Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan
Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan
Abstrak. Upaya strategis yang diperlukan dalam menjaga roda bisnis yang sedang dijalankan, salah satu bisnis
yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan pengendalian internal perusahaan. Pengendalian yang bisa dilakukan
oleh perusahaan ini tergantung dari jenis perusahaan, baik untuk jasa, komersial maupun manufaktur. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kontrol peran intenal yang dilakukan oleh perusahaan dalam
memberikan pinjaman usaha kepada calon nasabah secara efektif dan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif yang memberikan penjelasan yang jelas
sesuai dengan kondisi empiris yang terjadi di lapangan. Sedangkan untuk lokasi penelitian dalam penelitian ini
adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam penyediaan layanan kredit, dengan menggunakan teknik
wawancara, observsi dan pengolahan data sekunder yang berasal dari perusahaan. Kesimpulan penelitian yaitu
dengan menggunakan sistem pengendalian internal yang baik di setiap instansi atau bidang pada berbagai tingkat
manajemen akan memaksimalkan kinerja manajemen, terutama di bidang pinjaman, pinjaman yang diberikan
diberikan secara efektif kepada nasabah yang benar-benar membutuhkan. Rekomendasi penelitian yaitu khusus
untuk unit bisnis dimana penelitian dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan sistem berbasis teknologi yang
memiliki / komputerisasi dan memberikan pelatihan kepada pengguna / pengguna sistem komputerisasi sehingga
bisa dimanfaatkan lebih maksimal daripada yang sudah ada. diperoleh.
Kata Kunci: Pengendalian Internal; Pemberian Pinjaman Perusahaan; Sistem Efektivitas.
pengawasan internal dan ada juga yang kebenaran dalam praktek sehari – hari.
mengartikan pengendalian intern. Maka untuk “Kredit adalah kemampuan untuk
pembahasan selanjutnya penulis melaksanakan suatu pembelian atau
menggunakan istilah pengendalian intern. mengadakan suatu pinjaman dengan suatu
Dengan berkembangnya suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada
perusahaan maka masalah yang dihadapi jangka waktu yang telah disepakati “.
suatu pimpinan juga semakin komplek dan Pengertian kredit yang lebih mapan
semakin luas. Konsekuensi dari untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah
perkembangan tersebut maka pengertian dirumuskan dalam Undang – Undang Pokok
internal control pun mengalami Perbankan yang menyatakan bahwa kriteria
perkembangan ke arah yang lebih luas lagi adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat
yang dikenal dengan struktur pengendalian dipersamakan dengan itu berdasarkan
intern, dimana dalam struktur pengendalian persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam
intern tercakup juga lingkungan perusahaan, antara pihak bank dengan pihak lain yang
sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian, mewajibkan pihak peminjam untuk
sehingga dengan begitu laporan pengendalian melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai
internal dapat melengkapi kondisi laporan yan imbalan (R. Indonesia, 1992)
lainnya (Dowdell, Herda, & Notbohm, 2014) Dalam praktek sehari – hari pinjaman
Di dalam Standar Profesional Akuntan kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian
Publik disebutkan mendefinisikan tertulis baik dibawah tangan maupun secara
pengendalian intern sebagai berikut :“Struktur materiil. Dan sebagai jaminan pengaman,
pengendalian intern satuan usaha terdiri dari pihak peminjam akan memenuhi kewajiban
kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk dan menyerahkan jaminan baik bersifat
memberikan keyakinan (assurance) memadai kebendaan maupun bukan kebendaan.
bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan Sebenarnya sasaran kredit pokok dalam
dicapai”. (I. A. Indonesia, 2001) penyediaan pinjaman tersebut bersifat
Adapun definisi struktur pengendalian penyediaan suatu modal sebagai alat untuk
intern yang dikemukakan oleh George H. melaksanakan kegiatan usahanya sehingga
Bodnar, yang telah diterjemahkan oleh Amir kredit (dana bank) yang diberikan tersebut
Abadi Yusuf, dalam bukunya Sistem tidak lebih dari pokok produksi semata.
Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
“Struktur pengendalian intern perusahaan Prinsif Kredit
terdiri dari kebijakan-kebijakan prosedur- Untuk mendapatkan kredit harus melalui
prosedur yang menyediakan jaminan yang prosedur yang telah ditentukan oleh bank /
memadai, bahwa tujuan perusahaan dapat lembaga keuangan. Agar kegiatan
dicapai.” (Bodnar, George H., 2000) pelaksanaan perkreditan dapat berjalan
dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C
Tujuan Pengendalian Intern yaitu : (1) Character ( kepribadian / Watak )
Tujuan-tujuan dari struktur pengendalian Character adalah tabiat serta kemauan dari
intern sebagai berikut : (1) Menjaga kekayaan pemohon untuk memenuhi kewajiban yang
dan catatan akuntansi (2) Mengecek ketelitian telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat –
dan keandalan data akuntansi (3) Mendorong sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan
efisiensi (4) Mendorong dipatuhinya keadaan keluarga. (2) Capacity ( kemampuan)
kekayaan manajemen (Mulyadi, 2014) Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk
melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang
Konsep Kredit dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan
Pengertian Kredit mempunyai dimensi kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian
yang beraneka ragam, dimulai dari arti kata “ kredit terhadap capacity ini untuk menilai
kredit”yang berasal dari bahasa Yunani sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya
“credere” yang berarti kepercayaan akan akan mampu untuk melunasinya pada
waktunya sesuai dengan perjanjian kredit debitor, kekuatan keuangan perusahaan yang
yang telah disepakati (Francisco, Sánchez, & dilihat dari earning power (kekuatan
Lechuga, 2016) (3) Capital ( modal ) Capital pendapatan / keuntungan) di masa lalu dan
adalah modal yang dimiliki calon debitur pada perkiraan masa akan datang.
saat mereka mengajukan permohonan kredit
pada bank. (4) Collateral (jaminan) Collateral Jenis Kredit
adalah barang – barang yang diserahkan pada Untuk membedakan kredit menurut
bank oleh peminjan atau debitur sebagai faktor – faktor dan unsur – unsur yang ada
jaminan atas kredit yang diberikan. Barang dalam pengertian kredit, maka perbedaan
jaminan diperlukan agar kredit tidak kredit dapat dibedakan atas dasar : (1) Sifat
mengandung resiko (Xu & Zhou, 2016) (5) penggunaan kredit untuk kredit konsumtif
Condition of Economic ( kondisi ekonomi ) adalah kredit yang digunakan untuk keperluan
Condition of Economic adalah situasi dan konsumsi atau uang akan habis terpakai untuk
kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya memenuhi kebutuhannya. Selain itu
yang mempengaruhi keadaan perekonomian digunakan untuk kredit produktif adalah
pada suatu saat maupun untuk satu kurun kredit yang digunakan untuk peningkatan
waktu tertentu yang kemungkinannya akan usaha, baik usaha – usaha produksi,
dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perdagangan maupun investasi. (2) Keperluan
perusahaan yang memperoleh kredit (6) kredit yaitu Kredit produksi / ekploitasi,
Constrain ( batasan atau hambatan ) Dalam Kredit ini diperlukan perusahaan untuk
penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan meningkatkan produksi baik peningkatan
yang tidak memungkinkan sesorang kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi
melakukan usaha di suatu tempat.(Akhigbe & maupun peningkatan kualitatif yaitu
Mcnulty, 2011) peningkatan kuantitas atau mutu hasil
Disamping formula 6 C di atas, masih produksi. Selanjutnya Kredit Perdagangan ,
ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu : (1) Kredit ini dipergunakan untuk keperluan
Personality Personality yaitu penilaian bank perdagangn pada umumnya yang berarti
tentang kepribadian peminjam seperti riwayat peningkatan utility of place saru suatu barang,
hidup, hobinya, keadaan keluarga ( istri / barang – barang yang diperdagangkan ini juga
anak), social standing (pergaulan dalam diperlukan bagi industri. Selain itu Kredit
masyarakat serta bagaimana masyarakat Investasi, Kredit yang diberikan kepada para
tentang diri si peminjam dan sebagainya ). (2) pengusaha untuk investasi, berarti untuk
Purpose, Bank dalam menilai si peminjam penambahan modal dan kredit bukan untuk
mencari dara tentang tujuan atau keperluan keperluan perbaikan ataupun penambahan
penggunaan kredit, dan apakah tujuan barang modal atau fasilitas – fasilitas yang
penggunaan kredit itu sesuai dengan line of erat hubungannya dengan itu. Misalnya untuk
business kredit bak bersangkutan (Francisco membangun pabrik, membeli / mengganti
et al., 2016) (3) Payment, Untuk mengetahui mesin – mesin dan sebagainya. (3) Kredit
kemampuan debitur dalam mengembalikan menurut cara pemakaian terdiri dari Kredit
pinjaman. Hal ini dapat diperoleh dari rekening Koran bebas, Debitur menerima
perhitungan tentan prospek kelancaran seluruh kreditnya dalam bentuk rekening
penjualan dan pendapatan sehingga dapat koran kepadanya diberikan blangko cheque
diperkirakan kemampuan pengembalian dan rekening koran pinjamannya diisi
pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya. (4) menurut besarnya kredit yang diberikan,
Prospect, Prospect yaitu harapan usaha di debitur bebas melakukan penarikan selama
masa yang akan datang dari calon debitur. Ini kredit berjalan. Selanjutnya Kredit rekening
dapat diketahui dari perkembangan usaha si Koran terbatas, Sistem ini adanya perbatasan
peminjam selama beberapa bulan atau tahun, tertentu bagi nasabah dalam melakukan
perkembangan – perkembangan keadaan penarikan uang rekeningya, seperti pemberian
ekonomi atau usaha perdagangan sektor usaha kredit dengan uang giral dan perubahannya
International.
Bodnar, George H., W. S. H. (2000). Sistem http://doi.org/http://196.29.172.66:808
Informasi Akuntansi. (R. M. T. Amir 0/jspui/bitstream/123456789/2574/1/R
Abadi Jusuf, Ed.) (6th ed.). Jakart: esearch%20Methodology.pdf
Salemba Empat.
Mock, T. J., Sun, L., Srivastava, R. P., &
Dowdell, T. D., Herda, D. N., & Notbohm, M. Vasarhelyi, M. (2009). International
A. (2014). Research in Accounting Journal of Accounting Information
Regulation Do management reports on Systems An evidential reasoning
internal control over financial approach to Sarbanes-Oxley mandated
reporting improve financial reporting ? internal control risk assessment.
RESEARCH IN ACCOUNTING International Journal of Accounting
REGULATION, 1–6. Information Systems, 10(2), 65–78.
http://doi.org/10.1016/j.racreg.2014.02 http://doi.org/10.1016/j.accinf.2008.10
.011 .003
Francisco, J., Sánchez, M., & Lechuga, G. P. Mulyadi. (2014). Auditing “Pemeriksaan
(2016). Assessment of a credit scoring Akuntansi.” Jakart: Salemba Empat.
system for popular bank savings and
credit. Contaduría Y Administración, Skaife, H. A., Veenman, D., & Wangerin, D.
61(2), 391–417. (2013). Internal control over financial
http://doi.org/10.1016/j.cya.2015.11.0 reporting and managerial rent
04 extraction : Evidence from the
profitability of insider trading $.
Indonesia, I. A. (2001). Standar Profesional Journal of Accounting and Economics,
Akuntan Publik. Jakart: Salemba 55(1), 91–110.
Empat. http://doi.org/10.1016/j.jacceco.2012.0
7.005
Indonesia, R. (1992). Undang-undang No. 7
tahun 1992 Tentang Perbankan. Xu, C., & Zhou, Z. (2016). The study of
internal control and over-investment
Indonesia, R. (1998). UU No 10 Tahun 1998 on corporate credit risk. Procedia -
Perubahan atas UU No 7/1992. Procedia Computer Science, 91, 109–
113.
Jennings, M. M., Pany, K., & Reckers, P. M. http://doi.org/10.1016/j.procs.2016.07.
J. (2008). Advances in Accounting , 047
incorporating Advances in
International Accounting Internal Yergin, H., Mercan, M., & Erol, A. (2015).
control audits : Judges ’ perceptions of Assessment of Efficiency and
the credibility of the fi nancial Effectiveness of Micro Credit
reporting process and likely auditor Application From Socio-Economic
liability. International Journal of and Political Perspectives : The Case
Cardiology, 24(2), 182–190. of Hakkari. Procedia Economics and
http://doi.org/10.1016/j.adiac.2008.08. Finance, 23(October 2014), 176–179.
006 http://doi.org/10.1016/S2212-
Kothari, C. (2004). Research methodology: 5671(15)00405-0
methods and techniques. New Age