You are on page 1of 8

VOLUME3, NO.

1 (2018) ISSN : 1979-8865

PENGEMBANGAN KINERJA MELALUI KONDISI KERJA, KONTEN PEKERJAAN


DAN PENGEMBANGAN KARIR DENGAN MEDIASI MOTIVASI KERJA
Rini Ardista
STIE Tribuana Bekasi
Riniardista27@gmail.com

Abstrak: Human resources is one of the most important assets of an organis=zation. In other
words, the success of an organization is highly dependent on the performance if its employees.
Therefore, managers and experts seek to determine what factors most influence employee
motivation. This study aims to analyze the effect of working condition, jobs content, and carrer
development on work. Motivation and perfimance. Respondents in this study were selected by
using the method of proporsionate stratified random sampling as many as e137 employees. Based
on the result ogthe research shows values of Square ( R2 ) which only career development and
work motivation. There are significant positive effect of working condition, job content, career
development and joint work motivation toward HR performance
Keyword : working conditions, work content , career growth, work motivation and performance.

Abstrak : Human resource is one of the most important assets of an organization. In other word,
the success of an organization greatly depens on the performance of its employees. Thereforem,
managers and expert endeavor to determine the most striking what factor most influence employee
motivation. This study aimed to analyse the influence of working Condition, Work Content, Career
Growth, on work Motivation Employe Perfomace of IAIN Walisongo. The participant of the study
were selected using Proporsionate Stratified Random Samplingmethodo the staff STMIK Mitra
Karya Bekasi. A sample of 137 employees working in different units andfakulty were randomly
selected. The population of the study was geographically limited to employees of IAIN Walisongo
Semarang. The result showed that R2 value (conficient of determination ) of 0,396%, while the
rest of it, 60,4% is explained by other factors which are not examined. The Significance of <alpha=
5 %, indicated that the regression model can be used, there is influence of positive significance
working condition, work content, career growth and work motivation an performance HR together.
Conclusion this study supports a reference for improvement.
Keyword : working conditions, work content , career growth, work motivation and performance.

Pendahuluan
Sumber daya manusia merupakan asset dibawa kedalam suatu lingkungan organisasi
utama dan terpenting bagi perusahaan yang perusahaan. Mereka bukan seperti uang,
menjadi perencana dan pelaku aktif berbagai mesin, dan materi yang sifantnya positif dan
aktivitas dalam suatu organisasi. Mereka dapat diatur sepenuhnya dalam mendukung
mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, tercapainya tujuan perusahaan.
status, dan latar belakang pendidikan yang

46
PARAMETER
VOLUME3, NO.1 (2018) ISSN : 1979-8865

Untuk menjadikan sumber daya manusia kerja, dimana karyawan melakukan tugas
yang handal dan professional, tentunya perlu pekerjaannya, untuk mengukur variable
adanya system manajemen dan motivasi kondisi kerja ini dapat digunakan indicator-
terhadap SDM yang baik. Sebelum evolusi indikator : 1) keamanan lingkungannya, 2)
fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia, Jam Kerja, 3) tata ruang yang nyaman, 4)
karyawan hanya diperlakukan sebagai fasilitas kerja, 5) suasana kerja nyaman.
masukan dalam memproduksi barang dan Karier adalah urutan pengalaman dan
jasa. Pergeseran paradigm ini dibuat dalam kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan
penelitian di hawthone yang dilakukan oleh dan yang menciptakan sikap dan perilaku
professor Elton Mayo pada tahun 1924-1939 tertentu pada diri seseorang. Suatu
ketika dia meneliti produktivitas dan kondisi perusahaan atau organisasi agar tetap jaya
kerja. Dickson ( Khan et al., 2011 ) berkaitan dan bertahan serta berhasil maka harus
dengan kondisi kerja menurut Khanz et al. memperhatikan sumber daya manusianya
(2011) bahwa kondisi kerja yang aman, yaitu dengan memberi perhatian dan
menguntungkan dan memuaskan juga kesempatan terhadap pengembangan karir
pegawai., dengan memperhatikan
berkontribusi untuk meningkatkan motivasi
pengembangan karir makan akan mendorong
pegawai terhadap pekerjaan. Diasumsikan
pegawai untu menggali terus keampuannya.
bahwa ketika pegawai bekerja dibawah
Karena pengembangan karir merupakan
kondisi higienis baik maka akan dipengaruhi salah satu bentuk motivasi yang mendorong
motivasi kerja dan kinerja pegawai. Menurut pegawai untuk mengaktualisasi diri dalam
djumadi (2006) kondisi kerja adalag tempat melakukan pekerjaan. Menurut Handoko (
kerja di mana pegawai melakukan 2000) dan Setyawati (2009) pengembangan
pekerjaannya. karir adalah peningkatan pribadi yang
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu
Kinerja adalah hasil yang dapat dicapai
rencana karir.
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang Pengembangan karir (carrier
dan tanggung jawab masing-masing dalam development) meliputi rencana karir (carrier
rangka mencapai tujuan organisasi planning) dan manajemen karir (carrier
bersangkutan secara legal, tidak melanggar management), memahami pengembangan
hokum dan sesuai moral maupun etika ( karir dalam sebuah organisasi membutuhkan
Prawirosentono, 1999 ). Biografi pribadi dan suatu pemeriksaan atas dua proses, yaitu
karakteristik pekerjaan merupakan factor bagaimana masing-masing individu
utama yang meningkatkan motivasi kerja merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan
antara pemegang jabatan Menurut studi karirnya (perencanaan karir) dan menerapkan
Schepers et al. Sementara Toode et al. (2011) program-progam karir atau manajemen karir
mengemukakan karakteristik pribadi, kondisi ( Labbase, 2010)
kerja karakteristik tempat kerja dan keadaan
METODE PENELITIAN
psikologis internal sebagi factor utama untuk
motivasi pegawai terhadap pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Menurut (Djumadi, 2006) kondisi kerja kuantitatif yangh didasarkan pada aliran
(working codition) adalah kondisi tempat pemikiran positivistic dengan proses

47
PARAMETER
VOLUME3, NO.1 (2018) ISSN : 1979-8865

penelitian digunakan untuk meneliti pada X3 = Pengembangan Karir


populasi atau sampel tertentu, teknik
Β1,2,3 = Koefisien
pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data Regresi e = error
menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistic dengan Analisis Jalur ( Path Analysys )
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah Pada prinsionya analisis jalur mempunyai
ditetapkan. Populasi penelitian ini adalah kemiripan dengan analisis regresi intervening
seluruh pegawai yang bertugas pada institute yaitu untuk mengidentifikasi variable mana
dan fakultas di lingkungan STMIK Mitra yang berpengaruh langsung, (direct effect
Karya Bekasi 210 Pegawai. Sampel maupun indirect effect). Lihat gambar
digunakan sebagian pegawai STMIK Mitra Diagram Path Analysys
Karya Bekasi sebanyak 137 orang pegawai.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi
B2
berganda. Sebelum melakukan analisis B1
regresi terlebuh dahulu dilakukan pengujian
terhadap kualitas data yaitu uji validitas data
dan uji reliabilitas data. Agar diperoleh B3
estimasi yang tidak bias linear terbaik atau @
sering dikenal dengan istilah BLUE (Best Gambar 1. Diagram Path Analysis
Linier Unbiased Estimation) maka terlebih Gambar diatas menjelaskan hubungan-
dahulu dilakukan pengujian terhadap asumsi hubungan dimana X1,2,3 berpengaruh
klasik anatar lain Multikolinearitas, langsung terhadap Y2 dan juga berpengaruh
Autokolerasi dan heterokedastisitas. tidak langsung terhadap Y1. Sedangkan Y1
Analisis regresi digunakan untuk berpengaruh terhadap Y2. Diagram diatas
mengetahui hubungan antar variable bebas memperlihatkan jalur analisis (Path
dan terikat. Karena dalam penelitian Analysis) hubungan antara X1,X2,X3, Y1 dan
menggunakan satu variable terikat dan tiga Y2. Dalam analisis ini digunakan koefision
variable bebas maka digunakan analisis “beta”, yaitu koefisien regresi yang
regresi berganda yang secara umum distandardisasi. Persamaan dalam model ini
dirumuskan dalam sebuah persamaan terdiri dari dua tahap, yaitu :
berikut: Y1 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + ꜫ ... (3)
Y1 = β1X1 + β2X2 + β3X3 e Y2 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β3X1 + ꜫ ... (4)
Y2 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β3X1 + e Y1 = Motivasi Kerja
Y1 = Motivasi Kerja Y2 = Kinerja SDM
Y2 = Kinerja Pegawai X1 = Kondisi Kerja
X1 = Kondisi Kerja X2 = Konten Pekerjaan
X2 = Konten Pekerjaan

48
PARAMETER
VOLUME3, NO.1 (2018) ISSN : 1979-8865

X3 = Pengembangan Karir Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja


pegawai
Β1 = Koefisien regresi 1=1,2,3
Dari hasil perhitungan diperoleh dari nilai
ꜫ = error
t hitung adalah 3,266 dan dengan
HASIL PENELITIAN DAN [menggunakan level significance ( taraf
PEMBAHASAN signifikan) sebesar 5 persen di peroleh t tabel
sebesar 1,658 yang berarti bahwa nilai t
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel yaitu
hitung adalah 2,952 dan dengan 3,266>1,658.
menggunakan level significance (taraf
signifikan) sebesar 5 persen diperoleh t table Signifikan t kurang dari 5 persen (0,001),
sebesar 1,658 yang berarti bahwa nilai t menandakan bahwa motivasi kerja
hitung lebih besar daripada nilai t table yaitu mempunyai pengaruh positif dan signifikan
2,952>1,658. terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
Signifikan t kurang dari 5 persen (0,004), diterima, sehingga hipotesis yang
menandakan bahwa kondisi kerja menyatakan dugaan adanya pengaruh positif
mempunyai pengaruh yang positif dan motivasi pegawai terhadap kinerja pegawai
signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan dapat diterima.
demikian dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis Pengaruh kondisi kerja terhadap kinerja
yang menyatakan dugaan adanya pengaruh pegawai
positif kondisi kerja terhadap motivasi kerja
Daei hasil perhitungan diperoleh nilai t
dapat diterima.
hitung adalh 2,039 dan dengan menggunakan
Pengaruh konten pekerjaan terhadap level significance (taraf signifikan) sebesar 5
motivasi kerja persen diperoleh t tabel sebesar 1,658 yang
bearti bahwa nilai t hitung lebih besar dar
Dari hasik perhitungan diperoleh nilai t nilai t tabel yaitu2,039>1,658.
hitung adalah 3,266 dan dengan
menggunakan level significance (taraf Signifikan t kurang dari 5 persen (0,43),
signifikan) sebesar 5 persen diperoleh t tabel menandakan bahwa kondisi kerja
sebesar 1,658 yang berarti bahwa nilai t mempunyai pengaruh yang positif dan
hitung lebih besar dari nilai t tabel yaitu signifikan terhadap kinerja pegawai. Dengan
3,266>1,658. demikian dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis
Signifikasi t kurang dari 5 persen (0,001), yang menyatakan dugaan adanya pengaruh
menandakan bahwa pengembangan karir positif kondisi kerja terhadap kinerja pegawai
mempunyai pengaruh yang positif dan dapat diterima.
signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Ho Pengaruh konten pekerjaan terhadap
ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis kinerja pegawai
yang menyatakan dugaan adanya pengaruh
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung
positif pengembangan karir terhadap
adalh 2,074 dan dengan menggunakan level
motivasi kerja diterima.

49
PARAMETER
VOLUME3, NO.1 (2018) ISSN : 1979-8865

significance (taraf signifikan) sebesar 5 dari pegawai tersebut. Kinerja menurut


persen diperoleh t tabel sebesar 1,658 yang Mangkunegoro (2010), adalah merupakan
berarti bahwa t hitung lebih besar daripada suatu hasil yang dicapai pekerja dalam
nilai t tabel yaitu 2,074>1,658. pekerjaannya baik kuantitas maupun kualitas
dalam suatu organisasi sesuai tanggung
Signifikan t kurang dari 5 persen (0,040),
jawab yang diberikan kepadanya. Aspek-
menandakan bahwa kondisi kerja
aspek standar pekerjaan terdiri dari aspek
mempunyai pengaruh yang positif dan
kuatitatif dan aspek kualitatif yang meliputi :
signifikan terhadap kinerja pegawai. Dengan
aspek kuantitatif yang meliputi : 1) proses
demikian dapat disimpulkan bahwa Ho
kerja dan kondisi pekerjaan 2) waktu yang
ditolah dan Ha diterima, sehingga hipotesis
dipergunakan atau lamanya melaksanakan
yang menyatakan dugaan adanya pengaruh
pekerjaan, 3) jumlah kesalahan dalam
positif konten pekerjaan terhadap kinerja
melakukan pekerjaan, dan 4) jumlah dan
pegawai dapat diterima.
jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.
Pengaruh pengembangan karir terhadap Adapun aspek kualitatif meliputi : 1)
kinerja pegawai ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan, 2)
tingkat kemampuan dalam bekerja, 3)
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t kemampuan menganalisi data atau informasi,
hitung adalah 1,998 dan dengan kemampuan, kegagalan menggunakan mesin
menggunakan level significance (taraf atau peralatan, dan kemampuan
signifikan) sebesar 5 persen diperoleh t tabel mengevaluasi (keluhan atau keberatan
sebesar 1,658 yang berarti bahwa nilai t konsumen atau masyarakat).
hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu
1,998>1,658. Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap
Motivasi Kerja
Signifikan t kurang dari 5 persen (0,048),
menandkan bahwa pengembangan karir Kondisi kerja berpengaruh terhadap
mempunyai pengaruh yang positif dan motivasi kerja dengan arah regresi yang
signifikan terhadap kinerja pegawai. Dengan positif, artinya apabila kondisi kerja yang
demikian dapat disimpulkan bahwa Ho mendukung baik itu berupa keamanan
ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis lingkungan, jam kerja yang sesuai, tata ruang
yang menyatakan dugaan adanya pengaruh rapi, fasilitas kerja yang memadai dan
positif pengembangan karir terhadap kinerja suasana kerja nyaman, maka motivasi kerja
pegawai dapat diterima. pegawai akan meningkat, yaitu pegawai
memiliki peran penting dalam organisasi.
Pembahasan Kondisi kerja yang baik sangan membantu
Beberapa jenis informasi yang digunakan konsentrasi pegawai dalam menyelesaikan
dalam pengendalian disiapkan dalam rangka pekerjaan yang dibebankan.
menjamin bahwa pekerjaan yang telah Temuan ini mendukung pendapat Gobel
dilakukan sevara efektif dan efisien. Manajer (2005), Luthan, (Djumadi,2006); Majid et al
dalam menjalankan tugas sehari-hari akan (2010), Khan (2011) yang menyatakan
menggunakan orang lain dalam operasional bahwa factor penting yang mendorong
organisasi, orang lain tersebut adalah motivasi kerja adalah kondisi kerja. Apabila
pegawai, dalam hal ini harus diukur kinerja kondisi kerja yang diberikan cukup baik
50
PARAMETER
VOLUME3, NO.1 (2018) ISSN : 1979-8865

makan akan mempunyai pengaruh terhadap Berdasrkan hasil statistic deskriptif


motivasi kerja. Kondisi kerja mempunyai diperoleh dari tanggapan mengenai
pengaruh terhadap motivasi kerja dengan pengembangan karir berada pada kategori
arah regresi positif, hal ini dapat diartikan sedang yaitu 72,40 %. Hasil dari pertanyaan
apabila kondisi kerja semakin baik, maka terbuka questioner dan hasil observasi serta
motivasi kerja akan meningkat. beberapa wawancara terhadap pegawai di
lingkup STMIK Mitra Karya Bekasi
Berdasarkan hasil statistic deskriptif
diperoleh, bahwa instansi hendaknya
diperoleh dari tanggapan mengenai kondisi
memberi kesempatan kepada pegawai untuk
kerja berada pada kategori sedang yaitu
mempelajari hal-hal baru, instansi
69,22% . dari hasil pertanyaan terbuka dari
memberikan kesempatan untuk memperoleh
questioner dan hasil observasi serta beberapa
prestasi kerja yang tinggi, instansi
wawancara terhadap beberapa pegawai
memberikan kesempatan untuk
STMIK Mitra Karya Bekasi diperoleh bahwa
mengembangkan kemampuan, dan instansi
instansi dalam memberikan fasilitas setiap
memberikan pengalaman kerja yang berharga
pegawai hendaknya lebih merata, jangan
bagi pegawai.
sampai ada pegawai yang fasilitas kerjanya
kurang mendukung, hal ini akan mengurangi Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
semangat kerja pegawai, sehingga kinerja Kinerja SDM
pegawai menurun.
Motivasi kerja mempunyai pengaruh yang
Pengaruh Konten Pekerjaan Terhadap signifikan terhadap kinerja SDM, dengan
Motivasi Kerja arah positif. Berdasarkan hasil statistic
deskriptif diperoleh hasil dari tanggapan
Konten pekerjaan mempunyai pengaruh
mengenai motivasi kerja berada pada
yang signifikan terhadap motivasi kerja.
kategori sedang yaitu 71,40%. Hasil dari
Dengan arah positif. Berdasarkan hasil
pertanyaan terbuka dari questioner dan hasil
statistic deskriptif diperoleh hasil tanggapan
observasi serta beberapa wawancar terhadap
mengenai konten pekerjaan berada pada
beberapa pegawai STMIK Mitra Karya
kategori sedang yaitu 71,08 %. Dari hasil
Bekasi diperoleh, bahwa instasnsi hendaknya
pertanyaan terbuka dari questioner dan hasil
menanamkan rasa ikhlas dalam melakukan
observasi serta beberapa wawancara terhadap
suatu pekerjaan, bertanggung jawab dan
beberapa pegawai di lingkup STMIK Mitra
mendorong pada pegawainya untuk
Karya Bekasi diperoleh, bahwa pihak
berprestasi tinggi serta memberikan suatu
pimpinan instansi hendakanya memberikan
penghargaan bagi pegawai yang berprestasi
kewenangan sepenuhnyakepada pegawai
tersebut.
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Memberikan beban kerja sesuai dengan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
kemampuan pegawai, serta adanya
Niali pengaruh langsung kondisi kerja
pengakuan pekerjaan pada pegawai.
terhadap kinerja sebesar 0,168 lebih besar
Pengaruh Pengembangan Karir Terhdap dibandingkan dengan pengaruh tidak
Motivasi Kerja langsung sebesar 0,0676 ( 0,240 x 0,282 ),
dengan demikian dalam penelitian ini kondisi
kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja

51
PARAMETER
VOLUME3, NO.1 (2018) ISSN : 1979-8865

pegawai tidak melalui motivasi kerja. Hal ini of Business and Management
karena kondisi kera STMIK Mitra Karya Research Vol.1 No.2, pp. 100-112.
Bekasi sudah cukup baik, dengan kondisi
Antoniu, Eliza. (2010), Career Planning
kerja yang diberikan kinerja SDM dituntut
Process and Its Role in Human
untuk lebih baik. Berdasarkan gambaran
Resource Development Annals of the
umum perusahaan dapat diketahui bahwa ada
University of petrosani,Economic,
45 responden atau 32,85 % memiliki
10(2), 13-22 13.
pengalaman kerja lebih dari 15 tahun,
sehingga sudah merasa puas atau tidaknya Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian,
kondisi kerja yang diberikan, sehingga Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
kurang berpengaruh terhadap motivasi kerja Cipta, Jakarta : 2006.
akan tetapi lebih ke kinerja, sebagai tuntutan
kerja harus dicapai agar pegawai tetap Brahmasari, Ida Ayuu dan Suprayetno, Agus.
sebagai STMIK Mitra Karya Bekasi. (2008), Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepemimpinan dan Budaya
Nilai pengaruh langsung konten pekerjaan Organisasi Terhadap Kepuasan
terhadap kinerja sebesar 0,179 lebih besar Kerja Karyawan serta Dampaknya
dibandingkan dengan pengaruh tidak pada KInerja Perusahaan ( Studi
langsung sebesar 0,0682 (0,242 x 0,282 ), kasus pada PT. Pei Hai International
dengan demikian dalam penelitian ini konten Wiratama Indonesia ), jurnal
pekerjaan berpengaruh langsung terhadap Manajemen dan Kewirausahaan, Vol
kinerja pegawai tidak melalui motivasi kerja. 10, No.2, 124-135.
Hal ini karena konten pekerjaan hubungan
dengan pegawai setiap hari, konten pekerjaan Ezmir (2009). Metodologi Penelitian
berhubungan dengan pegawai setiap hari, Pendidikan, Kuantitatif dan
konten pekerjaan yang diberikan terhadap Kualitatif, Raja Grafindo Persada,
pegawai sudah hal biasa. Jakarta.

Nilai pengaruh langsung pengembangan Djumadi (2006), Pengaruh Kondisi Kerja


karir terhadap kinerja sebesar 0,169 lebih dan Kepuasan Kerja Terhadap
besar dibandingkan dengan pengaruh tidak Kinerja Karyawan Lembaga
langsung sebesar 0,07614 ( 0,270 x 0,282 ), Pendidikan Nonformal di Jawa
dengan dimikian dalam penelitian ini Timur, Jurnal Aplikasi Manajemen.
pengembangan karir berpengaruh langsung Vol.4, No.3, pp.441-420.
terhadap kinerja pegawai tidak melalui Ferdinan, Augusty, (2006), Metode
motivasi kerja. Penelitian Manajemen, Semarang,
Badan Penerbit UNDIP.
DAFTAR PUSTAKA
Adeloka, Bola. (2011) Career Planning and Gatot, Dewi Basmala dan Adisasmito, Wiku.
Career Management as Correlates (2005), Hubungan Karakteristik
for Career Development and Job Perawat, Isi Pekerjaan dan
Satisfaction a Case Study of Nigerian Lingkungan Pekerjaan terhadap
Bank Employess, Australian Journal Kepuasan Kerja Perawat Di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Jati

52
PARAMETER
VOLUME3, NO.1 (2018) ISSN : 1979-8865

Cirebon, MAKARA, KESEHATAN,


VOL.9, NO.1 JUNI 2005: 1-8
Gobel, Husein. (2006), Pengaruh Faktor
Kompensasi, Kondisi Kerja,
Pengembangan Karyawan dan
Penghargaan terhadap Motivasi
Karyawan Hotel di Kota Biak, Papua.
Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol.3,
No.3, pp. 228-234
Gozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis
Multivariance Dengan Program
SPSS. Badan Penerbit UNDIP.
Semarang.
Gujarati, Damadar, N (2003). Pengaruh
Disiplin Kerja, Motivasi dan
Pengembangan Karier terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada
Pemerintah Kabupaten Tabalong di
Tanjung Kalimantan Selatan, Jurnal
Manajemen Akuntansi, Volume 11,
Nomor 2, Oktober 2010, hal.117-124
Herisman, (2006) Hubungan Persepsi dan
Motivasi Kerja Pegawai Administrasi
dalam rangka Meningkatkan KInerja
pada Pengadilan Negeri Bengkulu.
Tesis, Program

53
PARAMETER

You might also like