You are on page 1of 21

H.

PENGOLAHAN DATA DAN PERHITUNGAN


PENGOLAHAN DATA
Waktu pegas 1 (sekon)

No Beban 1 Beban 2 Beban 3


30 gram 40 gram 50 gram
1 4,3 4,7 5,1
2 4,2 4,5 5,3
3 4,3 5,1 5,8
4 4,1 4,9 5,0
5 4,5 4,7 5,5
6 4,1 4,7 5,4
7 4,0 4,5 5,2
8 4,4 4,8 5,4
9 3,9 5,0 5,1
10 4,1 4,8 5,3
Mbeban1= 30 gram dan periode dalam 10 getaran

No T1 (s) T12 (s) ∑ T 1 4,19


1 0,43 0,1849 T1= = = 0,419 s
n 10
2 0,42 0.1764
3 0,43 0,1849 2 2
4
5
6
0,41
0,45
0,41
0,1681
0,2025
0,1681
n √
∆T1 = 1 n ( ∑ T 1 )−( ∑ T 1 )
n−1
2
7 0,4 0,16
= 1 10 1,7586 – 4,19
8
9
0,44
0,39
0,1935
0,1521
10
(
√) (
10−1
)

10 0,41 0,1681 1 0,0299


∑ 4,19 1,7586
=
10 9 √
= 0,0057619 s

∆T 1
KSR = × 100%
T1

0,0057619
= × 100%
0,419
Mbeban1= 40 gram dan periode dalam 10 getaran

No T1 (s) T12 (s) ∑ T 1 4,77


1 0,47 0,2209 T1= = = 0,477 s
n 10
2 0,45 0,2025
3 0,51 0,2601 2 2
4
5
6
0,49
0,47
0,47
0,2401
0,2209
0,2209
n √
∆T1 = 1 n ( ∑ T 1 )−( ∑ T 1 )
n−1
2
7 0,45 0,2025
= 1 10 2,2787 – 4,77
8
9
0,48
0,5
0,2304
0,25
10
(
√) (
10−1
)

10 0,48 0,2304 1 0,0378


∑ 4,77 2,2787
=
10 9 √
= 0,00614817 s

∆T 1
KSR = × 100%
T1

0,00614817
= × 100%
0,477
Mbeban1= 50 gram dan periode dalam 10 getaran

No T1 (s) T12 (s) ∑ T 1 5,31


1 0,51 0,2601 T1= = = 0,531 s
n 10
2 0,53 0,2809
3 0,58 0,3364 2 2
4
5
6
0,5
0,55
0,54
0,25
0,3025
0,2916
n √
∆T1 = 1 n ( ∑ T 1 )−( ∑ T 1 )
n−1
2
7 0,52 0,2704
= 1 10 2,8245 – 5,31
8
9
0,54
0,51
0,2916
0,2601
10
(
√) (
10−1
)

10 0,53 0,2809 1 0,0489


∑ 5,31 2,8245
=
10 9 √
= 0,00736885 s

∆T 1
KSR = × 100%
T1

0,00736885
= × 100%
5,31
Waktu pegas 2 (sekon)

No Beban 1 Beban 2 Beban 3


30 gram 40 gram 50 gram
1 7,4 8,6 8,7
2 7,5 7,8 8,8
3 7,5 8,2 8,8
4 8,2 8,0 8,4
5 8,2 7,4 8,2
6 7,6 8,0 8,5
7 8,1 8,5 8,6
8 7,7 8,3 8,6
9 7,7 8,5 8,5
10 7,5 8,1 8,7
Mbeban1= 30 gram dan periode dalam 10 getaran

No T1 (s) T12 (s) ∑ T 1 7,74


1 0,74 0,5476 T1= = = 0,774 s
n 10
2 0,75 0,5625
3 0,75 0,5625 2 2
4
5
6
0,82
0,82
0,76
0,6724
0,6724
0,5776
n √
∆T1 = 1 n ( ∑ T 1 )−( ∑ T 1 )
n−1
2
7 0,81 0,6561
= 1 10 5,9994 – 7,74
8
9
0,77
0,77
0,5929
0,5929
10
(
√) (
10−1
)

10 0,75 0,5625 1 0,0864


∑ 7,74 5,9994
=
10 9 √
= 0,00979795 s

∆T 1
KSR = × 100%
T1

0,00979795
= × 100%
7,74
Mbeban1= 40 gram dan periode dalam 10 getaran

No T1 (s) T12 (s) ∑ T 1 8,14


1 0,86 0,7396 T1= = = 0,814 s
n 10
2 0,78 0,6084
3 0,82 0,6724 2 2
4
5
6
0,8
0,74
0,8
0,64
0,5476
0,64
n √
∆T1 = 1 n ( ∑ T 1 )−( ∑ T 1 )
n−1
2
7 0,85 0,7225
= 1 10 6,638 – 8,14
8
9
0,83
0,85
0,6889
0,7225
10
(

) (
10−1
)

10 0,81 0,6561 1 0,1204


∑ 8,14 6,638
=
10 9 √
= 0,0115628 s

∆T 1
KSR = × 100%
T1

0,0115628
= × 100%
6,638
Mbeban1= 50 gram dan periode dalam 10 getaran

No T1 (s) T12 (s) ∑ T 1 8,56


1 0,87 0,7569 T1= = = 0,856 s
n 10
2 0,88 0,7744
3 0,88 0,7744 2 2
4
5
6
0,84
0,82
0,85
0,7056
0,6724
0,7225
n √
∆T1 = 1 n ( ∑ T 1 )−( ∑ T 1 )
n−1
2
7 0,86 0,7396
= 1 10 7,3648 – 8,56
8
9
0,86
0,85
0,7396
0,7225
10
(
√) (
10−1
)

10 0,87 0,7569 1 0,3744


∑ 8,56 7,3648
=
10 9 √
= 0,020396 s

∆T 1
KSR = × 100%
T1

0,020396
= × 100%
7,3648
PERHITUNGAN

Pegas 1
2
m 4 (3,14) .(0,003) 1,183152
2 N
a. k =4 π 2 = 2
= =6,739264
T (0,419) 0,175561 m

2
∂ k 4 π 2 4 ( 3,14 ) 39,4384
= 2= 2
= =224,6421
∂m T ( 0,419 ) 0,175561
2
∂ k −8 π 2 m −8 ( 3,14 ) ( 0,003 ) −2,366304
= = = =−32,16935
∂T 2 T3 3
( 0,419 ) 0.07356

∂k 2 ∂k 2

∆ k= (
∂m
) (∆ m)2+(
∂T
) (∆T )2

∆ k=√ (224,6421)2 (0)2+(−32,16935)2 (0,0057619)2

∆ k=√ (0,034357)

∆ k=0,18535664134

∆k
KSR= ×100 %
k

0.18535664134
KSR= ×100 %=0,0275 % (4 AP)
6,739264

(k ± ∆ k )=(6,7 ± 0,19)
2
m 4 (3,14) .( 0,004) 1,577536
2 N
b. k =4 π 2 = 2
= =6,93334
T (0,477) 0,227529 m

2
∂ k 4 π 2 4 ( 3,14 ) 39,4384
= 2= 2
= =173,3357067
∂m T ( 0,477 ) 0,227529
2
∂ k −8 π 2 m −8 ( 3,14 ) ( 0,004 ) −3,155072
= = = =−29,07069869
∂T 2 T3 3
( 0,477 ) 0,108531

∂k 2 ∂k 2

∆ k= (
∂m
) (∆ m)2+(
∂T
) (∆T )2

∆ k=√ (173,3357067)2 (0)2 +(−29,07069869)2 (0,00614817)2

∆ k=√ 0,031944

∆ k=¿0,1787288445

∆k
KSR= ×100 %
k

0,1787288445
KSR= × 100 %=0,025778174 %(4 AP)
6,93334

(k ± ∆ k )=(6,9 ± 0,2)
2
m 4 (3,14) .( 0,005) 1,97192
2 N
c. k =4 π 2 = 2
= =6,993591
T (0,531) 0,281961 m

2
∂ k 4 π 2 4 ( 3,14 ) 39,4384
= 2= 2
= =139,8718262
∂m T 0,531 0,281961
2
∂ k −8 π 2 m −8 ( 3,14 ) ( 0,005 ) −3,94384
= = = =−26,34126141
∂T 2 T3 3
( 0,531 ) 0,149721

∂k 2 ∂k 2

∆ k= (
∂m
) (∆ m)2+(
∂T
) (∆T )2

∆ k=√ (139,8718262)2 (0)2+(−26,34126141)2( 0,00736885)2

∆ k=√ 0,0376766

∆ k=0,194104611

∆k
KSR= ×100 %
k

0,194104611
KSR= × 100 %=0,02775 %( 4 AP)
6,993591

(k ± ∆ k )=(7,0 ± 0,1)
Pegas 2
2
2 m 4 (3,14) .(0,003) 1,183152 N
a. k =4 π 2
= 2
= =1,97496
T ( 0,774) 0,599076 m

2
∂ k 4 π 2 4 ( 3,14 ) 39,4384
= 2= 2
= =65,832
∂m T ( 0,774 ) 0,599076
2
∂ k −8 π 2 m −8 ( 3,14 ) ( 0,003 ) −2,366304
= = = =−5,745827
∂T 2 T3 3
( 0,744 ) 0.41183

∂k 2 ∂k 2

∆ k= (
∂m
2
) (∆ m) +(
∂T
) (∆T )2

∆ k=√ (65,832)2 (0)2 +(−5,745827)2 (0,00979795)2

∆ k=√( 0,003169388)

∆ k=0,05629713

∆k
KSR= ×100 %
k

0,05629713
KSR= × 100 %=0,0285 %(4 AP)
1,97496

(k ± ∆ k )=(2,0 ± 0,05)
2
m 4 (3,14) .( 0,004) 1,577536
2 N
b. k =4 π 2 = 2
= =2,38084
T (0,814) 0,662596 m

2
∂ k 4 π 2 4 ( 3,14 ) 39,4384
= 2= 2
= =59,521035
∂m T ( 0,814 ) 0,662596
2
∂ k −8 π 2 m −8 ( 3,14 ) ( 0,004 ) −3,155072
= = = =−5,849734
∂T 2 T3 3
( 0,814 ) 0,539353

∂k 2 ∂k 2

∆ k= (
∂m
) (∆ m)2+(
∂T
) (∆T )2

∆ k=√ (59,521035)2 (0)2 +(−5,849734)2 (0,115628 )2

∆ k=√ 0,4575075

∆ k=¿0,676393

∆k
KSR= ×100 %
k

0,676393
KSR= × 100 %=0,28409 %(4 AP)
2,38084

(k ± ∆ k )=(2,4 ± 0,7)
2
m 4 (3,14) .(0,005) 1,97192
2 N
c. k =4 π 2 = 2
= =2,691173
T (0,856) 0,732736 m

2
∂ k 4 π 2 4 ( 3,14 ) 39,4384
= 2= 2
= =53,82347803
∂m T 0,856 0,732736
2
∂ k −8 π 2 m −8 ( 3,14 ) ( 0,005 ) −3,94384
= = = =−6,287789
∂T 2 T3 3
( 0,856 ) 0,627222

∂k 2 ∂k 2

∆ k= (
∂m
) (∆ m)2+(
∂T
) (∆T )2

∆ k=√ (53,82347803)2 (0)2+(−6,287789)2 (0,020396)2

∆ k=√ 0,0164469

∆ k=0,128245

∆k
KSR= ×100 %
k

0,128245
KSR= × 100 %=0,047654 % (4 AP )
2,691173

(k ± ∆ k )=(2,7 ± 0,1)
I. ANALISIS DATA
Pada praktikum Gerak Harmonik Sedehana ( GHS ) bertujuan untuk
memahami perilku benda yang melakukan gerakan harmonik sederhana,
memahami syarat yang diperlukan agar suatu benda dapat mengalami gerakan
harmonik sederhana serta menentukan tetapan pegas berbeban yang mengalami
gerak harmonic sederhana. Gerak harmonic sederhana terjadi apabila suatu benda
bergerak secara bolak balik menuju ketitik kesetimbangan dan energi yang
bekerja pada benda tidak hilang. Benda dapat bergerak secara bolak balik karena
disebabkan adanya gaya pulih pegas.
Dalam percobaan kali ini praktikan menentukan waktu pada setiap getaran
pegas yang ditentukan jumlah getarannya dan juga perbedaannya apabila
ditambahkan beberapa keping beban pada beban tersebut. Pertama – tama
menyiapkan semua alat dan bahan seperti pegas, stopwatch, ember, keping benda,
statif serta timbangan neraca. Lalu menimbang massa pada ember dan kedua
pegas, yaitu ember sebesar 31 gram dan pegas 1 32,9 gram serta pegas 2 57,4
gram. Kemudian kita pasang pegas pada statif dan gantungkan ember tepat di
ujung bawah pegas.
Pada pegas pertama yang digunakan dengan menambah keping beban seberat
30 gram memiliki panjang 12 cm dan lakukan tarikan terhadap pegas sehingga
terdapat penyimpangan sepanjang 4 cm sehingga panjangnya meadi 16 cm dan
lepas pegas tersebut serta catat waktu yang dibutuhkan degan menggunakan
stopwatch saat pegas melakukan gerak harmonik sederhana dengan memperoleh
getaran sebanyak 10 kali getaran dan praktikan melakukan percobaan ini
sebanyak 10 kali percobaan. Lalu dengan pegas yang sama praktikan
menambahkan keping beban sehingga beratnya menjadi 40 gram memiliki
panjang 12,5 cm dan melakukan tarikan terhadap pegas sehingga menyimpang
sampai 3 cm setelah itu pegas dilepaskan dan melakukan gerakan harmonik
sederhana, praktikan mencatat waktu sampai pegas memperoleh 10 kali getaran
dan praktikan melakukan percobaan ini sebanyak 10 kali percobaan dan
melakukan tarikan terhadap pegas sehingga menyimpang sampai 18 cm setelah
itu pegas dilepaskan dan melakukan gerakan harmonik sederhana, praktikan
mencatat waktu sampai pegas memperoleh 10 kali getaran dan praktikan
melakukan percobaan ini sebanyak 10 kali percobaan..Pada pegas kedua yang
digunakan dengan menambah keping beban seberat 50 gram memiliki panjang 17
cm dan lakukan tarikan terhadap pegas sehingga terdapat penyimpangan
sepanjang 3 cm sehingga panjangnya menjadi 20 cm dan lepas pegas tersebut
serta catat waktu yang dibutuhkan degan menggunakan stopwatch saat pegas
melakukan gerak harmonik sederhana dengan memperoleh getaran sebanyak 10
kali getaran dan praktikan melakukan percobaan ini sebanyak 10 kali percobaan.

Setelah mengetahui waktu yang diperoleh dari 10 getaran dengan massa


dan panjang yang bervariasi. Maka akan diperoleh frekuensi pada gerak harmonis

n
sederhana itu dengan menggunakan rumus f = ( hz ), memperoleh tetapan gaya
t

1 k
pegas dengan menggunakan rumus T = =2 π
f m √
praktikan dapat membuat grafik

hubungan T dengan massa benda. Berikut tabel data di atas,

Pegas 1

Massa Beban Waktu Periode Tetapan gaya


30 gram 4,1 s 0,419 s 6,73 N/m
40 gram 4,8 s 0,477 s 6,93 N/m
50 gram 5,3 s 0,531 s 6,99 N/m

Pegas 2

Massa Beban Waktu Periode Tetapan gaya


30 gram 7,5 s 0,774 s 1,97 N/m
40 gram 8,1 s 0,814 s 2,38 N/m
50 gram 8,7 s 0,856 s 2,69 N/m

Dari tabel di atas perbedaan dalam waktu yang diperoleh dalam menghitung
10 kali getaran dengan variasi massa yang digunakan pada keping beban dan pegas
yang digunakan yaitu perbedaan cara melakukan tarikan terhadap pegas dan dalam ke
akuratan menghitung waktu pada setiap getaran karena kemampuan regangan pegas
terhadap jumlah beban yang ditahannya, sehingga getaran pegas terkadang tidak
teratur. Nilai tetapan konstanta pada pegas akan memperoleh hasil terkecil sampai
hasilbesar data hampir sama ( harganya mendekati satu sama lain ) (Serwey,2009).
Tetapi saat percobaan hasilnya terlalu jauh nilainya, ini juga disebabkan karena
tarikan yang diberikan tidak sama. Seharusnya saat melakukan tarikan beban hanya
sampai simangan terkecil agar dapat melakukan gerak harmonik sederhana serta
dapat melakukan gerakan yang teratur. Dengan solusi praktikan dalam menangapi
masalah ini yaitu dengan cara menarik beban secara pelan/perlahan agar getaran yang
diperoleh akan teratur atau tidak terlalu kencang yang menyebabkan ketidak teraturan
getaran pada pegas.

Pada gerakan harmonik sederhana secara vertikal, gravitasi berpengaruh amun


hanya sedikit saja, sebab yang paling berpengaruh yaitu konstanta dari pegasnya
sendiri. Gerak harmonik sederhana secara vertikal dapat mempengaruhi besar periode
dan frekuensi getaran pada pgas, hal ini disebabkan semakin besar berat benda yang
diberikan maka semakin lama waktu yang dibtuuhkan untuk satu getaran akan
semakin lama, begitu pula peridoenya semakin besar. Sedangkan frekuensi semakin
besar berat benda yang diberikan makan semakin kecil frekuensi pada percobaan
tersebut. Pertambahan panjang akibat pengaruh massa beban yang digantukan secara
vertikal berbanding lurus dengan periode dan berbanding terbalik dengan frekuensi.

Nilai tetapan pegas juga dipengaruhi oleh nilai periode, frekuensi maupun
massa beban. Semakin besar nilai periode maka nilai tetapan pegas akan semakin
besar mula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tetapan pegas berbanding
lurus dengan frekuensi dan massa beban tetapi berbanding terbalik dengan
periodenya.
J. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Benda yang melakukan gerak harmonic yaitu benda yang melakukan gerak
bolak balik sejauh simpangan tertentu. Pada saat benda ditarik ke bawah, aka
nada gaya pemulih yang bekerja berlawanan arah (ke atas). Gaya pemulih ini
berusaha agar benda menuju titik setimbangnya.
2. Syarat yang diperlukan agar benda mengalami gerak harmonis sederhana
yaiyu gaya-gaya gesekan diabaikan, gerak bolak baliknya berlangsung secara
periodic dan tidak ada energi yang hilang sehingga gerakan dapat berlangsung
terus menerus.
3. Untuk mengukur periode (waktu getar) pegas berbeban yang mengalami gerak
harmonic sederhana, melalui rumus:

T=
ω
k
Dengan ω=
√ m

T= m
Jadi,
√ k
m
T =2 π
√ k

4. Untuk menentukan gaya dari pegas berbeban yang mengalami gerak harmonic
sederhana, melalui rumus:

m
T =2 π
√ k

T m

=
k √
T2 m
=
4 π2 k
4 π2
k= ……….. (N/m)
T2

5. Hubungan antara periode, frekuensi, dan amplitude


 Frekuensi : banyaknya getaran yang dibutuhkan oleh suatu benda
selama satu detik.
 Periode : waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk melakukan
satu getaran.
Hubungan antara frekuensi dan periode:
1 1
f= atau T =
T f
 Amplitudo : simpangan terjauh yang dapat ditempuh benda.

SARAN
1. Mengatur waktu pada saat percobaan agar praktikum selesai tepat waktu.
2. Memberikan gaya atau menarik benda pada pegas secara tepat dan benar agar
pegas dapat mengalami gerak harmonik sederhana.
K. DAFTAR PUSTAKA

Bueche, Frederick J. dan Hecht, Eugene. 2006. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh.
Jakarta: Erlangga.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Ishaq, Mohammad. 2005. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suwardi dan Poertadji, Suhardjo. 1986. Fisika. Jakarta: Karunika Jakarta Universitas
Terbuka.

Tim Dosen Fisika Dasar. 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar 1. Jakarta: FMIPA
Universitas Negeri Jakarta.

Tipler, Paul. 1993. Fisika Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga

You might also like