
proceed to the revision phase 2, a wider trial of three SDs with one SDN 016 complex, up to test selection and
assembly, until a valid and reliable test item is obtained. Evaluation of learning result of IPS subjects by using
Bloom's Taxonomy Two Dimensions of the total validation value given by validator to evalution tool of 3.29,
evaluation tool developed in very valid category and the validity coefficient of item from problem 1 to 30 has
high validity criterion . The reliability coefficients of the test questions were developed at 1.019524 with the
category of reliability is very high.
.Keywords: two dimensional bloom taxonomy, social studies subjects

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan serta menghasilkan alat evaluasi yang layak untuk siswa SD.
Penelitian pengembangan ini akan dicobakan dengan menggunakan taksonomi Bloom dua dimensi untuk
menghasilkan butir-butir tes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode R & D (Research
and Development) atau metode penelitian dan pengembangan. Alat evaluasi yang dikembangkan pada
penelitian ini adalah soal tes uraian, kunci jawaban serta pedoman penskoran. Tahapan-tahapan dalam
penelitian ini dimulai dengan studi kepustakaan, pembuatan kisi-kisi, penulisa butir tes, uji ahli (validitas isi),
revisi tahap 1, uji terbatas yang terdiri dari: validitas butir soal, uji reliabilitas, taraf kesukaran dan daya
beda. Selanjutnya dilanjutkan ke tahap revisi 2, uji coba lebih luas ke tiga SD yang satu kompleks dengan
SDN 016, hingga seleksi dan perakitan tes, sampai didapatkan butir tes yang valid dan reliabel. Evaluasi
hasil belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan Taksonomi Bloom Dua Dimensi nilairata-ratatotal
validasi yang diberikan olehvalidator terhadap alat evalusi sebesar 3,29, alat evaluasi yang dikembangkan
dalam kategori sangat valid dan koefisien validitas butir soal dari soal 1sampai 30 memiliki kriteria validitas
tinggi. Koefisien reliabilitas soal tesuraianyang dikembangkansebesar 1,019524 dengan kategori reliabilitas
sangat tinggi.
Kata Kunci : taksonomi bloom dua dimensi, mata pelajaran IPS

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 12


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

PENDAHULUAN yang memiliki peranan penting. Oleh karena


itu tes sebagai alat ukur haruslah memenuhi
Evaluasi merupakan bagian yang tidak syarat-syarat yang memang telah ditetapkan.
dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Penyusunan alat evaluasi yang
Dalam melakukan evaluasi seorang guru digunakan selama ini mengacu pada sebuah
membutuhkaninstrumen yang berguna untuk taksonomi tujuan pendidikan yang
mengukur tingkat kemampuan siswa. Evaluasi dikemukakan oleh Bloom, dkk. Taksonomi ini
pendidikan menurut Sudjana (2009:14), dalam selanjutnya dikenaldengan Taksonomi Bloom.
arti luas meliputi evaluasi program Anderson menjelaskan bahwa Taksonomi
pendidikan, evaluasi proses belajar mengajar Bloompada awalnya mengklasifikasikantujuan
dan evaluasi hasil belajar. Evaluasi program pembelajaran pada ranah kognitif menjadi
pendidikan menyangkut penilaian terhadap enam level yaitu pengetahuan (knowledge),
tujuan pendidikan, isi program, strategi pemahaman (comperhension), penerapan
pelaksanaan prgram, dan sarana pendidikan. (application), analisis (analysis), sintesis
Evaluasi proses belajar mengajar menyangkut (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan Dengan adanya perkembangan dalam
siswa, pola interaksi sisawa dengan guru dan pembelajaran, maka diperlukan penyesuaian
keterlaksanaan program belajar mengajar. sehingga taksonomi tujuan pendidikan yang
Sedangkan evaluasi hasil belajar menyangkut selama ini digunakan dianggap perlu untuk
hasil belajar jangka pendek dan hasil belajar direvisi. Aderson dan Kratwohl serta beberapa
jangka panjang. ahli lainnya mencoba untuk merevisi
Evaluasi yang akan dibahas dalam Taksonomi Bloom. Dengan demikian proses
penelitian ini adalah evaluasi hasil belajar evaluasi terhadap tingkah laku siswa tidak
siswa Sekolah Dasar (SD). Dalam melakukan hanya terbatas pada satu dimensi tetapi berada
evaluasi diperlukan adanya alat evaluasi yang dalam dua dimensi, yakni dimensi proses
menjadi alat ukur, kunci jawaban dan kognitif (proces kognitif dimension) dan
pedoman penskoran. Adapun alat ukur yang dimensi pengetahuan (knowledge dimension).
digunakan dalam proses evaluasi hasil belajar Andersson dan Karthwohl
berupa tes dan non tes. Berdasarkan hasil tes mengklasifikasi dimensi proses kognitif terdiri
tersebut kemudian guru membuat dari enam level yang berupa kata kerja yaitu
justifikasi/keputusan-keputusan mengingat (remember), memahami
tentangprosespembelajaran. Menurut Koyan (understand), menerapkan (apply),
(2011:7) tes hasil belajar adalah alat atau menganalisis (analyze), mengevaluasi
instrumen untuk mengukur hasil belajar baik (evaluate) dan menciptakan (create).
pada ranah kognitif, afketif maupun Sedangkan pada dimensi pengetahuan, terdiri
psikomotor. Menurut Sudiono (2011) tes hasil dari empat level yang berupa kata benda yaitu
belajar adalah tes yang digunakan untuk pengetahuan factual (factual knowledge),
mengungkap tingkat pencapaian belajar siswa. pengetahuan konseptual(conceptual
Walaupun tes bukanlah satu-satunya cara knowledge), pengetahuan prosedural
untuk mengungkap hasil belajar siswa, namun (procedural knowledge), dan pengetahuan
tes merupakan alat yang paling sering metakognitif (metacognitive knowledge).
digunakan karena kepraktisannya seta biaya Empat dimensi pengetahuan dan enam
yang murah. dimensi proses kognitif tersebut merupakan
Berdasarkan pendapat di atas dapat revisi teori Taksonomi Bloom.
disimpulkan bahwa tes merupakan sebuah alat Dalam taksonomi Bloom, hanya
atau instrumen yang dijadikan sebagai sarana terdapat satu dimensi yang dijadikan pedoman
dalam mengukur suatu prilaku tertentu pada dalam penyusunan kompetensi dasar, tetapi
siswa dengan menggunakan skala pengukuran setelah taksonomi ini direvisi, terdapat dua
tertentu. Instrumen tes merupakan elemen dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 13


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

dimensi proses kognitif. Penambahan satu ini diharapkan menjadi prototype dalam
dimensi ini dapat dilihat dalam pernyataan menggunakan tes berbasis Taksonomi Bloom
yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang Dua Dimensi khusunya dalam mata pelajaran
dirumuskan. IPS di SD.
Berdasarkan hasil survei lapangan Anderson (2001) merevisi Taksonomi
yang telah dilakukan di sekolah-sekolah Bloom menjadi taksonomi Bloom Dua
dikecamatan Bangkinang Kota terlihat bahwa Dimensi, yang terdiri dari dimensi proses
evaluasi hasil belajar yang dilakukan dengan kognitif (proces kognitif dimension) dan
tes oleh guru-guru secara umum hanya dibuat dimensi pengetahuan (knowledge dimension).
secara dadakan, dibuat secara insidental, Dimensi proses kognitif terdiri dari enam level
diambil dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang yang berupa kata kerja yaitu mengingat
diperjualbelikan,serta dari buku-buku paket (remember), memahami (understand),
tanpa mempertimbangkan kelayakan tes menerapkan (apply), menganalisis (analyze),
sebagai alat evaluasi. Tahapan perumusan tes mengevaluasi (evaluate) dan menciptakan
yang dimulai dari perumusan kisi-kisi dan (create). Sedangkan pada dimensi
validasi tes kurang diperhatikan bahkan tidak pengetahuan, terdiri dari empat level yang
diperhatikan sama sekali sehinga jarang sekali berupa kata benda yaitu pengetahuan faktual
didapatkan intrumen tes yang sudah (factual knowledge), pengetahuan konseptual
memenuhi syarat. Selain dari fakta diatas, (conceptual knowledge) ,pengetahuan
ditemukan juga bahwa tes yang digunakan procedural (procedural knowledge), dan
dibuat tanpa memperhatikan tingkat kognitif pengetahuan metakognitif (metacognitive
seorang siswa. Tes lebih banyak dibuat knowledge).
hanyamengukur tingkat kognitif rendah (low Taksonomi yang digunakan dalam
achievers) siswa yaitulevel ingatan saja. Hal penelitian ini adalah Taksonomi Bloom Dua
ini didukung oleh data hasil pemetaan PISA – Dimensi. Secara rinci, level-level pada
OECD pada tahun 2012, yaitu 76% anak Taksonomi Bloom dua dimensi dapat
Indonesia tidak mampu mencaIPSlevel 2, dijelaskan sebagai berikut :
level minimal untuk keluar dari kategori low 1. Dimensi proses kognitif meliputi :
achievers. Sementara jumlah anak yang a. Mengingat yaitu mengingat kembali
mencapai level tertinggi (5 dan 6) hanya 0,3% pengetahuan yang relevan dari memori
saja. jangka panjang.
Berdasarkan sejumlah fakta di atas, b. Memahami yaitu membangun
maka peneliti bermaksud untuk pengetahuan dari pesan pembelajaran,
mengembangkan serta menghasilkan alat termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan
evaluasi yang layak untuk siswa SD. grafis.
Penelitian pengembangan ini akan dicobakan c. Menerapkan yaitu melaksanakan atau
dengan menggunakan taksonomi Bloom Dua menggunakan prosedur dalam suatu
Dimensiuntuk menghasilkanbutir-butir tes. situasi tertentu.
Diharapkanmelalui penelitian pengembangan d. Menganalisis yaitu memecah materi ke
ini pembuatan butir tes lebih bervariasi untuk dalam bagian-bagian penyusunannya, dan
tiap jenis level kognitif. menentukan bagaimana bagian-bagian
Fokus penelitian ini dibatasi pada mata tersebut saling berhubungan satu sama
pelajaran IPS kelas IV sekolah dasar semester lain
1 yang dirumuskandalam indikator-indikator e. Mengevaluasi yaitu melakukan penilaian
tes. Kompetensi Dasar (KD) yang diambil berdasarkan kriteria dan standar tertentu.
adalah KD 1.2 mendeskripsikan kenampakan f. Menciptakan yaitu menempatkan
alam di lingkungan kabupaten/kota dan beberapa elemen secara bersama-sama
provinsi serta hubungannya dengan untuk membangun suatu keseluruhan
keragaman sosial dan budaya. Hasil penelitian yang logis dan fungsional, dan mengatur

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 14


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

elemen-elemen tersebut ke dalam pola untuk mencaritemukan, merumuskan,


atau struktur yang baru. memperbaiki,mengembangkan,menghasilkn,
2. Dimensi Pengetahuan meliputi : menguji keefektifan produk, model,
a. Pengetahuan Faktual yaitu pengetahuan metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu
tentang elemen dasar yang harus yang lebih unggul, baru, efektif,efisien,
diketahui siswa untuuk mengenal satu produktif dan bermakna. Alat evaluasi yang
disiplin ilmu atau untuk menyelesaikan dikembangkan pada penelitian ini adalah soal
masalah didalamnya. tes uraian, kunci jawaban serta pedoman
b. Pengetahuan Konseptual yaitu penskoran. Langkah-langkah yang akan
pengetahuan tentang hubungan timbal dijadikan acuan dalam penelitian ini yaitu
balik antara elemen-elemen dasar dalam langkah-langkah dari Sugiyono (2011: 408).
suatu struktur yang memungkinkan Mengacu dari rancangan yang dikemukakan
elemen-elemen tersebut berfungsi secara Sugiyono dibuat sebuah rancangan penelitian
bersama-sama. untuk pengembangan evaluasi berbasis
c. Pengetahuan Prosedural yaitu taksonomi Bloom dua dimensi dengan
pengetahuan tentang bagaimana langkah-langkahsebagai berikut:
malakukan suatu hal, metode dan inquiri,
dan kriteria untuk menggunakan suatu
keterampilan, algoritma, teknik dan suatu
metode.
d. PengetahuanMetakognitif yaitu
pengetahuan kognisi secara umum serta
kesadaran dan pengetahuan tentang
pengetahuan itu sendiri.

Pengembangan instrumen evaluasi


berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi ini
mengikuti tahapan pengembangan yang
dimodifikasi dari model pengembangan yang
dikemukakan oleh Sugiyono. Model ini
dimulai dari 1) studi kepustakaan, 2)
pembuatan kisi-kisi, 3) penulisan butir tes, 4)
Uji ahli (uji validitas isi), 5) Revisi I, 6) Uji Penelitian ini akan dilakukan di SD
terbatas (dengan analisis validitas butir soal, 016 Bangkinang Kota untuk uji terbatas dan
uji reliabilitas, taraf kesukarn, daya beda dan SD Komplek dengan 3 sekolah untuk uji coba
efektifitas pengecoh), 7) Revisi II, 8) Uji coba lebih luas. Waktu penelitian ini direncanakan
lebih luas, dan 9) Pengadministrasian tes dimulai April 2017 sampai dengan Agustus
dalam bentuk akhir 2017.
Peneliti menentukan subjek dan
sumber data sebagai sampel dalam penelitian
METODE PENELITIAN dan pengembangan. Tahapan pertama
Metode yang digunakan dalam menggunakan sampel terbatas yakni kelas IV
penelitian ini adalah metode R & D (Research SD 016 Bangkinang Kota sebanyak 30 siswa.
and Development) atau metode penelitian dan Tahapan kedua menggunakan sampel yang
pengembangan. Secara sederhana penelitian lebih luas yakni 3 kelas dari siswa tingkat
dan pengembangan (Research and kelas IV di SD Komplek sebanyak 100 siswa.
Development) menurut Putra (2011:67) dapat Dengan demikian, jumlah keseluruahan subjek
didefinisikan sebagai metode penelitian yang adalah sebanyak 130 siswa tahun pelajaran
secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan 2015-2016.

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 15


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

Dasar pengambilan sampel diatas, 30 orang siswa. Melalui ujicoba dapat


mengacu pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh data tentang validitas,
pada Far West Laboratory di Amerika oleh reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
Borg dan Gall (1989). Pada intinya, dan kualitas pengecoh. Jika memang soal
pengambilan sampel disesuaikan dengan yang disusun belum memnuhi kualitas
lingkup penelitian dan pengembangan, baik yang diharapkan maka akan direvisi
lingkup nasional, propinsi, kabupaten ataupun untuk dilakukan perbaikan dan
lingku yang lebih kecil pada satu sekolah pembenahan.
(Sukmadinata, 2005: 174). 6. UjiCoba Lebih Luas
Prosedur penelitian ini mengikuti Ujicoba lebih luas akan
langkah-langkah sebagai berikut: dilaksanakan di tiga SD yang masih satu
1. Studi Kepustakaan Komplek dengan SDN 016 Bangkinang
Studi pendahuluan meliputi studi Kota. Jumlah siswa di tiga sekolah
kepustakaan. tersebut yakni sekitar 100 orang siswa.
Ujicoba tetap dilakukan pada tingkat
2. Pembuatan Kisi-kisi (Prototype) Tes kelas yang sama yaitu kelas IV.
Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi 7. Perakitan Tes Bentuk Akhir (Tes yang
Langkah ini berupa penyusunan Telah Valid dan Reliabel
produk awal. Dalam tahap ini dilakukan
identifiaksi dan kajian terhadap Adapun teknik pengumpulan data yang
kurikulum yang berlaku disekolah, akan digunakan dalam penelitian ini yakni, 1)
analisis materi, analisis siswa, dan Data Validasi. Teknik yang dilakukan yaitu
analisis tuntutan kurikulum yang akan dengan memberikan alat evaluasi yang
dicapai siswa melalui pembelajaran. dikembangkan beserta lembar validasi kepada
validator kemudian validator diminta untuk
3. Penulisan Butir Tes memberikan penilaian terhadap alat evaluasi
Butir soal yang telah disusun yang dikembangkan.Analisisnya dilakukan
berdasarkan taksonomi Bloom yang telah dengan memperhatikan saran dan komentar
dibuat dirakit menjadi sebuah tes yang validator dengan menghitung rata-rata skor
tersusun. Butir soal dirakit berdasarkan tiap komponen dan Rata-rata Total Validasi
urutan pokok materi yang dipakai, (RTV). Adapun komponen yang divalidasi
sehingga diperoleh tes yang diperoleh yaitu bahasa, isi, dan kesesuaian dengan
dari kurikulum. Taksonomi Bloom Dua Dimensi. Kedua,
4. Uji Ahli (Uji Validitas Isi) Teknik Tes. Data yang dikumpulkan berupa
Uji validitas isi akan dilakukan hasil tes yang diperoleh pada uji coba terbatas.
oleh ahli dan berpedoman pada kurikulum Data berupa skor hasil pekerjaan siswa.
KTSP 2006.Berdasarkan hasil validasi Kemudian dianalisis untuk menghitung
tersebut dilakukan revisi kemudian validitas butir soal dan reliabilitas soal.
selanjutnya dilakukan uji terbatas. Instrumen dalam penelitian ini adalah
5. Uji Terbatas a) soal tes dan b) lembar validasi. Secara rinci
Sebelum soal digunakan dalam tes intrumen penelitian dapat dijelaskan sebagai
yang sesungguhnya, uji coba perlu berikut: 1)Soal tes. Soal tes yang telah dibuat
dilakukan untuk semakin memperbaiki digunakan sebagai intrumen pada uji coba
kualitas soal. Ujicoba ini dapat digunakan terbatas untuk menegtahui validitas dan
sebagai sarana memperoleh data empirik realibitanya. Soal tes yang sudah direvisi juga
tentang tingkat kebaikan soal yang akan dilakukan untuk uji coba yang lebih luas
disusun. Pada ujicoba terbatas ini akan di tiga sekolah di SD Komplek Bangkinang
diujikan pada kelas IV SDN 016 Kota.
Kecamatan Bangkinang Kota berjumlah

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 16


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

Kedua, Lembar Validasi. Lembar Analisis yang kedua adalah analisi


validasi ini digunakan untuk mengumpulkan ssiswa. Analisi ssiswa merupakan telaah
data tentang penilaian validator terhadap tentang karakteristik siswa yang sesuai
validitas alat evaluasi yang telah di susun oleh dengan rancangan pengembangan alat
peneliti sehingga menjadi pedoman untuk evaluasi. Hasil analisis siswa tersebut adalah:
melakukan revisi. 1). Siswa kelas IV SD Komplek Bangkinang
Analisis data dilakukan dalam bentuk sudah mengenal dan mempelajari materi yang
analisis data kuantitatif. Yakni, uji validitas, akan digunakan pada alat evaluasi yaitu
uji realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya kenampakan alam dan keragaman social
beda. budaya .2). Siswa kelas pada dasarnya
memiliki kemampuan untuk mengerjakan
soal-soal pada level-level Taksonomi Bloom
HASIL DAN PEMBAHASAN Dua Dimensi, namun masih jarang alat
Pada tanggal 3 April 2017, peneliti evaluasi yan gsengaja didesain untuk melatih
melakukan observasi ke sekolah-sekolah kemampuan siswa tersebut.
penelitiaan. Observasi dilakukan dengan Sehingga,diperlukan alat evaluasi yang dapat
tujuan melihat kegiatan proses pembelajaran melatih kemampuan siswa untuk
IPS dan melakukan kerjasama dengan Pihak mengerjakan soal-soal yang di desain sesuai
Kepala Sekolah di Empat SD Penelitian. dengan level-level Taksonomi Bloom Dua
Selanjutnya, dilakukan studi kepustakaan. Dimensi.
Studi Kepustakaan dimulai dari penelaahan Analisis yang ketiga adalah analisis
Kurikulum KTSP Mata Pelajaran IPS Kelas 4 materi. Analisis materi ajar merupakan telaah
SD. Melakukan penelaah kajian penelitian dari untuk memilih danmenetapkan,merincidan
6 buku referensi yang ada. Studi kepustakaan menyusun secara sistematis materi yang
tersebut juga bermaksud agar dalam relevan untuk diajarkan. Materi pelajaran yang
pembuatan intrumen evaluasi soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi
diteliti bisa valid dan sesuai dengan kurikulum kenampakan alam dan keragaman
yang ada. sosialbudaya dengan KD Kompetensi Dasar :
Fase dalam studi kepustakaan adalah 1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di
sebagai berikut : Pertama, Analisis lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta
kurikulum. Pada fase ini dilakukan analisis hubungannya dengan keragaman sosial dan
terhadap kurikulum yang berlaku dan teori- budaya. Materi pembelajarannya adalah
teori Taksonomi Bloom Dua Dimensi. kenampakkan alam dan keragaman sosial
Kurikulum yang berlaku adalah KTSP 2006 budaya.
pada tingkat satuan pendidikan SD Kabupaten Fase berikutnya adalah Fase Desain.
Kampar. Sehingga, alat evaluasi yang Berdasarkan hasil analisis dari fase infestigasi
dikembangkan mengaju pada KTSP 2006. awal, selanjutnya dilakukan analisis tentang
Hasil dari analisis terhadap teori-teori rancangan alat evaluasi yang akan
Taksonomi Bloom Dua Dimensi yaitu tentang dikembangkan. Analisis ini meliputi analisis
level-level pada Taksonomi Bloom penyusunan alat evaluasi dan instrumen
DuaDimensi yang akan digunakan padasoal. penelitian yang diuraikan sebagai berikut: a).
Adapun level-level Taksonomi Bloom Dua Desain pengembangan alat evaluasi.
Dimensi yang digunakan yaitu: a) Mengingat Dalampenelitianini dikembangkan alat
Pengetahuan Faktual, b) Memahami evaluasihasil belajarIPSberbasisTaksonomi
Pengetahuan Konseptual,c) Menganalisis Bloom Dua Dimensi yangterdiri dari soal tes
Pengetahuan Konseptual, d) Menerapkan uraian, alternatif jawaban dan pedoman
Pengetahuan Konseptual, e) Menganalisis pensekoran. Berikut dijelaskan tentang
Pengetahuan Prosedural, dan f) Mengevaluasi penyusunan alat evaluasi tersebut, soal tes
Pengetahuan Prosedural yang dikembangkan terdiri dari 6 soal tes

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 17


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

uraian yang dilengkapi dengan Tahap yang pertama adalah tahap


alternatifjawaban dan pedoman validasi isi. Fase ini dilakukan pada bulan Mei
pensekorannya. Penyusunansoal tes tersebut 2017. Pada fase ini dilakukan validasi oleh
didasarkan pada SK dan KDyang sesuai dua validator yang merupakan para ahli
dengan kurikulum KTSP 2006. Selain itu evaluasi. Hasil validasi berupa pertimbangan
soal yang disusundisesuaikan denganlevel- para ahli mengenai alat evaluasi prototype I.
level pada tabel Taksonomi Bloom dua Teknik validasi dengan meminta para ahli
dimensi (terlampir) yang telah dibuat. b). untuk memberi koreksi dari alat evaluasi
Desain instrument penelitian. hasil belajar IPS berbasis Taksonomi Bloom
Instrumen-instrumen yang dihasilkan pada Dua Dimensi yang dikembangkan. Hasil
penelitian ini adalah lembar validasi dan validasi ini digunakan sebagai dasar untuk
soal tes. Lembar validasi digunakan untuk melakukan revisi dan penyempurnaan alat
memvalidasi alat evaluasi dengan aspek evaluasi yang dikembangkan.
penilaian materi,konstruksi, dan Berdasarkan hasil validasi alat evaluasi
bahasa.Instrumenini diadaptasi dari Zainal IPS berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi
Arifin dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran. pada tabel 5.1 dan kriteria validitas maka alat
Sedangkan soal tes dikembangkan berperan evaluasi IPS berbasis Taksonomi Bloom Dua
sebagaiinstrumen penelitian untuk Dimensi yang dikembangkan oleh peneliti
memperoleh data yang valid, reliable dan dalam kategori valid. Hal ini dapat diketahui
praktis. Instrumen ini dikembangkan dengan dari RTV validitas yaitu 3,29 dengan kriteria
mengacu pada SK dan KD serta level-level sangat valid. Selain validasi terhadap alat
pada Taksonomi Bloom Dua Dimensi. evaluasi IPS berbasis Taksonomi Bloom Dua
Pembuatan Kisi-kisi disusun selama 2 Dimensi, validator juga memberikan saran
minggu waktu penelitian. Kisi-Kisi Soal terhadap alat evaluasi yang dikembangkan.
disusun berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Saran validator disajikan dalam tabel sebagai
Dimensi terkait dengan materi IPS yang berikut.
diambil. Pembuatan Kisi-kisi dibuat dengan Analisis Penilaian Secara Umum
kolaborasi wali kelas 4 tiap-tiapSD tempat Terhadap ALat Evaluasi
penelitian tersebut.Fase ini merupakan Vali Penilaian Saran
lanjutan dari fasedesain. Berdasarkan fase ini, dator
desain yang dibuat dijadikan sebagai dasar
1 Sedikit Tingkatan soal disesuaikan
pembuatan alat evaluasi dan instrumen yang
revisi dengan kata kerja
disebut sebagai prototype I. Pada fase ini operasionalpada taksonomi
alat evaluasi yang sudah dihasilkan belum Bloom Dua Dimensi.
divalidasi oleh validator, tetapi sebelum Pedoman penskoran masih
divalidasikan, alat evaluasi dan instrumen ada yang salah. Kalimat
penelitian dikonsultasikan dengan para pakar. pada soal diperbaiki
Butir tes disusun berdasarkan sehingga lebih jelas
penelitian kisi-kisi penelitian yang sudah 2 Sedikit -
dibuat. Dari kisi-kisi yang sudah ada revisi
berjumlah 30 Soal uji coba.
Sebelum diuji coba, soal-soal yang Hasil uji validitas isi yang telah dinilai
sudah dipersiapkan dilakukan uji validitas isi. oleh validator selanjutnya dijadikan pedoman
Pakar yang diminta adalah Bapak Prof. untuk memperbaiki soal yang ada. Soal yang
Yalvema Miaz, P.hD salah satu dosen IPS telah dikembangkan sebanyak 30 soal uraian
PGSD di Universitas Negeri Padang dan Ibu yang akan selanjutnya diujicobakan terbatas
Melva Zainil ST, M.Pd salah satu dosen pada salah sayu sd penelitian yaitu SDN 016
Evaluasi Pembelajarn PGSD Universitas Bangkinang Kota.
Negeri Padang.

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 18


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

Uji terbatas diujikan pada kelas IV uraian, diperoleh reliabilitas sebesar


SDN 016 Kecamatan Bangkinang Kota 1,019524 dengan kriteria reliabilitas sangat
dengan jumlah 30 orang siswa. Soal ujicoba tinggi.
berjumlah 30 soal berbentuk objektif. Uji coba Selanjutnya mengenai kepraktisan alat
alatevaluasihasil belajar IPS berbasis evaluasi yaitu alat evaluasi dikatakan
Taksonomi Bloom Dua Dimensi memenuhi aspek kepraktisan apabila validator
menggunakan prototipe II dilaksanakan menyatakan bahwa alat evaluasi dapat
dengan tujuan untuk mengujivaliditas, digunakan dilapangan dengan sedikit revisi
reliabilitas dan kepraktisansoal.Material atau tanpa revisi, yang telah diisi pada lembar
prototipe II yang berupa soal tes validasi. mengenai penilaian secara umum
uraian.Tahap uji coba ini dilkaksanakan pada terhadap alat evaluasi IPS berbasis Taksonomi
tanggal 15 Juni 2017. Bloom Dua Dimensi, dapat diketahui bahwa
Dari hasil tes diperoleh skor mentah semua validator menyatakan alat evaluasi
dari peserta didik kemudian dilakukan yang dikembangkan dapat digunakan
pengolahan data hasil tes sesuai dengan BAB dilapangan dengan sedikit revisi. Maka dapat
III untuk memperoleh nilai akhir siswa. Nilai disimpulkan bahwa alat evaluasi yang
tes yang diperoleh 30 siswa dalam uji coba dikembangkan memenuhi aspek kepraktisan.
terbatas setelah mengikuti pembelajaran Berdasarkan uraian di atas, alat evaluasi IPS
menggunakan alat evaluasi berbasis berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi
Taksonomi Bloom Dua Dimensi pada materi memenuhi aspek validitas, reliabilitas, dan
kenampakan alam dan keragaman social kepraktisan dan merupakan alat evalusi
budaya. yang baik yang disebut dengan prototype
Berdasarkan data nilai siswa dan final. Setelah dilakukan revisi perbaikan,
analisisbutir tes diatas, maka dapat maka sudah didapatkan 30 soal yang valid dan
disimpulkan bahwa tingkat kesukaran soal siap untuk diujicobakan pada tiga sekolah
tergolong sedang. Setelah diperoleh dan berikutnya sebagai ujicoba revisi II.
dilakukan analisis data hasil uji coba alat Ujicoba revisi II, dilaksanakan di tiga
evaluasi hasil belajar IPS berbasis Taksonomi sekolah dasar yang masih satu komplek
Bloom Dua Dimensi, tahap selanjutnyayaitu dengan SDN 016 Bangkinang Kota. Sekolah
melakukan validitas, reliabilitas dan tersebut adalah SDN 003 Bangkinang Kota,
kepraktisan terhadap alat evaluasi yang SDN 007 Bangkinang Kota, dan SDN 009
dikembangkan Bangkinang Kota. Jumlah siswa di tiga
Berikut uraian singkat tentang validitas sekolah tersebut yakni sekitar 100 orang
dan reliabilitas dan kepraktisan terhadap alat siswa. Ujicoba tetap dilakukan pada tingkat
evaluasi berbasis Taksonomi Bloom Dua kelas yang sama yaitu kelas IV. Hasil uji coba
Dimensi. Data validitas alat evaluasi didapat lebih luas di atas yang termasukdalam tahap
dari penilaian validator dan validasi butir implementasi menujukkan hasil yang tidak
soal. Berdasarkan hasil penilaian validator berbeda dari uji coba pertama. Hasilnya sudah
yang diketahui bahwa alat evaluasi yang dianggap sebagai prototype final yang bisa
dikembangkan dalam kategori sangat valid, dipakai oleh guru dalam proses evaluasi di
dan validitas butir soal tes uraian berdasarkan kelas terkait pembelajaran IPS materi
dan perhitungan koefisien validitas butir soal kenampakan alam dan keragaman sosial
(terlampir) juga menunjukkan kategori valid. budaya.
Sehingga, alat evaluasi IPS berbasis
Taksonomi Bloom Dua Dimensi memenuhi SIMPULAN
aspek validitas. Sedangkan data reliabilitas Berdasarkan hasil penelitian dapat
alat evaluasi diperoleh dari perhitungan disimpulkan beberapa hal terkait penelitian ini
reliabilitas tes uraian. Berdasarkan dan sebagai berikut:
perhitungan koefisien reliabilitas soal tes

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 19


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

1. Prosedur Pengembangan instrumen Peneliti memberi beberapa saran


evaluasi berbasis Taksonomi Bloom Dua supaya dapat memberi manfaat untuk ke
Dimensi ini mengikuti tahapan depannya. Saran-saran yang ingin
pengembangan yang dimodifikasi dari disampaikan peneliti yaitu i:
model pengembangan yang dikemukakan Penelitianselanjutnya sebaiknya dapat
oleh Sugiyono. Model ini dimulai dari 1) mengembangkan soal dengan standar
studi kepustakaan, 2) pembuatan kisi-kisi, kompetensi sehingga soal bisa dikembangkan
3) penulisan butir tes, 4) Uji ahli (uji lebih banyak.Penelitian selanjutnya
validitas isi), 5) Revisi I, 6) Uji terbatas sebaiknyamengujikan kembali
(dengan analisis validitas butir soal, uji setelahdianalisis validitas, realibilitas, taraf
reliabilitas, taraf kesukaran, daya beda kesukaran dan day beda.
dan efektifitas pengecoh), 7) Revisi II,
8) Uji coba lebih luas, dan
9) Pengadministrasian tes dalam bentuk UCAPAN TERIMAKASIH
akhir. Ketua peneliti beserta anggota
2. Aplikasi alat evaluasi hasil belajar mata mengucapkan terimakasih banyak kepada
pelajaran IPS menggunakan prototype II. DPRM Dikti yang telah memberikan dana
Prototype II dihasilkan dari prototype I penelitian. Kepercayaan lembaga yang
dengan di validasi oleh valiadator. Alat diberikan akan terus kami jaga dan akan kami
evaluasi dari prototype I setelah kembangkan terus pada penelitian-penelitian
divalidasi oleh validator menghasil alat yang akan datang.
evaluasi yang disebut dengan prototype II.
Setelah diujicobakan diketahui analisis DAFTAR PUSTAKA
validitas, reliabilitas, dan kepraktisan Anderson, L. W. (2001). A Taxonomy for
yang disebut dengan prototype final. Learning, Teaching, and Assesing.
3. Evaluasi hasil belajar mata pelajaran IPS NewYork: Addison Wesley Longman,
dengan menggunakan Taksonomi Bloom Inc.
Dua Dimensi nilai rata-rata total
validasi yang diberikan oleh validator Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran.
terhadap alat evalusi sebesar 3,29, alat Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
evaluasi yang dikembangkan dalam
kategori sangat valid dan koefisien Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi
validitas butir soal dari soal 1 sampai 6 Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
memiliki kriteria validitas tinggi.
Koefisien reliabilitas soal tes uraian Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
yang dikembangkan sebesar 1,019524 :Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
dengan kategori reliabilitas sangat tinggi. Rineka Cipta.
Alatevaluasiyang dikembangkan
sudahdapat dikatakan praktis secara Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian.
teoritik berdasarkan penilaian secara Jakarta: Rineka Cipta.
umum para validator yang mengatakan
bahwa alat evaluasiyang dikembangkan Borg, W. R. and Gall, M. D. (1989).
dapat digunakandengan sedikit revisi Educational Research An Introduction.
dan kenyataan yang menunjukkan bahwa New York: Longman.
alat evaluasi tersebut dapat digunakan di
lapangan. Ekawati, E. dan Sumaryanta. (2011).
Pengembangan Intrumen Penilaian
Pembelajaran Matematika SD/ SMP.
Jakarta: Kemdiknas Badan

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 20


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar
p-ISSN 2580-3735
Jurnal Basicedu e-ISSN 2580-1147
Vol 1 No.2 2017

Pengembangan SDM Pendidikan dan


Penjamin Mutu Pendidikan, PPPPTK
Matematika.

Koyan, I. W. (2011). Langkah-langkah


Mengkontruksi Tes dan Non Tes. Buku
Ajar. (tidak diterbitkan) Singaraja:
UNDIKSHA.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.


(2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Mulyadi. (2010). Evaluasi Pendidikan.


Malang: UIN Maliki Press.

Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada


Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya Dalam Pengajaran
Matematika untuk meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses


Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi


Pendidikan. Jakarta: Persada Rajawali.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan Kuantitati,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.

Suherman, E. dkk. (2003). Strategi


Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung: UPI Press.

Sukmadinata, N. S. (2007). Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

Rizki Ananda, Fadhilaturrahmi Page 21


Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar

View publication stats

You might also like